Professional Documents
Culture Documents
Tugas 7 Artikel Pengantar Manajemen
Tugas 7 Artikel Pengantar Manajemen
Dosen Pengampu:
Dra. Talawang Mayang Murniati, MM
Disusun Oleh:
Deni Dwiyan Ryadi
213020302071
Tanggal tugas:
13 November 2021
Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Palangka Raya
Kata Pengantar
Dengan memanjatkan Puji dan Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
rahmat dan karunianya, sehingga dapat meyelesaikan Tugas Makalah Pendidikan Pancasila
dengan judul “Penyusunan Personalia”, yang di berikan oleh Ibu Dra. Talawang Mayang
Murniati, MM
Dalam penyusunan makalah ini pasti masih banyak kekurangan, sehingga diharapkan
masukan – masukan untuk kedepannya.
Akhir kata diucapkan terima kasih, semoga makalah ini dapat memenuhi tugas yang
diberikan dan bisa bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
I
PENGANTAR MANAJEMEN
Daftar Isi
KATA PENGANTAR------------------------------------------------------------------------------------I
DAFTAR ISI----------------------------------------------------------------------------------------------II
PENDAHULUAN----------------------------------------------------------------------------------------1
LATAR BELAKANG------------------------------------------------------------------------------------1
TUJUAN---------------------------------------------------------------------------------------------------1
PEMBAHASAN------------------------------------------------------------------------------------------2
A. PENGERTIAN PENYUSUNAN PERSONALIA----------------------------------------------2
B. KEBUTUHAN TENAGA KERJA----------------------------------------------------------------2
JENIS TENAGA KERJA----------------------------------------------------------------------------------2
C. JUMLAH KARYAWAN YANG DIBUTUHKAN---------------------------------------------3
D. PENARIKAN DAN SELEKSI TENAGA KERJA---------------------------------------------4
PENARIKAN TENAGA KERJA--------------------------------------------------------------------------4
SELEKSI TENAGA KERJA-------------------------------------------------------------------------------5
E. PENGEMBANGAN TENAGA KERJA---------------------------------------------------------6
METODE – METODE LATIHAN------------------------------------------------------------------------7
1. Metode On-The-Job Training----------------------------------------------------------------7
2. Metode Off-The-Job Training----------------------------------------------------------------7
F. PEMINDAHAN TENAGA KERJA--------------------------------------------------------------8
G. PEMBERHENTIAN TENAGA KERJA---------------------------------------------------------8
PENUTUP------------------------------------------------------------------------------------------------10
KESIMPULAN------------------------------------------------------------------------------------------10
SARAN---------------------------------------------------------------------------------------------------10
DAFTAR PUSTAKA-----------------------------------------------------------------------------------11
II
PENGANTAR MANAJEMEN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Organisasi merupakan salah satu sarana untuk mencapai tujuan perusahaan melalu pelaksaaan
fungsi-fungsi manajemen yang dilakukan seorang pimpinan dengan organisasi yang tercipta
diperusahaan yang bersangkutan. Kebutuhan perusahaan akan pentingnya peranan organisasi akan
disesuaikan dengan seberapa besar anggota perusahaannya.
Kemudian sarana untuk mencapai tujuan organisasi dengan memanfaatkan alat yang tersedia
semaksimum mungkin disebut dengan manajemen. Manajemen dilakukan oleh seorang pemimpin
yang menjabat sebagai manajer untu mengolah input menjadi output yang diperlukan oleh perusahaan.
Jadi manajer melaksanakan kegiatan planning, organizing, leading dan controlling melalui peranan yang
harus dilakukan antar pribadi (hubungan interpersonal) yang sangat membantu melaksanakan tugas
pekerjaan, pemberian informasi kepada pihak yang berkepentingan dengan pekerjaannya terutama
informasi mengenai policy perusahaan, dan peranan ketiga yang harus dilakukan seorang manajer tidak
kalah pentingnya adalah cara manajer mengimplementasikan suatu keputusan perusahaan di dalam
kegiatan perusahaan.
Sumber daya utama dalam suatu organisasi adalah manusia yang memiliki bakat, kreativitas,
tenaga, imajinasi dan kemampuan memajukan organisasi. Tugas utama seorang pemimpin atau menajer
dalam suatu organisasi perusahaan yaitu bagaimana memperolah tenaga kerja yang sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan organisasi dalam pencapaian tujuan. Sebab sukses dan gagalnya seorang
manajer tidak terlepas dari bagaimana menjalankan fungsi penyusunan personalia, oleh karena itu fungsi
penyusunan personalia dimasukkan dalam fungsi pengarahan, yairu bagaimana mengarahkan manusia
dalam mencapai suatu tujuan bersama, juga berhubungan erat dengan fungsi organisasi, yaitu wadah
manusia dalam mencapai tujuan organisasi.
Tujuan
1
PENGANTAR MANAJEMEN
PEMBAHASAN
PENYUSUNAN PERSONALIA
Penyusunan personalia (staffing) adalah salah satu fungsi untuk menempatkan tenaga
kerjanya dalam struktur organisasi. Fungsi ini berhubungan erat dangan fungsi
pengorganisasian, dimana setelah di bentuk struktur organisasi serta pekerjaan yang
diinginkan, kemudian disusun personalianya sesuai dengan pekerjaan yang ada. Penyusunan
personalia adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan penentuan kebutuhan tenaga
kerja, seleksi serta pengembangan tenaga kerja.
Untuk menentukan kebutuhan tenaga kerja terlebih dahulu diperlukan penentuan jenis
dan jumlah tenaga kerja yang akan ditarik.
Tugas menentukan jenis tenaga kerja, dapat di peroleh melalui analisis pekerjaan (job
analysis), yaitu mengumpulkan berbagai informasi tentang karakteristik pekerjaan dan
pemegang pekerjaan tersebut. Dengan kata lain, analisis pekerjaan merupakan suatu proses
dalam mengumpulkan berbagai informasi yang berhubungan dengan isi, persyaratan, dan
konteks dalam suatu pekerjaan. Dengan demikian, analisis pekerjaan berkaitan dengan isi
pekerjaan (job content), persyaratan pekerjaan (job requirement), dan konteks pekerjaan (job
context).
Analisis pekerjaan itu dapat diperoleh dengan melalui beberapa tahap yaitu:
1. Persiapan analisis pekerjaan
2. Pengumpulan data
3. Penyempurnaan data
2
PENGANTAR MANAJEMEN
Persiapan analisis pekerjaan mempunyai 2 kegiatan pokok yaitu, identifikasi
pekerjaan dan penyempurnaan daftar pertanyaan. Sebelum informasi jabatan dapat di peroleh,
setiap pekerjaan perlu diidentifikasikan. Setelah diidentifikasi, kegiatan berikutnya adalah
pemutusan tentang informasi yang diperoleh agar hasilnya berguna. Untuk mencapai itu
dibuatlah suatu statement yang teratur tentang fungsi, tugas – tugas, tanggung jawab, serta
standar prestasi kerja.
Langkah selanjutnya adalah tahap pengumpulan data. Beberapa tahap dalam
pengumpulan data antara lain kuesioner, logs, obsevasi, dan wawancara. Teknik kuesioner
merupakan dasar pengetahuan untuk melakukan wawancara. Teknik ini dapat digunakan
apabila waktu dan biaya sangat terbatas.
Dengan menggunakan teknik logs, penganalisisan pekerjaan menyediakan suatu
formulir tentang pelaksanaan tugas – tugas atau kegiatan – kegiatan. Teknik ini
penggunaanya mirip dengan teknik kuesioner. Perbedaanya hanya terletak pada catatan –
catatan yang disimpan karyawan dalam pelaksanaan tugas – tugasnya. Teknik observasi
dangan melakukan pengamatan visual secara langsung terhadap para karyawan selama
mereka melaksanakan tugas – tugasnya. Teknik ini sangat baik diterapkan pada pekerjaan
yang sifatnya berulang – ulang dan sederhana.
Teknik wawancara merupakan suatu cara yang efektif dalam pengumpulan data.
Teknik ini dapat diterapkan baik untuk pekerjaan harian maupun bulanan. Banyak
penganalisis pekerjaan menggunakan teknik ini dalam pengumpulan data. Dengan teknik
wawancara dalam pengumpulan data akan di dapat informasi yang lebih lengkap dan akurat.
Hasil yang di peroleh dari analisis pekerjaan adalah.
1. Deskripsi Pekerjaan
Deskripsi pekerjaan merupakan isi dari suatu pekerjaan, yaitu berisi tentang tugas –
tugas, tanggung jawab, wewenang, yang dituntut suatu pekerjaan. Unsur – unsur inilah yang
perlu di jelaskan dalam deskripsi pekerjaan.
2. Spesifikasi Pekerjaan
Hasil lain yang diperoleh dari analisis pekerjaan adalah spesifikasi pekerjaan.
Spesifikasi pekerjaan merupakan suatu pernyataan tentang persyaratan – persyaratan yang
dimiliki karyawan untuk memangku suatu pekerjaan. Persyaratan – persyaratan itu
menyangkut pendidikan yang dimiliki karyawaan, pengalaman dan persyaratan fisik serta
mentalnya.
3
PENGANTAR MANAJEMEN
Masalah kedua dalam pengadaan tenaga kerja adalah menentukan jumlah karyawan
yang dibutuhkan. Berapa orang karyawankah dapat menyelesaikan suatu pekerjaan. Dalam
hal ini kita membutuhkan beberapa metode untuk memenuhinya, antara lain analisis beban
kerja (work load analysis), dan analisis peramalan tenaga kerja (work forecast anaysis).
Analisis beban kerja merupakan metode yang digunakan untuk mengukur jumlah
karyawan yang dibutuhkan untuk mengerjakan suatu pekerjaan tertentu. Salah satu cara
adalah dengan menerjemahkan beban kerja dalam man hours dan menentukan jumlah man
hours yang di perlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
Berdasarkan analisis beban kerja dapat ditentukan jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu pada waktu tertentu juga. Dengan
menggunakan metode analisis beban kerja, tentunya kita tidak memperhitungkan bahwa
adanya karyawan yang tidak masuk kerja.
Hal ini menyebabkan tidak terpenuhinya jumlah karyawan untuk menyelesai. kan
suatu pekerjaan. Untuk mengatasi hal tersebut kita dapat menggunakan peramalan tenaga
kerja. Ada dua masalah Yang sering muncul yang menyebabkan berkurangnya jumlah tenaga
kerja yaitu tingkat absen dan perputaran tenaga kerja.
Untuk itu perusahaan berusaha untuk menekan tingkat absensi dengan menggunakan
analisis seperti :
1. Mencatat nama karyawan yang absen.
2. Mencatat sebab-sebab ketidakhadiran.
3. Kelompok umur yang sering absen.
4. Kelompok jenis kelamin.
5. Hari-hari yang sering tidak masuk kerja,
6. Kondisi kerja.
Berkurangnya jumlah karyawan yang hadir dapat juga disebabkan karena adanya
karyawan Yang pensiun, meninggal dunia ataupun sebab-sebab lainnya. Untuk itu perlu
dilakukan analisis perputaran tenaga kerja. Perputaran tenaga kerja adalah sebagai aliran para
karyawan Yang masuk dan keluar perusahaan. semakin tinggi perputaran tenaga kerja dalam
suatu perusahaan semakin sering terjadi pergantian karyawan. Hal tersebut dapat merugikan
perusahaan karena adanya biaya-biaya yang dikeluarkan untuk penarikan karyawan baru,
biaya latihan, tingkat kecelakaan karyawan baru dan lain sebagainya.
Test psikologi merupakan salah satu alat yang dilakukan untuk mengukur
kernampuan seseorang baik pengetahuan maupun keterampilannnya terhadap suatu
pekerjaan. Ada beberapa alat yang dapat dipergunakan dalem test psikologi antara lain:
a. Test kecerdasan (intelegence test) adalah test yang mengukur kemampuan berpikir
pelamar secara menyeluruh. Melaiui test ini dapat diketahui kemampuan seseorang
menanggapi suatu pekerjaan tertentu.
5
PENGANTAR MANAJEMEN
b. Test kepribadian (personality test), melihat bagaimana kepribadian seseorang, yakni
bersosialisasi dengan rekan sekerja lainnya. sifat kepemimpinannya dan lain sebagainya.
c. Test bakat (aptitude test), suatu test untuk mengetahui kemampuan seseorang yang
tersembunyi sehingga potensi untuk dikembangkan.
d. Test minat (interest test), melihat seseorang pelamaritu mempunyai minat terhadap
sesuatu pekerjaam Pekerja yang mempunyai minat terhadap pekerjaan yang
dikerjakannya tentunya dapat memberikan hasil yang lebih baik daripada yang tidak
berminat.
e. Test prestasi (achievement test),yang melihat kemampuan pelamar dalam mengerjakan
suatu pekerjaan tertentu apakah dapat memberikan prestasi yang baik setelah
mengerjakannya.
Seleksi yang paling banyak digunakan perusahaan adalah wawancara (interview).
Wawancara mempunyai tingkat fleksibilitas yang tinggi. Hal tersebut karena dapat
diterapkan kepada karyawan manajerial dan operasional, yang mempunyai keterampilan
tinggi atau yang rendah. Teknik wawancara merupakan komunikasi dua arah dalam
memperoleh informasi yaitu, pewawancara (interviewer) dan pelamar. Pewawancara
menyampaiakan beberapa pertanyaan untuk memperoleh informasi tentang pengetahuan dan
keterampilan pelamar dalam suatu pekerjaan.
Dalam proses seleksi referensi berarti menanyakan tentang kepribadian pelamar
kepada orang yang mengetahuinya dengan benar. Informasi ini dapat ditanyakan kepada
rekan pada tempatnya bekerja sebelumnya, Selanjutnya proses berikutnya dilakukan
pemeriksaan kesehatan. Pada umumnya pemeriksaan kesehatan ini mengharuskan bagi
pelamar untuk menunjukkan informasi tentang kesehatannya. Pemeriksaan ini boleh
dilakukan oleh dokter Perusahaan ataupun dokter dari luar perusahaan, Informasi kesehatan
ini sangat Penting dalam menekan biaya perawatan dan untuk melihat apakah fisik karyawan
itu dapat mengerjakan suatu pekerjaan tertentu.
Langkah selanjutnya dalam seleksi adalah keputusan pribadi atasan langsung. Setelah
mengikuti seleksi-seleksi sebelumnya akan dibutuhkan Persetujuan atasan pribadi secara
langsung.
Seorang karyawan yang sudah diterima di beri pengalaman terlebih dahulu terhadap
pekerjaannya yang di sebut sebagai tahap induksi/orientasi.
7
PENGANTAR MANAJEMEN
a. Business games, peserta dilatih dengan memecahkan suatu masalah, sehingga peserta
dapat belajar dari masalah Yang sudah pernah terjadi pada suatu perusahaan tertentu.
Metode ini bertujuan agar para peserta latihan dapat dengan lebih baik dalam
pengambilan keputusan dan cara mengelola operasional perusahaan dengan baik
b. Vestibule school, tenaga kerja dilatih dengan menggunakan peralatan sebenarnya dan
sistem pengaturan sesuai dengan yang sebenarnya, tetapi dilaksanakan di luar
perusahaan.Tujuannya adalah untuk menghindari tekanan dan pengaruh kondisi di
perusahaan.
c. Case study, di mana peserta dilatih untuk mencari penyebab timbulnya suatu masalah
dari situ dapat memecahkan masalah tersebut.
Suatu masalah Yang dihadapi suatu perusahaan tentang tenaga kerjanya adalah
Pemberhentian tenaga kerjanya atau biasa disebut sebagai pemutusan hubungan kerja (PHK).
8
PENGANTAR MANAJEMEN
Masalah pemberhentian tenaga kerja ini sudah diatur dalam Undang-undang Pemutusan
Hubungan Kerja di perusahaan swasta, yaitu UU No. 12/1964 pasal 3 ayat 1. Dalam undang-
undang tersebut pemutusan hubungan kerja haruslah dirundingkan terlebih dahulu dengan
pihak serikat pekerja yang ada dalam perusahaan tersebut dan dicari suatu kesepakatan
bersama antar kedua belah pihak.
Pemberhentian tenaga kerja dapat berasal dari pihak tenaga kerja itu sendiri, dan dari
pihak perusahaan. Pemberhentian tenaga kerja yang berasal dari pihak karyawan itu sendiri
akibat kurangnya motivasi serta tidak cukupnya fasilitas yang diterimanya dari perusahaan,
atau alasan-alasan lain yang tidak menyenangkan tenaga kerja tersebut terhadap
pekerjaannya.
Sedangkan pemberhentian kerja yang berasal dari perusahaan akibat situasi
perekonomian yang tidak mendukung, misalnya terjadi krisis ekonomi yang menyebabkan
terjadinya pengurangan tenaga kerja atau perusahaan dilikuidasi, Disamping itu, perusahaan
menghentikan sebagian tenaga kerjanya karena tenaga kerja tersebut dinilai tidak mampu lagi
bekerja dengan baik. Pada umumnya, perusahaan menghentikan tenaga kerjanya karena
alasan melanggar ketentuan perusahaan, produktivitas kerja atau kinerja yang rendah.
9
PENGANTAR MANAJEMEN
PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN
10
PENGANTAR MANAJEMEN
Daftar Pustaka
Margianti dan Suryadi. System Informasi Manejemen. Jakarta: Penerbit Gunadarma.1996.
11
PENGANTAR MANAJEMEN