Professional Documents
Culture Documents
MENGENAI AKHLAQ
Kelas 82
UNIVERSITAS JEMBER
2016 / 2017
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkanrahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah mengenai akhlaq di dalam Islam.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalahini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Akhlaq ini dapat memberikan
manfaat dan inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata pengantar………………………………………………………………………….i
Daftar isi ………………………………………………………………………………..ii
Bab I pendahuluan …………………………………………………………………….1
A. Pokok Bahasan............................................................................................................2
B. Tujuan Pembahasan...................................................................................................2
Bab II Pembahasan…………………………………………………………………….3
A. Pengertian dan Perbedaaan Akhlaq Moral dan Etika………………………….. 3
B. Karakteristik akhlaq dalam Islam............................................................................5
C. Proses Terbentuknya Akhlaq dalam Islam………………………………………..6
Daftar Pustaka………………………………………………………………………...11
BAB I
PENDAHULUAN
Makalah ini saya tujukan khususnya untuk kalangan remaja, pelajar dan generasi
muda yang tidak lain adalah sebagai generasi penerus bangsa agar kita semua mengenal
dan memahami pentingnya akhlaq dalam Islam. Seiring perkembangan jaman yang
begitu dinamis sehingga mengakibatkan moral dan etika generasi muda semakin tidak
menentu dan tidak memiliki pedoman. Dengan dibuatnya makalah ini tentu untuk
mengingatkan kembali kepada pembaca terutama kalangan remaja untuk selalu
berpedoman akhlaq dalam berperilaku.
Salah satu penyebab dari tergesernya akhlaq generasi muda adalah
perkembangan informasi yang semakin mudah dijangkau dan diterima.Semakin
mudahnya informasi tersebut didapatkan otomatis semakin mudah pula generasi muda
terpengaruh budaya asing yang tidak jarang bertentangan dengan agama Islam. Dalam
makalah ini akan dijelaskan bagaimana implementasi akhlaq yang benar dalam Islam.
A. Pokok Bahasan
1. Pengertian dan Perbedaan Akhlaq, Moral danEtika
2. Karakteristik Akhlaq dalam Islam
3. Proses terbentuknya akhlaq dalam Islam
B. Tujuan Pembahasan
1. Memahami pengertian dan perbedaan Akhlaq, Moral dan Etika
2. Memahami karakteristik Akhlaq dalam Islam
3. Memahami proses terbentuknya akhlaq dalam Islam
BAB II
PEMBAHASAN
Secara etimologi akhlak (bahasa arab) adalah bentuk jamak dari khuluq yang berarti
budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat. Berakar dari kata khalaqa yang berarti
menciptakan. Seakar dengan kata khaliq (pencipta), makhluk (yang diciptakan)
dan khalq(penciptaan).
Kesamaan akar kata di atas mengisyarakatkan bahwa dalam akhlak tercakup pengertian
terciptanya keterpaduan antara kehendak (khaliq) dengan perilaku (makhluk). Atau
dengan kata lain tata perilaku seseorang terhadap orang lain dan lingkungannya baru
mengandung nilai akhlak yang hakiki manakala tindakan atau perilaku tersebut
didasarkan kepada kehendak (khaliq). Dari pengertian etimologi tersebut, akhlak bukan
saja merupakan tata aturan atau norma perilaku yang mengatur hubungan antar sesama
manusia tetapi juga norma yang mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan dan
bahkan dengan alam semesta.
1. Prinsip-parinsip yang berkenaan dengan benar dan salah, baik dan buruk.
2. Kemampuan untuk memahami perbedaan antara benar dan salah.
3. Ajaran atau gambaran tingkah laku yang baik.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat dipahami bahwa moral adalah istilah yang digunakan
untuk memberikan batasan terhaap aktivitas manusia dengan nilai (ketentuan) baik atau
buruk, benar atau salah. Jika dalam kehidupan sehari-hari dikatakan bahwa orang
tersebut bermoral, maka yang dimaksudkan adalah bahwa orang tersebut tingkah
lakunya baik.
B. Karakteristik Akhlaq dalam Islam
Yang dimaksud karakteristik akhlak islam adalah ciri-ciri khusus yang ada dalam
akhlak islam. ciri-ciri khusus ini yang membedakan dengan akhlak wadli’iyah atau
akhlak yang diciptakan oleh manusia, atau hasil consensus manusia dalam menentukan
baik dan buruknya perbuatan, yang disebut moral.
Akhlak nabi Muhammad saw adalah akhlak islam, karena ia bersumber pada al-Qur’an
yang datang dari Allah swt. Al-qur’an sendiri diyakini memiliki kebenaran mutlak,
tidak ada keraguan sedikitpun di dalamnya, berlaku sepanjang masa dan untuk semua
manusia. Oleh karena itu akhlak islam memiliki cirri-ciri sebagai berikut:
Tetap, langeng, dan mantap, yaitu kebaikan yang terkandung di dalamnya bersifat
tetap, tidak berubah oleh perubahan waktu, tempat dan perubahan kehidupan manusia.
1. Reinforcement
Reinforcement merupakan penguatan yang diberikan terhadap perilaku manusia.
Reinforcement dibedakan menjadi 2, yaitu reinforcement positif dan reinforcement
negative. Ketika dalam berperilaku manusia mendapatkan reinforcement positif, maka
ia akan merasakan kenikmatan, kenyamanan dalam perilakunya. Sehingga perilaku
tersebut akan selalu diulang – ulang, dan akan menjadi sebuah akhlak. Misalkan, anak
yang hidup di keluarga yang sangat sayang kepada anaknya, anak tersebut ketika habis
makan, piringnya dicucikan pembantu, makan diambilkan, orang tua membiarkan
anaknya berperilaku seperti itu bahkan semakin disayang. Hal ini merupakan
reinforcement positif, yang membuat ia merasakan kenyamanan dan kenikmatan,
sehingga ia akan sering melakukan perilaku tersebut, ia menjadi terkondisikan untuk
dimanja, sehingga ia akan memiliki kepribadian anak yang manja. Tetapi saat ia
berperilaku manja dengan tidak mencuci piring setelah makan, dan orang tuanya
memarahi dia bahkan memukul. Ia akan menjadi jera dan tidak akan mengulangi
perbuatannya tersebut, hal inilah yang disebut reinforcement negative.
Dalam Islam, reinforcement positif ini bisa berbentuk penghargaan atau pujian,
pahala, masuk surge yang membuat orang akan ketagihan untuk berperilaku baik,
sehingga membentuk kepribadian yang baik. Sebaliknya, hinaan, hukuman atau
dosa,masuk neraka, merupakan reinforcement negative, yang membuat orang tidak akan
mengulangi perilaku buruknya, sehingga tidak terbentuk akhlak negative.
o Pengaruh hereditas
Rasulullah saw. menjelaskan bahwa faktor hereditas memiliki pengaruh pada
perbedaan individu. Menurut Rasulullah, Allah Ta'ala telah menciptakan Adam as.dari
segumpal tanah yang berasal dari semua unsur tanah yang ada di permukaan bumi. Abu
Hurairah berkata, "Ada seorang laki-laki dari Bani Fazarah datang kepada Nabi saw.
seraya berkata, ' Istriku telah melahirkan seorang anak berkulit hitam.' Nabi saw.
bersabda, Apakah kamu memiliki unta ? ' Lelaki itu menjawab, 'Ya.' Rasulullah
bertanya Apa warnanya?' Lelaki itu menjawab, 'Merah.' Rasulullah bertanya lagi,
Apakah kehitam-hitaman?' Lelaki itu berkata, 'Sebenarnya memang kehitam-hitaman.'
Lelaki itu kembali berkata, 'Lantas dari mana datangnya waran hitam pada unta itu?'
Rasulullah bersabda, 'Mungkin karena faktor keturunan.
o Fitrah manusia
Hakikat manusia adalah terdiri dari materi dan ruh, sehingga manusia memiliki
sifat hewan dan malakat. Karena materi memiliki sifat keduniawian yang cenderung ke
hawa nafsu, sedangkan ruh atau jiwa merupakan sifat akhirat, dimana cenderung
menuju pada kebenaran ( suara kebenaran ). Sehingga secara fitrah manusia memiliki
sifat yang menuju pada kebenaran dan menuju pada keburukan. “ Maka hadapkanlah
wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah
menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada firah Allah. (Itulah)
agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui “.( Ar Rum 30 ).
Sehingga ketika manusia dalam memutuskan sebuah perilaku, ia akan dipengaruhi oleh
firah tersebut. Ketika perilaku cenderung ke suara kebenaran, maka ia akan memiliki
akhlak yang baik, dan sebaliknya.
o Pengaruh lingkungan
Kepribadian anak sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sosial dan budaya
setempat, tradisi, nilai-nilai, perilaku kedua orang tuanya, cara orang tua mendidik dan
memperlakukannya, berbagai macam media, juga dipengaruhi oleh beragam peristiwa
yang dialami dalam kehidupannya. Anak akan mempelajari bahasa yang dipergunakan
sebagai alat komunikasi kedua orang tuanya, mempelajari agama yang diyakini kedua
orang tuanya, dan mempelajari akhlak, kecenderungn, serta pemikiran kedua orang
tuanya.
Rasulullah saw. telah mengisyaratkan peran penting keluarga dalam
pertumbuhan kepribadian anak. Beliau bersabda, " Tidak ada yang lahir melainkan
terlahir dalam keadaan fitrah. Kedua orang tuanyalah yang menjadikannya seorang
Yahudi, Nashrani, atau Majusi. Sebagaimana binatang yang melahirkan seekor annk
dengan sempurna, apakah kalian rasa ada cacat pada anak binatang itu ? " Abu Musi
meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Sesungguhnya perumpamaan teman
yang salih dan teman yang buruki tu ibarat penjual minyak wangi dan pandai besi.
Penjual minyak wangi bisa jadi akan memberimu minyak, atau kamu akan membeli
minyak, atau kamu akan mendapat aroma wangi darinya. Sementara pandai besi, bias
jadi ia akan membakar busanamu atau kamu akan menjumpai aroma tidak sedap
darinya.” Rasulullah saw. Juga bersabda," Seseorang berpijak pada agama temannya.
Maka, lihatlah siapa yang menjadi temannya ! "
BAB III
KESIMPULAN & SARAN
A. Kesimpulan
1. Berakar dari kata khalaqa yang berarti menciptakan. Seakar dengan
kata khaliq (pencipta), makhluk (yang diciptakan ) dan khalq(penciptaan)kehendak
(khaliq) dengan perilaku (makhluk). Atau dengan kata lain tata perilaku seseorang
terhadap orang lain dan lingkungannya baru mengandung nilai akhlak yang hakiki
manakala tindakan atau perilaku tersebut didasarkan kepada kehendak
(khaliq).Pengertian etika dari segi etimologi, etika berasal dari bahasa
Yunani,Ethos yang berartiwatak kesusilaan atau adat. Dalam kamus umum bahasa
Indonesia, etika diartikan ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak.Sedangkan moral
adalah istilah yang digunakan untuk memberikan batasan terhaap aktivitas manusia
dengan nilai (ketentuan) baik atau buruk, benar atau salah. Jika dalam kehidupan sehari-
hari dikatakan bahwa orang tersebut bermoral, maka yang dimaksudkan adalah bahwa
orang tersebut tingkah lakunya baik.
2. Akhlak nabi Muhammad saw adalah akhlak islam, karena ia bersumber pada al-
Qur’an yang datang dari Allah swt. Al-qur’an sendiri diyakini memiliki kebenaran
mutlak, tidak ada keraguan sedikitpun di dalamnya, berlaku sepanjang masa dan untuk
semua manusia. Oleh karena itu akhlak islam memiliki cirri-ciri sebagai
berikut:Kebaikanya bersifat mutlak, Kebaikanya bersifat menyeluruh ,Tetap, langeng,
dan mantap, Kewajiban yang harus dipatuhi , Pengawasan yang menyeluruh.
Pengetahuan mengenai akhlaq dalam Islam itu sendiri bisa kita dapatkan dengan
mengikuti pengajian umum atau dengan mengikuti Pondok Pesantren, semuanya dapat
dipelajari asalkan ada kemauan,. Ilmu mengenai akhlaq tersebut nantinya dapat
meningkatkan derajat kehidupan kita sebagai manusia, menuntun kepada kebaikan,
memenuhi kebutuhan keluarga, mengatur tata cara hidup bertetangga, mengatur adab
pergaulan berbangsa dan bernegara.
Jika akhlak seseorang itu sedikit, maka masih jauh lebih baik dari ilmuwan
namun menyimpan bara pelanggaran. Berapa banyak orang-orang yang berilmu luas,
bertitel akademik, namun tak dinyana ia terjerembab dalam kasus korupsi. Berapa
banyak para cerdik padai, kaum intelektual, namun semakin jauh dari kebenaran
(Allah).
DAFTAR PUSTAKA
https://manggasugengrawuh.wordpress.com/2012/12/25/20-fakta-menarik-tentang-
islam/
http://open-mi.blogspot.co.id/2012/12/sebab-sebab-dan-proses-terbentuknya.html
http://ismailmg677.wordpress.com/2014/01/08/perbedaan-antara-akhlak-etika-dan-
moral/