You are on page 1of 10

JURNAL PRAKTEK

MESIN ARUS BOLAKI-BALIK

NAMA : El Khana Aburyzal Sihombing


NIM : 2019-71-054
KELAS :B
Tgl. Praktek : 17 Oktober 2020
Tgl. Presentasi : 28 November 2020
JURUSAN : D-III Teknologi Listrik
ASISTEN : Fikri Aldi Prakas

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN


PEMANFAATAN TEKNOLOGI LISTRIK
INSTITUT TEKNOLOGI PLN
JAKARTA
2020
NAMA : El Khana Aburyzal Sihombing NIM : 201971054

GENERATOR DENGAN BEBAN


El Khana Aburyzal Sihombing , 201971054
Praktek Mesin ABB
Kelas B
elkhana108@gmail.com (corresponding authors)

ABSTRACT
A generator is an electronic device whose function is to convert the input in the form of kinetic energy
into an electric wave that takes place continuously or once against the input. These brought together
waves will cause a potential difference, so a flow of electrons will be formed from the negative to the
positive pole. This is what is meant by electrical energy. With the load in question is a generator
connected to an incandescent lamp which is usually used as a load. There are 9 main components
that are owned by a generator, namely engine, alternator, fuel system, voltage regulator, cooling
system and heat dissipation system, lubricant system, battery charger, control panel, room or frame.
There are several types of generators, namely based on magnetic fields, there are inner pole
generators and outer pole generators. Then based on the current generated, namely there are
alternating current generators and direct current generators. In a three-phase AC genetaror, there
are 2 things that must be fulfilled, namely the first the rotor must be in a moving state, then the second
rotor must be supplied with DC current in order to induce the stator coil which will cause the electric
motion.

Keywords: Generator, Electromagnetic Force, Electromagnetic.

ABSTRAK
Generator yaitu alat elektronika yang fungsinya buat mengubah input berupa energi kinetik jadi
gelombang listrik yang berlangsung secara terus-menerus atau satu kali terhadap input. Gelombang
yang dipertemukan ini akan menimbulkan beda potensial, jadi akan terbentuk aliran elektron dari
kutub negatif ke positif. Ini yang dimaksud energi listrik. Dengan beban yang dimaksud adalah
generator yang dihubungkan lampu pijar yang biasanya digunakan sebagai beban. Ada 9 komponen
utama yang dimiliki oleh Generator yaitu mesin , altenator , system bahan bakar, regulator
tegangan , sistem pendinginan dan sistem pembuangan panas , sistem pelumas , charger baterai ,
panel kontrol , ruangan atau bingkai. Ada beberapa jenis generator yaitu berdasarkan medan
magnet, ada generator kutub dalam dan generator kutub luar. Kemudian berdasarkan dari arus
yang dibangkitkan yakni ada generator bolak-balik (alternating current) dan generator searah
(direct current). Dalam genetaror AC tiga phasa ada 2 hal yang harus dipenuhi yaitu yang pertama
rotor harus dalam keadaan bergerak lalu yang kedua rotor harus dialiri arus DC terdahulu guna
dapat menginduksi kumparan stator yang akan menimbulkan Gaya Gerak Listrik.

Kata kunci: Generator, Gaya gerak listrik, Elektromagnetik.

LAB. DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK | 2


NAMA : El Khana Aburyzal Sihombing NIM : 201971054

1. PENDAHULUAN
Generator AC merupakan alat elektronika yang fungsinya buat mengubah input berupa energi kinetik
jadi gelombang listrik yang berlangsung secara terus-menerus atau satu kali terhadap input. Gelombang yang
dipertemukan ini akan menimbulkan beda potensial, jadi akan terbentuk aliran elektron dari kutub negatif ke
positif. Ini yang dimaksud energi listrik AC atau listrik bolak-balik. Dengan beban yang dimaksud generator
yang dihubungkan lampu pijar yang biasanya digunakan sebagai beban. Karakteristik dengan beban adalah
karakteristik generator menggunakan beban yang meliputi besarnya tegangan total, dan arus yang mengalir
pada beban.
Adapun tujuan dari dilakukannya praktikum generator AC dengan beban adalah memahami perbedaan
dari Generator AC dengan beban dan Generator AC tanpa beban, memahami prinsip kerja dari Generator AC
dengan beban, dan menganalisis dan merangkai Generator AC dengan menggunakan beban.

2. LANDASAN TEORI
Generator adalah suatu alat elektronika yang fungsinya buat mengubah input berupa energi kinetik jadi
gelombang listrik yang berlangsung secara terus-menerus atau satu kali terhadap input yang menimbulkan
beda potensial serta terbentuknya aliran elektron dari kutub negatif ke positif atau disebut dengan energi listrik.
Generator memiliki komponen utama pada bagian yang diam disebut stator dan bagian yang bergerak disebut
rotor.
Prinsip kerja Generator AC yaitu menghasilkan arus listrik induksi dengan cara memutar
kumparan diantara kutub utara-selatan magnet, sehingga akan terjadi perubahan fluks magnetik, yang
menghasilkan arus induksi. Arus listrik yang dihasilkan berupa arus bolak-balik. Prinsip dasar generator arus
bolak-balik menggunakan Hukum Faraday. Hukum Faraday berbunyi “Apabila kawat penghantar listrik
berada dalam medan magnet yang berubah - ubah, maka pada kawat tersebut akan timbul Gaya Gerak
Listrik”.
𝜟𝜱
ɛ = −𝑵 ( )
𝜟𝒕
Dimana,
ɛ : Gaya Gerak Listrik Induksi (Volt)
N : Jumlah lilitan kumparan.
ΔΦ : Perubahan fluks magnetik (Weber)
∆t : Selang waktu (Sekon)

Tiga jenis beban listrik tersebut antara lain sebagai berikut :


1. Beban Resistif
Beban resistif adalah suatu beban listrik yang memiliki sifat resistif (resistan), sehingga prinsip kerjanya adalah
resistan (hambatan). Peralatan listrik yang cara kerjanya menggunakan beban resistif, pada umumnya
komponen peralatan listrik tersebut terdiri dari bahan resistan atau bahan yang sifatnya menghambat arus
listrik. Contoh peralatan listrik yang memakai prinsip kerja beban resistif adalah setrika listrik, solder listrik,
rice cooker, lampu pijar, teko listrik dan beberapa peralatan listrik yang bekerja menggunakan elemen pemanas
lainnya.

LAB. DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK | 1


NAMA : El Khana Aburyzal Sihombing NIM : 201971054

Gambar 1. Peralatan Listrik dengan Prinsip Kerja Beban Resistif

Jika kita perhatikan dengan baik, semua peralatan listrik yang memakai prinsip kerja beban resistif tersebut
beroperasi menggunakan kawat atau elemen pemanas, yang dimana kawat atau elemen pemanas tersebut
bekerja menghambat arus listrik yang melewatinya sehingga dapat menghasilkan energi panas yang dapat kita
gunakan atau manfaatkan. Beban resistif ini memiliki sifat yang pasif dalam artian beban ini hanya
mengkonsumsi energi listrik serta menghambat aliran muatan elektron yang melewatinya sehingga
menyebabkan dikonversikannya menjadi energi panas. Karena sifat pasifnya tersebut beban resistif tidak
mampu memproduksi energi listrik, sehingga nilai faktor dayanya tetap atau tidak dipengaruhi oleh faktor daya
(nilai Cosphi nya tetap 1).

2. Beban Induktif
Beban induktif adalah suatu beban listrik yang bersifat induktif (induksi), sehingga prinsip kerjanya adalah
sistem induksi magnetik atau medan magnet. Peralatan listrik yang cara kerjanya menggunakan beban induktif,
pada umumnya komponen peralatan listrik tersebut terdiri dari bahan induktor yang berupa kawat penghantar
yang dibentuk menjadi kumparan. Kumparan tersebut dibutuhkan oleh peralatan listrik untuk menciptakan
medan magnet sebagai komponen kerjanya. Pembangkitan medan magnet pada kumparan inilah yang menjadi
beban induktif pada rangkaian arus listrik. Contoh peralatan listrik yang memakai prinsip kerja beban induktif
adalah motor listrik atau dinamo seperti pada (pompa air, kipas angin, mesin cuci, blender dll) atau
transformator (trafo), mesin las dan beberapa peralatan listrik yang bekerja menggunakan prinsip kerja medan
magnet lainnya.

Gambar 2. Peralatan Listrik dengan Prinsip Kerja Beban Induktif

Prinsip kerja beban induktif bekerja dengan mengandalkan medan magnet seperti halnya pada motor listrik
yang dapat berputar karena adanya pembangkit medan magnet pada sisi stator untuk menginduksi rotor,
sehingga pada rotor tercipta medan magnet lawan yang akan mengikuti medan magnet pada sisi stator. Beban
untuk membangkitkan medan magnet putar pada stator motor induksi tersebut, tentu membutuhkan energi
listrik khusus, sehingga menyebabkan terjadinya daya reaktif. Daya reaktif tersebut dapat mengakibatkan
penurunan nilai Cosphi menjadi lebih kecil dari 1,00.

LAB. DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK | 2


NAMA : El Khana Aburyzal Sihombing NIM : 201971054

3. Beban Kapasitif
Beban kapasitif adalah suatu beban listrik yang bersifat kapasitif (kapasitansi), sehingga prinsip kerjanya
adalah menyimpan energi muatan listrik murni. Cara kerja beban kapasitif ini menyerap dan menyimpan energi
listrik dalam waktu sesaat, dan energi tersebut dapat digunakan untuk memperbaiki daya reaktif sehingga jika
digunakan pada motor listrik nilai faktor dayanya akan dapat terjaga, namun dalam batasan tertentu. Contoh
paling umum untuk peralatan listrik dengan prinsip kerja beban kapasitif ini adalah kapasitor (kondensator),
di industri besar biasanya kapasitor digunakan untuk motor listrik penggerak sebagai penghemat daya listrik.

Gambar 3. Peralatan Listrik dengan Prinsip Kerja Beban Kapasitif

3. METODE PRAKTEK
3.1 Alat dan Perlengkapan Praktek
▪ Generator Sinkron 3 Fasa 1 Buah
▪ Motor Induksi 3 Fasa 1 Buah
▪ Sumber Listrik AC 3 Fasa 1 Buah
▪ MCCB dan MCB 1 Buah
▪ SPR 1 Buah
▪ Tang Amperemeter 1 Buah
▪ Tachometer 1 Buah
▪ Kabel-kabel penghubung secukupnya

3.2 Langkah Praktek

Gambar 4. Rangkaian Percobaan Generator dengan beban

1. Siapkan sumber listrik sesuai kebutuhan praktek (sumber arus bolak-balik tiga fasa dan
arus searah masing-masing 1 set )
2. Siapkan alat ukur dengan batas-ukur sesuai peralatan listrik yang akan diukur.
3. Siapkan kabel penghubung secukupnya
4. Siapkan 3 buah Beban berupa lampu pijar.
5. Lakukan pengawatan seperti pada Gambar 4.

LAB. DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK | 3


NAMA : El Khana Aburyzal Sihombing NIM : 201971054

6. Jangan nyalakann sumber listrik terlebih dahulu sebelum asissten memeriksanya


7. Masukkan sumber listrik untuk motor 3 fasa dan pastikan posisi pengatur tegangan
adalah “ nol “
8. Naikkan tegangan secara bertahap sampai putaran motor mencapai nominalnya.
9. Masukkan sumber listrik untuk penguatan ( eksitasi ), pastikan posisi pengatur
tegangan adalah “nol“ dan naikkan tegangannya secara bertahap sampai
menunjukkan arus eksitasi nominal yang sudah ditentukan
10.Masukkan Tegangan secara bertahap sampai nominal yang sudah ditentukan,
amati penunjukan:
• Tegangan generator
• Arus generator
• Arus eksitasi
• Putaran motor pada setiap perubahan nilai arus beban
11.Turunkan tegangan sumber listrik untuk eksitasi sampai mencapai nilai “nol”
dan matikan sumber listriknya.
12.Turunkan tegangan sumber listrik untuk pengatur putaran motor sampai
mencapai nilai “nol” dan matikan sumber listriknya.
13.Rapihkan dan bereskan alat dan perlengkapan praktikum kembali seperti
semula.
14.Analisa hasil percobaan.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN


Dari percobaan yang dilakukan ditemukan Hukum Faraday, dimana hukum ini ditemukan
pada prinsip kerja generator. Prinsip kerja dari Generator AC adalah menghasilkan arus listrik
induksi dengan cara memutar kumparan diantara kutub utara - selatan magnet, sehingga akan terjadi
perubahan fluks magnetik, yang menghasilkan arus induksi. Arus listrik yang dihasilkan berupa arus
bolak-balik. Prinsip dasar generator arus bolak-balik menggunakan Hukum Faraday yang
menyatakan jika sebatang penghantar berada pada medan magnet yang berubah-ubah, maka pada
penghantar tersebut akan terbentuk Gaya Gerak Listrik. Dari percobaan praktikum yang dilakukan
menggunakan Generator AC 3 fasa dimana dalam sistem melilitnya terdiri dari tiga kumpulan
kumparan yang mana kumparan tersebut masing-masing dinamakan lilitan fasa. Jadi pada statornya
ada lilitan fasa yang ke satu ujungnya diberi tanda U – X; lilitan fasa yang ke dua ujungnya diberi
tanda dengan huruf V – Y dan akhirnya ujung lilitan fasa yang ke tiga diberi tanda dengan huruf W
– Z. Rangkaian yang digunakan pada motor yaitu secara bintang atau Wye (Y) dihubungkan secara
langsung. Berikut merupakan hubungan bintang atau Wye.

Gambar 5. Rangkaian bintang atau Wye (Y)

LAB. DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK | 4


NAMA : El Khana Aburyzal Sihombing NIM : 201971054

Didapatkan hasil dari pengamatan percobaan generator dengan beban dengan nilai Eksitasi 0
Volt yang pertama tegangan antar fasa R-S, fasa S-T, dan fasa T-R stabil yaitu 1.6 Volt. Kemudian
didapatkan nilai tegangan antar fasa dan netral fasa R-N, fasa S-N, fasa T-N dengan nilai yang stabil
juga yaitu 0.8 Volt, dapat dilihat bahwa nilai tegangan Netral ½ dari nilai antar fasa, dan nilai arus
pada antar fasa R, S, dan T dengan nilai stabil yaitu 0.01 Ampere. Kemudian dihasilkan kecepatan
perputaran pada motor 2982 rpm. Pada beban berupa lampu masih dalam keadaan mati.
Kemudian didapatkan dari pengamatan percobaan generator dengan beban dengan nilai
Eksitasi 20 Volt yang pertama tegangan antar fasa R-S dengan nilai 88.3 Volt, fasa S-T dengan nilai
88.52 Volt, dan fasa T-R dengan nilai 87.6 Volt. Kemudian didapatkan nilai tegangan antar fasa dan
netral fasa R-N dengan nilai 46.2 Volt, fasa S-N dengan nilai 43.7 Volt, fasa T-N dengan nilai 48.8
Volt, lalu nilai arus pada antar fasa R dan fasa S menghasilkan nilai yang sama yaitu 0.05 Ampere,
dan fasa T dengan nilai 0.06 Ampere. Kemudian dihasilkan kecepatan perputaran menurun dari
sebelumnya yaitu 2976 rpm. Pada beban berupa lampu terjadi nya peningkatan intensitas cahaya,
dimana lampu pijar dalam keadaan redup.
Data yang terakhir didapatkan dari pengamatan percobaan generator dengan beban dengan
nilai Eksitasi 40 Volt yang pertama tegangan antar fasa R-S dengan nilai 202.2 Volt, fasa S-T dengan
nilai 201.2 Volt, dan fasa T-R dengan nilai 189.9 Volt. Kemudian didapatkan nilai tegangan antar
fasa dan netral fasa R-N dengan nilai 109.3 Volt, fasa S-N dengan nilai 109.9 Volt, fasa T-N dengan
nilai 109.3 Volt, lalu nilai arus pada antar fasa R dan fasa S menghasilkan nilai yang sama lagi yaitu
0.08 Ampere, dan fasa T dengan nilai 0.02 Ampere. Kemudian dihasilkan kecepatan perputaran
semakin menurun dari sebelumnya yaitu 2966 rpm. Pada beban berupa lampu terjadinya peningkatan
intensitas cahaya lebih besar, dimana lampu pijar dalam keadaan menyala terang.

4.1 Data
Tabel 1. Data Pengamatan Rangkaian Generator dengan beban.

4.2 Analisa
Generator yaitu alat elektronika yang fungsinya buat mengubah input berupa energi kinetik
jadi gelombang listrik yang berlangsung secara terus-menerus atau satu kali terhadap input.
Gelombang yang dipertemukan ini akan menimbulkan beda potensial, jadi akan terbentuk aliran
elektron dari kutub negatif ke positif. Ini yang dimaksud energi listrik. Dengan beban dimaksudkan
generator yang dihubungkan dengan lampu pijar yang biasanya digunakan sebagai beban.
Adapun tujuan dari dilakukannya praktikum generator AC dengan beban adalah memahami perbedaan
dari Generator AC dengan beban dan Generator AC tanpa beban, memahami prinsip kerja dari Generator AC
dengan beban, dan menganalisis dan merangkai Generator AC dengan menggunakan beban.

LAB. DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK | 5


NAMA : El Khana Aburyzal Sihombing NIM : 201971054

Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini adalah menggunakan mesin sinkron mesin
sebagai motor dan mesin sinkron sebagai generator. SPR DC merupakan alat yang digunakan untuk
menghasilkan arus eksitasi pada generator yang digunakan untuk membangkitkan medan magnet.
Tachometer merupakan alat yang mengukur kecepatan putar pada motor, terdapat Tang
Amperemeter digunakan sebagai alat yang mengukur arus maupun tegangan DC maupun AC.
MCCB dan MCB yang digunakan sebagai pengaman.
Langkah percobaan yang dilakukan pada Mesin sinkron motor adalah dengan menghubungkan
fasa R, fasa S, dan fasa T pada motor. Untuk sisi netral dari motor dihubungkan secara bintang atau
Wye, dimana ketiga fasa tersebut terhubung dengan netral dan salah satu netral terhubung dengan
sumber atau MCCB. Langkah percobaan pada generator yaitu dimana sebelum rangkaian fasa netral
dihubungkan dengan arus eksitasi. Arus eksitasi yang masuk ke dalam motor dari sisi out SPR
dihubungkan dengan sumber. Rangkaian yang digunakan sama dengan rangkaian pada motor, yaitu
rangkaian bintang atau Wye. Kemudian hubungkan generator dengan beban, serta hubungkan 3
beban berupa lampu pijar yang digunakan dengan tiap fasa yang digunakan. Jangan lupa untuk
memastikan rangkaian yang dirangkai telah terpasang atau terhubung dengan benar. Sebelum
menyalakan motor atau menaikkan MCB atau MCCB, perhatikan dan pastikan nilai arus eksitasi
yang disupply dalam keadaan bernilai 0. Lalu naikkan MCB secara satu perlahan satu per satu agar
nilai tegangan antar fasa tidak terganggu, setelah semua MCB dinaikkan makan MCCB dapat
dinaikkan dan motor dapat berputar dan bekerja.

4.3 Tugas Akhir


1. Bagaimana pengaruh eksitasi terhadap beban(lampu)?
Jawaban:
Nilai arus eksitasi sangat berpengaruh pada beban (lampu pijar) yang digunakan, dimana semakin meningkat nilai arus
eksitasi yang digunakan, maka akan semakin meningkat juga intensitas cahaya yang dihasilkan oleh beban (lampu pijar).
Begitu pula sebaliknya, semakin menurun nilai arus eksitasi yang digunakan, maka akan semakin menurun pula
intensitas cahaya yang dihasilkan oleh beban (lampu pijar).

2. Rugi-rugi apa yang terjadi pada saat generator berbeban?


Jawaban:
o Rugi eksitasi
Dimana jika beban terlalu induktif ada pergeseran arus armatur sehingga terjadi pengurangan besar fluks rotor yang
disebut demagnetisasi sehingga diperlukan arus eksitasi sedikit lebih karena cenderung tegangan menurun karena
demagnetisasi tersebut.
o Rugi tembaga
Dimana rugi ini sebanding dengan arus yang mengalir ke stator dengan rumus perkalian tahanan lilitan di kalikan dengan
arus: I R dikenal dengan istilah electrical loss.
o Rugi inti besi
Dimana adanya arus eddy current yang melewati inti besi dan hyterisis yaitu pertentangan medan magnet antara kutub
stator dan kutub rotor yang berinteraksi.
o Rugi angin atau kipas pendingin
Digunakan untuk sirkulasi udara dingin daridalam generator keluar generator yang menggunakan energi mekanik dari
mesin atau disebut dengan istilah windage loss.
o Rugi gesekan
Dimana rugi gesekan ini sangat kecil sekali sehingga tidak terlalu diperhitungkan, biasanya terdapat pada bearing
generator atau generator yang masih menggunakan sikat sikat eksiter.
o Rugi kebocoran fluks
Dimana tidak sepenuhnya fluks medan magnet terserap menjadi arus listrik karena mekanisme dari armatur dan rotor
tidak memungkinkan mencakup fluks seluruhnya.

LAB. DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK | 6


NAMA : El Khana Aburyzal Sihombing NIM : 201971054

3. Hituglah Daya pada percobaan diatas!


Jawaban:
Arus eksitasi maksimal = 40Volt DC.
𝑃1 = 𝑉 𝑅−𝑁 . 𝐼𝑅 . 𝜑 √3
= (109.3 𝑉𝑜𝑙𝑡)(0.08 𝐴) (0.8)√3
= 6.9952 √3
= 12.1160 𝑊𝑎𝑡𝑡
𝑃2 = 𝑉 𝑆−𝑁 . 𝐼𝑆 . 𝜑 √3
= (109.9 𝑉𝑜𝑙𝑡)(0.08 𝐴) (0.8)√3
= 7.0336 √3
= 12.18255 𝑊𝑎𝑡𝑡
𝑃3 = 𝑉 𝑇−𝑁 . 𝐼𝑇 . 𝜑 √3
= (109.3 𝑉𝑜𝑙𝑡)(0.02 𝐴) (0.8)√3
= 1.7584 √3
= 3.04563 𝑊𝑎𝑡𝑡

𝑃𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑃1 + 𝑃2 + 𝑃3
= 12.1160 𝑊𝑎𝑡𝑡 + 12.18255 𝑊𝑎𝑡𝑡 + 3.04563 𝑊𝑎𝑡𝑡
= 27.34418 𝑊𝑎𝑡𝑡

4. Hitunglah Slip pada percobaan diatas?


Jawaban:
𝑁𝑅 = 2966 𝑟𝑝𝑚
𝑓 = 50 𝐻𝑧
𝑃 = 2 𝐾𝑢𝑡𝑢𝑏

120 .𝑓 120.50𝐻𝑧
𝑁𝑅 = = = 3000 𝑟𝑝𝑚
𝑃 2 𝐾𝑢𝑡𝑢𝑏
𝑁𝑆 −𝑁𝑅 3000 𝑟𝑝𝑚−2966 𝑟𝑝𝑚 34 𝑟𝑝𝑚
𝑆𝑙𝑖𝑝 = × 100% = × 100% = × 100% = 1.1333%
𝑁𝑆 3000 𝑟𝑝𝑚 3000 𝑟𝑝𝑚

5. Gambarkan kurva karakteristik generator berbeban?


Jawaban:

LAB. DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK | 7


NAMA : El Khana Aburyzal Sihombing NIM : 201971054

5. KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan yang dapat disimpulkan dari praktikum mengenai generator tanpa beban adalah:
1. Jumlah arus eksitasi yang digunakan mempengaruhi intensitas cahaya pada lampu pijar yang
digunakan sebagai beban.
2. Arus eksitasi yang di aliri mempengaruhi medan magnet yang dihasilkan, dimana semakin
besar arus eksitasi yang dihasilkan maka semakin besar pula medan magnet yang dihasilkan
pada rotor.
3. Jumlah perpotongan pada medan magnet mempengaruhi kecepatan perputaran pada rotor,
dimana semakin banyak perpotongan medan magnet yang dilakukan oleh stator maka
semakin lambat kecepatan perputaran yang dilakukan oleh rotor
4. Hukum Faraday pada prinsip kerja Generator AC dengan beban .

Saran yang dapat penulis sampaikan kepada Asisten Laboratorium Distribusi dan Pemanfaatan
Tenaga Listrik adalah pada saat penyampaian materi diharapkan kepada assisten dapat lebih
memperjelas beberapa istilah yang sekiranya membuat bingung praktikan sehingga penyampaian
materi dapat dimengerti oleh praktikan.

UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT. Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberikan kelancaran juga rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan jurnal ini,
selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada Institut Teknologi PLN, Laboratorium
Distribusi dan Pemanfaatan Tenaga Listrik, serta kepada Asisten Laboratorium Distribusi dan
Pemanfaatan Tenaga Listrik yang telah memberi dukungan serta membantu dalam penulisan jurnal
ini.

DAFTAR PUSTAKA
[1] http://hobbytekniklistrik.blogspot.com/2019/05/mengenal-beban-beban-listrik-resistif.html
[2] https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Induksi-Faraday-/konten5.html
[3] https://blogs.itb.ac.id/el2244k0112211029ardinathasanjayaputra/2013/04/28/generator-ac-and-dc-
miscellaneous-subjects-preparing-equipments-specifications/

LAB. DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK | 8

You might also like