You are on page 1of 18

Jurnal Magenta, STMK Trisakti - Vol. 6 | No.

02 | Juli 2022

Pengendalian Misregister pada Cetakan Kemasan


Karton di Mesin Offset

Rumbel Galingging1), Sutriono2),


rumbel.galingging@trisaktimultimedia.ac.id treesmkn7j@gmail.com

Program Studi Teknologi Grafika, Sekolah Tinggi Media Komunikasi Trisakti 1)2)

ABSTRACT

The offset printing system dominates for the number of prints with medium to small
quantities, in the printing process it requires skills and techniques in the printing process
from the design process, to the manufacture of offset plates. Many problems that often arise
from paper materials and printing techniques, efforts to control the problem of misregister
printing on offset sheet-fed machines come from paper that is not angled and from machine
factors because the machine is not maintained and because the number of prints is small so
the operator ignores the printing process procedure the data is taken from the Pareto analysis
tool to the printing process at Indah Sakti Printing on Rawamagun Roast Chicken packaging
located in Central Jakarta. From the factors causing problems in the process of printing the
“Panggang Rawamangun” cardboard packaging on the SM 52 offset sheet-fed machine, the
problem is that the gripper pressure is not right so that the print register is difficult to reach
and often changes. How to control the prints in the process of printing cardboard packaging by
applying the design to be printed in order to minimize the cause of this print misregisters. on
the SM 52 offset sheet-fed machine.

Keywords: Control Printing, Missregister, Speed Master 52

953
Rumbel Galingging dan Sutriono, Pengendalian Misregister pada Cetakan Kemasan Karton di Mesin Offset

ABSTRAK

Sistem cetak offset sangat mendominasi untuk jumlah cetakan dengan kuantitas sedang
hingga kecil, dalam proses cetak membutuhkan keterampilan dan teknik dalam proses
cetak dari proses desain, pembuatan pelat offset. Banyak masalah yang sering timbul dari
material kertas dan teknik pencetakannya, upaya pengendalian masalah cetak misregister
pada mesin offset sheet-fed berasal dari kertas tidak siku dan dari faktor mesin karena mesin
tidak terawat dan karena jumlah cetakan sedikit sehingga operator mengabaikan prosedur
proses cetak data tersebut diambil dari tool analisis pareto pada proses cetak di percetakan
indah sakti pada kemasan ayam panggang rawamagun yang berlokasi di Jakarta pusat. Dari
faktor penyebab timbul permasalahan pada proses cetak kemasan karton “Ayam Panggang
Rawamangun” di mesin offset sheet-fed SM 52 adalah karena masalah tekanan gripper tidak
tepat sehingga register cetak sulit dicapai dan sering berubah-ubah. Cara pengendalian
cetakan pada proses cetak kemasan karton ini” dengan cara mengaplikasikan desain untuk
dicetak agar dapat meminimalkan penyebab misregister cetak. di mesin offset sheet-fed SM
52.

Kata Kunci: Pengendalian cetak, Misregister, Speed Master 52

954
Jurnal Magenta, STMK Trisakti - Vol. 6 | No. 02 | Juli 2022

1. PENDAHULUAN untuk kualitas cetak baik dibandingkan


dengan teknik cetak yang lain. Banyak industri
Sistem cetak offset sheet-fed sangat percetakan menggunakan mesin offset
mendominasi untuk jumlah cetakan sheet-fed untuk keperluan industri kemasan
dengan kuantitas sedang hingga besar, karton box, karena kualitas cetaknya yang
karena beberapa keunggulan seperti biaya baik. Pada industri percetakan kecil sering
pembuatan acuan yang relatif murah mencetak dengan jumlah cetakan tidak
dibandingkan rotogravure, serta waktu banyak pada setiap jenis cetakan, pergantian
proses pembuatan acuan yang tergolong order cetak setiap harinya berdampak pada
cepat, apalagi dengan adanya teknologi seringnya melakukan persiapan cetak yaitu
pembuatan pelat cetak secara digital (DTP) melakukan penyetelan mesin offset sheet-
akan cepat dalam menyiapkan acuan cetak fed sesuai media kertas yang akan di cetak.
pelat untuk cetak offset sheet-fed SM 52. Melakukan pengendalian register cetak
Persoalan kualitas cetak tidak dapat diminimalkan, terjadinya masalah
registernya cetakan dalam istilah percetakan misregister cetak. Missregister cetakan
disebut misregister. Masalah tidak register dalam industri percetakan tidak bisa
cetakan sering terjadi pada proses awal cetak dihindari. Hal tersebut membawa penulis
berlangsung untuk persiapan penyetelan, meneliti proses cetak yang terjadi pada
dalam proses cetak produksi muncul masalah salah satu percetakan yang menerima jasa
cetakan yang terjadi tidak stabilnya register cetak dengan mesin offset sheet-fed SM 52.
cetaknya masalah tersebut terkadang
muncul. Dalam proses cetak perlu adanya 2. METODOLOGI PENELITIAN
pengendalian produksi untuk menjaga
kestabilan kertas pada unit transportasi Adapun model penelitian yang
kertas agar distribusi kertas lancar dan akan digunakan dalam penelitian ini
stabil sehingga pada proses perataan kertas menggunakan beberapa analisa kualitatif
yang terjadi pada anleg dorong kertas yang yang merujuk dari landasan teori, studi
berfungsi untuk memperbaiki posisi kertas literatur, pengembangan konsep pemikiran
bila terjadi kertas miring dalam proses analisa kuantitatif. Menurut pendapat Nana
transportasi kertas, kertas miring dengan Sudjana dan Ibrahim (2001), penelitian
batas toleransi tidak terlalu jauh antara max kuantitatif adalah penelitian yang didasari
5 mm jarak kemiringan sehingga tidak akan pada asumsi, kemudian ditentukan
menggangu trasnportasi kertas, pada saat variabel, dan selanjutnya dianalisis dengan
kertas menyentuh anleg depan baru kertas menggunakan metode-metode penelitian
menunggu sekian detik untuk dibawa ke yang valid, terutama dalam penelitian
unit cetak dengan gripper pembawa kertas. kuantitatif.Analisi Deskripsi.
Teknik cetak offset sheet-fed adalah Model analisis yang digunakan dalam
teknik cetak yang paling banyak digunakan penelitian ini adalah metode analisis

955
Rumbel Galingging dan Sutriono, Pengendalian Misregister pada Cetakan Kemasan Karton di Mesin Offset

deduktif (rasional – empiris ) dengan bahan cetak.


konsep data yang diperoleh dengan cara
melakukan observasi langsung di bagian
cetak, dengan tool analisis mengunakan
metode analisis diagram pareto, dan
kemudian dihubungkan pada diagram
tulang ikan (Fishbone ) untuk mencari sebab
Gambar 1. Pengalihan Tinta Langsung
dan akibat pada permasalahan yang muncul Sumber: Buku Teknik cetak offset
untuk dijadikan masukan perusahaan untuk
pengendalian proses produksinya, sesuai (2) Pengalihan tinta secara tidak langsung
dengan latar belakang masalah yang penulis Pengalihan tinta yang dilakukan
teliti. Peralatan dan instrumen yang dipakai secara tidak langsung melalui silinder
untuk melakukan penelitian adalah hasil perantara dengan tekanan dan
observasi dibuat tabel permasalahan yang kecepatan, teknik tak langsung adalah
timbul, untuk dibuat frekwensi kejadian teknik cetak offset sheet-fed SM 52.
dan waktu kejadian dengan melakukan
penilaian dan pembobotan, diperiksa
register cetak menggunakan LUP untuk
mengetahui penyimpangan register cetak
dan menggunakan analisis fishbone diagram.

3. TINJAUAN TEORITIS
Gambar 2. Pengalihan Tinta Tidak Langsung
Sumber: Buku Teknik cetak offset
A. Teori dasar teknik cetak
Proses cetak merupakan kegiatan Cetak ofset yang dikenal dari era
perpindahan tinta cetak dari pelat ke bahan Gutenberg sampai saat ini. dapat diartikan
cetak dengan tekanan dan kecepatan. sebuah gerakan mekanik pada kertas yang
Menurut buku leksikon grafika proses cetak ditekan pada suatu benda atau pelat yang
adalah teknik mengalihkan dari acuan atau diberi tinta, sehingga terjadi gambar atau
pelat acuan atau pelat cetak sampai silinder cetak diatas kertas dikutip dari Tapran
kain karet ke bahan cetak misalnya kertas”. (2006:31), hal utama menjadikan ciri utama
Dalam teknik cetak dibedakan menjadi 2 dari mesin cetak ofset adalah adanya tiga
cara proses pengalihan tintanya, yaitu : buah silinder pelat, silinder karet, dan
(1) Pengalihan tinta secara langsung silinder tekan.
Pengalihan tinta secara langsung Sistem cetak ofset yang menggunak 3
seperti teknik cetak dalam, cetak tinggi, buah silinder, rol-rol pembasah, dan rol
dan cetak saring (sablon), acuan cetak penintaan, Tiga silinder utama mesin cetak
langsung bersentuhan langsung dengan ofset yaitu:

956
Jurnal Magenta, STMK Trisakti - Vol. 6 | No. 02 | Juli 2022

a. Silinder pelat (Plate cylinder)


b. Silinder blanket (Blanket cylinder)
c. Silinder tekan (Impression cylinder)
Silinder pelat penghantaran tinta dan
air pembasah ke silinder blanket. Silinder Gambar 3. Peralatan pada unit feeder.
blanket berfungsi mengalihkan tinta kompresor berupa pompa motor, untuk
memberi kevakuman.
kepermukaan kertas, sedangkan silinder
tekan berfungsi menghantarkan kertas kertas, engkol pemutar penghisap
untuk dicetak dan memberi tekanan cetak. angkut.
Dalam Teknik cetak offset dikenal prinsip Pada mesin offset sheet-fed SM 52
utama, yaitu “adanya prinsip saling tolak- menggunakan teknik kertas dihisap
menolak antara air dan tinta, terjadi pada dibagian belakang dihisap kemudian di
acuan dan keseimbangan antara air dan dorong oleh penghisap dorong sehingga
tinta” Bagian yang mencetak dan bagian yang terlihat seperti susun sirih karena
tidak mencetak, pada acuan cetak memiliki kertas masuk ke meja pemasukan
permukaan acuan dengan ketinggian yang seperti susunan sirih yang artinya
sama atau terletak pada satu bidang datar, lembaran kertas dari tumpukan kertas
kemampuan cetaknya antara 200 – 100.000 ke meja pemasukan menyusul yaitu
exemplar tergantung dari kapasitas mesin lembar yang paling atas baru masuk ke
dan bahan cetaknya. meja pemasukan separuh permukaan
Mesin cetak ofset umumnya terbagi sudah disusul lembaran kedua, lembar
dalam tiga unit utama yaitu: kedua baru masuk ke meja pemasukan
(1) Unit pengumpan / pemasukan separuh permukaan sudah disusul
(Feeder Unit) lembar ketiga, demikian seterusnya
Pada mesin cetak Offset Sheet-fed sampai lembar terakhir.
dapat dibagi atas beberapa bagian utama (b) Transportasi kertas mengunakan sistim
pemasukan kertas (feeder Unit) yaitu: susun sirip/sirih atau steam feeder
(a) Unit penghisap atau suction head berfungsi dengan memakai jenis penghisap
untuk pengumpulan kertas lembar per dengan menggunakan suction head,
lembar mengunakan tipe penghisap yang menghisap dibagian belakang
menggunakan batang penghisap kertas kertas.
dibagian kepala terdapat karet berfungsi (c) Kompresor dengan motor menyalurkan
untuk menghisap kertas. Kepala hisap angin untuk menghembus kertas pada
terdiri dari: Sepatu peraba ketinggian alat penghembus untuk memisahkan
kertas yang dilengkapi penghembus kertas dari yang satu ke yang lain.
udara, pelat pemisah kertas, batang
penghembus pemisah kertas, penghisap (2)
Meja penghantar kertas (unit
angkat, penghisap angkut dan penerus transportasi kertas )
957
Rumbel Galingging dan Sutriono, Pengendalian Misregister pada Cetakan Kemasan Karton di Mesin Offset

Sistem transportasi kertas (b) Penempat depan (front lay)


mengunakan single suction tape sistem Penempat depan front lay untuk
menggunakan 3 chamber yang memastikan mengatur kestabilan posisi kertas
perjalanan kertas sampai ke front lay tanpa sebelum dicetak agar ketepatan cetak
hambatan. Angin pada meja otomatis dapat dicapai secara maksimal pada
menyesuaikan ketebalan dan ukuran kertas unit cetaknya. Kesikuan kertas saat
sesuai dengan kecepatan mesin. Meja feeder memotong kertas, register cetak sulit
dilengkapi dengan 7 double sensor, untuk dicapai dan sering terjadi misregister
memeriksa kertas agar tidak terhisap cetakan.
doubel dengan alat sensor ketinggian roda (c) Alat pengangkut atau tromol pemindah.
begitu keluar dari meja tumpukan kertas Alat tromol pemindah kertas untuk
ke meja pengumpan kertas, 4 multiple meneruskan tranportasi kertas, setelah
double sheet di tengah kri dan kanan dengan kertas pada posisi penempat depan
posisi bisa disesuaikan ukuran kertas untuk kertas tertahan, kertas dihisap oleh
menghindari kertas double masuk ke unit penempat samping side lay dengan
cetak sehingga akan merusak blanket. teknik menarik kertas. Pada posisi ini
Sedangkan pada mesin offset sheet- kertas sudah tepat untuk menghasilkan
fed SM 52 mengunakan sistem pengumpan kertas karena kertas bagian depan
susun sirih (Steam Feeder) kertas di hisap menyentuh front lay dan ketas samping
lalu diteruskan ke penghisap dorong kiri menyentuh penempat samping
kemudian diteruskan ke meja penghantar sehingga register cetak bisa dicapai
kertas dan pada meja penghantar ada ban secara maksimal baru kertas di cengkram
(feeder Belt ) penghisap berfungsi pembawa oleh gripper pada silinder tekan yang
kertas kepada penempat depan. kemudian terjadi perpindahan gambar
(a) Penempat samping (Side lay). dengan tekanan dan kecepatan.
Penempat samping berfungsi Pada mesin cetak empat warna
mengumpan kertas dengan sistem susun trasportasi kertasnya yaitu kertas
sirih dengan teknik menarik kertas dibawa alat penjepit atau gripper dari
untuk memperbaiki posisi kertas pada unit cetak dua warna pertama ke unit
posisi yang tetap untuk di cetak. Pada berikutnya, kertas dibawa menggunakan
proses cetak suplay transportasi karena rantai, dalam menjaga register cetak
kecepatan dan pengaruh angin sehingga rantai tidak menjamin penuh ketepatan
kertas mudah bergeser sehingga perlu pengalihan kertasnya.
pengendalian misregister. Misregister
tidak bisa dihindari hanya bisa (3) Unit Penerima kertas.
diminimalkan dengan teknik trapping Meja penerima kertas yang terdiri dari
gambar cetak yang tepat untuk menjaga meja penerima kertas, anleg kanan befungsi
kemungkinan terjadinya misregister. menahan kertas dan anleg kiri bergerak maju

958
Jurnal Magenta, STMK Trisakti - Vol. 6 | No. 02 | Juli 2022

kekiri dan kekanan untuk merapihkan kertas


setelah kertas dilepas oleh gripper pembawa
kertas yang secara otomatis dijatuhkan
tepat di atas meja penerima kertas, dibagian
belakang terdapat anleg untuk mendorong
kertas ke depan untuk merapihkan kertas
setelah kertas di lepaskan oleh griper
Gambar 4. Misregister dan register
pembawa kertas dari unit cetak. Sumber: Pribadi

B. Pengendalian mutu
Menurut Ahyari (1999, p.54), 1990).
pengendalian kualitas merupakan suatu Yang harus diperhatikan pada
aktifitas untuk menjaga dan mengarahkan persiapan cetak, untuk hasil cetak dapat
agar kualitas produk atau jasa dapat di proses dengan spesifikasi mesin ofset
dipertahankan sebagaimana yang telah yang tepat, sesuai ukuran cetak, ukuran
direncanakan. kertas cetak, ukuran pelat cetak yang
Menurut Reksohadiprodjo & digunakan, jumlah warna, jenis warna,
Gitosudarmo (2000, p.31), pengendalian tinta yang digunakan, jenis kertas yang
mutu merupakan alat bagi manajemen digunakan, bahan pembantu cetak, register,
untuk memperbaiki produk bila diperlukan, anleg, tarikan, colour bar, gripper. Untuk
mempertahankan kualitas yang sudah tinggi menjaga dan mengendalikan misregister
dan mengurangi jumlah bahan yang rusak. cetak kualitas desain harus diperhatikan
Tujuan pengendalian mutu menurut kelengkapan komponen–komponen cetak
Prawirosentono adalah agar produk akhir pada desain cetak sebagai alat bantu pada
mempunyai spesifikasi dengan standar mutu proses cetak berlangsung. Register cetak
yang telah ditetapkan dan biaya produk, adalah pengaturan acuan cetak sehingga
biaya inspeksi dan biaya produksi dapat hasil pencetakan yang satu akan tetap
berjalan efisien, dengan harapan produksi berada pada posisi yang benar terhadap
dapat sesuai standar yang telah ditetapkan hasil cetak yang lain. Pengukuran terjadinya
dan dapat dihindari pemborosan. masalah misregister cetakan operator bisa
langsung mengukur dengan cara melihat
C. Teori dasar register dan misregister lebih dekat hasil cetak dengan pembesaran
cetak offset sheet-fed dengan menggunakan visual sederhana,
Register adalah metode pengkoreksian gambar menjadi gelap dan lebih terang
warna-warna pada satu gambar tunggal warna cetakan berubah kebiruan menjadi
terdapat teknik dan jenis berbeda dari kemerahan.
register. (The Free Press “The Complete Penyebab kemungkinan hanya terjadi
Printmaker”, Page 226., Ross, Romano, Ros. register menunjukan batas bergeseran
959
Rumbel Galingging dan Sutriono, Pengendalian Misregister pada Cetakan Kemasan Karton di Mesin Offset

berjalan miring ketika memasuki unit cetak


pada mesin ofset. Hasil cetakan tiap warna
bertumpang tindih satu sama lain dengan
presisi jika tidak sesuai maka hasil akhir
gambar tercetak kabur/blur yang di sebut
Gambar 5. Gambar Alat untuk memeriksa register
Sumber: Pribadi dengan cetakan tidak register (misregister).
Misregister dapat terjadi karena
atau kesalahan register dalam satu warna ketidaktepatan cetak antara warna yang
atau lebih bisa dilakukan pemeriksaan tepi satu dengan yang lain dikarenakan kertas
gripper tekan dan penempang samping (side yang mengembang, film separasi yang tidak
lay), meskipun gripper baik, ada kesalahan register dan dapat terjadi jika hasil warna
penempat samping atau anleg samping tercetak di area yang tidak tepat yang di
yang konsisten. Mmisregister muncul dapat sebut overprint atau terdapat area putih
muncul secara acak dan terjadi di area yang kertas yang tidak tercetak. Jika pengaturan
berbeda pada lembar yang berbeda hal ini bisa komponennya dilakukan dengan benar
terjadi saat mencetak kertas dengan embos maka tidak akan terjadi overprint adalah
besar sehingga tekanan perlu dikurangi, warna keluar dari margin, atau overlapped
kecepatan bisa terlalu cepat untuk menjaga yang membingungkan (warna terlihat
ketepatan register pada anleg samping agar kabur). Salah satu hal untuk menanggulangi
berfungsi dengan baik. Misregister terjadi misregister adalah color trapping. yaitu
memanjang di sepanjang tepi gripper bisa metode penyesuaian dua area yang berbeda,
terjadi karena kadar air terlalu rendah atau dan mempertemukan warna - warna yang
kelembaban ruang tinggi, register cetak tercetak sehingga register cetak tidak
adalah pelapisan dari pola cetakan yang menyebabkan area putih, di mana dua
membentuk pola cetakan multi warna, warna yang berbatasan. Warna yang lebih
masalah penyimpangan register terjadi terang diperluas ke yang lebih gelap untuk
karena ketidak tepatan posisi di bagian menciptakan overlapped.
overlapped pola warna lainnya. Komponen
mesin yang juga mempengaruhi antara lain, D. Teknik analisis masalah cetak den-
pemasangan plate yang tidak sesuai, di tandai gan metode Pareto Chart.
dengan kesalahan register yang konsisten Pareto (Prinsip Pareto), atau dikenal
satu lembar area cetakan karena pembuatan juga sebagai “Aturan 80/20”, adalah suatu
desain pada plate ofset yang tidak tepat dari prinsip yang menyebutkan bahwa dalam
warna 1 dan warna lainnya, tekanan gripper banyak peristiwa, 80% efeknya terjadi
tidak seimbang, transportasi kertas yang karena 20% penyebabnya. Prinsip ini
tidak lancar disebabkan kertas tidak siku dipopulerkan oleh Joseph M. Juran, seorang
pada saat pemotongan kertas yang akan pemikir manajemen bisnis Kata pareto
mempengaruhi register cetak karna kertas diambil dari nama ekonom Italia, yaitu

960
Jurnal Magenta, STMK Trisakti - Vol. 6 | No. 02 | Juli 2022

Vilfredo Pareto. Garis


Untuk melakukan analisis prinsip (9) Mengambil Tindakan
pareto, langkah yang perlu dilakukan adalah:
1) Mengumpulkan data yang terkait E. Teori dasar diagram (Fishbone)
dengan permasalahan untuk dianalisis Fishbone adalah diagram tulang
dapat mencakup jenis masalah, cara ikan atau Ishikawa diagram. Metode
pengukuran, dan waktu diagram. untuk menganalisa penyebab dari sebuah
2) Melakukan identifikasi yang lebih detail. masalah atau kondisi. Sering juga diagram
Sejauh mana kerusakan pada produk ini disebut dengan diagram sebab-akibat
dan apa penyebabnya? Waktu dan atau cause effect diagram. sebuah diagram
periode analisis juga harus ditentukan. yang menyerupai tulang ikan yang dapat
Jenis periode yang dimaksud bisa menunjukkan sebab akibat dari suatu
berupa hitungan hari, minggu, atau permasalahan (John Bank, 1992).
bulan. Frekuensi atau jumlah kejadian Fishbone diagram juga merupakan
yang akan dianalisis. salah satu tool dari 7 basic quality tools.
Dari data-data ini, grafik batang dan Fishbone diagram digunakan ketika kita
grafik garis bisa dibuat. Kemudian, hasil ingin mengidentifikasi kemungkinan
tersebut bisa dikomunikasikan dan menjadi penyebab masalah dan terutama ketika
dasar untuk mengambil tindakan yang sebuah team cenderung sulit berpikir
tepat bagi perusahaan. Keunggulan diagram karena rutinitas proses produksi. Faktor-
Pareto adalah lebih mudah untuk dibaca faktor yang menjadi penyebab utama yang
karena memadukan metode diagram batang mempengaruhi kualitas produksi adalah
dan garis dan lebih mudah mengidentifikasi 5M yaitu machine (mesin), man (manusia),
masalah. Dengan diagram Pareto, solusi method (metode), material (bahan
yang tepat untuk masalah yang terjadi bisa produksi), measurement (pengukuran), dan
ditentukan dan hasilnya bisa dinilai akurat. environment (lingkungan). Faktor-faktor
Beberapa cara dalam membuat Analisis tersebut berguna untuk mengelompokkan
diagram pareto. yaitu : jenis penyebab permasalahan ke dalam
(1) Mengumpulkan Data sebuah kategori.
(2) Identifikasi Masalah
(3) Menentukan Periode frekwensi 4. PEMBAHASAN
kejadian.
(4) Mencatat Frekuensi Melihat rumitnya melakukan
(5) Memuat Daftar Permasalahan standarisasi bidang cetak-mencetak, maka
(6) Menghitung Presentase Frekuensi beberapa terminologi/batasan kebiasaan
Kumulatif di industri percetakan untuk merujuk suatu
(7) Membuat Grafik Batang kualitas barang cetakan masih dilakukan
(8) Gambarkan Persentase dengan Grafik dengan proses konvensional, yaitu warna

961
Rumbel Galingging dan Sutriono, Pengendalian Misregister pada Cetakan Kemasan Karton di Mesin Offset

hasil cetakan sesuai atau mendekati benar register cetakan kemasan karton ayam
dengan contoh/sample maupun proofinya. panggang Rawamangun.
Cara menganalisis dengan metode Penulis sedikit menguraikan proses
diagram pareto untuk mencari masalah kerja mesin ofset sheet-fed pada unit feeder.
misregister cetakan di cari sebab dan akibat proses cetak sangat penting kesikuan hasil
untuk dapat dilakukan untuk mengurangi potong kertas untuk dicetak. hasil potongan
waste produksi. kertas siku tegak lurus 90 derajat pada tiap
Pengendalian misregister cetakan sisi kertas berpengaruh terhadap proses
kemasan karton di mesin offset Sheet-fed SM register cetak.untuk menghasilkan register
52 dengan cara pendekatan mencari factor- cetakan konsisten. Jika kertas tidak siku pada
faktor penyebab yang timbul masalah cetak waktu memotong kertas maka sulit dilakukan
misregister cetak. penepatan register cetaknya. Timer paper
drop adalah alat untuk menghentikan
A. Mencari faktor yang menjadi kendala laju kertas pada meja tranportasi kertas
misregister. sehingga kertas tertahan anleg depan dan
Cara ini dilakukan dengan mencatat tidak langsung masuk ke unit cetak. Anleg
dengan tabel cek sheet untuk mengetahui kiri adalah alat tarik kertas yang bergerak
faktor yang paling dominan penyebab kiri, kanan dan dapat dilakukan penyetelan
munculnya masalah misregister. Misregister penarikan kertas untuk memperbaiki posisi
yang paling utama disebabkan masalah kertas agar tetap konsisten. Alat timer paper
tranportasi kertas, sehingga pembahasaan drop (anleg depan) berfungsi menahan
untuk mencari faktor dilihat dari unit kertas selajutnya kertas di jepit gripper
transportasi kertas mesin offset sheet-fed membawa kertas untuk dicetak. Alat timer
SM 52, yaitu alat hisap kertas, penghisap paper drop bisa di setel maju mundur
dorong, double side detector, anleg depan untuk memperbaiki register gambar yang
dan samping, kesikuan bahan kertas karton miring dengan ketentuan tidak jauh dari
duplek, pada proses produksi. 0.5 mm kemiringannya. Perpindahan
Pada unit feeder bagian depan terdapat gambar dari pelat ke silinder kain karet
alat angin penghembus, penghisap kertas, kemudian dialihkan ke kertas tidak akan
penyetelan anleg samping, anleg tarik tepat registernya, sehingga perlu dilakukan
dan penyetelan anleg depan. Semua alat perbaikan Kembali dan register tetap terjaga
tranportasi kertas mempunyai peranan karena pengaruh laju kertas saat proses
penting yang sangat beresiko terhadap distribusi kertas ke unit cetak. Dalam alur
register cetakan, maka dari itu perlu proses cetak permasalahan misregister tidak
dilakukan penyetelan yang tepat untuk bisa dihindari, walaupun sudah dilakukan
penyesuaian dan pengaturan angin hembus penyetelan unit trasnportasi kertas yang
dan angin hisap, dan pengaturan pergeseran tepat bisa saja terjadi kemungkinan terjadi
kertas pada anleg samping untuk proses misregister jika dilihat dari alur proses

962
Jurnal Magenta, STMK Trisakti - Vol. 6 | No. 02 | Juli 2022

cetaknya. Untuk mengetahui kesikuan kertas


Siklus pengumpulan data pada bisa dengan cara menekuk kertas agar ujung
penelitian ini dilakukan dengan cara kertas bertemu ujung sejajar 90 derajat.
wawancara kepada para pakar dan Jika lipatan kertas tidak sejajar, maka kertas
pengamatan langsung pada proses tersebut tidak siku.
cetak kemasan karton ayam panggang Dalam proses cetak kesikuan bahan
rawamangun. Data kejadian yang sering cetak untuk mencetak berperan penting
muncul pada saat pencetakan di transportasi dalam poses register cetakan. Kestabilan
kertas (freeder unit ). Sehingga penulis focus kertas ini akan menjamin kesempurnaan
pada pengamatan kejadian di unit feeder kerja penepat depan/front lay dan penepat
I pada mesin offset Sheet-fed SM 52 ,pada samping/side lay yang akan menjamin
unit Printing diamati proses perpindahan posisi kertas tegak lurus. Untuk mengatasi
kertas dari meja penghantar kertas ke unit permasalahan transportasi kertas, maka
cetak, dengan gripper sebagai alat distribusi kertas dipersiapkan dengan pemotongan
kertasnya, hasil hasil pengamatan dicatat. yang sama di keempat sudutnya.
Untuk mengidentifikasi masalah yang sering
muncul, sesuai latar belakang masalah yang (2) Ditemukan pemasangan plate tidak
diambil yaitu masalah terjadinya misregister tepat.
cetak pada kemasan karton di mesin offset Pelat untuk setiap gambar terpasang
Sheet-fed SM 52. diperlukan punch register sistem yang dapat
menjamin posisi pelat yang tepat. Sistem ini
B. Mengidentifikasi masalah misregister diawali dengan pembuatan lubang pada sisi
cetak depan pelat yang disesuaikan dengan pin
Dari hasil pengamatan penyebab pada klem silinder pelat. Posisi ketepatan
misregister yang muncul yang sering terjadi lubang pemasangan pin pada pounch
adalah di unit pemasukan kertas (feeder unit register menentukan register hasil cetak
). pada silinder pelat ofset untuk menjaga
(1) Ditemukan kertas tidak siku tidak terjadi misregister cetak. Pemahaman
Pemeriksaan kesikuan dengan operator terhadap pemasangan pelat
menggunakan alat penyiku untuk kurang, sehingga ditemukan akibat adanya
mengetahui apakah kesikuan kertas sudah pemasangan pelat yang tidak tepat pada
betul betul siku. punch register system.

(3) Ditemukan masalah Layout tidak presisi.


Penempatan desain layout salah
karena instruksi yang diterima tidak jelas,
Gambar 6. Kesikuan kertas layout desain kemasan tidak presisi pada
Sumber: Pribadi penempatan registernya. tidak ada register

963
Rumbel Galingging dan Sutriono, Pengendalian Misregister pada Cetakan Kemasan Karton di Mesin Offset

mark untuk mengecek penumpukan warna kesalahan penggunaan packing pelat.


pada saat proses cetak dalam pengecekan (e) Penghisap kertas tidak seimbang.
register cetak, desianer belum memahami Pada transportasi kertas ditemukan
teknik cetak. Trapping adalah istilah tekanan penghisap kiri dan kanan
yang digunakan untuk menghindari atau tidak menghisap berbarengan sehingga
meminimalisasi pergeseran warna cetak kertas tidak sepenuhnya terangkat.
yang menumpuk (misregister) pada desian (f) Tekanan Gripper tidak sama.
logo atau tulisan. Trapping terlihat seperti Kendala misregister pada proses cetak,
adanya outline, trapping antara 0.2 mm - ditemukan kendala adanya tekanan
0.5 mm, tergantung bahan cetak dan jenis gripper tidak sama sehingga penjepitan
cetakan. kertas pada bagian kepala kertas tidak
semua dapat menjepit kertas sehingga
kertas miring pada saat dicetak.

Faktor-faktor yang menjadi penyebab


misregister cetak dikumpulkan dalam tabel
Gambar 7. Trapping untuk meminimalkan Faktor penyebab misregister cetakan yang
misregister cetakan terjadi dimesin offset sheet-fed SM 52. Faktor
Sumber : https://www.lumi.com/quality/
trapping penyebab misregister cetak didapat dari
hasil wawancara dengan operator cetak.
Kualitas desain yang tepat adalah
apabila hasil yang dicapai sesuai dengan Tabel 1. Faktor Penyebab misregister cetak
keinginan pelanggan. Terminologi industri NO Penyebab masalah cetak miss register
percetakan ketepatan desain pelat cetak di cetakan dimesin offset sheet-fed SM 52

antaranya: 1 Tekanan gripper tidak sama


(a) Warna sesuai proof atau sample 2 Penghisap kertas tidak seimbang menghisap
kertas
(b) Register cetak tercapai
3 Plate cetak kendor
(c) Hasil cetakan tidak berbayang jika
mencetak 2 warna atau lebih 4 Layout tidak presisi
(d) Di temukan masalah pelat cetak kendor. 5 Pemasangan Plate tidak tepat
Silinder pelat terdiri dari klem pemegang
6 Kertas tidak Siku
pelat dan pounch register sistem lihat
pada gambar 7. Saat pemasangan acuan Sumber: Pribadi
cetak penyisipan lubang ketepatan pelat
tidak pas, mengakibatkan pelat kendor Berapa seringnya kejadian misregister
di tandai register cetak berubah-ubah, muncul, dan penyebab yang paling dominan,
dan ada suara pada silinder pelat, dipakai metode pembobotan. Penyebab
dan pengaruh tekanan cetak karena misregister dengan cara operator cetak dan

964
Jurnal Magenta, STMK Trisakti - Vol. 6 | No. 02 | Juli 2022

para pakar memberikan pembobotan dari Tabel 3. Frekuensi kejadian misregister cetak
enam faktor penyebab miss register dengan Identifikasi
Jumlah
pendekatan dilihat dari frekwensi kejadian masalah
misregister cetak Frekuensi
waktu
Persentase
No dipakai Nilai
dan waktu penyelesaian dalam analisis tabel kemasan karton kejadian
perbaikan
Nilai
ayam panggang
(menit)
cek sheet. dibawah ini tabel pemberian rawamangun

pembobotan dengan tabel penilaian (nilai 1 Tekanan gripper 8 45 0, 35 35%


tidak sama
dari para ahli).
Penghisap kertas
2 tidak seimbang 6 15 0, 12 12%
Tabel 2. Analisis pembobotan pada kemungkinan menghisap kertas
terjadi misregister Cetak Plate
3 3 10 0, 08 8%
Kendor
Faktor Penilaian oleh para
penyeba ahli Layout tidak
4 2 30 0, 23 23%
missregister Rata2 Bobot presisi
No Jml
cetak dimesin (Jml/4) (R/N)
offset sheet- A B C D Pemasangan Plate
5 1 20 0, 15 15%
fed SM 52 tidak tepat

Tekanan 6 Kertas tidak siku 1 10 0, 08 8%


1 gripper tidak 80 82 85 82 329 82 0.23
sama
Penghisap Jumlah 21 130 1. 00 100 %
kertas tidak
2 seimbang 65 80 70 75 290 73 0.20 Sumber: Pribadi dari hasil pengolahan data cek
menghisap
kertas sheet
Cetak Plate
3 20 25 10 15 70 18 0.05
Kendor
Berdasarkan Tabel 3, pada masalah
Layout tidak
4 presisi 80 84 82 100 346 87 0.24 tekanan gripper terdapat waktu terbuang
5
Pemasangan
Plate tidak 65 70 60 80 275 69 0.19
45 menit digunakan untuk penyetelan 8 kali
tepat
gap gripper untuk dapat menjepit kertas.
Kertas tidak
6 30 40 45 35 150 38 0.10 1) Pada masalah penghisap kertas tidak
siku
N=Nilai, Rata-rata=R,
Jumlah = N 365 1.00 seimbang terdapat waktu terbuang 15
menit di gunakan untuk setting dan cek
Sumber: Pribadi dari hasil pembobotan dari
para ahli penyetelan 6 kali angin penghisap dan
angin penghembus untuk mencapai
Ket: A = Operator 1, B = Operator 2, C = Operator
3, D = Operator 4 ketepatan penghisap kertas.
2) Pada masalah pelat cetak kendor
Pada tabel 2 dapat dilihat hasil digunakan dengan 3 kali melakukan
pembobotan didapat dari penilaian operator pemasangan ulang pelat offset dan
dan para pakar mengenai 6 faktor penyebab mengecek ketepatan punch register
misregister cetak. Hasil analisis faktor system dan batalan kertas pada
penyebab misregister yang di dapat dari silinder pelat karena ketidak tepatan
observasi dan wawancara dengan operator, penggunaan batalan pelat, waktu
Kepala Produksi dan Tenaga Ahli. terbuang 10 menit.
3) Pada masalah Layout tidak presisi
digunakan percobaan 2 kali pencetakan
warna ke 2, ke 3, dan ke 4 untuk melihat
965
Rumbel Galingging dan Sutriono, Pengendalian Misregister pada Cetakan Kemasan Karton di Mesin Offset

ketidak registernya cetakan karena Tabel 4. Faktor dominan terjadinya misregister cetak
register cetak sulit di capai ketepatanya,
digunakan aktu perbaikan 30 menit No Kemungkinan penyebab penyebab misregister Bobot
untuk pembuatan pelat ulang. misregister

4) Pada masalah pemasangan pelat tidak


Tekanan gripper Baut penyetel tekanan
tepat terdapat waktu terbuang 20 menit 1 tidak sama griper kendor/ rusak
0.23

digunakan waktu untuk memeriksa Kompresor lemah


Penghisap kertas sehingga tidak
ketepatan punch register system pada 2 tidak seimbang stabil melakukan 0.20
menghisap kertas penghisapan/ karet
saat memasang pelat pada silinder suchen head robek
pelat hanya 1 kali frekuensi, ketidak Cetak Plate
Baut pemegang plate
3 rusak/slek, salah 0,05
Kendor
tepatan pada pemasangan pelat penyetelan

terlihat pada punch pelat offset tidak 4 Layout presisi


tidak Pergantian plate 0,24

mentok sempurna sehingga di lakukan Pemasangan Plate Pemasangan Ulang


5 0,19
tidak tepat Plate
pemasangan pelat ulang.
Pemotongan Ulang
5) Pada masalah Kertas tidak Siku terdapat 6 Kertas tidak siku kertas 0,10

waktu terbuang 10 menit di gunakan 1 Sumber: Pribadi dari hasil pengolahan data cek
sheet
kali frekuensi untuk memotong ulang
kertas agar kertas memiliki sudut 90 utama adalah layout tidak presisi yang
derajat sejajar agar tidak terjadi kertas menyebabkan terjadinya misregister cetak.
miring.
6) Pada frekuensi ke-2 sampai ke-8 waktu
terbuang menjadi menurun karena
setting dan cek alat pemasukan kertas
dan pengecekan pemasangan pelat
sudah membuat trasnportasi kertas
lancar dan stabil pada jalanya kertas.
Gambar 8. Diagram Faktor kejadian yang sering
muncul pada masalah misregister
Dari bobot dan nilai diperoleh dari Sumber : Hasil analisis data

tabel check sheet hasil pengolahan data


dapat dilihat pada tabel 4. Hasil dari analisis diagram pareto
Check sheet dapat disimpulkan bahwa dikonversi dengan nilai bobot untuk
faktor kemungkinan penyebab misregister mengolah ke diagram tulang ikan
adalah layout tidak presisi, tekanan griper permasalahan tekanan gripper penyebab
tidak sama, dan pemasangan tidak tepat. misregister cetak dikemasan karton,
Hasil observasi pada proses cetak kemasan untuk masalah sebab akibat dari factor
karton dengan oplah 10.000 exp. di mesin Manusia, metode, mesin , dan material yang
cetak offset SM 52. Berdasarkan tabel dikelompokan mejadi sub faktor penyebab
pengamatan, disimpulkan dari masalah tekanan gripper tidak sama.

966
Jurnal Magenta, STMK Trisakti - Vol. 6 | No. 02 | Juli 2022

Tabel 5. Analisis data konversi bobot Pareto dengan


bobot Fishbone

Bobot
No Faktor Sub Faktor Bobot
Fishbone

Kertas tidak
1 Material 0.10 0.10
siku

Layout tidak
2 0.24
presisi
Metode Penghisap 0.44
3 kertas tidak 0.20
Gambar 9. Diagram Fishbone
seimbang Sumber Pribadi
Pelat cetak
4 0.05
kendor angka relatif (NR). Berikut pada tabel 6 hasil
Mesin 0.24
Pemasangan penilaian yang di peroleh :
5 pelat tidak 0.19
tepat
Tekanan Tabel 6. Matrik diagram pengelompokan kategori
6 Manusia gripper tidak 0.23 0.23
sama
Penilaian
Jumlah 1 1 oleh para Nilai
ahli Rata- Relative
No Faktor Sub Faktor rata Ʃn
A B C D

Faktor terjadinya misregister kertas tidak


7 8 8 8 7,75 0.3
dikonversi dan dikelompokan menjadi siku
Packing pelat
faktor dan sub faktor penyebab kendala 1 Material tidak sesuai
9 9 8 9 8,75 0,4

karena tekanan gripper tidak sama. Karet batang


penghisap 9 8 8 8 8,25 0,3
Dari masing-masing faktor utama sobek

pareto dikonversikan menjadi analisis Jumlah 24.75 1


Desain tidak
tulang ikan diolah menjadi sub factor tepat untuk
8 8 8 8 8 0.5
penyebab misregister, hasil cetak kemasan meminimalkan
misregister
ayam panggang rawamangun, dari hasil Operator
cetak kurang 2 1 2 2 1.8 0.1
anlisis harus berupa nilai 0. 0,25, 0,50, 0,75, 2 Metode pengetahuan

1. Dari hasilnya dijadikan nilai relative jika Penyetelan


gripper kurang 2 6 7 7 5.5 0.3
tepat
dijumlahkan masing-masing harus jadi satu.
skill operator 2 2 2 1 1.8 0.1
Dalam gambar 9, kerangka tulang ikan kurang

terbentuk, operator, kepala produksi, dan- Jumlah 17.1 1

para ahli diwajibkan memberikan penilaian Baut penyetel 9 9 9 9 9.00 0.2


aus
terhadap sub faktor penyebab misregister
Gripper
pada proses cetak kemasan ayam panggang tidak bisa
mencengkram
9 9 9 9 9.00 0.2

rawamangun. 3 Mesin Mesin kurang 4 8 8 8 7.00 0.2


perawatan
Untuk mempermudah dalam analisis
Mesin kurang 7 7 7 7 7.00 0.2
data yang ditemukan Penulis mengusulkan setting
Rantai gripper
untuk menambahkan bobot dari semua tidak tegang. 9 9 9 9 9.00 0.2

fator utama 5 M yang kemudian dijadikan Jumlah 41.00 1

967
Rumbel Galingging dan Sutriono, Pengendalian Misregister pada Cetakan Kemasan Karton di Mesin Offset

Tidak ada Tidak ada


kualifikasi yang 2 3 1 1 1.75 0.1 kualifikasi yang 0.1 0.023
tepat tepat

Tidak disiplin 2 2 2 2 2.00 0.2 Tidak disiplin 0.2 0.046


4 Manusia Tidak bekerja 4 Manusia 0,23
Tidak bekerja
sesuai standar sesuai standar 0.5 0.115
7 7 7 7 7.00 0.5
oprasional oprasional Kerja
Kerja

Tidak teliti 2 2 2 2 2.00 0.2 Tidak teliti 0.2 0.046

Jumlah 12.75 1 1

Pada tabel 7 matrik masing-masing Sumber : Hasil analisis data


faktor diuraikan menjadi subfactor, pada
subfaktor penyebab misregiter cetak para Tabel 8. Rekapitulasi nilai bobot dan angka
relatif x 100 (representasi persen)
staf ahli memberikan nilai, dari hasil nilai
Persentase Presentase
subfactor dibuat rata-rata nilai, selanjutnya No Faktor Sub Faktor Subfaktor penyebab
dari Sub
diolah menjadi nilai relatif dari subfaktor faktor
kertas tidak siku 30 0.03
dibagi dengan nilai bobot faktor sehingga
Packing pelat tidak
40 0.04
ketemu angka relatif tiap subfaktor. 1 Material sesuai
Karet batang
30 0.03
penghisap sobek
Tabel 7. Penilaian penyebab setelah dikalikan
dengan nilai bobot Fishbone 100
Desain tidak
Bobot Nilai Nilai Sub tepat untuk
No Faktor Sub Faktor Fishbone Relative faktor 50 0.22
Ʃn meminimalkan
misregister
A B C D E F = (D X E)
2 Metode Operator cetak 10 0.044
kertas tidak siku 0.3 0.03 kurang pengetahuan

Packing pelat tidak Penyetelan gripper


0.10 0,4 0.04 30 0.132
1 Material sesuai kurang tepat

Karet batang skill operator kurang 10 0.044


0,3 0.03
penghisap sobek
100
Desain tidak
tepat untuk Baut penyetel aus 20 0.048
0.5 0.22
meminimalkan Gripper tidak bisa
misregister 20 0.048
mencengkram
Operator Mesin kurang
cetak kurang 0.1 0.044 3 Mesin 20 0.048
2 Metode 0.44 perawatan
pengetahuan
Mesin kurang setting 20 0.048
Penyetelan gripper 0.3 0.132 Rantai gripper tidak
kurang tepat 20 0.048
tegang.
skill operator 0.1 0.044 100
kurang
Baut penyetel aus 0.2 0.048 Tidak ada kualifikasi 10 2.3
yang tepat
Gripper tidak bisa 0.2 0.048 Tidak disiplin 20 4.5
mencengkram 4 Manusia
Tidak bekerja sesuai
Mesin kurang standar oprasional 50 11.5
3 Mesin 0.24 0.2 0.048
perawatan Kerja
Mesin kurang 0.2 0.048 Tidak teliti 20 4.6
setting
Rantai gripper 100 100
0.2 0.048
tidak tegang.
Sumber : Hasil analisis data

968
Jurnal Magenta, STMK Trisakti - Vol. 6 | No. 02 | Juli 2022

Menggunakan data hasil konversi DAFTAR PUSTAKA


dan diolah sehingga menghasilkan nilai
persentase faktor dan subfaktor pada tabel Buku
8 data nilai persentase m e w a k i l i Dameria. (2011). Packaging Handbook,
kelompok penyebab yang bertanggung Jakarta : Link & Match Graphic.
jawab atas masalah misregister cetakan. Dameria. (2009) basic printing, panduan
Uraian hasil persentase diatas untuk mencetak di berbagai teknik cetak,
mengambarkan dan memastikan kesalahan Jakarta : Link & Match Graphic.
misregister untuk menunjukan kesemua Kief.G.Malcolm & Tom Giglio. Identifying
kemungkinan sebab dan akibat kesalahan high-volume printing.
penyetelan griper kurang tepat, desain Kipphan.Helmut. (2001) handbook of print
tidak meminimalkan terjadinya misregister media, Heidelberg : Springer-Verlag
cetakan dan tidak bekerja sesuai SOP. Berlin Heidelberg
Tapran, Hidayat, (2006), Grafika
5. SIMPULAN danTeknologi Cetak Offset Lithography,
Surabaya: JP Book
Berdasarkan hasil observasi Basori, M. Dan Supriyadi, S. “Analisis
dengan teknik pengolah data di gunakan Pengendalian Kualitas Cetakan
analisis pareto tentang permasalahan Packaging Dengan Metode Failure
cetak kemasan karton dikumpulan data Mode And Effect Analysis (Fmea),”
dengan cara pengamatan langsung, data- In Prosiding Seminar Nasional Riset
data berdasarkan fakta-fakta yang terjadi Terapan| Senasset.
pada proses cetak kemasan karton “ayam Wasono, A. B. (2008) “Teknik Grafika Dan
panggang rawamangun” di mesin offset Industri Grafika,” Direktorat Jenderal
sheet-fed SM 52. Hasil pengamatan diuraikan Manajemen Pendidikan Dasar Dan
sebagai berikut : Menengah Departemen Pendidikan
1) Dari factor penyebab timbul pada Nasional
proses cetak kemasan karton di mesin Handbook of Print Media, technologies and
offset sheet-fed SM 52 adalah masalah Production Methods. Helmut Kipphan
tekanan gripper tidak tepat sehingga Heidelberg
register cetak sulit dicapai.
2) Cara pengendalian cetakan pada Jurnal:
proses cetak kemasan dengan cara Meutia, S., Bahri, S. Dan Dirahayu, D. (2018)
meengaplikasikan desain untuk dicetak “Analisis Pengendalian Mutu Produk
agar dapat meminimalkan penyebab Koran Dalam Upaya Mengendalikan
misregister cetak. di mesin offset sheet- Tingkat Kerusakan Produk,” Industrial
fed SM 52. Engineering Journal, 7(2).
Soelinto, S. Et Al. (2019) “Pengendalian
969
Rumbel Galingging dan Sutriono, Pengendalian Misregister pada Cetakan Kemasan Karton di Mesin Offset

Scumming Pada Mesin Lithrone 440 Website


Di Pt. Kartika Naya,” Magenta| Official Majalah grafika indonesia Print Media edisi
Journal Stmk Trisakti, 3(2), Hal. 534– 58 Mei–juni 2014 http://
550. w w w. i n d o n e s i a p r i n t m e d i a . c o m /
Basori, M. Dan Supriyadi, S. (2017) “Analisis edisiterbaru /edisi-58.html.
Pengendalian Kualitas Cetakan Gochnour, Chris (February 2006). “11
Packaging Dengan Metode Failure Mode Essential Measuring and Woodworking
And Effect Tools”. Fine Woodworking. Taunton
Analysis (Fmea),” In Prosiding Seminar Press (182): 75.
Nasional Riset Terapan| Senasset, Hal. Blokdyk, G. (2019) Fishbone Diagram A
158–163. Complete Guide - 2019 Edition. Emereo
Pty Limited. Tersedia pada ://Books.
Google.Co.Id/Books?Id=Vix2wwe acaaj.

970

You might also like