You are on page 1of 17

Received: 23 Februari 2021 Revised: 19 Maret 2021 Accepted: 27 April 2021

Papua Journal of Diplomacy and International Relations


Volume 1, Issue 1, May 2021 (56-72)
DOI : 10.31957/pjdir.v1i1.1674
ISSN 2797-0957 (Online)

Sanksi Ekonomi Amerika Serikat Terhadap Iran Pada Masa


Pandemi Covid-19 (Coronavirus Disease 2019)

Meyland S.F. Wambrauw* Mathius Apintamon

INSTITUSI/ AFILIASI ABSTRACT


Program Studi Hubungan Internasional, This study examines why the United States (US)
Universitas Cenderawasih, Kota Jayapura,
imposes economic sanctions against Iran during
Papua, Indonesia.
the Covid-19 pandemic and the impacts on the
KORESPONDENSI ongoing tensions between the two countries. By
 * Meyland S.F. Wambrauw, Jalan Kamp adopting qualitative descriptive analysis, the study
Wolker Waena, Universitas Cenderawasih, found that the US enforced a series of economic
Kota Jayapura, Papua 99351, Indonesia.
sanctions on Iran because it was considered a
Email: wmeyland@yahoo.com
threat to US economic and strategic interests in the
region. Not only did the US apply sanctions on
foreign-affiliated companies assisting Iranian
people's health services due to the indication of
financing of terrorism, but the US also blacklisted
several Iranian officials for human rights
violations. The US even convinced the IMF not to
provide 'emergency loan funds' to Iran. As a
consequence, Iran found it difficult to get access to
medicines and medical equipment which was
fundamentally important to fight the outbreak of
the Covid-19. Iran previously struggled with US
economic sanctions, and the further sanctions
during the Covid-19 had exacerbated the country's
situation. It is also worth noting that the US, in this
context, ignored the aspect of human life in Iran
because of its sanctions during the Covid-19
pandemic.

KEYWORDS
Covid-19; Iran; Sanctions; United States

This is an open access article under the terms of the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0). 56 | P a g e
© 2021 Papua Journal of Diplomacy and International Relations (PJDIR) published by the International Relations Study Program,
Faculty of Social and Political Sciences, Cenderawasih University, in collaboration with the Indonesian Association for
International Relations (AIHII).
Meyland S.F. Wambrauw & Mathius Apintamon. Sanksi Ekonomi Amerika Serikat
Terhadap Iran Pada Masa Pandemi Covid-19 (Coronavirus Disease 2019)

PENDAHULUAN sifatnya mengancam kepentingan


Timur Tengah merupakan sebuah strategis dan ekonomi AS di Timur
kawasan yang sangat dinamis. Gejolak Tengah. Hal ini kemudian menciptakan
politik maupun keamanan di Timur sebuah rivalitas berkepanjangan antar-
Tengah tidak terlepas dari interaksi antara kedua negara.
negara-negara di dalam dan dari luar AS di bawah kepemimpinan George
kawasan tersebut, terutama sejak W. Bush dan Iran di bawah
berakhirnya Perang Dunia kedua. Tidak kepemimpinan Mahmoud Ahmadinejad
hanya negara-negara di kawasan yang merupakan era paling buruk sepanjang
berambisi untuk memenangkan rivalitas kedua negara. Kedua Presiden
pertarungan pengaruh, politik, ideologi, merupakan tokoh yang keras dan sangat
dan militer, tetapi negara luar kawasan kritis terhadap satu sama lain. Namun
serta adidaya saat itu seperti Uni Soviet semua itu berubah ketika kedua negara
dan Amerika Serikat (AS) juga campur dipimpin oleh tokoh yang lebih moderat.
tangan dalam interaksi kawasan Di bawah kepemimpinan Barrack Obama
(Setiawan, 2018). Hal ini tentu berkaitan dan Hassan Rouhani, hubungan AS–Iran
erat dengan kepentingan nasional negara- mulai menunjukkan perkembangan yang
negara Barat yang tertuju pada sektor cukup menjanjikan. Ini ditandai dengan
energi (minyak dan gas) di kawasan disepakatinya kesepakatan nuklir Iran –
Timur Tengah. Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA)
Sebagai negara adidaya, AS – yang sempat dinegosiasikan selama
memiliki kekuatan dan pengaruh hampir satu dekade.
ekonomi yang luar biasa. Ini memberikan JCPOA merupakan sebuah ke-
AS keleluasaan untuk mempraktikkan sepakatan multilateral antara Iran dengan
kapitalisme di seluruh penjuru dunia. AS anggota tetap dewan keamanan PBB dan
memanfaatkan statusnya sebagai super Jerman (P5+1). Lima hal pokok yang
power untuk mengatur arah kepentingan diatur dalam JCPOA adalah level
nasionalnya di Timur Tengah. Sejak pengayaan uranium, kapasitas
revolusi Islam di Iran pada 1979, pengayaan, stok uranium, stok plutonium,
hubungan diplomatik AS–Iran terputus dan pengawasan (Riza, 2019). Sebagai
hingga saat ini. Dalam pandangan yang kompensasi terhadap ketaatan Iran pada
sederhana, AS menganggap Iran sebagai kesepakatan itu, partisipan lainnya
ancaman paling berbahaya bagi terutama AS sepakat untuk mencabut
perdamaian dunia (Chomsky, 2016). sebagian besar sanksi ekonomi terhadap
Berbagai sanksi ekonomi yang berat dan Iran. Namun pada 8 Mei 2018, Presiden
merusak pun dijatuhkan AS dengan Donald Trump menghentikan pencabutan
maksud untuk mewujudkan perubahan sanksi sebagaimana ditentukan dalam
rezim di Iran. Di sisi lain, Iran JCPOA dan mengumumkan
memberikan respons konfrontatif yang

57 | P a g e
Meyland S.F. Wambrauw & Mathius Apintamon. Sanksi Ekonomi Amerika Serikat
Terhadap Iran Pada Masa Pandemi Covid-19 (Coronavirus Disease 2019)

keputusannya untuk keluar dari peningkatan kasus tersebut dengan


kesepakatan itu (Fitzpatrick et al., 2019). memberlakukan lockdown yang sangat
Kemunduran sepihak AS dari melumpuhkan perekonomian Iran. Di saat
kesepakatan multilateral itu berakibat yang bersamaan, AS secara unilateral
pada serangkaian peristiwa yang semakin memperketat sanksi
meningkatkan ketegangan dengan Iran. ekonominya, dan tindakan ini hampir
Peningkatan tensi diawali dengan mendorong Iran ke arah total economic
penyerangan kapal tanker di Teluk Oman lockdown (Takian, 2020). AS
pada Mei dan Juni 2019. AS menuduh Iran memanfaatkan momen ini untuk
sebagai dalang penyerangan ini (CNN melancarkan sejumlah sanksi ekonomi
Indonesia, 2019). Selanjutnya Iran yang sangat berhubungan erat dengan
menembak jatuh drone milik AS yang pandemi Covid-19. Diantaranya adalah
memasuki wilayah kedaulatannya pada pemberlakuan sanksi terhadap
Juni 2019 (Cooper, 2019). AS yang gusar perusahaan-perusahaan asing yang
terhadap tindakan tersebut kemudian melakukan bisnis dengan Iran. Hal ini
memperketat sanksi ekonominya tentunya mempersulit Iran dalam
terhadap Iran. membeli peralatan medis, farmasi, dan
Konflik mencapai titik terpanasnya laboratorium yang sangat vital dalam
pada 3 Januari 2020 ketika AS membantu Iran memerangi pandemi
meluncurkan serangan udara yang Covid-19.
menewaskan Komandan Tertinggi Iran, Kebijakan luar negeri AS terhadap
Qassem Soleimani. Ketika stimulus Iran ini menuai banyak kecaman
perang antar-kedua negara telah sangat internasional bahkan domestik. Aktivis
tinggi, dunia seakan dijeda oleh pandemi yang berbasis di AS telah meluncurkan
Covid-19. Pada masa awal kampanye digital untuk memprotes
penyebarannya, Iran merupakan negara sanksi menggunakan tagar
yang paling terdampak pandemi tersebut. #EndCOVIDSanctions di Twitter dan
Per Maret 2020, jumlah kasus Instagram. Komunitas Iran-Amerika juga
terkonfirmasi di Iran melebihi 32.000 telah memposting video-video yang
orang. Ini puluhan kali lipat lebih tinggi menggambarkan bagaimana sanksi
daripada tetangganya di kawasan. Israel berdampak pada keluarga mereka di Iran
berada di posisi kedua dengan 3.035 yang memerangi pecahnya virus korona
kasus, diikuti Oman (1.292 kasus) dan yang mematikan.
Arab Saudi (1.104 kasus) (Statista, 2020). Belasan akademisi terkemuka di AS
Kondisi ini tentu akan membuat sanksi dan Kanada, seperti Noam Chomsky,
ekonomi AS semakin memberatkan Iran telah menandatangani petisi yang
dalam melewati masa pandemi Covid-19. menyarankan bahwa sanksi terhadap Iran
Sama halnya dengan negara-negara di masa krisis global ini adalah tindakan
lain di dunia, Iran juga merespons tidak adil dan melanggar hak mereka

58 | P a g e
Meyland S.F. Wambrauw & Mathius Apintamon. Sanksi Ekonomi Amerika Serikat
Terhadap Iran Pada Masa Pandemi Covid-19 (Coronavirus Disease 2019)

untuk perlindungan kesehatan dan bagian; dan bagian terakhir adalah


mendapatkan akses ke perawatan medis. kesimpulan.
Demikian pula, mantan Wapres AS, Joe
Biden, yang juga menjadi kandidat dalam TINJAUAN LITERATUR
pemilu presiden AS November 2020; Tulisan ini menggunakan teori realisme
Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi dalam hubungan internasional untuk
Manusia (HAM), Michelle Bachelet; menjelaskan perilaku Amerika Serikat
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Antonio dalam menerapkan sanksi ekonomi
Guterres, Perdana Menteri Pakistan, dan terhadap Iran di tengah pandemi Covid-
tokoh-tokoh lainnya menyerukan 19. Menurut Morgenthau, kepentingan
pelonggaran sanksi terhadap Iran (N. nasional atau national interest merupakan
Mortazavi, 2020). pilar utama bagi teorinya tentang politik
Merespons sanksi tersebut Iran juga luar negeri dan politik internasional yang
mengambil serangkaian tindakan realis.
diplomatik. Salah satunya adalah upaya Pemikiran Morgenthau didasarkan
Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif pada premis bahwa strategi diplomasi
yang menyurati Sekjen PBB, Antonio harus didasarkan pada kepentingan
Guterres. Zarif mengadukan sanksi AS nasional, bukan pada alasan-alasan moral,
sebagai tantangan terbesar bagi Republik legal dan ideologi yang dianggapnya
Islam dalam perang melawan virus utopis dan bahkan berbahaya. Ia
korona dan mendesak agar sanksi menegaskan bahwa kepentingan setiap
unilateral dan ilegal itu segera diakhiri negara dalam hubungan internasional
(Tasnim News Agency, 2020). Fenomena adalah mengejar kekuatan/kekuasaan
inilah yang membuat tim penulis tertarik (struggle for power). Morghentau sendiri
untuk mengkaji isu ini lebih lanjut. mendefinisikan power sebagai apa saja
Artikel ini bertujuan untuk yang menjadikan dan mempertahankan
menelaah lebih dalam terkait motif kendali suatu negara terhadap negara lain
pemberian sanksi ekonomi Amerika (Bakry, 2017).
Serikat terhadap Iran pada masa pandemi Hubungan kekuasaan atau
Covid-19, dan dampaknya terhadap pengendalian ini bisa diciptakan melalui
ketegangan kedua negara yang sedang teknik-teknik paksaan maupun kerja
berlangsung. Tulisan ini terdiri dari sama. Dalam hal ini, AS melihat bahwa
beberapa bagian. Pertama, penulis satu-satunya cara untuk mengeliminasi
memaparkan teori realis sebagai ancaman Iran terhadap kepentingannya
pendekatan dalam menganalisa tulisan adalah dengan menundukkan rezim
ini. Kedua, penjabaran terkait metode negara itu yang dianggap sebagai ‘rogue
penelitian yang digunakan. Ketiga, bagian state‘. Dalam hal ini, AS tidak
pembahasan yang terdiri dari tiga sub- memanfaatkan kekuatan militernya,
melainkan kekuatan ekonominya. AS

59 | P a g e
Meyland S.F. Wambrauw & Mathius Apintamon. Sanksi Ekonomi Amerika Serikat
Terhadap Iran Pada Masa Pandemi Covid-19 (Coronavirus Disease 2019)

melancarkan tekanan ekonominya ekonomi yang dilancarkan AS, ada


terhadap Iran pada masa pandemi Covid- beberapa hal yang hendak dicapai.
19, dengan dalih untuk melindungi Sanksi ekonomi AS bukanlah hal
kepentingan nasionalnya, yang pada yang baru bagi Iran. Sejarahnya dapat
akhirnya akan menjamin ditelusuri sejak kemenangan Revolusi
keberlangsungan negaranya. Islam Iran pada tahun 1979. Revolusi
Islam diwarnai dengan pengepungan
METODE PENELITIAN kantor kedutaan besar AS di Tehran.
Studi ini menggunakan metode analisis Peristiwa yang paling mengundang
deskriptif kualitatif untuk menjelaskan kecaman baik publik maupun pemerintah
sanksi ekonomi Amerika Serikat terhadap AS pada periode ini adalah krisis sandera.
Iran pada masa pandemi Covid-19. Saat terjadi revolusi Iran, hubungan
Deskripsi kualitatif adalah penelitian Amerika-Iran tidak hanya memburuk
eksplorasi dan berperan penting dalam tetapi kemungkinan untuk memperbaiki
menghasilkan hipotesis atau pemahaman hubungan itu juga ikut hilang
dalam berbagai variabel sosial (Bungin, dikarenakan tidak efektifnya negosiasi
2009). Sementara teknik pengumpulan antar kedua negara. Tokoh revolusi Iran
data yang dipakai dalam tulisan ini Ayatullah Khomeini menjuluki Amerika
adalah studi pustaka (library research), sebagai ‘setan besar’; sementara Presiden
yaitu pengumpulan data dengan Carter menyebut para Mullah sebagai
memanfaatkan data-data sekunder yang ‘sekumpulan orang gila’ (Gerges, 2002).
sumbernya diperoleh dari buku-buku, Pemerintahan Presiden Carter kala
situs-situs internet, jurnal-jurnal, dan itu benar-benar kewalahan dalam
sumber-sumber terkait lainnya. menghadapi Iran yang menawan para
diplomatnya di Tehran selama 444 hari.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hal ini yang menjadi cikal bakal
Dinamika Hubungan AS dan Iran: kebencian para petinggi negara maupun
Sanksi Ekonomi Dari Satu Pemerintahan publik AS terhadap Iran dan kemudian
AS ke Pemerintahan Lainnya terhadap Islam. Pada masa itu Presiden
Kepentingan AS di Timur Tengah Carter melihat sanksi ekonomi sebagai
memiliki hubungan langsung dengan suatu cara tercepat untuk menundukkan
perilaku AS terhadap Iran. Sanksi Iran dan menegosiasikan kepulangan
ekonomi yang dijatuhkan oleh Amerika warga mereka yang ditahan. Di sini
Serikat terhadap Iran sejatinya merupakan polanya jelas bahwa kebijakan Carter itu
sebuah wujud kebijakan luar negeri melibatkan cita-cita yang hendak dicapai
negara tersebut. Secara umum kebijakan yaitu menekan Iran dan membebaskan
luar negeri biasanya melibatkan cita-cita. warga AS yang disandera di Tehran.
Dalam artian bahwa di balik tekanan Sanksi lanjutan pada tahun-tahun berikut
menunjukkan pola yang kurang lebih

60 | P a g e
Meyland S.F. Wambrauw & Mathius Apintamon. Sanksi Ekonomi Amerika Serikat
Terhadap Iran Pada Masa Pandemi Covid-19 (Coronavirus Disease 2019)

sama meski motifnya cenderung pemerintahan AS yang berbeda dan juga


berkembang. merupakan respons terhadap tindakan
Patrick Clawson adalah seorang Iran itu sendiri. Penjelasan kelima ronde
direktur penelitian pada Washington tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah
Institute of Near Easy Policy. Dalam sebuah ini. Namun, penjelasan Clawson hanya
artikel, Clawson (2010) membagi sampai pada pemerintahan Obama,
periodisasi sanksi AS terhadap Iran ke sehingga penulis akan melengkapi
dalam 5 ronde besar (five major rounds). periodisasi tersebut hingga Pemerintahan
Kelima ronde tersebut dijalankan dalam 5 Trump.

Tabel 1. Periodisasi Sanksi AS terhadap Iran


Periode Sanksi Tujuan
Pemerintahan  Pemblokiran impor minyak Iran;  Menekan Iran
Carter  Pembekuan aset Iran senilai 12 untuk
Triliyun USD di AS; membebaskan 444
 Embargo ekonomi dan perjalanan Warga AS yang
antara AS dengan Iran. ditawan di Tehran.
Pemerintahan  Menentang upaya pinjaman dana  Membalas
Reagan Iran di Bank Dunia; pengeboman
 Membatasi ekspor barang (berfungsi terhadap pasukan
ganda/yang dapat dialihgunakan penjaga keamanan
untuk keperluan militer) ke Iran; AS di Libanon.
 Pemblokiran impor minyak AS dari  Menekan upaya
Iran. perang Iran selama
perang Iran-Irak.
 Menekan
ketergantungan AS
terhadap impor
minyak dari Iran
sebagai sumber
cadangan minyak
strategisnya.
Pemerintahan  Pelarangan keterlibatan AS dalam  Menekan
Clinton pengembangan minyak Iran; Dua pertumbuhan
bulan kemudian AS embargo total industri migas Iran
terhadap investasi dan perdagangan yang adalah sumber
ke Iran. pendapatan utama
 Kongress meloloskan Iran and Libya rezim itu.
Sanctions Act (ILSA) untuk melarang

61 | P a g e
Meyland S.F. Wambrauw & Mathius Apintamon. Sanksi Ekonomi Amerika Serikat
Terhadap Iran Pada Masa Pandemi Covid-19 (Coronavirus Disease 2019)

perusahaan asing berinvestasi pada


industri minyak dan gas Iran.
Pemerintahan  Penerbitan serangkaian perintah  Menekan dukungan
Bush untuk membekukan aset perusahaan Iran terhadap
dan individu tertentu yang dianggap ‘kelompok teroris’;
terlibat dalam dukungan Iran  Mencegah Iran
terhadap terorisme dan peran Iran dalam menyulut
dalam mengacaukan kestabilan ketidakstabilan di
keamanan di Irak; Iran maupun
 Penerbitan Iran, North Korea, and kawasan;
Syria Nonproliferation Act;  Menghambat
 Pendirian kantor khusus di bawah pengembangan
Kementerian Keuangan AS yang program nuklir Iran
bertujuan untuk memperketat sanksi dan mencegah Iran
terutama terhadap Iran; dalam memperoleh
 Penjatuhan sanksi terhadap beberapa senjata nuklir.
entitas asing, terutama perusahaan
Tiongkok dan Rusia yang membantu
pengembangan program nuklir dan
rudal Iran.
Pemerintahan  Memperketat sanksi dari  Mencegah Iran
Obama Pemerintahan Bush; Banyak institusi untuk bangkit
maupun individu dikenai sanksi sebagai kekuatan
dengan alasan pelanggaran HAM, dominan
hingga perdagangan narkoba, dan (hegemoni) di
proliferasi; kawasan;
 Anak perusahaan AS dari bank asing  Menekan Iran
telah membayar lebih dari $14 miliar untuk melunak
denda untuk pelanggaran peraturan dalam negosiasi
sanksi, sebagian besar terkait dengan terkait program
transaksi dengan Iran; nuklirnya;
 Penerbitan Comprehensive Iran
Sanctions, Accountability, and
Divestment Act (CISADA) untuk
menargetkan produk minyak olahan
yang diimpor oleh Iran melalui
perusahaan non-AS;
 The Iran Threat Reduction and Syria
Human Rights Act; menargetkan

62 | P a g e
Meyland S.F. Wambrauw & Mathius Apintamon. Sanksi Ekonomi Amerika Serikat
Terhadap Iran Pada Masa Pandemi Covid-19 (Coronavirus Disease 2019)

asuransi dan transportasi minyak


Iran;
 Seksi 1245 dalam National Defense
Authorization Act; membatasi bank
asing yang bertransaksi dengan Bank
Sentral Iran.
 The Iran Freedom and Counter-
Proliferation Act diterbitkan untuk
memperluas jangkauan sanksi
terhadap perusahaan asing yang
bertransaksi atau menyediakan
transportasi terhadap industri
minyak dan otomotif, maupun juga
logam mulia.
 Pada November 2013 Presiden
Obama menangguhkan sebagian
sanksi sehubungan dengan
dicapainya kesepakatan sementara
dengan Iran terkait Isu Nuklir.
Pemerintahan  Kementerian Keuangan AS  Mencegah
Trump menjatuhkan sanksi terhadap kemungkinan
sejumlah perusahaan asing yang perusahaan-
beroperasi di Uni Emirat Arab perusahan asing
karena membeli produk minyak dari tersebut untuk
Perusahaan Minyak Nasional Iran membiayai proksi
atau National Iranian Oil Company teroris seperti IRGC
(Middle East Eye, 2020). Quds Force.
 Kemenkeu AS juga mengumumkan  Memberi "tekanan
sejumlah petinggi negara Iran maksimum"
dengan tudingan pelanggaran HAM pemerintahan
(Macias, 2020). Trump terhadap
 AS menjatuhkan sanksi terhadap Teheran.
perusahaan-perusahaan Irak dan  Mengurangi peran
Iran yang disinyalir bekerja sama aktor-aktor lain
atau merepresentasikan IRGC Quds dalam memfasilitasi
Force (Middle East Eye, 2020).
1 penjualan minyak

1
The Quds Force atau Pasukan Quds dianggap sebagai Organisasi Teroris Asing (Foreign Terrorist Organization)
oleh Amerika Serikat pada April 2019. Lihat: https://www.foxnews.com/world/what-is-the-quds-force-the-elite-
iranian-military-unit

63 | P a g e
Meyland S.F. Wambrauw & Mathius Apintamon. Sanksi Ekonomi Amerika Serikat
Terhadap Iran Pada Masa Pandemi Covid-19 (Coronavirus Disease 2019)

Iran.
Sumber: Diolah dari ‘U.S. Sanctions on Iran’ (Clawson, 2010)

Dari tabel diatas, dapat dilihat program nuklir Iran sebagai sebuah
bagaimana AS selalu memberikan sanksi ancaman terhadap keamanan dan
terhadap Iran yang dianggapnya sebagai keberlangsungan nasionalnya maupun
ancaman – mulai dari pemerintahan internasional. Hal inilah yang mendorong
Carter hingga Trump di tengah pandemi AS untuk melancarkan serangan ekonomi
Covid-19 saat ini. kepada Iran untuk mencegah negara
Namun, pemerintahan AS yang tersebut memiliki senjata nuklir.
baru dibawah kepemimpinan Joe Biden Sanksi-sanksi AS tersebut dapat
yang demokrat, mungkin saja akan lebih dikatakan sebagai sanksi yang sangat
melunak dalam memberikan sanksi merusak perekonomian Iran. Hal ini
ekonomi kepada Iran. Hal ini didasari mengingat sebagian besar sanksi ekonomi
dengan argument bahwa Biden AS tersebut ditujukan pada sektor
memberikan prioritas dalam memperbaiki perdagangan minyak Iran. Menurut data
citra AS dimata global setelah dari Bank Sentral Iran, minyak
kepemimpinan Trump yang sebelumnya mendominasi 2/3 dari total ekspor negara
dianggap memperburuk. Joe Biden itu. Sektor ini sangat berarti bagi
bahkan menyatakan sikap untuk perekonomian rezim tersebut. Itu
bergabung lagi dalam perjanjian sebabnya, pemberlakuan kembali sanksi
internasional yang telah ditinggalkan ekonomi oleh AS tidak hanya akan
Trump sebelumnya, termasuk merusak perekonomian Iran namun juga
kesepakatan yang memberikan mendesak Iran untuk memberikan
keringanan sanksi kepada Iran sebagai tindakan represif, yang berpotensi
imbalan menurunkan program nuklirnya. meningkatkan ketegangan antar
Biden mengatakan bahwa jika Iran keduanya.
kembali ke kepatuhan ketat maka dia Dalam rentang waktu antara Mei
akan menggabungkan AS kembali dengan 2019 hingga Januari 2020 terjadi beberapa
perjanjian nuklir (Usher, 2020). insiden yang justru meningkatkan
Dalam teori realisme, keamanan ketegangan antara AS dengan Iran.
nasional atau internasional berada pada Pertikaian tersebut pada akhirnya
prioritas utama. Selama Iran masih memengaruhi arah kebijakan luar negeri
menjadi ancaman bagi AS, maka sanksi kedua negara, terutama AS yang sejak
ekonomi pun akan terus diberikan. Dalam awal telah bersikap agresif melalui sanksi
hal ini sudah terlihat jelas bahwa ekonominya. AS tidak segan-segan
keamanan nasional maupun internasional memperluas jangkauan sanksi
masih menjadi dalih utama AS dalam ekonominya kepada setiap aktor non-
menekan Iran. Sebutlah AS menganggap negara yang diasumsikan telah membantu

64 | P a g e
Meyland S.F. Wambrauw & Mathius Apintamon. Sanksi Ekonomi Amerika Serikat
Terhadap Iran Pada Masa Pandemi Covid-19 (Coronavirus Disease 2019)

Iran dalam menghadapi sanksi didasari oleh bukti valid. Setelah itu, AS
ekonominya. Hal ini membuktikan bahwa mengirim drone ke wilayah kedaulatan
AS sebagai negara masih merupakan Iran dan drone itu ditembak jatuh. Disini
aktor dominan, kesatuan, dan memiliki AS dan Iran sama-sama melewati tahap
andil besar dalam tatanan internasional. dilema interpretasi dan keduanya
menginterpretasikan satu sama lain
Iran sebagai Ancaman Keamanan sebagai ancaman.
Nasional dan Internasional terhadap AS Alhasil, terjadi dilema respon yang
Ada beberapa ancaman yang diberikan cenderung meningkatkan ketegangan
Iran terhadap AS. Pertama, ancaman antar kedua negara. Ini menciptakan
ekonomi, atau ancaman yang ditujukan terjadinya paradoks keamanan. Amerika
terhadap kepentingan ekonomi AS di Serikat memanfaatkan pandemi Covid-19
kawasan. Kepentingan ekonomi AS di untuk melancarkan serangan ekonomi
kawasan Timur Tengah adalah terhadap Iran. Serangan tersebut bersifat
mengamankan rute perdagangan minyak mengancam Iran dan memperparah
di Teluk Persia. AS tentu menganggap eskalasi tensi antar keduanya.
Iran berpotensi sebagai ancaman terhadap Kedua, ancaman strategis atau
kepentingan tersebut karena Iran ancaman yang ditujukan kepada
memiliki kedaulatan pada wilayah Selat kepentingan AS untuk memerangi
Hormuz yang merupakan choke point terorisme di kawasan. AS menyebut Iran
terpenting ekspor minyak mentah dari sebagai negara pendukung teroris.
kawasan. Sebutan ini merujuk pada dukungan Iran
Ancaman potensial ini tentu sangat terhadap Hizbullah dan Hammas. Iran
bersifat semu, mengingat Iran tidak sebagai negara dengan mayoritas Syiah
pernah benar-benar mengganggu rute tentu memiliki hubungan yang baik
perdagangan minyak di Selat Hormuz dengan umat Syiah di Libanon ditambah
meskipun sejatinya wilayah itu masih dengan oposisi keduanya terhadap Israel
masuk kedaulatannya. Kalaupun suatu yang menjadi cikal bakal lahirnya
saat Iran memutuskan untuk memblokade Hizbullah. Meski merupakan salah satu
rute perdagangan minyak tersebut, itu sponsor terhadap Hizbullah, organisasi
hanya akan menjadi respon terhadap itu sesekali menyesali makin
tindakan AS yang bersifat provokatif. berkurangnya bantuan yang diberikan
AS juga menganggap Iran sebagai Iran (Gerges, 2002).
ancaman terhadap kepentingan Hammas di sisi lain, walapun
ekonominya karena insiden kapal tanker menerima dana dari beberapa ulama Iran,
yang terjadi pada bulan Mei dan Juni 2019 bantuan besar bagi mereka datang dari
lalu (CNN Indonesia, 2019). Meski AS Palestina dan warga dari negara-negara
menuduh Iran sebagai dalang di balik Arab di Teluk. Hamas tidak menerima
insiden tersebut, tuduhan itu masih tidak perintah dari Teheran. Mereka punya

65 | P a g e
Meyland S.F. Wambrauw & Mathius Apintamon. Sanksi Ekonomi Amerika Serikat
Terhadap Iran Pada Masa Pandemi Covid-19 (Coronavirus Disease 2019)

agenda sendiri. Kemunculan kelompok berpartisipasi. Alasannya karena Iran


non negara seperti Hizbullah dan Hamas telah menghentikan komitmennya
sebenarnya mempunyai kaitan dengan terhadap kesepakatan itu dan sudah
Amerika dan Israel. Menurut Chomsky mulai mengembangkan senjata nuklir.
(2016), kedua gerakan ini muncul sebagai Namun, asumsi tersebut kontradiksi
perlawanan terhadap agresi Israel yang dengan bukti-bukti yang dikemukakan
didukung oleh Amerika Serikat. oleh IAEA (International Atomic Energy
Kekerasan Israel jauh melampaui aksi Agency) selaku pihak yang berwenang
kejahatan apapun yang dikaitkan dengan memverivikasi ketaatan Iran. Bukti-bukti
kedua organisasi ini. dari pihak lain juga bertolak belakang
Kedua aktor non-negara tersebut dengan tudingan Trump terkait program
muncul sebagai salah satu bentuk nuklir Iran. Semua laporan dari PBB, Uni
perlawanan terhadap agresi Israel ke Eropa, IAEA, dan P5+1 mengindikasikan
negara-negara Muslim. Di sisi lain, bahwa Iran telah mematuhi JCPOA.
Amerika menghindari fakta bahwa Arab Menlu AS, Mike Pompeo pada 12 April
Saudi, sekutunya di kawasan, merupakan 2018 melalui Komite Dewan Hubungan
negara sponsor terorisme terbesar di Luar Negeri juga menyatakan bahwa dia
dunia. Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) belum menemukan bukti terkait
adalah organisasi yang disokong oleh ketidaktaatan Iran terhadap kesepakatan
sekutu AS tersebut. tersebut (Kerr & Katzman, 2018).
Pandangan Iran sebagai pendukung Terakhir, berkaitan dengan ancaman
terorisme sebenarnya datang dari Iran terhadap kepentingan strategisnya
dukungan pemerintahnya terhadap yang kontroversial, yaitu melindungi
Hizbullah dan Hamas. Hal inilah yang Israel dan memediasi perdamaian Arab-
kemudian membentuk persepsi AS Israel. Tentu saja Israel menghadapi
terhadap Iran dan menjustifikasi ‘ancaman eksistensial’ atas berbagai
penggunaan sanksi ekonomi AS yang pernyataan Iran: Pemimpin Tertinggi
terus-menerus terhadap Iran termasuk di Khamenei dan mantan Presiden
masa pandemi Covid-19. Mahmoud Ahmadinejad kerap
Ketiga, berkaitan dengan upaya AS mengancam akan menimpakan
dalam mewujudkan Timur Tengah kehancuran. Namun mereka tidak
sebagai kawasan bebas nuklir. Selama melakukannya – dan kalaupun
bertahun-tahun AS berusaha meyakinkan melakukannya, hanya berdampak kecil
dunia bahwa program nuklir Iran (Chomsky, 2016 ).
bertujuan untuk menciptakan senjata. Iran bukan ancaman serius bagi
Inilah yang akhirnya menjadi cikal bakal Israel, kalaupun secara militer mereka
lahirnya JCPOA (Joint Comprehensive Plan mencoba mengancam, mungkin tidak
of Action), sebelum akhirnya AS akan berarti. Mengingat kapabilitas
memutuskan untuk berhenti militer Israel sendiri sudah sangat

66 | P a g e
Meyland S.F. Wambrauw & Mathius Apintamon. Sanksi Ekonomi Amerika Serikat
Terhadap Iran Pada Masa Pandemi Covid-19 (Coronavirus Disease 2019)

memadai, belum dengan sokongan dan menjatuhkan sanksi terhadap sejumlah


kehadiran militer AS di Israel dan perusahaan asing yang beroperasi di Uni
kawasan. Dukungan Iran terhadap Hamas Emirat Arab karena membeli produk
dan Hizbullah mungkin menghambat minyak dari Perusahaan Minyak Nasional
perdamaian Arab-Israel, namun Iran atau National Iranian Oil Company
memosisikannya sebagai satu-satunya (NIOC). Perusahaan-perusahaan tersebut
faktor merupakan sebuah pandangan antara lain adalah: Ras Al Khaimah-based
yang sempit dan terkesan dipolitisir. Petro Grand FZE, Alphabet International
DMCC, Swissol Trade DMCC, Alam Althrwa
Dampak Sanksi Ekonomi AS terhadap General Trading LLC, dan Alwaneo LLC.
Iran di Tengah Pandemi Covid-19 Alasan yang dikemukakan oleh Menteri
Di tengah memburuknya situasi pandemi Keuangan AS, Steven Mnuchin adalah
Covid-19, hubungan AS-Iran pun kian bahwa perusahaan-perusahaan tersebut
memburuk. Iran telah secara terang- “telah membantu Iran dalam membiayai
terangan menyatakan kesulitan dalam proksi teroris seperti IRGC Quds Force,
menangani peningkatan kasus infeksi alih-alih membiayai kebutuhan kesehatan
virus di negaranya. Semua itu diperburuk dan kesejahteraan rakyat Iran” (Middle
dengan sanksi ekonomi AS yang terus East Eye, 2020).
menekan Iran. Kesulitan-kesulitan yang IRGC Quds Force sendiri merupakan
dihadapi Iran itu telah disampaikan oleh salah satu divisi dari IRGC atau militer
Menlu Iran Javad Zarif melalui akun Iran yang melakukan berbagai aktivitas
Twitter-nya. Dalam cuitan di akun Twitter- militer di wilayah negara-negara sekutu
nya, Zarif telah merincikan berbagai Iran. Salah satu yang paling terkenal
kebutuhan yang diperlukan oleh adalah sokongan terhadap pemerintah
kementerian kesehatan mereka dalam Irak dan Suriah dalam memerangi ISIS.
memerangi Covid-19. Ini dimaksudkan Pada tanggal 3 Januari 2020, Komandan
untuk memberitakan kepada dunia Tertinggi IRGC yang juga bertanggung
tentang akibat dari sanksi ekonomi AS jawab atas IRGC Quds Force, Jenderal
selama pandemi, sekaligus juga untuk Qassem Soleimani tewas dalam serangan
meminta bantuan dari komunitas udara yang diluncurkan oleh AS setelah
internasional. kunjungannya ke Irak.
Ironisnya, AS justru merespons Serangan tersebut ditujukan pada
permintaan tersebut dengan pesawat sipil yang ditumpangi Soleimani.
menambahkan deretan sanksinya Iran membalas kematian tersebut dengan
terhadap Iran karena masih menyerang pangkalan militer Ain Al Assad
memandangnya sebagai ancaman di Irak pada tanggal 8 Januari 2020. AS
terhadap kepentingan AS dikawasan tidak memberikan balasan apa-apa
Timur Tengah. Pada tanggal 19 Maret terhadap serangan tersebut. Kendati
2020, Kementerian Keuangan AS demikian, dua hari kemudian, Menlu

67 | P a g e
Meyland S.F. Wambrauw & Mathius Apintamon. Sanksi Ekonomi Amerika Serikat
Terhadap Iran Pada Masa Pandemi Covid-19 (Coronavirus Disease 2019)

Pompeo dan Menkeu Mnuchin sebesar 5 (lima) miliar dollar AS.


mengumumkan sanksi baru terhadap Sebelumnya IMF telah menawarkan ‘dana
ekspor logam Iran dan beberapa petinggi pinjaman darurat’ kepada negara-negara
Iran (Macias & Breuninger, 2020). yang terdampak pandemi sebagai bagian
Pada tanggal 26 Maret 2020, AS dari skema Rapid Financing Instrument.
kembali menjatuhkan sanksi baru Jika meninjau dari sejarah, ini merupakan
terhadap Iran. Kali ini, yang menjadi pertama kalinya Republik Islam itu
target adalah perusahaan-perusahaan Irak mengajukan pinjaman sejak tahun 1979.
dan Iran yang disinyalir bekerja sama atau Namun, IMF tidak memberikan
merepresentasikan IRGC Quds Force pinjaman tersebut. Semua itu tentu
antara lain: Reconstruction Organisation of diakibatkan oleh posisi AS selaku
the Holy Shrines in Iraq (ROHSI) dan The pemegang saham terbesar IMF yang
Cosar Company, yang merupakan sebuah berkuasa dalam menentukan arah
perusahaan yang terkait dengan ROHSI. kebijakan badan dana internasional itu.
ROHSI sendiri merupakan sebuah Alasannya menurut Menlu Pompeo
organisasi yang berdedikasi untuk adalah bahwa Iran bisa saja mengalihkan
membangun makam-makam para Wali dana pinjaman tersebut untuk
atau Ulama Besar di Irak untuk dijadikan ‘menciptakan senjata pemusnah masal
pusat perziarahan. Perusahaan yang juga dan membiayai proksi terorisnya’
terkena imbas dari sanksi AS adalah Al (Aljazeera, 2019). Di sisi lain, upaya AS
Khamael Maritime Services, sebuah dalam menghalangi pemberian dana
perusahaan pelayaran yang berbasis di pinjaman IMF didasari pada tuduhan
Irak. AS menuduh perusahaan tersebut bahwa Iran sejatinya telah memiliki cukup
telah memfasilitasi penjualan minyak Iran dana untuk memerangi pandemi Covid-
(Middle East Eye, 2020). 19.
Pada bulan Mei 2020, pemerintah Tudingan ini langsung dibantah
AS melarang warganya untuk berbisnis keras oleh ekonom Ferial Mostofi, anggota
dengan sejumlah perusahaan yang masuk dari Iran Chamber of Commerce, Industries,
daftar hitam dan seluruh aset perusahaan Mines and Agriculture (ICCIMA). Menurut
tersebut di AS turut dibekukan. pendapatnya, sebelum adanya pandemi
Kemenkeu AS juga mengumumkan Covid-19 pun Iran telah mengalami
bahwa sejumlah petinggi negara, salah tekanan ekonomi, antara lain defisit
satunya Menteri Dalam Negeri Iran, anggaran sebagai dampak dari
Abdolreza Rahmani Fazli dikenai berkurangnya ekspor minyak akibat
tudingan pelanggaran HAM (Macias, sanksi AS. Sekarang, dengan adanya
2020). Sebelumnya, pada pertengahan pandemi Covid-19, kondisi ekonomi Iran
bulan Maret 2020, Direktur Bank Sentral kian memburuk dan yang paling penting
Iran sempat mengajukan pinjaman lagi, Iran sangat membutuhkan dana
kepada International Monetary Fund (IMF) pinjaman tersebut untuk memerangi

68 | P a g e
Meyland S.F. Wambrauw & Mathius Apintamon. Sanksi Ekonomi Amerika Serikat
Terhadap Iran Pada Masa Pandemi Covid-19 (Coronavirus Disease 2019)

Covid-19 dan menyelematkan nyawa ketika digunakan untuk membeli barang-


warga negaranya. barang kemanusiaan, tidak akan
Meskipun pemerintah AS telah menghadapi sanksi ekonomi AS. Kendati
mengklaim bahwa makanan dan obat- demikian, dengan tidak adanya
obatan telah dikecualikan dari sanksi keringanan untuk membeli minyak Iran
ekonomi mereka, fakta menunjukkan disertai dengan berlanjutnya sanksi
bahwa AS terus menjatuhkan sanksi terhadap Bank Sentral Iran, alhasil akses
unilateral secara kolektif sehingga warga Iran terhadap mata uang untuk
menghalangi terjadinya hubungan dagang membeli pasokan medis yang dibutuhkan
dengan Iran. Selain itu, lembaga keuangan di pasar internasional menjadi semakin
di berbagai negara juga enggan untuk dibatasi (Human Right Watch, 2020).
memproses transaksi yang berhubungan OFAC telah mengeluarkan lisensi
dengan Iran karena takut ikut terdampak umum yang memungkinkan ekspor
sanksi AS yang merusak. Ini adalah “barang-barang makanan tertentu, obat-
penyebab utama terjadinya lonjakan obatan, dan pasokan medis dasar ke Iran”
drastis pada harga peralatan medis dan tanpa memerlukan otorisasi khusus
obat-obatan di Iran (Fallahi, 2020). lanjutan. Ketentuan-ketentuan ini juga
Merespons kondisi terkini, para memberikan otorisasi transaksi keuangan
pemimpin dunia dan diplomat asing telah guna menyokong impor barang-barang
mendesak pemerintah AS untuk kategori ini dari AS atau dari negara
meringankan sanksi kepada Iran. Perdana pihak ketiga. Namun, pada kenyataannya
menteri Pakistan, Imran Khan, telah lisensi umum ini hanya dibatasi hingga
meminta Presiden Trump melalui cuitan 500.000 dollar AS. Hal ini tentu saja masih
Twitter-nya untuk melepaskan Iran dari menghambat upaya Iran dalam
sanksi ekonominya. Seruan serupa datang mengakses obat-obatan.
dari beberapa pemerintah negara Eropa. Selain itu, definisi obat-obatan di
Sekjen PBB, Antonio Guterres, beserta bawah peraturan ekspor AS—yang
Komisaris HAM PBB, Michelle Bachelet, meliputi obat resep, obat bebas, dan alat
juga menyerukan agar AS kesehatan—tidak termasuk vaksin
mempertimbangkan pelonggaran sanksi tertentu, produk biologi dan kimia, dan
terhadap Iran. alat kesehatan termasuk instrumen,
Situs web resmi Human Rights Watch peralatan, ambulans yang dilengkapi
merilis berita pada tanggal 6 April 2020 perlengkapan, alat sterilisasi, dan
bahwa Kantor Departemen Pengendalian kendaraan yang membawa peralatan
Aset Asing atau Office of Foreign Assets pengujian medis. Ini berarti bahwa
Control (OFAC) Kemenkeu AS beberapa peralatan yang penting untuk
mengeluarkan panduan bahwa setiap memerangi virus, seperti peralatan
transaksi yang melibatkan aset valuta dekontaminasi dan respirator lengkap,
asing Iran yang disimpan di luar negeri, memerlukan lisensi khusus. Jika lisensi

69 | P a g e
Meyland S.F. Wambrauw & Mathius Apintamon. Sanksi Ekonomi Amerika Serikat
Terhadap Iran Pada Masa Pandemi Covid-19 (Coronavirus Disease 2019)

yang lebih banyak tidak diberikan, atau asing yang berafiliasi dalam membantu
aturan tidak diubah untuk memasukkan pelayanan kesehatan rakyat Iran karena
peralatan ini di bawah lisensi umum, Iran menganggap motif mereka adalah
mungkin tidak dapat memperoleh membiayai teroris, tapi AS juga menuduh
peralatan medis dan obat-obatan yang beberapa petinggi Iran dengan tudingan
mereka butuhkan untuk membantu pelanggaran HAM dan memengaruhi IMF
memerangi kasus Covid-19 secara tepat untuk tidak memberikan ‘dana pinjaman
waktu (Human Right Watch, 2020). darurat’ kepada Iran.
Melihat kondisi terbaru di AS, Dampak paling nyata yang
sepertinya dibawah kepemimpinan Joe dirasakan oleh Iran akibat sanksi-sanksi
Biden akan terjadi pemulihan demokrasi AS adalah kesulitan pemerintah dalam
yang sebelumnya dianggap gagal oleh memerangi Covid-19. Iran kesulitan
berbagai pihak pada masa kepemimpinan dalam mendatangkan obat-obatan dan
Trump. Ada kemungkinan partai yang peralatan medis yang sangat penting
sekarang berkuasa akan membatalkan dalam memerangi pandemi Covid-19. AS
kebijakan-kebijakan Trump yang tahu bahwa kebijakan luar negerinya
dianggap paling buruk, termasuk sanksi terhadap Iran telah benar-benar
ekonomi yang diberikan bagi Iran pada berdampak buruk bagi negara itu, namun
masa pandemi Covid-19 ini. AS masih memutuskan untuk
mengesampingkan aspek kemanusiaan.
KESIMPULAN Melalui tindakan itu, AS sedang
Tulisan ini menemukan bahwa AS mengedepankan aspek survival, dimana
semakin memperketat sanksi ekonominya AS hanya mengutamakan sanksi ekonomi
terhadap Iran pada masa pandemi Covid- terhadap Iran yang telah membuat Iran
19. Padahal, Iran sangat kesulitan dalam mengalami kesulitan dalam memerangi
memerangi penyebaran virus tersebut. pandemi Covid-19. Di sisi lain, sanksi
Tindakan AS itu bukan tanpa sebab, ekonomi AS terhadap Iran lebih
melainkan karena AS masih melihat Iran diarahkan agar Iran melunak dalam
sebagai ancaman terhadap kepentingan negosiasi terkait program nuklirnya.
nasionalnya di kawasan Timur Tengah.
Demi mengamankan kepentingan DAFTAR PUSTAKA
strategis dan ekonominya di kawasan, Aljazeera. (25 September 2019). U.S.-Iran
maka AS memanfaatkan salah satu power- Standoff: A Timeline of Key Events.
nya untuk menekan Iran. https://www.aljazeera.com/news/20
Power yang dimanfaatkan oleh AS 19/09/25/us-iran-standoff-a-timeline-
adalah kekuatan dan pengaruh of-key-events/
ekonominya, alih-alih kapabilitas Bakry, U. S. (2017). Dasar-Dasar Hubungan
militernya. AS tidak hanya menjatuhkan Internasional. Kencana.
sanksi terhadap perusahaan-perusahaan

70 | P a g e
Meyland S.F. Wambrauw & Mathius Apintamon. Sanksi Ekonomi Amerika Serikat
Terhadap Iran Pada Masa Pandemi Covid-19 (Coronavirus Disease 2019)

Bungin, B. (2009). Penelitian Kualitatif: Human Rights Watch. (6 April 2020). U.S.
Komunikasi Ekonomi, Kebijakan Publik, Ease Sanctions on Iran in Covid-19
dan Ilmu Sosial Lainnya. Kencana. Crisis.
Chomsky, N. (2016). Who Rules The World. https://www.hrw.org/news/2020/04/
Bentang Saputra. 06/us-ease-sanctions-iran-covid-19-
Clawson, P. (11 Oktober 2010). U.S crisis
Sanctions. United States Institue of Kerr, P. K., & Katzman, K. (2018). Iran
Peace. Nuclear Agreement and U.S. Exit,
https://iranprimer.usip.org/resource/ Congressional Research CRS Report
us-sanctions (1-35).
CNN Indonesia. (14 Juni 2019). Kapal http://goodtimesweb.org/diplomacy
Tanker Diserang Dekat Iran, Harga /2019/R43333.pdf
Minyak Dunia Melonjak. Macias, A. (20 Mei 2020). U.S. Targets
https://www.cnnindonesia.com/eko Iran’s Interiror Minister in Latest
nomi/20190614080127-85- Round of Sanctions. CNBC.
403185/kapal-tanker-diserang-dekat- https://www.cnbc.com/2020/05/20/u
iran-harga-minyak-dunia-melonjak s-targets-irans-interior-minister-in-
Cooper, H. (20 Juni 2019). What We Know latest-round-of-sanctions.html
About Iran Shooting Down a U.S. Macias, A., & Breuninger, K. (10 Januari
Drone. The New York Times. 2020). U.S. Slaps New Sanctions on
https://www.nytimes.com/2019/06/2 Iran Following Strikes on U.S. Targets.
0/us/politics/drone-shot-down-iran- CNBC.
us.html https://www.cnbc.com/2020/01/10/u
Fallahi, E. (26 April 2020). Senior s-will-slap-new-sanctions-on-iran-
Businesswoman Dismisses U.S. Claim following-strikes-on-us-targets.html
that Iran Doesn’t Need IMF Loan. Middle East Eye. (19 Maret 2020). U.S.
Tehran Times. Blacklists Five UAE-based Companies
https://www.tehrantimes.com/news/ for Doing Bussiness with Iran.
447194/Senior-businesswoman- https://www.middleeasteye.net/new
dismisses-U-S-claim-that-iran- s/us-blacklists-uae-based-
doesn-t-need companies-doing-business-iran
Fitzpatrick, M., Elleman, M., & Izewicz, P. Mortazavi, N. (3 April 2020). Pressure
(2019). Uncertain Future: The JCPOA Mounts on Trump to Ease Sanctions on
and Iran’s Nuclear and Missile Iran Amid Covid-19 Outbreak. Atlantic
Programmes. Routledge. Council.
Gerges, F. (2002). Amerika dan Islam Politik: https://www.atlanticcouncil.org/blo
Benturan Peradaban atau Benturan gs/iransource/pressure-mounts-on-
Kepentingan? Pustaka Alvabet. trump-to-ease-sanctions-on-iran-
amid-covid-19-outbreak/

71 | P a g e
Meyland S.F. Wambrauw & Mathius Apintamon. Sanksi Ekonomi Amerika Serikat
Terhadap Iran Pada Masa Pandemi Covid-19 (Coronavirus Disease 2019)

Riza, B. (9 Mei 2019). 5 Poin dari Takian, A., Raoofi, A., & Kazempour-
Kesepakatan Nuklir Iran. Tempo. Ardebili, S. (2020). Covid-19 Battle
https://dunia.tempo.co/read/1203564 During The Toughest Sanctions
/5-poin-dari-kesepakatan-nuklir- Against Iran, The Lancet, 395, 1035-
iran/full&view=ok 1036.
Setiawan, A. (2018). Dinamika Timur Tasnim News Agency. (9 Mei 2020). Iran’s
Tengah. Leutikaprio. Zarif Sends Letter to UN Chief on US
Statista. (2020). Number of Coronavirus Sanctions, Unilateralism.
(Covid-19) cases in The Middle East https://www.tasnimnews.com/en/ne
and North Africa as of March 2020. ws/2020/05/09/2261818/iran-s-zarif-
https://www.statista.com/statistics/1 sends-letter-to-un-chief-on-us-
104699/mena-number-of- sanctions-unilateralism
coronavirus-cases-by-country/ Usher, B.P. (7 November 2020). Pemilu
Amerika: Bagaimana Joe Biden
Mengubah Kebijakan Luar Negeri
Konfrontatif Trump? BBC News.
https://www.bbc.com/indonesia/dun
ia-54851305

TENTANG PENULIS
Meyland S.F. Wambrauw adalah Dosen tetap pada Program Studi Hubungan
Internasional Universitas Cenderawasih. Ia menyelesaikan studi S-2 (Ilmu Hubungan
Internasional) dari Universitas Indonesia tahun 2017. Fokus kajian penelitian dari Meyland
adalah ekonomi politik global, politik luar negeri, dan perusahaan multinasional.
Mathius Apintamon adalah mahasiswa aktif pada Program Studi Hubungan
Internasional Universitas Cenderawasih. Pada saat penulisan artikel, Mathius berada pada
semester terakhir.

CARA SITASI ARTIKEL INI:


Wambrauw, M.S.F., & Apintamon, M. (2021). Sanksi Ekonomi Amerika Serikat Terhadap
Iran Pada Masa Pandemi Covid-19 (Coronavirus Disease 2019). Papua Journal of
Diplomacy and International Relations, 1(1), 56-72. DOI : 10.31957/pjdir.v1i1.1674

72 | P a g e

You might also like