Professional Documents
Culture Documents
Laporan Perkembangan Keuangan Syariah Indonesia (LPKSI) 2021
Laporan Perkembangan Keuangan Syariah Indonesia (LPKSI) 2021
PERKEMBANGAN
KEUANGAN SYARIAH
INDONESIA
Menjaga Ketahanan Keuangan Syariah
dalam Momentum Pemulihan Ekonomi
Halaman ini sengaja dikosongkan
LAPORAN PERKEMBANGAN
KEUANGAN SYARIAH INDONESIA
2021
MENJAGA KETAHANAN KEUANGAN SYARIAH DALAM
MOMENTUM PEMULIHAN EKONOMI
Bab 3 Bab 5
Pasar Modal Syariah 44 Financial Technology Syariah 86
Alhamdulillahirabbil‘alamin, puji masyarakat yang mulai pulih. Kondisi Pasar Modal Syariah 2020-2024 (RPMS)
syukur kepada Allah Subhanahu Wa perbaikan ini juga turut dialami oleh bagi sektor pasar modal yang merupakan
Ta’ala karena atas limpahan rahmat industri jasa keuangan syariah Indonesia terjemahan lebih detail dari Master
dan karunia-Nya, Otoritas Jasa dimana di tahun 2021 mampu bertahan Plan Sektor Jasa Keuangan Indonesia
Keuangan (OJK) kembali mengeluarkan dengan memanfaatkan momentum (MPSJKI) 2021-2025.
Laporan Perkembangan Keuangan pemulihan ekonomi nasional. Hal ini
Sebagai penutup, atas nama Dewan
Syariah Indonesia (LPKSI) dengan terlihat dari aset industri keuangan
Komisioner OJK kami menyampaikan
tema “Menjaga Ketahanan Keuangan syariah yang tumbuh 13,82% (yoy)
apresiasi atas dukungan seluruh
Syariah dalam Momentum Pemulihan mencapai Rp2.050,44 triliun. Tentunya
pemangku kepentingan dalam menjaga
Ekonomi”. Tema LPKSI tahun 2021 hal tersebut didukung dengan strategi
ketahanan keuangan syariah dan
ini merupakan wujud komitmen kuat yang terbilang efektif bagi industri
memanfaatkan momentum pemulihan
OJK dalam mengembangkan dan keuangan syariah dalam beradaptasi di
ekonomi nasional. Kami berharap,
memajukan industri keuangan syariah tengah pandemi
laporan ini dapat menjadi referensi yang
di Indonesia di masa pandemi Covid
Keberlanjutan atas ketahanan ekonomi bermanfaat masyarakat luas sekaligus
-19. Selain itu dalam penyusunan
dan keuangan syariah selama masa meningkatkan semangat seluruh pihak
laporan ini, OJK terus menjaga sinergi
pemulihan ekonomi tersebut merupakan dalam mendorong ketahanan dan
dan kolaborasi dengan Bank Indonesia,
hasil dari sinergi kebijakan Pemerintah, daya saing keuangan syariah untuk
Kementerian Keuangan RI dan Komite
OJK dan Bank Indonesia yang preventif, mewujudkan cita-cita kita bersama
Nasional Ekonomi dan Keuangan
extraordinary dan forward looking, serta agar Indonesia mampu menjadi Pusat
Syariah (KNEKS) dalam menyajikan
stimulus yang akomodatif di berbagai Ekonomi dan Keuangan Syariah Dunia.
potret industri keuangan syariah di
sektor. Berbagai kebijakan yang diambil
masa Pemulihan Ekonomi Nasional.
di masing-masing sektor keuangan
Sebagaimana kita ketahui, upaya syariah di masa pemulihan ekonomi
pengendalian pandemi Covid-19 nasional tersebut diulas secara khusus
melalui program vaksinasi massal pada laporan ini.
Prof. Wimboh telah berdampak positif pada
Tentunya, arah pengembangan sektor
Santoso, Ph.D.
pertumbuhan ekonomi nasional, di
keuangan syariah secara umum ini
mana peningkatan aktivitas sosial
juga telah terangkum dalam Roadmap
masyarakat berdampak terhadap
Ketua Dewan Komisioner pemulihan sektor riil. Hal ini juga
Pengembangan Perbankan Syariah
Indonesia 2020 - 2025 (RP2SI) dan
ditunjukkan oleh peningkatan aktivitas
Roadmap Pengembangan Perbankan
operasional bisnis sebagai implikasi
Indonesia (RP2I) 2021-2025 untuk Prof. Wimboh Santoso, Ph.D.
dari pemulihan sisi demand karena
industri BPR dan BPRS, serta Roadmap Ketua Dewan Komisioner
mobilitas dan kegiatan ekonomi
8 6 4 2 1 3 5 7 9
1. Prof. Wimboh Santoso, Ph.D. 4. Ir. Hoesen, M.M. 6. Drs. Ahmad Hidayat, Akt., 8. Dody Budi Waluyo, S.E.,
(Ketua Dewan Komisioner Otoritas (Kepala Eksekutif Pengawas Pasar C.A., M.B.A. M.B.A.
Jasa Keuangan) Modal Merangkap Anggota Dewan (Ketua Dewan Audit Merangkap (Anggota Dewan Komisioner Otoritas
Komisioner Otoritas Jasa Keuangan) Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Ex-Officio Bank
2. Ir. Nurhaida, M.B.A.
Jasa Keuangan) Indonesia, Deputi Gubernur Bank
(Wakil Ketua Dewan Komisioner 5. Ir. Riswinandi, S.E.
Indonesia).
Otoritas Jasa Keuangan) (Kepala Eksekutif Pengawas Industri 7. Tirta Segara, S.E., M.B.A.
Keuangan Non-Bank Merangkap (Anggota Dewan Komisioner Otoritas 9. Prof. Suahasil Nazara, Ph.D.
3. Heru Kristiyana, S.H., M.M.
Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan yang Membidangi (Anggota Dewan Komisioner
(Kepala Eksekutif Pengawas
Jasa Keuangan) Edukasi dan Perlindungan Otoritas Jasa Keuangan Ex-Officio
Perbankan Merangkap Anggota
Konsumen) Kementerian Keuangan, Wakil
Dewan Komisioner Otoritas Jasa
Menteri Keuangan Republik
Keuangan)
Indonesia)
Overview
Kondisi Pandemi Covid-19 yang sudah mulai Sebagai salah satu negara dengan keuangan Syariah
membaik memberikan dampak terhadap terbesar, industri keuangan Syariah Indonesia mampu
Keuangan Syariah
pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan memanfaatkan momentum pemulihan pertumbuhan
pertumbuhan pada Q4-2021 sebesar 5,02% (yoy). aset keuangan syariah seiring dengan peningkatan
Hal ini juga ditunjukan dengan peningkatan aktivitas aset keuangan syariah global, dimana industri
masyarakat serta operasional bisnis, sehingga keuangan syariah global diperkirakan dapat terus
menyebabkan peningkatan permintaan pada sektor tumbuh hingga US$4,94 triliun pada tahun 2025,
barang dan jasa yang cukup signifikan. dengan pertumbuhan rata-rata 8% pada 5 (lima)
tahun ke depan.
Pemulihan kondisi pandemi Covid-19 ini didorong
dengan program vaksinasi massal sebagai upaya Pencapaian positif keuangan syariah Indonesia
dalam menahan laju penyebaran Covid -19, selain menjadi salah satu negara terbaik seiring dengan
itu berbagai stimulus kebijakan Countercyclical keberhasilan dalam penanganan pandemi Covid-19
Dampak Penyebaran Coronavirus Disease 2019 yang dibuktikan melalui capaian Indonesia yang
serta kebijakan relaksasi yang dikeluarkan oleh OJK mampu mempertahankan peringkat ke-2 dalam
memberikan dampak yang positif bagi industri jasa Islamic Finance Development Indicator 2021 yang
keuangan. dipublikasikan oleh Islamic Finance Development
Report 2021.
Dalam menjaga momentum pemulihan ekonomi
di masa pandemi Covid-19, Industri jasa keuangan
syariah juga turut mengalami pertumbuhan yang
positif dengan aset keuangan syariah Indonesia
yang mampu tumbuh sebesar 13,82% (yoy) menjadi
Rp2.050,44 triliun dari tahun sebelumnya yang
sebesar Rp1.801,40 triliun. Hal ini menunjukan
bahwa keuangan syariah mampu bertahan dengan
baik di masa pandemi Covid-19.
Makro Ekonomi
Feb-21
Mar-21
Apr-21
May-21
Jun-21
Jul-21
Aug-21
Sep-21
Oct-21
Nov-21
Dec-21
kemudian berdampak pada tingginya
aktivitas ekonomi. Zona Euro -6,4 -0,9 14,6 4,0 4,6 5,3 3,9
Jun-21
Feb-21
Sep-20
Aug-21
Oct-21
Nov-20
Dec-20
Dec-21
Apr-21
Mar-20
May-20
Jan-19
Jul-21
Jun-19
Feb-21
Nov-19
Sep-20
Dec-21
Apr-20
Jan-19
Jun-19
Nov-19
Apr-20
Sep-20
Feb-21
Jul-21
Dec-21
Harga komoditas juga meningkat tajam di 2021,
terutama pada komoditas energi. Tingginya kebutuhan
energy untuk kegiatan produksi, tensi geopolitik antara
Suku Bunga Kebijakan
Tiongkok dan Australia, serta produksi yang belum Inflasi Global
Inflasi Global
kembali normal turut mendorong kenaikan harga AS Zona Euro Jepang % yoy
Policy Rate 2021
Tiongkok Jerman Inggris Proyeksi
komoditas. Tingginya permintaan di tengah belum 8 Negara
2022
7 % Δ ytd
pulihnya produksi serta tingginya harga komoditas, 6 AS 0,25% 0 bps 1,00%
pada akhirnya mendorong kenaikan inflasi global. 5
4 Euro Area -0,50% 0 bps -0,50%
3
2 Inggris 0,25% 15 bps 0,75%
Untuk mencegah ekonomi mengalami overheating,
1 Jepang -0,10% 0 bps -0,10%
Bank Sentral di berbagai negara mulai melakukan 0
-1 Korsel 1,00% 50 bps 1,25%
normalisasi kebijakan moneternya, baik dengan -2
Brazil 9,25% 75 bps 11,50%
mengurangi stimulus maupun dengan menaikkan suku
Jan-19
Jun-19
Nov-19
Apr-20
Sep-20
Feb-21
Jul-21
Dec-21
India 4,00% 0 bps 4,25%
bunga kebijakannya. Pengetatan kebijakan moneter Tiongkok 2,95% 0 bps 2,75%
oleh Bank Sentral diperkirakan masih akan berlanjut di Afsel 3,75% 25 bps 4,75%
2022 seiring ekspektasi inflasi yang masih tinggi. Indonesia 3,50% -25 bps 4,00%
Sejalan dengan pemulihan di global, perekonomian Permintaan domestik terpantau menguat, tercermin
domestik juga terpantau berada dalam trajektori dari kenaikan inflasi tahun 2021 tercatat sebesar 1,87%
recovery meskipun sempat tertahan oleh penyebaran yoy dengan inflasi inti 1,56% yoy. Begitu juga dengan
Covid-19 varian delta. rilis data penjualan ritel Desember 2021 yang terpantau
solid tumbuh sebesar 13,8% yoy.
Pemulihan tersebut tercermin dari ekonomi yang
tumbuh 5,02% yoy pada Q4-2021 di atas ekspektasi Inflasi Indonesia
pasar sebesar 4,9% yoy, utamanya didorong oleh % yoy
CPI Core CPI
membaiknya konsumsi rumah tangga dan kinerja 4
investasi (PMTDB). Penguatan ini seiring peningkatan
3
mobilitas masyarakat di tengah melandainya kasus
1,87
Covid-19 domestik. 2
1,56
Pencapaian yang cukup baik ini tidak lepas dari upaya 1
Jun-19
Jun-20
Jun-21
Sep-19
Sep-20
Sep-21
Dec-19
Dec-20
Dec-21
Mar-19
Mar-20
Mar-21
vaksinasi yang terus giat dilaksanakan.
Sumber: CEIC
0 0
-10
4,49
-20 -5 -20
Mar-21
Jun-21
Sep-21
Dec-21
Mar-19
Jun-19
Sep-19
Dec-19
Mar-20
Jun-20
Sep-20
Dec-20
Mar-17
Jul-17
Nov-17
Mar-18
Jul-18
Nov-18
Mar-19
Jul-19
Nov-19
Mar-20
Jul-20
Nov-20
Mar-21
Jul-21
Nov-21
yang solid dengan necara dagang Indonesia kembali
mencatatkan surplus. Pada Triwulan IV-2021 tercatat Sumber: Bank Indonesia
surplus USD1,1 miliar (triwulan IV-2020: surplus USD2,1
miliar).
-5 -50
60
Jun-19
Jun-20
Jun-21
Feb-20
Feb-21
Oct-19
Oct-20
Oct-21
Aug-19
Aug-20
Aug-21
Apr-19
Apr-20
Apr-21
Dec-19
Dec-20
Dec-21
Sep-21
Apr-21
Mar-19
Aug-19
Jan-20
Jun-20
Nov-20
Sumber: Bank Indonesia Sumber: CEIC
*Saldo Bersih Tertimbang
-1 0 1 2 -8 -6 -4 -2 0 2 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0
Sumber: State of Global Islamic Economy Report 2022
Posisi Indonesia
Gambaran posisi Indonesia dalam Top 10 dalam kategori Halal Food, Modest fashion juga terus berkembang di
peta ekonomi syariah global dapat Modest Fashion, Islamic Finance dan Indonesia, dengan pergeseran signifikan
#9 Malaysia Saudi Arabia United Arab Indonesia Turkey Bahrain Singapore Kuwait
PHARMA AND Emirates
COSMETICS
207,2 97,8 90,2 68,5 67,3 66,7 65,0 62,1
GIEI GIEI GIEI GIEI GIEI GIEI GIEI GIEI
1 2 3 4 55 6 7 8
Sumber: State of Global Islamic Economy Report 2022
Profil Keuangan Syariah Global Distribusi Aset Keuangan Syariah Global 2020
Total Aset Porsi terhadap total aset Jumlah
(Miliar Dolar AS) keuangan syariah global institusi
Aset keuangan syariah global Institution, yang tumbuh kurang Perbankan 2.349 70% 527
telah mencapai US$3,37 triliun optimal, yakni hanya mencatatkan Syariah
pada tahun 2020. Angka tersebut pertumbuhan 1% selama 2020. Sukuk 631 19% 3.805
meningkat 13,8% dari tahun Pertumbuhan yang kurang optimal
sebelumnya yaitu US$2,96 triliun, ini dipengaruhi oleh jatuhnya harga Lembaga IKNB
178 5%
Syariah Lainnya 1.698
menandakan tetap tumbuhnya minyak dan tekanan pada sektor
industri keuangan syariah real-estate. Reksadana
154 5% 745
Syariah
global meskipun dihantam
Pandemi Covid-19 mendorong
oleh perlambatan ekonomi Asuransi
62 2% 323
lembaga keuangan syariah Syariah
akibat pandemi Covid-19.
untuk berpikir inovatif dalam
Industri keuangan syariah global mengurangi dampak buruk akibat
diperkirakan dapat terus tumbuh pandemi, seperti percepatan
hingga US$4,94 triliun pada tahun transformasi digital produk Pertumbuhan Aset Keuangan Syariah 2014-2020
2025, dengan pertumbuhan rata- dan layanan keuangan syariah. Miliar Dolar AS
rata 8% pada 5 (lima) tahun ke Pandemi juga membuat sektor 4.940 5.000
depan. berbasis teknologi seperti fintech 4.500
syariah cukup menonjol, ditandai 4.000
Apabila dilihat dari pertumbuhan dengan banyaknya kemitraan 3.374 3.500
masing-masing sektor keuangan antara perbankan syariah dan 2.964
2.508 2.582 3.000
syariah, terlihat bahwa hampir fintech syariah. Selain itu, tren 2.201 2.345 2.500
seluruh sektor keuangan syariah lain yang muncul di kala pandemi 1.975 2.000
(perbankan syariah, takaful, sukuk adalah tren keuangan syariah 1.500
dan reksadana syariah) tetap yang berkelanjutan, seperti
1.000
dapat mencatatkan pertumbuhan banyaknya penerbitan green sukuk,
500
reksadana syariah berbasis proyek
double-digit pada 2020. Hanya 0
berkelanjutan dan instrumen
satu sektor keuangan syariah, 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2025*
keuangan hijau lainnya.
yaitu Other Islamic Financial Sumber: Islamic Finance Development Report 2021; *Projected
Pada tahun 2020, total aset keuangan Indonesia merupakan salah satu negara
syariah Indonesia telah mencapai dengan presensi yang kuat untuk industri
#2
US$119 miliar, meningkat dari tahun keuangan syariah, ditandai dengan sektor
sebelumnya sebesar US$99 miliar. keuangan syariah Indonesia seperti
Peningkatan total aset tersebut perbankan syariah, asuransi syariah,
menempatkan Indonesia pada posisi sukuk dan reksadana syariah, yang
ke-7 dengan total aset keuangan syariah menempati peringkat sepuluh teratas
terbesar di dunia. Peningkatan terbesar dunia dalam hal total aset. Sektor lain
Islamic Finance Development
berada pada instrumen sukuk dari US$57 seperti lembaga keuangan non-bank Indicator (IFDI) 2
miliar menjadi US$73 miliar. Kenaikan syariah lainnya yang kini belum memiliki Menduduki peringkat ke-2 pada
tersebut disebabkan oleh penggunaan cukup presensi pada industri keuangan tahun 2020, sama seperti posisi
pada tahun 2019
sukuk produk keuangan syariah untuk syariah global, perlu didorong untuk
mengurangi dampak ekonomi akibat mengoptimalkan pertumbuhannya. Sumber: Islamic Finance Development Report 2021
pandemi Covid-19.
Posisi Indonesia dalam Keuangan Syariah Secara aspek kualitatif, keuangan syariah bersama Malaysia, ditandai oleh jumlah
Global Secara Total Aset Indonesia juga masih mencatatkan lembaga pendidikan keuangan syariah
prestasi yang baik di masa pandemi, terbanyak dan merupakan negara
dibuktikan dengan mempertahankan ke-2 yang menghasilkan research
peringkat ke-2 dalam Islamic Finance papers keuangan syariah terbanyak.
Keuangan Perbankan Asuransi Reksadana Development Indicator 2021 yang Indikator kedua adalah Awareness yang
Sukuk
Syariah Syariah Syariah Syariah dipublikasikan oleh Islamic Finance menempati peringkat ke-3 setelah
Development Report 2021. Sama halnya Malaysia dan Bahran, ditandai dengan
Ranking seperti tahun sebelumnya, peringkat banyaknya acara seminar dan konferensi
#7 #10 #4 #3 #6
Global Indonesia di dukung oleh 2 (dua) yang membahas topik seputar keuangan
Total indikator, pertama adalah Knowledge syariah.
US$119 US$39 US$4 US$73 US$3
Aset* yang menempati peringkat pertama
*) dalam miliar dolar AS
Sumber: Islamic Finance Development Report 2020 Sumber: Islamic Finance Development Report 2021
Sektor Jasa Keuangan Syariah Indonesia Aset Keuangan Syariah Aset Perbankan Syariah
terdiri atas 3 subsektor yaitu, Perbankan
Aset IKNB Syariah Aset Pasar Modal Syariah
Syariah, Industri Keuangan Non-Bank BUS UUS BPRS Perbankan Syariah
Aset Perbankan Syariah Total Keuangan Syariah
(IKNB) Syariah (terdiri atas Asuransi, 800.000
2500
Perusahaan Pembiayaan, Lembaga Non- 2.050,44 693.80
700.000
Bank Syariah Lainnya), dan Pasar Modal 2000
600.000
Syariah (terdiri atas Sukuk Negara, Sukuk
441.79 500.000
Korporasi, dan Reksa Dana Syariah). Per 1.235,83 1500
400.000
Desember 2021, total aset keuangan
syariah Indonesia (tidak termasuk Saham 693,80 1000 234.95 300.000
100
53,73 1000
43,55 1.157,06
23,53
50
44,00 500
34,77
0
2017 2018 2019 2020 2021 0
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan, 2021 2017 2018 2019 2020 2021
6 Modal Ventura
Triliun
69 Sukuk Negara (Outstanding)
Overview
Perbankan syariah Indonesia yang Likuiditas perbankan syariah juga stimulus yang preventif, extraordinary
terdiri atas Bank Umum Syariah (BUS), memadai, yang ditunjukkan oleh rasio dan forward looking bagi perbankan
Perbankan
Unit Usaha Syariah (UUS), dan Bank FDR yang terjaga pada kisaran 80-90%. syariah dalam mendukung pemulihan
Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) terus Rata-rata harian rasio AL/NCD selalu ekonomi nasional (PEN).
menunjukkan pertumbuhan positif. berada di atas threshold 50%, yaitu
%, yoy
Industri Jumlah Aset PYD DPK
Jumlah Kantor 25
Perbankan Institusi (Triliun Rp) (Triliun Rp) (Triliun Rp)
20
15,30%
BUS 12 2.035 441,79 256,22 365,42 15
13,95% 10
UUS 21 444 234,95 153,66 171,57
6,90% 5
BPRS 164 649 17,06 11,98 11,59
0
2017 2018 2019 2020 2021
Total 197 3.128 693,80 421,86 548,58 Aset, % 18,97% 12,57% 9,93% 13,11% 13,94%
PYD, % 15,27% 12,17% 11,01% 8,08% 6,90%
DPK, % 19,89% 11,14% 11,82% 11,98% 15,30%
93,26%
63,68%
Perbankan
Syariah Kualitas Aset NPF GROSS 2,57% 2,59% 2,55% 6,95%
ALNCD 149,28% - - -
ALDPK 30,57% - - -
Pertumbuhan aset, pembiayaan, dan DPK perbankan syariah menunjukkan performa Pertumbuhan Pembiayaan dan Kredit
yang cukup baik. Pertumbuhan aset perbankan syariah pada tahun 2021 sebesar PYD Perbankan Syariah Kredit Perbankan Konvensional
% yoy
13,94% (yoy) lebih tinggi dibandingkan dengan perbankan konvensional sebesar
8,08% 9%
9,86% (yoy). Pertumbuhan DPK perbankan syariah 15,30% (yoy) juga menunjukkan 6,90%
posisi yang stabil dan masih lebih tinggi dibandingkan dengan perbankan 6%
konvensional sebesar 11,93% (yoy). Demikian pula pertumbuhan pembiayaan 5,11% 3%
perbankan syariah, masih lebih tinggi dengan 6,90%, (yoy) bila dibandingkan
dengan perbankan konvensional sebesar 5,11% (yoy). Pertumbuhan yang cukup 0%
tingi tersebut dengan market share yang terus meningkat menunjukkan layanan -4,20%
-3%
perbankan syariah makin dipercaya oleh masyarakat terutama pada masa pandemi.
-6%
12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2020 2021
Dari sisi rentabilitas, BUS menunjukkan tren yang 2020 2021 2020 2021
Aset perbankan syariah masih menunjukkan pertumbuhan yang Share Asset BUS UUS
positif, mengalami percepatan jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Share Aset Terhadap Aset Induk Jumlah BUS Jumlah UUS
Dalam empat tahun terakhir, pertumbuhan aset perbankan syariah
rata-rata masih terjaga double digit. Pangsa aset perbankan Share Aset <5% 1 3
syariah mencapai 6,74% terhadap perbankan nasional, meningkat Share Aset 5 - 10% 4 7
dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 6,51%. Baik BUS,
Share Aset 10 - 15 % 2 6
UUS, maupun BPRS menunjukkan pertumbuhan positif.
Share Aset > 15% 1 5
29 dari 33 bank syariah (12 BUS dan 21 UUS) mempunyai induk Bank Tidak Memiliki Induk/Sister Company Bank 4 0
Umum Konvensional (parent/sister company). Hingga akhir tahun Umum Konvensional
2021, telah terdapat 11 UUS dan 3 BUS yang memiliki share aset Total BUS/UUS 12 21
melampaui 10% aset BUK induknya.
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan, 2021 Sumber: Otoritas Jasa Keuangan, 2021
Berdasarkan
10
akhir tahun 2021, BUS masih didominasi kategori 10
Bank dengan Modal Inti sampai dengan 6
6
terdapat Bank Syariah yang masuk ke dalam
kategori KBMI 3 atau setara memiliki Modal Inti 4
sebesar 14-70 triliun. Melalui pembentukan BUS
dengan kategori KBMI 3, diharapkan Bank Syariah 1 1 2
di Indonesia menjadi semakin tangguh. 0
0
< 6 Triliun 6-14 Triliun 14-70 Triliun >70 Triliun
(KBMI 1) (KBMI 2) (KBMI 3) (KBMI 4)
Ditinjau dari aspek permodalannya, sampai akhir Jumlah BPRS Berdasarkan Modal Inti
tahun 2021, BPRS didominasi kategori Modal Inti Jumlah
di bawah 15 Miliar dengan komposisi sebanyak 86 86 90
BPRS dari 164 BPRS. 80
67 70
60
50
40
30
20
10
10
1
0
< 15 Miliar 15-50 Miliar >50 Miliar Lain-lain
Perkembangan Komposisi Pembiayaan Berdasarkan Sektor Industri Pertumbuhan Pembiayaan pada Sektor Usaha
Bukan Lapangan Usaha Lainnya Non-Lapangan Usaha (Rumah Tangga) Industri Pengolahan Perdagangan Besar dan Pertanian, Perburuan dan
Lapangan Usaha Listrik, gas dan air Eceran Kehutanan
20%
60%
Dana Pihak Ketiga (DPK) Perbankan Syariah tumbuh 18,05% 50%
15,30% (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun 15,30%15% 40%
sebelumnya sebesar 11,88% (yoy). Perkembangan 13,19%
34,27% 30%
10%
pertumbuhan DPK terjadi pada BUS, UUS, dan BPRS
20%
dengan laju masing-masing 13,19% (yoy), 19,88% 5%
10%
(yoy), dan 18,05% (yoy) dibandingkan dengan periode 14,51%
0%
0%
yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 11,72% 2017 2018 2019 2020 2021
2017 2018 2019 2020 2021
(yoy), 12,54% (yoy) dan 12,45% (yoy).
Pertumbuhan DPK pada perbankan syariah stabil. Tren Pertumbuhan DPK berdasarkan Jenis Instrumen
Perlambatan pertumbuhan DPK terjadi pada
Tabungan, yang memiliki porsi sebesar 34,27% Giro Tabungan Deposito
terhadap total DPK, mengalami perlambatan Triliun Rp Pertumbuhan Giro Pertumbuhan Tabungan Pertumbuhan Deposito %, yoy
pertumbuhan menjadi 15,51% (yoy) dimana 300 50%
281
lebih rendah dibandingkan pertumbuhan tahun 45%
sebelumnya sebesar 19,27% (yoy). 250
40%
188 35%
200
30%
150 25%
17,58% 20%
100 15,51%
80 15%
14,54%
10%
50
5%
0 0%
2017 2018 2019 2020 2021
Bank Syariah semakin meningkatkan sumber dana Jumlah Rekening DPK Perbankan Syariah
murah. Hal ini terlihat dari pergeseran peningkatan
porsi dana murah yang ditunjukkan rasio CASA Jumlah Rekening (Dalam
2017 2018 2019 2020 2021
Ribuan)
(persentase Giro dan Tabungan terhadap total DPK)
yang telah mencapai 48,63% pada akhir tahun 2021, DPK 25.837 29.068 33.786 38.144 42.321
dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar
48,44%. Pertumbuhan CASA ini didorong oleh
pertumbuhan giro yang baik. Saat ini DPK perbankan Tren Perkembangan DPK berdasarkan Akad Rasio Current Account Saving Account
syariah masih didominasi oleh Deposito (dana mahal) (CASA)
sebesar 50,97%. Walau begitu, perbankan syariah
Giro + Tabungan DPK Perbankan Rasio CASA
tetap berupaya dalam meningkatkan dana murah Dana Simpanan Wadiah Pertumbuhan Dana Simpanan wadiah
Syariah
Dana Investasi Pertumbuhan Dana Investasi Triliun Rp %, yoy
yang dibuktikan dengan peningkatan jumlah rekening Non-Profit Sharing Non-Profit Sharing
600 50%
Triliun Rp %, yoy
Giro dan Tabungan. Hal tersebut ditunjukkan oleh 450 40%
549
441
komposisi giro dan tabungan yang meningkat 400 500 48,63% 48%
35%
terhadap DPK menjadi sebesar 14,51% dan 34,27%
350 46%
30%
yang menunjukkan minat masyarakat untuk berbank 400
300
syariah semakin tinggi. 25% 44%
250
20% 300
267
200 15,00% 42%
15%
150 200
40%
100 10%
98
100
50 6,15% 5% 38%
0 0%
0 36%
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan, 2021
Permodalan Bank Syariah Capital Adequacy Ratio (CAR) Rasio Return on Asset (ROA)
BUS UUS BUS UUS BPRS BUS-UUS %
%
3%
30%
25,71% 25% 3%
23,79%
2,05% 2%
20%
1,72%
1,73%
15% 2%
1,55%
10% 1%
5% 1%
0% 0%
2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021
5000 90%
4.464 87,63%
4000 84,33% 85%
81,01% 80%
3000
75%
1.978 2000 72,70%
70%
1000
65%
219
0 60%
2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021
AL NCD (Rata-rata Harian) AL DPK (Rata-rata Harian) (rhs) Likuiditas perbankan syariah selama tahun 2021, terdampak oleh pandemi
% %
covid-19. Pada tahun 2021, FDR BUS-UUS sebesar 76,33% menurun sebesar 495
160 40
bps (yoy) dari 2020 sebesar 82,40%. Penurunan FDR didorong oleh penurunan FDR
149,28% 35 BUS, UUS, BPRS yang masing-masing sebesar 624 bps (yoy), 645 bps (yoy), 540
120 30 bps (yoy) menjadi sebesar 70,12%, 89,56%, 103,38% pada tahun 2021. Rata-rata
30,57% likuiditas harian selama tahun 2021 memadai yang ditunjukkan oleh rasio alat
25
likuid di atas threshold, yaitu Al/NCD sebesar 149,28% (dari threshold 50%) dan
80 20
AL/DPK sebesar 30,57% (dari threshold 10%). Hal tersebut menunjukkan bahwa
15 likuiditas perbankan syariah stabil.
40 10
0 0
2017 2018 2019 2020 2021
2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021
0 0 0
2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021
0 75 0 0
2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021
Bank Syariah dan UUS dapat Ruang lingkup wakaf yang selama ini Saran dan pertimbangan dapat
menghimpun dana sosial yang dipahami secara umum cenderung diberikan kepada LKS Penerima Pasal 1 Ayat 14:
berasal dari wakaf uang dan terbatas pada wakaf benda tidak Wakaf Uang yang memenuhi
menyalurkannya kepada pengelola bergerak seperti tanah dan persyaratan sebagai berikut: Lembaga Keuangan Syariah
wakaf (nazhir) sesuai dengan bangunan, menurut Undang-Undang Penerima Wakaf Uang yang
kehendak pemberi wakaf (wakif). ini Wakif dapat pula mewakafkan a. menyampaikan permohonan selanjutnya disingkat LKS-PWU
sebagian kekayaannya berupa secara tertulis kepada menteri; adalah LKS yang secara resmi
harta benda wakaf bergerak, baik ditetapkan oleh Menteri Agama
b. melampirkan anggaran dasar
berwujud atau tidak berwujud dan pengesahan sebagai badan
yaitu uang, logam mulia, surat hukum;
berharga, kendaraan, hak kekayaan
intelektual, hak sewa, dan benda c. memiliki kantor operasional di
bergerak lainnya. Dalam hal benda wilayah Republik Indonesia;
bergerak berupa uang, Wakif dapat
d. bergerak di bidang keuangan
mewakafkan melalui Lembaga
Syariah; dan
Keuangan Syariah.
e. memiliki fungsi menerima
titipan (wadi’ah).
Wakaf Link
kepada Wakif
Fitur (CLWD)
Deposit (CLWD) 2. Wakif melakukan wakaf uang; Nazhir
memberi kuasa kepada wakif untuk
membuka rekening deposito Jangka waktu
Minimal 1 tahun
Ketentuan Pendukung Produk Profit Sharing Sharia Restricted Intermediary Account (SRIA)
4. Pembayaran angsuran dan / atau bagi hasil/margin/ujroh 5. Pembayaran angsuran pokok dan / atau bagi hasil
4. Pembayaran angsuran dan / atau bagi hasil/margin/ujroh 5. Pembayaran angsuran pokok dan / atau bagi hasil
Bank Digital adalah Bank Berbadan Hukum Indonesia (BHI) yang menyediakan Bank dalam kelompok usaha bank sebagaimana dimaksud dalam Peraturan OJK
dan menjalankan kegiatan usaha terutama melalui saluran elektronik tanpa mengenai konsolidasi umum (POJK No.12/POJK.03/2020)
kantor fisik selain kantor pusat, atau menggunakan kantor fisik yang terbatas.
Pemegang Saham Pengendali (PSP) berupa Bank BHI dengan Bank BHI atau
Bank Umum Syariah
Bank Digital dapat beroperasi melalui:
a. pendirian Bank BHI baru sebagai Bank Digital; atau Bank BHI sebagai perusahaan induk terhadap Layanan Jasa Keuangan (LJK)
b. transformasi dari Bank BHI (existing) menjadi Bank Digital. Nonbank sebagai perusahaan anak
KBMI 1 10 BUS
a. KBMI 1:
Modal inti sampai dengan Rp6 Triliun KBMI 2 1 BUS
Pasar Modal
tahun 2021 menunjukan pertumbuhan Rp971,50 triliun di tahun 2020 menjadi SBSN, berubah menjadi berinvestasi
cukup positif. Pada 30 Desember 2021, Rp1.157,06 triliun di akhir tahun 2021. langsung pada SBSN.
Syariah
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)
Di sisi lain, total Nilai Aktiva Bersih (NAB) Pada tahun 2021, terdapat indeks
ditutup pada 189,02 poin atau meningkat
reksa dana syariah mengalami penurunan saham syariah baru, yaitu IDX-MES
sebesar 6,50% dibandingkan indeks ISSI
sebesar 40,83% dibandingkan tahun lalu, BUMN 17. Indeks ini diluncurkan oleh
pada 30 Desember 2020 sebesar 177,48
dengan total NAB per 30 Desember 2021 PT Bursa Efek Indonesia bekerja sama
poin. Peningkatan indeks tersebut sejalan
sebesar Rp44,00 triliun. Penurunan ini dengan Masyarakat Ekonomi Syariah
dengan nilai kapitalisasi pasar ISSI yang
terjadi sebagai dampak penerapan UU (MES) pada tanggal 29 April 2021.
tumbuh positif sebesar 19,10% dari
Cipta Kerja yang mengecualikan investasi Konstituen Indeks IDX-MES BUMN 17
sebelumnya sebesar Rp3.344,93 triliun
BPKH dari objek pajak. Selanjutnya, dipilih dari saham-saham syariah yang
menjadi Rp3.983,65 triliun. Peningkatan
ketentuan tersebut disebutkan dalam masuk ke dalam ISSI dan merupakan
ini sejalan dengan pertumbuhan IHSG di
Pasal 45 Peraturan Menteri Keuangan saham Perusahaan Tercatat BUMN dan
akhir tahun 2021.
(PMK) Nomor 18/PMK.03/2021 yang afiliasinya.
Selanjutnya, jumlah saham syariah yang merupakan aturan pelaksana tentang
masuk dalam Daftar Efek Syariah pada cipta kerja di bidang pajak penghasilan,
akhir tahun 2021 mencapai 495 saham. pajak pertambahan nilai dan pajak
Selain saham syariah, nilai outstanding penjualan atas barang mewah, serta
sukuk korporasi melalui penawaran ketentuan umum dan tata cara
umum meningkat 14,54% (yoy) menjadi perpajakan. Oleh karena itu, BPKH yang
sebesar Rp34,77 triliun dari sebelumnya
Rp30,35 triliun di tahun 2020.
Selama tahun 2021, perkembangan pasar modal syariah Produk Pasar Modal Syariah
Indonesia cukup positif. Hal ini dapat dilihat dari jumlah produk
syariah, yaitu saham syariah, sukuk korporasi, reksa dana Market Share
Produk Jumlah Nilai (Triliun Rp)
Nilai Efek
syariah, dan sukuk negara yang mengalami kenaikan. Jumlah
saham syariah di akhir tahun 2021 sebanyak 495 saham. Saham Syariah 495 3.983,65 48,27%
Jumlah outstanding sukuk korporasi melalui penawaran umum
Sukuk Korporasi melalui Penawaran Umum 189 34,77 7.84%
mengalami peningkatan sebesar 16,67% dibandingkan tahun
sebelumnya. Jumlah sukuk negara outstanding meningkat Reksa Dana Syariah 289 44,00 7,61%
1,47% (yoy). Sementara itu, jumlah reksa dana syariah aktif Surat Berharga Syariah Negara* (sukuk negara) 69 1.157,06 18,99%
di tahun 2021 sejumlah 289, jumlah ini sama dengan tahun
*Sukuk Negara, data per 31Desember 2021 Sumber: DJPPR Kementerian Keuangan RI.
sebelumnya.
100
200 1.000
100 0 0
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agust
Sep
Okt
Nov
Des
Jul
Jan
Jun
Okt
Mei
Des
Feb
Mar
Sept
April
Agust
2017
2018
2019
2020
2017
2018
2019
2020
Sukuk Korporasi melalui Penawaran Umum Perkembangan Nilai Sukuk Negara Selain dari jumlah produk, nilai saham syariah,
Outstanding sukuk korporasi, dan sukuk negara juga mengalami
Jumlah Sukuk Outstanding Total Nilai Outstanding (Rp Triliun) pertumbuhan positif. Nilai kapitalisasi pasar ISSI
Rp Triliun
meningkat sebesar 19,10% (yoy) di tahun 2021
250 1.157,06
189 1200 mencapai Rp3.983,65 triliun. Nilai outstanding sukuk
162 200 korporasi melalui penawaran umum mengalami
150 800 peningkatan sebesar 14,54% dibandingkan akhir tahun
2020. Nilai sukuk negara outstanding meningkat
100
400 sebesar 19,10% dari sebelumnya Rp971,50 triliun
50
menjadi Rp1.157,06 triliun di akhir tahun 2021. Namun,
0 0 Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana syariah mengalami
Jul penurunan cukup signifikan sebesar 40,83% pada akhir
Jan
Apr
Mei
Jun
Okt
Des
Feb
Sep
Mar
Nov
Agust
Jan Mar Mei Jul Sep Nov
2020
2017
2018
2019
2020
2017
2018
2019
2021 tahun 2021, menjadi sebesar Rp44,00 triliun.
2021 Sumber: Direktorat Jenderal Pembiayaan dan
Risiko Kementerian Keuangan RI, 2021. Data per 31 Desember 2021.
Perkembangan Nilai Outstanding Sukuk Perkembangan Nilai Aktiva Bersih Reksa Sukuk Negara Outstanding
Korporasi melalui Penawaran Umum Dana Syariah
Nilai Outstanding (Rp Triliun) NAB Reksa Dana Syariah (Rp… Jumlah Seri Outstanding
Rp Triliun
Rp Triliun Jumlah
34,77 40 80
68 69 80
30 60 60
44
20 40 40
10 20 20
0 0 0
Jul
Jan
Apr
Okt
Feb
Mei
Jun
Mar
Sep
Des
Nov
Agust
Jul
Jan
Apr
Feb
Mei
Jun
Okt
Mar
Sep
Des
Nov
Agust
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agust
Sep
Okt
Nov
Des
2019
2020
2018
2017
2018
2019
2020
2017
2017
2018
2019
2020
2021 2021 2021
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan, 2021
189,02 300
200
195,96
Pada tanggal 29 April 2021, PT Bursa Efek 200
Indonesia bekerjasama dengan Masyarakat 100
Ekonomi Syariah (MES) meluncurkan indeks
100
IDX-MES BUMN 17. Sehingga, pada tahun 2021
terdapat 4 indeks saham syariah yang tercatat di 0
0
Bursa Efek Indonesia.
Jan
Feb
Mar
April
Mei
Jun
Jul
Agust
Sep
Okt
Nov
Des
Jul
Jan
Okt
Mei
Jun
Des
Sep
Feb
Mar
Nov
April
Agust
2017
2018
2019
2020
2018
2019
2020
2021
Sebagaimana digambarkan pada grafik di 2021
Jul
Jan
Jun
Okt
Mei
Des
Feb
Sep
Mar
Nov
April
Agust
2017
2018
2019
2020
Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nov Des
Pada akhir tahun 2021, indeks IDX-MES BUMN 17 2021 2021
berada pada level 94,63.
Sumber: Bursa Efek Indonesia, 2021
Jul
Jan
Apr
Okt
Feb
Mei
Jun
Sep
Des
Mar
Nov
Agust
2017
2018
2019
2020
2021
Jenis akad yang saat ini digunakan dalam Proporsi Akad Sukuk Proporsi akad Sukuk
penerbitan sukuk korporasi di Indonesia adalah berdasarkan Nilai Outstanding berdasarkan Jumlah Seri
ijarah, mudharabah, dan wakalah. Dari 189 sukuk
korporasi yang outstanding saat ini terdapat 121 3,73%
2,65%
seri sukuk korporasi (64,02%) dengan akad ijarah, 33,33%
63 seri sukuk korporasi (33,33%) menggunakan
akad mudharabah, dan 5 seri sukuk korporasi
48,69%
(2,65%) menggunakan akad wakalah. Masing-
47,58%
masing akad tersebut mencapai nilai Rp16,54
triliun (47,58%) untuk ijarah, Rp16,93 triliun 64,02%
(48,69%) untuk mudharabah, dan Rp 1,30 triliun
(2,65%) untuk akad wakalah.
Ijarah Ijarah
Mudharabah Mudharabah
Wakalah Wakalah
Sumber : Otoritas Jasa Keuangan, 2021
Perkembangan Reksa Dana Syariah Proporsi RDS per Jenis Berdasarkan NAB
RDS - Efek Luar Negeri 44,17%
Jumlah Reksa Dana Syariah NAB Reksa Dana Syariah (Rp Triliun)
Rp Triliun Jumlah RDS - Pasar Uang 18,12%
289
100 300
RDS - Saham 14,02%
80 250
200 RDS - Pendapatan Tetap 12,28%
60
44,00 150 RDS - Berbasis Sukuk 5,61%
40
100
RDS - Terproteksi 3,22%
20 50
0 0 RDS - Campuran 2,13%
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nov Des
2018
2019
2020
2017
Selama tahun 2021, terdapat 19.283 investor syariah baru, sehingga Layanan Syariah di Pasar Modal
jumlah investor SOTS meningkat sebesar 22,45%.
Jenis Layanan Jumlah
Pada tahun 2021, terdapat penambahan 1 (satu) pihak penerbit
DES, yaitu PT FWD Asset Management. Tahun 2021 juga terdapat 1 Bank Kustodian yang telah mengelola Reksa Dana Syariah 15
(satu) wali amanat baru yang berkontribusi dalam penerbitan sukuk
korporasi, yaitu PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Perusahaan sekuritas yang menjadi penjamin emisi dalam penerbitan sukuk 29*
Tbk. korporasi di Indonesia (Akumulasi)
Anggota Bursa yang menyediakan layanan Sharia Online Trading System aktif 14
Jumlah Investor Sistem Online Trading Syariah (SOTS)
1. Jumlah investor 68.599 85.891 105.174 Ahli Syariah Pasar Modal aktif 112
2. Peningkatan jumlah investor 24.063 17.292 19.283 Manajer Investasi yang memiliki Unit Pengelolaan Investasi Syariah 60
Sebagai upaya untuk memperluas penerbitan (lelang, book building, private placement), Market Share Sukuk Negara
sumber alternatif pembiayaan APBN dan baik dalam mata uang Rupiah maupun valuta
mengembangkan pasar keuangan syariah, asing (USD). Jumlah outstanding Sukuk Negara per
Pemerintah Indonesia telah mulai menerbitkan 31 Desember 2021 mencapai Rp1.157,06 triliun
Sukuk Negara pada tahun 2008. Dalam kurun atau sekitar 19% dari total Surat Berharga Negara
81,01% 18,99%
waktu 13 tahun, Sukuk Negara telah berperan (SBN) yang diterbitkan Pemerintah Indonesia.
penting sebagai instrumen pembiayaan APBN Perkembangan penerbitan SBSN ini menunjukkan
dan sebagai katalisator perkembangan industri semakin besarnya peran SBSN dalam pembiayaan
keuangan syariah, baik di dalam negeri maupun defisit APBN, pembiayaan proyek infrastruktur, dan juga
di luar negeri. pengembangan pasar keuangan syariah. Surat Utang Negara (SUN)
Sukuk Negara (SBSN)
Keberhasilan penerbitan Sukuk Negara sejalan
dengan upaya pengembangan pasar secara
berkesinambungan, sebagai upaya untuk Penerbitan Sukuk Negara Nilai Outstanding Sukuk Negara
menciptakan pasar Sukuk Negara yang aktif, Total Penerbitan Rp Triliun
dalam, dan likuid. Berbagai infrastruktur Total Akumulasi Penerbitan (RHS) Rp Triliun 1.157,06
1200
pendukung penerbitan Sukuk Negara telah 1.919,77 971,53
2.000 1000
ditingkatkan, seperti kerangka hukum 1.597,75
1.750 740,62
penerbitan dan pengelolaan, struktur sukuk dan 1.230,44 1.500 644,95 800
551,56
underlying asset, metode penerbitan dan jenis 972,17 1.250 600
instrumen, serta perkembangan pasar dan basis 758,24 1.000
400
investor, baik domestik maupun internasional. 750
367,31 322,02 500
213,93 258,28 200
Sejak diundangkannya UU Nomor 19 Tahun 192,49
250
2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara, 0
0
2017 2018 2019 2020 2021
penerbitan Sukuk Negara telah mencapai 2017 2018 2019 2020 2021
Rp1.919,77 triliun dengan berbagai metode Sumber: Kementerian Keuangan, 2021
1,55%
5T
Sukuk Tabungan (ST)
700
pembelian yang masuk
(non-tradable)
6,35% 600
20.45T Sukuk Wakaf Ritel (SWR)
500 Awarded Bids: Total penawaran
Sukuk Ritel (SR) 400 pembelian yang dimenangkan
(tradable)
13,29% , 300
42.79T Sukuk Negara 200
Internasional (SNI)
100
(valas)
0,62% 0
2T Surat Perbendaharaan 2017 2018 2019 2020 2021
Negara Syariah (SPNS) Incoming Bids 374,23 279,19 553,41 804,33 829,89
64,61%
208.05T PBS Non-tradable Awarded Bids 135,14 136,29 178,82 223,60 219,25
(PBSNT)
Sumber: Kementerian Keuangan, 2021
diterbitkan dengan imbalan sebesar 5,10% yang 27,13% 25,17% Akad Ijarah Asset to Ijarah Asset to
28,60% 30,20%
merupakan imbalan terendah sepanjang sejarah be Leased be Leased
penerbitan SBN Ritel tradable saat itu. Hasil Tema Regular Sukuk Regular Sukuk
penjualan yang baik ini juga disebabkan adanya
Tradability Tradable Tradable
kebijakan penurunan pajak atas imbal hasil obligasi (setelah MHP) (setelah MHP)
pemerintah yang semula 15% menjadi 10%. Minimal
Rp 1 Juta Rp 1 Juta
Pemesanan
Mayoritas investor SR014 dan SR015 adalah investor 10,31% 33,96% 10,77% 33,85% Maksimal
milenia/Gen Y dengan porsi masing-masing 36,40% Pemesanan
Rp 3 Miliar Rp 3 Miliar
Berdasarkan profesi, investor SR014 dan SR015 MHP: Minimum Holding Period
Sumber: Kementerian Keuangan, 2021
didominasi oleh pegawai swasta dengan porsi masing-
masing 33,96% dan 33,85%.
Sukuk Global (SNI) Tahun 2020 Sovereign Green Sukuk di Pasar Global
Pemerintah melaksanakan transaksi berdasarkan ROI Green Bond and Sukuk Distribusi Pemesanan
penjualan Sukuk Global sebesar US$ Framework. Beberapa capaian penting 5 tahun 10 tahun 30 tahun
3 miliar yang terdiri atas US$ 1,25 dari penerbitan ini antara lain:
miliar dengan tenor 5 tahun, US$ 1 US$1,25 US$1,00 US$750 Juta
miliar dengan tenor 10 tahun, dan US$ 1. Pencapaian yield, sebaran di atas
US Treasury dan kupon terendah Sebaran Investor
750 juta dengan tenor 30 tahun (seri
Green). Dalam transaksi ini, Pemerintah untuk tenor 5, 10 dan 30 tahun
untuk Sukuk Global yang pernah 7%
memperkenalkan format Green Sukuk 12%
10% 35% 27%
pada tenor 30 tahun untuk pertama diterbitkan oleh Pemerintah. 34% 34%
18%
kalinya, yang juga merupakan pertama 2. Merupakan penerbitan Green Sukuk
di dunia, setelah secara konsisten Global pertama untuk tenor 30
33%
16% 29% 6% 25% 6%
menerbitkan Green Sukuk dengan tenor 5 tahun di pasar keuangan global 8%
tahun setiap tahun sejak debutnya pada
tahun 2018. Penerbitan ini membuktikan 3. Pencapaian yield di bawah fair value
dedikasi dan komitmen jangka panjang didukung oleh orderbook yang kuat Asia (Ex. Indonesia) Indonesia ME/Islamic
Perkembangan
Berdasarkan Undang-undang Nomor 19 Tahun 2008, Hingga saat ini, Project Financing Sukuk telah
Penerbitan Sukuk Negara (SBSN) yang khusus ditujukan mencapai Rp145,84 Triliun pembiayaan proyek yang
123 193
68
1 1 6 6
PROYEK
RP 51,9 T RP 25,7 T RP 45,2 T
DI SELURUH Pertahanan
& Keamanan
INDONESIA
Pertanian
Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Tomia Pembangunan Jembatan Pulau Balang Perpustakaan dan Laboratorium Terpadu
(2020 - 2021) (2015-2021) IAIN Palu (2021)
Pusat Pelayanan Haji dan Umrah Terpadu Fasilitas Genomic Biodiversitas Tropika dan Gedung Perpustakaan Universitas Sulawesi Barat
Maluku Tenggara (2021) Lingkungan Nasional Terintegrasi (2020-2021) (2021)
Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Binongko Gedung Kuliah Terpadu Politeknik Fasilitas Pengolahan Pangan Tradisional Terintegrasi
(2020-2021) Negeri Tanah Laut (2021) Badan Riset dan Inovasi Nasional (2021)
Pembangunan Rumah Susun Denkav 4/SP Pembangunan Pusat Konservasi Rusa Pusat Konservasi Sanctuary Hiu Paus
Mabes TNI AD, Bali (2021) Balai Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai (2021) Taman Nasional Teluk Cendrawasih (2019 – 2021)
Implementasi Pendanaan Industri Halal melalui Pasar Modal Syariah Tahun 2021
Program ini bertujuan agar pelaku 2. Pelaksanaan diseminasi kepada Berdasarkan hasil business matching
industri halal dapat memanfaatkan efek pelaku industri halal berskala mikro,industri halal, terdapat beberapa pelaku
syariah sebagai pilihan pendanaan baik kecil dan menengah (UMKM) yang UMKM industri halal yang berminat
melalui penerbitan saham atau sukuk merupakan binaan kementerian/ untuk menerbitkan efek syariah baik
melalui penawaran umum, penerbitan lembaga, asosiasi dan pihak-pihak melalui penawaran umum maupun
sukuk tanpa melalui penawaran umum, terkait layanan urun dana. Pihak-pihak tersebut
dan/atau penerbitan saham atau sukuk telah dilakukan pendampingan lebih
3. Pelaksanaan business matching atau
melalui Securities Crowdfunding (SCF) lanjut oleh IDX Incubator dan ALUDI/
one on one dengan pelaku industri
atau yang juga biasa disebut Layanan penyelenggara layanan urun dana agar
halal.
Urun Dana Berbasis Teknologi Informasi. proses penerbitan efek syariah yang
Sebagian besar pelaku UMKM yang direncanakan dapat berjalan secara
Tahapan kegiatan yang dilakukan antara efisien dan efektif. Dari kegiatan one
mengikuti kegiatan implementasi
lain: on one diketahui bahwa masih perlu
pendanaan industri halal melalui pasar
1. Koordinasi dengan stakeholder modal syariah tersebut berada pada adanya persiapan internal perusahaan
internal dan eksternal seperti level usaha mikro, sehingga masih khususnya mengenai intensi manajemen
kementerian/lembaga, asosiasi dibutuhkan inkubasi dan pendampingan dan pemegang saham untuk melakukan
dan pihak-pihak terkait yang terdiri untuk menyiapkan persyaratan terkait penawaran umum. Sementara itu,
dari Komite Nasional Ekonomi penerbitan efek melalui layanan urun dari UMKM yang berminat melakukan
dan Keuangan Syariah (KNEKS), dana. Selain itu, sebagian besar pelaku pendanaan melalui SCF, sebagian
Bank Indonesia, Kementerian UMKM mengalami kendala pendanaan besar kebutuhan dananya relatif kecil
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk biaya proses inkubasi sehingga dan secara manajemen usaha masih
(Kemenparekraf), IDX Incubator, berharap proses inkubasi dapat dilakukan diperlukan pengurusan legalitas badan
Asosiasi Layanan Urun Dana tanpa biaya (gratis). usaha dan tata kelola yang memadai.
Indonesia (ALUDI), Himpunan
Pengusaha Mikro dan Kecil
Indonesia (HIPMIKINDO).
Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir terhadap target audience, agar sosialisasi
pasar modal syariah mengalami dan edukasi yang dilakukan kemudian
perkembangan yang cukup signifikan, menjadi lebih efektif dan efisien. Pada tanggal 2 Maret 2021, Kepala Eksekutif
baik dari sisi jenis produk, peningkatan Pengawas Pasar Modal mengeluarkan surat Nomor
Berdasarkan hasil survei tersebut, dari S-30/D.04/2021 Penegasan Perpanjangan, atau
jumlah penerbit efek syariah, maupun
sisi demand diperoleh tingkat literasi Pencabutan Kebijakan Relaksasi terkait Dengan
jumlah investor yang berinvestasi di efek
pasar modal syariah sebesar 15% dan Adanya Pandemi Corona Virus Disease 19. Dalam
syariah. Namun demikian, pangsa pasar
tingkat inklusi sebesar 4%. Hasil tersebut surat tersebut terdapat kebijakan relaksasi
modal syariah terhadap industri pasar
menunjukkan bahwa baru sebagian terkait penerbitan DES berdasarkan surat nomor
modal masih relatif kecil. Hal tersebut
kecil masyarakat yang teredukasi dan S-145/D.04/2020 tanggal 19 Mei 2020 perihal
antara lain disebabkan oleh masih
memanfaatkan produk investasi syariah. penyesuaian waktu penetapan Daftar Efek Syariah
kecilnya tingkat awareness masyarakat
Namun demikian, masih kecilnya (DES) periode pertama tahun 2020, dimana kebijakan
terhadap produk syariah di pasar modal.
angka tersebut menunjukkan potensi tersebut menjadi diperpanjang pada tahun 2021.
Oleh karena itu, dalam rangka pertumbuhan yang sangat besar dalam Adapun detil kebijakan terkait DES tersebut adalah
mengetahui gambaran mengenai peningkatan literasi dan inklusi di pasar sebagai berikut:
kondisi riil di masyarakat terkait modal syariah.
pemahaman masyarakat terhadap pasar • Penetapan DES periode pertama tahun 2021
Sementara itu dari sisi supply, diperoleh disesuaikan dari batas waktu paling lambat 5 hari
modal syariah, pada tahun 2021 telah
tingkat literasi sebesar 44% dan tingkat kerja sebelum berakhirnya bulan Juli 2021 dan
dilaksanakan survei kepada masyarakat
preferensi sebesar 31%. Hal tersebut berlaku efektif pada 1 Agustus 2021.
sebagai investor (sisi demand) maupun
menunjukkan bahwa pelaku industri
survei kepada pelaku industri jasa • Keputusan Dewan Komisoner Otoritas Jasa
masih perlu ditingkatkan pengetahuan
keuangan sebagai penerbit efek syariah Keuangan Nomor KEP-62/D.04/2020, tentang
dan pemahaman tentang produk syariah
(sisi supply), yang dilakukan secara Daftar Efek Syariah pada tanggal 23 November
di pasar modal, agar mereka memiliki
daring. Selain untuk mengetahui 2020 dinyatakan tetap berlaku sampai dengan
confidence yang cukup tinggi dan
gambaran kondisi riil tentang diterbitkannya DES periode pertama tahun 2021.
mendorong penerbitan efek syariah di
pemahaman masyarakat maupun pelaku
pasar modal.
industri jasa keuangan, hasil survei
tersebut juga dapat dimanfaatkan
oleh OJK dalam melakukan pemetaan
Overview
Sampai dengan akhir tahun 2021, IKNB Syariah secara Keuangan Nomor 14/POJK.05/2020 tentang Kebijakan
keseluruhan masih mencatat pertumbuhan, baik dari Countercyclical Dampak Penyebaran Coronavirus
IKNB Syariah
sisi jumlah aset maupun entitas pelaku usaha. Dari Disease 2019 bagi Lembaga Jasa Keuangan Nonbank,
sisi aset, aset IKNB Syariah mencapai Rp120,81 triliun yaitu Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 30/
dengan laju pertumbuhan aset sebesar 3,90% (yoy). POJK.05/2021 yang ditetapkan pada tanggal 30
Selain itu, IKNB Syariah juga mengalami peningkatan Desember 2021. Peraturan ini dilatarbelakangi oleh
jumlah entitas pelaku usaha secara keseluruhan. Di pandemi COVID-19 yang diproyeksikan masih terus
”Sampai dengan akhir
akhir tahun 2021, tercatat jumlah entitas IKNB Syariah berlangsung dan memberikan dampak negatif bagi
tahun 2021, total aset IKNB sebanyak 207 pelaku usaha, yang terdiri dari 113 debitur dan LJKNB yang berpotensi mengganggu
kinerja LJKNB. Dengan ditetapkannya Peraturan
Syariah secara keseluruhan perusahaan yang beroperasi dengan prinsip syariah
secara penuh (full-fledged) dan 94 unit usaha syariah. Otoritas Jasa Keuangan Nomor 30/POJK.05/2021,
mencapai Rp120,81 triliun Peningkatan jumlah entitas pelaku usaha terbanyak maka kebijakan stimulus COVID-19 di sektor IKNB akan
dengan laju pertumbuhan pada sektor Perusahaan Asuransi Syariah, Dana Pensiun diperpanjang sampai dengan tanggal 17 April 2023 dari
Syariah, Perusahaan Penjaminan Syariah, dan Lembaga yang semula akan berakhir pada tanggal 17 April 2022.
aset sebesar 3,90% (yoy)” Keuangan Mikro Syariah.
Selain dari sisi kebijakan, dalam rangka mendorong
Pandemi COVID-19 yang dimulai sejak awal tahun pertumbuhan IKNB Syariah dan untuk meningkatkan
Industri Keuangan Non Bank (IKNB) Syariah, yang 2020 turut memberikan dampak yang cukup signifikan literasi masyarakat terhadap IKNB Syariah, OJK
terdiri atas Perasuransian Syariah (Perusahaan Asuransi pada IKNB Syariah. Meskipun demikian, kinerja terus melakukan sosialisasi, seminar, focus group
Jiwa Syariah, Perusahaan Asuransi Umum Syariah, sektor IKNB Syariah secara umum mampu bertahan discussion, workshop, dan penelitian. Dalam melakukan
dan Perusahaan Reasuransi Syariah), Dana Pensiun dan tetap tumbuh positif di tengah tekanan. Untuk kegiatannya, OJK bersinergi dengan kementerian, DSN-
Syariah (Dana Pensiun Pemberi Kerja-Program Pensiun menjaga momentum perbaikan kinerja dan juga MUI dan lembaga-lembaga terkait. Dengan adanya
Manfaat Pasti Syariah, Dana Pensiun Pemberi Kerja- menjaga stabilitas kinerja Lembaga Jasa Keuangan paket kebijakan yang dikeluarkan dan kegiatan-kegiatan
Program Pensiun Iuran Pasti Syariah, dan Dana Pensiun Nonbank (LJKNB) serta untuk menghindari potensi pengembangan yang terus dilakukan diharapkan IKNB
Lembaga Keuangan Syariah), Lembaga Pembiayaan gejolak pada saat berakhirnya masa berlaku kebijakan Syariah dapat terus bertumbuh dan menjadi salah
Syariah (Perusahaan Pembiayaan Syariah, Perusahaan countercyclical dampak penyebaran COVID-19 bagi satu pilar kekuatan dalam menumbuhkembangkan
Modal Ventura Syariah, dan Perusahaan Pembiayaan LJKNB, OJK telah menetapkan peraturan mengenai perekonomian syariah di Indonesia.
Infrastruktur Syariah), Lembaga Keuangan Syariah Perubahan Kedua atas Peraturan Otoritas Jasa
Khusus (Perusahaan Penjaminan Syariah, Perusahaan
Pergadaian Syariah, Lembaga Pembiayaan Ekspor
Indonesia (LPEI) Syariah, Perusahaan Pembiayaan
Sekunder Perumahan Syariah, dan Permodalan
Nasional Madani (PNM) Syariah); dan Lembaga
Keuangan Mikro Syariah memiliki potensi untuk terus
bertumbuh.
“Market share aset IKNB Syariah Perkembangan Market Share IKNB Syariah Tahun 2021
terhadap seluruh aset IKNB dalam Rp Miliar
2021 atau mengalami penurunan PERASURANSIAN 1.590.716 43.55 1.634.266 2,66% 97,34%
apabila dibandingkan dengan tahun a. Perusahaan Asuransi Jiwa 589.808 34.97 624.778 5,60% 94,40%
b. Perusahaan Asuransi Umum 182.696 6.616 189.312 3,49% 96,51%
2020, yaitu 4,61%” c. Perusahaan Reasuransi 29.71 1.964 31.674 6,20% 93,80%
d. Asuransi ASN, TNI/POLRI, Kecelakaan
Penumpang Umum dan Lalu Lintas Jalan 137.058 - 137.058 0,00% 100,00%
e. Asuransi Sosial (BPJS) 651.445 - 651.445 0,00% 100,00%
DANA PENSIUN 327.395 9.018 329.546 2,74% 99,35%
Market Share IKNB LEMBAGA PEMBIAYAAN 559.984 23.527 583.511 4,03% 95,97%
“7 dari 13 jenis IKNB Syariah Perkembangan Aset IKNB Syariah Tahun 2017 - 2021
dalam Rp Miliar
pada akhir tahun 2021 memiliki
peningkatan yang positif apabila JENIS INDUSTRI 2017 2018 2019 2020 2021
dibandingkan dengan tahun 2020.” PERASURANSIAN SYARIAH 40.520 41.959 45.453 44.440 43.550
Jumlah entitas IKNB Syariah pada akhir tahun Perkembangan Entitas IKNB Syariah 2017-2021
2021 mengalami peningkatan sebesar 2,48%
atau terdapat penambahan 5 entitas pelaku 2017 2018 2019 2020 2021
JENIS INDUSTRI
usaha apabila dibandingkan dengan tahun 2020. Full UUS Full UUS Full UUS Full UUS Full UUS
Peningkatan jumlah entitas pelaku usaha berasal PERASURANSIAN SYARIAH 13 50 13 49 13 49 13 47 14 45
dari sektor Perusahaan Asuransi Syariah, Perusahaan a. Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah 7 23 7 23 7 23 7 23 7 23
Penjaminan Syariah, Dana Pensiun Syariah, dan b. Perusahaan Asuransi Umum Syariah 5 25 5 24 5 24 5 21 6 19
Lembaga Keuangan Mikro Syariah. c. Perusahaan Reasuransi Syariah 1 2 1 2 1 2 1 3 1 3
DANA PENSIUN SYARIAH 1 - 2 2 3 3 4 4 4 6
LEMBAGA PEMBIAYAAN SYARIAH 7 38 7 37 9 32 9 31 9 31
a. Perusahaan Pembiayaan Syariah 3 34 3 32 5 29 5 28 5 28
Pada tahun 2021, total aset asuransi syariah mengalami penurunan sebesar 1,65% (yoy). Hal ini ditunjukkan oleh penurunan aset yang terjadi di masing-masing
subsektor yaitu sebesar 3,71% (yoy) pada asuransi jiwa syariah dan 6,88% (yoy) pada reasuransi syariah.
3.000 1000
2.000
500
1.000
0 0
2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan, 2021
Asuransi Syariah
SBSN Berjangka
18% 15.000
23%
10.000
5.000
Saham -
30% 2017 2018 2019 2020 2021
Reksadana
22%
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan, 2021
Total Aset
Rp Miliar Total aset dan total investasi mengalami peningkatan karena adanya penambahan
10.000 Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) yang melanjutkan penjualan paket
9.018
9.000
investasi syariah dan penambahan Unit Syariah dari Dana Pensiun Pemberi Kerja
8.000
(DPPK). Di sisi lain, hasil investasi mengalami penurunan dikarenakan portofolio
7.000
dana pensiun syariah didominasi oleh investasi di pasar uang sehingga bagi hasil
6.000
5.000 yang diperoleh tidak terlalu tinggi
4.000
3.000
2.000
1.000
0
2018 2019 2020 2021
Aset dan Piutang/ Penyertaan Perusahaan Modal Aset Perusahaan Pembiayaan Syariah
Ventura Syariah pada akhir tahun 2021 mengalami
Rp Miliar
peningkatan yang cukup signifikan masing-masing
35.000
sebesar 21,40% dan 17,67% apabila dibandingkan
dengan tahun 2020. 30.000
25.000
Peningkatan Aset dan Piutang ini disebabkan oleh
beberapa faktor, antara lain: 16.790 20.000
15.000
1. Terdapat Perusahaan Modal Ventura Syariah
yang mulai melakukan kegiatan usaha 10.000
penyertaan saham. 5.000
Rp Miliar
35.000
30.000
25.000
20.000
13.557 15.000
10.000
5.000
0
2017 2018 2019 2020 2021
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan, 2021
3 85
80,74%
2
80
2
2019 75
0,80 1
70
1
0 65
2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021
Gearing Ratio
%
450
400
350
292,64% 300
250
200
150
100
50
0
2017 2018 2019 2020 2021
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan, 2021
Aset dan Piutang/ Penyertaan Perusahaan Modal Aset Perusahaan Modal Ventura Syariah Piutang Pembiayaan Syariah/
Ventura Syariah pada akhir tahun 2021 mengalami Penyertaan MVS
peningkatan yang cukup signifikan masing-masing
Rp Miliar Rp Miliar
sebesar 21,40% dan 17,67% apabila dibandingkan
3.273 3.500 3.000
dengan tahun 2020.
2.520
3.000 2.500
Peningkatan Aset dan Piutang ini disebabkan oleh
beberapa faktor, antara lain: 2.500
2.000
2.000
1. Terdapat Perusahaan Modal Ventura Syariah yang 1.500
mulai melakukan kegiatan usaha penyertaan 1.500
saham. 1.000
1.000
2. Peningkatan pembiayaan bagi hasil yang 500
500
didominasi oleh penyaluran pembiayaan kepada
- -
sektor usaha mikro. 2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021
Biaya Operasional Pendapatan Operasional Gearing Ratio Investment Financing To Asset Ratio (IFAR)
(BOPO)
%
Kali %
120
6,49 7
103,24% 86
100 6 84
82
80 5
80
4 76,99%
60 78
3 76
40
74
2
72
20
1
70
0 0 68
2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021
Pada akhir tahun 2021, IFAR Perusahaan Modal Ventura Untuk Gearing Ratio Perusahaan Modal Ventura
Syariah mengalami penurunan sebesar -3,08% apabila Syariah mengalami peningkatan dikarenakan terdapat
dibandingkan dengan tahun 2020 dikarenakan faktor peningkatan pendanaan yang diperoleh Perusahaan
lain pada komponen aset modal ventura syariah Modal Ventura Syariah yang berasal dari lembaga non
mengalami peningkatan (meskipun pembiayaan bank.
meningkat, namun hal tersebut tidak mempengaruhi
BOPO juga mengalami peningkatan dikarenakan
IFAR). Komponen aset yang mengalami peningkatan
terdapat peningkatan pembayaran beban bagi hasil
signifikan tersebut adalah penempatan deposito dan
kepada pihak ketiga.
rupa-rupa aset.
Aset Lembaga Keuangan Syariah Khusus yang Aset Perusahaan Penjaminan Syariah Aset PNM Syariah (UUS)
mengalami peningkatan pada akhir tahun 2021
adalah sektor PNM Syariah dan Perusahaan Rp Miliar Rp Miliar
Penjaminan Syariah, yaitu masing-masing sebesar 5.000 18.981 20.000
4.450
92,62% dan 45,95% apabila dibandingkan dengan 4.500 18.000
tahun 2020. 4.000 16.000
3.500 14.000
Adapun faktor yang menyebabkan peningkatan aset 3.000 12.000
PNM Syariah dikarenakan terdapat peningkatan 2.500 10.000
penyaluran pembiayaan, yaitu Ulamm dan Mekaar. 2.000 8.000
Peningkatan yang sangat signifikan terjadi dari 1.500 6.000
penyaluran pembiayaan Mekaar. 1.000 4.000
500 2.000
Sedangkan peningkatan aset Perusahaan
- 0
Penjaminan Syariah dikarenakan terdapat
2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021
penambahan 3 (tiga) entitas pelaku usaha baru
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan, 2021
yang memberikan kontribusi penambahan aset dan
peningkatan penerimaan Imbal Jasa Kafalah (IJK)
yang disebabkan oleh naiknya nilai penjaminan.
Dampak COVID-19 juga menyebabkan beberapa
Lembaga Keuangan Syariah mentransfer risiko
kreditnya kepada Perusahaan Penjaminan Syariah.
Aset Perusahaan Pergadaian Syariah Aset Perusahaan Pembiayaan Sekunder Aset LPEI Syariah
Perumahan Syariah (UUS)
Rp Miliar
Rp Miliar Rp Miliar
18.000
12.000 4.500
4.000 16.000
10.000 14.000
8.684 3.500
3.000 12.000
8.000 2.588
9.471
2.500 10.000
6.000 8.000
2.000
1.500 6.000
4.000
1.000 4.000
2.000 2.000
500
0 0
0
2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021
2017 2018 2019 2020 2021
Pokok Pengaturan
Batas Waktu Penyampaian Laporan a. diperpanjang selama 5 (lima) hari kerja dari batas waktu berakhirnya kewajiban laporan berkala secara bulanan, triwulanan,
dan semesteran;
Berkala yang Disampaikan oleh
LJKNB kepada OJK dan/atau b. diperpanjang selama 10 (sepuluh) hari kerja dari batas waktu berakhirnya kewajiban laporan berkala yang disampaikan
secara empat bulanan; dan
Diumumkan atau Dipublikasikan oleh
LJKNB kepada Masyarakat c. diperpanjang selama 1 (satu) bulan dari batas waktu berakhirnya kewajiban laporan berkala secara tahunan.
a. Pelaksanaan presentasi atau pemaparan dan klarifikasi dalam proses penilaian kemampuan dan kepatutan bagi calon pihak
Mekanisme Pelaksanaan utama LJKNB dengan tatap muka langsung di kantor OJK atau tempat lain yang ditetapkan oleh OJK atau media video
Penilaian Kemampuan dan conference; dan
Kepatutan b. OJK dapat meminta calon pihak utama LJKNB untuk melakukan presentasi atau pemaparan dan klarifikasi melalui tatap
muka langsung di kantor OJK atau tempat lain yang ditetapkan oleh OJK dalam kondisi tertentu.
a. nilai pembiayaan untuk setiap Debitur paling banyak sebesar Rp10.000.000.000 (sepuluh miliar rupiah);
Persyaratan Kegiatan Usaha
b. memiliki agunan berupa kendaraan bermotor, tanah, bangunan, dan/atau alat berat (tidak berlaku untuk pembiayaan
Pembiayaan Modal Kerja dengan < Rp50 juta);
cara Fasilitas Modal Usaha c. dilakukan pengecekan terhadap kelayakan Debitur melalui lembaga pengelola informasi perkreditan yang telah
memperoleh izin usaha dari OJK; dan
d. dilakukan analisis kelayakan kemampuan pembayaran Debitur.
Dalam hal hasil valuasi aktuaria periode 31 Desember 2020 menunjukkan bahwa dana pensiun pemberi kerja yang
Ketentuan Valuasi Aktuaria Dana menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti mempunyai kualitas pendanaan tingkat ketiga, dana pensiun pemberi kerja
Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dapat tidak melakukan valuasi aktuaria pada tahun 2021, sepanjang memenuhi kriteria:
a. memiliki rasio solvabilitas paling rendah 80% (delapan puluh persen);
b. usulan iuran tambahan dari valuasi aktuaria periode 31 Desember 2020 telah disetujui untuk dibayarkan oleh pendiri DPPK;
dan
c. adanya surat pernyataan pendiri DPPK bersedia untuk menambah pendanaan apabila diperlukan agar DPPK dapat
memenuhi seluruh kewajibannya.
Jangka Waktu Berlaku POJK ini ialah sampai dengan tanggal 17 April 2023, kecuali:
Jangka Waktu Berlaku POJK
1. kebijakan yang terkait batas waktu penyampaian laporan berkala;
2. pelaksanaan penilaian kemampuan dan kepatutan; dan
3. mekanisme komunikasi perusahaan perasuransian,
yang berlaku selama jangka waktu darurat COVID-19.
rumah tinggal yang granular dan ringan perusahaan pembiayaan syariah Bobot Risiko
S-5/D.05/2021
Pada tahun 2021, OJK telah menerbitkan izin bersyarat LKM. Sedangkan dalam
2 (dua) peraturan dan 1 (satu) surat POJK 19 tahun 2021, terdapat beberapa
edaran, yaitu POJK Nomor 10 / penyesuaian antara lain peningkatan
POJK.05/2021 Tentang Perizinan Usaha batas maksimum penyaluran pinjaman/
dan Kelembagaan LKM (POJK 10 tahun pembiayaan (BMPP), penyesuaian
2021), POJK Nomor 19 /POJK.05/2021 pembentukan penyisihan penghapusan
Tentang Penyelenggaraan Usaha LKM pinjaman/pembiayaan (PPP), penetapan
(POJK 19 tahun 2021), dan SEOJK nomor batasan pinjaman bermasalah (NPL/
11/SEOJK.05/2021 tentang Pedoman NPF), serta penyesuaian standar
Penerapan Program APU dan PPT Bagi penilaian kinerja LKM.
LKM (SEOJK 11 tahun 2021). Peraturan
Melalui penerbitan SEOJK 11 tahun
tersebut diterbitkan dalam rangka
2021, OJK memperkenalkan konsep
mendukung penguatan kualitas tata
risiko dalam konteks pencucian uang dan
kelola LKM, dengan mempertimbangkan
pendanaan terorisme kepada LKM, serta
dinamika perkembangan industri LKM
pedoman dari program anti pencucian
dan masukan dari seluruh pemangku
uang dan pencegahan pendanaan
kepentingan.
terorisme. Dalam menjalankan program
Beberapa perubahan dalam POJK tersebut LKM diharuskan untuk
10 tahun 2021 antara lain adanya menerapkan 5 (lima) pilar penerapan
peningkatan persyaratan permodalan Program APU-PPT yang meliputi
LKM, adanya verifikasi dan wawancara Pengawasan aktif Direksi dan Komisaris,
dalam proses perizinan usaha LKM, Kebijakan dan Prosedur, Pengendalian
peningkatan tata kelola melalui Intern, Sistem Informasi Manajemen, dan
kepengurusan LKM serta dihapuskannya SDM & Pelatihan.
100 50
0 0 0 0 0
2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan, 2021
Dampak dari pandemi COVID-19 terhadap industri LKM Dalam rangka mendukung momentum pemulihan
masih berlanjut sampai dengan 2021. Namun seiring ekonomi dan stabilitas kinerja lembaga keuangan
dengan pemulihan yang bertahap dalam kegiatan termasuk LKMS, pada tahun 2021 OJK menerbitkan
ekonomi pada seluruh skala usaha, termasuk mikro POJK Nomor 30 /POJK.05/2021 Tentang Perubahan
dan kecil, telah mendorong pertumbuhan secara Kedua Atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
positif bagi usaha LKMS. Pada Desember 2021, aset 14/Pojk.05/2020 Tentang Kebijakan Countercyclical
LKMS menunjukkan pertumbuhan (yoy) sebesar Dampak Penyebaran Coronavirus Disease 2019
13,51% menjadi Rp567,20 miliar, dengan didorong Bagi Lembaga Jasa Keuangan Nonbank. Dengan
pertumbuhan pembiayaan 15,85% dibandingkan adanya Penerbitan peraturan tersebut antara lain
tahun sebelumnya menjadi Rp223,32 miliar. Sejalan telah memperpanjang masa penerapan kebijakan
dengan hal tersebut simpanan masyarakat di LKMS juga restrukturisasi bagi nasabah LKM yang terkena dampak
mengalami peningkatan pertumbuhan sebesar 17,47 penyebaran COVID-19 hingga April 2023.
% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp252,39
Miliar.
Selama 2021, pertumbuhan jumlah entitas dan Perkembangan Pembiayaan BWM Perkembangan Jumlah BWM
pembiayaan LKMS BWM cenderung meningkat
Nominal (LHS, Rp Miliar) Pertumbuhan YoY (RHS, %)
ketika masih berlangsungnya adaptasi tatanan %
70
hidup baru (new normal) akibat pandemi covid-19. 15 30 62
Pada tahun Desember 2021, pembiayaan LKMS 12,21 60
BWM terlihat tumbuh sebesar 14,16% menjadi 20
50
Rp12,21 Miliar seiring dengan pertumbuhan
10
jumlah entitas menjadi 62 LKMS BWM, dengan 14,16% 10 40
sebagian besar persebarannya di wilayah pulau
30
Jawa. 0
5
20
Selain itu, pada tahun 2021 terdapat beberapa
-10
pengembangan produk dan layanan yang telah 10
dilakukan LKMS BWM, antara lain:
0 -20 0
2018 2019 2020 2021 2018 2019 2020 2021
• Pengembangan terhadap fitur aplikasi
transaksi nasabah aplikasi BWM Mobile,
seperti fitur pembayaran dan pembelian. Persebaran BWM Kalimantan Selatan
Jawa Barat
Jawa Timur
0 2 4 6 8 10 12 14 16
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan, 2021
Overview Financial
Technology Syariah
Fintech Peer to Peer Lending (P2PL)
Penyelenggara Fintech P2PL Berbasis Syariah
Industri Fintech Peer to Peer Lending Hingga akhir Desember 2021, terdapat
(P2PL) Syariah merupakan layanan 7 penyelenggara berbasis syariah dan
jasa keuangan berdasarkan prinsip 1 penyelenggara konvensional yang
syariah yang mempertemukan atau memiliki produk syariah dari total
menghubungkan pemberi pembiayaan sebanyak 104 penyelenggara P2PL.
dengan penerimaan pembiayaan
Selama 2020, terdapat 3 pembatalan
dalam rangka melakukan akad
tanda terdaftar penyelenggara
pembiayaan dalam mata uang rupiah
berbasis syariah. Pembatalan tersebut
secara langsung melalui sistem
disebabkan karena penyelenggara
elektronik dengan menggunakan
tidak dapat meneruskan kegiatan
jaringan internet. Industri ini hadir
operasionalnya. OJK sedang menyusun
di Indonesia sebagai salah satu
rancangan peraturan baru yang salah
alternatif pendanaan bagi berbagai
satunya dalam rangka mengakomodasi
kalangan masyarakat. Fintech P2PL
Penyelenggaraan dengan prinsip
Syariah tumbuh mengikuti kebutuhan
syariah.
pendanaan masyarakat mulai dari
sektor UMKM, industri kreatif,
Penyelenggara Fintech P2PL Konvensional yang
properti, pembiayaan haji, konsumtif,
Memiliki Produk Syariah
dan sektor lainnya menggunakan
bisnis model syariah.
Kontribusi P2PL Syariah masih relatif sangat kecil dibandingkan dengan seluruh
Perkembangan Fintech P2PL industri, namun potensi berkembangnya P2PL Syariah di masa yang akan datang
P2PL Syariah memiliki outstanding Pembiayaan P2PL Syariah telah menyalurkan sebesar Rp3,28 Total aset P2PL Syariah sebesar Rp74,13 Miliar
Rp1,27 Triliun per Desember 2021 atau 4,25% Triliun s.d. Desember 2021 atau 1,1% dari per Desember 2021 atau 1,83% dari seluruh
dari seluruh outstanding pinjaman P2PL. seluruh penyaluran P2PL. aset penyelenggara P2PL.
1 1 1 8 1 www.syarq.com
16 Klaster RegTech Online Insurance Financing Property
Distress Hub Agent Investment
Solution Management
Per 31 Desember 2021, OJK telah Sandbox dan direkomendasikan untuk
84 Penyelenggara
IKD mencatatkan 84 Penyelenggara IKD melanjutkan proses perizinan ke industri
untuk masuk kedalam fase uji coba Securities Crowdfunding, antara lain:
1 2 2 4 1
Wealthtech Funding Tax and E-KYC Insurance Broker regulatory sandbox yang saat ini kerjasama.com; kandang.in; dan alumnia.
agent Accounting Marketplace
terdiri dari 16 klaster model bisnis
Selanjutnya, sesuai dengan ketentuan
berbeda. Disamping itu, saat ini telah
Pasal 14 POJK 13/2018, Penyelenggara
terdapat 4 Klaster yang telah selesai
Inovasi Keuangan Digital (IKD) adalah teknologi informasi dan komunikasi yang berstatus direkomendasikan berhak
masa uji cobanya antara lain online
aktivitas pembaruan proses bisnis, sebagai sarana utama pemberian mengajukan permohonan pendaftaran
gold depository, social network & robo
model bisnis, dan instrumen keuangan layanan kepada konsumen di sektor kepada Otoritas Jasa Keuangan paling
advisor, project financing (yang telah
yang memberikan nilai tambah baru di jasa keuangan; (3) mendukung inklusi lambat 6 (enam) bulan sejak penetapan
bertransformasi menjadi securities
sektor jasa keuangan dengan melibatkan dan literasi keuangan; (4) bermanfaat status direkomendasikan dan klaster
crowdfunding) dan blockchain based.
ekosistem digital. dan dapat dipergunakan secara model bisnis tersebut dinyatakan
Dari 84 Penyelenggara tersebut, terdapat
luas; (5) dapat diintegrasikan pada ditiadakan dan beralih sesuai dengan
6 Penyelenggara IKD berbasis syariah.
Untuk menjadi penyelenggara IKD, hasil keputusan Regulatory Sandbox.
layanan keuangan yang telah ada; (6)
perusahaan harus memenuhi 7 Kriteria Adapun hingga 2021 sudah terdapat
menggunakan pendekatan kolaboratif;
IKD, yaitu: (1) bersifat inovatif dan 3 penyelenggara IKD yang telah
(7) memperhatikan aspek perlindungan
berorientasi ke depan; (2) menggunakan menyelesaikan proses Regulatory
konsumen dan perlindungan data.
Peran Asosiasi
Pada 2020, OJK telah menunjuk Asosiasi Selain menjalankan fungsi pengawasan pada Januari hingga Desember 2021,
Fintech Syariah Indonesia (AFSI) sebagai market conduct, Asosiasi diharapkan AFSI sebagai asosiasi yang ditunjuk
Fintech Syariah Asosiasi Penyelenggara IKD berbasis dapat berkomitmen untuk (i) mematuhi untuk membawahi Inovasi Keuangan
Indonesia (AFSI)
Syariah. Penunjukan AFSI sebagai peraturan dan tunduk kepada standar Digital berbasis syariah dan selaku
salah asosiasi yang ditunjuk oleh OJK yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa perpanjangan tangan dari OJK, telah
untuk menaungi Penyelenggara IKD Keuangan; (ii) menyusun standar industri melakukan berbagai kegiatan dalam
ini merupakan salah satu upaya OJK dan mengembangkan operasional rangka meningkatkan literasi dan inklusi
dalam mengimplementasikan metode Asosiasi Penyelenggara IKD; (iii) keuangan syariah, diantaranya Sosialisasi
pengawasan “market conduct” untuk mendukung program kerja Otoritas Jasa kepada masyarakat baik secara daring
mempermudah mekanisme koordinasi Keuangan; dan (iv) melaksanakan edukasi maupun luring, kerja sama dengan
dan pengawasan IKD dan terciptanya dan perlindungan konsumen serta kerja Perguruan Tinggi di Indonesia dalam
mekanisme pengawasan mandiri dan sama domestik dan internasional. hal penyelenggaraan kuliah umum;
saling mengawasi antar Penyelenggara penelitian di bidang fintech syariah; serta
Dalam rangka peningkatan literasi dan
IKD (self-control mechanism). penyaluran magang.
inklusi keuangan syariah di Indonesia,
Digital Financial
Selanjutnya OJK berperan aktif dalam bentuk e-book, video animasi, dan layanan keuangan digital, pemahaman
mendukung peningkatan pertumbuhan games. Target utama yang program DFL terkait risiko yang melekat pada
Literacy (DFL) literasi dan inklusi keuangan adalah Generasi Milenial yang merupakan penggunaan IKD dan layanan keuangan
berkelanjutan khususnya pada keuangan pengguna terbesar layanan keuangan digital lainnya, serta cara mitigasinya,
digital baik konvensional maupun syariah digital. sehingga dapat menjadikan masyarakat
yakni dengan menginisiasi program lebih berhati-hati dan bijak dalam
Sebagai tindak lanjut inisiatif
Digital Financial Literacy (DFL). penggunaan layanan digital. Sosialiasi
program DFL, selama tahun 2021,
kepada generasi milenial tersebut juga
Program DFL merupakan hasil kerjasama OJK melaksanakan Sosialisasi Digital
diharapkan menjadikan mahasiswa
antara OJK dengan Asian Development Financial Literacy di delapan kota pada
sebagai pioneer serta perpanjangan
Bank (ADB) dan World Bank untuk 20 universitas dengan total peserta 8.623
tangan (agent) OJK dalam memberikan
menghasilkan modul-modul edukasi orang. Dalam Sosialisasi tersebut, OJK
literasi keuangan digital ke masyarakat
keuangan digital yang dikemas secara memperkenalkan modul digital financial
sekitarnya.
interaktif, menarik dan mudah dipahami literacy guna memberikan edukasi terkait
Bauran Kebijakan Bank Indonesia Strategi Penguatan Pilar Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Syariah
Bank Indonesia
Nilai Tukar
Suku Bunga
MONETER
Kebijakan
Internasional Likuiditas
Digitalisasi Ekonomi
han
Sistem bu
tu
m
Intermediasi
Pembayaran
MAKRO- dan Pilar 1 : Ekonomi Syariah
r
Pe
SISTEM
n
s t e m Ke u a n g a
PRUDENSIAL Ketahanan Pilar 2 : Keuangan Syariah
Digitalisasi PEMBAYARAN Pilar 3 : Riset, Edukasi,
Pengedaran Sosialisasi
Sta b
Uang
s Si
ilit
ta
as
on ab
ili
St
M
et
er
UMKM Digital
dan Ekspor PENGEM-
Integrasi
EKONOMI- Keb. Moneter,
KEUANGAN BANGAN
PASAR Operasi
INKLUSIF
Ekonomi-Keuangan DAN HIJAU UANG Moneter dan
Syariah Pasar Uang Tahap Penguatan dan Akselerasi Tahap Implementasi Nasional
2022-2023 2024-2025
Sustainable Financing
Sumber: Laporan Perekonomian Indonesia Tahun 2021 Sumber: Laporan Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia Tahun 2021
Dalam bauran kebijakan Bank Indonesia, Pada tahun 2021, beragam peran kembali dilakukan melalui tiga Ketiga strategi penguatan ini
kebijakan ekonomi syariah selain kebijakan ekonomi dan keuangan strategi penguatan di setiap pilar diimplementasikan di ketiga pilar
merupakan bagian dari kebijakan syariah tersebut akan difokuskan untuk pengembangannya. Ketiga strategi kebijakan pengembangan ekonomi dan
moneter dan makroprudensial dengan mendukung akselerasi pemulihan penguatan yang telah dimulai pada keuangan syariah Bank Indonesia yang
prinsip syariah, juga bersinergi dalam ekonomi dengan tetap menjaga tahun 2021 tersebut mencakup mencakup pemberdayaan ekonomi
upaya inklusivitas ekonomi melalui kestabilan sistem keuangan. (i) Penguatan Model Bisnis dan syariah, pendalaman pasar uang untuk
pemberdayaan berdasarkan prinsip Perluasan Implementasi, (ii) Penguatan mendukung pembiayaan syariah, serta
Dalam implementasi kebijakan
kemitraan, baik pada UMKM syariah, Kelembagaan, serta (iii) Penguatan penguatan riset, edukasi dan sosialisasi.
pengembangan ekonomi dan keuangan
maupun pada unit ekonomi pesantren. Infrastruktur termasuk Digitalisasi.
syariah Bank Indonesia, akselerasi
Bauran kebijakan yang ditempuh oleh rupiah dilakukan melalui instrumen Grafik Perkembangan OMS Rupiah 2021: Absorbsi dan Injeksi
Bank Indonesia berfokus pada upaya Fasilitas Simpanan Bank Indonesia
Rp Triliun
untuk menjaga kecukupan likuiditas di Syariah (FASBIS) dan Sukuk Bank Absorpsi Injeksi Total OMS
120
pasar uang syariah. Hal ini dilakukan Indonesia (SukBI). Sementara injeksi 104,34
dengan tetap menjaga stabilitas sistem likuiditas rupiah dilakukan melalui 100
keuangan melalui penerapan kebijakan Pengelolaan Likuiditas Berdasarkan
80
moneter dan makroprudensial yang Prinsip Syariah Bank Indonesia (PaSBI)
akomodatif. dan Fasilitas Likuiditas Berdasarkan 60
Prinsip Syariah Bank Indonesia (FLiSBI) 40
Operasi Moneter Syariah (OMS)
untuk standing facilities syariah
merupakan pelaksanaan kebijakan 20
moneter yang dilakukan oleh Bank Kegiatan OMS sepanjang tahun 0
Indonesia untuk pengendalian 2021 stabil dengan tren peningkatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
moneter berdasarkan prinsip syariah. menjelang akhir tahun. Peningkatan Sumber: Laporan Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia Tahun 2021
Volume transaksi Pasar Uang Antarbank Peningkatan ini didorong oleh semakin Grafik Perkembangan Transaksi PUAS
Berdasarkan Prinsip Syariah (PUAS) tingginya transaksi perbankan seiring
100 92,62 600
relatif stabil dan cenderung meningkat dengan pemulihan ekonomi domestik. 90
signifikan menjelang akhir tahun. Hal tersebut sejalan dengan harapan 80 500
Frekuensi Transaksi 489
Volume transaksi PUAS mulai mengalami Bank Indonesia agar perbankan syariah 70 400
60 (axis kanan)
peningkatan yang signifikan sejak dapat mengoptimalkan pemenuhan
September 2021 hingga mencapai likuiditas melalui pasar terlebih dahulu 50 300
40
puncaknya pada November 2021 dengan sebelum mengakses likuiditas ke 200
30 Volume (Rp Triliun)
total volume transaksi sebesar Rp92 Bank Indonesia sehingga pasar uang 20 100
triliun. Peningkatan dari sisi volume syariah menjadi lebih berkembang. 10
transaksi PUAS juga didukung dengan Adapun tingkat indikasi imbal hasil 0 0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
peningkatan dari sisi frekuensi transaksi PUAS sepanjang tahun 2021 berada
PUAS yang mencapai 498 pada November pada kisaran 2,54% - 3,34% atau masih
2021. berada di bawah kisaran suku bunga Grafik Perkembangan RRT Tingkat Indikasi Imbalan PUAS
Pasar Uang Antarbank (PUAB) dan BI 7 100 92,62 4,0%
days reverse repo rate. 90 3,5%
80
3,0%
70 RRT Tk. Indikasi Imbal
60 2,5%
Hasil (axis kanan) 2,65%
50 2,0%
40 1,5%
30
Volume (Rp Triliun) 1,0%
20
10 0,5%
0 0,0%
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
Sumber: Laporan Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia Tahun 2021
Bank Indonesia memperluas tahun 2020 melibatkan sepuluh point penguatan kelembagaan dan Negeri bersama stakeholders di daerah
implementasi program pemberdayaan pesantren mitra dengan fokus pada bisnis HEBITREN. Sampai dengan Tahun berhasil memfasilitasi 596 sertifikat
ekonomi syariah dalam rangka komoditas hortikultura ekspor khususnya 2021, telah terbentuk 15 kelembagaan halal.
penguatan ekosistem rantai nilai halal cabai merah, dimana lima pesantren HEBITREN wilayah yang beranggotakan
Sebagai sumber pertumbuhan baru,
atau halal value chain (HVC). Dalam diantaranya juga berbudidaya jahe merah sekitar 347 pondok pesantren.
peningkatan kemandirian ekonomi
mengembangkan ekosistem HVC, Bank untuk pasar ekspor.
Dalam ekosistem HVC, sertifikasi halal pondok pesantren juga menjadi faktor
Indonesia berfokus pada lima sektor
Program Industri Kreatif Syariah (IKRA) merupakan salah satu instrumen kunci dalam upaya memperkuat
prioritas ekonomi syariah, yakni pertanian
Indonesia yang diinisiasi oleh Bank yang tidak kalah pentingnya untuk ekonomi dan keuangan syariah. Program
terintegrasi, makanan halal, fesyen
Indonesia juga terus berkolaborasi memberikan kepastian jaminan halal pengembangan usaha pondok pesantren
muslim, pariwisata ramah muslim dan
dengan berbagai stakeholders baik kepada masyarakat. Penguatan sertifikasi yang dilakukan Bank Indonesia hingga
energi baru terbarukan.
kementerian, asosiasi, perbankan, halal terus diakselerasi oleh Bank tahun 2021 telah diimplementasikan di
Penguatan pada sektor Pertanian maupun pihak-pihak lain untuk Indonesia melalui sinergi dan kolaborasi 554 pondok pesantren yang tersebar di
dilakukan melalui perluasan mendorong penguatan pelaku usaha dengan berbagai pihak. Kolaborasi Bank 34 provinsi.
implementasi program Integrated syariah. Hingga tahun 2021, IKRA Indonesia dengan Badan Penyelenggara
Farming with Technology and Indonesia memiliki total anggota Produk Jaminan Produk Halal (BPJPH)
Information (INFRATANI) dan program sebanyak 502 pelaku usaha sektor fesyen dan sejumlah perguruan tinggi semakin
Jaringan Usaha Berorientasi Ekspor muslim dan makanan minuman halal. ditingkatkan pada tahun 2021 melalui
(JUARA EKSPOR). Pada tahun 2021 penambahan jumlah halal center di
Bank Indonesia juga memfasilitasi
program INFRATANI diperluas Universitas Syiah Kuala Aceh dan IAIN
program Himpunan Ekonomi Bisnis
implementasinya tidak hanya melibatkan Fattahul Muluk Papua, melengkapi tiga
Pesantren (HEBITREN) untuk mendorong
unit usaha pesantren tetapi juga halal center di Institut Tazkia, Universitas
sinergi dan kolaborasi seluruh pesantren
komunitas petani dengan total mencapai Padjajaran dan Universitas Jenderal
di Indonesia dalam membangun ekonomi
40 pelaku usaha mitra. Sementara Inisiasi Soedirman. Di tingkat daerah, kiprah
umat. Tahun 2021 menjadi starting
JUARA EKSPOR dimulai pertengahan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Dalam
INFRATANI IKRA
Program Penguatan Sektor Program Industri Kreatif PRISMA DESA BERDIKARI DASYARMAS KERJASAMA
Pertanian Terintegrasi Syariah Indonesia Program Program Desa Pemberdayaan KELEMBAGAAN
Berbasis Society dan IT Pemberdayaan Berdaya, Kreatif, Ekonomi
Insan Masjid Religius, dan Syariah Berbasis
PIKAT KUPAS TALAS Inspiratif Ormas
Program Program Penguatan Kapasitas
Pengolahan Industri dan Kualitas Produksi Pelaku
Kelapa Terpadu Usaha Syariah
Infrastruktur
JUARA EKSPOR SMART
Program Jaringan Program Sustainable
KESTRI SKALA
Usaha Berorientasi Muslim-Friendly and Attractive
Program Kawasan Ekonomi Program
Ekspor Tourism
Syariah Terintegrasi Sertifikasi
Makanan Halal
HEBITREN HALKIT
Holding Ekonomi dan Program Penguatan SHARIA GLOBAL SHARIA DOMESTIC
Bisnis Pesantren Halal Kitchen PLAYER FORUM PLAYER FORUM
PUMPI PINTER
Permberdayaan UMKM Program Pendukung
Perempuan Indonesia Infrastruktur Terintegrasi
Sinergi Kebijakan
Pada tahun 2021, penguatan
sinergi kebijakan dan inovasi dalam
Ekonomi dan pengembangan ekonomi dan
Keuangan Syariah
keuangan syariah terus dilakukan guna
meningkatkan perannya bagi pemulihan
Bank Indonesia terus menempuh bauran kebijakan Untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional, pembayaran. Salah satu inovasi dalam system
akomodatif dan berbagai inovasi kebijakan untuk Bank Indonesia juga mengoptimalkan kebijakan pembayaran yang semakin banyak digunakan adalah
mendorong pembiayaan kepada sektor riil melalui makroprudensial yang bersifat akomodatif. Kebijakan ini Quick Response (QR) Code. Pemanfaatan QRIS dilakukan
berbagai instrumen. Salah satu instrumen Bank ditempuh dengan merelaksasi batasan rasio FTV untuk dalam pengembangan usaha syariah khususnya
Indonesia yang turut mendorong sektor riil secara pembiayaan properti dan batasan uang muka untuk komunitas UMKM termasuk usaha atau bisnis yang
tidak langsung adalah Sukuk Bank Indonesia (SukBI). pembiayaan kendaraan bermotor, mempertahankan dikembangkan oleh pondok pesantren. Selain itu,
Penguatan pasar uang syariah dilakukan melalui besaran ketentuan RIM Syariah dan PLM Syariah, QRIS juga digunakan dalam aktivitas keuangan sosial
penguatan regulasi, pengembangan instrumen, serta menyempurnakan kebijakan Rasio Pembiayaan syariah, seperti pembayaran donasi melalui masjid atau
perluasan penerbit dan basis investor serta penguatan UMKM menjadi kebijakan Rasio Pembiayaan Inklusif lembaga pengelola zakat, infak, sedekah dan wakaf
infrastruktur dan kelembagaan. Bank Indonesia terus Makroprudensial (RPIM). (ZISWAF).
mendorong implementasi instrumen baru Sertifikat
Pengembangan ekonomi dan keuangan syariah
Pengelolaan Dana Berdasarkan Prinsip Syariah (SiPA)
tidak hanya dilakukan pada sektor moneter dan
sebagai alternatif transaksi repo syariah yang bersifat
makroprudensial, tetapi juga melalui sektor sistem
secured.
Overview Islamic
Finance
Dalam rangka meningkatkan literasi, inklusi dan
awareness masyarakat terhadap ekonomi dan keuangan
syariah, selama tahun 2021, Lembaga/Regulator telah
melaksanakan beberapa kegiatan pengembangan
ekonomi dan keuangan syariah kepada pelaku industri
jasa keuangan dan masyarakat luas. Kegiatan – kegiatan
tersebut berbentuk Business matching, Seminar/
Webinar edukasi, Training TOT dan seterusnya. Kegiatan
tersebut merupakan kegiatan kolaborasi antar lembaga
maupun pelaku industri.
Gebyar Safari
Ramadhan
Gebyar Safari Ramadhan (GSR) Sahur Berkah Bareng (PSBB), dan 4 Puncak rangkaian kegiatan GSR 1442 H
merupakan rangkaian program literasi (empat) kegiatan Instagram Live Bedah dilaksanakan melalui kegiatan Gebyar
dan edukasi keuangan syariah selama Produk Keuangan Syariah (Bedug Ah) Ramadhan Nusantara (GRN) secara
bulan Ramadhan bekerja sama dengan yang dihadiri secara online oleh 18.012 serentak oleh Kantor Regional (KR) dan
stakeholders terkait dan PUJK di Sektor peserta. Sebagai bagian dari upaya Kantor OJK (KOJK) di seluruh Indonesia.
Jasa Keuangan syariah. menyemarakkan rangkaian kegiatan Rangkaian pelaksanaan GSR 1442 H
GSR, OJK juga menyelenggarakan Kontes mencakup 124 kegiatan yang terdiri
Pada rangkaian kegiatan Gebyar Safari
Keuangan Syariah di bulan Ramadhan dari webinar edukasi keuangan syariah,
Ramadhan 1442 H tahun 2021, telah
(KURMA) dengan 4 kategori, yaitu lomba edukasi keuangan syariah secara luring
dilaksanakan sebanyak 4 (empat)
kuliah tujuh menit (kultum), vlog, video (tatap muka), talkshow di radio, IG live,
kegiatan Webinar Edukasi Keuangan
kreatif dan mewarnai dengan total dan berbagai jenis perlombaan.
Syariah, 4 (empat) kegiatan Podcast
pendaftar lomba sebanyak 646 peserta.
iB Vaganza
Kegiatan Literasi
Sepanjang tahun 2021, Tim Percepatan Akses Program Kelas Inklusi Keuangan (Kelingan) Bisnis
Keuangan Daerah (TPAKD) telah melaksanakan 24 kepada 104 peserta pelaku UMKM di wilayah Cirebon
dan Inklusi Tim kegiatan edukasi dan sosialisasi tematik syariah dan sekitarnya pada tanggal 29 April 2021.
Percepatan Akses
dengan total peserta lebih dari 2.000 peserta.
Pelatihan Usaha Pertanian kepada 100 perwakilan
Kegiatan tersebut dilakukan oleh 7 TPAKD yaitu TPKAD
Keuangan Daerah
usaha milik Pondok Pesantren di Jawa Timur pada
Kabupaten Binjai, TPKAD Kabupaten Bone, TPKAD
tanggal 27 Maret 2021. Dilaksanakan di Pondok
Kabupaten Cirebon, TPAKD Kabupaten Gunungkidul,
(TPAKD) TPKAD Kabupaten Kampar, TPAKD Kabupaten Sleman
Pesantren Fathul Ulum Jombang.
dan TPKAD Provinsi Jawa Timur. Sebagai upaya meningkatkan akses keuangan
masyarakat, pada tahun 2021 TPAKD Kabupaten Bone,
Pelaksanaan kegiatan edukasi dan sosialisasi tematik
TPAKD Kabupaten Way Kanan dan TPAKD Provinsi
syariah oleh TPKAD ditujukan kepada beberapa
Sulawesi Selatan mengimplementasikan program
komunitas seperti Pelajar, UMKM, Petani dan Peternak
pemberian akses pembiayaan syariah, K/PMR Akad
melalui pengenalan produk dan layanan jasa keuangan,
Syariah Industri Kreatif (ASYIK), dan KPR syariah
business matching serta pelatihan usaha. Adapun
bersubsidi bagi ASN dengan total dana yang disalurkan
program kerja yang dilaksanakan oleh TPKAD di
sebesar Rp 44 Miliar.
antaranya:
Sosialisasi SimPel
iB kepada Pelajar
di Nusa Tenggara
Barat
Sebagai upaya menumbuhkan kesadaran Kegiatan sosialisasi dilaksanakan pada Rabu, 22 September 2021 dengan melibatkan
mengenai pentingnya budaya menabung 4 sekolah yakni SMAN 4 Mataram, SMAN 7 Mataram, SMK 5 Darul Falah, dan SMK PP
dan untuk mendukung akselerasi Mataram. Kegiatan sosialisasi tidak hanya memberikan edukasi mengenai pentingnya
Program SimPel, diselenggarakan menabung bagi para siswa/i, tetapi juga disertai dengan adanya pembukaan rekening
kegiatan sosialisasi SimPel iB secara SimPel iB dari Bank NTB Syariah secara langsung bagi 200 siswa/i yang mengikuti
virtual bagi para siswa/i SD/SMP/SMA kegiatan sosialisasi. Sebagai bentuk apresiasi kepada peserta, OJK memberikan
sederajat bekerja sama dengan bank penambahan saldo ke rekening peserta masing-masing sebesar Rp 100.000.
peserta SimPel/SimPel iB yaitu Bank NTB
Pada tahun 2021, terdapat permbukaan rekening SimPel iB sebanyak 1.011.381
Syariah.
rekening dengan jumlah nominal mencapai Rp 135.185.626.562.
Evaluasi Kegiatan
OJK melakukan evaluasi terhadap peningkatan pemahaman peserta
keberhasilan kegiatan edukasi keuangan kegiatan edukasi keuangan syariah
Edukasi Keuangan syariah melalui pre-test dan post- tahun 2021 sebesar 20,36%, nilai
Syariah
test dengan mengukur peningkatan ini menunjukkan hasil yang baik dan
pemahaman peserta sebelum dan mencapai target yang telah ditetapkan
setelah kegiatan edukasi. Rata-rata yaitu 18,00%.
Ijtima’ Sanawi
Dewan Pengawas Syariah (DPS) Speech dengan Topik: “Penguatan Gubernur Bank Indonesia (Perry Warjiyo,
merupakan garda terdepan dalam Peran DPS dalam Mendukung Ekosistem S.E., M.Sc., Ph.D.), Menteri Keuangan RI/
2021 pemenuhan aspek kesyariahan pada Ekonomi Syariah melalui Digitalisasi dan Sekretaris KNEKS (Sri Mulyani Indrawati,
Bank Syariah. Untuk itu perlu adanya Integrasi Dana Komersial dan Dana Sosial S.E., M.Sc., Ph.D.), Menteri Kominfo RI
peningkatan kualitas dari tahun ke tahun. Islam” (Johnny Gerard Plate), dan Perwakilan
DSN MUI dan OJK serta stakeholders MUI (Zainut Tauhid Sa’ad).
Kegiatan Ijtima’ Sanawi dikemas dalam
terkait lainnya berkomitmen untuk
bentuk webinar yang dibagi dalam 3 Kegiatan Ijtima’ Sanawi diikuti oleh
melakukan refreshment DPS setiap tahun
sesi talkshow diantaranya talkshow seluruh DPS Perbankan Syariah, IKNB
melalui kegiatan Ijtima’ Sanawi.
1 yang mengangkat topik “Kebijakan Syariah, Ahli Syariah Pasar Modal, serta
Ijtima’ Sanawi 2021 dilaksanakan secara Digitalisasi dan Integrasi Dana Komersial tokoh-tokoh penggerak ekonomi syariah
virtual pada tanggal 2 Desember 2021. dan Dana Sosial Islam dalam Mendukung dan akademisi sebanyak lebih dari 700
Kegiatan dibuka oleh Wakil Presiden Ekosistem Ekonomi Syariah” dengan orang peserta.
Republik Indonesia Dr. (HC) KH. Ma’ruf narasumber Ketua Dewan Komisioner
Amin dengan menyampaikan Keynote OJK (Dr. Wimboh Santoso, S.E., M.Sc.),
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Pelaksanaan kegiatan BFN dan IFS Kegiatan ini juga diselenggarakan
“Saya harap dapat terbangun
dengan Bank Indonesia (BI), Asosiasi merupakan suatu rangkaian kegiatan sebagai bagian dari program Road to konsep pengembangan fintech
Fintech Indonesia (AFTECH), Asosiasi yang menjadi wadah bagi regulator, G20 atau program menuju chairmanship berprinsip syariah untuk
Fintech Syariah Indonesia (AFSI), dan industri fintech, dan pemangku Indonesia di G20 pada tahun 2022, serta mendukung pengembangan
ekonomi dan keuangan syariah
Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama kepentingan lainnya di ekosistem selaras dengan tema besarnya yaitu Indonesia”
Indonesia (AFPI) menyelenggarakan keuangan digital di Indonesia. “Recover Together, Recover Stronger”. K.H. Ma’ruf Amin, Wakil Presiden RI
kegiatan berskala internasional yakni Penyelenggaraan kegiatan terdiri dari
Pada kesempatan tersebut, pada
Bulan Fintech Nasional (BFN) dan sosialisasi dan edukasi, webinar, FGD
penutupan IFS 2021 pada tanggal Kementerian Komunikasi dan Informatika
Indonesia Fintech Summit (IFS) 2021. serta berbagai program lainnya untuk
12/12/2021, Wakil Presiden K.H. (KemenKominfo), BI, OJK, dan asosiasi
Kegiatan dimaksud berlangsung selama memperkenalkan lebih jauh kepada
Ma’ruf Amin dalam sambutannya fintech perlu untuk berperan aktif dalam
satu bulan sejak 11 November hingga masyarakat mengenai peran dan manfaat
mengungkapkan pentingnya upaya-upaya membantu terciptanya kebijakan yang
12 Desember 2021 dengan tujuan untuk fintech khususnya dalam meningkatkan
peningkatan literasi, sembari mendorong afirmatif untuk memajukan industri
meningkatkan adopsi penggunaan adopsi layanan keuangan digital, daya
peningkatan model bisnis yang ditopang ekonomi dan keuangan digital berbasis
fintech pada masyarakat sekaligus saing sektor jasa keuangan, serta
oleh kebijakan yang afirmatif. Seluruh syariah yang dirasakan manfaatnya oleh
berkontribusi dalam program Pemulihan meningkatkan edukasi dan perlindungan
pemangku kebijakan, khususnya masyarakat.
Ekonomi Nasional. konsumen.
Kegiatan
Edukasi dan sosialisasi pasar modal syariah di tahun 2021 dilakukan Kegiatan sosialisasi dan edukasi ditujukan untuk meningkatkan literasi
secara daring dalam bentuk webinar, workshop, Training of Trainer, dan inklusi yang diharapkan dapat mendorong peningkatan supply
Sosialisasi maupun melalui sosial media Instagram, facebook, youtube dan dan demand industri pasar modal syariah. Selain itu, edukasi juga
dan Edukasi
twitter pasar modal syariah. OJK bekerjasama dengan kementerian, dilakukan dalam bentuk publikasi digital. Publikasi digital dilakukan
lembaga, asosiasi, maupun komunitas dalam melaksanakan berbagai dengan membuat konten digital dan artikel terkait pasar modal
Pasar Modal kegiatan sosialisasi, edukasi, maupun Focus Group Discussion terkait syariah yang disebarkan melalui sosial media.
pasar modal syariah.
Syariah
Sambutan Ketua Dewan Komisioner OJK dalam Pembukaan Capital Market Summit Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK dalam Pembukaan Webinar “Sekuritisasi
Expo 2021 pada tanggal 14 Oktober 2021 KPR iB sebagai Sinergi Perbankan & Pasar Modal Syariah Dalam Rangka Mendukung
Pemulihan Ekonomi Nasional” pada tanggal 1 April 2021
Otoritas Jasa Keuangan bersama dengan PT Bursa Efek Indonesia, Webinar “Sekuritisasi KPR iB sebagai Sinergi Perbankan & Pasar Modal
PT Kustodian Efek Indonesia, dan PT Kliring Penjaminan Efek Syariah dalam Rangka Mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional” yang
Indonesia menyelenggarakan Capital Market Summit & Expo 2021 diselenggarakan oleh PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) dan Ikatan
(CMSE) pada tanggal 14-16 Oktober 2021. CMSE 2021 dilakukan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) dengan tujuan untuk pendalaman
secara virtual sebagai rangkaian acara 44 tahun diaktifkannya pasar keuangan syariah, serta meningkatkan awareness Sekuritisasi
kembali Pasar Modal Indonesia. CMSE 2021 diselenggarakan secara KPR iB - EBAS-SP dan peluang investasi Sekuritisasi KPR iB.
virtual melalui seminar, talkshow, digital booth, serta berbagai
hiburan. CMSE diikuti oleh stakeholder pasar modal, termasuk pasar
modal syariah.
Seminar Nasional STEI SEBI “Mengenal Lebih Dekat Industri Seminar Nasional IKNB Syariah 24 Maret 2021
IAIN Kediri Jawa Timur “Mengenal Lebih Dekat Industri Seminar Nasional IKNB Syariah 27 Mei 2021
Keuangan Non Bank Syariah di dengan Civitas Akademika IAIN Kediri
Indonesia” Jawa Timur secara virtual
IAIN Pekalongan “Mengenal Lebih Dekat IKNB Syariah Webinar Keuangan Syariah dengan 22 Juli 2021
dan Menjadi Investor Muda Cerdas di Civitas Akademika IAIN Pekalongan
Pasar Modal Syariah” serta kalangan umum
Universitas Islam Negeri “Mari Ber-Asuransi Mikro Syariah” ” Sosialisasi IKNB Syariah dengan 30 Agustus
Syarif Hidayatullah Civitas Universitas Islam Negeri Syarif 2021
Jakarta Hidayatullah Jakarta
Universitas Islam Negeri “Mengenal Lebih Dekat Industri Sosialisasi IKNB Syariah dengan Civitas 22 September
Antasari Banjarmasin Keuangan Non Bank Syariah di Akademika Universitas Islam Negeri 2021
Indonesia” Antasari Banjarmasin secara virtual
Institut Agama Islam ”Inovasi Produk Asuransi Syariah Sosialisasi IKNB Syariah dengan Civitas 14 Oktober
Tazkia Dalam Bentuk Produk Asuransi Wakaf” Akademika Institut Agama Islam 2021
Tazkia secara virtual
Universitas Tanjungpura “Mengenal Lebih Dekat Industri Sosialisasi IKNB Syariah dengan Civitas 21 Oktober
Pontianak Keuangan Non Bank Syariah di Akademika Universitas Tanjungpura 2021
Indonesia” Pontianak secara virtual
Universitas Negeri “Peluang dan Tantangan Sosialisasi IKNB Syariah dengan 9 November
Mataram Perkembangan Asuransi Mikro” Civitas Akademika Universitas Negeri 2021
Mataram secara virtual
Ikatan Dana Pensiun “Program Pensiun Syariah untuk Sosialisasi IKNB Syariah dengan 9 Desember
Islam Indonesia Mendorong Peningkatan Produktivitas potensial pendiri atau mitra pendiri 2021
dan Kesejahteraan Karyawan” secara virtual
Sosialisasi Dana
Pensiun Lembaga
Keuangan Syariah
Pada tanggal 31 Agustus 2021, OJK bekerjasama dengan Perkumpulan Dana Pensiun
Lembaga Keuangan (PDPLK) telah menyelenggarakan Sosialisasi Dana Pensiun
Lembaga Keuangan Syariah dengan tema “Menyiapkan Program Pensiun yang Penuh
Berkah Bagi Diri dan Keluarga”. Adapun acara sosialisasi dimaksud menghadirkan
narasumber yang masing-masing mewakili influencer, regulator, PDPLK, dan Dewan
Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) dan mengundang potensial
pemberi kerja atau peserta agar memiliki program pensiun syariah.
Online Roadshow Kegiatan Online Roadshow Multifinance ditemukan istilah Perikatan/perjanjian lokasi antara lain Langsa, Ternate,
Syariah (ORMS) tahun 2021 dengan atau biasa disebut dengan istilah akad Ciputat, Jambi, Tasikmalaya, Lombok
Multifinance mengangkat tema Raih Kemudahan yang berlaku untuk media transaksi Timur, Kalimantan Timur, dan Sumatera
Syariah
Bermuamalah dengan Multifinance apapun baik secara langsung maupun Utara.
Syariah di Era Digital, diselenggarakan digital.
Adapun untuk kegiatan ORMS yang
oleh Pengurus Daerah Masyarakat
Dalam hal ini OJK yang diwakili diselenggarakan di Kediri dan Solo
Ekonomi Syariah (MES) dan Adira Finance
oleh Direktorat IKNB Syariah turut dihadiri oleh perwakilan OJK masing-
Syariah guna membahas mengenai jenis
berpartisipasi menjadi salah satu masing dari Kantor OJK Kediri dan
akad dan bagaimana pembiayaan syariah
narasumber dalam rangkaian kegiatan Kantor OJK Solo yang turut berpartisipasi
dapat terus relevan di era digital. Dalam
dimaksud yang diselenggarakan di 8 menjadi salah satu narasumber.
praktik pembiayaan syariah, sering
Online Roadshow
Dalam rangka meningkatkan literasi dan Kegiatan Online Roadshow Asuransi dimaksud. Adapun kegiatan Online
inklusi mengenai asuransi syariah kepada Syariah tahun 2021 dengan mengangkat Roadshow Asuransi Syariah selama tahun
Asuransi Syariah masyarakat, Pengurus Daerah Masyarakat berbagai tema. Dalam hal ini OJK 2021, antara lain:
Ekonomi Syariah (MES) dan PT Prudential turut berpartisipasi menjadi salah satu
Life Assurance menyelenggarakan narasumber dalam rangkaian kegiatan
Talkshow Online Asuransi Syariah “Tolong Menolong di Era kekinian” 4 Mei 2021
Talkshow Online Asuransi Syariah “Bersama-sama Menatap Masa Depan” 19 Juni 2021
Talkshow Online Asuransi Syariah “Ini Bukan Gaya, Tapi Budaya Kaum Milenial” 15 Juli 2021
Talkshow Online Asuransi Syariah “Ada Keberkahan di Dalam Asuransi Syariah” 7 Agustus 2021
Talkshow Online Asuransi Syariah “Antara Ikhtiar dan Takdir” 19 Agustus 2021
16 September
Talkshow Online Asuransi Syariah “Asuransi Syariah Bukan Sekedar Istilah”
2021
Talkshow Online Asuransi Syariah “Milenial Kekinian, Berbagi Kebaikan Bersama Asuransi Syariah” 16 Oktober 2021
Workshop
Pemisahan Unit
Syariah (Spin
Off) Perusahaan
Asuransi dan
Perusahaan
Reasuransi
Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor spin off sejak tahun 2017. Pada tahun 2021, OJK
40 Tahun 2014 tentang Perasuransian (UU 40/2014), melaksanakan workshop terkait spin off dengan tema
perusahaan asuransi atau perusahaan reasuransi “Aspek Hukum dan manajemen Risiko dalam Penerapan
wajib melakukan pemisahan (spin-off) unit syariah Spin Off Perusahaan Asuransi dan Perusahaan
yang secara jangka waktu dibatasi sampai dengan 10 Reasuransi Syariah” yang diselenggarakan pada tanggal
(sepuluh) tahun sejak Undang-Undang berlaku, yaitu 14 Desember 2021 dengan menghadirkan narasumber
sampai dengan tanggal 17 Oktober 2024. dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
dan Lembaga Sertifikasi Profesi Manajemen Risiko.
Dalam rangka mendorong kesiapan perusahaan untuk
Adapun kegiatan dimaksud dihadiri oleh perusahaan
melakukan proses spin off unit syariahnya dengan baik,
asuransi dan reasuransi yang memiliki unit syariah dan
OJK telah melaksanakan beberapa kegiatan terkait
perusahaan asuransi dan reasuransi syariah full fledged.
Pada tanggal 28 Juni 2021, OJK telah DSN MUI Nomor U-209/DSN-MUI/V/2020 dalam implementasi Fatwa DSN MUI industri perasuransian syariah dan Asosiasi
menyelenggarakan kegiatan Focus Group tentang Akad Hibah Mu’allaqah bi al- Nomor 106/DSN-MUI/X/2016 dan Asuransi Syariah Indonesia (AASI). Dengan
Discussion (FGD) dengan tema “Diskusi Syarth dan Batasan Ujrah Pada Produk Ta’limat DSN MUI Nomor U-209/DSN- diadakannya FGD dimaksud, diharapkan
Implementasi Fatwa DSN MUI Nomor Asuransi Non-PAYDI ” yang bertujuan MUI/V/2020 dengan menghadirkan 4 dapat mendorong inovasi dalam
106/DSN-MUI/X/2016 tentang Wakaf untuk meningkatkan pemahaman (empat) narasumber dari Dewan Syariah pengembangan produk asuransi syariah.
Manfaat Asuransi dan Manfaat Investasi pelaku industri dan memperoleh Nasional – Majelis Ulama Indonesia
pada Asuransi Jiwa Syariah dan Ta’limat masukan dalam hal terdapat kendala (DSN-MUI) dan mengundang pelaku
Forum Group
Pada tanggal 10 September 2021,
OJK telah menyelenggarakan kegiatan
Discussion Forum Group Discussion dengan tema
Penggunaan Akad
Penggunaan Akad Refinancing, Hawalah,
dan Anjak Piutang Syariah dan Penerapan
Webinar Pelayanan
Pada tanggal 18 - 19 Oktober 2021, Adapun kegiatan dimaksud dihadiri
OJK telah menyelenggarakan kegiatan oleh IKNB Syariah yang terdiri dari
Prima Webinar Pelayanan Prima IKNB Syariah Perasuransian Syariah, Dana Pensiun
IKNB Syariah
guna mendukung pengembangan IKNB Syariah, Lembaga Pembiayaan Syariah,
Syariah di bidang manajemen dan dan Lembaga Keuangan Syariah Khusus.
layanan pelanggan guna memberikan
pelayanan prima (excellent service)
kepada pelanggan serta sebagai citra
yang baik bagi Perusahaan dengan
mengundang narasumber dari Trainer
Azanaya Life Courses, PT PLN (Persero),
Motivational Speaker Dew Consultant,
Dosen Universitas Trisakti, dan PT Bank
BCA Syariah.
Implementasi
Pedoman Akad
Mudharabah
Pada tahun 2020, OJK telah menyusun Pedoman Akad Sebagai tindak lanjut penyusunan pedoman dimaksud
Mudharabah Pada Perusahaan Pembiayaan Syariah dan untuk mendukung pertumbuhan Perusahaan
dan Unit Usaha Syariah Perusahaan Pembiayaan yang Pembiayaan Syariah dan Unit Usaha Syariah Perusahaan
bertujuan sebagai inisiatif strategis guna mendorong Pembiayaan dalam mengembangkan variasi produk
pendalaman pasar pembiayaan syariah untuk pembiayaan syariah menggunakan akad Mudharabah,
menggunakan akad Mudharabah. OJK menyelenggarakan rangkaian kegiatan Focus Group
Discussion (FGD)/ Seminar secara virtual:
Forum Group Discussion Analisis 8 Juli 2021 • Peneliti Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Pembiayaan dalam rangka Pelaksanaan Universitas Indonesia
Pembiayaan berdasarkan Akad
• PT Jamkrindo (Persero)
Mudharabah
• PT Bank BTPN Syariah Tbk
Forum Group Discussion Manajemen Risiko 28 Juli 2021 • Fakultas Ekonomi dan Bisnis
dalam rangka Pelaksanaan Pembiayaan Universitas Indonesia
berdasarkan Akad Mudharabah
• PT Bank Muamalat Indonesia Tbk
Webinar Penentuan Nisbah Bagi Hasil 23 September 2021 • Dewan Syariah Nasional - Majelis
Dalam Rangka Pembiayaan Mudharabah Ulama Indonesia
Training of
Trainers
Industri
Keuangan Non
Bank Syariah
Pada tahun 2021, OJK telah melaksanakan kegiatan dilaksanakan selama 2 (dua) hari pada tanggal 6 s.d 7
Training of Trainers Industri Keuangan Non Bank Oktober 2021. Kegiatan Training of Trainers dilakukan
(IKNB) Syariah bersinergi dengan IPB University yang dalam rangka melanjutkan penyebaran informasi serta
ditujukan kepada dosen dan mahasiswa S2/S3 (yang peningkatan pengetahuan mengenai IKNB Syariah di
juga merupakan dosen) IPB University. Kegiatan ini masyarakat.
Business Matching
Kegiatan Business Matching IKNB Syariah pengenalan IKNB Syariah kepada UMKM UMKM yang terdiri dari Perusahaan
dengan UMKM pada tanggal 13 – 14 serta mendukung pengembangan bisnis Asuransi Syariah, Perusahaan
IKNB Syariah Oktober 2021 diselenggarakan guna IKNB Syariah di Indonesia. Agenda pada Pembiayaan Syariah, Perusahaan Modal
dengan UMKM
mengembangkan UMKM di Indonesia kegiatan Business Matching ini adalah Ventura Syariah, Perusahaan Penjaminan
dengan cara membantu UMKM untuk sharing session mengenai packaging dan Syariah, Perusahaan Pergadaian Syariah,
mendapatkan akses yang lebih luas pembukuan bagi UMKM serta success dan Fintech Syariah) serta UMKM di
kepada LJK, khususnya LJK syariah dan story dari brand lokal. Indonesia. Kegiatan dimaksud juga
membantu UMKM untuk mendapatkan mendapatkan sambutan yang positif dari
Adapun kegiatan dimaksud dihadiri oleh
wawasan yang dapat menunjang kegiatan kedua belah pihak baik dari peserta IKNB
beberapa IKNB Syariah (khususnya IKNB
usahanya. Kegiatan Business Matching Syariah maupun UMKM.
Syariah yang dapat mendukung kegiatan
ini juga bertujuan untuk mendorong
Training of
Sebagai upaya untuk meningkatkan
literasi keuangan syariah dan
Trainers Keuangan menciptakan multiplier effect melalui
Syariah
agen literasi keuangan, OJK mengadakan
2 (dua) kegiatan Training of Trainers
(ToT) Keuangan Syariah.
Webinar Edukasi
Pada tahun 2021, OJK telah
menyelenggarakan kegiatan webinar
Keuangan Syariah edukasi keuangan syariah baik secara
online maupun hybrid untuk beberapa
komunitas seperti UMKM, Perempuan
dan Mahasiswa di wilayah Provinsi
Sumatera Barat, Jambi, DKI Jakarta,
Jawa Barat, DI Yogyakarta, Kalimantan
Selatan, Kalimantan Utara, Kalimantan
Barat, Nusa Tenggara Barat, Maluku
Utara, dan Papua Barat. Rangkaian
kegiatan webinar edukasi keuangan
syariah tersebut dihadiri oleh 4.036
peserta.
Kegiatan Edukasi
Optimalisasi pemanfaatan media sosial sebagai upaya
meningkatkan literasi keuangan syariah masyarakat,
Melalui Instagram juga telah dilakukan oleh OJK melalui Instagram Live
Live
dengan tema “Belajar Investasi di Pasar Modal Syariah”
pada tanggal 19 Februari 2021 bersama narasumber
dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Total viewers pada
kegiatan tersebut sebanyak 1.237 orang.
Edukasi
Edukasi melalui media sosial menjadi salah satu
alternatif untuk meningkatkan literasi keuangan
Keuangan Syariah syariah. Pada tahun 2021 terdapat 43 konten keuangan
Melalui Konten
syariah baik berupa artikel maupun non artikel yang
dipublikasikan melalui minisite dan media sosial
Launching Centre of Muzakarah Penguatan Showacasing Business Deals International Conference On Halal Tourism
Excellence UIII Kemandirian Ekonomi Pembiayaan Syariah Dana 26 October 2021
25 October 2021 Pesantren Bergulir LPDB-KUMKM
25 October 2021 25 October 2021
IIFM - IILM Virtual Seminar On Global INHALIFE Conference Opening Ceremony Deklarasi Gerakan
Benchmark Rate Reforms 27 October 2021 ISEF 2021 oleh Pemuda Emas
26 October 2021 Wakil Presiden RI 28 October 2021
27 October 2021
Parade Modest Fashion Forum Khadijah Cambridge IIFA : Islamic The 3rd Int’l Halal Indonesia Halal Showcase &
28 October 2021 28 October 2021 Finance Conference Dialogue Exhibition at JCC, Jakarta
29 October 2021 29 October 2021 27 s.d 30 October 2021
1. Kodifikasi Data Industri Produk Halal 10. Percepatan Ekspor UKM Industri
Halal
2. Masterplan Industri Produk Halal
Indonesia 11. Pusat Data Ekonomi Syariah
3. Pembentukan Taskforce Lintas K/L 12. Zona Kuliner Halal, Aman dan Sehat
Percepatan Implementasi Sertifikasi
13. Kelembagaan Ekonomi Syariah
Halal UKM
Tingkat Daerah
4. Riset dan Inovasi Produk Halal
Berbasis Teknologi
Wakil Presiden RI selaku Ketua Harian KNEKS Dalam kegiatan tersebut, Wakil Presiden Republik
meluncurkan Kerangka Kerja Sinergi sebagai gerakan Indonesia mengatakan kegiatan ini merupakan langkah
nyata yang akan meng-orkestrasi inisiatif penguatan penting sebagai upaya memaksimalkan kontribusi
UMKM Halal di Indonesia yang berbasis ekosistem ekonomi syariah di sektor bisnis, utamanya UMKM
digital. Kegiatan peluncuran diaksanakan bersama industri halal, dalam penguatan ekonomi nasional
oleh Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah paska pandemi Covid-19.
(KNEKS), Kementerian Keuangan, Kementerian Koperasi
& UKM dan para pelaku usaha dalam acara “Kick-off
Sinergi Akselerasi Pengembangan UMKM Industri
Halal” pada tanggal 25 Agustus 2021.
UMKM Kini Bisa
Terbitkan Saham
dan Sukuk
Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah Peluncuran Modul Literasi SCF Syariah diharapkan
(KNEKS) bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan, dapat digunakan secara luas baik oleh praktisi
Kementerian Koperasi dan UKM, BPJPH dan maupun akademisi dalam mendorong minat UMKM
Kementerian Kesehatan menyelenggarakan Peluncuran untuk menerbitkan saham/sukuk sekaligus menarik
Modul Literasi Securities Crowdfunding (SCF) Syariah minat calon investor untuk berinvestasi mendukung
dan Pedoman Zona KHAS pada tanggal 14 Desember permodalan UMKM melalui SCF Syariah dalam rangka
2021. Modul Literasi SCF Syariah ini terdiri dari dua menyatukan langkah guna mewujudkan UMKM
buku. Buku pertama ditujukan bagi para UMKM sebagai Indonesia Tumbuh, UMKM Indonesia Tangguh.
calon penerbit, sedangkan buku kedua ditujukan bagi
para calon investor.
“The Future
Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah
(KNEKS) bersama Otoritas Jasa Keuangan, Bursa
of Islamic Efek Indonesia, dan Masyarakat Ekonomi Syariah
Capital Market:
menyelenggarakan konferensi internasional dengan
tema “The Future of Islamic Capital Market in
Layanan Syariah
Syariah BPJamsostek di Provinsi Aceh pada tanggal
17 November 2021 (secara hybrid). Acara ini dihadiri
Hati Tenang
Ir. Elvina A. Rahayu, MP, Dr. Nancy Dewi Yuliana, MSc.
dan Dr. Anna Priangani Roswiem, MS., meluncurkan
buku “Daftar Referensi Bahan-Bahan yang Memiliki
Titik Kritis Halal dan Substitusi Bahan Non-Halal”
pada Selasa, 20 Januari 2021. Buku ini dapat
digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat, akademisi,
peneliti, kementerian/Lembaga, dan pelaku industri,
untuk semakin memahami industri halal dan
mengawali inisiatif-inisiatif baru dalam menghidupkan
ekosistem industri halal Indonesia.
Mari Bersiap Diri
Acara Halal in Travel – Global Summit 2021 yang
diselenggarakan oleh The Crescent Rating selama
Benahi Pariwisata 13-15 Juli 2021 membahas berbagai aspek yang
Dunia Pasca
perlu dipersiapkan untuk menyapa kembali muslim
travellers dunia. Konferensi ini mempertemukan para
Pengembangan
Penyelenggaraan Webinar Nasional Riset
Sains Halal & Inovasi Produk Halal pada
Riset dan Inovasi Selasa, 21 September 2021, merupakan
Industri Halal
Road to Indonesia Sharia Economic
Festival (ISEF) ke-8 tahun 2021.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk ekonomi. Penelitian juga dilakukan untuk ini dilakukan untuk mengidentifikasi
mengetahui perilaku dan produk mengetahui apakah ukuran/kekuatan tipe-tipe pembiayaan dari bank syariah
pembiayaan bank syariah di Indonesia pasar bank syariah yang semakin besar yang sesuai dengan ukuran/kekuatan
apakah bersifat dan memiliki potensi berpotensi mempengaruhi sifat prosiklis/ pasar bank syariah dalam mendorong
bersifat prosiklis atau kontrasiklis kontrasiklis dari jenis-jenis pembiayaan pemulihan ekonomi nasional.
dalam rangka mendorong pemulihan bank syariah. Selain itu, penelitian
Metodologi
Penelitian menggunakan data laporan data bersifat bulanan/triwulanan. atau Fama McBeth regression,
keuangan dari 36 (tiga puluh enam) Data tersebut dianalisis menggunakan sedangkan analisis panel data dinamis
Penelitian data triwulanan bank syariah pada metode panel data statis dan panel data menggunakan pendekatan estimasi two-
periode 2014 s.d. triwulan 1 2021 hingga dinamis. Panel data statis menggunakan step system GMM (Generalized Methods
beberapa tahun sebelumnya, dimana pendekatan fixed effect OLS regression of Moments).
Hasil Penelitian
• Pembiayaan oleh bank syariah, • Namun demikian, tidak semua jenis Musyarakah dan Qardh. Namun,
meskipun bersifat prosiklis dalam pembiayaan bank syariah ataupun hanya pembiayaan-pembiayaan yang
jangka pendek setelah 1 kuartal, ukuran bank syariah, akan bersifat dilakukan oleh bank-bank kecil yang
namun berpotensi bersifat kontrasiklis. bersifat kontrasiklis.
kontrasiklis setelah 2 kuartal.
• Produk-produk pembiayaan bank • Pembiayaan oleh bank besar dapat
Sehingga, penting untuk melakukan
syariah yang berpotensi bersifat bersifat kontrasiklis saat pembiayaan
upaya guna mendorong peran bank
kontrasiklis adalah Mudharabah, menggunakan akad Mudharabah.
syariah dalam pemulihan ekonomi.
Rekomendasi Dalam rangka meningkatkan peran bank Penguatan manajemen risiko kredit
syariah untuk intermediasi keuangan dengan pendekatan forward looking
Penelitian terutama pada saat krisis ekonomi, layak dipertimbangkan bagi bank yang
penting untuk mengembangkan produk berskala besar untuk memacu perilaku
pembiayaan Mudharabah, Musyarakah countercyclical pada saat perlambatan
dan Qardh terutama bagi bank yang ekonomi.
berskala kecil untuk bisa berkontribusi
pada pengembangan ekonomi.
Publikasi
Informasi lengkap riset dapat diperoleh pada:
https://www.ojk.go.id/id/data-dan-statistik/research/working-paper/Pages/
WP.21.13-Financing-contracts-and-procyclicality-in-Islamic-bank-Evidence-
from-Indonesia.aspx
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk diharapkan dapat memberikan kontribusi menopang dan menjalankan operasional
mengetahui keberlanjutan dan kinerja pada literatur keuangan mikro syariah harian yang pada akhirnya dapat
BWM dengan melihat karakteristik, tata dengan memberikan informasi tentang mengangkat masyarakat sekitar dari garis
kelola, dan modal sosial. Penelitian keuangan mikro berbasis wakaf dalam kemiskinan.
Metodologi
Penelitian ini menggunakan data laporan yang diinput oleh pengurus BWM dari Mikro OJK. Data tersebut dianalisis
keuangan dari 39 (tiga puluh sembilan) pengawas masing-masing wilayah menggunakan model regresi panel data
Penelitian BWM periode 2018 s.d. 2020 secara Kantor Regional/Kantor OJK dan data dengan fixed effect.
bulanan yang berasal dari dashboard dari Direktorat Lembaga Keuangan
Hasil Penelitian
• Jumlah aset berpengaruh secara • Jumlah santri di pondok pesantren • BWM yang dipimpin oleh pria
positif signifikan terhadap variabel yang memiliki BWM berpengaruh dan usia pemimpinnya lebih tua
kemandirian (self-sufficiency), positif dan signifikan terhadap mengarah pada kemandirian dan
jangkauan, risiko, dan total keberlanjutan dan kinerja BWM. kesejahteraan yang lebih baik.
pembiayaan serta signifikan secara
• Jumlah rapat memiliki hubungan • Lending density memiliki hubungan
negatif terhadap ROA dan kesehatan
negatif dan signifikan terhadap negatif dan signifikan terhadap ROA.
BWM.
Self-Sufficiency dan ROA. Artinya, Hal ini menyiratkan bahwa lending
• Aset yang lebih besar mengarah BWM yang memiliki efisiensi lebih density yang lebih tinggi di suatu
pada risiko yang lebih tinggi, baik dalam mengelola kelembagaan provinsi mengurangi kinerja BWM.
keberlanjutan pendapatan yang memiliki outcome yang lebih baik.
lebih rendah, dan kinerja yang lebih
rendah.
Tujuan
Penelitian ini dilakukan untuk kontribusi dan potensi dana sosial OJK terkait kinerja sosial bank syariah
mengidentifikasi hubungan antara dalam menciptakan basis nasabah baru dalam meningkatkan inklusi keuangan
fungsi sosial bank syariah dengan inklusi bagi bank syariah. Terakhir, penelitian syariah.
keuangan syariah. Selain itu penelitian dilakukan untuk mengevaluasi kebijakan
juga ditujukan untuk menganalisis pengaturan, pembinaan dan pengawasan
Metodologi
Penelitian menggunakan data laporan keuangan sosial syariah, 11 (sebelas) menggunakan model regresi panel data
keuangan perbankan syariah (BUS, UUS fintech syariah, dan 5 (lima) BUK dan time series untuk menganalisis
Penelitian dan BPRS) periode 2010 s.d. 2020, data mengenai pelaksanaan dan kolaborasi pengaruh pelaksanaan fungsi sosial
survei dari 12 (dua belas) BUS, 23 (dua bank syariah dalam melaksanakan fungsi bank syariah terhadap inklusi keuangan
puluh tiga) UUS, 25 (dua puluh lima) sosial serta data hasil Focus Group syariah.
BPRS, 18 (delapan belas) lembaga Discussion (FGD). Metode analisis data
Hasil Penelitian
• Qardh financing, micro financing, • Namun demikian, porsi pembiayaan • Keberadaan jaringan kantor dan
dan Zakat, Infaq, Sedekah (ZIS) qardh hassan dan pembiayaan mikro ATM belum dioptimalkan untuk
yang merupakan proksi atas fungsi yang disalurkan oleh bank syariah mengembangkan fungsi sosial bank
sosial bank syariah secara signifikan di Indonesia masih sangat rendah syariah.
memiliki dampak positif terhadap jika dibandingkan dengan total
• Pelaksanaan fungsi sosial bank
inklusi keuangan syariah termasuk pembiayaan.
syariah telah memiliki dasar hukum
dalam menciptakan nasabah baru.
yang kuat yaitu Undang-Undang
Informasi lengkap riset dapat No. 21 Tahun 2008, namun aturan oleh semua negara tergantung • Bank syariah juga telah menjalin
diperoleh pada: pelaksanaan undang-undang kebijakan otoritas masing masing kerjasama dengan lembaga
tersebut yaitu peraturan OJK belum negara. Indonesia termasuk negara keuangan sosial syariah namun
mengatur secara mendalam dan yang tidak mewajibkan dirinya untuk masih sangat terbatas pada
https://www.ojk.go.id/id/data-
komprehensif sehingga belum mengadopsi standard tersebut menyalurkan dana sosial yang sudah
dan-statistik/research/working-
dapat dijadikan pedoman bagi bank dalam aturan yang dibuat namun dihimpun sehingga dinilai belum
paper/Pages/WP.21.07-Does-
syariah untuk melaksanakan amanat hanya sebatas sebagai referensi. optimal terutama dalam konteks
Social-Performance-Enhance-
undang-undang dimaksud secara meningkatkan inklusi keuangan
Financial-Inclusion-Evidence- • Dari sisi pelaksana fungsi sosial yaitu
maksimal. syariah.
from-Indonesia%e2%80%99s- bank syariah, hasil FGD memberikan
Islamic-Banking-Industry.aspx • Di sisi lain, international standard informasi bahwa perbankan syariah • Dari hasil FGD juga diketahui bahwa
setter sudah mengatur secara detail sangat mendukung regulator untuk literasi bank syariah mengenai
mengenai dana sosial. Namun, membuat aturan secara lebih fungsi sosial dan manfaatnya bagi
standar tersebut tidak wajib diadopsi komprehensif terkait fungsi sosial. bank syariah masih terbatas.
Rekomendasi
• Diperlukan adanya penyempurnaan • Perlu dilakukan upaya untuk
regulasi fungsi sosial perbankan meningkatkan literasi dana sosial
Penelitian syariah beserta pengawasannya. syariah kepada industri jasa
keuangan syariah dan masyarakat
• Diperlukan juga adanya kebijakan
serta untuk meningkatkan peran
untuk peningkatan peran dan
dan kontribusi bank syariah dalam
kontribusi bank syariah dalam
pengelolaan dana sosial demi
pengelolaan dana sosial untuk
meningkatkan inklusi keuangan
meningkatkan inklusi keuangan
syariah.
syariah.
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti faktor yang berperan dalam mempengaruhi intensi konsumen milenial dan generasi Z
dalam menggunakan produk dan layanan bank syariah dalam rangka meningkatkan inklusi keuangan syariah.
Metodologi
Penelitian ini menggunakan data dilakukan menggunakan metode Analisis pemasaran serta perwakilan perbankan
survei yang bersumber dari 617 (enam Multi-Group dengan Structural Equation dan IKNB. Basis teori yang menjadi
Penelitian ratus tujuh belas) responden yang Model-Partial Least Square/SEM-PLS dasar riset ini adalah Theory of Planned
didistribusikan menggunakan metode dari hasil survei dan dikonfirmasi dengan Behaviour (TPB).
non-probability purposive sampling Focus Group Discussion (FGD) yang
technique. Analisis terhadap data melibatkan ahli psikologi perilaku dan
Hasil Penelitian
• Theory of Planned Behaviour (TPB) • Variabel persepsi pesaing hanya • Berdasarkan hasil FGD, diketahui
relevan untuk analisa. berlaku untuk generasi Z. bahwa strategi bank syariah pada
umumnya masih mengandalkan
• Faktor yang signifikan bagi generasi • Faktor-faktor yang berhubungan
orientasi pada produk sebagai
milenial adalah sikap dan norma dengan nasabah, terungkap bahwa
substitusi produk bank konvensional.
subjektif. religiusitas memiliki pengaruh yang
signifikan dalam membentuk sikap • Dalam kerangka regulasi, regulasi
• Faktor persepsi pengetahuan
generasi milenial dan generasi Z. OJK saat ini secara umum telah
secara langsung mempengaruhi
memungkinkan bank syariah untuk
intensi generasi milenial dan • Untuk faktor terkait bank, persepsi
memenuhi kebutuhan berbagai
generasi Z serta secara signifikan kegunaan merupakan satu-satunya
generasi, termasuk generasi milenial
mempengaruhi bagaimana kedua faktor yang secara signifikan
dan generasi Z.
generasi memandang faktor terkait mempengaruhi intensi dari kedua
bank. generasi.
Rekomendasi
• Bank syariah direkomendasikan sosial dan etika serta kegunaan
untuk merumuskan strategi produk dan layanan bank syariah.
Penelitian pemasaran yang berbeda sesuai
• OJK sebagai pengawas bank
dengan kebutuhan dan aspirasi
perlu menggarisbawahi kepada
dari kedua generasi tersebut baik
manajemen bank untuk
untuk menarik minat nasabah baru
memasukkan pada rencana bisnisnya
maupun mempertahankan dan
penekanan pada percepatan
meningkatkan loyalitas nasabah
pengembangan produk/layanan
yang sudah ada.
bank digital, produk/layanan yang
• Bank syariah perlu mengeksplorasi terkait dengan fungsi sosial bank
pendekatan inovatif lebih lanjut syariah, dan produk/layanan bank
guna meningkatkan intensi generasi yang peduli dengan isu lingkungan.
muda terhadap bank syariah, terkait
• Hasil penelitian ini menunjukkan
bagaimana penyampaian pesan
peran penting dari pengetahuan
dari bank syariah yang harus selaras
konsumen terhadap produk dan
dengan aspirasi generasi milenial
layanan bank syariah.
dan generasi Z tentang masalah
https://www.ojk.go.id/id/data-dan-statistik/research/working-paper/
Pages/WP.21.07-Does-Social-Performance-Enhance-Financial-Inclusion-
Evidence-from-Indonesia%e2%80%99s-Islamic-Banking-Industry.aspx
Kompetisi dalam Sistem Ganda Perbankan dan Dampaknya Terhadap Risiko Kredit
dan Likuiditas: Bukti Empiris dari Negara ASEAN, Timur Tengah dan Negara Maju
Tujuan
Penelitian ini ditujukan untuk mengevaluasi kompetisi antara perbankan konvensional dan syariah dalam sistem ganda
perbankan dan menganalisis dampak kompetisi terhadap risiko kredit dan risiko likuiditas.
Metodologi
Penelitian menggunakan data dari negara maju dalam kurun waktu tahun indikator kompetisi, seperti Lerner Index
BankFocus dengan total 229 bank (159 2013 s.d tahun 2020. Analisis terhadap dan Herfindahl-Hirschman Index.
Penelitian bank konvensional dan 70 bank syariah) data dilakukan menggunakan model
dari 16 negara ASEAN, Timur Tengah dan regresi panel data dan perhitungan
Hasil Penelitian
• Kompetisi antara bank konvensional semakin besar bank semakin rendah • Di sisi makro, tingkat pertumbuhan
dan bank syariah terjadi khususnya risiko kredit dan risiko likuditas bank ekonomi dapat memengaruhi risiko
pada bank skala besar. tersebut. kredit dan risiko likuiditas bank.
Bank skala besar yang kompetitif
• Bank syariah skala besar • Secara umum, indikator efisiensi,
dapat mendukung stabilitas sistem
menunjukkan risiko kredit yang profitabilitas, dan intermediasi bank
perbankan yang lebih kuat.
lebih rendah dibandingkan bank merupakan faktor utama penentu
konvensional besar. (determinan) risiko kredit.
Rekomendasi
• Diperlukan adanya kebijakan • Selain itu, perlu didorong adanya
penguatan permodalan perbankan kebijakan konsolidasi Unit Usaha
Penelitian syariah untuk mendukung stabilitas Syariah (UUS) setelah kegiatan spin-
sistem perbankan, khususnya untuk off agar terwujud bank syariah skala
menopang risiko kredit dan risiko besar untuk menopang risiko kredit
likuiditas. dan likuiditas.
https://www.ojk.go.id/id/data-dan-statistik/research/working-paper/
Pages/WP.21.11-The-Effect-of-Competition-between-Islamic-and-
Conventional-Banks-on--Credit-Risk-and-Liquidity-Risk-Cross-Countri.aspx
Untuk menetapkan arah kebijakan SJK ke depan yang Selain itu, MPSJKI 2021–2025 mengarus
selaras dengan dinamika SJK terkini, pada tanggal 15 utamakan kolaborasi dan kerja sama antar
Januari 2021 OJK telah menerbitkan MPSJKI 2021- pemangku kepentingan sebagai faktor penggerak
2025 yang merupakan kerangka dasar arah kebijakan utama (enabler) untuk pencapaiannya.
strategis SJK selaras dengan pembangunan nasional
sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
8 Arah Kebijakan
1. Mengantisipasi dampak risiko cliff 6. Melanjutkan inisiatif perubahan
effect dari normalisasi kebijakan proses bisnis pengawasan dari
Penguatan Sektor Jasa
Strategis OJK dan potensi risiko perkembangan traditional approach ke arah
Keuangan Syariah dengan
Tahun 2022
Covid-19; pengawasan sektor jasa keuangan
melanjutkan implementasi
terintegrasi berbasis teknologi
2. Mendorong percepatan transformasi prinsip-prinsip pokok syariah
informasi;
ekonomi hijau dan mitigasi risiko agar produk layanan dan
perubahan iklim; 7. Melakukan Percepatan Reformasi aktivitas SJK Syariah memiliki
Pengawasan Industri Keuangan Non kualitas dan kemampuan
3. Mendorong percepatan transformasi untuk bersaing (level of playing
Bank (IKNB);
ekonomi digital; field) dalam rangka memenuhi
8. Mengembangkan organisasi yang kebutuhan nasabah yang
4. Meningkatkan efektivitas program
akuntabel, efektif dan efisien didukung oleh aspek pricing
inklusi keuangan dan perlindungan
yang kompetitif dengan SJK
konsumen;
Ketua Dewan Komisioner OJK pada Rapat konvensional.
5. Mendukung pertumbuhan ekonomi Kerja Strategis OJK 2022
nasional melalui penguatan sektor
jasa keuangan syariah;
MPSJKI 2021-2025
Pada sektor perbankan syariah, arah
kebijakan tersebut telah dituangkan lebih
PENGUATAN KETAHANAN PENGEMBANGAN AKSELERASI
lanjut dalam Roadmap Pengembangan
DAN DAYA SAING EKOSISTEM JASA KEUANGAN TRANSFORMASI DIGITAL
Perbankan Indonesia (RP2I) 2021-
2025 untuk industri BPR dan BPRS,
Memperkuat permodalan dan Meningkatkan peran jasa keuangan Mendorong inovasi dan akselerasi Roadmap Pengembangan Perbankan
akselerasi konsolidasi LJK untuk mendukung sektor ekonomi transformasi digital SJK
prioritas, UMKM, penciptaan lapangan Syariah Indonesia 2020 - 2025 (RP2SI),
kerja dan pembangunan daerah
Mengembangkan pengaturan
Memperkuat tata kelola,
yang mendukung ekosistem
sementara pada sektor pasar modal telah
manajemen risiko dan market
Membangun integrasi SJK untuk
conduct
meningkatkan nilai tambah
sektor keuangan digital dituangkan lebih lanjut dalam Roadmap
keuangan syariah dalam
Menyelaraskan (sinkronisasi) pengembangan industri halal dan Meningkatkan kapasitas SDM di Pasar Modal Syariah 2020-2024 (RPMS).
pengaturan dan pengawasan SJK ekosistem ekonomi syariah SJK seiring dengan perkembangan
dengan mengacu pada best industri digital
practices dan/atau standar Memperluas akses keuangan dan Keterangan:
internasional meningkatkan literasi keuangan Memperkuat peran riset untuk Dukungan terhadap Keuangan Syariah
masyarakat mendukung inovasi dan
transformasi digital SJK
Memperkuat pengawasan Memperkuat perlindungan
terintegrasi lintas sektor (cross konsumen SJK Mengakselerasi penerapan
cutting issues) dan konglomerasi Pengawasan berbasis TI (suptech)
Mendorong pendalaman
keuangan di OJK dan pemanfaatan regtech
ppercepatanasar keuangan
oleh LJK
Mendukung ekspansi kegiatan
usaha LJK untuk melakukan Melakukan Business Process
multi- activities business Reengineering untuk peningkatan
Meningkatkan peran jasa kualitas perizinan, pengaturan,
keuangan dalam sustainable dan pengawasan
finance untuk mencapai SDGs
Implementasi
Kebijakan Pengembangan Sektor Jasa Keuangan
Roadmap Pengembangan Roadmap Pengembangan Roadmap Pengembangan Perbankan Roadmap Pasar Modal Syariah
Perbankan Indonesia Perbankan Syariah Indonesia Indonesia (RP2I) 2021-2025 untuk 2020-2024
(RP2I) (RP2SI) 2021-2025 industri BPR dan BPRS
Arah kebijakan SJK Industri keuangan syariah Indonesia berfokus pada 3 hal pokok, yaitu
“Membangun integrasi SJK memiliki potensi besar untuk penguatan lembaga keuangan syariah,
Syariah dalam rangka
untuk meningkatkan nilai tumbuh dan memperluas layanan penciptaan demand keuangan syariah
Pengembangan Ekosistem
tambah keuangan syariah dalam dan jangkauan untuk melayani yang berkelanjutan, dan terbentuknya
Jasa Keuangan (Pilar 2) pengembangan industri halal dan masyarakat luas baik umat muslim ekosistem keuangan syariah yang
secara spesifik dimuat ekosistem ekonomi syariah” maupun nonmuslim. Pengembangan terintegrasi dengan industri halal.
pada Sub Pilar 2.2: industri keuangan syariah Indonesia
Penguatan Lembaga Keuangan Syariah SINERGI DAN INTERKONEKSI EKOSISTEM EKONOMI SYARIAH
Mengedepankan keunggulan dan diferensiasi produk serta memperkuat permodalan, SDM dan
Setiap transaksi
TI yang mutakhir. keuangan di ekosistem
ekonomi syariah
Penciptaan Demand Keuangan Syariah yang Berkelanjutan menggunakan layanan Media &
Keuangan Syariah Rekreasi Halal
Mendorong pertumbuhan LJK Syariah untuk dapat melayani masyarakat dengan berbagai Fashion
Halal Makanan
spektrum kebutuhan, mulai dari LKM Syariah, Bank Perkreditan Rakyat Syariah, Fintech Syariah, Halal
Bank Umum Syariah, IKNB (Perusahaan Asuransi, Lembaga Pembiayaan, Dana Pensiun, dan Operasional jasa
Keuangan Syariah harus Farmasi &
LJK khusus syariah), serta berbagai instrumen Pasar Modal Syariah (saham, sukuk, reksa dana berinovasi untuk bisa Kosmetik Halal Nazhir
syariah, EBA syariah, DIRE syariah, DINFRA syariah, crowdfunding syariah). Penyaluran dana terdepan dalam pelayanan
berbasis digital
dari LJK Syariah diharapkan dapat digunakan untuk membiayai pengembangan industri halal,
Bank Syariah
antara lain pariwisata, energi baru terbarukan serta makanan dan minuman, maupun proyek Market
Wisata
Place
infrastruktur berjangka panjang. Halal
Syariah
Jasa Keuangan Syariah IKNB Pasar Modal
harus mampu melayani Syariah Syariah
Penguatan Ekosistem Keuangan Syariah yang Terintegrasi dengan Industri Halal ekosistem ekonomi
syariah sehingga Lembaga
1. Dukungan infrastruktur dan pembiayaan syariah hulu ke hilir. diperlukan dukungan Haji dan Support Amil Zakat
induk usaha melalui Umroh (Platform
2. Mendukung inisiatif Bank Wakaf Mikro (BWM) yang bertujuan memberi akses keuangan konsep platform sharing Sharing)
syariah kepada UMKM dan dalam jangka panjang memberdayakan UMKM untuk dapat Masjid Pesantren
mandiri dan tumbuh berkelanjutan.
Diperlukan sinergi dan
3. Mendorong para pelaku pasar keuangan syariah untuk melakukan promosi kepada integrasi antara sektor Bank Pasar Modal IKNB
Konvensional Konvensional Konvensional
masyarakat luas secara berkesinambungan. riil, keuangan komersial,
dan keuangan sosial
4. Mendukung upaya peningkatan peranan produk dan jasa keuangan syariah, baik dari sehingga ketiga sektor LJK Konvensional sebagai induk usaha LJK Syariah
tersebut dapat tumbuh
sektor perbankan syariah, industri non-bank syariah, maupun pasar modal syariah dalam
secara bersama-sama,
memenuhi pembiayaan kebutuhan publik, seperti pembangunan perumahan umum, dengan melibatkan
pendidikan, kesehatan, pengadaan keperluan haji, serta pembiayaan infrastruktur. stakeholders secara
efektif
5. Mendorong LJK syariah untuk mendukung pembangunan kawasan industri halal.
Implementasi arah kebijakan sektor jasa keuangan syariah selama tahun 2021
yang dijangkarkan kepada 3 (tiga) pilar MPSJKI 2021-2025
Penguatan Ketahanan dan daya saing SJK syariah masih perlu ditingkatkan di tengah berbagai tantangan agar LJK syariah
1 Ketahanan dan Daya mampu menghadapi berbagai hantaman yang mungkin timbul dari gejolak perekonomian serta semakin
Saing ketatnya kompetisi akibat dari proses integrasi ekonomi kawasan serta semakin meningkatnya pemain baru di
SJK terutama seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang sedemikian pesat.
Memperkuat permodalan • OJK melakukan monitoring pemenuhan modal • Implementasi Penggabungan, Peleburan,
dan akselerasi konsolidasi inti minimum BUS sebagai implementasi POJK Pengambilalihan, Integrasi dan Konversi (P3IK)
lembaga jasa keuangan No.12/POJK.03/2021 mengenai Bank Umum serta selama tahun 2021 telah dilakukan oleh sejumlah
pemantauan kewajiban dan komitmen pemenuhan Bank Umum dan BPR/BPRS.
modal inti minimum BPRS, termasuk kendala yang
dihadapi.
Memperkuat tata kelola, • Telah dilakukan workshop dan sosialisasi • Telah diterbitkan Buku Pahami dan Hindari
manajemen risiko dan ketentuan terkait penerapan manajemen risiko dan Tipibank (Sesuai UU Perbankan) Edisi 2021
market conduct tata kelola BPR/BPRS, serta upaya penyempurnaan yang dipublikasikan melalui website OJK,
data pokok dan pemantauan struktur organisasi Sikapi Uangmu, dan media sosial OJK serta
dan SDM BPR/BPRS melalui aplikasi SIDAPOK, disosialisasikan kepada Industri Perbankan Syariah
termasuk pemantauan kecukupan struktur yakni perwakilan dari BPRS dan sebagian BUS di
organisasi BPR/BPRS dalam rangka penerapan tata Indonesia.
kelola BPR/BPRS.
• Dalam rangka mendorong inovasi produk Shipment Financing (PSF) iB & Pembiayaan Ekspor
dan layanan telah diterbitkan POJK No. 13/ iB dengan akad Jual Beli oleh UUS; pembiayaan
POJK.03/2021 tentang Penyelenggaraan Produk preservasi Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatera
Bank Umum pada 30 Juli 2021 dan POJK No.25/ Selatan oleh BUS bersama dengan PT Sarana Multi
POJK.03/2021 tanggal 14 Desember 2021 tentang Infrastruktur kepada PT Jalintim Adhi Abipraya.
Penyelenggaraan Produk BPR dan BPRS sebagai Selama tahun 2021 Lembaga Keuangan Syariah
dasar hukum yang dapat mengakomodir inovasi – Penerima Wakaf Uang (LKS-PWU) meningkat
produk dan aktivitas bank a.l melalui percepatan menjadi 6 BUS, 15 UUS dan 4 BPRS dan Mitra
perizinan dengan cara instant approval dan Distribusi Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS) menjadi
piloting review. Selain itu, telah dikembangkan 4 BUS 2 UUS.
berbagai produk syariah, antara lain produk Pre-
Menyelaraskan • OJK mengembangkan pengaturan dengan principle Surveillance Tools Pengawasan BPR/BPRS untuk
(sinkronisasi) pengaturan based yang kredibel dan adaptif, serta melakukan mendukung pelaksanaan analisis kondisi dan
dan pengawasan SJK identifikasi penerapan standar IFSB pada ketentuan kinerja BPR/BPRS.
dengan mengacu pada perbankan syariah yang telah diterbitkan.
• Ketentuan di pasar modal yang selaras dengan
best practices dan/atau
• Penyempurnaan ketentuan dan sistem/aplikasi perkembangan pasar modal, a.l. Penerbitan
standar internasional
terkait pelaporan BPR/BPRS, a.l. pengembangan ketentuan Ahli Syariah Pasar Modal (POJK Nomor
Sistem Informasi Perbankan (SIP) BPR/BPRS, serta 5 /POJK.04/2021) dan Rancangan Pengaturan
digitalisasi Penyampaian Laporan Profil Risiko Penetapan Efek Bersifat Ekuitas sebagai Efek
dan tata Kelola BPR dan BPRS melalui APOLO. Syariah dalam Layanan Urun Dana Berbasis
Di samping itu juga dilakukan pengembangan Teknologi Informasi.
Sumber: laporan implementasi MPSJKI yang disampaikan secara manual pada semester
1/2021 dan melalui aplikasi SIMPLE pada semester 2/2021
Pengembangan Pengembangan ekosistem jasa keuangan yang melibatkan seluruh LJK, sektor riil, dan elemen terkait lainnya
2 Ekosistem Jasa sangat diperlukan. Pengembangan ekosistem keuangan ini harus sejalan dengan rencana pembangunan yang
Keuangan ditetapkan sehingga tercipta sinergi dalam mencapai tujuan transformasi ekonomi nasional
Meningkatkan peran • OJK Mendorong perbankan syariah untuk telah berkontribusi menyediakan akses keuangan
SJK untuk mendukung menyalurkan KUR Syariah pada pembiayaan UMKM berbiaya murah kepada masyarakat daerah dengan
sektor ekonomi prioritas, yang sejalan dengan penguatan industri halal, bersinergi dengan Pemerintah Daerah dan TPAKD
UMKM, pembangunan antara lain partisipasi BPR/BPRS dalam program setempat (a.l. BPR milik Pemda di Bali, Jawa Timur,
daerah dan penciptaan Pemerintah terkait kredit atau pembiayaan UMK dsb.)
lapangan kerja termasuk KUR. Sebagai contoh, terdapat BPR yang
Membangun integrasi • Di sektor Perbankan Syariah, OJK mendorong dengan BI, ALUDI, IDX dan KNEKS, Kemenkop
SJK untuk meningkatkan peningkatan peran perbankan syariah dalam UKM, Kemenparekraf, dan Kemenag. Selain itu juga
nilai tambah Keuangan transaksi keuangan di industri halal, termasuk dilakukan sinergi dengan regulator/otoritas terkait
Syariah dalam dalam value chain pelaksanaan ibadah haji/ dalam rangka harmonisasi kebijakan Pasar Modal
pengembangan industri umrah melalui kegiatan asistensi tentang Syariah sukuk wakaf.
halal dan ekosistem produk fasilitas pembiayaan modal kerja, produk
• OJK aktif berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang
ekonomi syariah pembiayaan produktif, produk akad Salam, dan
mempromosikan ekonomi syariah dan mendorong
rencana sekuritisasi asset kepada pelaku industri
industri halal.
perbankan.
*Sektor prioritas meliputi: 1) Pertanian, Perburuan dan Kehutanan; 2) Transportasi, pergudangan dan komunikasi; 3) Jasa Kesehatan dan
Kegiatan Sosial; dan 4) UMKM.
Memperluas akses • Sampai dengan triwulan IV tahun 2021, sebanyak dan profesi LJK syariah, MES, institusi terkait,
keuangan dan 335 BPR dan BPRS telah berpartisipasi dalam perguruan tinggi, dan komunitas masyarakat.
meningkatkan literasi program Rekening Pelajar (KEJAR). Selain itu, OJK juga mengupayakan peningkatan
keuangan masyarakat kompetensi SDM pasar modal syariah.
• Pelaksanaan literasi dan edukasi keuangan syariah
senantiasa dilakukan melalui berbagai konten • OJK menginisiasi acara Gebyar Safari Ramadhan
media sosial, serta kegiatan edukasi keuangan pada April 2021 yang bersinergi dengan tokoh
syariah dalam bentuk webinar, workshop, talkshow, agama dan influencer dalam sosialisasi dan edukasi
EXPO dan Training of Trainers (ToT) bekerja sama keuangan dan perbankan syariah.
dengan IDX, asosiasi pelaku (PROPAMI dan APRDI)
Mendorong percepatan • Upaya meningkatan ragam produk investasi syariah • OJK berkoordinasi dengan SRO terkait upaya
pendalaman pasar melalui pemanfaatan instrumen Pasar Modal mendorong pengembangan produk berbasis ESG
keuangan Syariah sebagai sumber pendanaan infrastruktur (indeks syariah berbasis ESG) serta webinar edukasi
dan industri halal dilakukan melalui Koordinasi investasi syariah bekerjasama dengan TICMI.
dengan K/L terkait dan sosialisasi kepada
organisasi keagamaan.
Meningkatkan peran • OJK turut mendukung keunikan produk syariah • Dalam rangka mendorong produk investasi
SJK terkait sustainable yang berdaya saing tinggi salah satunya yaitu cash berwawasan lingkungan, OJK telah melakukan
finance dalam upaya wakaf linked sukuk (CWLS). kajian pengaturan mengenai Climate-related
mencapai sustainable Financial Risk dan Kajian Penerbitan Efek Syariah
• Sinergi dengan Lembaga Keuangan Sosial Islam
development goals Berwawasan Lingkungan (Green Sukuk).
dilakukan dalam rangka optimalisasi dana ZISWAF
sekaligus peningkatan integrasi fungsi sosial bank
syariah.
Sumber : laporan implementasi MPSJKI yang disampaikan secara manual pada semester 1/2021 dan
melalui aplikasi SIMPLE pada semester 2/2021
Akselerasi Seiring dengan perkembangan ekonomi digital, LJK syariah harus mampu beradaptasi perubahan lingkungan
3 Transformasi Digital bisnis agar dapat terus bersaing dan mampu menjawab kebutuhan pasar akan layanan keuangan yang cepat,
mudah, murah, dan andal (consumer oriented) dan meningkatkan efisiensinya. Untuk itu, diperlukan kebijakan
untuk mengakselerasi transformasi digital.
Mendorong inovasi dan • OJK mendukung tranformasi digital perbankan • Telah terealisasi kerjasama 60 BPR/BPRS dengan
akselerasi transformasi syariah melalui penerbitan POJK No.12/ 23 fintech lending dengan status berizin.
digital SJK POJK.03/2021 tentang Bank Umum serta
• Telah terbentuk platform crowdfunding syariah
melakukan capacity building kepada pelaku
pertama yang berizin OJK.
industri syariah dalam rangka meningkatkan
kualitas SDM SJK syariah.
Pencapaian Pada Roadmap Pengembangan bahkan dana sosial syariah. Pada perbankan syariah dan juga keuangan
Tahun 2021 Perbankan Syariah (RP2SI) 2020-2025, tahun 2021, telah terdapat beberapa syariah. Sesuai dengan visi yang dibawa
setiap tahunnya terdapat program pencapaian program unggulan RP2SI oleh RP2SI yaitu mewujudkan perbankan
kerja unggulan yang dilakukan baik yang merupakan turunan dari 3 pilar. syariah yang resilient, berdaya saing
oleh OJK maupun bekerja sama dengan tinggi dan berkontribusi signifikan
Pencapaian program kerja RP2SI pada
kementerian/lembaga lainnya. Sektor terhadap perekonomian nasional serta
tahun 2021 tentu saja akan senantiasa
yang terlibat pun tidak hanya perbankan pembangunan sosial.
dipantau dan ditingkatkan untuk terus
syariah, namun juga meliputi sektor
mendorong pengembangan industri
pasar modal syariah, non bank syariah,
Target Setiap tahunnya, arah pengembangan dan penguatan modalnya serta Dengan melakukan koordinasi dengan
RP2SI 2022 perbankan syariah akan merujuk mengembangkan produknya untuk kementerian dan lembaga terkait, OJK
pada RP2SI yang mencakup ketiga memenuhi kebutuhan masyarakat secara aktif akan mendorong optimalisasi
pilar sebagaimana telah dijabarkan bahkan dengan bersinergi dengan peran perbankan syariah dalam
sebelumnya. Pada tahun 2022, lembaga keuangan syariah lainnya, Hal transaksi keuangan pada industri halal.
target RP2SI akan lebih fokus pada tersebut menandakan bahwa perbankan Diharapkan dengan semangat berjamaah
implementasi Pilar 2 yaitu, Sinergi syariah dapat dikatakan sudah lebih dalam mengembangkan ekonomi dan
Ekosistem Ekonomi Syariah, mengingat siap untuk berperan lebih aktif dalam keuangan syariah, perbankan syariah
dari pencapaian yang telah dilakukan ekosistem ekonomi syariah khususnya dapat memperluas jangkauan produk
pada tahun 2021, perbankan syariah dalam transaksi keuangan di industri dan layanannya sehingga meningkatkan
telah semakin baik dalam efisiensi halal. pangsa pasar perbankan syariah.
Peningkatan share perbankan Peningkatan peran bank syariah Penyusunan ketentuan yang
syariah terhadap induknya dalam aktivitas pasar modal mengedepankan outcome dan
syariah mempertimbang kan karakteristik
dan kompleksitas bank
BUS mencapai lebih dari 10% dan 3 Bank Syariah 2 Bank Syariah
UUS lebih dari 20% share aset merupakan merupakan
induk issuer saham issuer sukuk Pada tahun 2021 telah diterbitkan
3 ketentuan:
Peningkatan exposure
Konsolidasi tiga BUS milik Bank 4 Bank Syariah 1. SEOJK No 14 /SEOJK.03/2021 tentang
BUMN (Bank Syariah Mandiri, BNI 6 Bank Syariah RBB BUS dan UUS (30 April 2021) pembiayaan/pendanaan di
merupakan
Syariah, dan BRI Syariah) merupakan
administrator industri halal
Bank Kustodian 2. SEOJK No 28 /SEOJK.03/2021 tentang
RDN Rencana Bisnis BPR dan BPRS (22
November 2021)
Hadirnya Bank Syariah Indonesia
pada tanggal 1 Februari 2021 Peningkatan integrasi fungsi sosial 3. POJK No 26/POJK.03/2021 tentang
Batas Maksimum Penyaluran Dana dan
bank syariah dengan cara Penyaluran Dana Besar Bagi Bank
Penerbitan POJK yang mendorong bank syariah untuk Umum Syariah (Desember 2021)
mengakomodir pelaksanaan menjadi LKS-PWU guna
percepatan perizinan optimalisasi dana ZISWAF
Penyusunan ketentuan yang
mengedepankan outcome dan
POJK 13 /POJK.03/2021 tentang 6 BUS, 15 UUS, 8 BPRS telah mempertimbang kan karakteristik
menjadi LKS-PWU dan kompleksitas bank Peningkatkan awareness
Penyelenggaraan Produk Bank
Umum mencakup pengaturan masyarakat dalam kerangka
terkait percepatan perizinan produk ekosistem ekonomi syariah
Optimalisasi peran bank syariah Sepanjang tahun 2021, pengawas
dan aktivitas bank
dalam mendukung program telah mengadakan maupun
pemerintah dan aktivitas keuangan terlibat dalam pelatihan terkait
BUMN tools pengawasan serta pelatihan
terkait standar perbankan syariah
yang diselenggarakan oleh
Pada April 2021, telah diterbitkan lembaga internasional seperti
Surat Edaran Menteri BUMN terkait IFSB dan AAOIFI
Optimalisasi Payroll Karyawan
BUMN melalui Bank Syariah
Pengembangan
Indonesia memiliki potensi aset wakaf
yang cukup besar, baik berupa tanah
wakaf dan kebutuhan instrumen investasi Pengembangan wakaf dapat melalui nazhir, pelaksanaan diseminasi kepada
atas potensi wakaf tunai agar dapat berbagai instrumen, seperti sukuk nazhir, calon penerbit instrumen pasar
memberikan manfaat yang lebih besar berbasis wakaf, reksa dana syariah modal syariah berbasis wakaf dan pelaku
bagi mauquf ‘alaih. Instrumen pasar berbasis wakaf, wakaf saham, securities industri dalam rangka memberikan
modal syariah menjadi salah satu pilihan crowdfunding berbasis wakaf, maupun pemahaman mengenai instrumen
sarana pendanaan dan investasi untuk instrumen lainnya. Melalui kegiatan ini pasar modal syariah sebagai sumber
mengoptimalkan pengelolaan aset diharapkan terdapat pihak-pihak yang pendanaan maupun sarana investasi
wakaf tersebut. Hal ini juga sebagai melakukan penerbitan efek syariah yang untuk mengoptimalkan pengelolaan
salah satu bentuk dukungan dalam dikaitkan dengan wakaf, memfasilitasi aset wakaf, serta pelaksanaan business
mengembangkan filantropi Islam dan investasi syariah yang dikaitkan dengan matching atau one on one meeting
sustainable finance. wakaf, atau memiliki penambahan aset terhadap pihak-pihak yang beriminat/
wakaf yang berasal dari investor. memenuhi persyaratan untuk
Tujuan dari kegiatan pengembangan
menerbitkan efek syariah yang dikaitkan
aset wakaf melalui pasar modal syariah Kegiatan ini akan dilakukan melalui
dengan wakaf atau memfasilitasi
tahun 2022 adalah untuk mendorong beberapa tahapan kegiatan, yaitu
investasi syariah yang dikaitkan dengan
pengembangan dan pengelolaan aset berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait
wakaf.
wakaf agar lebih produktif melalui antara lain Badan Wakaf Indonesia
instrumen pasar modal syariah. (BWI) dan para pengelola aset wakaf/
Pengembangan
Penerbitan dan pengembangan Sukuk 3. Perluasan basis investor
Negara dalam mendukung prinsip menjangkau institusi, WNA,
infrastruktur environmental, social, and governance investor Surat Berharga Negara
penerbitan dan
(ESG) (SBN), dan investor sosial.
pendalaman pasar
• Penerbitan Sukuk Negara dengan 4. Perluasan kanal marketing
skema Green Framework di pasar melalui optimalisasi peran
SBSN (Sukuk internasional dan domestik secara nazhir dalam pemasaran CWLS
Negara)
berkelanjutan sebagai komitmen serta pengembangan jalur
pemerintah dalam memitigasi distribusi alternatif di bidang
perubahan. iklim/climate changes keuangan sosial syariah.
Peningkatan
1. Pembekalan teknis yang diberikan proyek SBSN dengan unit-unit
kepada satuan kerja Kementerian/ kerja di Kementerian Keuangan
kinerja dan Lembaga pelaksana proyek SBSN. dan Bappenas, baik secara formal
kualitas
maupun informal dalam rangka
2. Pelaksanaan Dialog Kinerja
penanganan berbagai permasalahan
pelaksanaan
secara rutin untuk identifikasi
yang timbul dalam pelaksanaan
permasalahan yang dihadapi dalam
proyek SBSN.
pembiayaan pelaksanaan proyek SBSN dan
proyek melalui
merumuskan alternatif solusi. 5. Penyiapan perluasan cakupan
proyek-proyek yang dapat dibiayai
SBSN (Sukuk
3. Implementasi penggunaan Sistem
SBSN yaitu melalui pengaturan
Aplikasi Pengelolaan Kinerja
untuk Penerusan SBSN kepada
Negara) Pembiayaan Proyek SBSN.
Pemda dan BUMN.
4. Pelaksanaan kegiatan-kegiatan
lain yang bersifat koordinasi
Kementerian/Lembaga pelaksana
“Efektivitas
Dalam rangka mendukung 2. Indikator Customer Journey dengan syariat. Namun, separuh dari
pengembangan Perusahaan Pembiayaan Mapping (identify important digital responden menjawab tidak pernah
Pemasaran Digital Syariah dan Unit Usaha Syariah touchpoints of each persona by menggunakan layanan syariah. Sehingga
oleh Perusahaan
Perusahaan Pembiayaan, Direktorat examining customer actions, dalam hal ini masih banyak masyarakat
IKNB Syariah OJK bekerja sama dengan emotions, and pain points). yang belum mengetahui/memanfaatkan
Peningkatan
marketing, digital content, and menggunakan layanan pembiayaan
telah melakukan kegiatan penelitian
digital channels). syariah untuk kendaraan, pembiayaan
dengan mengangkat tema “Efektivitas
Penjualan di Pemasaran Digital oleh Perusahaan Simpulan
usaha, pendidikan, rumah, qurban atau
aqiqah, haji dan umroh, alat elektronik,
Kalangan Generasi Pembiayaan Syariah bagi Peningkatan
Penjualan di Kalangan Generasi Dalam penelitian ini diketahui bahwa dan kebutuhan lainnya sebagaimana
Milenial” Milenial”. Penelitian ini bertujuan untuk 80% responden menyatakan sangat ditunjukan pada grafik berikut ini:
Perumahan 28,69%
1. Indikator Persona Research (identify
Pendidikan 38,25%
and categorize millennials persona –
habit, preferences, media reach, and Pembiayaan usaha 42,08%