Professional Documents
Culture Documents
24
KEGIATAN BELAJAR
A. Kegiatan Belajar 3
2. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar faktor iklim dan mahluk hidup
sebagai faktor aktif
3. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar faktor topografi dan bahan induk
sebagai faktor pasif.
25
BAB III
T = f (ik, h, b, t,
w
Oleh karena itu dari persamaan tersebut diatas dapat dijelaskan bahwa
pembentukan tanah di suatu wilayah tertentu ditentukan oleh kondisi iklim di
suatu wilayah, jenis bahan induk, topografi(relief), flora dan fauna dalam jangka
waktu tertentu (Jenny, 1941). Faktor iklim dan makhluk hidup disebut faktor aktif
sedangkan faktor bahan induk dan topografi disebut faktor pasif sedangkan
waktu disebut faktor netral.
1. Iklim
26
pembentukan tanah. Beberapa unsur iklim seperti penerimaan radiasi surya,
suhu udara, kelembaban udara, tekanan udara, kecepatan angin, penutupan
awan, presipitasi (embun, hujan dan salju) dan evapotranspirasi, dari faktor iklim
unsur-unsurnya yang utama adalah suhu dan curah hujan. Kedua unsur ini
sangat berpengaruh dalam proses pelapukan fisik dan kimia tanah. Perbedaan
temperatur yang besar dan berlangsung terus-menerus menimbulkan proses
pemuaian, pada saat panas terutama siang hari dan mengalami pengkerutan di
malam hari. Bila hal ini berlangsung secara terus menerus maka batuan yang
disusun oleh mineral-mineral berbeda menyebabkan proses pemuaian dan
pengkerutan yang berbeda sehingga dapat menimbulkan suatu retakan yang
lama kelamaan pecah. Air hujan disamping mempermudah penguraian mineral
dan pelapukan kimia juga mempermudah penguraian bahan organik oleh
mikroorganisme, sehingga menimbulkan proses pelindian dalam tanah terhadap
unsur-unsur yang ada dalam larutan tanah, yang selanjutnya mendorong
terbentuknya horison-horison pada profil tanah Jenny, 1980).
2. Bahan Induk
27
1. Sifat kohesif (belahan, pecahan, kekerasan, daya tahan terhadap pukulan).
2. Reaksi terhadap warna (warna, gores, kilap, derajat ketransparanan,
pertukaran warna).
3. Perawakan kristal (berserabut, lembaran tipis, membutir)
4. Sifat kemagnetan.
5. Gejala emisi cahaya
6. Berat jenis
7. Sifat permukaan
Komposisi kimia mineral di tentukan oleh unsur-unsur penyusun batuan,
yang berpengaruh terhadap kecepatan proses pelapukan dan jenis tanah yang
berkembang. Proses perubahan batuan induk menjadi bahan induk dipengaruhi
oleh tingkat kekerasan batuan secara relatif, semakin keras batuan maka proses
pelapukan semakin lambat dibanding dengan yang lebih lemah bila dalam
kondisi lingkungan yang sama. Disamping itu juga dipengaruhi susunan kristal
dan susunan kimia unsur-unsur penyusunnya. Warna batuan juga berpengaruh,
pada batuan yang berwarna gelap lebih banyak menyerap panas dibanding
dengan yang berwarna cerah, sehingga pelapukannya lebih cepat dibanding
yang berwarna cerah (Jenny, 1980).
Kekerasan batuan dapat ditentukan secara relatif yang dikenal dengan
skala MOHS (Graha, 1987).
28
Adapun skala kekerasan batuan menurut Mohs adalah :
3. Topografi
29
dalam asal mula terjadinya dan perkembangannya sebagai suatu hasil yang
memperlihatkan kesan topografinya (Sunardi, 1980)
Bentuk lahan bermacam-macam, tetapi semuanya merupakan bahan
initial yang dapat dibedakan atas dasar strukturnya (struktur geologis dan
struktur geomorfologis). Berbagai macam bentuk inipun bila di kelompokkan
mempunyia persamaan. Kesamaan tersebut adalah kesamaan proses, seperti
proses pluvial, proses oleh angin dan tenaga glasial atau proses pelarutan,
kesamaan atas hasil kerja tersebut seperti bentuk erosional, deposisional dan
bentuk sisa residual sebagai ekspresi topografi. Bentuk topografi akan
berpengaruh terhadap proses-proses bekerjanya faktor pembentukan tanah
seperti gerakan air hujan baik yang menjadi aliran, infiltrasi dan perkolasi
menjadi air tanah.
4. Makhluk Hidup
30
Konsentrasi asam dapat berkisar dari 10 -3 hingga 10-5 N. Konsentrasi yang lebih
tinggi (lebih dari 10-3 N) berada di bawah seresah, pada kontak dengan
organisme hidup yang terdapat polisakarida yang mengadung unsur S
(produksi asam sulfat H2SO4).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, senyawa organik dapat
menghancukan silikat. Proton dari asam organik atau yang dihasilkan oleh
tanaman masuk kedalam struktur atau ruang antar lapisan dari filosilikat melalui
reaksi pertukaran, pembentukan kompleks. Fungsi mikrobia berversikulasi-
arbuskular (Glomus) dan bakteri yang melarutkan fosfat telah dilaporkan
mendorong serapan P dari fospat yang sulit larut. Endomikorisa Glomus dapat
melarutkan biotit sehingga dapat meningkatkan serapan K oleh tanaman (Robert
dan Berthelin, 1983)
5. Waktu
31
Kesimpulan
Faktor pembentuk tanah menurut Jenny (1980) terdiri atas lima faktor.
Kelima faktor tersebut adalah bahan induk, iklim, makhluk hidup, topografi dan
waktu. Dalam proses pembentukan tanah faktor iklim dam mahluk hidup (baik
hewan, tumbuhan) disebut faktor aktif, sedangkan faktor bahan induk dan
topografi disebut fgaktor fasif sedangkan faktor waktu disebut faktor netral.
Soal-Soal
32
Daftar Pustaka
A. Darmawijaya, Isa. 1992. Klasifikasi Tanah : Dasar Teori Bagi Peneliti Tanah
dan Pelaksana Pertanian di Indonesia . Yogyakarta, Gadjah Mada University
Press.
E. Paton, T. R. 1978. The Formation of Soil Material. London, George Allen &
Unwin
33
34