You are on page 1of 10

LK. 2.

1 Eksplorasi Alternatif Solusi

NAMA : FATHURRAHMAN
NO UKG : 201901019097
PRODI : PENDIDIKAN SENI BUDAYA
LPTK : UNIVERSITAS NEGERI PADANG
UNIT KERJA : SMA NEGERI 7 TANJUNGPINANG

Masalah
terpilih yang Akar Penyebab
No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
akan masalah
diselesaikan
1 Kurangnya  Guru belum Kajian Literatur Berdasarkan kajian literatur maka
pemahaman ditemukan beberapa media
menggunakan
peserta didik 1. Menurut Hotimah (2017) multimedia pembelajaran
terhadap materi media pembelajaran yang dapat diterapkan
interaktif dapat digunakan sebagai salah satu pada kegiatan belajar megajar guna
pembelajaran pembelajaran
sumber maupun media belajar bagi siswa yang
yang inovatif dapat meningkatkan pemahaman konsep dan
meningkatkan pemahaman peserta
menghilangkan pemikiran siswa tentang didik terhadap materi pembelajaran
mempelajari materi yang sulit, bersifat abstrak, yaitu :
serta tidak menarik 1. Multimedia interaktif
2. Manfaat Penggunaan Media Audio Visual menurut Kekuatan
Arsyad (2007) dalam Fransina dan Theodora multimedia pembelajaran interaktif dapat
(2018:220) antara lain: Memperjelas penyajian digunakan sebagai salah satu sumber maupun
pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis, media belajar bagi siswa yang dapat
mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya meningkatkan pemahaman konsep dan
indera, dengan menggunakan media pembelajaran menghilangkan pemikiran siswa tentang
secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif 1. mempelajari materi yang sulit
anak didik, dengan sifat yang unik pada setiap
siswa, ditambah lagi dengan lingkungan dan
2. bersifat abstrak
pengalaman yang berbeda 3. serta tidak menarik

Kelemahan
Wawancara a. dalam penerapanya guru hanya
Pengawas memiliki alokasi waktu belajar
Setelah melakukan wawancara dengan bapak Dr. yang sangat minim sehingga
Syamsul bahri, M.Pd selaku koordinator akan sulit melakukan persiapan
pengawas, mengatakan: dalam menggunakan media
- Guru harus menyediakan media belajar b. Peserta didik yang mengalami
yang inovatif dengan menggunakan shock culture, karena harus
pendekatan pendampingan melalui kembali memulai beradaptasi
coaching dan mentoring dengan media pembelajaran
- guru harus memberikan fasilitas (media) yang berbasis teknologi.
kepada peserta didik untuk dapat mencari
sumber informasi dengan mudah 2. Media audio visual

Kepala Sekolah Kekuatan


Setelah melakukan wawancara dengan bapak M. a. menyajikan objek belajar
Tohir Karjono, M.Pd selaku kepala sekolah, secara konkret atau pesan
mengatakan: pembelajaran secara realistik,
- Pemilihan media pembelajaran harus sesuai dengan sehingga sangat baik untuk
karakteristik mata pelajaran dan tujuan dari menambah pengalaman
pembelajaran. Ketepatan dalam pemilihan media b. memiliki daya tarik tersendiri dan
berpengaruh terhadap hasil belajar dan keberhasilan dapat menjadi pemacu atau
peserta didik mengikuti pembelajaran memotifasi pembelajar untuk belajar,
sangat baik untuk pencapaian tujuan
Teman Sejawat belajar psikomotorik
Setelah melakukan wawancara dengan ibu Erni Kelemahan
Mirnawati, S.Pd selaku guru, mengatakan: - dalam penerapanya guru hanya
memiliki alokasi waktu belajar
- Penggunaan media secara kreatif dapat yang sangat minim sehingga
memperlancar dan meningkatkan efesiensi
akan sulit melakukan persiapan
pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat
dalam menggunakan media
tercapai.

2 Kurangnya  Kurang Kajian Literatur Berdasarkan kajian literatur dan hasil


motivasi optimalnya wawancara maka ditemukan beberapa
siswa dalam 1. Menurut Sanjaya (2006) dalam Isnawati model pembelajaran yang dapat
mengikuti guru dalam (2019:118) Pemilihan model pembelajaran STAD diterapkan pada kegiatan belajar
pembelajara menerapka disebabkan oleh beberapa alasan, yaitu (1) dengan megajar guna meningkatkan motivasi
model pembelajaran STAD, interaksi diantara
n n model siswa terbentuk, sehingga diharapkan dapat
peserta didik dalam mengikuti
pembelajar meningkatkan minat siswa dalam belajar, dan (2) pembelajaran yaitu :
an yang model ini dapat memunculkan adanya perspektif
inovatif motivasi, perspektif social, serta perspektif 1. Cooperative learning
perkembangan kognitif. (STAD)
2. Menurut A.B Susilo (2012:59) Model pembelajaran Kekuatan
berbasis masalah bercirikan penggunaan masalah a. dengan model pembelajaran
dunia nyata dimana model ini dapat digunakan
untuk melatih meningkatkan keterampilan berpikir
STAD, interaksi diantara siswa
kritis dan kemampuan memecahkan masalah serta terbentuk, sehingga diharapkan
untuk mendapatkan pengetahuan tentang konsep- dapat meningkatkan minat
konsep penting. Pendekatan pembelajaran ini siswa dalam belajar,
mengutamakan proses belajar, dimana tugas guru b. model ini dapat memunculkan
harus memfokuskan diri untuk membantu siswa adanya perspektif motivasi,
mencapai keterampilan mengarahkan diri. perspektif social, serta perspektif
perkembangan kognitif.
3. Menurut Lilik dkk (2021:18) model pembelajaran
Discovery Learning menrupakan model Kelemahan
pembelajaran yang menjadikan guru lebih kreatif, a. membutuhkan banyak waktu untuk
menciptakan kondisi belajar yang dapat membuat persiapan
siswa aktif dan termotivasi sehingga menemukan
pengetahuan sendiri
b. alokasi waktu mengajar yang
sangat minim
Wawancara
Pengawas 2. Berbasis masalah
Setelah melakukan wawancara dengan bapak Dr. Kekuatan
model ini dapat digunakan untuk melatih
Syamsul bahri, M.Pd selaku koordinator meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan
pengawas, mengatakan: kemampuan memecahkan masalah serta untuk
- Kemampuan guru dalam memberikan mendapatkan pengetahuan tentang konsep-
materi harus sesuai dengan minat dan konsep penting
bakat siswa, guru harus kreatif dalam
menemukan model-model pembelajaran Kelemahan
yang disesuaikan dengan karakteristik a. Model pembelajaran berdasarkan
peserta didik. masalah hanya dapat terjadi jika guru
- Guru dapat menerapkan metode yang mampu menciptakan lingkungan
kelas yang terbuka dan membimbing
beragam yang disesuaikan dengan pertukaran gagasan.
karakterisitik peserta didik dan materi b. Peserta didik yang mengalami
pembelajaran. shock culture, karena harus
kembali memulai beradaptasi
dengan model pembelajaran
c. alokasi waktu mengajar yang
sangat minim

3. Discovery Learning

Kekuatan
a. Dalam penyampaian bahan
discovery, digunakan kegiatan
dan pengalaman langsung.
Kegiatan dan pengalaman
tersebut akan lebih menarik
perhatian anak didik dan
memungkinkan pembentukan
konsep-konsep abstrak yang
mempunyai makna
b. Discovery strategy lebih
realistis dan mempunyai
makna. Sebab, para anak didik
dapat bekerja langsung dengan
contoh-contoh nyata
c. Discovery strategy merupakan
suatu model pemecahan
masalah. Para anak didik
langsung menerapkan prinsip
dan langkah awal dalam
pemecahan masalah. Melalui
strategi ini mereka mempunyai
peluang untuk belajar lebih
intens dalam memecahkan
masalah sehingga dapat
berguna dalam menghadapi
kehidupan dikemudian hari
d. Dengan sejumlah transfer
secara langsung, maka
kegiatan discovery strategy
akan lebih mudah diserap oleh
anak didik dalam memahami
kondisi tertentu yang
berkenaan dengan aktivitas
pembelajaran
e. Discovery strategy banyak
memberikan kesempatan bagi
para peserta didik untuk
terlibat langsung dalam
kegiatan belajar.
Kelemahan
a. Berkenaan dengan waktu,
strategi discovery learning
membutuhkan waktu yang
lebih lama daripada
ekspositori.
b. Kemampuan berfikir rasional
siswa ada yang masih terbatas.
c. Kesukaran dalam
menggunakan faktor
subjektivitas, terlalu cepat
pada suatu kesimpulan
d. Faktor kebudayaan atau
kebiasaan yang masih
menggunakan pola
pembelajaran lama
e. Tidak semua siswa dapat
mengikuti pelajara dengan
cara ini. Di lapangan
beberapasiswa masih terbiasa
dan mudah mengerti dengan
model ceramah
f. Tidak semua topik cocok
disampaikan dengan model
ini.

3 Masih  Kebiasaan Kajian Literatur Berdasarkan kajian literatur dan hasil


rendahnya wawancara maka ditemukan solusi
peserta
kemampuan Menurut Desy dan Tego (2020) Kenyataannya bahwa untuk
literasi membaca didik yang guna meningkatkan rendahnya
literasi membaca siswa sekolah hanya dilakukan pada buku-
peserta didik. lebih buku pelajaran pokok yang digunakan di sekolah. Hal ini
kemempuan literasi membaca peserta
senang yang membuat siswa kurang suka membaca, karena buku didik salah satunya dengan
bermain bacaannya kurang menarik, selain itu juga isi bacaan dengan menggunakan media pembelajaran
dibanding tulisan tanpa gambar dan warna yang membuat siswa tidak yaitu :
membaca tertarik dan buku yang dibaca atau digunakan hanya itu-itu
saja, sehingga siswa cepat bosan. Oleh karena itu peran guru 1. Media pembelajaran berbasis
dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran hendaknya
membutuhkan alat bantu berupa media pembelajaran yang
E-bookstory
dapat mendukung siswa untuk dapat menarik minat siswa
dalam literasi membaca Kekuatan
a. anak termotivasi untuk belajar
1. Menurut Desy dan Tego (2020) E-bookstory adalah membaca lebih cepat
buku berbasis digital yang dikenal dapat b. menumbuhkan rasa percaya
mengedukasi siswa. Dengan memanfaatkan pada diri anak karena anak
teknologi yang kian semakin dekat dengan
telah merasa sukses menjadi
kehidupan siswa E-bookstory dapat dikemas secara pembaca pemula
modern dan lebih interaktif yang memiliki desain c. anak dapat belajar dengan cara
visual, storyline, serta fitur integratif yang diminati
oleh siswa, yang disajikan dalam bentuk digital,
yang menyenangkan
sehingga bisa di nikmati siswa dengan berbagai d. mendorong anak untuk lebih
cara media elektronik seperti komputer, menyukai cerita dengan tema
smartphone, dan tablet. dan cerita yang berbeda
e. secara perlahan menumbuhkan
2. Menurut Andrian dkk (2022) salah satu media kebiasaan anak untuk dapat
pembelajaran yang dapat digunakan sebagai
instrument tes modern di era digital sekarang
membaca cerita secara mandiri
adalah dengan menggunakan Educandy. Educandy f. biaya yang digunakan relatif
adalah aplikasi berbasis web yang memiliki slogan murah
‘making learning sweeter’ (membuat belajar lebih g. sangat mudah diakses
manis). Educandy dapat digunakan untuk membuat h. anti rusak
permainan daring yang menyenangkan Permainan
yang dibuat masih dalam konteks belajar tetapi
i. mudah dibawah kemana-
tidak membosankan. Website pembelajaran yang kemana
memiliki banyak sekali fitur dan keunggulan. Kelemahan
a. Pengguna diharuskan memiliki
Wawancara ruangan yang cukup pada sebuah
Pengawas media elektronik untuk dapat
Setelah melakukan wawancara dengan bapak Dr. Syamsul menyimpan file E-Bookstory
bahri, M.Pd selaku koordinator pengawas, mengatakan: b. tidak semua media elektronik
- Guru lebih bisa menerapkan media belajar dapat menyimpan E-Bookstory
dalam bentuk permainan yang dapat tetapi hanya media elektronik
mengarah kepada pengembangan nalar yang sudah berkemajuan dan
yang tentunya akan bermuara kepada layak untuk bisa menyimpan
literasi dan numerasi. dan menggunakan E-
Bookstory
Kepala sekolah c. masalah teknologi yang
Setelah melakukan wawancara dengan bapak M. muncul dengan menavigasi
Tohir Karjono, M.Pd selaku kepala sekolah, buku elektronik. Format
mengatakan: security ebook, karena digital
- Media-media pembelajaran berbasis IT dapat bisa dibongkar oleh para
digunakan dalam proses belajar mengajar, misalnya
hacker
penggunaan internet. Semua guru harus bisa d. untuk mengakses E-Bookstory
memanfaatkan teknologi sehingga mudah harus menggunakan
mengakses informasi dengan cepat tanpa
menunggu lama.
HP/Laptop/Komputer yang
sudah terhubung dengan
koneksi internet

2. Media pembelajaran berbasis


games (Educandy)

Kekuatan
a. Biaya yang digunakan relatif
murah
b. Sangat mudah diakses
c. Anti rusak
d. Mudah dibawa kemana-mana
e. peserta didik dapat belajar
dengan cara yang
menyenangkan
f. tidak membosankan
g. sangat bagus untuk melakukan
evaluasi pembelajaran

Kelemahan
a. membutuhkan akeses internet
yang memadai
b. tidak semua peserta didik
memiliki smartphone
c. tidak semua smartphone yang
mendukung media berbasis
web ini
d. peserta didik yang mengalami
shock culture, karena harus
kembali beradaptasi dengan
media pembelajaran yang
berbasis teknologi

4 Kurangnya  Guru belum Kajian Literatur Berdasarkan kajian literatur dan hasil
kreativitas menggunakan wawancara maka ditemukan solusi
Menurut A. Chaedar Alwasilah dalam Ngainun Naim
peserta didik model (2009:246), kreativitas adalah kemampuan mewujudkan
dalam mengikuti
mengenai model pembelajaran yang
pembelajaran bentuk baru, struktur kognitif baru dan produk baru.
praktik seni dapat meningkatkan kreativitas
yang dapat
musik mengembangkan 1. Menurut Asni dkk (2019) Banyak model peserta didik yaitu :
kreativitas pembelajaran diterapkan guna menumbuhkan dan
meningkatkan jiwa kreativitas dalam diri peserta 1. Project Based Learning (PjBL)
didik terutama dalam menciptakan dan atau
membuat suatu produk ataupun karya. Salah satu Kekuatan
model pembelajaran yang dipercaya dapat a. dapat menuntun peserta didik dalam
menumbuhkan kreativitas dan kemampuan berpikir merancang, memecahkan masalah,
kreatif peserta didik dalam merancang dan membuat keputusan sekaligus
membuat sebuah proyek adalah Project Based melakukan kegiatan investigasi.
Learning (PjBL) b. dapat memberikan kesempatan
peserta didik untuk bekerja
Wawancara
Pengawas
secara mandiri
Setelah melakukan wawancara dengan bapak Dr. Syamsul c. mampu untuk mendorong
bahri, M.Pd selaku koordinator pengawas, mengatakan: peserta didik dalam
- Guru harus memberikan kesempatan menerapkan pengetahuan dan
sebebas-bebasnya dengan menggunakan keterampilan serta memberikan
pendekatan pendampingan kesempatan untuk memperluas
- Guru harus memberikan apresiasi terhadap pengetahuan melalui
pemecahan masalah dan
hasil produk yang tercipta dari ide-ide investigasi
peserta didik. d. dapat menumbuhkan
- Guru hendaknya mampu mengembangkan kreativitas dan kemampuan
model-model pembelajaran yang mengarah berpikir kreatif peserta didik
kepada kreativitas peserta didik. dalam merancang dan
membuat sebuah proyek
Kepala Sekolah
Setelah melakukan wawancara dengan bapak M. Kelemahan
Tohir Karjono, M.Pd selaku kepala sekolah, a. membutuhkan banyak waktu
mengatakan: untuk menyelesaikan masalah
- Dalam mendukung perkembangan kreativitas dan menghasilkan produk
peserta didik, guru perlu mengusahakan sebuah b. membutuhkan fasilitas,
cara atau model dalam pembelajaran yang dapat peralatan, dan bahan yang
menumbuhkan jiwa kreativitas tersebut.
memadai
- Kreativitas tidak harus menciptakan
c. tidak sesuai dengan siswa yang
sesuatu yang baru dan belum pernah ada
mudah menyerah serta tidak
sebelumnya. Peserta didik dapat mencoba
punya pengetahuan dan
menyalurkan ide dengan membuat sesuatu
keterampilan yang dibutuhkan
yang menurutnya berbeda dari yang lain
d. kesulitan melibatkan semua
siswa dalam kerja kelompok

You might also like