You are on page 1of 2

NAMA : SITI ERDAYANTI

NIM : 027031801002

1. Hubungan Neraca, Laporan Realisasi Anggaran dam Laporan Arus Kas


2. Hubungan Neraca, Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas

Hubungan antara laporan keuangan Neraca, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan


Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Laporan Arus Kas dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Neraca pada dasarnya merupakan potret sesaat atas posisi asset,kewajiban, dan
ekuitas pemerintah daerah pada tanggal laporan. Pos-pos atau akun didalam neraca ini
disebut akun rill. Laporan Keuangan Neraca melaporkan saldo akhir masing-masing
pos atau akun neraca pada tanggal laporan. Perubahan saldo akhir nefraca baik berupa
penambahan maupun mengurangan disebabkan karena adanya aktivitas pemerintah
daerah berupa transaksi keuangan selama periode akuntansi atau periode anggaran.
Aktivitas pemerintan daera selama satu periode akuntansi (anggaran) ditunjukkan
dalam Laporan Operasional dan Laporan Realisasi Anggaran. Pos-pos dalam LO dan
LRA disebut akun (rekening) nominal. Sementara itu, Laporan Arus Kas merupakan
pemanbah jelas informasi yang diberikan oleh LO dan LRA yang mana kedua laporan
ini berhubungan dengan neraca.
2. Pendapatan dalam LO dan LRA akan dicatat sebagai arus kas masuk untuk aktivitas
operasi pada Laporan Arus Kas, sedangkan Belanja (Beban) Operasi, pengeluaran
Transfer, dan Belanja Tidak Terduga akan dicatat sebagai arus kas keluar aktivitaas
operasi.
3. Pengeluaran pemerintah daerah untuk Belanja Modal yang dilaporkan dalam LRA
akan dicatat sebagai arus keluar kas untuk aktivitas investasi asset nonkeuangan pada
Laporan Arus Kas, sedangkan hasil yang didapat dari penjualan asset tetap akan
dicatat sebagai arus kas masuk aktivitas investasi. Belanja modal juga akan
menambah akun asset tetap pada neraca.
4. Selurus pendapatan pemerintah daerah yang dilaporkan dalam LO dan LRA akan
menambah ekuitas., sebaliknya belanja (beban) akan mengurangi ekuitas. Tetapi
belanja di LRA dibedakan menjadi dua, yaitu belanja operasi dan belanja modal.
Dalam hal ini hanhya belanja operasi saja yang akan mengurangi ekuitas, sedangkan
belanja modal akan menambah ekuitas dan dana investasi dan menambah asset. Hal
itu karena LRA mencatat sekaligus antara belanja operasi yang manfaatnya habis
dikonsumsi untuk satu tahun dan belanja modal yang manfaatnya jangka waktu lebih
dari satu tahun. Hal ini yang membedakan LO dengan LRA pada organisasi bisnis.
LO hanya mencatat pendapatan yang diterima selama satu periode akuntansi dengan
beban-beban operasionalyang dikeluarkan pada periode yang sama. Sementara itu
belanja modal tidak dicatat dalam LO tetapi diakui dalam neraca.
5. Surplus/Defisit anggaran akan dialokasikan dalam pos pembiayaan. Apabila terjadi
surplus maka kelebihan dana tersebut akan dialokasikan pada pos pengeluaran
pembiayaan yang digunakan untuk pembentukan dana cadangan, penyertaan modal,
pengembalian utang jangka Panjang, atau pemberian pinjaman daerah. Jika terjadi
defisit, maka untuk menutup kekurangan dana akan diambilkan dari pos penerimaan
pembiayaan, yaitu dai penggunaan SiLPA.
6. Pos pembiayaan pada LRA memiliki keterkaitan dengan Laporan Arus Kas.
Penerimaan pembiayaan pada LRA akan dicatat sebagai arus masuk kas untuk
aktivitas pembiayaan pada laporan arus kas, sedangkan pengeluaran pembiayaan
dicatat sebagai arus keluar kas. Dengan demikian saldo pembiayaan neto akan sama
dengan saldo arus kas bersih dari aktivitas pembiayaan.
7. Surplus/Defisit LO akan mempengaruhi jumlah ekuitas akhir pada LPE. Selanjutnya
jumlah ekuitas akhir pada LPE akan mempengaruhi saldo ekuitas pada neraca.
8. Saldo kas akhir dalam Laporan Arus Kas merupakan hasil penjumlahan dari saldo kas
awal periode ditambah dengan kenaikan atau penurunan kas dari aktivitas operasi,
investasi, pembiayaan, dan transitori selama satu periode akuntansi. Saldo kas akhir
pada Laporan Arus Kas ini akan sama dengan saldo kas dan setara kas yang
dilaporkan pada Neraca akhir.

You might also like