Professional Documents
Culture Documents
Abstract
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek antiinflamasi daging buah mahkota
dewa (Phaleria macrocarpa) pada edema kaki tikus betina terinduksi karagenin. Disain
penelitian adalah eksperimental acak sederhana. Sampel 30 ekor tikus betina galur Wistar, dibagi
5 kelompok secara acak, masing-masing kelompok terdiri dari 6 ekor tikus. Seluruh kelompok
tikus dipuasakan selama 12 jam. Volume awal kaki kanan tikus diukur dengan pletismograph
sebanyak 3 kali. Tikus diberi perlakuan peroral berupa aquades, ibuprofen, infusa mahkota
dewa 2,1%, 4,2%, dan 8,4%. Satu jam kemudian telapak kaki kanan tikus disuntik karagenin
1% subplantar. Setelah penyuntikan volume kaki kanan diukur sebagai volume menit ke-0
(T0), dilakukan pengukuran tiap 15 menit hingga menit ke-240 (T16). Daya inflamasi dinilai
dengan menghitung rerata selisih volume edema kaki. Data diuji secara statistik dengan Anova
dan Post Hoc Analysis – Multiple Comparison tipe LSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
masing-masing dosis mahkota dewa mempunyai efek berbeda signifikan terhadap kontrol
negatif p<0,05. Kelompok dosis 2,1% dan 4,2% berbeda tidak bermakna dibandingkan kontrol
positif p>0,05. Kelompok dosis 8,4% perbedaan bermakna baik kontrol positif maupun kontrol
negatif. Ini membuktikan bahwa mahkota dewa memiliki efek antiinflamasi.
147
Agustiana, Akhmad Edy Purwoko, Efek Antiinflamasi Daging ...
148
Mutiara Medika
Vol. 10 No. 2: 147 - 152, Juli 2010
selisih volume edema kaki yang dicari Jalannya penelitian dilakukan dengan
berdasarkan interval waktu, didapat dengan menggunakan metode Winter et al (1962)
mengurangi volume edema kaki setelah yang telah dimodifikasi. Sebelum penelitian,
penyuntikan karagenin 1% terhadap volume seluruh kelompok tikus dipuasakan selama
edema kaki sebelum penyuntikan karagenin 12 jam. Dilakukan pengukuran volume awal
1%. kaki kanan tikus dengan pletismograph
Populasi penelitian adalah tikus sebanyak 3 kali. Kemudian tikus diberi
putih di Unit Pengembangan Hewan perlakuan peroral berupa aquades, ibuprofen,
Coba, Universitas Gajahmada Yogyakarta. infusa mahkota dewa 2,1%, mahkota dewa
Sampel diambil sejumlah 30 ekor tikus dan 4,2%, dan mahkota dewa 8,4%. Satu jam
dibagi menjadi 5 kelompok, masing-masing kemudian telapak kaki kanan tikus disuntik
kelompok terdiri dari 6 ekor. dengan karagenin 1% subplantar. Sesaat
Tikus yang digunakan diambil secara setelah penyuntikan dilakukan pengukuran
acak dengan kriteria: volume kaki kanan sebagai volume pada
a. Berumur antara 2-3 bulan dengan berat menit ke-0 (T0) selanjutnya dilakukan
badan rata-rata antara 150-200 gram. pengukuran tiap 15 menit sebagai volume
b. Tikus berkelamin betina dan berasal pada menit ke-15 (T1) hingga menit ke-240
dari Rattus norvegicus galur Wistar dan (T16).
diambil dari induk-induk bersaudara Daya inflamasi dinilai dengan
yang sehat. menghitung rerata selisih volume edema
c. Seluruh kelompok tikus putih dipuasakan kaki. Data disajikan dalam bentuk table
selama 12 jam untuk meniadakan dan grafik, diuji secara statistik dengan
variabel penggangu yang berasal dari Anova dan Post Hoc Analysis – Multiple
makanan. Selama penelitian dilakukan, Comparison tipe LSD untuk mengetahui
seluruh kelompok tikus putih tersebut tingkat signifikansi efek antiinflamasi
tidak diberi makan namun tetap diberi mahkota dewa terhadap kontrol negatif, obat
minum secukupnya. standar, dan antar dosis mahkota dewa.
d. Tikus putih diadaptasikan dengan
lingkungan laboratorium sekitar 1 Hasil
minggu, dengan perlakuan perawatan Data berupa rerata selisih volume
yang sama. edema pada kaki tikus sesuai dengan
Variabel pada penelitian ini berupa perlakuan yang diberikan.
variabel bebas, yang meliputi pemberian Gambar 1 memperlihatkan
infusa daging buah mahkota dewa, variabel kemampuan mahkota dewa dalam dosis
tergantung, dalam hal ini adalah volume tertentu sebagai antiinflamasi dibandingkan
edema yang terjadi akibat penyuntikan dengan perlakuan kelompok lain berdasarkan
karagenin, dan variabel pengganggu volume edema yang terjadi dan waktu
terkendali. terjadi puncak volume edema maksimal.
Alat dan bahan yang digunakan adalah Semakin besar rerata selisih volume edema
pletismograph sebagai alat ukur volume kaki pada grafik, maka efek teurapetik
edema, aquades sebagai control negatif, dalam menurunkan bengkak makin rendah,
ibuprofen sebagai obat standard an, infusa demikian pula sebaliknya Garis grafik
daging buah mahkota dewa dosis 2,1%, yang semakin menurun menggambarkan
dosis 4,2%, dosis 8,4%, serta karagenin 1% kemampuan dalam menghambat volume
sebagai induksi edema. Sediaan mahkota edema yang terjadi, dan semakin tajam
dewa diperoleh dengan cara menkonversi penurunannya menunjukkan semakin kuat
dosis mahkota dewa pada manusia dan dalam menghambat edema, demikian pula
didapatkan dosis untuk tikus. Dosis hasil sebaliknya. Dari grafik tersebut diketahui
konversi mahkota dewa 2,1%, 4,2% , dan bahwa grafik rerata selisih volume edema
8,4% berturut-turut adalah 63 mg/200 gr kelompok mahkota dewa 8,4% memiliki
BB tikus, 126 mg/200 gr BB tikus, dan 252 efek antiinflamasi paling besar dibandingkan
mg/200 gr BB tikus. dengan dosis mahkota dewa lainnya.
149
Agustiana, Akhmad Edy Purwoko, Efek Antiinflamasi Daging ...
0.250
0.200
( d a la m m l)
0.150
0.100
0.050
0.000
0 15 30 45 60 75 90 105 120 135 150 165 180 195 210 225 240
Gambar 1. Perbandingan Rerata Selisih Volume Edema Kaki Tikus Tiap Kelompok terhadap
Waktu
Hasil uji One Way Anova dari rerata dari Gambar 1. Dapat diamati bahwa grafik
selisih volume edema dengan tingkat rerata selisih volume edema kaki kelompok
kepercayaan 95%, memperlihatkan bahwa perlakuan mahkota dewa 8,4% (kelompok
rerata selisih volume edema kaki tikus V) memiliki rerata selisih volume edema
seluruh kelompok secara statistik berbeda yang lebih kecil dibandingkan rerata selisih
secara bermakna (p<0.05) dengan p volume edema kaki kelompok perlakuan
sebesar 0,000. Hal ini dapat dilihat pada dengan ibuprofen (kelompok II). Hal ini
kolom sig dengan nilai 0,000. membuktikan bahwa mahkota dewa 8,4%
Uji statistik Post Hoc Analysis- memiliki efek antiinflamasi lebih baik
Multiple Comparation tipe LSD rerata selisih dibandingkan dengan obat standar.
volume edema dengan derajat kemaknaan Perbandingan antar kelompok mahkota
95% digunakan untuk membandingkan dewa secara keseluruhan memberikan hasil
signifikansi perbedaan antar kelompok yang berbeda secara bermakna, dengan
penelitian. Perbandingkan antara kelompok nilai p keseluruhan <0.05. Berdasarkan
III (mahkota dewa 2,1%), kelompok IV Gambar 1 diketahui efek antiinflamasi
(mahkota dewa 4,2%) dan kelompok V terbesar terdapat pada dosis mahkota dewa
(mahkota dewa 8,4%) terhadap kelompok 8,4.
II (ibuprofen) sebagai obat standar
memberikan hasil dengan nilai p masing- Diskusi
masing 0,072, 0,456, dan 0,000. Dapat
disimpulkan bahwa hanya mahkota dewa Inflamasi adalah respon protektif
dosis 8,4% yang berbeda secara bermakna. setempat yang ditimbulkan oleh cedera atau
Untuk mengetahui apakah perbedaan efek kerusakan jaringan. Respon pemberian
antiinflamasi tersebut lebih baik ataupun karagenin diikuti dengan inflamasi lokal
kurang baik dibandingkan dengan ibuprofen pada kaki tikus. Gambar 1. memperlihatkan
sebagai obat standar, maka dapat ditentukan kemampuan mahkota dewa dalam dosis
150
Mutiara Medika
Vol. 10 No. 2: 147 - 152, Juli 2010
151
Agustiana, Akhmad Edy Purwoko, Efek Antiinflamasi Daging ...
152