You are on page 1of 3

NASKAH PRE CONFERENCE

Pemeran
1. Kepala Ruang : Amirawati, S. Kep. Ners
2. Ketua TIM 1 : Fitri Handayani, S.Kep
3. Perawat pelaksana 1 : Wiwit Ulansari S.Kep
4. Ketuan TIM 2 : Hendra Pranata, S.Kep.
5. Perawat pelaksana 2 : Nurul Aeni Shoolihaa, S.Kep.
Kegiatan Pre Conference
a) Waktu kegiatan : Hari Rabu, 10 November 2020
b) Tempat : Ruang Melati rumah sakit Universitas Jember
c) Penanggung jawab : Ketua tim     

Kegiatan :
1. Ketua tim membuka dan memimpin jalannya preconference.
2. Ketua tim menanyakan rencana harian masing-masing perawat pelaksana.
3. Ketua tim memberikan masukan dan tindak lanjut terkait dengan asuhan yang
diberikan saat itu.
4. Ketua tim menutup dengan doa.

Pada pagi hari, di ruang Camelia akan dilaksanakan pre conference.


PreConference dilaksanalan setelah melaksanakan timbang terima yang diikuti
oleh ketua tim dan perawat pelaksana.

Katim 1 : ”Assalamualaikum Wr. Wb. Puji syukur kita ucapkan kepada Allah
S.W.T. Yang telah memberikan kesehatan kepada kita sehingga kita masih
dapat menjalankan tugas kita di ruangan Camelia ini. Pada kesempatan pre
conference siang ini tanggal 10 November 2020, di ruang perawatan
Camelia RS Universitas Jember dengan jumlah pasien 2 orang. Baik untuk
memulai kegiatan pada pagi hari ini kita mulai dengan berdoa sesuai
keyakinan masing-masing, berdoa dipersilahkan. Selesai
Untuk pasien 1 dari tim 1 akan di kelolah oleh perawat wiwit selakut
perawat pelaksana. Pasien 1 yaitu atas nama Ny. Z, 30 tahun di kamar 3 A
dengan diagnosa medis Infeksi Saluran Kemih. Saat ini pasien mengeluh
nyeri dengan hasil pengkajian nyeri menggunakan numeric rating scale
diperoleh nilai 5. dan demam dengan suhu 39,5 ˚C, TD: 110/ 70 mmHg,
RR: 16 x/menit, HR: 90x/ menit, pasien tampak mengerut dan merintih
dengan diagnosa yang keperawatan adalah nyeri akut dan hipertermia.
Sehingga rencana keperawatan yang akan dilaksanakan adalah:
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, fekuensi, kualitas,
intensitas nyeri
2. Identifikasi respon nyeri non verbal.
3. Berikan teknik relaksasi nonfarmakologis untuk mengurangi
nyeri (Hipnosis lima jari)
4. Fasilitasi istirahat dan tidur.
5. Kolaborasi dengan pemberian analgetik sesuai dengan program
(Ranitidin 50 mg)
6. Monitor suhu pasien
7. Menciptakan lingkungan dingin
8. Memberikan kompres hangat pada dahi, leher dan aksila.
9. menganjurkan pakaian yang longgar dan pakai selimut tipis
Untuk Ns. Wiwit mungkin sekiranya ada yang ingin memberi usulan atau
pertanyaan?

PP Tim 1 : Baik terimakasih Ners. Saya ijin bertanya Ners terkait diagnosa
hipertermi saya mengusulkan sekiranya selain pemberian kompres hangat
apakah bisa di tambah dengan kolaborasi pemberian antipiretik sehingga
demam dapat diatasi dengan cepat sehinga pasien bisa merasa nyaman.
Katim 1 : Baik terimakasih atas sarannya. Nanti ketika dokter visite saya akan
mengkonsulkan untuk pemberian obat. Bagaimana apakah setuju atau
apakah ada yang perlu didiskusikan atau klarifikasi lagi?
PP Tim 1 : Sudah Ners
Katim 1 : Baiklah selanjutnya bisa dilanjutkan dengan tim 2, waktu dan tempat saya
persilahkan untuk Ns. Hendra selaku Katim 2
Katim 2 : Baik ners, terimakasih atas waktu yang telah diberikan. Untuk pasien 2
dari tim 2 akan dikelola oleh perawat Eni sebagai perawat pelaksana.
Apabila nanti ada pertanyaan silahkan untuk langsung disampaikan dan
didiskusikan.
Pasien 2 Yaitu Ny. B , keluhan utama Ny. B saat ini mengatakan susah
tidur, klien mengatakan belum nyaman dengan lingkungan rumah sakit dan
ketika malam hari sering terbatuk-batuk sehingga sering terbangun. Jika
saat pagi merasa pusing dan merasa tidak fresh. Pasien diketahui memiliki
DM sejak 2 tahun yang lalu. nyeri dirasakan sejak 1 minggu yang lalu
seperti ditusuk-tusuk, ketika dilakukan pengkajian nyeri dengan numeric
rating scale diperoleh nilai 3. Luka pasien dalam klasifikasi luka kaki
diabetik Wagner derajat II. Pasien mengeluh kakinya terasa berat, tebal
ketika digerakkan. Pasien tampak sering mengerutkan kening, merintih, TD
125/80 mmHg, HR 90x/menit, RR 20 x/menit, Suhu 37,20C, GDA terakhir
289 mg/dL. Sehingga dengan diagnosa ketidakefektifan bersihan jalan
nafas dan nyeri akut rencana keperawatan yang akan dilaksanakan adalah:
1. Identifikasi penyebab ganguan tidur pasien
2. Berikan lingkungan yang nyaman
3. Berikan relaksasi guided imagery untuk membantu klien tidur
4. Terapi nebulizer
5. Melakukan fisioterapi dada
6. Mengedukasi konsumsi air hangat
7. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, fekuensi, kualitas,
intensitas nyeri
8. Identifikasi respon nyeri non verbal.
9. Berikan teknik relaksasi nonfarmakologis untuk menguran nyeri
(nafas dalam )
10. Fasilitasi istirahat dan tidur.
11. Kolaborasi dengan pemberian analgetik sesuai
12. Berikan Rawat luka
PP Tim 2 : Baik terimakasih Ners. Saya ijin bertanya Ners terkait saya mengusulkan
sekiranya selain pemberian fisioterapi dada apakah bisa ditambah dengan
mengajarkan batuk efektif sehingga sehingga klien dapat mengeluarkan
dahak dengan efektif.
Katim 2 : Baik terimakasih atas sarannya. Nanti ketika memberikan asuhakan
keperawatan dapat dilaksanakan usulanya . Bagaimana apakah setuju atau
apakah ada yang perlu didiskusikan atau klarifikasi lagi?
PP Tim 2 : Sudah ners
Katim 2 : Baik kalau sudah tidak ada saya kembalikan ke Ns. Fitri
Katim 1 : Baik terima kasih, kegiatan pre conference berjalan dengan baik. Saya
sangat mengapresiasi atas rencana tindakan yang telah disampaikan dari
kedua tim dan semoga asuhan keperawatan yang akan dilaksanakan dapat
berjalan dengan baik. Selalu utamakan keselamatan kalian, selalu gunakan
handscoon selama tindakan. Pantau semua pasien dan berikan pelayanan
yang terbaik utuk pasien. Tulis semua tindakan dan dokumentasikan setiap
tindakan secara baik dan benar. Semangat untuk semua rekan-rekan dalam
bertugas. Mari kita akhiri kegiatan pre conference ini dengan ucapan
hamdalah (Alhamdulillah). Sekian saya akhiri, selamat pagi,
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

You might also like