You are on page 1of 33

PENGKAJIAN FISIK DAN

PERAWATAN BAYI BARU


LAHIR NORMAL

Ns. Zulia Putri Perdani, M.Kep


Lakukan pemeriksaan dalam ruang
yang menyenangkan dan tdk mengancam

• Penerangan, dekorasi dg warna netral


• Suhu
• Penempatan alat
• Gunakan mainan & permainan
• Bila mungkin, dekorasi ruangan sesuai
tingkat usia
• Privasi
Kaji kesiapan anak :
Berikan waktu bermain dan saling mengenal

• Berbicara pada perawat


• Kontak mata
• Menerima peralatan yang ditawarkan
• Touching
• Duduk diatas meja pemeriksaan
JIKA ANAK TIDAK SIAP

• Bicara pada orang tua dulu, lalu secara bertahap alihkan


pada anak atau objek favorit
• Beri anak pujian atas penampilan anak atau mainan
favorit anak
• Bercerita lucu atau bermain magic sederhana
• Kaji adanya pengalaman traumatik
• Berikan “teman” yang tidak mengancam (mis. Boneka
tangan/jari ) untuk “bicara”dengan anak
Lanjutan…….
• Kaji alasan perilaku menolak bekerjasama
• Libatkan anak dan orangtua dalam proses
• Hindari penjelasan yang panjang tentang
prosedur pemeriksaan
• Lakukan pemeriksaan secepat mungkin
• Restrain
• Minimalkan adanya gangguan/stimulasi
Mulai dari prosedur yang kurang mengancam
Lakukan dengan program bermain
Jika ada beberapa anak, mulai dari anak yang
paling kooperatif
Libatkan dalam proses:
Berika pilihan
Ijinkan anak untuk menyentuh peralatan pemeriksaan
Jelaskan setiap tahap dengan bahasa yg sederhana
Pengkajian segera BBL
• Penilaian awal :
Nilai kondisi bayi :
1. Apakah bayi menangis kuat/bernafas
tanpa kesulitan
2. Apakah bayi bergerak dengan aktif/lemas
3. Apakah kulit berwarna merah muda,
pucat/biru
Pengkajian awal
• Nilai APGAR
• Pemeriksaan fisik singkat
• Pengkajian usia gestasi  2 jam pertama
setelah lahir (ballard score)
• Pengkajian fisik lebih lengkap diselesaikan
dalam 24 jam
prosedure penilaian APGAR
• Pastikan pencahayaan baik
• Catat waktu kelahiran, nilai APGAR pd :
• 1 menit pertama dengan cepat dan
simultan utk menentukan dx
• 5 menit pertama utk menentukan
prognosa
• 10 menit pertama utk menentukan
tindakan selanjutnya
penilaian
• Setiap variabel dinilai : 0,1,2
• Nilai tertinggi adalah 10
• Nilai 7-10 :bayi dalam keadaan baik
• Nilai 4-6 bayi mengalami depresi dan
membutuhkan tindakan resusutasi
• Nilai 0-3 bayi menunjukkan depresi serius
dan membutuhkan resusitasi segera
sampai ventilasi
APGAR
Pengkajian fisik awal per sistem tubuh

SSP Menggerakkan ekstremitas,tonus otot baik


Bentuk dan gerakan simetris
Reflek hisap.rooting, moro dan menggenggam baik
Fontanel anterior yang lunak dan datar
KV Auskultasi jantung kuat dan reguler
Tidak ada murmur
Denyut kuat/secara bilateral sama
RESP Auskultasi paru secara bilateral bersih
Pernafasan <60x/menit
Pengembangan dada simetris
Tidak ada kongesti pada jalan nafas atas
Pengkajian fisik awal per sistem tubuh
GU Pria muara uretra berada diujung penis, testis turun secara bilateral
( ) Wanita : celah vagina tampak jelas
GI ( ) Abdomen lunak tidak ada distensi
( ) Tali pusat masih menempel dan diklem
( ) Anus tampak paten
THT ( ) Mata bersih
( ) Palatum utuh
( ) lubang
Kulit ( ) Merah muda, ( ) akrosianotik
( ) Tidak ada lesi atau abrasi
( ) Tidak mengelupas
( ) Tanda lahir __________________
( ) Kaput/molase
( ) Tanda vakum
( ) Tanda forcep
( ) Lain-lain ______________________
komentar ________________________________
Asuhan bayi baru lahir 1-24 jam pertama kelahiran

• Tujuan : mengetahui aktivitas normal/tidak


& identifikasi masalah kesehatan BBL
• Pemantauan 2 jam pertama meliputi :
- kemampuan menghisap (kuat/lemah)
- bayi tampak aktif/lunglai
- bayi kemerahan / biru
• Jika tidak ada masalah :
a. Lanjutkan pengamatan pernafasan,
warna & aktivitas
b. Pertahankan suhu tuhubh bayi dengan
cara:
- hindari memandikan min 6 jam/ minimal
suhu 36,5 C
- bungkus bayi dengan kain kering &
hangat, kepala bayi harus tertutup
c. Lakukan pemeriksaan fisik
Identifikasi BBL
• Alat pengenal untuk memudahkan
identifikasi bayi perlu dipasang segera
pasca persalinan dan harus tetap
ditempatnya sampai waktu bayi
dipulangkan
• Alat yang digunakan, hendaknya kebal air,
dengan tepi yang halus tidak mudah
melukai, tidak mudah sobek, dan tidak
mudah lepas.
 Pada alat/ gelang identifikasi harus tercantum :
 Nama
 Tanggal lahir
 Jenis kelamin
 Sidik telapak kaki bayi dan jari ibu
 Disetiap tempat tidur harus diberi tanda
dengan mencantumkan nama, tanggal lahir,
nomor identitas.
 Sidik telapak tangan kaki bayi dan sidik jari ibu
harus dicetak di catatan yang tidak mudah
hilang.
 Ukurlah berat lahir, panjang bayi, lingkar
kepala, lingkar perut dan catat dalam rekam
medis.
Periode Transisional bayi baru lahir

• Periode pertama reaktivitas


• Fase tidur
• Periode kedua reakivitas
Periode pertama reaktivitas
• Periode 1 reaktivitas berakhir kira2 30 menit setelah
kelahiran
• TTV : frekuensi nadi apikal yang cepat; irama tidak teratur.
RR mencapai 80x/menit, irama tidak teratur, bbrp bayi nafas
dengan cuping hidung, ekspirasi mendengkur dan retraksi.
• Fluktuasi warna dari merah jambu pucat ke sianosis
• Bising usus biasanya tidak ada, bayi biasanya tidak
berkemih atau maupun pergerakan usus.
• BBL mempunyai sedikit mucus, menangis kuat dan reflek
menghisap yang kuat.
Tips khusus: periode ini mata terbuka lebih lama daripada
periode berikutnya, baik untuk perlekatan dg ibu.
Kebutuhan perawatan khusus selama periode
reaktivitas

• Kaji dan pantau frekuensi jantung dan


pernafasan, setiap 30 menit pd 4 jam pertama
setelah kelahiran
• Jaga bayi agar tetap hangat (suhu aksila/kulit
berkisar antara 36,5 Cdan 37 C dengan
selimut/lampu diatas kepala
• Tempatkan ibu dan bayi bersama-sama kulit ke
kulit untuk memfasilitasi perlekatan
• Tunda pemberian obat tetes mata sbg profilaksis
pada 1 jam pertama
Fase tidur
• Dimulai kira2 30 menit setelah periode
pertama reaktivitas dan bisa berakhir dari
satu menit sampai 2-4 jam
Karakteristik:
Saat tidur,frek jantung dan pernafasan
menurun. Selama tidur, frekuensi nafas dan
nadi apikal kembali kenilai dasar.
Kestabilan warna kulit, bbrp terdapat
akrosianosi. Bisisng usus bisa didengar
Periode kedua reaktivitas
• Periode kedua reaktivitas berakhir sekita 4-6 jam
• Bayi sensitif thd stimulus internal dan lingkungan.
Frekuensi nadi apikal 120-160x/menit, namun dapat
bervariasi <120 atau >160x/menit
• Frekuensi nafas 30-60x/menit (cuping hidung (-), retraksi
(-)
• Flukstuasi warna kulit dari warna merah jambu atau
kebiruan ke sianotik ringan disertai bercak-bercak
• Bayi sering berkemih dan mengeluarkan mekonium
• Peningkatan sekresi mucus dan bayi bs tersedak saat
sekresi. Reflek hisap kuat, dan bayi aktif
Kebutuhan perawatan khusus periode
kedua reaktivitas
• Pantau resiko tersedak krn mukus yang
berlebihan
• Pantau apnea
• Kaji keinginan bayi untuk menhisap
Pengkajian dan intervensi tambahan pada periode
transisional

• Memantau tanda vital bayi baru lahir


• Timbang berat badan dan ukur panjang badan, lingkar
kepala, dan lingkar dada.
• Lakukan pengkajian usia gestasi bayi baru lahir selama
4 jam pertama kehidupan bayi : karakteristik fisik
eksternal dan keadaan neuromuskular.
• Karakteristik fisik (kec garis telapak kaki) dapat dikaji
diatas 24 jam pertama
Karakteristik fisik
• Kulit
• Lanugo
• Telapak kaki
• Areola
• Bentuk telinga dan kartilago
• Genital
minggu 30-32 : klitoris menonjol, labia mayora kecil
genital pria dievaluasi untuk menilai ukuran kantong
skrotum, rugae, penurunan testis
Karakteristik neuromuskular
• Posisi istirahat
• Square window (pergelangan tangan)
• Rekoil tangan
• Sudut popliteal
• Tanda scarf
• Lutut ke telinga
Asuhan segera Bayi Baru
Lahir
• Adalah asuhan yang diberikan pada bayi baru
lahir selama satu jam pertama setelah kelahiran.
• Sebagian besar BBL akan menunjukkan usaha
pernafasan spontan dg sedikit
bantuan/gangguan
• Oleh karena itu PENTING diperhatikan dlm
memberikan asuhan SEGERA, yaitu jaga bayi
tetap kering & hangat, kotak antara kulit bayi dg
kulit ibu sesegera mungkin
• Membersihkan jalan nafas
• Perawatan tali pusat
• Mempertahankan suhu tubuh
• Pencegahan infeksi
• Pemberian ASI
• Pemberian Vit K
• Pearawatan MAta
INGAT !

JANGAN MENGOLESKAN SALEP APAPUN/ZAT LAIN KE BAGIAN TALI PUSAT


Hal sederhana ini adalah:
• Kehangatan
• Pemberian ASI
• Pengendalian infeksi melalui kebersihan
• Imunisasi
• Mengenali kondisi bayi secara tepat waktu
PERSIAPAN RUANG PERSALINAN UNTUK IBU DAN BAYI BARU LAHIR

•Menjaga ruang persalinan tetap hangat dengan jendela tertutup untuk menghindari
angin;
•Menyediakan perlengkapan resusitasi yang diletakkan dekat tempat tidur
persalinan, digunakan jika perlu, untuk membantu anak bernapas;
•Menyediakan handuk bersih dan hangat atau kain untuk mengeringkan bayi baru
lahir setelah lahir dan membuatnya tetap hangat;
•Menyediakan peralatan steril untuk mengikat dan memotong tali pusat bayi;
•Menasihati ibu untuk menggunakan pakaian yang memudahkan kontak kulit
langsung dengan bayi.
KEBUTUHAN ESENSIAL UNTUK SEMUA BAYI BARU LAHIR

Setelah lahir, semua bayi membutuhkan:


Udara – lakukan stimulasi atau resusitasi bayi yang tidak bernapas pada saat
lahir (untuk informasi lebih lanjut lihat pedoman dari Kementerian
Kesehatan tentang Manajemen Asfiksia)
Kehangatan
ASI
Pengendalian infeksi
Penyuntikan Vitamin K1
Penanganan komplikasi setelah lahir (untuk informasi lebih lanjut lihat materi
WHO Integrated Management of Pregnancy and Childbirth).
Memastikan kehangatan, pemberian ASI, cinta dan rasa aman dan
pengendalian infeksi merupakan hal yang sama pentingnya bagi semua
bayi muda.
KEHANGATAN

Melakukan perawatan metoda kanguru untuk bayi berat lahir rendah (BBLR).


Suhu badan normal bayi baru lahir adalah 36.5°C - 37.5°C.
Lingkungan yang sesuai
Rawatlah bayi muda di ruang yang hangat (suhu tidak kurang dari 20°C), yang
bebas dari angin.
Jangan letakkan bayi di meja atau kereta bayi dekat dinding atau jendela yang
dingin
.
Baju bayi dan perawatan
Baju bayi harus kering dan bersih.
Ganti popok bayi setiap kali basah.
Bayi sebaiknya tidak dibedong terlalu ketat, karena hal ini dapat menyebabkan
gangguan pernapasan, masalah minum dan mempercepat pendinginan.
Bayi baru lahir hanya boleh dimandikan ketika suhu tubuhnya sudah stabil dan
dalam keadaan sehat. Bayi yang sehat tidak boleh dimandikan kurang dari 6
jam setelah lahir.
Menghangatkan kembali bayi muda yang kedinginan
•Pastikan ruangan hangat.
•Sebelum menghangatkan bayi, ganti baju bayi yang basah dengan baju
hangat.
•Letakkan bayi di dada ibu untuk mendapatkan kontak langsung dengan
kulit ibu. Ibu memakai baju yang telah dihangatkan dengan bukaan
depan, pakaikan popok, topi dan kaus kaki.
•Tutupi bayi dengan pakaian ibu dan selimut hangat tambahan.
•Periksa suhu tubuh bayi setiap jam.
•Biarkan bayi tetap bersama ibu hingga suhu tubuhnya berada dalam
kisaran normal.

You might also like