You are on page 1of 15

Referensi : Jurnal Ilmu Manajemen dan AkutansiVol.10 No.1, 2022.

Hal 83-97 83
Tersedia online di https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/refrensi/index
ISSN 2548-6152 (online)
ISSN 2089-0532 (cetak)

ANALISIS JABATAN SEBAGAI DASAR REKRUTMEN UNTUK PENINGKATAN


KINERJA SUPERVISOR (STUDI KASUS DI PT. SUKSES ANUGRAH
SEJAHTERA)
1
Imam Setiawan*, 2 Nazaruddin Matondang, 3 Sutarman
Magister Manajemen, Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia
Email: iemaem@yahoo.com*

ABSTRACT
PT SAS is one of national facility service company in Indonesia which provide services
about cleaning service professional, security service, pest control, and handling & managing
people. The core business service is professional cleaning service. In data that has been
collected, show that performance of Supervisor PT. SAS was bad, which caused by
recruitment process that is misfit from job analysis.The purpose of this research is to get job
analysis design of supervisor PT SAS in order to improving recruitment efectivity. Theory
which is used in this research is perfomance theory, recruitment, dan job analysis.Research
method which is used in this research is qualitatif descriptive method. Instrument which is
used in this research by quesioner, interview, and observation with 360 degrees session, to
get comprehensive information in order to make job analysis design of supervisor PT
SAS.The results of research is show comprehensive information about job description and job
specification which used as a competency model for recruitment process. Comparing between
before and after job analysis have done, it shows that information about qualification of
supervisor have many contents about skill, knowledge, and attitude. Before job analysis
did’nt do, information about qualification of supervisor is only about skill & other
characteristic.
Keywords : Performance, Recruitment, Job analysis

ABSTRAK
PT SAS adalah salah satu perusahaan jasa fasilitas nasional di Indonesia yang menyediakan
jasa profesional cleaning service, security service, pest control, dan handling & manage
people. Layanan bisnis inti adalah layanan pembersihan profesional. Pada data yang telah
dikumpulkan, menunjukkan bahwa kinerja Supervisor PT. SAS buruk, yang disebabkan oleh
proses rekrutmen yang tidak sesuai dari analisis jabatan. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mendapatkan desain analisis jabatan supervisor PT SAS dalam rangka meningkatkan
efektivitas rekrutmen. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kinerja,
rekrutmen, dan analisis jabatan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode deskriptif kualitatif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dengan
kuesioner, wawancara, dan observasi dengan sesi 360 derajat, untuk mendapatkan informasi
yang komprehensif dalam rangka membuat desain analisis pekerjaan supervisor PT SAS.
Hasil penelitian menunjukkan informasi yang komprehensif tentang deskripsi pekerjaan dan
spesifikasi pekerjaan yang digunakan sebagai model kompetensi untuk proses rekrutmen.
Perbandingan antara sebelum dan sesudah analisis pekerjaan dilakukan, menunjukkan bahwa
informasi tentang kualifikasi supervisor memiliki banyak kandungan tentang keterampilan,
pengetahuan, dan sikap. Sebelum analisis pekerjaan tidak dilakukan, informasi tentang
kualifikasi supervisor hanya tentang keterampilan & karakteristik lainnya.
Kata Kunci: Kinerja, Rekrutmen, Analisis Pekerjaan

Cara mengutip: Khuong, M. N., & Yen, V. H. (2016). Investigate the Effects of Job Stress on Employee Job
Performance A Case Study at Dong Xuyen Industrial. International Journal of Trade, Economics and Financial 7(2),
31-37.
Retrieved from https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/refrensi/article/view/3287
84 Referensi : Jurnal Ilmu Manajemen dan AkutansiVol.10 No.1, 2022. Hal 83-97

PENDAHULUAN sehingga pertumbuhan bisnis yang ada


Sumber Daya Manusia merupakan menjadi tidak signifikan
faktor utama yang sangat menentukan Pertumbuhan bisnis PT SAS menjadi
berjalannya suatu kegiatan dalam suatu tidak signifikan karena penjualan tahunan
perusahaan. Sumber daya manusia yang yang tinggi dan dibarengi dengan
unggul dan produktif akan menghasilkan banyaknya kontrak bisnis yang berakhir.
output yang maksimum bagi perusahaan. Pada tahun 2013, kontrak yang berakhir
Produktifitas seorang karyawan ditentukan sebesar 12%, pada tahun 2014 kontrak yang
berdasarkan kinerja yang dilakukan. berakhir sebesar 15%, dan pada tahun 2015
Semakin baik kinerja seorang karyawan kontrak yang berakhir sebesar 13%. Secara
maka akan semakin baik outputnya, rata-rata maka disimpulkan bahwasanya
sebaliknya apabila kinerja karyawan buruk portofolio bisnis yang berkurang sebesar
maka output yang dihasilkan juga akan 13% (>10%) setiap tahunnya.
buruk. Hartati (2014) mengemukakan Penyebab pemutusan kontrak (loss
bahwasanya kinerja karyawan merupakan contract) lebih disebabkan karena faktor
salah satu faktor yang mempengaruhi nilai kualitas pelayanan yang buruk,
bisnis diperusahaan. Perusahaan yang dibandingkan dengan faktor eksternal yang
memiliki SDM yang berkinerja baik akan bersumber dari klien (customer), seperti
membawa bisnis perusahaan semakin ketidakmampuan penyesuaian perusahaan
berkembang. dalam budget tahunan, perubahan kebijakan
PT. Sukses Anugrah Sejahtera atau outsourcing, dan lain sebagainya. Pada
yang lebih dikenal dengan PT. SAS tahun 2013 rendahnya kwalitas
merupakan salah satu perusahaan facility berkontribusi pada pemutusan kontrak
service consortium nasional di Indonesia sebesar 8%, pada tahun 2014 berkontribusi
yang menyediakan layanan jasa cleaning sebesar 10%, dan pada tahun 2015
service professional, security service, pest berkontribusi sebesar 10%. Hal ini
control, handling & managing people. menunjukan bahwasanya kinerja PT SAS
Salah satu jasa outsourcing yang menjadi yang menjadi tanggungjawab supervisor
core bisnis perusahaan adalah cleaning masih rendah. Menurut (Mathis, Robert L.,
service. Saat ini profesi cleaning service Jackson, 2010) kinerja organisasi sangat
menjadi bagian dari Program Standar dipengaruhi oleh kinerja individu. Apabila
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia kinerja karyawan buruk maka pencapaian
(SKKNI) yang diwajibkan untuk mengikuti kinerja organisasi akan buruk, sebaliknya
sertifikasi oleh Badan Sertifikasi Nasional bila kinerja karyawan baik maka
Profesi (BNSP) dengan Lembaga pencapaian kinerja organisasi akan baik.
Sertifikasi Profesi Asosiasi Klining servis banyak supervisor yang memiliki kinerja
Indonesia (LSP APKLINDO). Dari sisi buruk pada tahun 2013 hingga tahun 2015
kinerja bisnis, PT SAS memiliki dengan persentase lebih dari 20% pada
pertumbuhan sales yang cukup baik, namun setiap tahunnya. Pada tahun 2013 yang
tidak dibarengi dengan kemampuan memiliki kinerja buruk sebesar 29%, pada
supervisor operasional untuk tahun 2014 sebesar 37.5%, dan pada tahun
mempertahankan portofolio bisnisnya, 2015 sebesar 23%.
Referensi : Jurnal Ilmu Manajemen dan Akutansi Vol.10 No.1, 2022. Hal 83-97 85

Hal ini menunjukan bahwasanya akhirnya dapat membawa organisasi


kinerja supervisor masih sangat rendah, mencapai tujuan bisnisnya. banyak on-
karena presentase karyawan buruk lebih trainee supervisor yang memiliki kinerja
dari 3% dari total supervisor yang ada. buruk pada tahun 2013 hingga tahun 2015
Sebagaimana yang dikemukakan oleh dalam evaluasi kinerja yang dilakukan 6
(Kamjula, 2012) bahwasanya pengelolaan bulan setelah bekerja di PT SAS. Pada
SDM yang professsional ditandai dengan tahun 2013 yang memiliki kinerja buruk
angka kinerja karyawan yang tinggi dan sebesar 50%, pada tahun 2014 sebesar
karyawan yang berkinerja buruk tidak 33%, dan pada tahun 2015 sebesar 59%.
boleh melebihi dari 3%. Hal ini menunjukan adanya kegagalan
Untuk menghasilkan kinerja dalam proses rekrutmen yang ditunjukan
karyawan yang tinggi, perencanaan sumber dengan kesenjangan yang besar antara on-
daya manusia yang professional merupakan trainee supervisor yang seharusnya
hal yang paling utama harus dilakukan. diharapkan dapat bekerja dengan baik,
Perusahaan harus memilih sumber daya ternyata lebih banyak yang memiliki
manusia yang tepat untuk setiap jabatan kinerja yang buruk. dapat disimpulkan
dalam perusahaan. Ketepatan ini sangat bahwasanya kinerja supervisor yang
dipengaruhi oleh proses rekrutmen yang direkrut oleh PT.SAS tidak sesuai dengan
dilakukan oleh perusahaan (Muscalu, harapan manajemen, dikarenakan hasil
2015). Hal ini sejalan dengan yang penilaian kinerja yang dilakukan memiliki
dikemukakan oleh (Harmein, 2012) nilai yang buruk yang disebabkan karena
bahwasanya salah satu aspek yang proses rekrutmen yang tidak selektif.
mempengaruhi kinerja seorang karyawan Proses rekrutmen merupakan langkah awal
adalah ketepatan dalam proses rekrutmen yang menjadi pintu masuk bagi seorang
yang dilakukan, rekrutmen yang selektif kandidat baru untuk bekerja di suatu
akan menghasilkan karyawan yang perusahaan. Ketepatan dalam rekrutmen
berkinerja baik. Begitu juga keberhasilan akan menghasilkan kandidat yang
dalam proses rekrutmen sangat dipengaruhi berkompeten dan berkinerja baik.
oleh manajemen SDM dalam menjalankan Keberhasilan dan efektifitas proses
fungsinya (Ntiamoah, Abrokwah, Agyei- rekrutmen ditentukan dari beberapa faktor,
Sakyi, Siaw, & Opoku, 2014). salah satunya adalah kesesuaian kriteria
Rekrutmen merupakan serangkaian dalam seleksi pada proses rekrutmen
proses untuk memilih kandidat yang tepat terhadap spesifikasi jabatan yang terdapat
pada sebuah posisi jabatan yang tepat di dalam analisis jabatan (Nyasha et al, 2013)
sebuah perusahaan (Kumari, 2012). Melalui mengatakan bahwasanya terdapat korelasi
rekrutmen, kandidat yang terpilih yang positif antara analisis jabatan dengan
merupakan individu yang diharapkan efektifitas rekrutmen dan seleksi yang
memiliki kompetensi sesuai dengan dilakukan oleh perusahaan. Apabila
kebutuhan jabatan di salah satu bidang informasi di dalam analisis jabatan tidak
pekerjaan tertentu. Dengan kesesuaian sejalan dengan proses perencanaan
antara kompetensi yang dimiliki dengan rekrutmen karyawan, maka kecenderungan
jabatan yang diemban maka kinerja yang perusahaan untuk mengalami kegagalan
dihasilkan juga akan maksimal, yang pada dalam proses rekrutmen akan terjadi.
86 Referensi : Jurnal Ilmu Manajemen dan AkutansiVol.10 No.1, 2022. Hal 83-97

Analisis jabatan merupakan Pengertian Kinerja


rangkuman dari suatu jabatan tertentu yang Berikut dikemukakan pengertian
berisi tentang uraian mengenai komponen kinerja menurut beberapa tokoh.Menurut
tugas dan fungsi dalam suatu area (Long & Kowang, 2015) kinerja
pekerjaan (Nyasha et al, 2013). Melalui merupakan suatu pengukuran yang
analisis jabatan maka akan didapatkan dilakukan kepada seorang karyawan apakah
uraian terperinci dari tugas-tugas yang karyawan tersebut telah menyelesaikan
harus dilakukan dalam suatu jabatan, tugas dengan baik.Menurut (Khuong &
penentuan hubungan dari suatu jabatan Yen, 2016) kinerja adalah perilaku yang
dengan jabatan lain yang ada, dan ditunjukan oleh karyawan yang
penentuan tentang pengetahuan, berpengaruh pada tujuan organisasi, dapat
keterampilan dan kemampuan-kemampuan dikontrol dan diukur. Kinerja juga
lain yang diperlukan karyawan untuk merupakan total output yang dihasilkan
melakukan pekerjaan secara efektif dan oleh seorang karyawan dalam bekerja atas
efisien (Nyasha et al, 2013) kesempatan, kemampuan, dan motivasi
Analisis jabatan merupakan hal yang yang mereka miliki. Menurut (Koivunen,
perlu dilakukan oleh perusahaan sebagai Ylöstalo, & Otonkorpi-Lehtoranta, 2015)
dasar dalam penentuan strategi sumber kinerja adalah harapan-harapan yang
daya manusia yang tepat dalam diinginkan oleh organisasi atau perusahaan
meningkatkan produktifitas sumber daya terhadap karyawan yang direkrut oleh
manusia yang dimiliki (Tanumihardjo, perusahaan yang berhubungan dengan
Hakim, & Noor, 2014). Dalam Penelitian pencapaian organisasi.
(Nyasha et al, 2013) tentang dampak
Hubungan Kinerja dengan Analisis
analisis jabatan ditemukan hasil
Jabatan
bahwasanya penerapan analisis jabatan Baik secara langsung maupun tidak
dapat meningkatkan pertumbuhan bisnis langsung, analisis jabatan berhubungan erat
(growth), perluasan pangsa pasar (market dengan pencapaian kinerja karyawan.
share), dan nilai pasar (market value). Saat Melalui analisis jabatan maka karyawan
ini permasalahan yang terjadi pada PT.SAS dapat mencapai kinerja maksimal karena
adalah proses rekrutmen yang dilakukan karyawan memahami dengan benar uraian
tidak berdasarkan analisis jabatan dan pekerjaan yang menjadi tanggungjawab
belum memiliki analisis jabatan untuk mereka dan keahlian yang dimiliki
jabatan supervisor frontliner. karyawan disesuaikan dengan spesifikasi
TEORI KINERJA kerja. Berdasarkan hasil penelitian
Hal yang akan dibahas dalam sub bab (Tanumihardjo et al, 2014) mengenai
ini adalah mengenai pengertian kinerja dan pengaruh antara analisis jabatan dengan
hubungan antara kinerja dengan analisis kinerja didapatkan hasil bahwasanya
jabatan. Kinerja merupakan aspek yang analisis jabatan berpengaruh signifikan
menjadi sumber permasalahan dalam terhadap peningkatan kinerja karyawan.
penelitian dalam kaitannya dengan proses Hal ini dapat terlihat bahwa apabila
rekrutmen dan analisis jabatan, sehingga pegawai memiliki jabatan yang jelas di
perlu dilakukan kajian teoritis yang suatu organisasi maka akan memberikan
membahas mengenai kinerja. kontribusi kerjanya secara positif dengan
Referensi : Jurnal Ilmu Manajemen dan Akutansi Vol.10 No.1, 2022. Hal 83-97 87

didukung kondisi lingkungan kerja yang jabatan. Rekrutmen dalam penelitian ini
baik. Sehingga, akan dapat mengemban merupakan aspek penting sebab rekrutmen
tugas-tugas dan tanggung jawab dengan merupakan suatu proses yang menjadi dasar
maksimal. dalam upaya peningkatan kinerja
Dalam penelitian (Giyarto, 2015), supervisor.
ditemukan bahwasanya terdapat hubungan
Pengertian Rekrutmen
positif antara uraian jabatan dan spesifikasi Terdapat beberapa pengertian
kerja terhadap kinerja proses dan kinerja sehubungan dengan rekrutmen, salah satu
hasil karyawan universitas muhammadiyah diantaranya adalah seperti yang
Malang. (Nyasha et al., 2013) dalam dikemukakan oleh (Koivunen et al., 2015)
penelitiannya tentang persepsi karyawan bahwasanya rekrutmen adalah proses
terhadap manfaat analisis jabatan dimana para kandidat ataupun pelamar
didapatkan hasil bahwa responden percaya menawarkan pengetahuan, skill, dan sikap
bahwa ada hubungan yang kuat antara serta pengalaman yang mereka miliki untuk
analisis jabatan dengan kinerja, sebab mengisi jabatan tertentu di dalam suatu
analisis jabatan yang membuat karyawan perusahaan. Menurut (Kazim & Jabeen,
terikat dengan standar apa yang diinginkan 2015) rekrutmen berkaitan erat dengan
perusahaan terhadap diri mereka. fungsi pengembangan sumber daya
Safdar, Waheed, & Rafiq (2010) manusia. Metode yang digunakan dalam
dalam studinya mengatakan bahwasanya rekrutmen harus berkaitan dengan
terdapat hubungan yang erat antara analisis kebutuhan dan tujuan perusahaan. Oleh
jabatan terhadap kinerja karyawan (job karena itu, sulit bagi perusahaan untuk
performance) dan menganggap bahwasanya melakukan rekrutmen yang efektif jika
analisis jabatan merupakan hal yang vital proses rekrutmen tidak terdefinisikan
dalam menyusun strategi pengembangan dengan baik sesuai dengan tujuan dari
sumber daya manusia di perusahaan. Dalam kriteria yang sesuai dengan kebutuhan
penelitian lainnya (Meili, 2011) mencoba rekrutmen (right person for the right job).
menganalisis kesalahan penerapan analisis
jabatan dalam industri manufaktur di Cina
Hubungan Rekrutmen dengan Analisis
yang berdampak pada menurunnya
Jabatan
produktifitas bisnis perusahaan. Analisis jabatan merupakan hal yang
Dari beberapa penelitian tersebut, fundamental dalam pengelolaan sumber
dapat disimpulkan bahwasanya keberadaan daya manusia guna menjadi dasar bagi
analisis jabatan menjadi hal yang utama
perusahaan untuk melakukan fungsi
yang harus dimiliki oleh perusahaan pada rekrutmen dan seleksi karyawan. Berikut
setiap level jabatan guna menjadi acuan beberapa peneliti yang telah melakukan
bagi karyawan untuk mencapai kinerja penelitian yang berkaitan dengan rekrutmen
maksimal sesuai dengan uraian jabatan dengan analisis jabatan, yakni :
yang ada. 1. Terdapat korelasi yang positif antara
Teori Tentang Rekrutmen analisis jabatan dengan efektifitas
Hal yang dibahas di dalam sub-bab rekrutmen dan seleksi yang dilakukan
ini adalah mengenai definisi rekrutmen dan oleh perusahaan. Penerapan analisis
hubungan antara rekrutmen dengan analisis jabatan yang baik dan benar akan dapat
88 Referensi : Jurnal Ilmu Manajemen dan AkutansiVol.10 No.1, 2022. Hal 83-97

meningkatkan efektifitas rekrutmen dan dalam komponen tugas dan fungsi dalam
seleksi (Nyasha et al., 2013). suatu area pekerjaan tertentu. Analisis
2. Terdapat hubungan searah yang terjadi jabatan berisi tentang pengetahuan,
antara analisis jabatan dengan rekrutmen keterampilan, dan kemampuan (KSA) yang
karyawan. Rekrutmen yang merupakan harus dimiliki oleh seorang karyawan agar
suatu proses awal untuk menerima dapat bekerja dengan baik. Selain itu
kandidat untuk bekerja diperusahaan analisis jabatan juga berisi hasil identifikasi
memiliki standar kualifikasi sesuai dan deskripsi atas tugas-tugas yang harus
dengan yang diharapkan jika sesuai dilakukan seorang karyawan, serta kondisi
dengan analisis jabatan yang tertulis di lingkungan kerja tempat mereka bekerja
perusahaan (Irvianti & Adi, 2010). (Saif et al., 2013). Analisis jabatan
3. Analisis jabatan dapat meningkatkan merupakan fungsi utama dalam sistem
produktifitas dalam bekerja (Edien, manajemen sumber daya manusia karena
2015) berhubungan erat dengan karakteristik
Dari beberapa hasil penelitian suatu pekerjaan yang akan dilakukan oleh
tersebut dapat disimpulkan bahwasanya seseorang (David R. Shetterly &
terdapat korelasi positif antara analisis Krishnamoorthy, 2008).
jabatan terhadap efektifitas rekrutmen
Langkah langkah Melakukan Analisis
karyawan. Melalui analisis jabatan, seleksi
jabatan
karyawan dapat dilakukan dengan Berikut beberapa tahapan yang
menyesuaikan kandidat sesuai dengan biasanya dilakukan sebelum melakukan
spesifikasi jabatan yang harus dimiliki oleh analisis jabatan menurut (Dessler, 2013).
kandidat sehingga akan berdampak pada 1. Memutuskan bagaimana menggunakan
peningkatan kinerja dan produktifitas bisnis informasi yang tersedia: Hal ini
perusahaan. berkaitan dengan bagaimana
Rancangan Analisis jabatan mengumpulkan data, dapat dilakukan
Hal yang akan dibahas dalam sub bab melalui interview dan menuliskan
ini adalah mengenai pengertian, langkah- deskripsi kerja. Teknik lain yang dapat
langkah, data yang dikumpulkan, model digunakan adalah menggunakan teknik
dan metode dalam perancangan analisis kuesioner.
jabatan. Analisis jabatan merupakan aspek 2. Melakukan review atas latar belakang
utama yang dibahas dalam bab ini sebab informasi yang tersedia seperti struktur
analisis jabatan merupakan variabel yang organisasi, proses kerja, dan deskripsi
akan dirancang sebagai dasar rekrutmen kerja: struktur organisasi berisi tentang
guna meningkatkan kinerja supervisor. divisi-divisi dalam suatu organisasi,
proses kerja mengacu kepada gamabran
Pengertian Analisis Jabatan
tentang sebuah proses kerja dilakukan,
Analisis jabatan adalah aspek yang
dan yang terakhir mereview tentang
paling fundamental dan penting dari proses
deskripsi kerja yang dilakukan dari
pengelolaan SDM, seleksi dan assessment
proses kerja yang terjadi.
(Moekijat, 2011). Menurut (Moekijat,
2011) Analisis jabatan adalah sebuah 3. Memilih beberapa posisi jabatan yang
akan dilakukan analisis: hal ini
proses untuk mengolah sebuah jabatan ke
dilakukan untuk mempermudah
Referensi : Jurnal Ilmu Manajemen dan Akutansi Vol.10 No.1, 2022. Hal 83-97 89

pengambilan data degan meminimalisir Sumber data yang diperlukan dalam


jumlah individu yang akan di analisa penelitian ini terdiri dari Data primer, yaitu
4. Lakukan analisis jabatan dengan data yang diperoleh peneliti secara
mengumpulkan data mengenai aktifitas langsung dari sumber utamanya dengan
kerja, kondisi lingkungan kerja, cara melakukan survei menggunakan
kepribadian dan karakter tenaga kerja, wawancara, observasi, dan angket (Bungin,
dan keahlian yang harus dimiliki oleh 2007) dan Data Sekunder, yaitu data yang
pekerja. bersumber dari laporan yang telah dibuat
5. Lakukan verifikasi hasil analisis jabatan pihak lain berupa Logbook (Bungin, 2007).
yang telah dilakukan dengan Hasil laporan yang telah dibuat pihak lain
membandingkan kepada atasan mereka. tersebut masih dapat digunakan untuk suatu
6. Mengembangkan deskripsi jabatan dan penelitian yang lain. Data Sekunder yang
spesifikasi jabatan. dikumpulkan untuk diolah ke dalam
Analisis Jabatan meliputi karakteristik
METODE PENELITIAN tambahan yang perlu dimiliki untuk
Metode penelitian yang digunakan menjalankan tugas dengan baik
adalah metode penelitian Deskriptif- Menurut (Miles & Huberman, 1994)
kualitatif (Qualitative Descriptive terdapat tiga proses analisis data kualitatif
Research), yaitu suatu jenis penelitian yang yaitu reduksi data, penyajian data dan
bertujuan untuk menggambarkan, penarikan kesimpulan. Proses ini
meringkas berbagai kondisi, dan berbagai berlangsung terus-menerus selama
fenomena sosial yang menjadi objek penelitian berlangsung, bahkan sebelum
penelitian dan berupaya untuk menarik data benar-benar terkumpul.
realitas tersebutke dalam suatu sifat atau 1. Reduksi Data
model tertentu (Bungin, 2007). Tujuan dari Reduksi data adalah bentuk analisis yang
penelitian ini adalah untuk mendapatkan menajamkan, menggolongkan,
sebuah rancangan ataupun gambaran mengarahkan, membuang yang tidak perlu
tentang suatu fenomena dari suatu dan mengorganisasi data sedemikian rupa
organisasi atau kelompok tertentu. sehingga kesimpulan akhir dapat diambil.
Menurut (Bungin, 2007), objek 2. Penyajian Data
penelitian kualitatif adalah objek yang Penyajian data adalah kegiatan ketika
menjadi sasaran dalam penelitian. Dalam sekumpulan informasi disusun, sehingga
penelitian ini objek penelitian yang akan memberi kemungkinan akan adanya
diambil informasinya adalah seluruh penarikan kesimpulan. Bentuk penyajian
supervisor PT.SAS. Sedangkan, subjek data kualitatif berupa teks naratif
penelitian adalah subjek yang memahami (berbentuk catatan lapangan), matriks,
informasi mengenai objek penelitian, baik grafik, dan bagan.
sebagai pelaku maupun orang lain yang 3. Tahap Membuat Kesimpulan
memahami objek penelitian. subjek Dalam proses membuat kesimpulan, data
penelitian dalam hal ini adalah manager yang sudah selesai dilakukan pengolahan
operasional, klien (user), dan frontliner PT. selanjutnya disimpulkan berupa data
SAS. kualitatif yang berisi tentang deskripsi
90 Referensi : Jurnal Ilmu Manajemen dan AkutansiVol.10 No.1, 2022. Hal 83-97

jabatan dan spesifikasi jabatan mengenai Berdasarkan hasil Kuesioner yang


jabatan seorang supervisor. diberikan kepada responden penelitian
sebanyak 39 orang, didapatkan hasil
HASIL PENELITIAN
sebagaimana disajikan pada Tabel berikut:
Data Hasil Kuesioner

Tabel 1. Rekapitulasi hasil Kuesioner


Uraian tugas supervisor Lama Peralatan dan perlengkapan
waktu
Menjaga Kebersihan Ruangan 10 Menit Jadwal Piket
Operation centre
Memeriksa Chemical, Mesin, 5 Menit Papan kerja, Notebook, pulpen
dan peralatan kerja
Melakukan Briefing 15 menit Papan kerja, Form Briefing,
Daily pulpen
Activities Melaporkan kehadiran cleaner 5 menit handphone
kepada atasan
Inspeksi Area 2-3 Jam Papan kerja, Form QCR, WCS,
notebook, pulpen
Mengisi Checklist Toilet 1 menit Form Checklist Toilet, Pulpen
Mencatat kerusakan material 5 Menit Form kerusakan, pulpen
(jika ada)
Melaporkan hasil pekerjaan 30 menit Form CPR, notebook, Pulpen
kepada klien
Mengontrol & memandu proses 30 menit Peralatan cleaning
kerja Cleaner
Melakukan Training 30 menit Form Training & Peralatan
cleaning
Memberikan Konseling 10 Menit Notebook & pulpen
Meeting zona 2 jam Notebook & pulpen
Weekly Check Weekly aktivity Cleaner 10 menit Form DAC/PJKP, Weekly
Activities acitivity
Check Jadwal Piket kebersihan 5 Menit Jadwal Piket
ruang OC
Meeting Operation 2 jam Notebook & pulpen
Laporan MR (Material - Form MR & Pulpen
Requisition)
Laporan Timesheet - Form Timesheet Supervisor
Laporan Pelatihan - Form Pelatihan
Memberikan Form PK ke Klien 15 menit Form PK & VOC
Monthly (Penilaian Kwalitas)
Activities Check Monthly aktivity 10 menit Form DAC/PJKP, Weekly
Cleaner acitivity
Laporan Bulanan Operation 20 Menit Form WCS, CPR, QCR, dll
Melakukan Workshop Operator 2 Jam Absensi Workshop
(3 Bulan Sekali)
Membuat Manpower 15 menit Form MCS
checksheet
Meeting dengan Klien 1 jam Notebook & pulpen
Referensi : Jurnal Ilmu Manajemen dan Akutansi Vol.10 No.1, 2022. Hal 83-97 91

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada responden penelitian sebanyak 11 orang,
didapatkan hasil sebagaimana disajikan berikut:

Tabel 2. Data Hasil Wawancara Supervisor

No. Dimensi Pertanyaan Kunci Jawaban


1 Tugas Apa yang menjadi tugas - Melakukan briefing pagi dan briefing pulang
utama dan tugas - Melakukan inspeksi
tambahan supervisor di - Mengisi Logbook
- Melakukan complaint handling
Area?
2 Tanggungjawab Apa saja tanggungjawab - Melaksanakan tugas yang diberikan klien
supervisor di Area? - Melakukan kordinasi terhadap atasan
- Training kepada cleaner
4 Keterampilan Sebutkan keahlian apa - Memiliki mental yang kuat
saja yang mesti dimiliki - Keahlian komunikasi
oleh seorang supervisor - Memberikan pelatihan
- Keahlian administrative
untuk mencapai tujuan
organisasi?
5 Pengetahuan Apa saja pengetahuan - Memiliki pengetahuan umum tentang
dasar yang mesti perusahaan
dipahami oleh seorang - Pengetahuan tentang kepengawasan
- Memiliki pemahaman tentang kwalitas kerja
supervisor?
- Pengetahuan mengenai regulasi
- Pengetahuan mengenai system M3C2Q
- Pengetahuan mengenai SOP
6 Sikap Sikap apa saja yang mesti- Keberanian
dimiliki oleh supervisor?- Kepercayaan diri
- Kedisiplinan
- Bahasa yang baik/etika berkomunikasi
- Tegas
- Bisa mengarahkan
- Loyal
- Bertanggungjawab
7 Karakteristik Hal-hal apa saja yang - Motivasi harus kuat
tambahan dapat menunjang - Tim kerja yang solid
keberhasilan kinerja - Kuasai ruang lingkup
- Keahlian dalam memecahkan masalah
seorang supervisor di
area?
8 Karakteristik Hal-hal apa saja yang - Kurang kerjasama
Tambahan dapat menghambat kinerja - Kurang disiplin
seorang supervisor di - Tidak Solid
- Kompetensi yang lemah
area?
- Tidak mau belajar (Malas)
- Lemah administrasi
- Banyak alas an
9 Spesifikasi Kebutuhan kompetensi - Komputerisasi & Teknologi
Jabatan apa yang mestinya - Leadership yang kuat
dimiliki oleh supervisor - Kepengawasan yang lebih detail
pada masa yang akan
datang?
92 Referensi : Jurnal Ilmu Manajemen dan Akutansi Vol.10 No.1, 2022. Hal 83-97

10 Deskripsi jabatan Apa harapan yang - Bertanggungjawab ats pekerjaan


diinginkan oleh atasan, - Tegas, disiplin, beretika baik
klien, rekan kerja, - Manajemen waktu yang benar
- Antusias
maupun bawahan atas
- Teliti dan peduli
seorang supervisor? - Mandiri, handal, efektif, dan otonom

PEMBAHASAN menjadi acuan bagi supervisor untuk


Hasil Pengolahan &Analisis Jabatan melakukan aktifitas pekerjaan. Selain itu,
Dari hasil pengambilan data melalui deskripsi jabatan juga berguna sebagai alat
wawancara, observasi, dan kuesioner yang manajemen untuk menyusun sasaran
telah dilakukan selanjutnya data yang telah kinerja (key performance indicator)
terkumpul dilakukan proses reduksi, yakni supervisor. Sehingga diharapkan nantinya
proses menajamkan, menggolongkan, supervisor PT SAS dapat mencapai kinerja
mengarahkan, membuang yang tidak perlu yang maksimal dengan sasaran yang jelas
dan mengorganisasi data sedemikian rupa dan terukur.Sebagaimana telah diuraikan di
sehingga kesimpulan akhir dapat diambil. dalam Kerangka konseptual, bahwasanya
Setelah data dilakukan reduksi maka data deskripsi jabatan terdiri dari 3 bagian besar,
diuraikan ke dalam deskripsi jabatan dan yakni tugas, tanggungjawab, dan
spesifikasi jabatan. Hasil deskripsi jabatan kewajiban.
dan spesifikasi jabatan akan menjadi alat Dalam aspek tugas yang dilakukan
untuk merekomendasikan model oleh Supervisor terbagi ke dalam pekerjaan
kompetensi sebagai dasar melakukan yang bersifat harian (daily activity),
proses rekrutmen Supervisor PT SAS aktifitas mingguan (weekly activity), dan
Deskripsi Jabatan merupakan uraian aktifitas bulanan (monthly
yang berisi tentang tugas-tugas, tanggung activity)sebagaimana yang disajikan dalam
jawab, dan kewajiban supervisor PT SAS Tabel berikut :
dalam bekerja. Deskripsi jabatan akan
Tabel 3. Uraian Tugas Supervisor PT SAS
Uraian Tugas Supervisor
Menjaga Kebersihan Ruangan Operation centre (OC)
Memeriksa Chemical, Mesin, dan peralatan kerja
Mengecek Daily activity & PJKP Cleaner*
Melakukan Briefing*
Mengisi Timesheet*
Daily Activities
Melaporkan kehadiran cleaner kepada atasan
Mengisi Logbook*
Inspeksi Area
Mengisi Checklist Toilet*
Mencatat kerusakan material (jika ada)
Melaporkan hasil pekerjaan kepada klien
Mengontrol & memandu proses kerja Cleaner
Daily Activities
Melakukan Training
Memberikan Konseling (jika diperlukan)
Referensi : Jurnal Ilmu Manajemen dan AkutansiVol.10 No.1, 2022. Hal 83-97 93

Meeting zona
Laporan timesheet*
Laporan Briefing*
Weekly Activities
Check Weekly aktivity Cleaner
Check Logbook*
Check Jadwal Piket kebersihan ruang OC
Meeting Operation
Laporan MR (Material Requisition)
Laporan Timesheet*
Laporan Pelatihan
Memberikan Form PK ke Klien (Penilaian Kwalitas)
Monthly Activities
Check Monthly activityCleaner
Laporan Bulanan Operation
Melakukan Workshop Operator (3 Bulan Sekali)
Mengisi Manpower checksheet*
Meeting dengan Klien

Hasil Analisis Spesifikasi Jabatan spesifikasi jabatan terdiri dari


Spesifikasi Jabatan merupakan uraian Keterampilan, pengetahuan, sikap, dan
yang berisi tentang Sikap (attitude), karakteristik tambahan.
Pengetahuan (knowledge), dan
Perbedaan Kualifikasi Sebelum dan
Keterampilan (Skill) yang harus dimiliki
Sesudah Analisis Jabatan
supervisor PT SAS agar berhasil dalam Dalam sub bab ini akan diuraikan
mencapai target kerja. Spesifikasi jabatan mengenai perbedaan kualifikasi supervisor
merupakan alat utama yang dapat dari hasil analisis jabatan dibandingkan
digunakan sebagai model kompetensi guna dengan kualifikasi supervisor tanpa
melakukan proses rekrutmen yang selektif.
dilakukan analisis jabatan baik dari sisi
Ketepatan dalam merumuskan spesifikasi teoritis maupun dari sisi manajemen.
jabatan akan membantu proses keberhasilan Adapun perbedaan umum antara kualifikasi
sebuah proses rekrutmen sehingga dapat supervisor sebelum dan sesudah dilakukan
mencapai kinerja yang diharapkan oleh analisis jabatan dapat dilihat pada tabel
manajemen. Sebagaimana telah diuraikan berikut:
di dalam kerangka konseptual, bahwasanya

Tabel 4. Kualifikasi Supervisor Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Analisis Jabatan


Aspek Sebelum analisis Jabatan Sesudah analisis jabatan
1. Soft Skill :leadership, controlling, educator, dan
directing
2. Hard skill : SOP housekeeping & Inspection

Skill - 3. Computeracy skill


4. Interpersonal Skill
5. Problem Solving skill
6. Communication skill
94 Referensi : Jurnal Ilmu Manajemen dan AkutansiVol.10 No.1, 2022. Hal 83-97

1. Teknikal
Pengetahuan - 2. Organisasi
3. Strategis
1.Aspek Kognitif
Leadership, Loyalitas, 2. AspekAfektif
Sikap
Service attitude
3. Aspek Konatif
- 1. Berpenampilan menarik
Enerjik 2. Fisik yang kuat
- 3. Cerdas
Karakteristik
Tidak memiliki riwayat 4. Berpribadian baik
Tambahan
kriminal
Usia 25 - 35 Tahun 5. Usia 25 - 35 Tahun)
- 6. Berpakaian rapi (well-groom)
Pendidikan SMA/K 1. Pendidikan D1/D3
2. Tinggi minimum 160 cm(Pria), dan 155 cm
Karakteristik - (Wanita)
Tambahan Pengalaman kerja di 3. Pengalaman kerja di bidang housekeeping min. 3
bidang cleaning service Tahun
min. 3 Tahun

Implikasi Teoritis kinerja supervisor SAS. Hal ini sejalan


Dalam Implikasi teoritis akan sebagaimana yang telah dikemukakan
diuraikan mengenai hasil analisis jabatan dalam BAB 1. Harapannya apabila
dalam kaitannya terhadap teori yang telah diterapkan rekrutmen berdasarkan
diuraikan pada bab I dan bab II.Berikut analisis jabatan akan dapat
beberapa Implikasi teoritis yang dapat meningkatkan produktifitas,
dijelaskan dari tabel 6.13 yang telah sebagaimana yang telah dikemukakan
diuraikan sebelumnya. oleh (Tanumihardjo et al., 2014).
1. Sebagaimana yang telah dikemukakan 2. Rekrutmen akan berhasil dilakukan
oleh (Mathis, Robert L., Jackson, 2010) apabila dilakukan sejalan dengan apa
bahwasanya kinerja organisasi sangat yang tertulis dalam analisis jabatan
dipengaruhi oleh kinerja individu, dan (Tanumihardjo et al., 2014). Dengan
kinerja individu dipengaruhi oleh menjadikan kualifikasi jabatan
rekrutmen (Mathis, Robert L., Jackson, supervisor dari hasil analisis jabatan
2010). Sedangkan rekrutmen yang telah dilakukan, maka diharapkan
dipengaruhi oleh analisis jabatan rekrutmen yang berkualitas akan
(Nyasha et al., 2013). Dari tabel 6.12 tercipta. Pada Bab V telah dikemukakan
ditemukan bahwasanya informasi mengenai kualifikasi seorang supervisor
mengenai kualifikasi supervisor sebelum yang tidak didasarkan melalui analisis
dilakukan analisis jabatan sangat minim jabatan, hal ini dapat menjadi faktor
informasi mengenai keahlian, penyebab kegagalan dalam proses
pengetahuan, dan sikap. Sehingga hal rekrutmen PT SAS.
tersebut mempengaruhi efektifitas 3. Dari hasil penelitian yang telah
rekrutmen yang dilakukan, dan pada dilakukan, dihasilkan informasi berupa
akhirnya berdampak pada rendahnya keahlian, pengetahuan, dan sikap yang
Referensi : Jurnal Ilmu Manajemen dan AkutansiVol.10 No.1, 2022. Hal 83-97 95

sistematis yang dapat dijadikan model menjadi acuan dalam proses rekrutmen
kompetensi supervisor SAS. Informasi PT SAS, yang sebelumnya hanya
mengenai ASK akan membantu PT SAS mengacu kepada karakteristik tambahan,
dalam menyusun kerangka kualifikasi kedepannya dapat dilakukan proses
Supervisor lebih efektif dari rekrutmen dan seleksi yang terintegrasi
sebelumnya. Sebagaimana yang mengukur sikap (attitude) kandidat yang
dikatakan oleh (Tanumihardjo et al., akan direkrut.
2014), bahwasanya salah satu metode 3. Persyaratan jabatan yang dihasilkan
yang efektif dalam merancang analisis melalui analisis jabatan akan mendorong
jabatan adalah dengan model supervisor untuk mencapai kinerja yang
kompetensi (competence model). maksimal, karena persyaratan jabatan
yang dibuat sejalan dengan deskripsi
Implikasi Manajemen
jabatan yang telah diuraikan sebelumnya
Dalam Implikasi manajemenakan
dalam analisis jabatan. Sedangkan
diuraikan mengenai hasil analisis jabatan
persyaratan jabatan yang tidak dilakukan
dalam kaitannya terhadap aplikasi langsung
analisis jabatan akan sulit mencapai
terhadap manajemen PT SAS. Berikut
sasaran kinerja, karena tidak bersinergi
beberapa implikasi teoritis yang dapat
dengan deskripsi jabatan yang dibuat.
dijelaskan
Bagi Manajemen PT SAS, hasil analisis
1. Persyaratan jabatan yang dibuat tanpa
jabatan juga dapat menjadi acuan dasar
dilakukan sebuah proses analisis jabatan
bukan hanya untuk proses rekrutmen
lebih banyak menghasilkan informasi
saja, namun juga dapat dijadikan sebagai
yang bersifat karakteristik tambahan,
alat (tools) untuk mengevaluasi kembali
seperti usia, jenis kelamin, pendidikan,
Key performance indicator (KPI) yang
dan sebagainya, dan hanya sedikit
digunakan untuk meningkatkan kinerja
mengacu kepada model kompetensi
Supervisor.
sesungguhnya mengenai skill,
pengetahuan, dan sikap. Dengan adanya
model kompetensi dari hasil analisis KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian
jabatan yang telah dilakukan,
mengenai analisis jabatan Supervisor PT
Manajemen PT SAS dapat melakukan
SAS yang telah dilakukan, dapat diambil
pengembangan manajemen SDM dari
kesimpulan sebagai berikut :
sisi rekrutmen, pelatihan, manajemen
1. Dari hasil analisis jabatan yang telah
kinerja, permasalahan industrial, dan
dilakukan terhadap supervisor frontliner
aspek-aspek kepersonaliaan lainnya.
PT SAS didapatkan serangkaian
2. Persyaratan jabatan yang dihasilkan
informasi mengenai deskripsi jabatan
melalui analisis jabatan mendapatkan
dan spesifikasi jabatan supervisor yang
banyak informasi mengenai
sistematis. Dari Hasil penelitian
sikap(attitude), yang merupakan aspek
ditemukan bahwasanya rancangan
penting yang mendorong aspek lain
kualifikasi yang digunakan untuk
terhadap keberhasilan dalam mencapai
melakukan rekrutmen supervisor
kinerja. Berdasarkan hal tersebut, maka
frontliner PT SAS berbeda saat sebelum
aspek sikap (attitude)sebagaimana yang
dan sesudah dilakukan analisis jabatan.
telah diuraikan pada Tabel 6.12 dapat
96 Referensi : Jurnal Ilmu Manajemen dan Akutansi Vol.10 No.1, 2022. Hal 83-97

2. Rendahnya kinerja supervisor frontliner Recruitment and Selection Practices of


PT SAS dapat disebabkan oleh proses Faculty in Higher Education
Institutions of Pakistan : A Case of
rekrutmen yang tidak sesuai dengan University of the Punjab. 7th South Asia
analisis jabatan. Hal ini terlihat dari International Conference, 53(1), 21.
kualifikasi rekrutmen supervisor Khuong, M. N., & Yen, V. H. (2016).
frontliner PT SAS sebelum analisis Investigate the Effects of Job Stress on
Employee Job Performance — A Case Study
jabatan yang hanya melihat dari sisi at Dong Xuyen Industrial. 7(2).
karakteristik sebagian saja, sedangkan Koivunen, T., Ylöstalo, H., & Otonkorpi-
kualifikasi supervisor frontliner PT SAS Lehtoranta, K. (2015). Informal
dari hasil analisis jabatan berisi tentang practices of inequality in recruitment in
Finland. Nordic Journal of Working Life
informasi mengenai pengetahuan,
Studies, 5(3), 3–21.
keahlian, dan sikap yang harus dimiliki. Kumari, N. (2012). A Study of the Recruitment
and Selection process : SMC Global. 2(1),
DAFTAR PUSTAKA 34–44.
Bungin, B. (2007). Penelitian Kualitatif: Long, C. S., & Kowang, T. O. (2015). The
Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan effect of leaders’ emotional intelligence
Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. on employees’ organization
Jakarta: Kencana. commitment in Malaysia. Mediterranean
David R. Shetterly, & Krishnamoorthy, A. Journal of Social Sciences, 6(1), 377–381.
(2008). Job Characteristics of Officers Mathis, Robert L., Jackson, J. H. (2010).
and Agents: Results of a National Job Human Resource Management (13th Editi;
Analysis. Sage Journals, 37(1), 111–131. M. S. Acuña, Ed.). Thomson Higher
Dessler, G. (2013). Human Resource Education 5191 Natorp Boulevard
Management, 13th Edition. Florida Mason, OH 45040 USA: Graphic
International University. World Inc.
Edien, A. G. A. (2015). Effects of Job Meili, L. (2011). Job Analysis Errors and
Analysis on Personnel Innovation. Countermeasures in Manufacturing
International Journal of Business and Enterprises. Proceedings of the Third
Management Invention, 4(10), 09–18. International Symposium on Regional
Giyarto. (2015). "Pengaruh Analisis Management Science and Engineering,
Jabatanterhadap Pencapaian Kinerja 09(1), 391–395.
Organisasidi Universitas Miles, & Huberman. (1994). Qualitative
Muhammadiyah Surakarta" (Skripssi). Data Analisys. Sage Publishing.
Universitas Muhammadiyah Surakarta. Moekijat. (2011). Analisis Jabata. Mandar
Harmein. (2012). Proses Pengelolaan SDM Maju.
Berdasarkan Kompetensi. Medan: USU Muscalu, E. (2015). Sources of Human
Press. Resources Recruitment Organization.
Hartati, N. (2014). Intellectual Capital Revista Academiei Fortelor Terestre, 20(3),
Dalam Meningkatkan Daya Saing: 351–359. Retrieved from
Sebuah Telaah Literatur. Jurnal http://ezproxy.leedsbeckett.ac.uk/login
Etikonomi, 13(1), 51–68. ?url=http://search.ebscohost.com/logi
Irvianti, L. S. D., & Adi, J. (2010). Sumber n.aspx?direct=true&db=a9h&AN=1102
Daya Manusia Terhadap Rekrutmen 30340&site=eds-live&scope=site
Karyawan. Journal the Winners, 11, 1– Ntiamoah, E. B., Abrokwah, E., Agyei-
11. Sakyi, M., Siaw, A., & Opoku, B.
Kamjula, N. (2012). Talent Management - A (2014). An Empirical Analysis of
Strategic Human Resource Challenge. Recruitment and Selection Practices in
International Journal of Scientific & the Public Sector. International Journal of
Engineering Research, 3(5), 1–17. Management Sciences and Business
Kazim, W., & Jabeen, N. (2015). Research, 3(12), 48–54.
Referensi : Jurnal Ilmu Manajemen dan AkutansiVol.10 No.1, 2022. Hal 83-97 97

Nyasha, M., P, K., T, C., Makaita, M. M., Saif, N., Khan, M. S., Rehman, K., Rehman,
Mukondiwa, T., Farai, M., … Taoinga, S., Nawa, T., & Naqeeb, M. (2013).
M. (2013). Importance of Establishing a Competency based Job Analysis Competency
Job Analysis Exercise in an based Job Analysis. 3(1), 463–472.
Organisation: A Case Study of Bread https://doi.org/10.6007/IJARAFMS
Manufacturing Companies in Tanumihardjo, S., Hakim, A., & Noor, I.
Zimbabwe. Australian Journal of Business (2014). Pengaruh Analisis Jabatan
and Management Research, 2(11), 35–42. Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada
Safdar, R., Waheed, A., & Rafiq, K. H. Sekretariat Daerah Pemerintah
(2010). Impact Of Job Analysis On Job Kabupaten Malang). JAB 1(6), 1114–
Performance: Analysis Of A 1122.
Hypothesized Model. He Journal of
Diversity Management (JDM), 5(2).

You might also like