You are on page 1of 6

PF CORRECTION

Raihan Errahman1 ,Varysxky Kornelius2, Ayu Andini3, Azizi Nur Salim4


1,2,3,4
Program Studi S1 Teknik Elektro, Fakultas Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan,
Institut Teknologi PLN, Jakarta
raihan2011257@itpln.ac.id1, varysxy2011266@itpln.ac.id2 , ayu2011268@itpln.ac.id3 ,
azizi2011270@itpln.ac.id4 ,

ABSTRACT
PF correction is a power factor correction or can be defined as a method of improving the
power factor. where the power factor is the ratio value between the active power and the real
power (pseudo). In the power factor there are three conditions. First, there is a phase
condition, where in this condition the waveform is in phase. The second voltage and current
wave are the same, there is a leading condition where in this condition the current wave
precedes the third voltage wave, there is a leakage condition where the current wave lags
behind the voltage wave. also on a transformer that is without a load will be very inductive
and show a low power factor. What we learn in this experiment is the induction machine where
there is a leading and leaging power factor. From the power factor itself, according to the
above understanding, this power factor is used in the AC circuit or the angle difference between
a V and I which are usually expressed in Cos ᶿ and in the power factor there is a power triangle
called the power triangle which is a right triangle which shows the apparent power of active
power reactive power. In the leading power factor or the former power factor it depends on
the type of load. Usually the voltage is taken as a reference to determine the state of leading
or lagging the power factor can be said to be leading if the current precedes the voltage the
power factor absorbs active power and provides reactive power and in the lagging power
factor or retarded power factor, namely a situation where the current lags behind the power
factor voltage, the backward power factor occurs. when the load requires tofu absorbs reactive
from the network. Induction motors also have retarded power factor because they require
reactive current from the network or source. Keywords : pf correction, power factor, induction
motor, power triangle
ABSTRACT

PF corection adalah power factor correctioan atau dapat di definisikan sebagai metode
memperbaiki faktor daya.yang dimna faktor daya adalah nilai perbandingan antara daya aktip
dan daya nyata (semu).pada faktor daya ada tiga kondisi yang pertama itu ada kondisi sefasa
dimna pada kondisi ini gelombang tegangan dan gelombang arus sama yang kedua ada kondisi
leading yang dimna pada kondisi ini gelombang arus mendahului gelombang tegangan yang
ketiga ada kondisi leaging yang dimana gelombang arus tertinggal terhadap gelombang
tegangan.adapun penyebab penyebab faktor daya yaitu pada motor induksi itu terjadi bervariasi
tergantung pada penyebabnya ada pula pada transformator yaitu tanpa beban akan sangat
induktif dan menunjukkan faktor day rendah.yang kita pelajari pada percobaan kali ini yaitu
pada mesin induksi yang dimna ada faktor daya leading dan leaging.Dari faktor daya itu
tersendiri sesuai dengan pengertian diatas pada faktor daya ini di gunakan dalam circuit AC
atau beda sudut Antara V dan I yang biasa dinyatakan dalam Cos ᶿ dan dalam faktor daya ada
yang namnya segitiga daya segitiga daya adalah segitiga siku siku yang menunjukkan adanya
daya semu daya aktif daya reaktif.Pada faktor daya leading atau faktor daya terdahulu itu
tergantung kepada macam bebannya.biasanya teganganya diambil sebagai referensi untuk
menentukan keadaan leading atau pun lagging faktor daya bisa di katakan leading jika arus
mendahului tegangan faktor daya menyerap day aktip dan memberikan daya reaktip dan pada
faktor daya lagging atau faktor daya terbelakang yaitu keadaan dimna arus tertinggal terhadap
tegnagn faktor daya terbelakang terjadi apabila beban memerlukan tahu menyerap reaktif dari
jaringan. Pada motor induksi juga mempunyai faktor daya terbelakang karena memerlukan arus
reaktif dari jaringan atau sumber.

Kata kunci : pf corection,faktor daya,motor induksi,segitiga daya


1. PENDAHUIUAN
Power Factor Correction, Perbaikan faktor. kerja adaIah suatu usaha atau. Iangkah Iangkah untuk
dapat mencapai system keIistrikan yang optimaI. Power factor yang buruk dapat merugikan. suatu
sistem keIistrikan. Adapun kerugian yang dapat ditimbuIkan dengan. adanya factor kerja yang buruk
atau rendah adaIah. :

1. Daya terpasang Iistrik PIN ( KVA) tidak dapat optimaI. Jika beban yang ada sudah mencapai
batas arus yang diijinkan . maka tidak dapat menambah. beban Iistrik Iagi sedangkan kw yang
terpakai masih dibawah daya terpasang.
2. Dengan power factor. yang rendah akan dikenakan penaIty / denda dari PIN yang niIai rupiah /
kvarh nya cukup tinggi. HaI ini karena sudah meIebihi ketentuan yang distandarkan dari PIN yaitu
sebesar 0,85.
3. Dengan power factor. yang rendah maka arus menjadi Iebih tinggi. Dengan arus yang tinggi ini
akan menjadikan kabeI Iebih panas karena energi yang terbuang karena arus . sesuai dengan rumus
I Rt . maka dengan tahanan kabeI yang tetap dan arus yang meIewati kabeI berbanding Iurus dengan
panas yang dikeIuarkan.
4. Jika instaIasi dengan kabeI penghantar yang. panjang dan jauh maka akan menyebabkan tegangan
jatuh ( V ) semakin besar diujung beban . Tegangan jatuh berbanding Iurus dengan arus yang
meIewati penghantar.

Dengan.keempat.kerugian yang ditimbuIkan oIeh. karena power factor yang rendah. maka diupayakan
memperbaikinya dengan memasang capasitor bank. Beban beban yang mempunyai kecenderungan
memiIiki cosphi kurang dari satu tertinggaI ( Ieaging) adaIah beban beban Iistrik yang mempunyai
unsur IiIitan dan inti besi. SemisaI Iampu tabung denga baIIastnya, motor motor Iistrik, Ias Iistrik dan
transformator reguIator. Sehingga daya Iistrik yang dipakai untuk. mengoperasikan peraIatan tersebut
terdiri dari dua. unsur yaitu daya aktif dan daya reaktif. Daya aktif adaIah daya yang terpakai yang
terukur dengan kiIowattmeter. Daya ini membentuk energi aktif persatuan waktu dan dapat diukur
dengan kwh meter. Sedangkan daya reaktif adaIah daya yang terpakai. sebagai energi pembangkitan
fIux magnetic sehingga timbuI magnetisasi. Dan daya ini dikembaIikan ke system karena efek induksi
eIektromagnetik itu sendiri.

2. METODE/PERENCANAAN PENELITIAN
Pemasangan capacitor bank pernah diaplikasikan pada listrik rumah tangga yang disebut mini capacitor
bank. Pemasangan mini capacitor bank pada listrik rumah tangga menghasilkan peningkatan power
factor dari 0.95 lagging menjadi 0.99 lagging, mengurangi drop tegangan karena turunnya arus dari
4,13 A menjadi 3,89 A, dan mengurangi daya total yang ditarik dari jalajala PLN dari 900 VA menjadi
850 VA. Namun, pemasangan mini capacitor bank pada rumah tangga tidak mengurangi tagihan listrik
bulanan. (Harpawi, 2010).
Filani (2011) mengembangkan capacitor bank yang dilengkapi dengan power factor regulator untuk
memeperbaiki faktor daya pada instalasi rumah tangga 2200 VA. Setelah dilakukan proses penelitian,
maka diperoleh hasil antara lain capacitor bank dapat dikombinasikan secara seri maupun paralel untuk
mendapatkan hasil kompensasi faktor daya yang lebih optimal, sensing arus dan tegangan haruslah
valid agar didapatkan nilai beda fasa yang benar sehingga didapatkan nilai cos pi yang sesuai dengan
pembacaan alat ukur, dan pada saat beban nol, alat ini menyerap daya sekitar 50 Watt dan faktor daya
turun menjadi 0,79.
Pemasangan kapasitor parallel tegangan tinggi. Kapasitor terdapat dari tipe yang dapat di switch dan
yang tidak, tergantung pada pembebanan minimum, tegangan maksimum dan keadaan saluran catu atau
substasion. Untuk Kapasitor yang tidak dapat di switch, gigi pemindah dan reaktansi peredam tidak
dibutuhkan. Pemasangan kapasitor tetap (diatas tiang) langsung pada saluran catu yang panjang dan
berbeban berat 11 Kv ternyata ekonomik. Untuk kapasitor penyimpan yang dapat di switch,
pemindahan dan peredaman lonjakan arus dan penekanan harmonisa membutuhkan pertimbangan
khusus. Pada kapasitor penyimpan tunggal dari perhitungan arus lonjakan pada saat pemindahan di lihat
dari reaktor peredam umumnya tidak dibutuhkan. Reaktansi system termasuk reaktansi transformator
tempat kapasitor penyimpan dipasang telah cukup untuk menurunkan arus lonjakan dalam daerah yang
aman bagi kapasitor atau roda pemindah. Meskipun mungkin selang waktu arus lonjakan terlalu kecil,
dalam daerah beberapa gelombang saja sehingga pengaruhnya dapat diabaikan. Bila sejumlah kapasitor
penyimpan dipakai secara parallel, mungkin diperlukan penggunaan reaktansi seri untuk membatasi
arus lonjakan. Ini karena kapasitor penyimpan tidak terhubung pada saat yang sama. Pada saat
pemasangan hubungan keadaan paling berat adalah pada saat satu kapasitor penyimpan telah terhubung
dan kapasitor kedua yang dihubungkan dengan dua kutub dari pemutus rangkaian kedua telah tertutup
dan kutub ketiga dalam langkah untuk menutup. Kapasitor yang di hubungkan belakangan juga
mendapat catu dari energi yang tersimpan di rangkaian yang lain dan karenanya arus lonjakannya dapat
melampui batas aman. Kapasitor yang dibuat umumnya dapat menahan arus lonjakan sampai dengan
50 kali batas arus. Dimisalkan keadaan terukur pada saat dihubungkan, harga reaktansi peredam dalam
henry dinyatakan dengan :

Dengan :
Q1= kemampuan kapasitor penyimpan yang akan dihubungkan dalam MVAR
Q2= kemampuan kapasitor penyimpan yang telah dihubungkan dalam MVAR
Un= batas tegangan dalam Kv
Puncak maksimum arus lonjakan dapat dinyatakan dengan rumus pendekatan :
Dengan :
Ic1= batas arus kapasitor (gelombang dasar) rms
Xc1= reaktansi kapasitor (gelombang dasar)
Xl1= reaktansi induktif keseluruhan sistem termasuk kapasitor penyimpan (gelombang dasar).
Arus lonjakan terdiri dari komponen mantap (steady) dari kuat isolasi pada frekuensi catu dan osilasi
bebas dengan frekuensi: Frekuensi arus lonjakan :

Suku yang diabaikan , karena R sangat kecil bila dibandingkan dengan L1, maka :

Dengan :
C1= kapasitor ekivalen rangkaian dalam μF
L1= induktansi ekivalen antara kapasitor yang telah diisi dan kapasitor yang akan diisi dalam H
En1=tegangan dari saluran fasa ke netral

3. Hasil dan pembahasan :

Pada pengujian kali ini mengukur nilai faktor daya yang pada pengujiannya
menggunakan kapasitor dan tidak menggunakan kapasitor. Pada pengujian ini membandingkan
antara rang kaian yang di rangkai wye dan rangkaia yang di rangkai delta dan masing masing
rangkaian menggunakan kapasitor dengan microfared 2 dan 3 setelah di tempatkan
kapasitronya kita bisa melihat perbedaannya yang dimna pada rangkaian delta itu lebih baik
faktor daya nya dibandingkan pada rangkain wye.

Tabel Nilai Pengukuran I, P dan cos Ѳ


Torque Correction 0.1 kg-m
Correction No 2 µF 2 µF 3 µF 3 µF
correction (delta) (wye) (delta) (wye)
I (A) 0,925 0,701 0,843 0,602 0,806
cos Ѳ 0,425 0,560 0,456 0,641 0,491
P (W) 0,051 0,048 0,046 0,047 0,048
Tabel Nilai Pengukuran I, P, dan cos Ѳ
Torque Correction 0.3 kg-m
Correction No 2 µF 2 µF 3 µF 3 µF
correction (delta) (wye) (delta) (wye)
I (A) 1,75 1,6 1,68 1,64 1,68
cos Ѳ 0,896 0,948 0,91 0,971 0,927
P (W) 600 610 605 600 599

4. KESIMPUIAN DAN SARAN


Disimpulkan bahwa :
1. Power Factor Correction adalah suatu usaha atau. Iangkah Iangkah untuk dapat mencapai
system keIistrikan yang optimaI.
2. Nilai dari factor daya juga bisa dipengeruhi oleh beban beban listrik yaitu induktif dan
kapasitif.

UCAPAN TERIMAKASIH
Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Institut TeknoIogi PIN karena teIah mengayomi
dan memberikan pendidikan yang mengedepankan kebutuhan saat ini. Tidak Iupa juga kami ucapkan
terima kasih kepada asisten Iaboratorium Mesin Iistrik yang teIah memberikan bimbingan kepada kami
daIam meIaksanakan Praktikum Trafo dan Mesin Induksi ini sehingga kami teIah mendapatkan iImu
yang bermanfaat dan dapat memahaminya.

DAFTAR PUSTAKA
Abdul Kadir, 1980, Penghantar Teknik Tenaga Listrik, Jakarta LP3ES
Abdul Kadir, 2011, Transmisi Tenaga Listrik, UI Press.
AS. Pabla, 1994, Sistem Distribusi Daya Listrik, Erlangga, Jakarta.
Muslimin Marpaung, 1979, Teknik Tenaga Listrik, Bandung Armico
Zuhal, 1979, Dasar Tenaga Listrik, ITB
Filani, H,, Nasir, A,, & Sunarno, E, 2011, Perbaikan Faktor Daya Pada Instalasi Rumah Tangga 2200
VA Dilengkapi Dengan Display dan Penstabil Tegangan, Surabaya: PENS
Fahmi Hakim, M. (n.d.). Analisis Kebutuhan Capacitor Bank Beserta Implementasinya Untuk
Memperbaiki Faktor Daya Listrik Di Politeknik Kota Malang. 105–118.

You might also like