You are on page 1of 20

KONTRIBUSI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

PERSAMPAHAN DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN


NASIONAL DI WILAYAH DAS CITARUM MELALUI
ISWMP
Disampaikan pada acara:
“Workshop Penguatan Kinerja Kelompok Kerja Lingkup Pengelolaan Bidang Persampahan
Regional Citarum”

Oleh
Ir. Tanozisochi Lase, M.Sc
Direktur Sanitasi Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR

Bandung, 28 September 2022


LANDASAN HUKUM KEBIJAKAN PENGELOLAAN SAMPAH
Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 Undang-Undang No. 23 Tahun 2014
Tentang Pengelolaan Sampah Tentang Pemerintahan Daerah

Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun 2012 Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2020
Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga & Tentang Pengelolaan Sampah Spesifik
Sampah Sejenis Rumah Tangga

Peraturan Presiden No. 97 Tahun 2017 Peraturan Presiden No. 35 Tahun 2018 Peraturan Presiden No. 83 Tahun 2018

Tentang Jakstranas Pengelolaan Sampah Tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Tentang Penanganan Sampah Laut
Rumah Tangga & Sampah Sejenis Rumah Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik
Tangga Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan

2
Peraturan Menteri PU
No. 3 Tahun 2013 Peraturan Menteri Dagri
No. 7 Tahun 2021
Tentang Penyelenggaraan Prasarana
dan Sarana Persampahan dalam Tentang Tata Cara Perhitungan Tarif
Penanganan Sampah Rumah Tangga & Retribusi dalam Penyelenggaraan
Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga Penanganan Sampah
CAPAIAN DAN TARGET PENGELOLAAN SAMPAH DI INDONESIA
Capaian Pengelolaan Persampahan Nasional Tahun 2021 TARGET GAP
ton/tahun Jakstranas
Persampahan
Timbulan Sampah 28,7 juta 100%

Sampah Terkelola 18,7 juta 65%

• Pengurangan 15,7% 4,5 juta 30% 14,3% 4.1 juta

• Penanganan 49,3% 14,1 juta 70% 20,7% 5.9 juta

Sampah Tidak Terkelola 10 juta 35%

Sumber: Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional, diakses pada Juli 2022

PENGURANGAN PENANGANAN

Merupakan kegiatan pengurangan Merupakan kegiatan pengolahan dalam

timbulan sampah, pendauran ulang bentuk karakteristik, komposisi dan jumlah

sampah dan pemanfaatan kembali sampah termasuk pemrosesan akhir


sampah dan/atau residu ke lingkungan.
sampah.
3
CAPAIAN PENGELOLAAN SAMPAH PER PROVINSI
100%

90%

80%

70%

60%

50%

40%

30%

20%

10%

0%

Penanganan Pengurangan

Sumber: BPS 2019 4


PEMBAGIAN KEWENANGAN PENYELENGGARAAN PERSAMPAHAN
Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
No. Sub Urusan Pemerintah Pusat Daerah Provinsi Daerah Kabupaten/Kota
3. Persampahan a. Penetapan pengembangan sistem pengelolaan Pengembangan sistem dan Pengembangan sistem dan
persampahan secara nasional. pengelolaan persampahan pengelolaan persampahan dalam
b. Pengembangan sistem pengelolaan persampahan regional. Daerah kabupaten/kota.
lintas Daerah provinsi dan sistem pengelolaan
persampahan untuk kepentingan strategis nasional

Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup


No. Sub Urusan Pemerintah Pusat Daerah Provinsi Daerah Kabupaten/Kota
11. Persampahan a. Penerbitan izin insenerator pengolah sampah Penanganan sampah di a. Pengelolaan sampah.
menjadi energi listrik. TPA/TPST regional. b. Penerbitan izin pendaurulangan
b. Penerbitan izin pemanfaatan gas metana (landfill sampah/pengolahan sampah,
gas) untuk energi listrik di tempat pemrosesan akhir pengangkutan sampah dan
(TPA) regional oleh pihak swasta pemrosesan akhir sampah yang
c. Pembinaan dan pengawasan penanganan sampah di diselenggarakan oleh swasta.
TPA/tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) c. Pembinaan dan pengawasan
regional oleh pihak swasta. pengelolaan sampah yang
d. Penetapan dan pengawasan tanggung jawab diselenggarakan oleh pihak swasta
produsen dalam pengurangan sampah.
e. Pembinaan dan pengawasan tanggung jawab
produsen dalam penanganan sampah
Sumber: Lampiran UU no. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah 5
RENCANA INDUK DALAM PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
(Sesuai Permen PU no. 03 tahun 2013)

Cakupan Isi
Rencana Induk

Penetapan
Rencana Induk
sesuai
kewenangan

6
PERMASALAHAN PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DAERAH

P E R AT U R A N P E R A N S E R TA
KELEMBAGAAN TEKNIS P E M B I AYA A N
M A S YA R A K AT

1. Belum semua kab/kota 1. Belum ada pemisahan 1. Kesulitan mencari lahan 1. Anggaran pengelolaan 1. Pemahaman
memiliki payung operator dan regulator 2. Dokumen perencanaan pengelolaan sampah di kab/kota masyarakat terkait
hukum terhadap 2. kemampuan SDM sampah kurang memadai terbatas pengelolaan sampah
pengelolaan sampah terbatas 3. Kegiatan pengurangan sampah pada 2. Aletrnatif pendanaan masih rendah
2. Belum adanya sumbernya belum maksimal pengelolaan 2. keterlibatan masing-
penegakan hukum 4. Pengelolaan sampah di TPA open persampahan terbatas masing pihak
dumping (pemerintah, swasta
5. Penerapan teknologi pengelolaan dan masyarakat) yang
sampah yang advance masih terbatas belum terpadu
(termasuk TKND masih rendah)

7
SKEMA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
(Sesuai Permen PU no. 03 tahun 2013)

Sumber Pewadahan / Pemilahan Pengumpulan Pengolahan Pengangkutan Pemrosesan Akhir

TPS 3R
TPA Sampah
Kertas Plastik Sampah Limbah Residu
dsb dsb Organik B3 Residu

3R Skala Rumah Tangga TPST


Dapat
disediakan
Stasiun
Dapat Pupuk, Maggot, Biogas Peralihan
disediakan Antara (SPA)
Material daur ulang
Tempat
Penampungan
Sementara
(TPS) Off-taker
Ekonomi
sirkular

PENGELOLAAN SAMPAH BERKELANJUTAN


8
TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH
(Sesuai Permen PU No. 03 tahun 2013)

TPS 3R TPST

Tempat Pengolahan Sampah dengan Prinsip 3R (reduce, Tempat Pengolahan Sampah Terpadu, adalah tempat
reuse dan recycle) adalah tempat dilaksanakannya dilaksanakannya kegiatan pengumpulan, pemilahan,
kegiatan pengumpulan, pemilahan, penggunaan penggunaan ulang, pendauran ulang, pengolahan,
ulang, dan pendauran ulang skala kawasan. dan pemrosesan akhir.

Proses Organik Proses Anorganik

Komposting

Pemilahan Pencancahan Proses Organik; Komposting dan Digester Anaerobik

Digester Anaerobic

Pengemasan Penjualan

Black Solder Fly (BSF) RDF/SRF/PLTSa Insinerator


9
CONTOH HASIL OLAHAN SAMPAH ‘ECONOMY CIRCULAR’

Refused Derived Fuel

Kompos Organik

Maggot
10
TEMPAT PEMROSESAN AKHIR SAMPAH
(Sesuai Permen PU no. 03 tahun 2013)

Tempat Pemrosesan Akhir adalah tempat untuk


memproses dan mengembalikan sampah ke media
lingkungan.

Sarana dan prasarana TPA:


1. Fasilitas dasar; (jalan operasional,
drainase)
2. Fasilitas perlindungan lingkungan;
(instalansi pengolahan lindi, sumur
uji/pantau, penanganan gas)
3. Fasilitas penunjang; (jembatan timbang,
garasi, tempat pencucian)
4. Fasilitas Operasional; (alat besar dan
teruk pengangkut tanah)

11
PENGELOLAAN SAMPAH MENUJU EKONOMI SIRKULAR - ISWMP

Extraction & Consumption Landfill


Production
Collection

dari Ekonomi menuju Ekonomi


Linear Sirkular

Design/
Manufactur
Processing

Consumer
Goods

Recycling
Collection

Sumber: Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam, Bappenas (2021)


12
PENINGKATAN TATA KELOLA PENANGANAN SAMPAH - ISWMP
Membangun RTPS skala wilayah
Model Skala
Terbatas untuk Membangun Sistem Skala Terbatas :
perluasan pada 1. Infrastruktur dari hulu ke hilir (wilayah
sistem yang lebih
masif di skala
adm. atau jumlah penduduk, jumlah
kota/kabupaten rumah tangga, kapasitas TPST):
a. Wadah komunal
b. Sarana pengumpulan
c. TPST
d. Sarana pengangkutan
Pengembangan
e. Sarana TPA sampah
Sistem Skala
2. Kesiapan APBD untuk OP skala
Kota/Kabupaten
terbatas
3. Kesiapan Kelembagaan skala
kota/kab. yang compatible untuk tata
kelola di skala terbatas
Implementasi 4. Kesiapan peraturan skala kota/kab.
Rencana Induk 5. Kesiapan masyarakat skala kawasan
Sistem Pengelolaan
Sampah 13
KELEMBAGAAN STAKEHOLDER ISWMP

Aspek Teknis Aspek pendanaan


Pembangunan infrastruktur dengan Intervensi APBN untuk
kapasitas besar, dengan teknologi menekan biaya tipping fee
ramah lingkungan dan biaya yang terjangkau oleh Pemda
terjangkau

Sistem
Pengelolaan
Sampah
Aspek Peran Serta Masyarakat Aspek pengaturan
Sosialisasi pengurangan di Legalisasi seluruh rencana
sumber secara masif induk yang implementatif

Kota/Kabupaten terpilih untuk Aspek Pendampingan ISWMP secara


menjalankan peningkatan kinerja Kelembagaan full system untuk 5 aspek
operasional pengelolaan sampah Pemisahan operator dan regulator pengelolaan sampah
dalam ISWMP

14
READINESS CRITERIA (RC) KEGIATAN ISWMP

2.Bersedia untuk melakukan pendampingan dan


1. Bersedia untuk melegalisasi Rencana Induk
melaksanakan sosialisasi secara terstruktur,
sistem pengelolaan sampah yang berkesesuaian
sistematik, dan masif, kepada masyarakat dalam
dengan TPST yang akan dibangun, dalam bentuk
hal pengurangan dan pemilahan sampah di
Peraturan Walikota/Bupati;
sumber sampah yang akan dilayani dengan TPST;

3.Bersedia untuk melakukan penanganan aspek


4. Bersedia untuk memastikan sampah yang
lingkungan dan sosial (environment and social
terangkut ke TPST dalam keadaan terpilah
safeguard), serta mencegah terjadinya friksi sosial
(sampah makanan, sampah pepohonan, sampah
selama masa survey, investigasi, perencanaan,
daur ulang/recyclables, sampah B3, dan sampah
konstruksi, pengoperasian-pemeliharaan-
residu);
perawatan, hingga serah terima aset;

5.Bersedia untuk menambah armada kendaraan 6.Bersedia untuk menyediakan lahan (status
pengumpul-pengangkut sampah dan lahan milik Pemerintah Kabupaten/Kota) yang
mengalokasikan biaya pengoperasian- telah sesuai dengan RTRW Kabupaten/Kota,
pemeliharaan-perawatannya, untuk mendukung seluas minimal 10.000 m2, untuk pengolahan
kapasitas TPST terbangun (termasuk dalam dengan kapasitas pengolahan sampah minimal
pengangkutan residunya); 300 ton/hari/TPST;

15
READINESS CRITERIA (RC) ISWMP

8.Bersedia untuk melakukan legalisasi Perda


7.Memiliki Surat Dukungan dari DPRD
terkait retribusi dan penarikan retribusi yang
Kabupaten/Kota untuk mengalokasikan biaya
efektif, dengan besaran yang mengacu pada
pengoperasian-pemeliharaan-perawatan TPST
Permendagri 7/2021, serta berlaku sejak awal
minimal sebesar Rp 27,5 milyar/tahun/TPST;
TPST beroperasi (tahun 2024);

10. Bersedia untuk melakukan pembinaan


9. Bersedia untuk membentuk kelembagaan
SDM pada UPTD pengelola, sehingga mampu
pengelola TPST minimal setingkat UPTD pada
mengoperasikan-memelihara-merawat TPST
saat TPST telah beroperasi (tahun 2024);
yang telah terbangun;

11. Bersedia untuk menjamin


keberlanjutan/sustainability dari TPST yang
akan terbangun.

16
KONTRIBUSI ISWMP TERHADAP DAS CITARUM

*Estimasi kapasitas design di luar residu


17
PROGRESS DAS CITARUM

Kota Bandung :8
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN Lokasi
USULAN LOKASI LAHAN Bandung :6
2021 2022 2023 2024 2025 Lokasi
Bandung Barat :2
Kota Bandung (8 Lokasi) 1 3 2 2 - Lokasi

Kota Cimahi : 2 Lokasi


Kab. Bandung (6 Lokasi) 1 2 2 1 -
Purwakarta : 5 Lokasi
Kab. Bandung Barat (2 Lokasi) - 1 1 - -
Karawang : 4 Lokasi
Kota Cimahi (2 Lokasi) - 2 - - -
Bekasi :3
Kab. Purwakarta (5 Lokasi) 3 - - 2 - Lokasi
Cianjur : 3
Kab. Karawang (4 Lokasi) 3 - 1 - - Lokasi

Kab. Bekasi (3 Lokasi) - 1 2 - -


Kab.Cianjur (3 Lokasi) - 1 1 1 -
TOTAL 8 10 9 6 -
TOTAL KUMULATIF 33 Lokasi

Keterangan:
Tahap 1 : 2021-2022 Tahap Konstruksi
Tahap 2 : 2022 Tahap Perencanaan
Tahap 3 : 2023 Tahap Persiapan
Tahap 4 : 2024
18
IMPLEMENTASI & USULAN INFRASTRUKTUR
IMPLEMENTASI DI DAS CITARUM
& USULAN INFRASTRUKTUR DI DAS CITARUM
TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 TAHAP 4
Estimasi Estimasi Estimasi Estimasi
Lokasi Lahan Kapasitas Lokasi Lahan Kapasitas Lokasi Lahan Kapasitas Lokasi Lahan Kapasitas
(ton/hari) (ton/hari) (ton/hari) (ton/hari)

Jl. Cicukang Holis, Kota Bandung * 10 Ex- TPA Cicabe, Kota Bandung ** 30 Jl. Cibolerang, Kota Bandung ** B3 RT Jelekong, Kota Bandung ** 50

Mekar Rahayu, Kab. Bandung * 20 TPS Tegalega, Kota Bandung ** 10 Pasir Impun, Kota Bandung ** 50 Taman Kehati, Kota Bandung ** 30

Desa Nagrak, Kab. Purwakarta * TPS Nyengseret, Kota Bandung ** Ex- TPA Babakan, Kab. Bandung ** Stadion Jalakharupat, Kab.
5 5 30 5
Bandung **

Desa Tegalsari, Kab. Purwakarta * 15 Jl. Lebak Saat, Kota Cimahi ** 10 Desa Manggahang, Kab. Bandung ** 5 Desa Neglasari, Kab. Purwakarta ** 7

Desa Sukatani, Kab. Purwakarta * 5 Jl. Kolonel Masturi, Kota Cimahi ** 30 Batujajar Timur, Kab. Bandung Barat ** 50 TPA Cikolotok, Kab. Purwakarta ** 30

Desa Jayamakmur, Kab. Karawang* 25 Desa Citaliktik, Kab. Bandung ** 5 Bojong, Kab. Cianjur ** 20 Desa Sukaratu, Kab. Cianjur ** 15

Desa Cirejag, Kab. Karawang * 5 Kelurahan Jelekong, Kab. Bandung ** 10 Leuwisisir, Kab. Karawang ** 100

Desa Mekarjati, Kab. Karawang * 5 Cilame, Kab. Bandung Barat ** 30 Desa Kedungwaringin, Kab. Bekasi ** 20

Pasir Sembung, Kab. Cianjur ** 30 Kelurahan Kebalen, Kab. Bekasi ** 15

Cibitung/Kertamukti, Kab. Bekasi ** 30

Keterangan : * Ongoing
** Rencana
19
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT SANITASI

TERIMA KASIH

20

You might also like