Professional Documents
Culture Documents
KAK Validasi BTSU 6 PEKALONGAN
KAK Validasi BTSU 6 PEKALONGAN
VALIDASI
TAHUN 2020 BUKU TANAH DAN SURAT UKUR
PAKET VI
1. LATAR BELAKANG
A. Dasar Hukum
Pelaksanaan kegiatan digitalisasi dokumen warkah berdasarkan
pada peraturan perundang-undangan sebagai berikut :
1. Undang Undang Nomor 7 Tahun 1971 tentang Ketentuan Pokok
Kearsipan;
2. Undang Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik;
3. Undang Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik;
4. Undang Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 1979 tentang Penyusutan
Arsip;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran
Tanah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 87 Tahun 1999 tentang Tata
Cara Penyerahan dan Pemusnahan Dokumen Perusahaan;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 88 Tahun 1999 tentang Tata Cara
Pengalihan Dokumen Perusahaan ke dalam Mikrofilm dan Media
Lainnya dan Legalisasi;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang
Pelaksanaan Undang Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang
Kearsipan;
10. Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2015 tentang Badan Pertanahan
Nasional;
11. Keputusan Presiden Nomor 34 tahun 2003 tentang Kebijakan
Nasional di Bidang Pertanahan;
12. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 105 Tahun 2004
tentang Pengelolaan Arsip Statis;
13. Keputusan Presiden Nomor 34 Tahun 2003 tentang Kebijakan
Nasional di Bidang Pertanahan;
14. Peraturan Kepala BPN RI Nomor 8 Tahun 2009 tentang Tata
Naskah Dinas dan Tata Kearsipan di lingkungan Badan Pertanahan
Nasional;
15. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan
Pelaksanaaan PP Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah;
16. Peraturan Kepala BPN Nomor 1 Tahun 2010 tentang Standar
Pelayanan dan Pengaturan Pertanahan;
17. Peraturan Kepala ANRI Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pedoman
Autentikasi Arsip Digital;
18. Peraturan Kepala ANRI Nomor 14 Tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Kebijakan Umum Pengelolaan Arsip Elektronik;
19. Peraturan Kepala ANRI Nomor 18 tahun 2012 tantang
Pedoman Pembuatan dan Pengumuman Daftar Pencarian Arsip
(DPA);
20. Peraturan Kepala ANRI Nomor 9 Tahun 2018 Tentang Pedoman
Pemeliharaan Arsip Dinamis;
21. Keputusan Kepala Arsip Nasional RI Nomor 3 Tahun 2000 tentang
Standar Minimal Gedung dan Ruang Penyimpanan Arsip Inaktif;
22. Keputusan Kepala Arsip Nasional RI Nomor 12 Tahun 2000 tentang
Standar Penyimpanan Fisik Arsip;
23. Surat Edaran Menteri ATR/BPN Nomor 5/SE-100/I/2015 tanggal 29
Januari 2015 Tentang Penggunaan Aplikasi Komputerisasi Kegiatan
Pertanahan;
24. Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Republik Indonesia Nomor SE/06/M.PAN/3/2005 tentang
Perlindungan, Pengamanan, dan Penyelamatan Dokumen Arsip Vital
Negara terhadap Musibah/Bencana;
25. ISO 15489-2001 Records Management;
26. Grand Design TIK PUSDATIN 2015 s/d 2019;
27. Kajian Teknis Digitalisasi Dokumen Pertanahan yang disusun tahun
2019.
B. Gambaran Umum
Terdapat 7 Visi Kementerian ATR/BPN 2025 yang salah satu
diantaranya adalah Terwujudnya Kantor Layanan Modern dengan
Memberikan Produk serta Layanan Pertanahan dan Tata Ruang secara
Elektronik. Melalui visi Kementerian ATR/BPN terebut terkandung misi
untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memberikan
layanan pertanahan. Tuntutan perbaikan terhadap pelayanan publik
tersebut mendorong Kementerian ATR/BPN untuk terus berbenah kearah
yang lebih baik dan bertransformasi, utamanya dalam menghadapi
Revolusi Industri 4.0 dimana pemanfaatan teknologi menjadi peran
utama dalam memberikan kemudahan. Masyarakat sudah menuju
bergerak ke era digital/elektronik hal ini dibuktikan dengan service yang
menunjang kegiatan sehari-hari sudah berbasis digital, servis untuk
berbelanja kebutuhan pokok hingga sekunder/eCommerse, servis
mendapatkan jasa transportasi, jasa pengantaran/delivery, layanan
kesehatan hingga pembayaran transaksipun menggunakan uang
digital/elektronik, dan lain sebagainya.
Kunci Indeks Kepuasan Masyarakat diantaranya adalah pada kata
mudah. Sudahkah masyarakat mendapatkan Layanan Pertanahan yang
mudah? Mudah diakses layanannya, mudah dicari informasinya, mudah
dipahami SOP nya, mudah berintegrasi dengan K/L maupun stakeholder
dalam one stop service, dan kemudahan lainnya. Berkaitan dengan hal
memberikan kemudahan pada layanan pertanahan Kementerian
ATR/BPN telah diukur oleh Bank Dunia/World Bank melalui Ease of
Doing Business (EoDB) dalam indikator/hal Registering Property, tercatat
pada tahun 2019 Indonesia mendapatkan peringkat 106 se-Asia
Tenggara dengan score Registering Property 60.0. Selanjutnya Presiden
mendorong jajarannya agar lebih giat mencari dan memperbaiki
penghambat dari kemudahan berusaha di Indonesia agar bisa menembus
level 40, dan itu juga menjadi target Kementerian ATR/BPN kedepan.
Dalam rangka mencapai visi 2025 tersebut diatas maka Kementerian
ATR/BPN bersiap dengan roadmap Transformasi Pelayanan Pertanahan.
2 Koordinator 4 ms/ks
3 Tenaga Penataan dan Pilah 12 ms/ks
4 Tenaga Entry dan Validator 30 ms/ks
6 Tenaga Administrasi Proyek 4 Ms/ks
Catatan : ms : Milik Sendiri
Ks : Kerja sama
2. Printer
Printer yang digunakan dalam kegiatan ini minimal terdiri dari dari :
a. Printer A3 Colour minimal sebanyak 4 buah dan dibuktikan dengan
bukti kepemilikan (milik sendiri/sewa/kerjasama)
b. Printer A4 Colour yang dapat difungsikan sebagai alat pencetak ,
minimal sebanyak 4 buah dan dibuktikan dengan bukti kepemilikan
(milik sendiri/sewa/kerjasama).
3. Segala peralatan/perlengkapan yang dibutuhkan pada saat pelaksanaan
pekerjaan pada prinsipnya disediakan oleh penyedia barang/jasa dan
wajib melampirkan Serial Number (foto/sreenshoot) peralatan
dimaksud yang akan dibuktikan pada saat kualifikasi kecuali
dinyatakan sebaliknya dalam dokumen pengadaan.
4. Perangkat Lunak yang dapat digunakan untuk mempermudah
dan mempercepat pelaksanaan pekerjaaan serta terjamin keamanan
dan keandalan operasi sebagaimana mestinya.
5. PELAKSANAAN PEKERJAAN
A. VALIDASI BUKU TANAH
Proses validasi Buku Tanah dilakukan dengan membandingkan dan
mencocokkan fisik Buku Tanah atau hasil digitalisasi/scanning Buku Tanah
(jika ada) dengan database KKP. Buku Tanah yang divalidasi adalah Buku
Tanah yang masih aktif dan statusnya belum valid serta Buku Tanah yang
statusnya valid namun informasinya masih belum sesuai dengan Buku
Tanah fisik. Proses ini dilakukan untuk perekaman semua informasi yang
terdapat pada data Buku Tanah, baik data pendaftaran pertama kali
maupun data pada catatan pendaftarannya. Adapun fields/attribute dalam
database KKP yang sering kali kosong dan diperlukan validasi diantaranya
adalah:
• Nomor Hak tidak sesuai/kosong
• Nama Pemegang Hak, Nomor Seri Blanko tidak sesuai/kosong
• Luas (tertulis) yang angkanya ekstrim (tidak wajar)/ Luas tidak sesuai
• Catatan peralihan/pendaftaran yang tidak lengkap/tidak sesuai/kosong
• Tanggal pembukuan dan tanggal penerbitan : tidak sesuai/Kosong
• Nama Penandatangan tidak sesuai/kosong
• Narasi pada petunjuk tidak sesuai/kosong
• dan atribut lainnya
Validasi Buku Tanah dilakukan oleh profile Validator Buku Tanah
dengan langkah- langkah sebagai berikut:
1. Login ke dalam Aplikasi KKP, (jika pelaksana pihak ke-3 maka harus
dibuatkan user dengan profil Validator Buku Tanah oleh Admin Kantah
setempat)
2. Pilih menu Dokumen Hak dengan klik menu Dokumen Buku Tanah
(Hak Milik, Hak Guna Bangunan, Hak Guna Usaha, Hak Pengelolaan,
Hak Pakai);
3. Pilih PropinsiKabupatenKecamatanDesa;
4. Masukkan Nomor Hak 5 digit terakhir klik Dokumen Hak nya;
5. Cek dokumen digital dengan fisik Buku Tanah;
6. Klik pada Validasi apabila sudah sesuai dengan data yang tertera
pada fisik/scan Buku Tanah;
7. Buku Tanah sudah tervalidasi.
6. KUALIFIKASI PENYEDIA
Dalam rangka kegiatan Validasi Buku Tanah Dan Surat Ukur diperlukan
penyedia dengan kualifikasi sebagai berikut :
a. Memiliki izin usaha jasa kearsipan/komputer/teknologi informasi/alih
media/digitalisasi;
b. Memiliki pengalaman pekerjaan sejenis selama 3 tahun terakhir;
c. Penyedia dan pelaksana pekerjaan wajib menandatangani perjanjian
kerahasiaan data pada saat pelaksanaan pekerjaan;
d. Penyedia dan pelaksana pekerjaan bersedia (wajib) untuk tidak
menyimpan file Salinan dari hasil validasi dalam media apapun setalah
masa pekerjaan berakhir.
e. Klasifikasi penyedia wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut :
• Memiliki izin usaha jasa telematika/komputer/teknologi informasi/alih
media;
• Memiliki pengalaman pekerjaan sejenis selama 3 tahun terakhir;
• Penyedia dan pelaksana pekerjaan wajib menandatangani perjanjian
kerahasiaan data pada saat pelaksanaan pekerjaan;
f. Dalam masa darurat penyedia wajib melaksanakan prosedur pencegahan
Covid-19 sesuai standar Kementerian Kesehatan antara lain sebagai berikut
:
• Melampirkan Surat Keterangan Sehat (Bebas Covid-19) untuk seluruh
tenaga kerja.
• Menggunakan masker dan sarung tangan selama melaksanakan
pekerjaan dengan surat pernyataan kesanggupan.
• Menyediakan Hand Sanitizer dan wastafel portable di lokasi kerja dengan
surat pernyataan kesanggupan.
• Menarapkan pola kerja dengan system Phisycal Distancing dan Social
Distancing dengan surat pernyataan kesanggupan.
• Menyampaikan mekanisme/uraian prosedur penanganan Covid-19 apabila
terjadi hal-hal di luar kondisi normal dengan surat pernyataan
kesanggupan.
No Tahapan Bulan Ke -
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Penyusunan
spesifikasi
pekerjaan dan
Harga Perkiraan
Sendiri (HPS)
(survey pasar)
2 Pemilihan
Penyedia
3 Pelaksanaan
Pekerjaan
5 Pembayaran
Kepada Penyedia
dan Pelaporan
8. BIAYA
Kegiatan ini dibiayai dari DIPA Kantor Wilayah Badan Pertanahan
Nasional Povinsi Jawa Tengah dengan anggaran biaya sebesar Rp.
2.260.000.000,- (Dua milyar dua ratus enam puluh juta rupiah) .
A. Pelaksanaan Kegiatan/Pekerjaan
1. M e n e n t u k a n t e m p a t / r u a n g a n ( diutamakan yang memiliki satu
akses pintu masuk/keluar untuk menjaga keamanan dokumen
pertanahan) yang memadai sesuai protokol kesehatan
s e r t a m e m b e r s i h k a n ruangan pelaksanaan kegiatan secara rutin
(minimal 1 kali sehari) dengan desinfektan, khususnya handel pintu,
saklar lampu, komputer, meja, keyboard dan fasilitas lain yang sering
terpegang oleh tangan;
2. Memberikan fasilitas transportasi untuk menghindarkan petugas
pelaksana menggunakan transportasi publik menuju/pulang dari
tempat kerja;
3. Memerintahkan seluruh petugas pelaksana agar melaksanakan
Physical Distancing, Social Distancing dan PHBS selama berada di
tempat kerja maupun di luar tempat kerja;
4. Melakukan penyusunan mekanisme kerja digitalisasi dokumen
pertanahan dengan memperhatikan protokol kesehatan yang harus
dipatuhi selama pekerjaan berlangsung, antara lain perilaku hidup
bersih dan sehat serta program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
untuk meminimalisir dampak Covid-19 seperti :
a. Melakukan pengukuran suhu tubuh kepada seluruh petugas
pelaksana sebelum memasuki ruang kerja;
b. Seluruh petugas pelaksana wajib mencuci tangan menggunakan
air mengalir dan sabun atau pencuci tangan berbasis alkohol
(Sanitizer) sebelum memasuki ke ruang kerja;
c. Seluruh petugas pelaksana selalu menggunakan masker dalam
pelaksanaan kegiatan;
d. Seluruh petugas pelaksana tidak diperkenankan menyentuh
permukaan apa pun menggunakan tangan langsung, disarankan
menggunakan sarung tangan atau tisu serta langsung
membuangnya ke tempat sampah ketika selesai digunakan;
e. Seluruh petugas pelaksana wajib membersihkan peralatan yang
digunakan atau benda yang dibawa dari luar termasuk dokumen
pertanahan yang akan dan telah dilakukan digitalisasi dengan
alkohol atau disenfektan sebelum digunakan.
f. Seluruh petugas pelaksana tidak menyentuh seputar wajah
sampai tangan benar- benar bersih;