You are on page 1of 5

Nama : Naillah Wanza Zein Hasibuan

Nim : 7213344032

Kelas : 3B PADP

Mata kuliah : Evaluasi Hasil Belajar

Dosen pengampu : Dra.Gartima Sitanggang

RESUME MATERI BAB 2

METODE PENILAIAN HASIL BELAJAR

1. TES
Tes adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian yang berbentuk suatu tugas atau
serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh anak atau sekelompok anak sehingga
menghasilkan suatu nilai tentang tingkah laku atau prestasi anak tersebut,yang dapat
dibandingkan dengan nilai standar yang ditetapkan.

Apabila defenisi dianalisa,maka akan ditemukan unsur-unsur sebagai berikut:

 Bahwa tes itu berbentuk suatu tugas yang terdiri dari pertanyaan-pertanyaan
 Bahwa tes itu diberikan kepada seorang anak atau sekelompok anak untuk dikerjakan
 Bahwa respon anak atau kelompok anak tersebut dinilai.

Berdasarkan atas jumlah peserta atau pengikut tes,maka tes hasil belajar dapat dibedakan atas
dua jenis yaitu:

 Tes individual,yaitu suatu tes dimana pada saat tes itu diberikan kita hanya
menghadapi satu orang anak
 Tes kelompok,yaitu dimana pada saat tes itu diberikan,kita menghadapi sekelompok
anak.

Ditinjau dari segi penyusunannya,tes hasil belajar dapat dibedakan atas tiga jenis yaitu:

 Tes buatan guru,yaitu tes yang disusun sendiri oleh guru yang akan mempergunakan
tes tersebut.
 Tes buatan orang lain yang tidak distandarisasikan,yaitu seorang guru dapat
mempergunakan tes-tes yang pernah diberikan oleh gurunya pada waktu ia jadi murid
 Tes standar atau tes yang sudah distandarsasikan,yaitu tes-tes yang telah cukup valid
dan reliable berdasarkan atas percobaan-percobaan terhadap sampel yang cukup luas
dan representative.

Apabila ditinjau dari jenis tes hasil belajar dari segi bentuk jawaban atau bentuk respon,maka
tes hasil belajar dibedakan atas dua jenis yaitu:
 Tes tindakan,yaitu apabila jawaban atau respon yang diberikan oleh anak itu
berbentuk tingkah laku
 Tes verbal,yaitu apabila jawaban atau respon yang diberikan oleh berbentuk
bahasa,baik bahasa lisan maupun bahasa tulisan.

Ditinjau dari bentuk pertanyaan yang diberikan tes hasil belajar yang biasa dipergunakan oleh
guru-guru,untuk meningkatkan hasil belajar anak-anak disekolah dapat dibedakan atas dua
jenis:

 Tes obyektif
Tes obyektif disebut pula “short-answer” test atau “new-type”test.Tes obyektif terdiri
dari item-item yang dapat dijawab dengan jalan memilih salah satu alternative yang
benar dari sejumlah alternative yang tersedia,atau dengan mengisi jawaban yang
benar dengan beberapa perkataan atau simbul.

 Kebaikan tes obyektif


a. Oleh karena tes obyetif terdiri dari item-item yang dapat dijawab dengan
memilih alternative-alternatif yang telah tersedia atau mengisi dengan
beberapa perkataan atau simbul,maka tes obyektif dapat dijawab dengan
cepat,sehingga memungkinkan murid-murid untuk menjawab sejumlah
besar pertanyaan dalam satu periode tes.
b. Realibitas skor yang diberikan terhadap pekerjaan anak-anak dapat dijamin
sepenuhnya.
c. Jawaban-jawaban tes obyektif dapat dikoreksi dengan mudah dan
cepat,dengan mempergunakan kunci jawaban.

 Kelemahan tes obyektif


a. Dalam tes obyektif murid-murid memberikan jawaban dengan jalan
memilih salah satu dari alternative-alternatif yang disediakan.Dalam hal
ini ada kemungkinan bahwa murid-murid yang tidak mengetahui pilihan
yang tepat,akan mengadakan pilihan secara menerka-nerka saja.
b. Oleh karena tes obyektif terdiri dari jumlah item yang cukup banyak,maka
dibutuhkan biaya administrasi yang cukup besar untuk mencetak atau
menstentil tes tersebut.

 Type-type tes obyektif


Mengenai pembagian daripada tipe-tipe tes obyektif ini ada beberapa
pendapat.Salah satu daripadanya adalah pendapat dari Witherington yang
mengatakan sebagai berikut:

a. True false
Adalah suatu bentuk yang item-itemnya berupa statemen-
statemen.Sebagian daripada statemen-statemen itu merupakan statemen
yang benar dan sebagian lagi merupakan statemen salah.
Ada beberapa petunjuk yang perlu diperhatikan dalam menyusun item-
item true false,antara lain yaitu:
*jangan mempergunakan statemen yang dobel
*jangan mempergunakan kalimat-kalimat yang terlalu panjang yang dapat
membingungkan siswa
*jangan menggunakan statemen-statemen yang langsung diambil dari
buku
*hindari penggunaan negative rangkap(double negative)

b. Multiple choice
Adalah suatu item yang terdiri dari suatu statemen yang belum
lengkap.Untuk melengkapi statemen tersebut disediakan beberapa
statemen sambungan.Satu diantaranya adalah merupakan sambungan yang
benar,sedangkan yang lain adalah sambugan yang tidak benar.
Ada beberapa yang perlu diperhatikan dalam menyusun multiple
choice,antara lain yaitu:
*tiap-tiap item hendaknya terdiri dari satu pokok problem
*panjang masing-masing option hendaknya relative sama
*semua option hendaknya mempunyai hubungan gramatika yang benar
dan relevan dengan sistem
*sedapat mungkin buatlah option sesingkat-singkatnya
*jawaban yang benar hendaknya tersusun secara random.

c. Matching
Adalah suatu bentuk tes yang terdiri dari dua kolom yang parallel dimana
masing-masing kolom berisi uraian-uraian,keterangan-keterangan atau
statemen.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan item-item
matching:
*problem-problem yang dikemukakan dalam item matching hendaknya
terdiri dari problem yang sejenis
*letakkanlah item-itemnya pada kolom sebelah kiri dan berilah nomor urut
*susunlah item-itemnya dan optionnya dengan suatu sistematika tertentu
*janganlah membuat pasangan yang terlalu banyak dalam sebuah item.

d. Completion
Item completion terdiri dari suatu statemen atau kalimat yang belum
sempurna,dimana murid-murid disuruh melengkapi statemen atau kalimat
tersebut dengan satu atau beberapa perkataan pada titik-titik yang
disediakan.
Ada beberapa saran yang dapat dikemukakan dalam menyusun item
completion:
*janganlah mempergunakan statemen yang langsung diambil dari buku
*statemen yang dikemukakan hendaknya hanya mengandung satu
kemungkinan jawaban yang dapat diterima
*titik yang disediakan hendaknyan sama panjang.

 Tes Essay
Tes essay adalah suatu bentuk tes yang terdiri dari suatu pertanyaan atau suatu
suruhan mengkehendaki jawaban yang berupa uraian-uraian yang relative panjang.

 Kebaikan tes essay


a. Bentuk tes ini sangat cocok untu mrngukur atau menilai hasil daripada
suatu proses belajar yang kompleks,yang sukar diukur dengan
mempergunakan tes obyektif
b. Penggunaan tes essay memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk
menyusun jawaban sesuai dengan jalan pikirannya sendiri

 Kelemahan tes essay


a. Pemberian skor terhadap jawaban tes essay kurang reliable
b. Tes essay mengkehendaki jawaban-jawaban yang relative panjang
c. Mengoreksi tes essay memerlukan waktu yang cukup lama,serta
menghabiskan energy yang lebih banyak,sebab tiap jawaban harus dibaca
satu-persatu.

 Menyusun item-item tes essay


a. Periksalah terlebih dahulu bagian-bagian mana daripada materi pelajaran
yang akan diukur dengan menggunakan tes essay
b. Item-item tes essay hendaknya dibuat cukup jelas dan definitive sehingga
tidak menimbulkan keragu-raguan pada murid-murid,apa yang
dimaksudkan oleh guru dengan pertanyaan tersebut.
c. Semua anak harus mengerjakan soal yang sama,janganlah memberikan
kesempatan kepada murid-murid memlih beberapa item dari sejumlah item
yang dikemukakan.

2. OBSERVASI
Observasi adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian dengan jalan mengadakan
pengamatan secara langsung dan sistematis.Data-data yang diperoleh dalam observasi
itu dicatat dalam suatu catatan observasi.
Sebagaimana halnya dengan tes,maka observasi pun dapat dibagi-bagi atas beberapa
kategori yaitu:
Berdasarkan atas rencana kerja petugas observasi,maka observasi dapat dibedakan
atas dua jenis yaitu:
 Observasi berstruktur,yaitu dimana segala kegiatan petugas observasi telah
ditetapkan berdasarkan kerangka kerja yang memuat faktor-faktor yang telah
diatur kategorisasinya.
 Observasi tidak berstruktur,yaitu dimana segala kegiatan petugas observasi
tidak dibatasi oleh suatu kerangka kerja yang pasti.

Apabila ditinjau dari segi kedudukan petugas observasi dapat dibedakan dengan tiga
jenis yaitu:
 Observasi partisipasi,yaitu apabila orang yag melakukan observasi ikut
mengambil bagian dalam situasi yang sedang diobservasi
 Observasi non-partisipasi,yaitu apabila orang yang melakukan observasi itu
berada diluar situasi yang sedang diobservasi.
 Observasi quasi partisipasi,yaitu apabila petugas observasi melakukan
partisipasi saat-saat tertentu,sedang pada saat-saat lain berada diluar situasi.

Apabila dibandingkan antara metode tes dengan metode observasi akan didapati
beberapa perbedaan yaitu:
 Tes selalu teradi pada situasi yang bersifat buatan(arbitrer),sedangkan
observasi selalu terjadi pada situasi yang bersifat wajar
 Situasi tes dapat ditimbulkan oleh guru atau oleh orang yang
mentes,sedangkan situasi yang dapat diobservasi harus timbul dari anak atau
orang yang diobservasi
 Tes dapat dilaksanakan sewaktu-waktu apabila diinginkan,sedangkan
observasi tidak dapat kita lakukan setiap saat yang kita inginkan
 Tes dapat diberikan pada sejumlah besar anak dalam waktu yang
sama,sedangkan untuk melaksanakan observasi kita harus memperhatikan
anak-anak satu demi satu.

You might also like