You are on page 1of 5

PEDOMANPELAYANAN INSTALASI

INTENSIVE CARE UNIT

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

Dr.DJASAMEN SARAGIH PEMATANGSIANTAR


P

E
BAuPy u uvauojo8 ujasvd eped ueejojoâuad E10q nye 1pÁuod Iseyduoy
m13s1p jeuuin nud yytsuod Bumuef prekuod usjsed neje sejeu ueqef
umequns 'opruoduo eipeojuad"ysy9Ju Hnkuad ouosp ypeysejau uestueãey
ussuop usjsed urej areue u uosed youo 19o uSues ut ueßuojoß eped
nOIP Iden) jenJueu neje/uep ynquas ueuiySunuay '1SeUIquoy neje ueuipues
BIOoS BAunye ppAuad neje zAuuesepuouu 3ueí apekuad *eáuunjoqos
ueyeyasay snjejs iqeas yepy SuB 'snuy ayes uo1Sed yejepe u/ ueðuojoa uojSed
(eS1) Eseuo;ud uaysed E
yeqnioq
eSenueuas esUxIpou .s1puoy euoney se]eq ekunduou yepn z sejuo;ud uojsed
eped 1dea 1ofeu ueqepaqwad ueesuou qj Sueí neje 1e13 uep me
Tefu3 e3es naed-3unuef Jesep pye&uad enuapuau Suzk vyaiau uej erEue
u niodes usySed qouog 1o1oqvo eLuOLue Áreuound ueyeun3usu JISuONu
ueneueuad esuresuu tioß3s JISuoJuI Ide0) uEyJedepuauu yepn eirq oiS3q
Bues qeqos noI p qia3ueo ueneueuod ueuekejod ueynjiourau ut usjsedI
(enp) z senpuoud uojsed 7
seeq e[unduau yepu vAuunun (nmes) I sejLuOud uojsed eped ideraL
"EMEÁU uweoueusu 3ueh monyPJP uep eseq wese ueBuequjosoy uen3sue3
e19q sjsdas usjsed 'q1SeIO101pIEy yepoq eosed ujej ereque u yoduoj»y usIsed
youo "uue-urej uep "ysenuo náuiyuoy uejeqoßuod nÁuJuoy erunue
ue Jeqo nÁuIuOy JIPposEA JBq0-Pqo snJur 'urej Sueá uosIs/ueB1o Jnodns
nyurq eje uep Isepusa uengueq/ueBunynp uadas "seunuan uep JISusNuI Ideso
ueynuowau sueí 1qejs qepy *spuy ipyes uaSed ueyedn9uu ut yoduojpy
(nes) I se)LIOLId uaised I
yerepe ingq9sio) SeLTOud
noI nseu seyuoud uxnaususu qnaun ueyeunp sjsoußozd uep pyesuad
BAueoq see Jiplqo uejejuod (E seiuoud) JISuaNut enejuewsd uEynuousu
sue usIsed uey3u1pueq1p uexnnyepip ([ sejoIoud) JISUNuI Idesoj ueynjousu
Sueh uoiSed 183uy Iuek mpp jeduoj ueeunaued ueepex wepa JISuOJUI
Bues deia uep yt8sueo Sueí uenejueuod uej erejue ueuesejod uexuequuou NOI
nOI!p eMenp ueye 3uek eueu u9sed
XLpu is1puoy seiIOLId uexesepraq ueynuouau nOI Ise]eisuj ejeday eIp>so]
BureA mpn qeduion ryIqojow noI ynseuu ueyrynqay eI!a NOI p usjsed ueJEMEJad
ISEYIput ueyensasay SeJe quMel Bunsaueusq noi !Serejsuj ereday "ueyuaq!p
untuk mengatasi kegawatan akutnya saja, dan usaha terapi
mungkin tidak
sampai melakukan intubasi alau resusitasi jantung paru.

4. Pengecualian

Dengan pertimbangan luar biasa, dan atas persetujuan Kepala Instalasi


ICU,
indikasi masuk pada beberapa
golongan pasien bisa dikecualikan, dengan
catatan bahwa
pasien-pasien golongan demikian sewaktu-waktu harus bisa
dikeluarkan dari iCU agar fasilitas ICU
yang terbatas tersebut dapat digunakan
untuk pasien prioritas 1,2,3 (satu, dua,
tiga). Pasien yang tergolong demikian
antara lain:
1. Pasien yang memenuhi kriteria masuk
tetapi menolak terapi tunjangan
hidup yang agresif dan hanya demi "perawatan yang aman" saja. Ini tidak
menyingkirkan pasien dengan perintah "DNR (do not resuscitate)".
Sebenarnya pasien-pasien ini mungkin mendapat manfaat dari tunjangan
canggih yang tersedia di ICU untuk meningkatkan kemungkinan
survivalnya.
2. Pasien dalam keadaan vegetatif permanen.
3. Pasien yang telah dipastikan mengalami mati batang otak. Pasien-pasien
seperti itu dapat dimasukkan ke ICU untuk menunjang fungsi organ hanya
untuk kepentingan donor organ.
Pasien yang memenuhi kriteria masuk tetapi menolak terapi tunjangan
hidup yang agresif/ "DNR (Do Not Resuscitate) "
1) Pasien dalam keadaan vegetatif permanen.
2) Pasien yang telah dipastikan mengalami mati batang otak. Pasien pasien
seperti itu dapat dimasukkan ke ICU untuk menunjang fungsi organ
hanya untuk kepentingan donor organ.

2. Kriteria Keluar
Prioritas pasien dipindahkan dari ICU berdasarkan pertimbangan medis oleh
Kepala Instalasi ICU dan atau TIM yang merawat pasien:
BAB IV

TATA LAKSANA LAYANAN

Tata Laksana Layanan

Tata laksana layanan ICU RSUD Dr.Djasamen Saragih Pematangsiantar dibagi


menjadi 2 klasifikasi pelayanan yaitu:
1. Semi close ICU

Pada semi closed ICU, jika dokter yang merawat pasien sudah memutuskan dan
mengindikasikan pasien harus mendapat perawatan intensive, maka dokter yang
merawat atau dokter jaga saat itu harus melaporkan kepada Dokter Intensivist ICU.
Dokter jaga akan mengkaji indikasi tersebut melalui telepon. Setelah menerima
jawaban dari dokter intensivist dokter yang merawat pasien dokter jaga segera
memberitahukan Dokter Intensivist untuk pemindahan pasien.
Dokter Penannggungjawab yang merawat pasien akan mengkaji diagnose, dokter

yang merawat, kondisi pasien, informed cosent, tindakan yang sudah dilakukan,
tindakan yang akan dilakukan, alat - alat yang dipasang obat - obatan / infuse

yang diberikan. Informasi tersebut kemudian diteruskan ke perawat yang akan


merawat pasien tersebut dan persiapan ruangan untuk pasien baru. Dalam waktu<
30 menit pasien sudah boleh di antar ke ICU.
Penanganan pasien selama di ICU sepenuhnya dibawah tanggung jawab dokter
intensivist. Dokter intensivist akan berkoordinasi dengan berbagai disiplin untuk
penanganan pasien. Semua keputusan dan instruksi dari dokter intensivist, termasuk
rencana dan pemindahan pasien jika kondisi pasien sudah stabil dan tidak
memerlukan penanganan di ICU lagi.

2. Open ICU

Pada Layanan Open ICU, dokter yang merawat pasien yang menentukan dan

memutuskan pasien harus dirawat di ICU. Selama perawatan di ICU akan


dikonsultasikan kepada dokter anestesi atau intensivist yang bertugas untuk airway
managemen, berhubungan dengan kedaruratan, pemasangan alat - alat invasive,
p emberian obat - obat anestesi dll namun coordinator dan segala instruksi

diputuskan oleh dokter yang merawat. Dokter yang merawat akan berkoordinasi

dengan berbagai disiplin lain untuk merawat pasien tersebut.

18

You might also like