You are on page 1of 11

Pengaruh Personalitas (Dark Triad), Religiusitas-Spiritualitas

Terhadap Niat Kewirausahaan


Pada Remaja Di DKI Jakarta

Fakhruddin Mart1, Rizki Mulyadi2, Indira Zahra3


1,2
Universitas Persada Indonesia YAI, 3SMKN 14 Jakarta Pusat
Alamat; Jl. Diponegoro.74 Jakarta Pusat, Indonesia
E-mail: fachru.phd@gmail.com1, mulyadi.ridzki@gmail.com2, teayazubair@gmail.com3

ABSTRAK

Partisipasi penduduk usia muda pada Sektor Ekonomi Kreatif sangat diperlukan. Ditengah pengaruh
pandemik yang memicu kemunduran ekonomi global, hasil survei terbaru pada 14 hingga 20 Mei 2020
terhadap remaja Amerika menunjukkan bahwa remaja tetap terbuka untuk menjadi wirausahawan dan
memulai bisnis. Pertanyaan mengenai bagaimana niat berwirausaha pada remaja Indonesia khususnya di
DKI Jakarta. Dalam hal ini kami memfokuskan penelitian pada bagaimana pengaruh personalitas,
religiusitas dan spiritualitas serta efikasi diri kewirausahaan mempengaruhi niat berwirausaha. Data dari
sampel remaja sebanyak 215 orang yang berasal dari sekolah di Jakarta Pusat dan Jakarta Barat yang
didapat kemudian diolah dengan menggunakan teknik Structure Equation Model (SEM) melalui
penggunaan software SmartPLS3. Hasil nya menunjukan bahwa machiavellianisme tidak memiliki
pengaruh yang signifikan, berbeda dengan narsisme yang memiliki pengaruh positif dan psikopati yang
memiliki pengaruh negatif terhadap niat berwirausaha yang lebih besar dibandingkan dengan pengaruh
positif aktifitas keagamaan dan keyakinan berbasis coping terhadap niat berwirausaha. Penelitian ini
menghasilkan kesimpulan bahwa personalitas psikopati memiliki pengaruh negatif secara langsung
terhadap niat berwirausaha. Sementara itu narsisme, aktifitas keagamaan dan keyakinan berbasis coping
berpengaruh positif terhadap niat berwirausaha namun diperlukan efikasi diri kewirausahaan sebagai
mediator untuk aktifitas keagamaan berpengaruh lebih baik terhadap niat berwirausaha remaja DKI Jakarta.
Kata kunci : Niat Berwirausaha, Efikasi Diri Kewirausahaan, Personalitas, Dark Triad, Religiusitas,
Spiritualitas.

ABSTRACT

The participation of young people in the Creative Economy Sector is needed. Amid the effects of the
pandemic, which is the effect of the global economic downturn, the results of a recent survey on May 14-20
2020 of American teenagers showed that teenagers remain open to becoming entrepreneurs and starting
businesses. The question is about how the intention to become entrepreneurial in Indonesian youth,
especially in DKI Jakarta. In this case, we focus on research on how the influence of personality, religiosity,
and spirituality as well as entrepreneurial self-efficacy affects entrepreneurial intentions. Data from a
sample of 215 adolescents from schools in Central Jakarta and West Jakarta were then processed using the
Structure Equation Model (SEM) technique through the use of SmartPLS3 software. The results show that
Machiavellianism does not have a significant effect, in contrast to narcissism which has a positive effect,
and psychopathy which has a greater negative effect on entrepreneurial intentions than the positive
influence of religious activity and faith-based coping on entrepreneurial intentions. This study concluded
that psychopathic personality has a direct negative effect on entrepreneurial intention. Meanwhile,
narcissism, religious activities, and faith-based coping have a positive effect on entrepreneurial intentions,
but entrepreneurial self-efficacy is needed as a mediator for religious activities to have a better effect on the
entrepreneurial intention of adolescents in DKI Jakarta.
Keyword : Entrepreneurial Intentions, Entrepreneurial Self-Efficacy, Personality, Dark Triad,
Religiosity, Spirituality

168 Jurnal IKRA-ITH Humaniora Vol 4 No 3 Bulan November 2020


1. PENDAHULUAN menunjukkan bahwa remaja tetap
terbuka untuk menjadi wirausahawan
Menurut Badan Ekonomi dan memulai bisnis. Dimana dua
Kreatif yang bekerjasama dengan pertiga (66%) remaja antara usia 13
Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa hingga 17 tahun mengatakan mereka
pada taun 2016 Ekonomi Kreatif “cenderung” mempertimbangkan
memberikan kontribusi sebesar 7.38% untuk memulai bisnis atau menjadi
terhadap total perekonomian nasional. wirausahawan.
Partisipasi penduduk usia muda (15-
24 tahun) pada Sektor Ekonomi Dari gambaran situasi yang
Kreatif adalah sebesar 17.8%. terjadi diatas, kemudian muncul
Sementara itu berdasarkan Database beberapa pertanyaan yang kiranya
Startup Indonesia tahun 2018 yang perlu untuk diketahui jawabannya.
dihimpum oleh Masyarakat Industri Pertanyaan mengenai bagaimana niat
Kreatif Teknologi Informasi dan berwirausaha pada remaja Indonesia
Komunikasi Indonesia (MIKTI) dan khususnya di DKI Jakarta. Dalam hal
Teknopreneur Indonesia Jumlah ini kami memfokuskan penelitian
Startup di Jabodetabek mencapai 522 pada bagaimana pengaruh
Startup dimana 428 Startup berasal personalitas, religiusitas dan
dari DKI Jakarta. Adapun bidang spiritualitas serta efikasi diri kewira-
Startup e-commerce menjadi bidang usahaan mempengaruhi niat
yang terbanyak yaitu 234 Startup. berwirausaha remaja.

Tahun 2020 ini merupakan 2. METODOLOGI


tahun dimana terjadinya pandemik
global Covid-19 yang berdampak Penelitian ini menggunakan
pada perekonomian dunia. Menurut metode penelitian survey dengan
Derderian (2020) pengusaha harus pendekatan kuantitatif-kausal, dengan
menghadapi kenyataan baru bahwa menggunakan analisis jalur (path
ini bukan hanya krisis saknitasi dan analysis). Analisis pola hubungan
kesehatan namun pandemik ini juga antar variabel dilakukan untuk
memicu kemunduran ekonomi global mengetahui pengaruh langsung
yang belum pernah terjadi maupun tidak langsung variabel bebas
sebelumnya. Para pengusaha harus terhadap variabel terikat.
siap kehilangan 50% hingga 80% dari
omset mereka. Ditengah Pandemik Dalam teori planned behaviour
yang terjadi saat ini, sebuah survei (Fishbein & Ajzen, 1975) meyakini
terbaru pada 14 hingga 20 Mei 2020 bahwa faktor-faktor seperti sikap,
terhadap remaja Amerika yang norma subyektif akan membentuk
dilakukan oleh Junior Achievement niat seseorang dan selanjutnya secara
and Brian Hamilton Foundation langsung akan berpengaruh pada
perilaku. Kecenderungan seseorang

Jurnal IKRA-ITH Humaniora Vol 4 No 3 Bulan November 2020 169


untuk mendirikan sebuah usaha Penggunaan skala Entrepre-
secara riil dapat tercermin dari niat neurial Intentions Quotations (EIQ)
nya (Jenkins & Johnson, 1997). yang sudah direvisi (Liñán et al.
2011) dalam penelitian ini kami pilih
Pola keterkaitan variabel yang 2 item untuk melakukan Pengukuran
diteliti seperti terlihat pada Gambar 1 Entrepreneurial Intentions (EI)
berikut. Variabel bebas berupa dengan nilai skala likert 1=setuju s/d
personalitas, religiusitas dan spiritual- 5=setuju. Untuk Entrepreneurial Self
itas, efikasi diri kewirausahaan Efficacy (ESE) pengukuran yang
sebagai mediator serta variabel terikat digunakan 3 item dari Skala ESE (De
niat kewirausahaan. Noble et al., 1999; Liñán, 2008)
dengan nilai skala 1=tidak setuju s/d
5=setuju. Sementara itu Pengukuran
personalitas dark triad dalam
penelitian ini menggunakan skala
Dark Triad Dirty Dozen Jonason &
Webster, (2010). Dimana item skala
yang berjumlah 12 item kami pilih
menjadi 6 item (masing-masing 2
item) dengan nilai skala likert 1=tidak
setuju s/d 5=setuju. Variabel dark
triad (PR1= Narsisme; PR2=
Psikopati; PR3= Marchiavellianisme).
Gambar1.Kerangka Konsep
Penelitian Kami menggunakan skala
Hernandez (2010) The Religiosity and
Penelitian ini menggunakan
sampel yang diambil sebanyak 215 Spirituality Scale for Youth, untuk
responden, dengan pertimbangan mengukur Religiusitas dan Spiritual-
jumlah minimum untuk penelitian itas remaja dimana terdapat 2 Faktor
deskriptif dan sampel minimal untuk yang membentuknya yaitu; (1) faktor
penelitian yang menggunakan berlabel faith-based coping, terdiri
Structure Equation Model (SEM) dari 22 item. (2) faktor berlabel
adalah sebanyak 100 sampel (Frankel
religious social support/activities
& Wallen dalam Rahayu, 2005; Hair
et al., 2010). Pengambilan sampel (dukungan sosial/ aktifitas
dilakukan pada tanggal 5 – 23 keagamaan), terdiri dari 15 item.
Agustus 2020 dengan cara purposive Kami membuatnya menjadi ringkas
sampling untuk pemenuhan kriteria dengan menggunakan 3 item faith-
pada Religiosity and Spirituality Scale based coping dan 3 item aktifitas
for Youth yaitu kriteria responden keagamaan. Nilai 0=tidak pernah s/d
usia remaja 15-19 tahun dengan target
populasi Sekolah Menengah Atas 4= selalu percaya untuk faith-based
(SMA) di Jakarta Pusat dan Jakarta copingdan Nilai 0= tidak pernah s/d
Barat. 4= selalu melakukan untuk aktifitas
keagamaan.

170 Jurnal IKRA-ITH Humaniora Vol 4 No 3 Bulan November 2020


Tabel.1Indikator pengukuran (2) discriminant validity dilakukan
konstruk penelitian dengan membandingkan nilai akar
Variabel Item kuadrat AVE > kolerasi korelasi
&Indikator
PR1 N01 Saya cenderung ingin orang lain antarkonstruk laten, (3) reliability
Narsisme mengagumi saya. dilakukan dengan membandingkan
N02 Saya cenderung ingin orang lain
memperhatikan saya. nilai composite reliability (CR) dan
PR2 P01 Saya cenderung tidak peduli cronbach’s alpha dengan rule of
Psikopati dengan moralitas tindakan saya.
P02 Saya cenderung kurang thumb (> 0.70) (Hair et al., 2011;
menyesal. Ghozali & Latan, 2015).
PR3 M01 Saya cenderung menggunakan
Marchiavel- rayuan untuk mendapatkan apa
lianisme yang saya inginkan. Penilaian selanjutnya adalah
M02 Saya cenderung dengan model struktural (inner
mengeksploitasi orang lain
demi tujuan saya sendiri. model) yang dapat dilakukan dengan
Aktifitas RSA Saya membaca kitab suci. dua cara, yaitu dengan menggunakan
Keagamaan 01
RSA Saya mendengarkan lagu-lagu (i) R-square untuk konstruk
02 religi atau keagamaan. dependen, dimana Nilai rule of thumb
RSA Saya menonton acara
03 keagamaan di TV, media sosial untuk R Square, yaitu 0.75 terkategori
dan media lainnya. kuat; 0.50 terkategori moderat, dan
Faith- FBC Berdo’a memberi saya kekuatan
Based 01 ketika saya sedih.
0.25 terkategori lemah; (ii) melihat
Coping FBC Saya percaya Tuhan tidak akan nilai signifikansi melalui prosedur
02 memberi saya cobaan lebih dari
yang bisa saya tangani.
bootstrapping (t-value 1,645;
FBC Keyakinan saya tentang significant level= 5%) (Hair et al.,
03 Ketuhanan membantu saya
memutuskan apa yang harus
2011).
saya lakukan dalam situasi sulit.
Efikasi Diri ESE Saya yakin bahwa saya dapat Berdasarkan pada penjelasan
Kewira- 01 menciptakan produk baru.
usahaan ESE Saya yakin bahwa saya dapat teori-teori diatas maka hipotesis
02 berhasil mengkomersialkan ide. penelitian yang dibangun terlihat pada
ESE Saya yakin saya dapat
03 mengembangkan dan
Tabel 2 berikut ini;
memelihara hubungan yang
baik dengan calon investor. Tabel2. Hipotesis penelitian
Niat EI01 Saya akan melakukan segala No Hipotesis
Kewira- upaya untuk memulai dan
H1 Dark Triad berpengaruh positif terhadap EI
usahaan menjalankan bisnis saya sendiri.
EI02 Saya bertekad untuk membuat H1a Narsisme berpengaruh positif terhadap EI
usaha bisnis di masa depan.
H1b Psikopati berpengaruh positif terhadap EI
H1c Machiavellianisme berpengaruh positif
Pengujian hipotesis dilakukan terhadap EI
dengan penggunaan Partial Least H2 Religiusitas and Spiritualitas berpengaruh
positif terhadap EI
Squares (PLS-SEM) dengan bantuan H2a Aktifitas Keagamaan berpengaruh positif
software SmartPLS3. Dalam teknik terhadap EI
analisis data menggunakan Smart H2b Faith-based Coping berpengaruh positif
terhadap EI
PLS3, Model pengukuran (outer H3 Dark Triad berpengaruh positif terhadap
model) yang dilakukan, antaralain; ESE
H3a Narsisme berpengaruh positif terhadap ESE
(1) convergent validity dimana uji H3b Psikopati berpengaruh positif terhadap ESE
validitas dilakukan dengan H3c Machiavellianism berpenagruh positif
membandingkan nilai loading factor terhadap ESE
(LF) dengan rule of thumb (> 0.60), H4 Religiusitas dan Spiritualitas berpengaruh
positif terhadap EI
dan Average Variance Extracted H4a Aktifitas Keagamaan berpengaruh positif
(AVE) dengan rule of thumb (> 0,50), terhadap EI

Jurnal IKRA-ITH Humaniora Vol 4 No 3 Bulan November 2020 171


H4b Faith-based Coping berpengaruh positif psikologi sosial (Do & Dadvari,
terhadap EI
H5 ESE mediator hubungan antara Dark Triad 2017), tetapi ada bukti bahwa
dengan EI beberapa sifat sisi gelap
H5a ESE mediator hubungan antara Narsisme
dengan EI mungkin bermanfaat dalam
H5b ESE mediator hubungan antara Psikopati lingkungan bisnis (Robie et al.,
dengan EI
H5c ESE mediator hubungan antara Machiavel- 2008).
lianisme dengan EI
H6 ESE mediator hubungan antara Religiusitas Perkembangan penelitian
dan Spiritualitas dengan EI
H6a ESE mediator hubungan antara Aktifitas telah beralih kepada aspek-
Religius dengan EI aspek positif dari dark triad.
H6b ESE mediator hubungan antara Faith-based
Coping dengan EI Dimana individu dengan level
tinggi dark triad dianggap cepat
3. LANDASAN TEORI mengadopsi strategi (Jonason et
al., 2015), dan mereka lebih
Drucker (1993) menjelaskan cenderung mencoba untuk
kewirausahaan merupakan kemampu- mulai menciptakan usaha yang
an dalam menciptakan sesuatu yang baru, seperti membuat start-up
baru dan berbedadari yang lain atau (Hmieleski & Lerner, 2016;
dari yang sudah ada sebelumnya. Jonason et al., 2010).
Murpy dan Peck (dalam Alma, 2011)
menggambarkan ada delapan jalan 3.1.1 Narsisme
menuju wirausaha yang berhasil Narsisme berasal dari
untuk maju, yaitu; (1) kemauan mitos Yunani Narcissus,
bekerja keras, (2) bekerja-sama, (3) seorang pemburu yang jatuh
penampilan yang baik, (4) keyakinan cinta dengan bayangannya
pada diri, (5) pandai dalam membuat sendiri di kolam air, dan
suatu keputusan, (6) mau bekajar, (7) tenggelam. Mereka cenderung
memilki ambisi untuk maju, (8) demikian egois dan terus
pandai dalam komunikasi. mencari perhatian dan
kekaguman dari yang lain
Model penelitian kami dimulai (Twenge et al., 2008), dan
dengan melihat faktor-faktor yang mereka mendapatkan harga
mempengaruhi niat berwirausaha diri, kekuatan, dan status
seseorang antaralain; Psikologis melalui penggunaan hubungan
(kepribadian, keyakinan, nilai, sikap, sosial yang efektif (Brunell et
kebutuhan dan sifat), Karakteristik al., 2008).
(demografi, pendidikan, pengalaman
masa lalu, kemampuan) dan Kognisi 3.1.2 Machiavellianisme
(Isi dan Proses) seperti yang mengacu Personalitas ini berasal
pada Organizing Model Shook et al., dari nama politisi dan
(2003). diplomat Italia abad ke-16
yang terkenal Niccolo
3.1 Personalitas Dark Triad Machiavelli. Dia mendapatkan
Personalitas dark triad ketenaran ketika bukunya
sering dianggap tidak tahun 1513, "The Prince,"
menguntungkan dan abnormal ditafsirkan sebagai dukungan
jika dilihat dari perspektif

172 Jurnal IKRA-ITH Humaniora Vol 4 No 3 Bulan November 2020


dari seni gelap licik dan tipu keterkaitannya yang umum
daya dalam diplomasi. dengan kekerasan kriminal.

Secara umum, persuasif 3.2 Efikasi Diri Kewirausahaan


yang kuat dapat membantu Entreprenuer self-efficacy
memotivasi orang lain ke arah (ESE) adalah konsep turunan
hasil yang diinginkan (Do & dari self-efficacy dibidang
Dadvari, 2017). Selain itu, kewirausahaan (Chen et al.,
individu tinggi dalam 1998). ESE didefinisikan
Machiavellianisme memiliki sebagai keyakinan individu
keinginan untuk pada kemampuan mereka untuk
mengendalikan dan mengejar berhasil memulai bisnis (Mcgee
status (Dahling et al., 2008), et al., 2009).
lebih suka memanipulasi dan
memanfaatkan yang lain Menurut Drnovsˇek et al.,
untuk mewujudkan minat (2010) secara umum, self-
pribadi (Zheng et al., 2017). efficacy semakin tinggi
keyakinan, semakin besar
3.1.3 Psikopati kompetensi yang dirasakan
Kepribadian yang terkait seorang pengusaha untuk
dengan psikopati memiliki berhasil memulai bisnis baru
ciri-ciri termasuk kurangnya maka semakin positif niatnya.
empati atau penyesalan, Pada model yang
perilaku antisosial, dan menggambarkan hubungan
manipulatif dan mudah antara keyakinan tujuan
berubah. Psikopat dianggap dimensi dan fase berurutan dari
orang yang cerdas, menawan proses bisnis start-up yang
dan menarik, dan ada lebih dimoderasi oleh pengendalian
banyak psikopat yang keyakinan.
"sukses" di dalam manajemen
(Mullins-Sweatt et al., 2010; 3.3 Religiusitas dan Spiritualitas
Boddy, 2015). Religiusitas dari kata
dasar religi yang berasal dari
Keberhasilan seorang kata relegere yang berarti
psikopat memainkan peran membaca atau mengumpulkan.
dalam organisasi dikarenakan Agama, dalam pengertian
cenderung dapat Glock & Stark (dalam Ancok &
menyeimbang-kan impulsif Suroso, 2011, p.76), adalah
dan perilaku antisosial dengan sistem simbol, sistem
rasa tanggung jawab yang keyakinan, sistem nilai, dan
lebih tinggi (Mullins - sistem perilaku yang
Nelsonetal, 2006; Fennimore, terlembagakan, yang semua itu
2017). Penting untuk dicatat berpusat pada persoalan-
bahwa ada perbedaan antara persoalan yang dihayati sebagai
sifat-sifat psikopat dan yang paling maknawi (ultimate
menjadi psikopat, dengan meaning).

Jurnal IKRA-ITH Humaniora Vol 4 No 3 Bulan November 2020 173


hubungan antara religious
Spiritualitas merupakan beliefs dengan EI pada 448
upaya pencarian, menemukan individu, pria dan wanita yang
dan memelihara sesuatu yang beragama Katholik, Protestan,
bermakna dalam kehidupan. Agama lain nya dan
Courage yang mencakup Kepercayaan atau Spirit.
bravery, persistence dan zest Dimana terdapat hubungan
yang hadir mampu menghadapi yang signifikan antara
rintangan dari luar maupun dari keduanya, religious beliefs
dalam diri. Tujuan nya adalah berpengaruh positif terhadap EI.
mencapai hubungan yang lebih
dekat dengan ketuhanan dan 3.4 Usia Remaja
alam semesta (Rosito, 2010; Remaja adalah masa
Aman, 2013, p.20). dimana perubahan yang
dramatis terjadi dalam
Bouckaert & Zsolnai kesadaran diri (self-awareness)
(2019) mengatakan bahwa mereka. Menurut tahapan
ekonomi dan bisnis perkembangan psiko-sosial Erik
membutuhkan landasan yang Erikson (dalam Sitrorus, 2012)
lebih spiritual untuk pada usia 12 – 18 atau 20 tahun,
menyelesaikan masalah etika, remaja pada tahap ini
sosial dan ekologis. Tradisi mengalami pencarian identitas
spiritual umat manusia diri. Dimana mereka
memiliki pengaruh pada dihadapkan pada pertanyaan
pemikiran dan praktik ekonomi. yang berkaitan dengan identitas
kediriannya atau ego-identity.
Dalam agama Islam
aturan berbisnis terdapat dalam Dalam hal kewirausahaan
Al-Qur’an, begitu juga dalam terkait kewirausahaan pada usia
agama Kristen (Katholik & muda, penelitian yang
Protestan) landasan teologis dilakukan Hsu et al. (2006)
kewira-usahaan terdapat dalam menemukan bahwa tren untuk
Alkitab. Sementara itu, dalam mulai mendirikan perusahaan
kitab agama Budha, terdapat tumbuh secara dramatis, dari
sutta-sutta yang berhubungan sebelumnya usia sekitar 40
dengan kewirausahaan. tahun (1950-an) kemudian
Begitupun makna mendalam menjadi semakin dini yaitu
nilai-nilai Hindu dalam kitab sekitar usia 30 tahun (1990-an).
Veda yang dapat dijadikan Sejalan dengan penelitian
sebagai etika bisnis bagi tersebut dari Kauffman Index
seorang entrepreneur (Hasan, Stratup Activity pada tahun
2009; Pasande &Tari, 2019; 2016 menunjukan pertumbuhan
Wuryanto, 2007; Sanjaya, 0.22% (rata-rata perbulan)
2018) pengusaha baru usia 20 -34
tahun di Amerika Serikat.
Hasil temuan dari Sousa
et al., (2020) yang meneliti

174 Jurnal IKRA-ITH Humaniora Vol 4 No 3 Bulan November 2020


3.5 Orang tua kewira-usahaan mendapat
Pada masa remaja, seiring banyak perhatian untuk diteliti.
dengan pencarian identitas juga
terjadi kekacauan peran (role Mengacu pada penelitian
confusion). Kehadiran orang tua Wu et al., (2019) tentang drak
atau guru yang hebat sebagai triad dengan EI yang dimediasi
role model menjadi sangat oleh ESE, narsisme dan
penting karena turut psikopati memiliki pengaruh
menentukan identitas diri yang negatif sedangkan
remaja (Sitorus, 2012). Menurut Machiavellianisme memiliki
Shapero & Sokol (1982) bahwa pengaruh positif signifikan
50% sampai 58% Ayah dari terhadap EI maupun ESE.
founder atau pendiri perusahaan Selain itu juga ESE memediasi
di Amerika Serikat memiliki hubungan dark triad dengan EI.
profesi sebagai seorang
wirausahawan. Sementara itu 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
menurut Cooper & Dunkelberg
Dari sampel yang berjumlah
(1986) bahwa dari 1.394 orang
215 orang remaja di DKI Jakarta,
wirausahawan 47.5% dari
sebesar 60% adalah Wanita dan 40%
mereka memiliki orang tua
Pria yang berusia 15 tahun (39.07%),
yang berwirausaha.
16 tahun (31.63%), 17 tahun
3.6 Niat Kewirausahaan (25.12%), 18 tahun (3.72%) dan 19
Sebuah model pendekatan tahun (0.47%). Jika dilihat dari agama
yang menjelaskan perilaku yang dianut, agama Islam (39.53%),
kewirausahaan, yaitu model niat Budha (28.84%), Katolik (26.51%)
yang didasarkan atas teori dan Protestan (5.12%). Jika dilihat
pembelajaran sosial Bandura dari pekerjaan ayah; Karyawan
(1977). Dimana elemen sentral Swasta (41.86%), Wirausaha
dari pendekatan ini adalah niat (36.28%) dan Pegawai Negeri Sipil
individu untuk melakukan (0.93%), sementara itu 20.93% ayah
perilaku tertentu (Krueger & mereka tidak bekerja. Untuk
Casrud 1993; Shapero & Sokol pekerjaan ibu, Ibu Rumah Tangga
1982). (71.16%), Karyawan Swasta
(20.47%), dan Wirausaha (8.37%).
Proses pendirian sebuah
usaha (umumnya jangka Hasil uji outer model 1 seperti
panjang) diawali dengan sebuah terlihat pada Gambar 2 variabel
niat kewiraushaan atau religiusitas-spiritualitas (RS), ESE
Entrepreneurial intention (EI) dan EI cukup memuaskan dengan (1)
(Lee & Wong, 2004). Sebuah LF < rule of thumb (0.60), nilai AVE
niat diyakini sangat berkaitan < rule of thumb (0.50), (2) reliability
dengan perilaku, karena niat dengan nilai CR dan CA< rule of
dapat menjadi cerminan dari thumb (0.70). Begitupun dengan nilai
sebuah perilaku yang nyata atau discriminant validity nilai SRAVE >
sesunguhnya sehingga niat kolerasi antarkonstruk laten.

Jurnal IKRA-ITH Humaniora Vol 4 No 3 Bulan November 2020 175


Hasil uji outer model 2
didapat semua variabel memenuhi
syarat untuk uji inner model berbeda
dengan hasil uji outer 1 sebelumnya,
seperti terlihat pada tabel 3 berikut;

Tabel3.Hasil uji outer model 2


SR
Item LF AVE CA CR
AVE
N01 0.890
PR1 0.800 0.751 0.889 0.894
N02 0.899
P01 0.931
PR2 0.790 0.743 0.883 0.889
P02 0.844
M01 0.985
Gambar2.Pengukuran Outer Model 1 PR3
M02 0.799
0.778 0.744 0.874 0.882
RSA1 0.783
Hal berbeda didapat pada RS1 RSA2 0.783 0.636 0.721 0.840 0.797
RSA3 0.825
variabel personalitas, dimana hasil FBC1 0.885
pengukuran outer model 1 tidak RS2 FBC2 0.725 0.699 0.788 0.874 0.836
FBC3 0.889
memuaskan pada dua uji, antara lain; ESE1 0.834
(1) LF narsisme (N01=0.443; ESE ESE2 0.889 0.760 0.842 0.905 0.872
N02=0.401) dan marchevallianisme ESE3 0.891
EI01 0.918
(M01=0.516; M02=0.500) < rule of EI 0.838 0.806 0.912 0.915
EI01 0.912
thumb (0.60), nilai AVE variabel PR
0.341 < rule of thumb (0.50), (2) Hal yang sama juga didapat
reliability PR tidak memuaskan untuk uji discriminant validity,
dengan nilai CR 0.423 dan CA 0.645 dimana semua variabel memiliki nilai
< rule of thumb (0.70). Sementara itu akar kuadrat Average Variance
untuk discriminant validity PR cukup Extracted (SRAVE) > kolerasi
memuaskan, dengan nilai SRAVE antarkonstruk latennya.
0.584 > kolerasi antarkonstruk laten -
0.387; -0.305; dan -0.301. Hasil analisis inner model
seperti Gambar 4 berikut;
Pengujian dilanjutkan dengan
outer model 2, seperti terlihat pada
Gambar 3 berikut;

Gambar4.Pengukuran inner model


Gambar3.Pengukuran outer model 2

176 Jurnal IKRA-ITH Humaniora Vol 4 No 3 Bulan November 2020


Untuk konstruk masing- 0.030). Untuk variabel psikopati
masing, yaitu konstruk EI sebesar hipotesis H1b diterima (β -0.162; t
0.427, dapat diartikan bahwa 2.740; p 0.003), H3b (β -0.140; t
variabilitas niat kewirausahaan yang 1.919; p 0.025), namun untuk H5b
dapat dijelaskan oleh efikasi diri ditolak (β 0.-0.065; t 1.820; p 0.034).
kewirausahaan, personalitas (dark Untuk variabel marchiavellianisme
triad) dan religiustitas spiritualitas hipotesis ditolak karena nilai p tidak
dalam model sebesar 42.70% dan signifikan dimana H1c (β 0.013; t
termasuk dalam kategori model 0.164; p 0.435), H3c (β -0.001; t
lemah. 0.013; p 0.0495), dan H5c (β -0.000; t
0.013; p 0.0495).
Hal yang sama juga didapat
untuk konstruk ESE sebesar 0.239 Hasil penelitian menunjukkan
yang berarti variabilitas efikasi diri hasil serupa dengan studi Barat
kewirausahaan yang dapat dijelaskan dimana terdapat pengaruh positif
oleh personalitas (dark triad), dan antara narsisme terhadap EI, serta
religiustitas spiritualitas dalam model machiavellianisme tidak memiliki
sebesar 23.90% termasuk dalam pengaruh yang signifikan terhadap EI
kategori model lemah. Data lebih Namun demikian hasil penelitian ini
jelasny adapat dilihat pada tabel 4 juga bertolakbelakang dengan studi
dibawah ini; Barat bahwa ada pengaruh positif
antara psikopati terhadap EI (Kramer
Tabel4.Hasil uji inner model et al., 2011 dan Hmieleski & Lerner,
(STD (O/ST p 2016).
(O) (M)
EV) DEV) Value
EI 0.427 0.445 0.055 7.785 0.000
Untuk variabel aktifitas
ESE 0.239 0.262 0.052 4.560 0.000
keagamaan H2a ditolak (β 0.057; t
0.956; p 0.170), H4a diterima (β
Pengujian dilanjutkan dengan 0.155; t 1.908; p 0.028) dan H6a (β
melihat nilai signifikansi melalui 0.071; t 1.792; p 0.041). Sementara
prosedur bootstrapping (t-value itu variabel keyakinan berbasis
1,645; significant level= 5%) untuk coping hipotesis H2b diterima (β
pengujian hipotesis yang diajukan di 0.126; t 1.742; p 0.041), H4b (β
dalam penelitian ini. 0.299; t 4.021; p 0.000), dan H6b (β
0.138; t 3.857; p 0.000).
Untuk hipotesis H1, H2, H3,
H4, H5 dan H6 tidak didapat Hasil penelitian menunjukkan
dikarenakan pada outer model 1 hasil serupa dengan studi Barat
variabel personalitas tidak memenuhi dimana terdapat pengaruh positif
syarat untuk dilanjutkan uji inner antara religious belief terhadap EI
model. (Sousa et al., (2020).
Untuk variabel narsisme 5. KESIMPULAN
hipotesis H1a diterima (β 0.130; t
2.308; p 0.011), H3a diterima (β Penelitian kami memberikan
0.124; t 1.965; p 0.025), namun untuk suatu gambaran baru tentang
H5a ditolak (β 0.057; t 1.885; p hubungan antara personalitas (dark

Jurnal IKRA-ITH Humaniora Vol 4 No 3 Bulan November 2020 177


triad) dan Religiusitas-Spiritualitas Fishbein, M., & Ajzen, I. (1975).
dengan niat kewirausahaan dalam Belief attitude, intention and
konteks Indonesia (DKI Jakarta). behavior: An introduction to
Pertama, narsisme memiliki pengaruh theory and research. California:
positif, psikopati memiliki pengaruh Addison-Wesley Publishing.
negatif dan machiavellianisme tidak Hernandez, B. C. (2011). The
memiliki pengaruh yang signifikan religiosity and spirituality scale
terhadap niat kewirausahaan. Dimana for youth: Development and
hubungan dua personalitas dari drak initial validation. Retrieved 08
triad tersebut terhadap niat 02, 2020, from
kewirausahaan yang terjadi tidak digitalcommons.lsu.edu:
perlu di mediasi oleh Efikasi diri Retreived from
kewirausahaan. https://digitalcommons.lsu.edu/
cgi/viewcontent.cgi?
Kedua, bahwa Religiusitas article=3205&context=gradscho
Spiritualitas berpengaruh positif ol_dissertations
terhadap niat kewirausahaan. Dimana Jonason, P. K., & Webster, G. D.
religious social support/ activities (2010). The dirty dozen: A
perlu dimediasi oleh efikasi diri, concise Measure of the dark
sementara faith-based coping dapat triad. Psychological Assessment
langsung berpengaruh positif , 22 (2), 420-432.
terhadap niat kewirausahaan. Liñán, F., Urbano, D., & Guerrero,
M. (2011). Regional variations
Ketiga, temuan penelitian ini in entrepreneurial cognitions:
menunjukan bahwa pengaruh positif start-up intentions of university
narsisme dan pengaruh negatif students in Spain.
psikopati secara langsung terhadap Entrepreneurship and Regional
niat kewirausahaan lebih besar Development , 23 (3-4), 187-
dibandingkan dengan pengaruh 215.
positif religious social support/ Sousa, E. D., Paiva, L. E., Santos, A.
activities dan faith-based coping R., Rebouças, S. M., &
terhadap niat kewirausahaan. Fontenele, R. E. (2020). The
influence of religious beliefs on
DAFTAR PUSTAKA entrepreneurial intention: an
analysis from the perspective of
Alma, B. (2011). Kewirausahaan
the Theory of Planned
(17th ed.). Bandung: Alfabeta.
Behavior. Cadernos EBAPE.BR
Aman, S. (2013). Tren Spiritualitas
, 18 (1), 200-215.
Millenium Ketiga. Tangerang:
Wu, W., Wang, H., Zheng, C., & Wu,
Ruhama.
Y. J. (2019). Effect of
Ancok, D., & Suroso, F. N. (2011).
Narcissism, Psychopathy, and
Psikologi Islam. Yogyakarta:
Machiavellianism on
Pustaka Belajar.
Entrepreneurial Intention-The
Boddy, C. R. (2015). Organisational
Mediating of Entrepreneurial
psychopaths: a ten year update.
Self-Efficacy. Frontiers in
Management Decision , 53 (10),
Psychology , 10, 1-14
2407-2432.

178 Jurnal IKRA-ITH Humaniora Vol 4 No 3 Bulan November 2020

You might also like