You are on page 1of 9

PERENCANAAN PLTS ROOFTOP DI GEDUNG FAKULTAS

KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA


Andi Adrian Zulfikar1, Muh Awal Fadli2, , H.Muhammad Yusan Naim3, H. Sugianto4, H Arif Jaya5
1,2
Mahasiswa, Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muslim Indonesai, Jln. Urip Sumoharjo
90231 INDONESIA (telp: 0411- 443685; fax: 0411-443685; e-mail: andiadrian02@gmail.com1 ,
awalfadly99@gmail.com2
3, 4, 5
Dosen,Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muslim Indonesa, Jln. Urip Sumoharjo 90231
INDONESIA (telp: 0411 - 443685; fax: 0411-443685; e-mail:, muhammadyusannaim@gmail.com3,
sugianto@gmail.com4 , arifjaya@gmail.com5

ABSTRACT

Energy is a basic need of every human being. Existing energy requirements currently, most of it is met by energy sourced from
fossil fuels .such as oil, coal and natural gas. However, the current supply of energy it's getting less and less. If not treated
immediately, the possibility is unavoidable an energy crisis. One alternative that can be applied to the problem This is the use of
solar cell technology. In this research, it will be made Planning for On Grid Solar Power Plants by utilizing the area the roof area
of the Faculty of Public Health Building, Muslim University of Indonesia as land for the Solar Power Plant. Power Plant
Planning Solar Electricity is carried out by identifying the roof in the Faculty Building Public Health of the Muslim University of
Indonesia, then made a design that ideal with the specifications of equipment on the market. After it's done calculation of the
required costs and also the calculation of the required electrical output power generated to analyze the profits achieved if the
electricity is sold directly to PLN. The results of the planning show that the total area is 150 m2 The panel used is a
Monocrystayline type solar panel with a capacity of 340 Wp as many as 20 modules and 1 inverter unit with a capacity of 10 kW.
The energy that generated from PLTS is 14524 kWh per year. This planning requires an initial investment of Rp. 153.310,000,
Data from calculation results shows the Pay Back Period will be reached for 6.7 Years

Keywords: PLTS, Rooftop, Sel Surya, On Grid System

ABSTRAK

Energi adalah kebutuhan pokok setiap manusia. Kebutuhan energi yang ada saat ini, sebagian besar terpenuhi oleh energi yang
bersumber dari bahan bakar fosil seperti minyak bumi, batubara dan gas alam. Namun persediaan energi yang ada saat ini
semakin berkurang. Jika tak segera ditangani, kemungkinan tak terhindarkan lagi adanya krisis energi. Salah satu alternatif
yang dapat diterapkan untuk permasalahan ini adalah pemanfaatan teknologi sel surya. Pada penelitian ini, akan dibuat
Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya On Grid dengan memanfaatkan luas area atap di Gedung Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Muslim Indonesia sebagai lahan Pembangkit Listrik Tenaga Surya tersebut. Perencanaan Pembangkit
Listrik Tenaga Surya ini dilakukan dengan cara identifikasi atap di Gedung Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Muslim Indonesia, kemudian dibuat desain yang ideal dengan spesifikasi peralatan yang ada di pasaran. Setelah itu dilakukan
perhitungan biaya yang dibutuhkan dan juga perhitungan daya output listrik yang dihasilkan untuk dilakukan analisa
keuntungan yang dicapai jika listrik tersebut dijual langsung ke PLN. Hasil perencanaan menunjukan dari total area sebesar
150 m2 didapat panel yang digunakan adalah panel surya jenis Monocrystayline berkapasitas 340 Wp sebanyak 20 unit modul
dan 1 unit inverter berkapasitas 10 kW. Energi yang dihasilkan dari PLTS adalah sebesar 14524 kWh per tahun. Perencanaan
ini membutuhkan investasi awal sebesar Rp 153.310.000,-. Data dari hasil perhitungan menunjukkan Pay Back Period akan
tercapai selama 6,7 Tahun.

Kata Kunci : PLTS, Rooftop, Sel Surya, On Grid System

I. Pendahuluan tahunnya beban listrik PLN semakin meningkat dan


Energi surya dapat dimanfaatkan untuk pastinya biaya tagihan akan bertambah, tetapi bisa
membangkitkan energi listrik. Di Indonesia telah mulai diaktivasi dengan memanfaatkan panel surya. Maka
memanfaatkan energi surya sebagai pembangkit energi untuk mengurangi pengeluaran biaya tagihan listrik dan
listrik untuk menggantikan energi fosil yang kian lama memanfaatkan luas lahan atap (Rooftop) untuk energi
makin menipis. Energi surya telah dimanfaatkan pada sinar 2 matahari di Gedung Kesehatan Masyarakat UMI,
penerangan jalan umum, lampu lalu lintas serta pedesaan maka kami akan membuat Perencanaan Pembangkit
yang tidak mempunyai aliran listrik dan jauh dari Listrik Tenaga Surya Rooftop Di Gedung Fakultas
pembangkit listrik. sehingga telah banyak di manfaatkan Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia.
oleh kampus di Indonesia dengan mengembangkan
energi surya tersebut untuk membantu melayani energi Salah satu upaya yang dilakukan dengan
menggunakan energi alternatif yaitu dengan
listrik di kampus tersebut. Konsumsi listrik yang
digunakan di Gedung Fakultas Kesehatan Masyarakat memanfaatkan panas matahari. Indonesia dikaruniai sinar
matahari yang berlimpah sepanjang tahun yaitu lebih dari
Universitas Muslim Indonesia masih bersumber dari PLN
yang tagihan listriknya sangat besar, sehingga tiap
6 jam sehari atau sekitar 2400 jam pertahun dengan rata-
rata intensitas sekitar 4,8 kWh/m2 per hari di Indonesia.

II. Metodologi Penelitian


1. Lokasi dan Waktu Penelitian III. Hasil Dan Pembahasan
Penelitian ini akan dilaksanakan pada 1 Analisis Secara Teknis PLTS Sistem On Grid
Gedung Fakultas Kesehatan Masyarakat Setelah melakukan observasi dan pengambilan data
Universitas Muslim Indonesia di jalan Urip kami mengetahui bahwa di Gedung Fakultas Kesehatan
Sumoharjo, Makassar. Sedangkan jangka Masyarakat UMI memiliki satu buah panel kontrol
waktu penelitian hingga perampungannya utama. Pada panel tersebut terdiri dari tiga phasa yaitu
diperkirakan kurang lebih mulai dari bulan phasa R, S, dan T. Yang melayani beban pada Gedung
November 2021 sampai dengan Desember Fakultas Kesehatan Masyarakat UMI.
2021. beban terpasang pada Gedung Fakultas
2. Metode Penelitian Kesehatan Masyarakat UMI terdapat pada Lampiran 1
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah sebesar 58631 watt
adalah :
a. Metode literatur Mencari dan
mengumpulkan data – data dari buku, jurnal,
artikel – artikel dan sumber pustaka lainnya
yang ada hubungannya dengan permasalahan
yang dibahas dalam tugas akhir ini.
b. Metode observasi Melakukan pengamatan
langsung di lokasi untuk memperoleh data-data
tentang keadaan di Gedung Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Muslim Indonesia, dan
melakukan pengukuran luas lahan dan
menghitung besar daya yang dibangkitkan
PLTS untuk memenuhi kebutuhan energi listrik
Berdasarkan data di atas ,Daya maksimal yang
secara langsung.
terpakai pada Gedung Fakultas Kesehatan Masyarakat
c. Metode perencanaan Metode ini digunakan UMI adalah sebesar 18955 watt. Dengan Energi
untuk menentukan maksimal sebesar 37,910 kWh.
• Jumlah daya yang dibutuhkan dalam
pemakaian sehari-hari (Watt) 2. Lokasi dan Anilisis Perencanaan
• Jumlah panel surya yang harus dipasang Penelitian dan pengumpulan data skripsi
• Jumlah arus yang dihasilkan panel dilakukan di Gedung Fakultas Kesehatan Masyarakat
surya/solar cell (Ampere hour) UMI yang terletak di Kampus II, Jalan Urip Smuhardjo,
• Kapasitas inverter dan kWh EXIM yang Sinrijala, Kec. Panakukang, Kota Makssar, Sulawesi
dibutuhkan. Selatan 90321.
3. Variabel Perencanaan Teknis
a. Daya yang terpasang di Gedung Fakultas
Kesehatan Masyarakat UMI
b. Kapasitas PLTS berdasarkan luas lahan dan
kapasitas inverter yang digunakan.

Gambar 3.1 Tampak Atas Gedung


40
Jumlah panel surya yang terpasang =
2

Jumlah panel surya yang terpasang = 20 Panel

Jadi jumlah panel surya yang di butuhkan dan dapat


terpasang di Rooftop adalah 20 panel.
Jumlah daya Panel Surya = 20 Panel x
340Wp/panel

Gambar 3.2 Tampak Atap Samping = 6800 Wp

Energi yang dapat dibangkitkan = 6800 Wp x 6


jam

= 40800 Wh (40,8
kWh)

Tabel Spesifikasi Panel Surya Yang

Gambar 3.2 Tampak Depan Atap


Atap pada Gedung tersebut memiliki panjang dan lebar
adalah 15 m x 10 m dan meiliki luas sekitar 150 m2. Dalam
perencanaan ini, PLTS yang akan dirancang adalah
Rooftop dengan PV panel yang akan diletakkan .
1. Gambar Layout

1. Kapasitas Energi yang dapat dibangkitkan pada


rooftop yaitu :

Luas Panel Surya = 2m2


Tabel Spesifikasi Panel Surya
Kapasitas Panel Surya = 340 wp
Dimensions 1960 x 992x 40 mm (2 m2)
Jumlah panel surya yang terpasang =
Weight 26,0 kg
Luas Rooftop
Luas Panel Surya Superstrate 3,2 mm tempered glass
yang keluar pada masing- masing 5 modul
Substrate White Backsheet
adalah 9,5 A. Analisa tegangan mengacu

Frame material Anodized aluminium alloy pada persamaan berikut :

VT = V1 + V2 + V3 + ….+ Vn
J-Box IP67 or IP68 rated
VT = 38,2 + 38,2 + 38,2
Cbles Photovoltaic Tecnology Cable 4.0 mm + 38,2 + 38,2
VT = 191 V
EU Countries: 28 MC4/ UTX/ TS4 Dimana : V1 , V2 +,V3 s/d Vn : adalah
Connector
Non Countries: 28 QC4/ TS4
tegangan yang keluar dari masing-masing
dengan jumlah 5 modul adalah 191 V.
3. Konfigurasi Panel Surya grub 1, 2, 3, dan 4
Jadi daya yang dihasilkan seri P = I x V
a. Panel surya seri Grup 1 = 9,5 x 191
= 1814,5 W
c. Panel surya Seri Grup 3

Analisa arus yang keluar dari PV Analisa arus yang keluar dari PV
yang dihubung secara seri mengacu pada yang dihubung secara seri mengacu pada
persamaan:IT = I1 = I2 =I3= I 4 = I 5 = In persamaan:IT = I1 = I2 =I3= I 4 = I 5 = In
IT = 9,5 A
IT = 9,5 A
Dimana : I1, I2, I3 s/d In : adalah arus
yang keluar pada masing- masing modul. Dimana : I1, I2, I3 s/d In : adalah arus
Analisa tegangan mengacu pada persamaan yang keluar pada masing- masing 5 modul
berikut :VT = V1 + V2 + V3 + ….+ Vn
adalah 9,5 A. Analisa tegangan mengacu
VT = 38,2 + 38,2 + 38,2
pada persamaan berikut :
+ 38,2 + 38,2
VT = 191 V VT = V1 + V2 + V3 + ….+ Vn
VT = 38,2 + 38,2 + 38,2
Dimana : V1 , V2 +,V3 s/d Vn : adalah
tegangan yang keluar dari masing-masing + 38,2 + 38,2
VT = 191 V
dengan jumlah 5 modul adalah 91 V.
Jadi daya yang dihasilkan seri Dimana : V1 , V2 +,V3 s/d Vn : adalah
P = I x V = 9,5 x 191 tegangan yang keluar dari masing-masing
= 1814,5 W dengan jumlah 5 modul adalah 191 V.
b. Panel surya Seri Grup 2 Jadi daya yang dihasilkan seri P = I x V
= 9,5 x 191
= 1814,5 W
d. Panel surya Seri Grup 4

Analisa arus yang keluar dari PV


yang dihubung secara seri mengacu pada
persamaan:IT = I1 = I2 =I3= I 4 = I 5 = In
Analisa arus yang keluar dari PV

IT = 9,5 A yang dihubung secara seri mengacu pada


persamaan:IT = I1 = I2 =I3= I 4 = I 5 = In
Dimana : I1, I2, I3 s/d In : adalah arus
IT = 9,5 A

Dimana : I1, I2, I3 s/d In : adalah arus


yang keluar pada masing- masing 5 modul
adalah 9,5 A. Analisa tegangan mengacu
pada persamaan berikut :

VT = V1 + V2 + V3 + ….+ Vn
VT = 38,2 + 38,2 + 38,2
+ 38,2 + 38,2
VT = 191 V

Dimana : V1 , V2 +,V3 s/d Vn : adalah


tegangan yang keluar dari masing-masing
dengan jumlah 5 modul adalah 191 V.
Jadi daya yang dihasilkan seri P = I x V
= 9,5 x 191
= 1814,5 W
e. Panel surya Paralel (array) 4 Grup
Analisa Tegangan yang keluar dari
g. Diagram Instalasi PLTS Rooftop
PV yang dihubung secara Paralel mengacu
pada persamaan:
VT = VT1 = VT2 =VT3= V T 4 = = IT

VT = 191 V

Dimana : V1, V2, I3 s/d Vn : adalah


tegangan yang keluar pada masing- masing 4
modul adalah 191 V. Analisa Arus mengacu
pada persamaan berikut :

IT = I1 + I2 + I3 + ….+ In
IT = 9,5 + 9,5 + 9,5 +
9,5
IT = 38 A
Dimana : I1 , I2 +,3 s/d In : adalah arus
yang keluar dari masing-masing dengan
jumlah 4 grup adalah 38 A.
Jadi daya yang dapat dibangkitkan
P = Ioutput x Voutput
= 38 x 191
= 7258 Watt
Jadi daya yang akan dibangkitkan
pembangkit listrik tenaga surya rooftop di h. Menetukan Kapasitas Inverter
Gedung Fakultas Kesehatan Masyarakat UMI
Untuk pemakaian inverter disesuaikan dengan
adalah 7258 Watt. daya outputan dari PLTS yaitu sebesar 7258 Watt,
tegangan keluaran dari panel surya sebesar 38,2 V. Untuk
F. Single Line diagram PLTS Rooftop pemilihan inverter digunakan Inverter 3 phase daya 10
Kw, penentuan inverter yang digunakan yaitu
disesuaikan dengan 20 panel surya yang daya keluaran
dari PLTS yaitu sebesar 7258 Watt, sehingga digunakan for relative humidity
1 (satu) buah inverter dalam perencanaan penelitian ini.
Dengan tingkat effisiensi sebesar 98 %. 10. Menentukan Penampang Kabel
Dalam menentukan penampang kabel perlu
Sunny Tripower 10000TL
Technical Data
diketahui kapasitas hantar arus (KHA) merupakan batas
Input (DC)
maksimal arus listrik yang mampu dialirkan pada sebuah
13500 Wp penghantar / kabel.
Max. Generator power
Dimana KHA = 125% x I
1000 V
Max. Input voltage KHA = 125% 38 A
370 V to 800
MPP voltage range / rated input KHA = 47 A
V / 580 V
voltage Berdasarkan tabel KHA pada PUIL maka
150 V / 250V
Min. Input voltage / start input luas penampang kabel yang cocok untuk KHA
voltage dibulatkan ke nilai 50 A, sehingga luas penampang
18 A / 50 A adalah 4 mm2.
Max. Input current input A / input B

Number of independent
MPP inputs / strings per 2 / A:2; B:2

MPP input
Output (AC)
7. Analisa Ekonomi PLTS Sistem On Grid
10000 W
Rated power (at 230 V, 50 Hz) Berdasarkan asumsi daya yang didapatkan
10000 VA maka diperoleh biaya untuk perencanaan PLTS
Max. AC apparent power
3 / N / PE; 230 / On Grid di Fakultas Kesehatan Masyarakat UMI.
Nominal AC voltage
400 V Rincian biaya yang digunakan pada PLTS Sistem
50 Hz / 230 V On Grid dapat dilihat pada Rekapitulasi tabel
AC grid frequency / range
14,5 A / 40 A sebagai berikut :
Max. Output current

Power factor at rated power 0,8 overexcited to 0,8


Underexcited

Efficiency

98% / 97,6%
Max. Efficiency / European
efficiency

General Data

470 / 730 / 240 mm


Dimensions (W / H / D)
37 Kg (81,6 lb)
Weight
-25oC to +60oC
Operating temperature range
40 dB (A)
Noise emission
1W
Self - consumption (at night)

Degree of protection IP65


(accrding to IEC 60529) Climatic category
(according to
IEC 60721-3-4) :
4K4H
1. Total Investasi
100%
Maximum permissible value
Total investasi dari PLTS di Gedung
Fakultas Kesehatan Masyarakat UMI tersebut 1.340,- per kWh, dan masuk dalam Golongan B-2/TR
adalah 6.600 VA s.d 200 kVA dan B-3TM di atas 200 kVA
Total Investasi = Investasi Awal (tarif lisrik industri besar).
= Rp. 153.310.000,- Penentuan Payback period ditentukan

2. Biaya Operasional dan Pemeliharaan berdasarkan peraturan mentri ESDM Nomor 17 Tahun
2017 tentang pembelian listrik dari PLTS untuk wilayah
Untuk biaya operasional (M) dan
Sulawesi Selatan, yang menyatakan bahwa pembelian
pemeliharaan PLTS ini akan ditentukan yaitu 1%
tenaga listrik dari PLTS ditetapkan sebesar Rp.
dari biaya total biaya modal awal. Hal tersebut
974,-/Kwh. Diketahui PLTS on Grid ini hanya mampu
ditetapkan karena dilihat dari keadaan geografis di
membangkitkan tenaga lisrik 6 jam per harinya.
Indonesia yang memiliki dua musim yaitu, musim
hujan serta musim kemarau . Adapun biasa  Energi listrik PLN pertahun :
operasional dan pemeliharaan per tahun ialah: 156 kWh x 365 hari = 55536,- /kWh
M = 1% x Biaya investasi awal
 Daya PLTS pertahun :
M = 1% 153.310.000
40,8 kWh x 365 hari = 14524,-/kWh
M = Rp. 1.533.100,- per Tahun

3. Perhitungan Arus Kas  Energi Penghematan pertahun:


Dalam perhitungan alur kas ini
55536 perkWh - 14524 perkWh = 41012 /kWh
digunakan untuk melihat kelayakan dari PLTS atap ini
sebagai rancangan investasi. Proyeksi perhitungan alur  Keuntungan Biaya pertahun = Tagihan PLN – Energi PLTS

kas ini dibuat selama 25 tahun. Dengan biaya pergantian = (55536 x Rp 1.340) – ( 14524 x Rp. 974)
kabel sebanyak 1 kali dalam 10 tahun. = Rp.74.418.240, - Rp 14.504.808
Tabel Perhitungas KAS = Rp 61.794.792 /kWh

 kWh Ekspor dari PLTS = 14524 /kWh per tahun

kWh Ekspor yang dihitung = 65% x 14524 /kWh per tahun


= 9440,2 /kWh per tahun
kWh Impor (dari PLN) = 55536 /kWh per tahun

Rekening Minimum = 40 JN x 156 kVA x Rp. 1340,-

= Rp 8.361.600

 Max. Kompensasi (Rp) = (kWh Impor – kWh Export x Rp.


1340) -RM
= (55536/kWh – 14524/ kWh x Rp .1340) – RM
= (41012 kWh x Rp 1340 ) – Rp 8.361.600
= Rp 54.956.080 - Rp 8.361.600
= Rp. 46.595.480
*Payback period

initial Cost Solar Panel


¿
Perhitungan Payback period dan Net Present Valeu
( BV Solar Panel+ Ekspor kWh pertahun)
=
Regulasi harga listrik per kWh di atur dalam
153.310 .000
peraturan Menteri ESDM Indonesia No 28 Tahun 2016,
8.386 .885+14.504 .808
Tentang Tarif Tenaga Listrik yang disediakan oleh PT
= 6,7 Tahun
PLN. untuk Wilayah Sulawesi Selatan adalah Rp.
t =25 Wp. 1 unit inverter dengan kapasitas 10 kW.
*Net Present Value = ∑ ¿ ¿) Dan Menghasilkan Energi Listrik 40,8 /kWh
t =0
per hari atau 14524 /kWh per tahun.
= Rp 281.248.610 – Rp
2. Penghematan yang dihasilkan selama 1tahun
176.899.032
adalah sebesar Rp 14.951.792.
= Rp 104.349.578
3. Perhitungan ekonomi investasi awal sebesar
4. Analisa Hasil Perencanaan
Rp 153.310.000, Net Present Value selama
Dari hasil penelitian dan perhitungan diatas maka Analisa
25 tahun (positif) adalah sebesar Rp
hasil Perencanaan diperoleh sebagai berikut:
104.349.578 dan payback Period selama 6,7
1. Berdasarkan luas area rooftop dengan panjang dan lebar,
tahun.
15 m x 10 m Atau 150 m 2. Maka luas rooftop yang akan
4. Secara keseluruhan perencanaan berdasarkan
dipasangi panel surya adalah 40 m2 dengan luas jalan
aspek teknis dan ekonomis PLTS Rooftop
pemeliharaan 40 m2.
sistem on grid pada Gedung Fakultas
2. Berdasarkan hasil perhitungan Pembangkit Listrik Tenaga
Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim
Surya sistem On Grid, maka daya PLTS yang akan
Indonesia dapat dilaksanakan.
dibangkitkan di Gedung Fakultas Kesehatan Masyarakat
1. Saran
UMI ini sebesar 7258 Watt. Yang terdiri dari 20 unit panel
1. Bagi Peneliti Selanjutnya
surya dengan kapasitas 1 unit modul yaitu 340 Wp,
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai
dengan jenis modul Monocrystalline, dimana Konfigurasi
bahan referensi dan bahan pembelajaran untuk
5 unit panel dalam Grup 1,2,3,4 yang dipasang seri,
penelitian selanjutnya mengenai perencanaan
dengan konfigurasi 4 grup (array) yang dipasang paralel, 1
PLTS rooftop sistem On Grid.
unit inverter kapasitas 10 kW dan Menghasilkan Energi
Listrik 40,8 /kWh per hari atau 14524 /kWh per tahun.
3. Potensi Penghematan biaya yang terpakai di
Gedung Fakultas Kesehatan Masyarakat UMI dapat
mencapai Rp 38.960,-/kWh per hari atau Rp Daftar Pustaka
14.504.808./kWh per tahun, Dengan hanya membayar ke
S.G.Ramadhan dan Ch. Rangkuti, 2016. “Perencanaan
pihak PLN sebanyak Rp 61.794.792,-/kWh per tahun, Pembangkit Listrik Tenaga Surya Di Atap Gedung
Yang awalnya membayar sebanyak Rp. 209.040,- /kWh Harry Hartanto Universitas Trisakti” , Seminar
Nasional Cendekawan , Jakarta. Jurnal
per hari atau Rp. 76.299.600,- /kWh per tahun.
4. Hasil Analisa Ekonomi Investasi awal yang diperlukan Putu Yudi Astrawan Putra. 2007 ” Perancangan dan Pembuatan
untuk pembangunan PLTS Yaitu sebesar Rp Simulasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Jurnal
153.310.000, dengan Metode Net Present Value selama
25 tahun yang nilainya Positif sebesar Rp 104.349.578. Sigit Sukmajati, Mohammad Hafidz Jurusan, 2015, Perancangan
Dan Analisis Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Dan payback Period yang dihasilkan Selama 6,7 Tahun.
Kapasitas 10 MW On Grid Di Yogyakarta, Sekolah
Tinggi Teknik PLN Jurnal Energi & Kelistrikan
Kesimpulan dan Saran Yogyakarta : JURNAL ENERGI & KELISTRIKAN

Berdasarkan Analisa hasil penelitian dan Hasnawia Hasan, 2012, Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga
pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab Listrik Surya Di Pulau Saugi, fakultas Teknik,
Universitas Hasanuddin Jl. Perintis Kemerdekaan Km.
sebelumnya, kami dapat menarik kesimpulan sebagai 10 Tamalanrea -MAKASSAR : Jurnal Riset Dan
berikut: Teknologi Kelautan
1. Speksifikasi komponen PLTS rooftop yang
Penny Hestiani Marsella, 2016, Kinerja Pusat Listrik Tenaga
disesuaikan berdasarkan luas atap 80 m2, Surya 1000 watt Sistem jala-jala (Grid Connected)
terdiri dari 20 unit panel surya dengan Dengan Menggunakan Baterai, Jurusan Teknik
Elektro STT-PLN Jakarta
kapasitas 1 unit modul Monocrystalline 340
Muhammad hariyansyah, 2009, Studi Perencanaan Pembangkit
Lisrik Tenaga Surya PLTS kapasitas 25 kwp. Bogor.
Jurnal Sains dan Teknologi Elektro (Elektriese)

Arum, A. D. (2019). Perencanaan Sistem Pembangkit Listrik


Tenaga Surya Off-Grid Pada Gedung Perkantoran
BKKBN Watanpone, Sulawesi selatan. STT-PLN
Jakarta, 4127.

Janaloka,2017.https://janaloka.com/pelaksanaan-net-metering-
dengan-kwhmeter-exim/.[Online]Availableat:https://
janaloka.com/pelaksanaan-net-metering-dengankwh-
meter-e

Sianipar, R. (2014). Dasar Perencanaan Pembangkit Listrik


Tenaga Surya. 11(2), 61– 78. Sianipar, R. (2014).
Dasar Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya.
11(2), 61– 78.

Muaffat Budiman , (2019) , Perencanaan Pembangkit listrik


Tenaga Surya Pada Gedung Pusat Riset Teknik Mesin
Universitas Muslim Indonesia, Kota Makassar,
Sulawesi Selatan, Indonesia

Zumrodi. (2015). Energi Surya Dan Pembangkit Listrik Tenaga


Surya. 8-9.

Abit Duka, Eric Timotius, Setiawan, I. Nyoman, & Ibi Weking,


Antonius. (2018). Perencanaan Pembangkit Listrik
Tenaga Surya Hybrid Pada Area Parkir Gedung Dinas
Cipta Karya, Dinas Bina Marga Dan Pengairan
Kabupaten Badung. Jurnal SPEKTRUM, 5(2), 67.
Google Scholar

Ari, Dewi Purnama, Kurniasih, Novi, Yogianto, Agus, &


ElektSro, Teknik. (2018). Kajian Perencanaan PLTS
Terhubung Ke Grid Untuk Melayani Suplai Daya
Listrik Di Menara STT - PLN. Jurnal Sutet, 8(1), 13–
20. Google Scholar

PT REKASURYA PRIMA DAYA,

PT WEDOSOLAR INDONESIA,

You might also like