You are on page 1of 4

Perhtiungan Debit Metode US-SCS (Soil Conservation

Service)

Parameter catchment area :

 luas,
 panjang dan

 kemiringan dari tapak aliran,

 tata guna lahan.

 persentase luas yang kedap air dan Angka Kurva (CN)

 Kurva (CN Angka kurva yang lebih tinggi berarti


runoff-nya juga lebih tinggi, dengan batasan teoritis dari
CN adalah = 100 yang berarti sama dengan runoff-nya
100%.
Tabel 8.6 Harga CN yang disesuaikan dengan DAS di Indonesia

Kelompok Penggunaan Lahan untuk Kedap Air Serap Air


Pematusan % CN
Areal pemukiman (dengan kepadatan
penduduk):
50 – 150 orang/ha (kawasan perumahan baru) 85 74
50 – 150 orang /ha (kawasan perumahan lama) 70 74
150 – 250 orang /ha 85 79
250 – 350 orang /ha 90 84
Lebih dari 350 orang /ha 95 88
Lahan terbuka:
Rerumputan (>75%) 0 74
Campuran (wilayah rerumputan 25-75%) 0 79
Lain-lain:
Industri, bisnis dan perdagangan 95 88
Fasilitas umum / kampus 70 79
Jalan utama, areal parkir mobil dsb. 100
Sumber : Surabaya Drainage Master Plan Report
Panjang rata-rata dari aliran permukaan dan kemiringan lahan dapat
dihitung dari peta. Panjang aliran permukaan untuk catchment simetrik
dapat dihitung dengan persamaan :

Luas
Panjang=
2 xpanjangsaluran
Sedangkan untuk daerah aliran satu sisi, panjang aliran permukaan dapat
dihitung :
Luas
Panjang=
panjangsaluran

(a) Symmetrical catchment A = 2.2ha


22000
L = A/(2W) =
2(63+75+96)

= 47 m
75m

96m

63m

(b) One-sided catchment A = 2.4ha

24000
L = A/W = 192m
192
= 125 m
UNIT HIDROGRAF DARI US SCS
Elemen-elemen dari unit hidrograf yang mewakili karakteristik dari
daerah aliran:

Qp (cfs), Tp (jam) and Tb (jam).

Persamaan Unit hidrograp US SCS dapat ditulis sebagai berikut :


484∗q∗A
Q p=
Tp

dimana :
Qp = Debit puncak (cfs)
q = rainfall excess/hujan efektif (inch)
A = Luas area (mil2)
Tp = Waktu debit puncak (jam)
Tp dapat dihitung dengan persamaan :
D
T p= +t
2 L (8.35)
dimana :
D = Lamanya hujan (jam)
tL = waktu antara datangnya hujan dengan waktu terjadinya debit
puncak.
Waktu t L dapat dihitung dengan :
L0 .8∗(S +1)0 . 7
t L=
1900∗Y 0 . 5
dimana :
L = panjang over land flow (ft)
S = retensi maksimum (inchi)
S = 1000/CN – 10
CN = Curve Number, yang berisi pengaruh dari tanah, tata guna lahan,
kondisi hidrologi dan soil moisture.

Besarnya hujan yang menjadi aliran permukaan (rainfall excess/hujan


efektif) dapat dihitung dengan persamaan :
( R−0 . 2 S )2
q=
R+0 . 8 S for R  0.2S
dimana R = kedalaman hujan (inch).
Jika R  0.2S kita dapat mengasumsikan bahwa q =0 yang berarti
semua air hujan yang jatuh meresap kedalam tanah.

You might also like