Professional Documents
Culture Documents
2.1 Grinding
Grinding adalah metode dalam menghaluskan suatu partikel kasar dan besar menjadi
partikel-partikel lebih halus. Operasi grinding sangat luas penggunaannya pada proses
bijih tambang dan industri semen. Sebagai contoh bijih tembaga, nikel, kobal dan besi
biasanya dilakukan proses grinding sebelum mengalami proses kimia. Limestone,
marble, gypsum, dan dolomite dihancurkan untuk penggunaan sebagai pengisi kertas,
cat dan kertas. Bahan baku untuk industri semen seperti lime, alumina dan silika
digiling dalam skala besar atau dalam jumlah besar.
Pada proses penggerusan dibutuhkan media penggerusan yang antara lain terdiri
dari:
● Bola-bola baja atau keramik (steel or ceramic balls)
● Batang-batang baja (steel rods)
● Campuran bola-bola baja dan materialnya sendiri yang disebut semi autagenous mill
(SAG).
● Tanpa media penggerus, hanya materialnya sendiri yang saling menggerus dan
disebut autogenous mill.
● Ball mill dengan media penggerus berupa bola-bola baja atau keramik
● Rod mill dengan media penggerus berupa batang-batang baja.
dX = perubahan ukuran
0 XF
E=
C 1
[
n−1 X n−1
P
1
− n−1 =
XF
C
1,5−1 ]1
1,5−1
XP [ 1
XF ]
− 1,5−1 =2C [ X −0,5
P −X F ]
−0,5
E=K B
[ 1
−
]
1 kWh
√ X P √ X F Ton
(2)
E=K B
[√ 1
−
1
0,1 √ ∞
E=K B
] [√ 1
0,1 ]
−0 → K B=E √ 0,1
Energi untuk reduksi ukuran dari ukuran sangat besar (∞ ) menjadi ukuran 100 µm
(80% lolos) didifinisikan sebagai indek kerja material (Ei ) (kWh/Ton), sehingga
rumus Bond menjadi :
E=√ 0,1 Ei
[ 1
−
1 kWh
√ X P √ X F Ton ] (3)
P
T
=E=1,46 Ei
[ 1
−
1 HP
]
√ X P √ X F Ton /menit
(7)
2.2 Sizing
Setelah bahan atau bijih diremuk dan digerus, maka akan diperoleh bermacam-
macam ukuran partikel. Oleh sebab itu harus dilakukan pemisahan berdasarkan ukuran
partikel agar sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan pada proses pengolahan
berikutnya.
Pengayakan atau penyaringan adalah proses pemisahan secara mekanik berdasarkan
perbedaan ukuran partikel. Pengayakan (screening) dipakai dalam skala industri,
sedangkan penyaringan (sieving) dipakai untuk skala laboratorium.
Produk dari proses pengayakan/penyaringan ada 2 (dua), yaitu :
Satu ayakan tunggal hanya dapat memisahkan menjadi dua fraksi saja setiap kali
pemisahan, yaitu yang lolos dari ayakan dan yang tertahan diatas ayakan. Ayakan yang
dipakai pada praktikum ini yaitu Sieve Shaker.
Analisa Ayak
Partikel zat padat secara individu dikarakteristikan dengan ukuran, bentuk, dan
densitas. Partikel zat padat homogen mempunyai densitas yang sama dengan bahan
bongkahan. Partikel-partikel yang didapatkan dengan memecahkan zat padat campuran,
misalnya bijih yang mengandung logam, mempunyai berbagai densitas. Untuk partikel
yang bentuknya beraturan, misalnya bentuk bola dan kubus, ukuran dan bentuknya
dapat dinyatakan dengan mudah. Tetapi partikel yang bentuknya tidak beraturan seperti
butiran atau serpihan, ukuran dan bentuknya tidak begitu jelas dan harus dijelaskan
secara acak.
BAB III
METODOLOGI
Stopwatch
Timbangan
Wadah material
Bola penggiling (grinding ball) baja dengan diameter 1 cm dengan berat 100 g dimasukkan ke
dalam 'gilingan' (silinder).
Proses penggilingan dilakukan dengan kecepatan tertentu 80 rpm, selama waktu tertentu.
Serbuk yang diperoleh diayak dengan sieve nest, Plot grafik (histogram) distribusi ukuran
partikel produk
Variasi: waktu, ukuran GB, bahan GB, rasio umpan/GB, putaran (rpm), kekerasan umpan,
waktu sizing.
80
60
40
20
0
1000
1200
1800
2400
3000
3200
3600
4000
0
200
600
1400
1600
2000
2200
2600
2800
3400
3800
400
800
Setelah Grinding
100
80
60
40
20
0
200
400
1000
1200
1800
2000
2600
3200
3400
4000
0
600
800
1400
1600
2200
2400
2800
3000
3600
3800
Lolos komulatif 80% setelah grinding : 3400 µm
W = Wi . 10 [ 1
−
1
√ Dp akhir √ Dp awal ]
W = 13 . 10 [ 1
−
1
√ 3400 √ 2300 ]
W = -0,4812
Sebelum Grinding
80
60
40
20
0
1400
1600
1800
2400
2600
3200
3400
3600
0
200
400
600
1000
1200
2000
2200
2800
3000
3800
4000
800
Ukuran (micrometer)
Setelah Grinding
80
60
40
20
0
1200
1300
1600
1700
2000
2100
2200
2500
2600
2800
2900
3200
3300
3600
3700
4000
0
300
400
700
800
1000
1100
1400
1500
1800
1900
2300
2400
2700
3000
3100
3400
3500
3800
3900
100
200
500
600
900
Ukuran (micrometer)
W = Wi . 10 [ 1
−
1
√ Dp akhir √ Dp awal ]
W = 13 . 10 [ 1
−
1
√ 3200 √ 2600 ]
W = -0,2514
3.2.3. Grinding campuran bola keramik dan bola baja 10 menit
Sebelum Grinding
100
80
%lolo Komulatif
60
40
20
0
1200
1600
2000
2400
2800
3200
3600
3800
4000
0
200
400
600
800
1000
1400
1800
2200
2600
3000
3400
Ukuran (micrometer)
Setelah grinding
Diameter Berat %berat %lolos kumulatif
awal
80
60
40
20
0
1200
1400
2400
2600
2800
3000
3600
3800
4000
0
200
1000
1600
1800
2000
2200
3200
3400
400
600
800
Ukuran (micrometer)
W = Wi . 10 [ 1
−
1
√ Dp akhir √ Dp awal ]
W = 13 . 10 [ 1
−
1
√ 3100 √ 3100 ]
W=0
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 PEMBAHASAN
Waktu pengayakan. Waktu pengayakan yang baik adalah 10 menit karena semakin
lama pengayakan maka semakin halus juga dari diameter partikel.
Massa sampel. Jika terlalu banyak akan sulit terayak namun jika terlalu sedikit juga
akan terlalu mudah untuk turun dan terayak. Massa yang kami gunakan 100 gram dan
menurut saya jumlah tersebut masih kurang optimal untuk praktikum.
Intensitas getaran. Intensitas yang terlalu besar menyebabkan partikel terkikis saat
adanya tumbukan sehingga hasil ayakan tidak sempurna. Amplitudo yang kami
gunakan adalah 0,2 mm dimana ukuran tersebut adalah yang terkecil dari alat tersebut
mengingat getaran yang dihasilkan alat sangat besar.
Kelembaban material, penggumpalan pada proses pengayakan karena adanya bahan
yang lembab sehingga bahan menempel pada lubang ayakan dan menutup lubang
tersebut yang secara otomatis akan mengganggu proses pengayakan. Praktikum kali
ini digunakan garam kasar yang tingkat kelembapannya tinggi dan membuat alat
tersumbat, membuat hasil yang diperoleh kurang bagus.
BAB V
KESIMPULAN
Shafa Afifah (211411029)
Prinsip kerja pada ball mill adalah menghancurkan atau menggerus material dengan
memasukkan media penggiling atau grinding ball ke dalam ball mill. metode yang digunakan
alat ini untuk menghancurkan atau menggerus material adalah tumbukan dan gesekan.
Setelah grinding, sizing produk dihomogenkan dengan ayakan sehingga ukuran akan terpisah
sesuai yang diinginkan .
Pada grinding dengan waktu 5 menit didapatkan nilai lolos komulatif 80% setelah
digrinding menjadi lebih besar dari sebelum dikarenakan kondisi material yang basah
sehingga menempel pada saat pengayakan. Proses grinding berhasil dilakukan pada proses
grinding dengan waktu 10 menit. Percobaan dengan grinding ball campuran baja-keramik
tidak terjadi pengecilan ukuran bisa dikarenakan keadaan material basah dan menempel pada
ball mill sehingga tidak terjadi tumbukan atau gesekan oleh grinding ball.
Faktor yang berpengaruh pada proses percobaan ini adalah waktu pada saat proses
grinding, bahan grinding ball yang digunakan, material umpan yang akan digrinding, dan
juga jenis ayakan yang digunakan.
Teddy Tanuwijaya (211411031)
• Ball Mill merupakan alat pengecilan atau komunisi yang menggunakan media bola
dan metoda yang digunakan adalah tumbukan dan gesekan. Factor factor yang mempengaruhi
hasil penggilingan adalah jenis media penggerus, kecepatan putar ball mill, material yang
akan di grinding, waktu penggerusan, dan banyaknya media penggerus.
• Sizing merupakan metoda pemisahan berdasarkan ukuran dari umpannya. Factor-
faktor yang mempengaruhi sizing adalah ukuran artikel, waktu tinggal pengayakan, bentuk
umpan yang diayak, dan jenis ayakan yang digunakan.
• Energi komunisi berbanding lurus dengan selisih diameter sebelum dan setelah
grinding. semakin besar selisih diameter partikel maka semakin besar juga energi
komunisinya. begitu juga sebaliknya, semakin kecil selisih diameter partikel maka semakin
kecil juga energi komunisinya.
• Pada penggilingan dengan waktu 5 menil didapat energi komunisi sebesar -0,1719
kWh/ton yang berarti luas permukaan partikel menjadi lebih kecil pada penggilingan dengan
waktu 10 menit didapat energi komunusi sebesar 0,0072 kWh/ton yang berarti luas
permukaan partikel menjadi lebih besar, energi komunisi bernilai negatif dihasilkan karena
kadar air yang terdapat dalam garam membuat lengket partikel sehingga menyagkut
disaringan atas.
Teguh Aditya Nugraha (211411032)
Pada Praktikum Grinding and Sizing kali ini diperoleh kesimpulan:
1. Grinding adalah pengecilan ukuran dengan ukuran umpan yang tidak terlalu besar, pada
Grinding praktikum ini digunakan ball mill yaitu medianya bola baja/bola keramik, dengan
prinsipnya yaitu tumbukan antara bahan dengan bola penggerus
DAFTAR PUSTAKA