Nama: Ikvini Maulaya No.

Abs: 11 NIM : 20613206

Science and Technology

Dilihat dari lingkungan eksternal ilmu, ilmu itu sendiri dihargai oleh non-saintis terutama
untuk kegunaannya. Terutama sebagai sumber yang diterapkan untuk kemajuan individu maupun
komunitas yang mana tujuannya tidak untuk kemajuan pengetahuan. Dalam hal ini, bentuk dari
penerapan yang dimaksud adalah terwujud dalam teknologi dan perkembangannya. Konsepsi ini
sudah menyebar secara dominan di masyarakat. Dari beberapa sudut pandang dalam membahas
antara ilmu dan teknologi, yaitu teknologi berbasis ilmu dan imu berbasis teknologi. Teknologi
berbasis ilmu dapat dilihat dari berkembangnya teknologi industri nuklir pada abad kedua puluh
yang didasarkan dari ilmu murni hasil penelitian Ernest Rutherford dan Enrico Fermi. Sudut
pandang ini berarti bahwa ilmu pengetahuan yang asli nya bertujuan untuk kemajuan ilmu itu
sendiri, digunakan untuk meraih tujuan yang lain. Sehingga akumulasi ilmu terarsip dapat
dianggap sebagai sumber yang luas untuk dieksploitasi dalam mengembangkan teknologi. Di
lain sisi, ilmu berbasis teknologi didasari bahwa tidak semua teknologi berasal dari sains dasar
atau penelitian di laboratorium. Beberapa teknologi berasal dari peradaban kuno dan tradisional.
Meskipun demikian, banyak pengetahuan tradisional telah dibuktikan oleh sains memiliki
alasan ilmu yang rasional. Sains dan teknologi tidak bisa dipisahkan dari kehidupan modern.
Secara sadar ataupun tidak, konsep, ide, instrumen, teori, dan teknik dari ilmu telah meresap
dalam kehidupan manusia, seperti penggunaan kalkulator dan gaya hidup higenis. Kendati
demikian, masih banyak yang memperdebatkan pemisahan antara sains dan teknologi, sebagian
berpendapat bahwa saintek merupakan pengetahuan untuk ilmu itu sendiri, sedangkan teknologi
merupakan tubuh pengetahuan yang bersifat praktikal. Namun definisi tersebut dianggap kurang
tepat, maka bisa dianggap bahwa setiap teknologi dilakukan atas regulasi sains. Ada
kecenderungan historis bahwa semua kerajinan dikodifikasi sebagai teknologi dan semua
teknologi melahirkan ilmu. Kecenderungan ini melahirkan beberapa pendapat yang menyatakan
bahwa sains berasal dari teknologi karena beberapa studi sains bersumber dari penemuan
teknologi yang muncul karena kebutuhan manusia dan kemudian dianalisis melahirkan ilmu
yang baru.
Dapat disimpulkan bahwa Ilmu dan Teknologi saling berkaitan, Ilmu melahirkan
teknologinya sendiri, dan teknologi melahirkan ilmu-ilmunya sendiri. Ini merupakan salah satu
karakteristik instrumental ilmu yang paling signifikan dalam kehidupan masyarakat modern.

Pure and Applied Science

Dalam wacana kontemporer, gagasan penelitian ilmiah biasanya terkait erat dengan
gagasan pengembangan teknologi (R&D), istilah ini dapat mencerminkan hubungan antara Sains
dan Teknologi (S&T). Di Eropa, penelitian (Research) dirancang hanya untuk menghasilkan
informasi atau pemahaman sedangkan pengenmbangang (Development) dirancang untuk
menghasilkan objek atau proses dari ide baru. Kombinasi R&D mencakup seluruh rangkaian
prosedur investigasi dan tidak hanya untuk menegaskan penelitian akademis. Pada awalnya,
sains tidak memiliki hubungan dengan negara ataupun kerajaan namun pada akhir abad
kesembilan belas di Prancis dan Rusia, peneliti atau cendikiawan mendapat pos-pos khusus di
pemerintahan. Peningkatan sains akademik mulai terjadi sejak didirikannya institusi seperti
universitas yang menyediakan tempat, fasilitas, dan wewenang untuk profesor dan mahasiswa
untuk melakukan penelitian. Ilmuwan akademik masih dipekerjakan hingga Jerman memisahkan
antara akademik sains dan industrial sains dengan membentuk kelompok khusus ilmuwan yang
dapat bekerja di bidang industri dimana ilmuwan diharuskan untuk menghasilkan hasil tertentu.
Meski demikian, dengan adanya R&D kolektif di masa modern, perbedaan antara akademik
sains dan sains industri menjadi semakin sulit dibedakan dan sains sebagian besar dalam
prakteknya adalah tentang pemecahan masalah. Selain itu, proses R&D atas S&T di industri
sains modern diatur oleh prinsip-prinsip yang sama dari karya ilmiah (Akademik sains).

Collectivized Science

Ravetz describes this process as the industrialization of science, implying that the
industrial mode of research has become more prominent. But in reality, collectivized science
more likely refers to the interfusion of academics and industrial science. This interfusion is not
only caused by external force, but also from the internal side of academic science as the result of
its development. The external influences indeed have more impact in collectivized science, as the
need of R & D became more apparent, affecting the academic science while academic science
constantly interacted with society. The viewpoint of science as an instrumental thing became
more obvious in World War II where scientists proved to be as useful as engineers and
physicians.

In recent decades, governments in many nations are trying to utilize academic science
into more strictly utilitarian science in many ways, where immediate results can be seen and
used, such as technology. Nonetheless, the internal of academic science itself also contributes to
collectivized science since many researches need more high end apparatus and researchers.
Surely both of those two aspects need a lot of money which is almost impossible if the fund only
comes from one individual. Henceforth, the private industry or state plays the role of the funder
who has the right to decide the purpose of the research.

Sophisticated apparatus lead to collaboration of scientist inter-discipline, considering the

apparatus is too sophisticated to be used only by one person. This collaboration makes one
research must be done by hundreds of people under individual industry when in most occasions,
they don’t have the full right for the resource available, obviating the oligarchy of autonomous
scientists. Thus, science being collectivized as the scientist work under the private industry and
state, diminishing the independent trait of internal sociology of science. Science hence becomes
the apparatus of the state.

R & D Organization

In the point of view of society, science is instrumental in many aspects of life, including
but not limited to the daily life of one person to the economy and politics of a state. From this
view, science can be described as part of “science and technology” that cannot be separated from
human life. To highlight this function of science, the fact that states and industrialized companies
tend to distribute funding to R & D Organizations as a means for long term investments. As time
goes by, this practice rendering the instrumental function of science becomes more tangible, as it
is bound to become, in the long run, what people think it is or ought to be.

R & D has been long described as the incorporation of academic science and industrial
science. Albeit this statement emerges logical, but to what extent does this amalgamation take
place?. Therefore the R & D organization can be classified into four sub-division or spectrums
which cannot be precisely defined or mutually exclusive. The spectrum of relevance represents a
gradient from 'academic' to 'industrial' R & D organization respectively are basic science (purest
form of academic science), strategic research (knowledge oriented but mixed with utilitarian
purpose), mission oriented ( a clear utilitarian motive and expected to produce results that can be
put into action in a practical wa) and technological development (immediate utility is the
paramount consideration).

The philosophy of R & D Organization is similar to traditional methods of academic

science, namely observation, experimentation, empirical data collection, theorizing, prediction,
and collaboration. The R& D scientification is based on the conceptual content of basic science
through a wide range of relevance. Albeit its similiah philosophy with academic science, its
internal structure has changed from 'community' to 'corporation as described by Max Weber.R &
D also deviates from ideals academic of science or Mertonian norms. In conclusion, it did not
conform to the ideal ethos of academic science since in the first place, R & D organization did
not mean to foster that ethos.