You are on page 1of 37

Memahami Korupsi dan Menumbuhkan

Sikap “ANTI KORUPSI”

I Suar

Pelatihan Pada Balai Besar Kesehatan Jakarta


oleh Drs. Wayan Rai Suarthana, Akt,MM. CfRA.
Widyaiswara Utama BBPK Jakarta
PERKENALAN
Nama Drs. Wayan Rai Suarthana,MM.CFrA

Pekerjaan Widyaiswara Utama BBPK Jakarta

Pendidikan S1 Akuntansi
S2 Manajemen Keuangan

 Auditor Badan Pengawasan Keuangan dan


Pengalaman Pembangunan (BPKP)
Bekerja  Pejabat Struktural di BPKP
 Inspektur Investigasi di Itjen Kemenkes
 Inspektur IV di Itjen Kemenkes
 Sebagai narasumber anti korupsi pada beberapa
Diklat Pim III, IV dan Latsar
 Dosen Jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi Pakuan
Bogor
Pengalaman  Fasilitator Diklat Latsar, Pim IV, III dan II mata dilat
Diklat Wasbang, Anti Korupsi, Etika Publik, Manajemen
Kewidyaiswara Keuangan dan Aset, Kepemimpinan
an  Trainer of Fasilitator Latsar
 Master Trainer Bela Negara
 Diklat Substansi Kewidyaiswaraan Pim III dan IV
Bagaimana Risiko Korupsi Perjaan
Saudara ?
PERTANYAAN TENTANG KORUPSI

• GAMBARAN KORUPSI DI INDONESIA


• APA YANG DIMAKSUD DENGAN KORUPSI ?
• JENIS-JENIS KORUPSI ?
• APA YANG MENYEBABKAN TERJADINYA
KORUPSI ?
• UPAYA-UPAYA PENCEGAHAN KORUPSI ?
• CONTOH PERBUATAN KORUPSI DAN KORUPTOR
?
• KERUGIAN YANG DIAKIBATKAN OLEH KORUPSI ?
KORUPSI DI INDONESIA

 KORUPSI DI INDONESIA SANGAT MASIF.


DATA INDEKS PESEPSI KORUPSI (IPK) YANG DIPUBLIKASIKAN OLEH
TRANSFARANSI INTERNASIONAL SELAMA 2012 SD 2017 MEMBERIKAN
INDIKATOR BAHWA KORUPSI DI INDONESIA “SANGAT SERIUS”.

Uraian 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Score 32 32 34 36 37 37
Peringkat 118 114 107 88 90 96/180
HASIL MONEV ICW BAHWA SEKTOR KESEHATAN RAWAN
KORUPSI, TERUTAMA PENGADAAN BARANG/JASA
PEMERINTAH (PBJ) MAUPUN JAMINAN KESEHATAN
NASIONAL(JKN) .
DANA SEKTOR KESEHATAN SETIAP TAHUN MENINGKAT
MENCAPAI 5% DARI APBN.
PENGERTIAN
KORUPSI
Pengertian umum
Asal kata “korupsi” adalah
corruptio bermakna busuk,
rusak, menggoyahkan,
memutarbalik, menyogok,
suap, memakai kekuasaan
untuk kepentingan sendiri
Menurut association certified
Pengertian
KORUPSI
fraud examiner (ACFE)
Korupsi merupakan bentuk
fraud berupa benturan
kepentingan (conflict of
interest), suap (bribery),
pemberian illegal (illegal
gratuity), dan pemerasan
(economic extortion).

by : Russy
UU NO 31 TAHUN 1999 JO.UU NO 20 TAHUN 2001
TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI
JENIS TINDAK PIDANA KORUPSI
Menurut (UU No 31 Tahun 1999 Jo.UU No 20 Tahun 2001
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi)

Kerugian Keuangan Negara (Pasal2) 1

K Suap Menyuap (Pasal 5,6 dan 11) 2

U Penggelapan Dalam Jabatan (Pasal 8,9,10)

Pemerasan (Pasal 12)


3

H
4

Perbuatan Curang 5

P Benturan Kepentingan Dalam Pengadaan


(Pasal 7)
6

Gratifikasi (Pasal 12 B dan 12 C) 7

06/11/2013 10
Pengertian Korupsi 16
7 kelompok
Tindak
Pidana
KORUPSI
(UU 31/1999 Jo UU 20/2001)

by : Russy
KERUGIAN KEUANGAN NEGARA
Pasal 2
Secara melawan
hukum melakukan
perbuatan
memperkaya diri
sendiri /orang lain
atau korporasi
menyalahgunakan
kewenangan,
kesempatan atau
sarana yang ada

by : Russy
Korupsi Terkait
KERUGIAN KEUANGAN NEGARA

Harus memenuhi unsur-unsur :


1. Setiap orang
2. Memperkaya diri sendiri, orang lain atau
suatu korporasi
3. Dengan cara melawan hokum
4. Dapat merugikan keuangan Negara atau
perekonomian negara

by : Russy
SUAP MENYUAP
Pasal 5,6 dan 11 Perbuatan yang termasuk suap-
menyuap harus memenuhi
unsur:
1. Setiap orang
2. Memberi sesuatu atau
menjanjikan sesuatu
3. Kepada pegawai Negeri atau
penyelenggara Negara
4. Dengan maksud supaya
berbuat atau tidak berbuat
sesuatu dalam jabatannya
sehingga bertentangan
dengan kewajiban
by : Russy
PENGGELAPAN DALAM JABATAN
(PASAL 8,9,10)

Harus memenuhi unsur-unsur


1. Pegawai negeri atau orang selain pegawai
negeri yang di tugaskan menjalankan suatu
jabatan umum secara terus menerus atau
untuk sementara waktu
2. Dengan sengaja
3. Menggelapkan atau membiarkan orang lain
mengambil atau membiarkan orang lain
menggelapkan atau membantu dalam
perbuatan itu
4. Uang atau surat berharga
5. Yang di simpan karena jabatannya

by : Russy
PEMERASAN
(Pasal 12 huruf e, f, dan g)

Harus memenuhi unsur unsur


1. Pegawai negrti atau
penyelenggara negara
2. Dengan maksud
menguntungkan diri sendiri atau
orang lain
3. Secara melawan hukum
4. Memaksa seseorang
memberikan sesuatu,
membayar, atau menerima
pembayaran dengan potongan,
atau untuk mengerjakan
sesuatu bagi dirinya
5. Menyalah gunakan kekuasaan
by : Russy
PERBUATAN CURANG
JEMBATAN CILINCING ROBOH
Harus memenuhi unsur-unsur:
1. Pemborong, ahli bangunan, atau
penjual bahan bangunan.
2. Melakukan perbuatan curang
3. Pada waktu membuat bangunan
atau menyerahkan bahan
bangunan
4. Yang dapat membahayakan
keamanan orang atau keamanan
barang, atau keselamatan negara
dalam keadaan perang.

by : Russy
BENTURAN KEPENTINGAN
Pasal 7
Untuk menyimpulkan apakah
sesuatu perbuatan termasuk
korupsi menurut pasal ini , harus
memenuhi unsur unsur :
1. Pegawai Negeri atau
Penyelenggara Negara
2. Dengan sengaja
3. Langsung atau tidak langsung
turut seta dalam
pemborongan, pengadaan,
atau penyewaan
4. Pada saat dilakukan perbuatan
untuk seluruh atau sebagian,
ditugaskan untuk mengurus
atau mengawasinya
by : Russy
GRATIFIKASI

Gratifikasi adalah pemberian dalam arti


luas, yakni meliputi pemberian uang, barang,
rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa
bunga, tiket perjalanan, fasilitas
penginapan, perjalanan wisata, pengobatan
cuma-cuma, dan fasilitas lainnya.
Gratifikasi tersebut baik yang diterima di
dalam negeri maupun di luar negeri dan yang
dilakukan dengan menggunakan sarana
elektronik atau tanpa sarana elektronik
(Penjelasan pasal 12b ayat (1) uu no.31
tahun 1999 jo. Uu no. 20 tahun 2001)

06/11/2013 19
GRATIFIKASI
Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau
penyelenggara negara dianggap pemberian
suap, apabila berhubungan dengan jabatannya
dan berlawanan dengan kewajiban atau
tugasnya, dengan ketentuan sebagai berikut :
- nilai Rp10.000.000 atau lebih  pembuktian
bahwa suap dilakukan oleh penerima
- nilai kurang Rp10.000.000, pembuktian
bahwa gratifikasi tersebut bukan suap
dilakukan oleh penuntut umum

Ketentuan Gratifikasi tidak berlaku apabila penerima gratifikasi


melaporkan penerimaan gratifikasi kepada KPK kurang dari 30
hari kerja sejak gratifikasi diterima

06/11/2013 20
SANKSI TIDAK MELAPORKAN PENERIMAAN GRATIFIKASI :

Dapat diancam dengan pidana penjara seumur hidup atau


pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling
lama 20 (dua puluh) tahun, dan pidana denda paling
sedikit Rp200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) dan
paling banyak Rp1.000.000.000,- (satu milyar rupiah)

21
PENGENDALIAN GRATIFIKASI
DI LINGKUNGAN KEMENKES RI.
PERMENKES NO 14 TAHUN 2014
TENTANG PENGENDALIAN GRATIFIKASI
DI LINGKUNGAN KEMENKES

KEPMENKES No. HK.02.02 /MENKES/ 306 /


2014 TENTANG JUKNIS PENGENDALIAN
GRATIFIKASI

PERATURAN MENKES RI NO 58 TAHUN 2016


TENANG “SPONSORSHIP” BAGI TENAGA
KESEHATAN

22
PENYEBAB KORUPI
GONE THEORY (JACK BOULOGNE)

OPPORTUNITIES (kesempatan)

06/11/2013 23
Fraud Triangle Theory
(Dr. Donald Cressey (AFCE)

Pressure
(tekanan)

Opportunity Rationalization
(kesempatan) (pembenaran)

06/11/2013 24
FAKTOR PENYEBAB KORUPSI

Mengapa endemisitas korupsi menjadi tinggi di


Indonesia?

• Sumita (2015) menyingkirkan anggapan bahwa korupsi


adalah budaya, karena budaya sendiri adalah nilai yang
baik dari pendahulu kita.
• Menurut Pope (2003) Endemisitas tinggi disebabkan
karena terjadi proses pembiaran dan perluasan
penularan penyakit korupsi selama hampir setengah
abad di Indonesia. Akibatnya korupsi di Indonesia
nyaris terjadi di semua sektor dan lapisan masyarakat.
• AKIBAT PEMBIARAN YANG SEDEMIKIAN LAMA, MAKA TERJADI
PENULARAN YANG CEPAT DAN MENYEBAR SECARA SPORADIK
DARI ORANG KE ORANG YANG AKIBATNYA MENIMBULKAN
SITUASI YANG ENDEMIS KORUPSI, DITANDAI DENGAN TIDAK ADA
PERBEDAAN KARAKTERISTIK INDIVIDU, INTEGRITAS, DAN
KEPRIBADIAN KARENA SUDAH MENYERANG POPULASI YANG
SEHAT. BEBERAPA FENOMENA MENDAPATKAN BAHWA ORANG
YANG JUJUR, LAMA KELAMAAN PADA AKHIRNYA AKAN
MELAKUKAN KORUPSI KARENA PENGARUH
• LINGKUNGAN AKIBAT TEKANAN KERJA (SUNITA, 2015)
 Anti korupsi adalah pencegahan, bagaimana
meningkatkan kesadaran individu untuk tidak
melakukan korupsi dan bagaimana menyelamatkan
uang dan aset negara.
 Anti korupsi merupakan kebijakan untuk mencegah
dan menghilangkan peluang bagi berkembangnya
korupsi. Peluang bagi berkembangnya korupsi dapat
dihilangkan dengan melakukan perbaikan sistem
(sistem hukum, sistem kelembagaan) dan perbaikan
manusianya (moral dan kesejahteraan).

06/11/2013 27
ANTI KORUPSI ?

ANTI KORUPSI SEBAGAI PRILAKU MENOLAK, MENENTANG , MENCEGAH ,DAN


MEMBERANTAS ADANYA KORUPSI
SIKAP ANTI KORUPSI :
A. MELAPORKAN KEPADA YANG BERWAJIB APABILA ADA PEJABAT
YANG MELAKUKAN KORUPSI.
B. MEMBANTU PEMERINTAH ATAU PEJABAT YANG BERWENANG
DALAM MEMBERANTAS DAN MENGUSUT KORUPSI .
C. MENOLAK JIKA DI BERI UANG OLEH ORANG YANG
MELAKUKAN KORUPSI.
D. MEMBERI NASIHAT KEPADA ORANG LAIN AGAR TIDAK MELAKUKAN
KORUPSI.
E. MENJELASKAN KEPADA GENERASI MUDA/ANAK-ANAK TENTANG
DAMPAK NEGATIF DARI PERILAKU KORUPSI.
F. MENGAWASI KEGIATAN PEMERINTAHAN/PEJABAT NEGARA DAN
PROYEK-PROYEK PEMBANGUNAN AGAR TIDAK MELAKUKAN
KORUPSI.
DAMPAK MASIF KORUPSI

KORUPSI MENIMBULKAN EFEK DOMINO YANG


MELUAS TERHADAP EKSISTENSI BANGSA DAN
NEGARA.

06/11/2013 29
Perbuatan korupsi dalam kehidupan
luas berdampak

Negara korup harus Harga Tingkat korupsi yang


membayar biaya hutang infrastruktur lebih tinggi meningkatkan
yang lebih besar tinggi ketimpangan
pendapatan &
kemiskinan
Korupsi menurunkan Persepsi korupsi Negara-negara yg
investasi dan memiliki dampak dianggap memiliki
karenanya yang kuat dan tingkat korupsi yg relatif
menurunkan negatif terhadap rendah selalu menarik
investasi lebih banyak
pertumbuhan arus unvestasi asing. daripada negara rentan
ekonomi. korupsi
UPAYA PENCEGAHAN KORUPSI

ORGANISASI DENGAN SISTEM YANG KORUP, MENGUTAMAKAN KELANCARAN


DALAM PROSES MELALUI SUAP DAN GRATIFIKASI. PADA SAAT GT, KASUS
PEGAWAI PAJAK YANG SUDAH DITANGKAP DAN DIPENJARA, TETAP
BERUSAHA MENYUAP PETUGAS DI PENJARA. KASUS GT DISUSUL DENGAN
KASUS GT LAINNYA YANG JUGA AKHIRNYA MASUK BUI. HAL INI SEBAGAI
FENOMENA YANG MENUNJUKKAN BAHWA KORUPSI SUDAH TERLEMBAGA DI
SUATU ORGANISASI KARENA ADA NORMA NILAI YANG DIYAKINI SECARA
BERBEDA OLEH KELOMPOK TERSEBUT (SUNITA, 2015)
UPAYA PENCEGAHAN YANG DAPAT DILKUKAN OLEH SEOANG PIMPINAN
MENGGESER DARI POLA REAKTIF KE POLA PREVENTIF DENGAN PARADIGMA
4 P (PREDIKTIF, PREVENTIF, PERSONALISASI DEPARTISIPATORI), SEPERTI
MENINGKATKAN NILAI INTEGRITAS PEMIMPIN DI PUSKESMAS (KEPALA
PUSKESMAS, TATA USAHA, DAN PENGELOLA PROGRAM). SEHINGGA DAPAT
MELAKUKAN UPAYA PENCEGAHAN KORUPSI SECARA BERJENJANG DENGAN 3
TINGKATAN YAITU PARA PEGAWAI, INSTANSI YAITU PUSKESMAS TERSEBUT
SERTA PEMIMPIN PUSKESMAS TERSEBUT. MENGURANGI PERMASALAH
KORUPSI DENGAN PRIORITAS UTAMA ADALAH PEMIMPINDENGAN CARA
MENINGKATKAN NILAI NILAI INTEGRITAS KALANGAN PEMIMPIN.
PENANAMAN NILAI-NILAI ANTI KORUPSI
NILAI-NILAI ANTI-KORUPSI

1 2 3 4
KEJUJURAN KEPEDULIAN KEMANDIRIAN KEDISIPLINAN

9 5
NILAI-NILAI TANGGUNG
KEADILAN
JAWAB
ANTI KORUPSI
6
8 7
KERJA KERAS
KEBERANIAN KESEDERHANAAN

JUPE MANDI TANGKER SEBEDIL


06/11/2013 34
PRINSIP-PRINSIP ANTI-KORUPSI

AKUNTABILITAS

TRANSPARANSI

KEWAJARAN

KEBIJAKAN

KONTROL KEBIJAKAN

06/11/2013 35
PERCEPATAN PEMBERANTASAN KORUPSI

AYUK PAK KEJAR TERUS JANGAN SAMPAI


LARI
DI CINA

DI CINA

KOOK LAMBAT PAK

WRS-INVEST 2013 36
Terima kasih
website = www.itjen.kemkes.go.id
email = itjen@kemkes.go.id

37

You might also like