You are on page 1of 64

LAPORAN

PRAKTIKUM
ELEKTRONIKA DASAR

“ARUS TRANSIEN”

TANGGAL PRAKTIKUM : 28 Oktober 2020

ASISTEN : Nurul Arsyi

NAMA : Rayhana Amiruddin

NIM : 1912040004

JURUSAN/PRODI : Fisika/Pendidikan Fisika B

LABORATORIUM FISIKA UNIT ELEKTRONIKA DASAR


JURUSAN FISIKA FMIPA UNM
TAHUN 2020

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Fisika merupakan ilmu alam yang mempelajari materi beserta gerak dan
perilakunya dalam lingkup ruang dan waktu, bersamaan dengan konsep yang
berkaitan seperti energy dan gaya. Dalam fisika terdapat materi mengenai
rangkaian elektronika. Kapasitor merupakan salah satu komponen pasif
elektronika, artinya tidak dapat membangkitkan tegangan atau arus dengan
sendirinya sehingga memerlukan sumber arus atau sumber tegangan. Kapasitor
adalah komponen elektronika yang dapat digunakan untuk menyimpan muatan
listrik dalam waktu tertentu.
Bila sebuah kapasitor dihubungkan dengan sumber arus searah maka dalam
beberapa saat akan ada arus listrik yang mengalir masuk ke dalam kapasitor,
kondisi ini disebut proses pengisian kapasitor, apabila muatan listrik di dalam
kapasitor sudah penuh, maka aliran arus listrik akan berhenti. Bila hubungan ke
kapasitor di tukar polaritasnya, maka muatan listrik akan kembali mengalir keluar
dari kapasitor.
Peristiwa pengisian dan pengosongan muatan kapasitor memegang peranan
penting dalam system berbagai perangkat elektronik. Arus yang berhubungan
dengan ini mengecil terhadap waktu sehingga disebut arus transien atau dapat juga
berarti bahwa arus sesaat atau tidak konstan. Dikatakan arus sesaat karena arus ini
berbeda untuk setiap nilai t (waktu). Transien adalah perwujudan dari perubahan
yang mendadak karena terjadi pembukaan dan penutupan saklar atau adanya
gangguan pada suatu sistem.
Transien berlangsung dalam waktu yang sangat singkat dan magnetudenya
sangat berpengaruh terhadap komponen-komponennya yang ada dalam satu
sistem. Saat terjadi transien komponen-komponen mengalami tekanan yang
sangat besar berupa tegangan dan arus, yang keadaan paling buruk dapat
menyebabkan kerusakan peralatan pada sistem dimana transien itu terjadi.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui secara pasti cara pengisian dan
pengosongan muatan kapasitor dalam suatu rangkaian listrik. sehingga untuk
itulah praktikum mengenai Arus transien perlu dilakukan.
B. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa diharapkan dapat memplot kurva arus dan tegangan terhadap
waktu pengisian dan pengosongan muatan pada kapasitor.
2. Mahasiswa diharapkan dapat menginterpretasi grafik pengisian dan
pengosongan muatan kapasitor
3. Mahasiswa diharapkan dapat menentukan tetapan waktu kapasitif dan
kapasitansi kapasitor berdasarkan kurva arus dan tegangan terhadap waktu.
C. Manfaat Praktikum
1. Manfaat Teoritis
a. Mahasiswa dapat mengetahui pengaruh yang terjadi pada tegangan
dan arus transien saat pengisian kapasitor dan pengosongan kapasitor.
b. Mahasiswa dapat mengetahui hubungan antara tegangan terhadap
waktu dan arus terhadap waktu pada saat pengisian kapasitor dan
pengosongan kapasitor.
c. Mahasiswa dapat menentukan tetapan waktu kapasitif dan kapasitansi
kapasitor dari plot kurva atau grafik.
2. Manfaat Praktis
a. Mahasiswa dapat melakukan pengukuran tegangan tegangan dan arus
transien pada saat pengisian kapasitor dan pengosongan kapasitor
BAB II
LANDASAN TEORI

Rangkaian listrik adalah suatu kumpulan elemen atau komponen listrik yang
saling dihubungkan dengan cara-cara tertentu dan paling sedikit mempunyai satu
lintasan tertutup. Pembatasan elemen atau komponen listrik pada Rangkaian
Listrik dapat dikelompokkan kedalam komponen aktif dan pasif. Komponen aktif
adalah komponen yang menghasilkan energi dalam hal ini adalah sumber
tegangan dan sumber arus. Kemudian komponen pasif merupakan komponen
yang tidak dapat menghasilkan energy (Ramdhani, 2005).
Komponen aktif berupa dioda, transistor dan integrated circuit (IC), dan
selanjutnya komponen pasif dapat dikelompokkan menjadi komponen yang hanya
dapat menyerap energi dalam hal ini hanya terdapat pada komponen resistor atau
banyak juga yang menyebutkan tahanan atau hambatan dengan simbol R, dan
komponen pasif yang dapat menyimpan energi juga diklasifikasikan menjadi dua
yaitu komponen yang menyerap energi dalam bentuk medan magnet dalam hal ini
induktor atau sering juga disebut sebagai lilitan, belitan atau kumparan dengan
simbol L, dan kompone pasif yang menyerap energi dalam bentuk medan magnet
dalam hal ini adalah kapasitor atau sering juga dikatakan dengan kondensator
dengan symbol C (Ramdhani, 2005).
Kapasitor merupakan salah satu komponen pasif elektronika, artinya tidak
dapat membangkitkan tegangan atau arus dengan sendirinya sehingga
memerlukan sumber arus atau sumber tegangan. Kapasitor adalah sebuah benda
yang dapat menyimpan muatan listrik. Benda ini terdiri dari dua pelat konduktor
yang dipasang berdekatan satu sama lain tapi tidak sampai bersentuhan (Galih,
2019).
Kita mengetahui bahwa kapasitor dan induktor adalah piranti-piranti dinamis
dan rangkaian yang mengandung piranti-piranti jenis ini kita sebut rangkaian
dinamis. Piranti dinamis mempunyai kemampuan untuk menyimpan energi dan
melepaskan energi yang telah disimpan sebelumnya. Hal demikian tidak terjadi
pada resistor, yang hanya dapat menyerap energi. Oleh karena itu, pada waktu
terjadi operasi penutupan ataupun pemutusan rangkaian, perilaku rangkaian yang
mengandung kapasitor maupun induktor berbeda dengan rangkaian yang hanya
mengandung resistor saja (Sudaryatno, 2013).
Peristiwa pengisian dan pengosongan muatan kapasitor memegang peranan
penting dalam system berbagai perangkat elektronik. Arus yang berhubungan
dengan ini mengecil terhadap waktu sehingga disebut arus transien atau dapat juga
berarti bahwa arus sesaat atau tidak konstan. Dikatakan arus sesaat karena arus ini
berbeda untuk setiap nilai t (waktu). Gejala transien atau gejala peralihan
merupakan salah satu peristiwa dalam rangkaian listrik yang perlu kita perhatikan.
Peristiwa ini biasanya berlangsung hanya beberapa saat namun jika tidak
ditangani secara baik dapat menyebabkan terjadinya hal-hal yang sangat
merugikan berupa kerusakan peralatan. Dalam sistem penyaluran energi,
pemutusan dan penyambungan rangkaian merupakan hal yang sering terjadi
(Sudaryatno, 2013).
Transien adalah perwujudan dari perubahan yang mendadak karena terjadi
pembukaan dan penutupan saklar atau adanya gangguan pada suatu sistem.
Transien berlangsung dalam waktu yang sangat singkat dan magnetudenya sangat
berpengaruh terhadap komponen-komponennya yang ada dalam satu sistem. Saat
terjadi transien komponen-komponen mengalami tekanan yang sangat besar
berupa tegangan dan arus, yang keadaan paling buruk dapat menyebabkan
kerusakan peralatan pada sistem dimana transien itu terjadi (Yuana, 2006).
Penyebab fenomena transien adalah adanya perubahan parameter rangkaian,
yang biasanya terjadi akibat pensaklaran, rangkaian terbuka, atau hubung singkat,
perubahan dalam operasi sumber. Perubahan arus, tegangan, dan yang lain selama
transien tidak berlangsung seketika dan membutuhkan waktu, walaupun ini terjadi
secara cepat. Untuk mengubah energi magnetik memerlukan perubahan arus
melalui induktansi. Oleh karena itu, arus dalam rangkaian induktif tidak dapat
berubah seketika (Zakky, 2013).
Menurut (Siagian, 2020 ) Pengisian Kapasitor yaitu jika suatu kapasitor
dengan kapasitansi C dihubungkan dengan suatu sumber tegangan V maka setelah
beberapa waktu kapasitor akan terisi oleh muatan sebesar:
Q=CV atau dQ =CdV
Ketika mulai dari keadaan kapasitor yang belum terisi (Gambar.1). kemudian
dalam beberapa waktu tertentu kita tutup saklar pada rangkaian tersebut, yang
mengakibatkan arus mengalir dalam rangkaian untuk memulai pengisian kapasitor
(Gambar 2).

Gambar 2.1. Kapasitor Dan Resistor Terhubung Dengan Sumber Tegangan Saat
Saklar Terbuka

Gambar 2.2. Kapasitor Dan Resistor Terhubung Dengan Sumber Tegangan Saat
Saklar Tertutup
Karena kapasitor (Gambar.1) dalam keadaan belum terisi, beda potensial
V bc =0 pada t=0 . Pada keadaan ini jika ditinjau dari hukum loop Khirchoff V ab ,
beda potensial yang melalui resistor sama dengan tegangan sumber ε . Sedangkan
untuk arus awal yang mengalir pada resistor (t = 0), yang kita sebut sebagai I o
V ab ε
dijelaskan oleh hukum Ohm : I o= =
R R
Ketika dalam keadaan pengisian kapasitor, beda potensial pada titik bc (V bc )
naik dan beda potensial pada titik ab (V ab ) pada resistor menurun, sesuai dengan
penurunan arus. Penjumlahan kedua beda potensial ini konstan dan sama dengan .
Setelah beberapa waktu kapasitor akan terisi penuh dan aurs yang ada pada
rangkaian turun menjadi nol dan beda potensial V ab yang ada di resistor juga
bernilai nol. Dan seluruh sumber tegangan baterai ε terdapat dalam kapasitor dan
V bc =ε . Untuk kedua beda potensial tersebut bisa dituliskan sebagai berikut :
V ab=iR
Menurut (Siagian, 2020 ) Pengosongan Kapasitor yaitu Setelah kapasitor pada
(Gambar.2) sudah terisi penuh, kemudian baterai pada rangkaian tersebut
diputuskan sambungannya dengan rangkaian RC dan titik a dan c pada rangkaian
disambungkan dengan saklar yang terbuka seperti (Gambar.3a). Kemudian saklar
ditutup, dengan begitu stopwatch secara instan ter-reset menjadi t = 0, pada saat
bersamaan q=QO . Kapasitor kemudian mengalami pengosongan dan muatan yang
ada pada kapasitor akan secara berkala menjadi nol.

(2.3a)

(2.3b)
Gambar 2.3. Proses Pengosongan Kapasitor

Seperti halnya pada pengisian, kita sebut i dan q sebagai arus dan muatan
bergantung waktu sesaat setelah koneksi dibuat. Pada (Gambar.3b) arah arus
positif sama dengan (Gambar .2), kemudian kita gunakan aturan loop dari
Kirchoff dengan, ε =0 sehingga :
dq −q
i= =
dt RC
Arus yang mengalir saat ini menjadi negatif, hal ini dikarenakan muatan
qmeninggalkan “lempeng kiri” pada kapasitor (Gambar.3b).Sehingga arah arus
berlawanan dengan yang ditunjukkan pada gambar. Pada saat t = 0 dan q=QO
arus mula-mula adalah
−Qo
I o=
RC
BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Identifikasi Variabel
a. Variabel Kontrol : Tegangan Sumber V S (Volt), Hambatan R
(Ω), dan Kapasitansi Kapasitor C (Farad).
b. Variabel Manipulasi : Waktu t (s)
c. Variabel Respon : Arus Transien I (mA) dan Tegangan Transien
V (Volt).
B. Definisi Operasional Variabel
a. Tegangan Sumber (VS) merupakan nilai tegangan dari power supply yang
digunakan pada praktikum yang diukur dengan voltmeter dengan satuan
volt (V).
b. Hambatan (R) merupakan nilai yang tertera pada resistor yang digunakan
pada praktikum yang dimana diukur berdasarkan perhitungan kode warna
pada resistor dengan satuan ohm (Ω).
c. Kapasitansi Kapasitor (C) merupakan nilai yang terdapat pada kapasitor
yang digunakan pada praktikum dengan satuan farad (F).
d. Waktu (t) merupakan selisih waktu yang telah pada saat melakukan tahap
pengisian dan pengosongan muatan kapasitor yang digunakan untuk
mengukur nilai tegangan dan arus transiennya dimana diukur dengan
menggunakan stopwatch dengan satuan sekon (s).
e. Arus Transien (I) merupakan nilai kuat arus yang mengalir pada kapasitor
ketika proses pengisian muatan kapasitor dan pengosongan muatan
kapasitor dengan selang waktu yang telah ditetapkan yang dimana diukur
denganmenggunakan amperemeter dengan satuan milli ampere (mA).
f. Tegangan Transien (V) merupakan nilai tegangan yang mengalir pada
kapasitor ketika proses pengisian muatan kapasitor dan pengosongan
muatan kapasitor dengan selang waktu yang telah ditetapkan yang diukur
dengan voltmeter (V).
C. Alat dan Bahan
1. Power Supply (0-12 volt) 1 buah
2. Komutator 1 buah
3. Multimeter 2 buah
4. Kapasitor Elektrolit 1 buah
5. Resistor 1 buah
6. Stopwatch 1 buah
7. Kabel Penghubung secukupnya

D. Prosedur kerja
1. Seluruh komponen dirangkai dan disusun seperti gambar berikut.

2. Dipastikan seluruh perangkat dapat digunakan dengan baik dengan


memperhatikan komutator, voltmeter dan amperemeter.
3. Kapasitor terlebih dahulu dikosongkan dengan melakukan hubung singkat
kapasitor hingga kuat arus dan tegangannya menunjukkan 0 yang artinya
kapasitor telah kosong.
4. Kemudian dimulailah pengukuran dengan saklar diposisikan dalam
keadaan terbuka kemudian power supply dinyalakan.
5. Selanjutnya, saklar ditutup atau diposisikan ke titik A bersamaan dengan
menekan tombol stopwatch, kemudian dilihat pula nilai kuat arus dan
tegangan pada saat t=0.
6. Pengukuran dilanjutkan dengan tegangan dan kuat arus dicatat untuk tiap
selang waktu 10 detik hingga mencapai keadaan konstan.
7. Selanjutnya dilakukan pengukuran terhadap tahap pengosongan kapasitor
dengan saklar diposisikan di titik B bersamaan dengan menekan tombol
stopwatch.
8. Kemudian tegangan dan kuat arus dicatat untuk tiap selang waktu 10 detik
hingga mencapai keadaan konstan.

E. Teknik Analisis Data


1. Memplot grafik untuk setiap nilai tegangan dan arus yang diperoleh pada
tahap pengisian kapasitor dan tahap pengosongan kapasitor, dimana grafik
tersebut berupa tegangan terhadap waktu dan arus terhadap waktu.
2. Dihitung nilai tegangan (V) dan kuat arus (I) yang digunakan untuk
menentukan nilai τ dari hasil plot grafik, dengan persamaan :
Vt = VMAKS × 0,63
It = IMAKS × 0,37
3. Dihitung nilai τ berdasarkan teori dengan persamaan :
τ =R ×C
4. Bandingkan nilai τ yang diperoleh dari plot grafik (secara praktikum) dan
nilai τ yang diperoleh dari perhitungan berdasarkan teori dengan
persamaan :

%error = | τ Teori|
τ Praktikum−τ Teori
× 100%

5. Memplot grafik hubungan antara Log I untuk kuat arus yang diperoleh
pada tahap pengisian dan pengosongan kapasitor terhadap waktu, dengan
Log I pada sumbu y dan waktu pada sumbu x.
6. Dengan diperoleh persamaan garis y = mx + c. Hubungkan dengan
persamaan :

Log I = ( 2,3−1RC ) t+ log I S

Untuk menentukan nilai konstanta waktu kapasitif.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
Tahap Pengisian Kapasitor
R = 10 kΩ C = 4700 μF VS = 12 Volt
Tabel 2.1 Pengisian Muatan Kapasitor
Waktu Data 1 Data 2 Data 3
(sekon)
V (Volt) I (mA) V (Volt) I (mA) V (Volt) I (mA)
0 0,04 1,17 0,044 1,196 0,073 1,193
10 2,43 0,97 2,207 0,979 2,22 0,977
20 4,16 0,78 4,151 0,784 4,078 0,792
30 5,66 0,63 5,803 0,619 5,595 0,64
40 6,89 0,51 6,825 0,517 6,837 0,526
50 7,86 0,41 7,816 0,418 7,822 0,417
60 8,75 0,33 8,617 0,338 8,62 0,337
70 9,30 0,27 9,30 0,27 9,27 0,27
80 9,81 0,22 9,81 0,22 9,83 0,22
90 10,23 0,18 10,217 0,178 10,215 0,178
100 10,57 0,14 10,555 0,144 10,556 0,144
110 10,85 0,12 10,833 0,116 10,854 0,114
120 11,07 0,09 11,057 0,094 11,057 0,094
130 11,25 0,08 11,237 0,076 11,239 0,076
140 11,40 0,06 11,391 0,06 11,386 0,061
150 11,50 0,05 11,497 0,05 11,503 0,049
160 11,60 0,04 11,6 0,04 11,597 0,04
170 11,68 0,03 11,676 0,03 11,674 0,032
180 11,75 0,03 11,737 0,026 11,737 0,026
190 11,79 0,02 11,788 0,021 11,787 0,021
200 11,83 0,02 11,827 0,017 11,828 0,017
210 11,86 0,01 11,86 0,013 11,862 0,013
220 11,89 0,01 11,887 0,011 11,888 0,011
230 11,91 0,01 11,909 0,009 11,909 0,009
240 11,93 0,01 11,927 0,007 11,927 0,007
250 11,94 0,01 11,941 0,005 11,941 0,005

Tahap Pengosongan Kapasitor


R = 10 kΩ C = 4700 μF VS = 12 Volt
Tabel 2.2 Pengosongan Muatan Kapasitor
Waktu Data 1 Data 2 Data 3
(sekon)
V (Volt) I (mA) V (Volt) I (mA) V (Volt) I (mA)
0 11,321 -1,132 11,908 -1,191 11,424 -1,142
10 9,682 -0,986 9,634 -0,963 9,517 -0,951
20 7,828 -0,782 7,8 -0,779 7,805 -0,78
30 6,287 -0,628 6,297 -0,629 6,247 -0,624
40 5,017 -0,501 5,093 -0,509 4,966 -0,495
50 4,111 -0,411 4,119 -0,411 4,031 -0,403
60 3,299 -0,329 3,307 -0,33 3,246 -0,342
70 2,753 -0,275 2,691 -0,269 2,691 -0,269
80 2,184 -0,218 2,167 -0,216 2,18 -0,217
90 1,766 -0,176 1,766 -0,176 1,757 -0,175
100 1,423 -0,142 1,423 -0,142 1,398 -0,139
110 1,153 -0,115 1,153 -0,115 1,149 -0,114
120 0,931 -0,093 0,931 -0,093 0,928 -0,092
130 0,679 -0,067 0,746 -0,074 0,748 -0,074
140 0,59 -0,06 0,602 -0,06 0,6 -0,06
150 0,501 -0,051 0,489 -0,048 0,48 -0,048
160 0,391 -0,039 0,396 -0,039 0,396 -0,039
170 0,318 -0,031 0,32 -0,032 0,319 -0,031
180 0,22 -0,021 0,259 -0,025 0,259 -0,025
190 0,169 -0,016 0,168 -0,016 0,208 -0,025
200 0,136 -0,013 0,134 -0,013 0,169 -0,016
210 0,108 -0,011 0,109 -0,01 0,136 -0,013
220 0,088 -0,008 0,089 -0,008 0,11 -0,011
230 0,071 -0,007 0,072 -0,007 0,089 -0,008
240 0,059 -0,005 0,056 -0,005 0,072 -0,007
250 0,047 -0,004 0,046 -0,004 0,06 -0,005
260 0,04 -0,003 0,038 -0,003 0,048 -0,004

B. Analisis Data
Pengisian Muatan Kapasitor
1. Data 1
a. Secara Teori
τ =R ×C
τ =10 k Ω ×4700 μF
τ =(10¿ ¿ 4 Ω)(47 × 10−4 F)¿
τ =47 s
b. Secara Praktikum
a) Tegangan
Vt = VMAKS × 0,63
Vt = 11,94 × 0,63
Vt = 7,5222 volt
τ =46 s
b) Arus
It = IMAKS × 0,37
It = 1,17 × 0,37
It = 0,4329 mA
τ =48 s
τ v +τ I 46 s+ 48 s 94
τ= = = = 47 s
2 2 2

c. %error = | τ Teori|
τ Praktikum−τ Teori
× 100%

%error = |47 s−47


47 s |
s
× 100%

%error = 0%

2. Data 2
a. Secara Teori
τ =R ×C
τ =10 k Ω ×4700 μF
τ =(10¿ ¿ 4 Ω)(47 × 10−4 F)¿
τ =47 s
b. Secara Praktikum
a) Tegangan
Vt = VMAKS × 0,63
Vt = 11,941 × 0,63
Vt = 7,52283 volt
τ =57 s
b) Arus
It = IMAKS × 0,37
It = 1,196 × 0,37
It = 0,44252 mA
τ =47 s
τ v +τ I 57 s+ 47 s 104
τ= = = = 52 s
2 2 2

c. %error = | τ Teori |
τ Praktikum−τ Teori
× 100%

%error = |52 s−47


47 s |
s
× 100%

%error = 10,6%

3. Data 3
a. Secara Teori
τ =R ×C
τ =10 k Ω ×4700 μF
−4
τ =(10¿ ¿ 4 Ω)(47 × 10 F)¿
τ =47 s
b. Secara Praktikum
a) Tegangan
Vt = VMAKS × 0,63
Vt = 11,941 × 0,63
Vt = 7,52283 volt
τ =46 s
b) Arus
It = IMAKS × 0,37
It = 1,193 × 0,37
It = 0,44141 mA
τ =48 s
τ v +τ I 46 s+ 48 s 94
τ= = = = 47 s
2 2 2

c. %error = | |
τ Praktikum−τ Teori
τ Teori
× 100%

%error = |47 s−47


47 s |
s
× 100%

%error = 0%

Pengosongan Muatan Kapasitor


1. Data 1
a. Secara Teori
τ =R ×C
τ =10 k Ω ×4700 μF
τ =(10¿ ¿ 4 Ω)(47 × 10−4 F)¿
τ =47 s
b. Secara Praktikum
a) Tegangan
Vt = VMAKS × 0,63
Vt = 11,321 × 0,63
Vt = 7,13223volt
τ =24 s
b) Arus
It = IMAKS × 0,37
It = -1,132 × 0,37
It = -0,41884 mA
τ =50 s
τ v +τ I 24 s +50 s 74
τ= = = = 37 s
2 2 2

c. %error = | τ Teori |
τ Praktikum−τ Teori
× 100%

%error = |37 s−47


47 s |
s
× 100%

%error = 21,27%
2. Data 2
a. Secara Teori
τ =R ×C
τ =10 k Ω ×4700 μF
−4
τ =(10¿ ¿ 4 Ω)(47 × 10 F)¿
τ =47 s
b. Secara Praktikum
a) Tegangan
Vt = VMAKS × 0,63
Vt = 11,908 × 0,63
Vt = 7,50204 volt
τ =22 s
b) Arus
It = IMAKS × 0,37
It = -1,191 × 0,37
It = -0,44067 mA
τ =47 s
τ v +τ I 22 s+47 s 69
τ= = = = 34,5 s
2 2 2

c. %error = | τ Teori |
τ Praktikum−τ Teori
× 100%

%error = |34,547s−47
s
s
| × 100%
%error = 26,59%

3. Data 3
a. Secara Teori
τ =R ×C
τ =10 k Ω ×4700 μF
−4
τ =(10¿ ¿ 4 Ω)(47 × 10 F) ¿
τ =47 s
b. Secara Praktikum
a) Tegangan
Vt = VMAKS × 0,63
Vt = 11,424 × 0,63
Vt = 7, 19712 volt
τ =24 s
b) Arus
It = IMAKS × 0,37
It = -1,142 × 0,37
It = -0,42254 mA
τ =48 s
τ v +τ I 24 s +48 s 72
τ= = = = 36 s
2 2 2

c. %error = | |
τ Praktikum−τ Teori
τ Teori
× 100%

%error = |36 s−47


47 s |
s
× 100%

%error = 23,4%

C. Grafik
Hubungan Tegangan Terhadap Waktu
12

11

10

8
(7,5222)
T eg a ng a n (V )

0
0 30 60 90 120 150 180 210 240 270

Waktu (s)

Grafik 2.1 Kurva Hubungan Tegangan terhadap Waktu untuk Pengisian Muatan Kapasitor pada Data 1
Hubungan Arus Terhadap Waktu
1.3

1.2

1.1

0.9

0.8
Arus (mA)

0.7

0.6

0.5
(0,4329)
0.4

0.3

0.2

0.1

0
0 45 90 135 180 225 270

Waktu (s)

Grafik 2.2 Kurva Hubungan Arus terhadap Waktu untuk Pengisian Muatan Kapasitor pada Data 1
Hubungan Tegangan Terhadap Waktu
12

11

10

8
(7,52283)
T eg a ng a n (V )

0
0 30 60 90 120 150 180 210 240 270

Waktu (s)

Grafik 2.3 Kurva Hubungan Tegangan terhadap Waktu untuk Pengisian Muatan Kapasitor pada Data 2
Hubungan Arus Terhadap Waktu
1.3

1.2

1.1

0.9

0.8
Arus (mA)

0.7

0.6

0.5
(0,44252
0.4 )

0.3

0.2

0.1

0
0 45 90 135 180 225 270

Waktu (s)

Grafik 2.4 Kurva Hubungan Arus terhadap Waktu untuk Pengisian Muatan Kapasitor pada Data 2
Hubungan Tegangan Terhadap Waktu
12

11

10

8
(7,52283)
T eg a ng a n (V )

0
0 30 60 90 120 150 180 210 240 270

Waktu (s)

Grafik 2.5 Kurva Hubungan Tegangan terhadap Waktu untuk Pengisian Muatan Kapasitor pada Data 3
Hubungan Arus Terhadap Waktu
1.3

1.2

1.1

0.9

0.8
Arus (mA)

0.7

0.6

0.5
(0,44141)
0.4

0.3

0.2

0.1

0
0 45 90 135 180 225 270

Waktu (s)

Grafik 2.6 Kurva Hubungan Arus terhadap Waktu untuk Pengisian Muatan Kapasitor pada Data 3
Hubungan Tegangan Terhadap Waktu
12

11

10

8
T eg a ng a n (V )

(7,13223)
7

0
0 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300

Waktu (s)

Grafik 2.7 Kurva Hubungan Tegangan terhadap Waktu untuk Pengosongan Muatan Kapasitor pada Data 1
Hubungan Arus Terhadap Waktu
0
0 50 100 150 200 250 300
-0.0999999999999999

-0.2

-0.3

-0.4
(-0,41884)
-0.5
Arus (mA)

-0.6

-0.7

-0.8

-0.9

-1

-1.1

-1.2

Waktu (s)

Grafik 2.8 Kurva Hubungan Arus terhadap Waktu untuk Pengosongan Muatan Kapasitor pada Data 1
Hubungan Tegangan Terhadap Waktu
13

12

11

10

9
(7,50204)
Teg a ng a n (V)

0
0 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300

Waktu (s)

Grafik 2.9 Kurva Hubungan Tegangan terhadap Waktu untuk Pengosongan Muatan Kapasitor pada Data 2
Hubungan Arus Terhadap Waktu
0
0 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300
-0.1

-0.2

-0.3

-0.4
(-0,44067)
-0.5
Arus (mA)

-0.6

-0.7

-0.8

-0.9

-1

-1.1

-1.2

-1.3

Waktu (s)

Grafik 2.10 Kurva Hubungan Arus terhadap Waktu untuk Pengosongan Muatan Kapasitor pada Data 2
Hubungan Tegangan Terhadap Waktu
12

11

10

8
(7, 19712)
Teg a ng a n (V)

0
0 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300

Waktu (s)

Grafik 2.11 Kurva Hubungan Tegangan terhadap Waktu untuk Pengosongan Muatan Kapasitor pada Data 3
Hubungan Arus Terhadap Waktu
0
0 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300
-0.0999999999999999

-0.2

-0.3

-0.4
(-
-0.5 0,42254)
Arus (mA)

-0.6

-0.7

-0.8

-0.9

-1

-1.1

-1.2

Waktu (s)

Grafik 2.12 Kurva Hubungan Arus terhadap Waktu untuk Pengosongan Muatan Kapasitor pada Data 3
Log I Terhadap Waktu
0.1
f(x) = − 0.00895388192866705 x + 0.0550985178490944
0 R² = 0.992202764339419
50 100 150 200 250 300

-0.4

-0.9
Log I (mA)

-1.4

-1.9

-2.4

Waktu (s)

Grafik 2.13 Kurva Hubungan Log I terhadap Waktu untuk Pengisian Muatan Kapasitor pada Data 1
Log I Terhadap Waktu
0.1
f(x) = − 0.00934399950883699 x + 0.0871023670240241
0 R² = 0.999618164917372
50 100 150 200 250 300

-0.4

-0.9
Log I (mA)

-1.4

-1.9

-2.4

-2.9

Waktu (s)

Grafik 2.14 Kurva Hubungan Log I terhadap Waktu untuk Pengisian Muatan Kapasitor pada Data 2
Log I Terhadap Waktu
0.1
f(x) = − 0.00934956176152499 x + 0.0893733409440256
0 R² = 0.999681910880387
50 100 150 200 250 300

-0.4

-0.9
Log I (mA)

-1.4

-1.9

-2.4

-2.9

Waktu (s)

Grafik 2.15 Kurva Hubungan Log I terhadap Waktu untuk Pengisian Muatan Kapasitor pada Data 3
Log I Terhadap Waktu
0.1
f(x) = − 0.00992227506431422 x + 0.118665139661269
0 R² = 0.997799571085554
50 100 150 200 250 300

-0.4

-0.9
Log I (mA)

-1.4

-1.9

-2.4

-2.9

Waktu (s)

Grafik 2.16 Kurva Hubungan Log I terhadap Waktu untuk Pengosongan Muatan Kapasitor pada Data 1
Log I Terhadap Waktu
0.1
f(x) = − 0.00992814092767076 x + 0.122034948076281
0 R² = 0.997617901769693
50 100 150 200 250 300

-0.4

-0.9
Log I mA)

-1.4

-1.9

-2.4

-2.9

Waktu (s)

Grafik 2.17 Kurva Hubungan Log I terhadap Waktu untuk Pengosongan Muatan Kapasitor pada Data 2
Log I Terhadap Waktu
0.1
f(x) = − 0.00935979578311461 x + 0.0814262027052892
0 R² = 0.998926604662783
50 100 150 200 250 300

-0.4

-0.9
Log I (mA)

-1.4

-1.9

-2.4

-2.9

Waktu (s)

Grafik 2.18 Kurva Hubungan Log I terhadap Waktu untuk Pengosongan Muatan Kapasitor pada Data 3
D. Analisis Grafik
1. Log I Tahap Pengisian Muatan Kapasitor
a. Data 1
Tetapan waktu kapasitif berdasarkan Log I
y = mx + c
y = -0.009x + 0.0551
R² = 0.9922

Log I = ( 2,3−1RC ) t+ log I S

−1
m =
2,3 RC
−1
RC =
2,3 m
−1
RC =
2,3(−0,009)
RC = τ =¿48,3 s

Derajat Kebenaran
DK = R2 × 100 %
DK = 0,9922 × 100 %
DK = 99,22%

Kesalahan Relatif
KR = 100% - DK
KR = 100% - 99,22%
KR = 0,78%

b. Data 2
Tetapan waktu kapasitif berdasarkan Log I
y = mx + c
y = -0.0093x + 0.0871
R² = 0.9996

Log I = ( 2,3−1RC ) t+ log I S


−1
m =
2,3 RC
−1
RC =
2,3 m
−1
RC =
2,3(−0,0093)
RC = τ =¿46,75 s

Derajat Kebenaran
DK = R2 × 100 %
DK = 0,9996 × 100 %
DK = 99,96%

Kesalahan Relatif
KR = 100% - DK
KR = 100% - 99,96%
KR = 0,04%

c. Data 3
Tetapan waktu kapasitif berdasarkan Log I
y = mx + c
y = = -0.0093x + 0.0894
R² = 0.9997

Log I = ( 2,3−1RC ) t+ log I S

−1
m =
2,3 RC
−1
RC =
2,3 m
−1
RC =
2,3(−0,0093)
RC = τ =¿46,75 s

Derajat Kebenaran
DK = R2 × 100 %
DK = 0,9997 × 100 %
DK = 99,97%

Kesalahan Relatif
KR = 100% - DK
KR = 100% - 99,97%
KR = 0,03%

2. Log I Tahap Pengosongan Muatan Kapasitor


a. Data 1
Tetapan waktu kapasitif berdasarkan Log I
y = mx + c
y = -0.0099x + 0.1187
R² = 0.9978

Log I = ( 2,3−1RC ) t+ log I S

−1
m =
2,3 RC
−1
RC =
2,3 m
−1
RC =
2,3(−0,0099)
RC = τ =¿43,9 s

Derajat Kebenaran
DK = R2 × 100 %
DK = 0,9978 × 100 %
DK = 99,78%

Kesalahan Relatif
KR = 100% - DK
KR = 100% - 99,78%
KR = 0,22%

b. Data 2
Tetapan waktu kapasitif berdasarkan Log I
y = mx + c
y = = -0.0099x + 0.122
R² = 0.9976

Log I = ( 2,3−1RC ) t+ log I S

−1
m =
2,3 RC
−1
RC =
2,3 m
−1
RC =
2,3(−0,0099)
RC = τ =¿43,9 s

Derajat Kebenaran
DK = R2 × 100 %
DK = 0,9976 × 100 %
DK = 99,76%

Kesalahan Relatif
KR = 100% - DK
KR = 100% - 99,76%
KR = 0,24%

c. Data 3
Tetapan waktu kapasitif berdasarkan Log I
y = mx + c
y = -0.0094x + 0.0814
R² = 0.9989

Log I = ( 2,3−1RC ) t+ log I S

−1
m =
2,3 RC
−1
RC =
2,3 m
−1
RC =
2,3(−0,0094)
RC = τ =¿46,25 s

Derajat Kebenaran
DK = R2 × 100 %
DK = 0,9989 × 100 %
DK = 99,89%

Kesalahan Relatif
KR = 100% - DK
KR = 100% - 99,89%
KR = 0,11%
E. Pembahasan
Praktikum ini hanya satu kegiatan namun didalamnya terdapat 2 proses yaitu
proses pengisian muatan pada kapasitor dan proses pengosongan muatan pada
kapasitor. Pada praktikum ini kapasitor yang digunakan adalah kapasotor
elektrolit dengan nilai 4700 μF dengan nilai hambatan sebesar 10 Ω kemudian
yang terakhir yaitu pada power supply yang diatur DC sebesar 12 volt.
Pada proses pengisian diperoleh data yang menunjukkan pengukuran arus
yang mengalami penurunan pada setiap selang selang waktu sampai mencapi
keadaan konstan atau dapat dikatakan arus berbanding terbalik dengan waktu, hal
ini dapat dilihat dari plot grafik hubungan arus dengan waktu, ketiganya
menunjukkan hal yang sama. Sedangkan pengukuran tegangan mengalami
peningkatan pada setiap selang waktu atau dapat dikatakan tegangan berbanding
lurus dengan waktu, hal ini juga dapat dilihat dari plot grafik yang dihasilkan dari
ketiga data.
Pada proses pengisian kapasitor, dari tiga data tersebut diperoleh tetapan
waktu kapasitif (τ ) secara berturut-turut adalah 47 sekon, 52 sekon dan 47 sekon.
Dengan perhitunyan secara teori didapatkan tetapan waktu kapasitif (τ ) sebesar 47
sekon. Sehingga didapatkanlah %error dari tiga data secara berturut-turut adalah
0%, 10,6% dan 0%. Kemudian dari grafik hubungan antara Log I dan waktu
diperoleh tetapan waktu kapasitif (τ ) secara berturut-turut adalah 48,3 sekon,
46,75 sekon dan 46,75 sekon.
Pada proses pengosongan diperoleh data yang menunjukkan pengukuran arus
yang mengalami peningkatan pada setiap selang selang waktu sampai mencapi
keadaan konstan atau dapat dikatakan arus berbanding lurus dengan waktu, hal ini
dapat dilihat dari plot grafik hubungan arus dengan waktu, ketiganya
menunjukkan hal yang sama. Sedangkan pengukuran, hal ini juga dapat dilihat
dari plot grafik yang dihasilkan dari ketiga data.
Pada proses pengosongan kapasitor, dari tiga data tersebut diperoleh tetapan
waktu kapasitif (τ ) secara berturut-turut adalah 37 sekon, 34,5 sekon dan 36
sekon. Dengan perhitunyan secara teori didapatkan tetapan waktu kapasitif (τ )
sebesar 47 sekon. Sehingga didapatkanlah %error dari tiga data secara berturut-
turut adalah 21,27%, 26,59% dan 23,4%. Kemudian dari grafik hubungan antara
Log I dan waktu diperoleh tetapan waktu kapasitif (τ ) secara berturut-turut adalah
43,9 sekon, 43,9 sekon dan 46,25 sekon.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. memplot grafik pengisian dan pengosongan muatan kapasitor yaitu
dengan mengbuat hubungan antara tegangan dan waktu, kemudain
hubungan antra arus dengan waktu baik itu pada proses pengisian maupun
proses pengosongan, dimana tegangan maupun arus diposisikan pada
sumbu y sedangkan waktu pada sumbu x.
2. Pada plot grafik pengisian dan pengosongan kapasitor menunjukkan pada
proses pengisian arus yang mengalami penurunan pada setiap selang
selang waktu sampai mencapi keadaan konstan atau dapat dikatakan arus
berbanding terbalik dengan waktu sedangkan tegangan mengalami
peningkatan pada setiap selang waktu atau dapat dikatakan tegangan
berbanding lurus dengan waktu. Kemudian pada proses pengosongan,
arus yang mengalami peningkatan pada setiap selang selang waktu
sampai mencapi keadaan konstan atau dapat dikatakan arus berbanding
lurus dengan waktu sedangkan tegangan mengalami penurunan pada
setiap selang waktu atau dapat dikatakan tegangan berbanding terbalik
dengan waktu.
3. Berdasarkan analisi grafik pengisian kapasitor diperoleh tetapan waktu
kapasitif (τ ) secara berturut-turut adalah 47 sekon, 52 sekon dan 47 sekon.
Sedangkan berdasarkan pada grafik pengosongan kapasitor diperoleh
tetapan waktu kapasitif (τ ) secara berturut-turut adalah 37 sekon, 34,5
sekon dan 36 sekon.
B. Saran
1. Untuk Asisten
Diharapkan mempertahankan atau meningkatkan cara dalam membimbing
praktikan, agar praktikan benar benar memahami proses materi praktikum.
2. Untuk Praktikan
Disarankan menyaksikan video praktikum dengan baik dan fokus agar
dapat lebih paham mengenai praktikum yang bersangkutan.
DAFTAR PUSTAKA

Galih, Valentinus V P, Wijayono,A, Dkk. 2019. Metode Pengukuran Kapasitansi


Dengan Menggunakan Mikrokontroler Arduino Uno. Jipfri,Vol. 3(1) : 36-
45.

Ramdhani, M. (2005) . Rangkaian Listrik. Bandung : Laboratoria Sistem


Elektronika Jurusan Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
Bandung.

Siagian, Wilmar. 2020. Analisis Prinsip Kerja Proses Charge Dan Discharge Pada
Capasitor Dengan Rangkaian Rc. Jurnal Ilmiah Simantek. ISSN. 2550-
0414. Vol. 4(2)

Sudirham, Sudaryatno. 2013. Analisis Rangkaian Listrik Jilid 2 (Analisis


Transien, Transformasi Laplace, Transformasi Fourier, Model Sistem).
Bandung : Darpublic

Yuana, Arfita Dewi . 2006. Analisis Arus Transien Pada Sisi Primer
Transformator Terhadap Pelepasan Beban Menggunakan Simulasi Emtp.
Teknoin. ISSN 0853-8697. Vol. 11(3) : 159-170.
Zakky, Ahmad Ri’ayatullah , Waluyo. 2013 . Analisis Arus Transien
Transformator Setelah Penyambungan Beban Gedung Serbaguna Pt “X”
Jurnal Reka Elkomika. Vol.1 (1)

LITERATUR

You might also like