You are on page 1of 28

ASUHAN KEPERAWATAN

DEFISIT PERAWATAN DIRI (DPD)

Ns. Helena Patricia, M. Kep


A Tujuan Pembelajaran Umum (TPU):
Setelah mengikuti pembelajaran ini,
peserta mampu melakukan asuhan
keperawatan defisit perawatan diri
B. TujuanPembelajaran Khusus (TPK):

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu:


1. Menjelaskan konsep defisit perawatan diri
2. Menguraikan langkah-langkah proses keperawatan defisit
perawatan diri
a. Melakukan pengkajian defisit perawatan diri
b. Menetapkan diagnosis keperawatan defisit perawatan diri
c. Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien defisit perawatan diri
d. Melakukan tindakan keperawatan kepada keluarga pasien
defisit perawatan diri
e. Mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga dalam
merawat pasien defisit perawatan diri
f. Mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan pasien defisit perawatan diri
3. Mempraktikkan asuhan keperawatan defisit perawatan diri
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan
dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhannya guna mempertahankan
kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan
sesuai dengan kondisi kesehatannya.
Defisit perawatan diri adalah gangguan
kemampuan untuk melakukan aktifitas
perawatan diri (kebersihan diri, berhias,
makan, toileting) (Herdman, 2012).
Biologis : penyakit fisik dan mental yang menyebabkan
pasien tidak mampu melakukan perawatan diri dan
faktor herediter.
Psikologis : faktor perkembangan dimana keluarga terlalu
melindungi dan memanjakan pasien sehingga
perkembangan inisiatif terganggu. Kemampuan realitas
turun. Pasien gangguan jiwa dengan kemampuan realitas
yang kurang menyebabkan ketidakpedulian terhadap
dirinya dan lingkungan termasuk perawatan diri.
Sosial: kurang dukungan dan situasi lingkungan
mempengaruhi kemampuan dalam perawatan diri.
Faktor presipitasi yang dapat menimbulkan
defisit perawatan diri adalah :
penurunan motivasi
kerusakan kognitif atau persepsi cemas
lelah
lemah yang dialami individu sehingga
menyebabkan individu kurang mampu
melakukan perawatan diri
Data Subyektif
Pasien mengungkapkan tentang :
» Malas mandi
» Tidak mau menyisir rambut
» Tidak mau menggosok gigi
» Tidak mau memotong kuku
» Tidak mau berhias/ berdandan
» Tidak bisa / tidak mau menggunakan alat mandi / kebersihan diri
» Tidak menggunakan alat makan dan minum saat makan dan minum
» BAB dan BAK sembarangan
» Tidak membersihkan diri dan tempat BAB dan BAK setelah BAB
dan BAK
» Tidak mengetahui cara perawatan diri yang benar
Data Obyektif:
Badan bau, kotor, berdaki, rambut dan gigi kotor, kuku
panjang dan kotor, tidak menggunakan alat-alat mandi,
tidak mandi dengan benar
Rambut kusut, berantakan, kumis dan jenggot tidak rapi,
pakaian tidak rapi, tidak mampu berdandan.
Makan dan minum sembarangan, berceceran, tidak
menggunakan alat makan; tidak mampu menyiapkan
makanan, memindahkan makanan ke alat makan, memegang
alat makan, menyelesaikan makan.
BAB dan BAK tidak pada tempatnya, tidak membersihkan
diri setelah BAB dan BAK, tidak mampu menjaga kebersihan
toilet
Wawancara:
» Bagaimana kebersihan diri pasien?
» Apakah pasien malas mandi, mencuci rambut,
menggosok gigi, menggunting kuku?
» Bagaimana penampilan pasien?
» Apakah pasien menyisir rambut, berdandan,
bercukur (untuk laki-laki)?
» Apakah pakaian pasien rapi dan sesuai?
» Apakah pasien menggunakan alat mandi/
kebersihan diri?
Wawancara:
» Bagaimana makan dan minum pasien?
» Apakah pasien menggunakan alat makan dan
minum saat makan dan minum?
» Bagaimana BAB dan BAK pasien?
» Apakah pasien membersihkan diri dan
tempat BAB dan BAK setelah BAB dan BAK?
» Apakah pasien mengetahui cara perawatan
diri yang benar?
Observasi:
• Gangguan kebersihan diri ditandai dengan rambut kotor, gigi kotor,
kulit berdaki dan bau, kuku panjang dan kotor.
• Ketidakmampuan berhias/berdandan ditandai dengan rambut acak-
acakan, pakaian kotor dan tidak rapi, pakaian tidak sesuai, pada
pasien laki-laki tidak bercukur, pada pasien wanita tidak berdandan.
• Ketidakmampuan makan dan minum secara mandiri, ditandai
dengan ketidakmampuan mengambil makan dan minum secara
mandiri, makan berceceran, dan makan tidak pada tempatnya.
• Ketidakmampuan BAB dan BAK secara mandiri, ditandai dengan
BAB dan BAK tidak pada tempatnya, tidak membersihkan diri
dengan baik setelah BAB dan BAK.
Defisit perawatan diri : Kebersihan
diri, berdandan, makan dan
minum, BAB dan BAK
Tujuan

Pasien mampu:
Membina hubungan saling percaya
Melakukan kebersihan diri secara mandiri
Melakukan berhias/berdandan secara baik
Melakukan makan dan minum dengan cara baik
Melakukan BAB/BAK secara mandiri
Tindakan Keperawatan untuk Pasien
Defisit Perawatan Diri

Melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan


diri:
Menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan diri.
Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan
diri
Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri.
Melatih pasien mempraktekkan cara menjaga
kebersihan diri.
Tindakan Keperawatan untuk Pasien
Defisit Perawatan Diri

Melatih pasien berdandan/berhias Untuk


pasien laki-laki latihan meliputi :
Berpakaian
Menyisir rambut
Bercukur
Tindakan Keperawatan
untuk Pasien Defisit
Perawatan Diri
Melatih pasien berdandan/berhias
Untuk pasien wanita, latihannya
meliputi : Berpakaian
Menyisir rambut Berhias
Tindakan Keperawatan untuk Pasien
Defisit Perawatan Diri
Melatih pasien makan dan minum secara mandiri
• Untuk melatih makan dan minum pasien, perawat
dapat melakukan tahapan sebagai berikut:
• Menjelaskan kebutuhan (kebutuhan makan perhari
dewasa 2000-2200 kalori (untuk perempuan) dan
untuk laki-laki antara 2400-2800 kalori setiap
hari makan minum 8 gelas (2500 ml setiap hari)
dan cara makan dan minum
Tindakan Keperawatan untuk Pasien
Defisit Perawatan Diri
Melatih pasien makan dan minum secara mandiri
• Menjelaskan cara makan dan minum yang
tertib.
• Menjelaskan cara merapikan peralatan makan
dan minum setelah makan dan minum
• Mempraktek makan sesuai dengan tahapan
makan yang baik
Tindakan Keperawatan untuk Pasien
Defisit Perawatan Diri
Mengajarkan pasien melakukan BAB dan BAK
secara mandiri:
• Menjelaskan tempat BAB dan BAK yang sesuai
• Menjelaskan cara membersihkan diri setelah
BAB dan BAK
• Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB
dan BAK
Tindakan Keperawatan untuk Keluarga Pasien
Defisit Perawatan Diri
Tujuan:
Mengenal masalah defisit perawatan diri
Memutuskan untuk melakukan perawatan
pada pasien defisit perawatan diri
Merawat pasien defisit perawatan diri
Memodifikasi lingkungan yang kondusif
agar pasien mampu merawat diri
Mengenal tanda kekambuhan dan mencari
pelayanan kesehatan.
Tindakan Keperawatan untuk Keluarga…
Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien defisit
perawatan diri
Jelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan proses terjadinya defisit
perawatan diri dan mengambil keputusan merawat pasien
Diskusikan dengan keluarga tentang fasilitas kebersihan diri yang
dibutuhkan oleh pasien untuk menjaga perawatan diri pasien.
Latih keluarga cara merawat dan membimbing kebersihan diri,
berdandan, makan dan minum, BAB dan BAK pasien
Latih keluarga menciptakan suasana keluarga dan lingkungan yang
mendukung perawatan diri pasien
Diskusikan tanda dan gejala kekambuhan yang memerlukan rujukan
segera ke fasilitas kesehatan.
Anjurkan follow up ke fasilitas pelayanan kesehatan secara
teratur.
SP Pasien Defisit Perawatan
Diri

• Menjelaskan pentingnya kebersihan diri


• Menjelaskan cara menjaga kebersihan diri
SP1 • Membantu pasien mempraktekkan cara menjaga
kebersihan diri
• Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian

• Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien


• Menjelaskan cara berdandan
SP2 • Membantu pasien mempraktekkan cara berdandan
• Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
SP Pasien Defisit Perawatan
Diri
• Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
• Menjelaskan cara eliminasi yang baik

SP3 • Membantu pasien mempraktekkan cara eliminasi yang baik


dan memasukkan dalam jadual
• Menganjurkan memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

• Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien


• Menjelaskan cara makan yang baik

SP4
• Membantu pasien mempraktekkan cara makan yang baik
• Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian
SP Keluarga Pasien
DPD
• Mendiskusikan masalah yang dihadapi oleh
pasien
• Mendiskusikan peran keluarga
SP1 • Mendiskusikan upaya yang bisa dilakukan oleh
keluarga

• M e n di s k u s i k a n cara yang b i s a di l a k u k a n o l e h
keluarga untuk membantu pasien mengatasi defisit
perawatan diri

SP2
• Melatih keluarga untuk merawat pasien defisit
perawatan diri
SP Keluarga Pasien
DPD
• Memberi kesempatan keluarga
mempraktekkan cara merawat pasien

SP3 dengan defisit perawatan diri

• Menjelaskan sistem rujukan dan fasilitas


kesehatan yang bisa diakses oleh
SP4 keluarga
EVALUASI PASIEN
Pasien mampu :
– Mandi, mencuci rambut, menggosok gigi dan
menggunting kuku dengan benar dan bersih
– Mengganti pakaian dengan pakaian bersih
– Membereskan pakaian kotor
– Berdandan dengan benar
– Mempersiapkan makanan
– Mengambil makanan dan minuman dengan rapi
– Menggunakan alat makan dan minum dengan benar
– BAB dan BAK pada tempatnya
– BAB dan BAK dengan bersih.
EVALUASI KELUARGA
Keluarga mampu :
Mengenal masalah yg dirasakan dalam merawat pasien
(pengertian, tanda dan gejala, dan penyebab terjadinya
defisit perawatan diri dan akibat jika defisit perawatan diri
tidak diatasi)
Menyediakan fasilitas kebersihan diri yang
dibutuhkan oleh pasien
Merawat dan membimbing pasien merawat diri :
kebersihan diri, berdandan (wanita), bercukur (pria),
makan dan minum, BAB dan BAK.
Follow up ke Puskesmas danmengenal tanda
kambuh dan rujukan.

You might also like