You are on page 1of 1

Vol. 6, No.4, Desember 2018. Pengaruh Suhu dan Jenis Asam pada Hidrolisis...

Penambahan HCl dengan suhu 100°C polisakarida yang di dalam bahan dan dipotong
menghasilkan menghasilkan reaksi yang lebih secara acak menjadi bagian yang lebih kecil,
cepat, karena HCl adalah salah satu asam kuat sehingga jumlah polisakarida yang terhirolisis
yang memiliki sifat cepat menguap jika lebih banyak dan jumlah gula reduksi serta
dipanaskan, sehingga mudah untuk pemisahan total gula dalam hidrolisat semakin tinggi
produknya. Dalam hal ini, hidrolisis pati (Setiawan et al. 2006).
dengan HCl dan suhu tinggi merusak ikatan
Tabel 2. Nilai rata-rata total gula terhidrolisis (%)

Keterangan: Huruf yang terletak dibelakang angka yang berbeda pada rata-rata menunjukkan pengaruh
yang nyata (P<0,01).
Nilai Dextrose Equivalent (DE) suhu dan jenis asam berpengaruh sangat nyata
Hasil analisis ragam menunjukkan pada terhadap nilai DE. Pengaruh perlakuan dapat
perlakuan suhu dan jenis asam berpengaruh dilihat pada notasi nilai rata-rata DE pada
sangat nyata (p<0,01) terhadap nilai Dekstrose Tabel 3.
Equivalent (DE) dan interaksi dalam perlakuan
Tabel 3. Nilai Rata-Rata Dekstrose Equivalent (DE) (%)

Keterangan: Huruf yang terletak dibelakang angka yang berbeda pada rata-rata menunjukkan pengaruh
yang nyata (P<0,01).
Berdasarkan Tabel 3, hidrolisis pati ubi asam dan suhu tinggi reaksi katalis semakin
talas menggunakan HCl pada suhu 100°C cepat sehingga pati terdegradasi menjadi
menghasilkan nilai dekstrose equivalent (DE) glukosa lebih cepat. Asam klorida (HCl) dan
tertinggi yaitu 54,24% dan hal ini tidak asam nitrat (HNO3) adalah asam kuat yang
beberbeda nyata dengan hasil hidrolisis pati bersifat monoprotik, dimana proses
+
ubi talas menggunakan HCl pada suhu 90°C pembentukan H terjadi dalam satu tahap,
dan tidak berbeda nyata dengan menggunakan sehingga reaksi hidrolisis yang dikatalisnya
HNO3 pada suhu 100°C. Hasil hidrolisis pati berlangsung lebih cepat dibanding H2SO4
ubi talas diperoleh nilai dekstrose equivalent (Saleh, et al., 2016). Efektivitas jenis katalis
(DE) terendah menggunakan H2SO4 pada suhu HCl lebih tinggi menghasilkan glukosa pada
80°C sebesar 12,74% dan tidak berbeda nyata suhu, konsentrasi dan waktu yang sama
dengan menggunakan HNO3 pada suhu 80°C. dibanding dengan H2SO4. Hal ini karena sifat
Hidrolisis pati ubi talas menggunakan suhu HCl lebih kuat dengan reaktivitas yang lebih
dan asam menghasilkan nilai dekstrose tinggi dibandingkan dengan H2SO4 (Yuliana,
equivalent (DE) yang tinggi. Penambahan 2011). Sesuai dengan persamaan Arhenius,

311

You might also like