You are on page 1of 3

UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2021/2-22

MATAKULIAH: ETIKA KEILMUAN

Nama : Dita Rahmi Rahayu

Nim : 210413822819

1. Setiap orang adalah pemimpin dan masing-masing kalian akan diminta


pertanggungjawaban atas kepemimpinannnya”. Berfikir fisafat akan melahirkan
pemimpin yang bijaksana. Jelaskan kelebihan dan kekurangan teori pengambilan
keputusan situasional dan intuitif dari perspektif filsafat (ontology, epistimologi dan
aksiologi). Jelaskan pula implikasinya terhadap etika keilmuan “
2. Sebagai mahasiswa S2 Magister Manajemen / Akuntansi, saudara dituntut untuk
melakukan penelitian dan publikasi ilmiah hasil penelitian. Jelaskan peran strategis
matakuliah etika keilmuan terhadap penulisan dan publikasi ilmiah yang berkualitas !
3. Ada sebuah nasihat bahwa: Apa yang engkau pikirkan itulah yang akan anda katakan,
apa yang anda katakan itulah yang akan anda lakukan, apa yang anda lakukan berulang-
ualang akan menjadi kebiasaan, dan biasaan itulah yang akan menjadi karakter anda.
Buat analisis filosofis atas pernyataan tersebut dan bagaimana implikasi pandangan
tersebut terhadap membentuk karakter bankgsa melalui sector Pendidikan dan
kebudayaan?

Jawaban :

1. Keputusan situsional adalah pengambilan keputusan yang didasarkan pada saat


melihat situasi dan bagaimana analisis sesuatu pada saat suatu keadaan.
 Kelebihan :
a. keputusan yang didapatkan sesuai dengan keadaan maupun kejadian
yang ada dilapangan
b. keputusan yang diambil mudah diterima orang lain karena sesuatu
dengan kejadian yang ada dilapangan
c. dapat menjelaskan keputusan yang sudah diambil secara rasional dan
sesuai dengan keadaan.
 kekurangan : sulit untuk menerima keputusan dan pendapat orang lain.

Keputusan Intuitif adalah keputusan yang digunakan pada saat informasi yang
didapat terbatas dan keputusan ini diambil tidak melalui analisis terlebih dahulu.
 Kelebihan :
a. bisa mengambil keputusan secara cepat dan spontan.
b. Keputusan yang diambil dapat secara kondisional
 Kekurangan :
a. keputusan yang diambil relative kurang baik karena tidak berdasarkan
analisis terlebih dahulu.
b. Keputusan yang diambil mudah ditentang oleh orang lain karena tidak
memiliki bukti analisis terlebih dahulu

Implikasi terhadap etika keilmuan : sebagai seorang pemimpin dalam mengambil


keputusan harus menerapkan sebagai hal berikut ini :

a. Keputusan sesuai kehendak sang pecipta, dimana kita sebagai pemimpin harus
menjaga, memanfaatkan dan tidak merusak yang sudah diciptakan olehNya.
b. Keputusan sesuai dengan kehendak manusia, dimana kita sebagai sebaik
baiknya manusia harus bermanfaat untuk orang lain, sehingga dalam
mengambil keputusan tidak merugikan orang lain.
c. Keputusan sesuai dengan lingkungan atau alam, dimana kita sebagai seorang
pemimpin tidak merusak alam
2. Kita sebagai orang memiliki ilmu harus selalu menjunjung tinggi etika, karna etika adalah
salah satu cabang dari filsafat tentang perilaku manusia sehingga kita bisa melihat baik dan
buruknya perilaku tersebut. Etika sendiri bersumber dari agama, filsafat, budaya, hukum dan
kode etik. Sifat etika penulisan ilmiah agar tercapainya tujuan yaitu publikasi ilmiah yang
berkualitas terdiri atas kejujuran, bebas dari plagiarisme, memperhatikan hak cipta,
keabsahan, serta keterandalan atau ketepatan. Cek plagiasi untuk melihat kredibel dan
kualitasnya. Penerapan etika keilmuan dalam publikasi yaitu:
a. Bebas dari kepentingan pengelolaan publikasi
b. Keadilan, yakni hak pengarang kepada yang berhak sebagai pengarang
c. Kejujuran, yakni bebas dari publikasi fabrikasi atau data yang dibuat-buat.
Orang berfilsafat harus bijaksana dan memberikan manfaat, untuk itu etika wajib menjadi
perhatian khusus. Karena jika seorang pejuang publikasi tidak memperhatikan etika
khususnya etika keilmuan maka tidak ada perlindungan sehingga akan terjadi kesenjangan

3. Analisis filosofis berdasarkan pernyataan diatas dan berikut penjelasannya :


a. Makna filosofis seperti itu sangat mulia dari sudut pandang nilai-nilai kemanusiaan.
Dengan kata lain, rasa kualitas intelektual dapat menjadi manifestasi dari perilaku diri.
Tentunya bisa menjadi ukuran bagi manusia untuk mencetak dan membangun.
Karaktermu. Pertama-tama harus dibentuk dari kualitas berpikir, kemudian diucapkan
secara lisan dan dibiasakan. Dalam rangka membangun kemanusiaan di bidang
pendidikan, sejalan dengan makna filosofisnya, adalah kewajiban Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 untuk dapat mempelajari dan
mengajarkan kelengkapan nilai pendidikan. Bahasa Indonesia. Tegasnya, ciri kualitas
suatu negara atau negara adalah kualitas intelektual negara tersebut serta selain itu
filosofi indonesia juga berdasarkan Pancasila contoh pada sila ke tiga dimana sebagai
manusia kita harus berbuat seadil adilnya tanpa memihak kepada apapun dan apabila
kita menerapkan filosifi yang berada pada UUD dan Pancasila maka akan menciptakan
manusia yang memiliki intelektual dan kualitas berfikir yang baik.
b. Di bidang kebudayaan juga sangat penting untuk mengembangkan karakter bangsa
dengan mengacu pada makna filosofis di atas. Ketika setiap negara dan negara ingin
disebut berkualitas, itu adalah martabat dan kecerdasan. Proses menjadi karakter negara
yang beradab adalah dengan mempertahankan nilai budaya daerah tradisional dan
mampu merangkul keragaman negara. Hal ini tentunya juga merupakan perwujudan
dari makna filosofis “mengulang sebagai adat” dan adat istiadat yang baik yang harus
dicetak dan dipelihara oleh keturunan negara dan struktur sosial negara. Terakhir, untuk
melengkapi makna filosofis tersebut, terdapat kaidah “melestarikan yang lama dan
menjadikan yang baru lebih baik” bagi putra-putri suatu negara dengan kualitas
intelektual yang beradab.

You might also like