Professional Documents
Culture Documents
Kemiskinan BRSbrsInd-20211215115154
Kemiskinan BRSbrsInd-20211215115154
Profil Kemiskinan di
Kabupaten Mojokerto
Maret 2021
Beberapa faktor yang diduga terkait dengan kondisi kemiskinan di Kabupaten Mojokerto
miskin selama periode Maret 2021 antara lain adalah:
1. Aktifitas perekonomian masih belum pulih sebagai dampak pandemi covid-19. Hal ini
tercermin dari informasi big data (https://dataforgood.facebook.com) pergerakan masyarakat
di Kabupaten Mojokerto yang rata-rata masih -0,12 terhadap kondisi Februari 2020
(baseline kondisi sebelum pandemi).
2. Dalam upaya mematuhi anjuran pemerintah dalam rangka pencegahan perluasan
covid-19, masyarakat di Kabupaten Mojokerto masih banyak berdiam diri di rumah.
Kondisi ini tercermin dari informasi big data (https://dataforgood.facebook.com) pergerakan
masyarakat di Kabupaten Mojokerto yang rata-rata masih 0,19 terhadap kondisi Februari
2020 (baseline kondisi sebelum pandemi).
Tabel 2 Indeks Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan
(P2) di Kabupaten Mojokerto 2003-2021
Indeks Indeks
Tahun
Kedalaman Kemiskinan (P1) Keparahan Kemiskinan (P2)
(1) (2) (3)
2003 2,990 0,850
2004 2,690 0,770
2005 3,040 0,850
2006 2,790 0,750
2007 1,920 0,390
2008 2,400 0,600
2009 2,130 0,550
2010 1,570 0,300
2011 1,350 0,290
2012 1,290 0,240
2013 1,340 0,290
2014 1,170 0,230
2015 1,670 0,430
2016 1,530 0,350
2017 1,700 0,460
2018 1,810 0,480
2019 1,290 0,270
2020 1,953 0,513
2021 1,588 0,367
Karakteristik Pendidikan
Angka Melek Huruf Menurut Golongan Umur
Angka melek huruf penduduk miskin yang
98,62 99,54 berumur 15-44 tahun (98,62 persen), relatif
81,05
90,34
lebih rendah dibanding angka melek huruf
penduduk tidak miskin usia 15-44 tahun
(99,54 persen). Untuk kelompok umur 45
tahun ke atas, angka melek huruf penduduk
PENDUDUK MISKIN PENDUDUK TIDAK miskin (81,05 persen) lebih rendah dari
MISKIN angka melek huruf penduduk tidak miskin
Angka Melek Huruf 15-44 Tahun
Angka Melek Huruf 45 Tahun atau Lebih
(90,34 persen).
Baik penduduk miskin maupun tidak miskin,
Gambar 5 Gambar
Angka Melek
5. Angka Huruf
Melek HurufMenurut
menurut angka melek huruf untuk kelompok umur 45
Kelompok Umur dan Status
Kelompok Umur dan Status Rumah tanggaRumah tahun ke atas lebih rendah dibanding dengan
Tangga kelompok umur 15-44 tahun.
Angka Partisipasi Sekolah Menurut Golongan Umur
Angka partisipasi sekolah penduduk miskin
yang berumur 7-12 tahun (100,00 persen)
cukup tinggi, demikian pula angka partisipasi
100 100 99,52 98,47 sekolah penduduk tidak miskin usia 7-12
83,4
tahun (99,52 persen). Angka partisipasi
sekolah penduduk miskin usia 13-15 tahun
68,43
(100,00 persen) lebih tinggi angka partisipasi
sekolah penduduk usia 13-15 tahun tidak
miskin (98,47 persen). Angka partisipasi
sekolah penduduk miskin usia 16-18 tahun
14,29 (68,43 persen) lebih rendah angka partisipasi
6,76 sekolah penduduk usia 16-18 tahun tidak
miskin (83,40 persen). Angka partisipasi
Penduduk Miskin Penduduk Tidak Miskin sekolah penduduk miskin usia 19-24 tahun
Usia 7-12 Tahun Usia 13-15 Tahun (6,76 persen) lebih rendah angka partisipasi
Usia 16-18 Tahun Usia 19-24 Tahun sekolah penduduk usia 19-24 tahun tidak
miskin (14,29 persen).
Gambar 6 6.
Gambar Angka
Angka Partisipasi Sekolah
Partisipasi Sekolah Menurut
menurut
Kelompok Umur dan Status Rumah
Kelompok Umur dan Status Rumah tangga
Baik penduduk miskin maupun tidak miskin,
Tangga semakin tua kelompok umur maka angka
partisipasi sekolah semakin kecil.
GambarGambar
8 Persentase
8. Persentase Penduduk
Penduduk usiaUsia 15 Tahun
15 tahun ke
ke atas
atas menurut Menurut
Kemampuan Tingkat
Membaca danPendidikan
Menulis
KRT dan Status Rumah tangga
yang Ditamatkan dan Status Rumah
Tangga
Pendidikan Kepala Rumah Tangga
22,57
32,5 33,49
47,02
30,41
34,01
29,18 12,94
24,36
40,4
46,65
46,46
Tidak Bekerja
Tidak Bekerja
Bekerja di Sektor Informal
Bekerja di Sektor Informal
Bekerja di Sektor Formal
Bekerja di Sektor Formal
Gambar 11. Persentase Rumah Tangga Menurut
Gambar 11 Persentase Rumah Tangga
Status Menurut
Pekerjaan KRT dan Status Pekerjaan
Status Rumah TanggaKRT dan Status Rumah Tangga
Status pekerjaan kepala rumah tangga sebagian besar rumah tangga miskin sebagian besar
bekerja di sektor informal (46,46 persen). Sedangkan untuk rumah tangga tidak miskin
sebagian besar juga bekerja di sektor informal (46,65 persen).
33,49
36,24 47,7
47,02
18,81
16,74
Tidak Bekerja
Tidak Bekerja
Bekerja di Sektor Pertanian
Bekerja di Sektor Pertanian
Bekerja di Sektor Non Pertanian
Bekerja di Sektor Non Pertanian
Gambar 12.
Gambar 12 Persentase Penduduk Persentase
Usia 15 Tahun Penduduk
ke atasUsia 15 Tahun Status Bekerja dan Status
Menurut
Rumah Tangga ke atas Menurut Status Bekerja dan Status Rumah
Tangga
Lapangan usaha penduduk miskin usia 15 tahun ke atas sebagian besar tidak bekerja (47,02
persen). Sementara untuk penduduk tidak miskin usia 15 tahun ke atas sebagian besar bekerja
di sektor non pertanian (47,7 persen) persen.
12,94
24,36
48,25
28,7
58,35
27,39
Tidak Bekerja
Tidak Bekerja
Bekerja di Sektor Pertanian
Bekerja di Sektor Pertanian
Bekerja di Sektor Non Pertanian
Bekerja di Sektor Non Pertanian
Gambar 13. Persentase Rumah Tangga Menurut
Gambar 13 Persentase Rumah Tangga Menurut Sumber Penghasilan Utama KRT dan Status
Sumber Penghasilan Utama KRT dan Status
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Sebagian besar kepala rumah tangga miskin sebagian besar bekerja di sektor non pertanian
(48,25 persen) persen. Sedangkan untuk rumah tangga tidak miskin sebagian besar juga
bekerja di sektor non pertanian (58,35 persen).
34,89
Rata-rata luas lantai per kapita untuk rumah
tangga miskin (19,30 meter persegi per
kapita) lebih kecil dibanding rumah tangga
19,3
tidak miskin (34,89 meter persegi per kapita).
Hal ini menunjukkan karakteristik rumah
tangga miskin memiliki tingkat kepadatan
Ruta Miskin Ruta Tidak Miskin dalam rumah yang lebih tinggi.
Gambar 14. Persentase Rumah Tangga Menurut
Gambar 14 per
Luas Lantai Persentase Rumah
Kapita dan TanggaTangga
Status Rumah Menurut
Luas Lantai per Kapita dan Status
Rumah Tangga
9,53
6,03
RUTA MISKIN RUTA TIDAK MISKIN
98,75
Sebagian besar rumah tangga miskin memiliki
94,64 akses terhadap layanan sumber air minum
layak (94,64 persen). Untuk rumah tangga
tidak miskin sebagian besar juga memiliki
akses terhadap layanan sumber air minum
layak (98,75 persen).
5,36 1,25
Gambar
Gambar 18 18. PersentaseRumah
Persentase Rumah Tangga
Tangga Menurut
Menurut
Penerima Penerima
BPNT/Sembako Pusat dan
BPNT/Sembako Status Rumah
Pusat dan
Tangga
Status Rumah Tangga
54,96
Ruta Miskin Ruta Tidak Miskin Rata-rata konsumsi kalori per kapita sehari
untuk penduduk miskin (1.606,34) lebih kecil
2227,44
dibanding penduduk tidak miskin (2.227,44).
Hal ini menunjukkan, meskipun persentase
1606,34 pengeluaran per kapita untuk makanan lebih
tinggi, tetapi asupan kalori penduduk miskin
masih lebih rendah dibandingkan penduduk
tidak miskin.
Gambar 20. Rata-Rata Konsumsi Kalori per Kapita
Gambar 20 Menurut
Rata-Rata Konsumsi Kalori per Kapita
Status Rumah Tangga
Menurut Status Rumah Tangga
10,62
1,59
0,37
https://mojokertokab.bps.go.id