Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
A generator is an electronic device whose function is to convert the input in the form of kinetic energy
into an electric wave that takes place continuously or once against the input. These brought together
waves will cause a potential difference, so a flow of electrons will be formed from the negative to the
positive pole. This is what is meant by electrical energy. With the load in question is a generator
connected to an incandescent lamp which is usually used as a load. There are 9 main components
that are owned by a generator, namely engine, alternator, fuel system, voltage regulator, cooling
system and heat dissipation system, lubricant system, battery charger, control panel, room or frame.
There are several types of generators, namely based on magnetic fields, there are inner pole
generators and outer pole generators. Then based on the current generated, namely there are
alternating current generators and direct current generators. In a three-phase AC genetaror, there
are 2 things that must be fulfilled, namely the first the rotor must be in a moving state, then the second
rotor must be supplied with DC current in order to induce the stator coil which will cause the electric
motion.
ABSTRAK
Generator yaitu alat elektronika yang fungsinya buat mengubah input berupa energi kinetik jadi
gelombang listrik yang berlangsung secara terus-menerus atau satu kali terhadap input. Gelombang
yang dipertemukan ini akan menimbulkan beda potensial, jadi akan terbentuk aliran elektron dari
kutub negatif ke positif. Ini yang dimaksud energi listrik. Dengan beban yang dimaksud adalah
generator yang dihubungkan lampu pijar yang biasanya digunakan sebagai beban. Ada 9 komponen
utama yang dimiliki oleh Generator yaitu mesin , altenator , system bahan bakar, regulator
tegangan , sistem pendinginan dan sistem pembuangan panas , sistem pelumas , charger baterai ,
panel kontrol , ruangan atau bingkai. Ada beberapa jenis generator yaitu berdasarkan medan
magnet, ada generator kutub dalam dan generator kutub luar. Kemudian berdasarkan dari arus
yang dibangkitkan yakni ada generator bolak-balik (alternating current) dan generator searah
(direct current). Dalam genetaror AC tiga phasa ada 2 hal yang harus dipenuhi yaitu yang pertama
rotor harus dalam keadaan bergerak lalu yang kedua rotor harus dialiri arus DC terdahulu guna
dapat menginduksi kumparan stator yang akan menimbulkan Gaya Gerak Listrik.
1. PENDAHULUAN
Generator AC merupakan alat elektronika yang fungsinya buat mengubah input berupa energi kinetik
jadi gelombang listrik yang berlangsung secara terus-menerus atau satu kali terhadap input. Gelombang yang
dipertemukan ini akan menimbulkan beda potensial, jadi akan terbentuk aliran elektron dari kutub negatif ke
positif. Ini yang dimaksud energi listrik AC atau listrik bolak-balik. Dengan beban yang dimaksud generator
yang dihubungkan lampu pijar yang biasanya digunakan sebagai beban. Karakteristik dengan beban adalah
karakteristik generator menggunakan beban yang meliputi besarnya tegangan total, dan arus yang mengalir
pada beban.
Adapun tujuan dari dilakukannya praktikum generator AC dengan beban adalah memahami perbedaan
dari Generator AC dengan beban dan Generator AC tanpa beban, memahami prinsip kerja dari Generator AC
dengan beban, dan menganalisis dan merangkai Generator AC dengan menggunakan beban.
2. LANDASAN TEORI
Generator adalah suatu alat elektronika yang fungsinya buat mengubah input berupa energi kinetik jadi
gelombang listrik yang berlangsung secara terus-menerus atau satu kali terhadap input yang menimbulkan
beda potensial serta terbentuknya aliran elektron dari kutub negatif ke positif atau disebut dengan energi listrik.
Generator memiliki komponen utama pada bagian yang diam disebut stator dan bagian yang bergerak disebut
rotor.
Prinsip kerja Generator AC yaitu menghasilkan arus listrik induksi dengan cara memutar
kumparan diantara kutub utara-selatan magnet, sehingga akan terjadi perubahan fluks magnetik, yang
menghasilkan arus induksi. Arus listrik yang dihasilkan berupa arus bolak-balik. Prinsip dasar generator arus
bolak-balik menggunakan Hukum Faraday. Hukum Faraday berbunyi “Apabila kawat penghantar listrik
berada dalam medan magnet yang berubah - ubah, maka pada kawat tersebut akan timbul Gaya Gerak
Listrik”.
𝜟𝜱
ɛ = −𝑵 ( )
𝜟𝒕
Dimana,
ɛ : Gaya Gerak Listrik Induksi (Volt)
N : Jumlah lilitan kumparan.
ΔΦ : Perubahan fluks magnetik (Weber)
∆t : Selang waktu (Sekon)
Jika kita perhatikan dengan baik, semua peralatan listrik yang memakai prinsip kerja beban resistif tersebut
beroperasi menggunakan kawat atau elemen pemanas, yang dimana kawat atau elemen pemanas tersebut
bekerja menghambat arus listrik yang melewatinya sehingga dapat menghasilkan energi panas yang dapat kita
gunakan atau manfaatkan. Beban resistif ini memiliki sifat yang pasif dalam artian beban ini hanya
mengkonsumsi energi listrik serta menghambat aliran muatan elektron yang melewatinya sehingga
menyebabkan dikonversikannya menjadi energi panas. Karena sifat pasifnya tersebut beban resistif tidak
mampu memproduksi energi listrik, sehingga nilai faktor dayanya tetap atau tidak dipengaruhi oleh faktor daya
(nilai Cosphi nya tetap 1).
2. Beban Induktif
Beban induktif adalah suatu beban listrik yang bersifat induktif (induksi), sehingga prinsip kerjanya adalah
sistem induksi magnetik atau medan magnet. Peralatan listrik yang cara kerjanya menggunakan beban induktif,
pada umumnya komponen peralatan listrik tersebut terdiri dari bahan induktor yang berupa kawat penghantar
yang dibentuk menjadi kumparan. Kumparan tersebut dibutuhkan oleh peralatan listrik untuk menciptakan
medan magnet sebagai komponen kerjanya. Pembangkitan medan magnet pada kumparan inilah yang menjadi
beban induktif pada rangkaian arus listrik. Contoh peralatan listrik yang memakai prinsip kerja beban induktif
adalah motor listrik atau dinamo seperti pada (pompa air, kipas angin, mesin cuci, blender dll) atau
transformator (trafo), mesin las dan beberapa peralatan listrik yang bekerja menggunakan prinsip kerja medan
magnet lainnya.
Prinsip kerja beban induktif bekerja dengan mengandalkan medan magnet seperti halnya pada motor listrik
yang dapat berputar karena adanya pembangkit medan magnet pada sisi stator untuk menginduksi rotor,
sehingga pada rotor tercipta medan magnet lawan yang akan mengikuti medan magnet pada sisi stator. Beban
untuk membangkitkan medan magnet putar pada stator motor induksi tersebut, tentu membutuhkan energi
listrik khusus, sehingga menyebabkan terjadinya daya reaktif. Daya reaktif tersebut dapat mengakibatkan
penurunan nilai Cosphi menjadi lebih kecil dari 1,00.
3. Beban Kapasitif
Beban kapasitif adalah suatu beban listrik yang bersifat kapasitif (kapasitansi), sehingga prinsip kerjanya
adalah menyimpan energi muatan listrik murni. Cara kerja beban kapasitif ini menyerap dan menyimpan energi
listrik dalam waktu sesaat, dan energi tersebut dapat digunakan untuk memperbaiki daya reaktif sehingga jika
digunakan pada motor listrik nilai faktor dayanya akan dapat terjaga, namun dalam batasan tertentu. Contoh
paling umum untuk peralatan listrik dengan prinsip kerja beban kapasitif ini adalah kapasitor (kondensator),
di industri besar biasanya kapasitor digunakan untuk motor listrik penggerak sebagai penghemat daya listrik.
3. METODE PRAKTEK
3.1 Alat dan Perlengkapan Praktek
▪ Generator Sinkron 3 Fasa 1 Buah
▪ Motor Induksi 3 Fasa 1 Buah
▪ Sumber Listrik AC 3 Fasa 1 Buah
▪ MCCB dan MCB 1 Buah
▪ SPR 1 Buah
▪ Tang Amperemeter 1 Buah
▪ Tachometer 1 Buah
▪ Kabel-kabel penghubung secukupnya
1. Siapkan sumber listrik sesuai kebutuhan praktek (sumber arus bolak-balik tiga fasa dan
arus searah masing-masing 1 set )
2. Siapkan alat ukur dengan batas-ukur sesuai peralatan listrik yang akan diukur.
3. Siapkan kabel penghubung secukupnya
4. Siapkan 3 buah Beban berupa lampu pijar.
5. Lakukan pengawatan seperti pada Gambar 4.
Didapatkan hasil dari pengamatan percobaan generator dengan beban dengan nilai Eksitasi 0
Volt yang pertama tegangan antar fasa R-S, fasa S-T, dan fasa T-R stabil yaitu 1.6 Volt. Kemudian
didapatkan nilai tegangan antar fasa dan netral fasa R-N, fasa S-N, fasa T-N dengan nilai yang stabil
juga yaitu 0.8 Volt, dapat dilihat bahwa nilai tegangan Netral ½ dari nilai antar fasa, dan nilai arus
pada antar fasa R, S, dan T dengan nilai stabil yaitu 0.01 Ampere. Kemudian dihasilkan kecepatan
perputaran pada motor 2982 rpm. Pada beban berupa lampu masih dalam keadaan mati.
Kemudian didapatkan dari pengamatan percobaan generator dengan beban dengan nilai
Eksitasi 20 Volt yang pertama tegangan antar fasa R-S dengan nilai 88.3 Volt, fasa S-T dengan nilai
88.52 Volt, dan fasa T-R dengan nilai 87.6 Volt. Kemudian didapatkan nilai tegangan antar fasa dan
netral fasa R-N dengan nilai 46.2 Volt, fasa S-N dengan nilai 43.7 Volt, fasa T-N dengan nilai 48.8
Volt, lalu nilai arus pada antar fasa R dan fasa S menghasilkan nilai yang sama yaitu 0.05 Ampere,
dan fasa T dengan nilai 0.06 Ampere. Kemudian dihasilkan kecepatan perputaran menurun dari
sebelumnya yaitu 2976 rpm. Pada beban berupa lampu terjadi nya peningkatan intensitas cahaya,
dimana lampu pijar dalam keadaan redup.
Data yang terakhir didapatkan dari pengamatan percobaan generator dengan beban dengan
nilai Eksitasi 40 Volt yang pertama tegangan antar fasa R-S dengan nilai 202.2 Volt, fasa S-T dengan
nilai 201.2 Volt, dan fasa T-R dengan nilai 189.9 Volt. Kemudian didapatkan nilai tegangan antar
fasa dan netral fasa R-N dengan nilai 109.3 Volt, fasa S-N dengan nilai 109.9 Volt, fasa T-N dengan
nilai 109.3 Volt, lalu nilai arus pada antar fasa R dan fasa S menghasilkan nilai yang sama lagi yaitu
0.08 Ampere, dan fasa T dengan nilai 0.02 Ampere. Kemudian dihasilkan kecepatan perputaran
semakin menurun dari sebelumnya yaitu 2966 rpm. Pada beban berupa lampu terjadinya peningkatan
intensitas cahaya lebih besar, dimana lampu pijar dalam keadaan menyala terang.
4.1 Data
Tabel 1. Data Pengamatan Rangkaian Generator dengan beban.
4.2 Analisa
Generator yaitu alat elektronika yang fungsinya buat mengubah input berupa energi kinetik
jadi gelombang listrik yang berlangsung secara terus-menerus atau satu kali terhadap input.
Gelombang yang dipertemukan ini akan menimbulkan beda potensial, jadi akan terbentuk aliran
elektron dari kutub negatif ke positif. Ini yang dimaksud energi listrik. Dengan beban dimaksudkan
generator yang dihubungkan dengan lampu pijar yang biasanya digunakan sebagai beban.
Adapun tujuan dari dilakukannya praktikum generator AC dengan beban adalah memahami perbedaan
dari Generator AC dengan beban dan Generator AC tanpa beban, memahami prinsip kerja dari Generator AC
dengan beban, dan menganalisis dan merangkai Generator AC dengan menggunakan beban.
Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini adalah menggunakan mesin sinkron mesin
sebagai motor dan mesin sinkron sebagai generator. SPR DC merupakan alat yang digunakan untuk
menghasilkan arus eksitasi pada generator yang digunakan untuk membangkitkan medan magnet.
Tachometer merupakan alat yang mengukur kecepatan putar pada motor, terdapat Tang
Amperemeter digunakan sebagai alat yang mengukur arus maupun tegangan DC maupun AC.
MCCB dan MCB yang digunakan sebagai pengaman.
Langkah percobaan yang dilakukan pada Mesin sinkron motor adalah dengan menghubungkan
fasa R, fasa S, dan fasa T pada motor. Untuk sisi netral dari motor dihubungkan secara bintang atau
Wye, dimana ketiga fasa tersebut terhubung dengan netral dan salah satu netral terhubung dengan
sumber atau MCCB. Langkah percobaan pada generator yaitu dimana sebelum rangkaian fasa netral
dihubungkan dengan arus eksitasi. Arus eksitasi yang masuk ke dalam motor dari sisi out SPR
dihubungkan dengan sumber. Rangkaian yang digunakan sama dengan rangkaian pada motor, yaitu
rangkaian bintang atau Wye. Kemudian hubungkan generator dengan beban, serta hubungkan 3
beban berupa lampu pijar yang digunakan dengan tiap fasa yang digunakan. Jangan lupa untuk
memastikan rangkaian yang dirangkai telah terpasang atau terhubung dengan benar. Sebelum
menyalakan motor atau menaikkan MCB atau MCCB, perhatikan dan pastikan nilai arus eksitasi
yang disupply dalam keadaan bernilai 0. Lalu naikkan MCB secara satu perlahan satu per satu agar
nilai tegangan antar fasa tidak terganggu, setelah semua MCB dinaikkan makan MCCB dapat
dinaikkan dan motor dapat berputar dan bekerja.
𝑃𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑃1 + 𝑃2 + 𝑃3
= 12.1160 𝑊𝑎𝑡𝑡 + 12.18255 𝑊𝑎𝑡𝑡 + 3.04563 𝑊𝑎𝑡𝑡
= 27.34418 𝑊𝑎𝑡𝑡
120 .𝑓 120.50𝐻𝑧
𝑁𝑅 = = = 3000 𝑟𝑝𝑚
𝑃 2 𝐾𝑢𝑡𝑢𝑏
𝑁𝑆 −𝑁𝑅 3000 𝑟𝑝𝑚−2966 𝑟𝑝𝑚 34 𝑟𝑝𝑚
𝑆𝑙𝑖𝑝 = × 100% = × 100% = × 100% = 1.1333%
𝑁𝑆 3000 𝑟𝑝𝑚 3000 𝑟𝑝𝑚
Saran yang dapat penulis sampaikan kepada Asisten Laboratorium Distribusi dan Pemanfaatan
Tenaga Listrik adalah pada saat penyampaian materi diharapkan kepada assisten dapat lebih
memperjelas beberapa istilah yang sekiranya membuat bingung praktikan sehingga penyampaian
materi dapat dimengerti oleh praktikan.
UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT. Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberikan kelancaran juga rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan jurnal ini,
selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada Institut Teknologi PLN, Laboratorium
Distribusi dan Pemanfaatan Tenaga Listrik, serta kepada Asisten Laboratorium Distribusi dan
Pemanfaatan Tenaga Listrik yang telah memberi dukungan serta membantu dalam penulisan jurnal
ini.
DAFTAR PUSTAKA
[1] http://hobbytekniklistrik.blogspot.com/2019/05/mengenal-beban-beban-listrik-resistif.html
[2] https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Induksi-Faraday-/konten5.html
[3] https://blogs.itb.ac.id/el2244k0112211029ardinathasanjayaputra/2013/04/28/generator-ac-and-dc-
miscellaneous-subjects-preparing-equipments-specifications/