You are on page 1of 57

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

PEMBUATAN SOP (STANDARD OPERATING PROCEDURE)


BIMBINGAN PEMUSTAKA PADA LAYANAN REFERENSI DI DINAS
PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI JAWA TIMUR

DISUSUN OLEH :

DWINTA KWANISSARA, A.Md. Lib.


NIP. 19980413 202204 2 001

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II

ANGKATAN XLIX TAHUN 2022

PROVINSI JAWA TIMUR


HALAMAN PERSETUJUAN

PEMBUATAN SOP (STANDARD OPERATING PROCEDURE) BIMBINGAN


PEMUSTAKA PADA LAYANAN REFERENSI DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN
KEARSIPAN PROVINSI JAWA TIMUR

Nama : Dwinta Kwanissara

NIP : 19980413 202204 2 001

Nomor Urut : 32

Jabatan : Pustakawan Terampil

Surabaya, 29 Juli 2022

Peserta Pelatihan Dasar CPNS

DWINTA KWANISSARA, A.Md. Lib.


NIP. 19980413 202204 2 001

Coach, Mentor,

MARIO DWI PUTRA LESMANA S.S., M.Pd NI NYOMAN ASTITI S.E., M. AP


NIP. 19820604 201503 1 002 NIP. 19670708 198703 2 001

ii
HALAMAN PENGESAHAN

PEMBUATAN SOP (STANDARD OPERATING PROCEDURE) BIMBINGAN


PEMUSTAKA PADA LAYANAN REFERENSI DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN
KEARSIPAN PROVINSI JAWA TIMUR

TELAH DISEMINARKAN

Di : Surabaya
Pada Taggal :

Coach, Mentor,

MARIO DWI PUTRA LESMANA S.S., M.Pd NI NYOMAN ASTITI S.E., M. AP


NIP. 19820604 201503 1 002 NIP. 19670708 198703 2 001

Mengetahui,
Penguji

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat, taufiq
dan karunia-Nya penulis bisa menyelesaikan laporan rancangan aktualisasi ini. Laporan
aktualisasi ini disusun sebagai bentuk implementasi nilai - nilai dasar ASN yaitu
BerAKHLAK, serta peran dan kedudukan ASN yang diwujudkan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Ucapan terimakasih penulis tujukan
kepada:

1. Allah SWT, yang selalu memberikan kemudahan dan kelancaran dalam menyusun
laporan rancangan aktualisasi sehingga dapat memberikan hasil yang terbaik untuk
laporan rancangan aktualisasi ini.
2. D Family, yang selalu memberikan semangat dan dukungan kepada penulis mulai dari
awal mendaftar sebagai CPNS hingga saat ini.
3. Bapak Mario Dwi Putra Lesmana selaku coach, yang telah memberikan banyak
pengetahuan dan bimbingannya dalam memberikan materi dan saran untuk rancangan
aktualisasi.
4. Ibu Ni Nyoman Astiti selaku mentor, yang selalu memberikan semangat dan masukan
dalam menyusun laporan rancangan aktualisasi.
5. Tim kerja Pelatihan Dasar CPNS Golongan II tahun 2022 Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan Provinsi Jawa Timur, yang selalu memberikan semangat, dukungan,
nasihat, dan saran kepada penulis.
6. Teman-teman CPNS angkatan 2022 Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa
Timur dan kelompok 4 angkatan 49 yang selalu bekerja sama dalam menyelesaikan
rancangan aktuliasasi dan saat Pelatihan Dasar CPNS.
7. Seluruh panitia Pelatihan Dasar CPNS.
8. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya rancangan aktualisasi ini.

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN...................................................................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................................. iii

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. iv

DAFTAR ISI.............................................................................................................................. v

DAFTAR TABEL ....................................................................................................................vii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1

1.1 LATAR BELAKANG...................................................................................................... 1

1.2 TUJUAN RANCANGAN AKTUALISASI .................................................................... 3

1.3 MANFAAT RANCANGAN AKTUALIASI .................................................................. 3

1.4 RUANG LINGKUP ......................................................................................................... 3

BAB II GAMBARAN ORGANISASI ..................................................................................... 4

2.1 PROFIL ORGANISASI ................................................................................................... 4

2.2 KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI.......................................................... 5

2.3 TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI ........................................................... 6

2.4 VISI DAN MISI ORGANISASI ...................................................................................... 7

2.5 URAIAN TUGAS DAN JABATAN PENULIS.............................................................. 7

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI ............................................................................... 9

3.1 IDENTIFIKASI ISU ........................................................................................................ 9

3.1.1 Penetapan Isu .................................................................................................................... 11

3.2 PENETAPAN PENYEBAB DAN DAMPAK ISU ....................................................... 15

3.2.1 Penetapan Penyebab Isu .................................................................................................. 15

3.2.2 Dampak Jika Isu Tidak Segera Diselesaikan ................................................................ 16

v
3.3 GAGASAN PEMECAHAN ISU ................................................................................... 16

3.3.1 Diagram Alur Kegiatan Pemecahan Isu ........................................................................ 18

3.3.2 Matriks Kegiatan Pemecahan Isu ................................................................................... 19

3.3.3 Jadwal Kegiatan Rancangan Aktualisasi ....................................................................... 47

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 49

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Parameter Metode AKPL........................................................................................... 11


Tabel 2. Analisis Isu Menggunakan Metode AKPL ................................................................ 12
Tabel 3. Analisis Isu Menggunakan Metode USG .................................................................. 14
Tabel 4. Matriks Rancangan Aktualisasi ................................................................................. 20
Tabel 5. Jadwal Kegiatan Rancangan Aktualisasi ................................................................... 47

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur ....... 6
Gambar 2. Diagram Fishbone .................................................................................................. 15

viii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi
pemerintah. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat menjadi PNS adalah warga
negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara
tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014, seorang ASN mempunyai fungsi
sebagai pelakasana kebijakan publik, pelayanan publik, perekat dan pemersatu bangsa.
Selain itu, ASN mempunyai tugas untuk melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,
memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, dan mempererat
persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Seorang ASN berperan
sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan
dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang
profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Dalam rangka mencapai tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam alinea
ke-4 Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
diperlukan ASN yang profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme, mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi
masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai perekat persatuan dan kesatuan
bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Seorang calon pegawai negeri sipil harus mengikuti masa percobaan sekurang-
kurangnya 1 (satu) tahun dan maksimal 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal yang
bersangkutan diangkat sebagai calon pegawai negeri sipil sesuai ketentuan Peraturan
Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002. Dua syarat utama yang harus dipenuhi untuk
pengangkatan CPNS menjadi PNS adalah lulus pelatihan dasar calon pegawai negeri sipil
(LATSAR CPNS) dan dinyatakan sehat jasmani dan rohani. Pelatihan dasar calon
pegawai negeri sipil bertujuan untuk membekali calon pegawai negeri sipil agar
mempunyai wawasan kebangsaan, sikap bela negara, mengimplementasikan nilai-nilai

1
dasar ASN yaitu BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif), dan manajemen ASN. Pelatihan dasar calon
pegawai negeri sipil dibagi menjadi tiga kegiatan yaitu : blended learning, habituasi dan
klasikal yang dilaksanakan kurang lebih 2 (dua) bulan. Peserta pelatihan dasar diharapkan
dapat mengimplementasikan materi-materi yang sudah dipelajari guna meningkatkan
kompetensi yang sesuai dengan tugas dan jabatannya serta mampu melaksanakan
perannya sebagai pelayan publik secara profesional. Maka dari itu, peserta pelatihan dasar
CPNS diwajibkan untuk membuat suatu rancangan aktualisasi yang sesuai dengan tugas,
fungsi dan perannya. Dengan adanya rancangan aktualisasi ini dapat memberikan
kontribusi nyata atau solusi terhadap apa yang sedang dihadapi oleh instansi masing-
masing peserta.

Demi mewujudkan tujuan bangsa Indonesia sesuai dengan UUD 1945 alinea ke-4
yang salah satunya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, maka dibentuklah
perpustakaan. Menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007, perpustakaan adalah
institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara
profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian,
pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka. Selanjutnya dijelaskan pada pasal 4
mengenai tujuan perpustakaan yaitu, memberikan layanan kepada pemustaka,
meningkatkan kegemaran membaca serta memperluas wawasan dan pengetahuan
mencerdaskan kehidupan bangsa. Pada umumnya setiap pelayanan publik idealnya
mempunyai SOP (Standard Operating Procedure) atau dalam bahasa Indonesia
diterjemahkan menjadi standar operasional prosedur. Menurut Laksmi (2008:52), Standar
Operasional Prosedur (SOP) merupakan dokumen yang berhubungan dengan prosedur
yang dikerjakannya secara kronologis guna menuntaskan suatu pekerjaan yang berfungsi
untuk mendapatkan hasil kerja yang paling efektif dari pekerja dengan biaya serendahnya.
Dengan adanya standar operasional prosedur diharapkan dapat mewujudkan pelayanan
publik yang profesional dan berkualitas.

SOP merupakan salah satu hal yang penting yang harus ada karena perpustakaan
merupakan instansi yang memberikan layanan dan jasa informasi. Standar operasional
prosedur dibuat untuk menetapkan standar kerja yang berisi langkah-langkah tentang
proses teknis dalam melakukan suatu kegiatan. SOP juga bisa digunakan sebagai alat
ukur dan alat kontrol di dalam sebuah organisasi. Selama ini pelayanan publik khususnya
di instansi pemerintahan masih banyak yang belum optimal dan terkesan lamban serta

2
bertele-tele. Salah satu aspek yang digunakan untuk menilai kinerja instansi pemerintah
adalah dengan diterapkannya standar operasional prosedur. Saat ini, terjadi penurunan
pengunjung di layanan referensi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur.
Hal ini dikarenakan pandemi Covid-19 yang memaksa layanan referensi harus tutup
selama kurang lebih 2 tahun. Dengan adanya Standar Operasional Prosedur diharapkan
instansi pemerintah dapat memberikan pelayanan yang profesional dan mencapai
birokrasi kelas dunia.

1.2 TUJUAN RANCANGAN AKTUALISASI

Tujuan yang akan dicapai dari terlaksananya aktualisasi ini adalah :


1. Terwujudnya aktualisasi dari nilai-nilai dasar ASN, yaitu BerAKHLAK
(Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan
Kolaboratif).
2. Terlaksananya peran, fungsi dan tugas ASN.
3. Mengoptimalkan layanan referensi.
4. Memberikan pengetahuan tentang layanan referensi kepada pengunjung
perpustakaan.

1.3 MANFAAT RANCANGAN AKTUALIASI

Manfaat dari rancangan aktualisasi ini adalah :


1. Meningkatkan profesionalisme dan praktik dari nilai dasar BerAKHLAK.
2. Meningkatkan kualitas pelayanan publik
3. Meningkatkan pemanfaatan layanan referensi oleh pengunjung perpustakaan
4. Meningkatkan pemahaman pengunjung perpustakaan akan layanan referensi.

1.4 RUANG LINGKUP


Rancangan aktualisasi ini akan dilaksanakan pada layanan referensi, Seksi
Pelayanan Perpustakaan, Bidang Pelayanan Perpustakaan dan Informasi, Dinas
Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur.

3
BAB II
GAMBARAN ORGANISASI

2.1 PROFIL ORGANISASI

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu
pelaksana kebijakan daerah yang bersifat spesifik di bidang Perpustakaan dan Kearsipan.
Keberadaan perpustakaan mendorong terwujudnya cita-cita yang diamanatkan dalam
Undang-Undang Dasar tahun 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Sehubungan
dengan itu, maka tujuan perpustakaan yang tercantum pada pasal 4 Undang-undang
Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan adalah memberikan layanan kepada
pemustaka, meningkatkan kegemaran membaca, serta memperluas wawasan dan
pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa tersebut perlu ditumbuhkembangkan budaya gemar membaca melalui
perpustakaan. Tidak hanya itu, perpustakaan juga sebagai wahana pembelajaran
sepanjang hayat (long life education).
Tujuan kearsipan sebagaimana tercantum pada pasal 3 Undang-undang Nomor 7
Tahun 1971 tentang Ketentuan-ketentuan pokok Kearsipan adalah menjamin keselamatan
bahan pertanggungjawaban nasional tentang perencanaan, pelaksanaan dan
penyelenggaraan kehidupan kebangsaan serta menyediakan bahan pertanggungjawaban
tersebut bagi kegiatan pemerintah. Selaras dengan tujuan kearsipan sebagaimana tersebut,
maka kearsipan dapat disebut sebagai wahana pelestarian kekayaan budaya bangsa yang
dapat menjadi sumber informasi yang obyektif menyangkut ideologi, politik, sosial,
ekonomi, budaya, agama, ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat bermanfaat bagi
masyarakat pengguna.
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur dibagi menjadi 2 (dua)
gedung. Gedung perpustakaan terletak di Jalan Menur Pumpungan Nomor 32, Surabaya
dan untuk gedung arsip ada di Jalan Jagir Nomor 350, Surabaya. Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan Provinsi Jawa Timur sebagai penanggungjawab dalam mewujudkan
pembinaan minat baca di Jawa Timur dan penjamin terselamatkannya dan terlestarinya
serta didayagunakannya arsip di Jawa Timur, maka perlu diterbitkannya buku pintar
tentang profil Dinas, isu aktual perpustakaan dan kearsipan serta peta dan foto-foto
kegiatan perpustakaan dan kearsipan.

4
2.2 KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI

Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 100 Tahun 2021 Tentang
Kedudukan dan Susunan Organisasi, Dinas dipimpin oleh Kepala Dinas yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris
Daerah Provinsi. Susunan organisasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi
Jawa Timur, terdiri atas:
a. Sekretariat, terdiri atas:
1. Subbagian Umum dan Kepegawaian; dan
2. Kelompok Jabatan Fungsional;
b. Bidang Pembinaan Perpustakaan, terdiri atas Kelompok Jabatan Fungsional;
c. Bidang Deposit, Pengembangan dan Pelestarian Bahan Perpustakaan, terdiri
atas Kelompok Jabatan Fungsional;
d. Bidang Pelayanan Perpustakaan dan Informasi, terdiri atas Kelompok
Jabatan Fungsional;
e. Bidang Penyelamatan dan Pemanfaatan Arsip Statis, terdiri atas Kelompok
Jabatan Fungsional;
f. Bidang Pemberdayaan dan Pengawasan Kearsipan, terdiri atas Kelompok
Jabatan Fungsional; dan
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas. Masing-masing bidang dipimpin oleh Kepala Bidang yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Subbagian dipimpin
oleh Kepala Subbagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Sekretaris.

5
Gambar 1. Struktur Organisasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur

2.3 TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur mempunyai tugas pokok
dan fungsi sebagaimana diatur dalam Pasal 4 Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor
100 Tahun 2021 tentang Tugas dan Fungsi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
Provinsi Jawa Timur. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur
mempunyai tugas membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi di bidang perpustakaan dan kearsipan serta
tugas pembantuan. Dalam melaksanakan tugasnya Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan di bidang perpustakaan dan kearsipan;
b. Pelaksanaan kebijakan di bidang perpustakaan dan kearsipan;
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang perpustakaan dan kearsipan;
d. Pelaksanaan administrasi Dinas di bidang perpustakaan dan kearsipan; dan
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur terkait dengan tugas
dan fungsinya.

6
2.4 VISI DAN MISI ORGANISASI

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur menetapkan visi yang sesuai dengan
tugas dan fungsinya, yaitu:

a. Visi
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur mempunyai visi untuk
mendukung tugas dan fungsi yaitu : “Jawa Timur Gemar Membaca dan Tertib
Kearsipan”
b. Misi
Untuk mewujudkan visi pembangunan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
Provinsi Jawa Timur, maka misi pembangunan ditetapkan sebagai berikut :
“Mewujudkan Masyarakat Jawa Timur Gemar Membaca”
Misi ini untuk mewujudkan gemar membaca sebagai budaya masyarakat Jawa
Timur, melalui peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana
perpustakaan serta kapasitas kelembagaan secara terpadu sebagai wujud dari
pemerataan dan perluasan akses pendidikan non formal

2.5 URAIAN TUGAS DAN JABATAN PENULIS


Penulis sebagai pustakawan terampil mempunyai tugas pokok dan fungsi
berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 Pasal 9 ayat (1) yang meliputi :
1. Mengumpulkan data untuk persiapan perencanaan penyelenggaraan
Perpustakaan;
2. Menghimpun alat seleksi bahan perpustakaan;
3. Mengidentifikasi bahan perpustakaan untuk pengadaan;
4. Membuat desiderata;
5. Meregistrasi bahan perpustakaan;
6. Menyusun daftar tambahan bahan perpustakaan (accession list);
7. Memverifikasi data bibliografi;
8. Melakukan katalogisasi deskriptif salinan;
9. Melakukan alih data bibliografi secara manual;
10. Melakukan alih data bibliografi secara elektronik;
11. Membuat kelengkapan bahan perpustakaan;

7
12. Mengeluarkan koleksi perpustakaan dari jajaran koleksi dalam rangka
pelestarian;
13. Merawat koleksi perpustakaan bersifat pencegahan;
14. Mereproduksi koleksi perpustakaan dalam bentuk tercetak;
15. Mengelola jajaran koleksi perpustakaan (shelving);
16. Melakukan layanan peminjaman dan pengembalian koleksi; dan
17. Melakukan layanan perpustakaan keliling.

8
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 IDENTIFIKASI ISU

Rancangan aktualisasi merupakan sebuah ide atau gagasan yang bertujuan untuk
mengatasi suatu permasalahan yang ada guna mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN
yaitu BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif dan Kolaboratif), serta peran dan kedudukan ASN. Di dalam sebuah organisasi pasti
ditemukan beberapa isu atau permasalahan, tidak terkecuali di tempat penulis bekerja.
Penulis telah mengidentifikasi apa saja isu yang ada di lingkungan kerja yang bersumber dari
Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dan penugasan khusus dari atasan. Berikut identifikasi isu yang
terjadi di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur :

1. Tidak melakukan shelving (penjajaran buku di rak) secara rutin


Pada Seksi Pelayanan Perpustakaan sudah dibagi secara rata ke semua
pustakawan yang ada untuk melakukan shelving buku secara rutin setiap hari.
Kegiatan ini dilaksanakan 30 menit sebelum jam layanan perpustakaan buka atau
sesudah jam layanan perpustakaan tutup. Namun, masih ada pustakawan yang kurang
rutin dalam melakukan shelving. Akibatnya buku yang ada di troli atau meja transit
menumpuk dan menyulitkan pemustaka atau pustakawan untuk mencari buku yang
dimaksud karena tidak terdisplay secara urut sesuai dengan nomor raknya.
2. Kurangnya promosi pada beberapa layanan
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur memiliki beberapa
layanan yang dapat diakses secara online dan offline, seperti :
a. Layanan sirkulasi dewasa
b. Layanan sirkulasi anak
c. Layanan drive thru
d. Layanan pendaftaran anggota
e. Layanan referensi
f. Layanan bimbingan pemustaka
g. Layanan bimbingan literasi
h. Layanan dongeng online
i. Layanan dongeng anak dan remaja keliling

9
j. Layanan mobil perpustakaan keliling
k. Layanan terpadu perpustakaan sekolah, lapas dan desa
l. Layanan DJatim (Digital Jatim)
Dari beberapa layanan di atas, masih ada beberapa layanan yang belum dimanfaatkan
secara maksimal oleh pemustaka. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh kurangnya
promosi atau sosialisasi yang dilakukan oleh perpustakaan. Terlebih karena layanan
perpustakaan sempat tutup dikarenakan pandemi Covid-19, masih ada pemustaka
yang belum tahu kalau layanan sudah buka kembali seperti sesaat sebelum pandemi.
3. Belum Optimalnya Layanan Referensi
Saat ini, layanan referensi yang ada di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
Provinsi Jawa Timur sedang mengalami penurunan pengunjung. Hal ini disebabkan
karena adanya pandemi Covid-19 yang memaksa layanan ini harus ditutup total.
Selain itu, layanan referensi masih belum mempunyai SOP (Standard Operating
Procedure). Idealnya setiap layanan harus mempunyai SOP yang digunakan sebagai
acuan dalam melakukan kegiatan yang ada di layanan agar pelayanan yang dihasilkan
sesuai standar yang berlaku. SOP mempunyai tujuan sebagai alat untuk menjamin
kualitas suatu layanan, mengupayakan peningkatan kinerja pegawai dan
meningkatkan akuntabilitas pegawai.
4. Kurangnya rambu atau informasi di perpustakaan
Rambu-rambu merupakan salah satu hal yang wajib ada di suatu instansi,
terlebih di tempat pelayanan publik. Dengan adanya rambu-rambu yang jelas dan
informatif maka akan memudahkan pengunjung dalam memenuhi kebutuhan
informasinya. Selain itu, rambu-rambu yang ada bukan hanya untuk pemustaka saja,
tetapi juga diperlukan untuk pegawainya. Contohnya seperti rambu-rambu yang
berhubungan dengan pekerjaan. Saat ini rambu-rambu yang ada di Dinas
Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur khususnya di bagian layanan
perpustakaan memang sudah ada, namun masih kurang lengkap.
5. Preservasi bahan pustaka
Tidak hanya mengolah dan melayankan bahan pustaka, seorang pustakawan juga
harus melestarikan bahan pustaka tersebut. Biasanya buku yang perlu dilestarikan
adalah buku-buku lama dan buku yang sering dibaca atau dipinjam. Rusaknya kondisi
fisik buku bisa berasal dari faktor eksternal dan internal, yaitu :
a. Faktor eksternal berasal dari karakteristik bahan pustaka tersebut seperti faktor
kimia

10
b. Faktor internal berasal dari manusia, lingkungan, dan binatang.
Sebagai pustakawan kita harus menyelamatkan informasi yang ada di dalam buku,
maka dari itu, preservasi terdiri dari kegiatan mencegah, melindungi dan memperbaiki
bahan pustaka.

3.1.1 Penetapan Isu

Berdasarkan 5 (lima) isu yang sudah dijabarkan, maka langkah selanjutnya adalah
menganalisis isu yang ada sehingga dapat menetapkan isu utama yang dapat dilakukan
dengan menggunakan metode AKPL. Metode AKPL adalah analisis yang digunakan
untuk menguji kelayakan suatu isu atau permasalahan berdasarkan nilai aktual,
kekhalayakan, problematik, dan kelayakan dengan menggunakan teknik scoring 1-5.
Berikut tabel parameter indikator metode AKPL :

Tabel 1. Parameter Metode AKPL

No. Indikator Keterangan

1. Aktual (A) Isu yang sedang terjadi dan sering dibicarakan oleh masyarakat.
2. Kekhalayakan (K) Isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak, bukan hanya
individu atau kelompok tertentu.
3. Problematik (P) Isu yang memiliki masalah yang kompleks sehingga perlu untuk
segera dicarikan solusinya.
4. Layak (L) Isu yang ada masuk akal, realistis, relevan dan dapat
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.

Kriteria Penetapan:
Aktual:
1. Pernah benar-benar terjadi.
2. Benar-benar sering terjadi.
3. Benar-benar terjadi dan bukan menjadi pembicaraan.
4. Benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan pembicaraan.
5. Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan.

Kekhalayakan :
1. Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak.

11
2. Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak.
3. Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak.
4. Menyangkut hajat hidup orang banyak.
5. Sangat menyangkut hajat hidup orang banyak.

Problematik :
1. Masalah sederhana.
2. Masalah kurang kompleks.
3. Masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan solusi.
4. Masalah kompleks.
5. Masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya.

Kelayakan :
1. Masuk akal.
2. Realistis.
3. Cukup masuk akal dan realistis.
4. Masuk akal dan realistis.
5. Masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Berikut hasil analisis menggunakan metode AKPL terhadap 5 (lima) isu yang ada :

Tabel 2. Analisis Isu Menggunakan Metode AKPL

KRITERIA
NO. PERMASALAHAN TOTAL PERINGKAT
A P K L

1. Tidak melakukan shelving (penjajaran buku di 4 3 3 4 14 III


rak) secara rutin

2. Kurangnya promosi pada beberapa layanan yang 4 3 3 3 13 IV


ada

3. Belum optimalnya layanan referensi 5 4 4 4 17 I

4. Kurangnya rambu atau informasi di perpustakaan 5 3 3 3 11 V

5. Pelestarian bahan pustaka 5 5 3 3 16 II

Berdasarkan hasil analisis isu menggunakan metode AKPL, didapatkan 3 prioritas isu mulai
dari peringkat tertinggi, yaitu :

12
1. Belum optimalnya layanan referensi.
2. Pelestarian bahan pustaka.
3. Tidak melakukan shelving (penjajaran buku di rak) secara rutin.

Selanjutnya, ketiga isu diatas dianalisis kembali menggunakan metode USG (Urgency,
Seriousness, dan Growth) dengan menggunakan skala Likert 1-5 untuk menentukan prioritas
masalah berdasarkan komponen-komponen berikut :

a. Urgency (Kegawatan) : seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis


dan ditindaklanjuti dikaitkan dengan waktu yang tersedia serta seberapa besar
tekanan waktu untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu tersebut.
b. Seriousness (Mendesak) : seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan
dengan akibat yang akan ditimbulkan jika dilakukan penundaan dalam
pemecahan masalah isu.
c. Growth (Pertumbuhan) : seberapa besar kemungkinan memburuknya isu
tersebut jika tidak ditangani segera.

Skala Likert : 1 = sangat kecil/rendah pengaruhnya, 2 = kecil pengaruhnya, 3 =


sedang/cukup pengaruhnya, 4 = besar/tingi pengaruhnya, dan 5 = sangat besar/tinggi
pengaruhnya.

Urgency :
1 : Tidak penting.
2 : Kurang penting.
3 : Cukup penting.
4 : Penting.
5 : Sangat penting.

Growth:
1 : Tidak berkembang.
2 : Kurang berkembang.
3 : Cukup berkembang.
4 : Berkembang.
5 : Sangat berkembang.

Seriousness :

13
1 : Akibat yang ditimbulkan tidak serius.
2 : Akibat yang ditimbulkan kurang serius.
3 : Akibat yang ditimbulkan cukup serius.
4 : Akibat yang ditimbulkan serius.
5 : Akibat yang ditimbulkan sangat serius.

Dari ketiga isu tersebut, didapatkan hasil analisis menggunakan metode USG seperti berikut :
Tabel 3. Analisis Isu Menggunakan Metode USG

NO. PERMASALAHAN U S G JUMLAH

1. Tidak melakukan shelving (penjajaran buku di rak) secara 4 4 5 13


rutin

2. Belum optimalnya layanan referensi 5 5 5 15

3. Pelestarian bahan pustaka 4 3 5 12

Dari data tabel analisis isu menggunakan metode USG diatas, didapatkan jumlah nilai
yang berbeda pada setiap isunya, sehingga didapatkan isu yang mempunyai jumlah nilai
paling tinggi yaitu belum optimalnya layanan referensi. Berdasarkan faktor urgency, isu
tersebut diberikan angka 5 karena masalah tersebut mendesak untuk segera diselesaikan.
Perpustakaan merupakan lembaga penyedia jasa dan layanan informasi, sehingga masyarakat
berhak untuk memperoleh layanan serta memanfaatkan dan mendayagunakan fasilitas
perpustakaan sesuai Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007. Oleh karena itu, perlu untuk
segera membenahi isu yang ada di layanan referensi, jika tidak maka perpustakaan belum
bisa memberikan atau memenuhi hak pemustaka yaitu mendapatkan jasa dan layanan
informasi.
Jika dilihat dari faktor seriousness, isu tersebut diberikan nilai 5 karena isu tersebut
sangat serius untuk segera dicarikan jalan keluarnya. Setiap pelayanan publik seharusnya
mempunyai SOP untuk memberikan pelayanan yang profesional, berkualitas dan transparan.
Saat ini masih banyak yang yang belum mengerti tentang layanan referensi, mulai dari cara
menggunakan OPAC(Online Public Access Catalogue), cara mencari koleksi di rak, dan
peraturan jika koleksi yang ada di layanan referensi tidak boleh dipinjam dan hanya boleh
dibaca di tempat. Jika hal ini dibiarkan maka akan membuat pemustaka semakin kehilangan
minat untuk mengunjungi layanan referensi dan memiliki sedikit pemahaman tentang layanan
ini.

14
Kemudian berdasarkan faktor Growth, isu ini mendapatkan nilai 5 juga seperti 2
faktor lainnya karena jika isu ini tidak segera diatasi akan membuat penurunan jumlah
pengunjung layanan referensi. Selama ini layanan referensi sudah mengalami penurunan
jumlah pengunjung dari tahun ke tahun, maka jika tidak segera diatasi akan menyebabkan
penurunan pengunjung yang membuat layanan referensi semakin kurang termanfaatkan oleh
pemustaka. Berdasarkan hasil analisis dari kelima isu tersebut menggunakan metode AKPL
dan USG dapat disimpulkan bahwa isu utamanya adalah “Belum Optimalnya Layanan
Referensi”.

3.2 PENETAPAN PENYEBAB DAN DAMPAK ISU

3.2.1 Penetapan Penyebab Isu

Berdasarkan isu prioritas yang telah ditetapkan yaitu “Belum Optimalnya Layanan
Referensi” diperlukan analisis penyebab isu tersebut. Salah satu cara penetapan
penyebab isu menggunakan analisis diagram fishbone, seperti berikut :

Gambar 2. Diagram Fishbone

Berdasarkan data diagram fishbone seeperti diatas, dapat diketahui bahwa penyebab
terjadinya masalah / isu adalah sebagai berikut :

1. Kurangnya perhatian petugas pada layanan referensi


2. Kurangnya minat pengunjung perpustakaan pada layanan referensi
3. Belum ada SOP pada layanan referensi

15
4. Kurangnya monitoring dan evaluasi terhadap layanan referensi
5. Kurangnya pemanfaatan layanan referensi oleh pemustaka

3.2.2 Dampak Jika Isu Tidak Segera Diselesaikan

Dilihat dari analisis penyebab isu yang telah dilakukan dengan menggunakan
diagram fishbone, maka dampak yang akan terjadi jika permasalahan atau isu tersebut
tidak terselesaikan adalah sebagai berikut :

1. Menurunnya jumlah pengunjung layanan referensi


2. Kurangnya ketermanfaatan koleksi referensi
3. Menurunnya kualitas layanan referensi

3.3 GAGASAN PEMECAHAN ISU

Layanan referensi merupakan layanan yang menyediakan koleksi seperti almanak,


yearbook, ensiklopedia, kamus, atlas, direktori, biografi, terbitan berkala, data statistik,
jurnal, dan bibliografi. Koleksi yang ada di layanan referensi harganya termasuk kategori
mahal, sehingga untuk pemanfaatan koleksinya hanya boleh dibaca di tempat dan tidak
boleh dipinjam. Saat ini layanan referensi sudah mulai banyak ditinggalkan oleh
pemustakanya, karena adanya kemajuan dalam bidang teknologi. Saat ini hampir semua
orang menggunakan peta online seperti Google Maps dan Waze dalam mencari alamat
yang dituju. Selain itu, terdapat juga globe online seperti Google Earth. Jurnal, direktori
yearbook dan data statistik juga sudah mulai dilayankan secara online melalui website
sehingga untuk karya cetaknya lebih dikurangi. Kamus juga dapat diakses secara online
seperti Google Translate atau Cambridge Dictionary.
Dari kemajuan teknologi yang saya sebutkan diatas mengakibatkan banyaknya
pemustaka layanan referensi yang tidak lagi datang ke perpustakaan, dikarenakan mereka
bisa memenuhi kebutuhan informasinya hanya dengan bermodalkan komputer, laptop,
atau smartphone dan koneksi ke jaringan internet. Hal ini yang menyebabkan penurunan
jumlah pemustaka layanan referensi, ditambah lagi adanya pandemi Covid-19 yang
menyebabkan layanan referensi harus ditutup selama kurang lebih 2 (dua) tahun. Saat ini
perpustakaan sedang membangun kembali layanan referensi agar jumlah pengunjungnya
meningkat, koleksi yang dimanfaatkan oleh pemustaka semakin besar, dan meningkatkan
kualitas pelayanan referensi. Selama ini karena layanan referensi terbilang cukup sepi
pemustaka yang menyebabkan pelayanan yang ada juga belum optimal. Selain itu,

16
beberapa pengunjung yang datang juga masih awam dengan adanya layanan referensi,
sehingga perlu memperkenalkan tentang layanan informasi kepada pemustaka.
Berdasarkan isu utama yang terpilih, diperlukan suatu gagasan pemecahan isu untuk
mengatasi atau menyelesaikan isu utama sehingga tidak menyebabkan dampak yang tidak
diinginkan. Gagasan pemecahan isu merupakan solusi yang diberikan oleh ASN dalam
rangka memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas. Berdasarkan isu
belum optimalnya layanan referensi, terpilihlah gagasan pemecahan isu berupa
“Pembuatan SOP (Standard Operating Procedure) Bimbingan Pemustaka Pada
Layanan Referensi Di Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur”.
Dari adanya SOP ini, kita bisa membimbing pemustaka tentang cara menggunakan OPAC
(Online Public Access Catalogue), mencari koleksi di rak, dan beberapa informasi terkait
dengan layanan referensi. SOP pada layanan yang ada di perpustakaan difungsikan
sebagai acuan pustakawan dalam melayani pemustaka, sehingga pemustaka akan
mendapatkan pelayanan yang profesional dan berkualitas. Dengan adanya SOP ini,
diharapkan pustakawan bisa meningkatkan kualitas pelayanan sehingga pemustaka akan
datang lagi untuk berkunjung ke layanan referensi. Dari pelayanan yang berkualitas, akan
menimbulkan perasaan puas bagi pemustaka sehingga akan merekomendasikan layanan
referensi tersebut ke orang lain, sehingga jumlah pengunjung menjadi meningkat.
Tidak hanya itu dengan adanya SOP bimbingan pemustaka pada layanan
referensi akan lebih mengenalkan pemustaka terhadap layanan referensi khususnya
peraturan jika koleksi yang ada di layanan referensi tidak bisa dipinjam dan hanya boleh
dibaca di tempat. Dikarenakan selama ini masih banyak pemustaka ingin meminjam
koleksi yang ada pada layanan referensi. Sehingga dari pembuatan SOP bimbingan
pemustaka pada layanan referensi bisa didapatkan beberapa manfaat sekaligus seperti :
1. Pelayanan yang diberikan sudah sesuai standar yang ditetapkan
2. Pemustaka lebih mengenal tentang layanan referensi
3. Peningkatan pengunjung layanan referensi karena kualitas pelayanan yang baik
4. Meningkatnya pemanfaatan koleksi layanan referensi

Diharapkan dengan adanya rancangan aktualisasi ini akan membuat perubahan untuk layanan
referensi agar semakin lebih baik lagi dari hari ke hari dengan tetap mengamalkan nilai-nilai
dasar ASN serta memahami kedudukan dan peran sebagai seorang ASN.

17
3.3.1 Diagram Alur Kegiatan Pemecahan Isu

Proses kegiatan pemecahan isu dapat dilihat dari diagram alur di bawah ini:

ISU

Belum optimalnya layanan referensi Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur

GAGASAN PEMECAHAN ISU

Pembuatan SOP (Standard Operating Proceduree) Bimbingan Pemustaka Pada Layanan Referensi
Di Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur

RANGKAIAN KEGIATAN AKTUALISASI

1. Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan mentor terkait isu yang akan diangkat
menjadi rancangan aktualisasi
2. Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan coach terkait isu yang akan diangkat
menjadi rancangan aktualisasi
3. Penyampaian teknis pelaksanaan kegiatan aktualisasi kepada Kepala Bidang Pelayanan
Perpustakaan dan Informasi
4. Melakukan koordinasi dengan staf perpustakaan Seksi Layanan Perpustakaan terkait
pembuatan SOP bimbingan pemustaka layanan referensi
5. Melakukan pengukuran jumlah pengunjung dengan daftar hadir pengunjung
6. Penyusunan rancangan SOP
7. Melakukan pre-test terhadap pemustaka
8. Melakukan uji coba SOP
9. Melakukan post-test terhadap pemustaka
10. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan rancangan aktualisasi
11. Penyusunan laporan rancangan aktualisasi

HASIL

SOP bimbingan pemustaka pada layanan referensi di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi
Jawa Timur

18
3.3.2 Matriks Kegiatan Pemecahan Isu

Nama : Dwinta Kwanissara

Unit Kerja : Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur

Jabatan : Pustakawan Terampil

Identifikasi Isu : 1. Tidak melakukan shelving (penjajaran buku di rak) secara


rutin

2. Kurangnya promosi pada beberapa layanan perpustakaan

3. Belum optimalnya layanan referensi

4. Kurangnya rambu atau informasi di perpustakaan

5. Preservasi bahan pustaka

Isu Prioritas : Belum optimalnya layanan referensi

Gagasan Pemecahan Isu : Pembuatan SOP (Standard Operating Procedure) Bimbingan


Pemustaka Pada Layanan Referensi Di Dinas Perpustakaan
Dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur

19
Tabel 4. Matriks Rancangan Aktualisasi

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Hasil Kegiatan Nilai – Nilai Dasar Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai –
Visi & Misi Organisasi Nilai Organisasi

1 2 3 4 5 6 7
Melakukan 1. Mendapatkan isu Akuntabel : Visi : Cepat
1 1. Menyiapkan bahan
konsultasi dan yang terpilih dan Bertanggung jawab “Jawa Timur Gemar Mengidentifikasi isu
isu yang akan dibahas
koordinasi dengan rancangan dalam melaksanakan Membaca dan Tertib yang muncul dengan
dengan mentor
mentor terkait isu kegiatan tugas rancangan Kearsipan” cepat.
2. Menghubungi mentor
yang akan diangkat aktualisasinya aktualisasi yaitu dengan
untuk melakukan Efektif dan
menjadi rancangan 2. Mendapatkan melakukan konsultasi Misi :
diskusi terkait dengan EfiSeksin Kegiatan
aktualisasi jadwal konsultasi dengan mentor “Mewujudkan
pemilihan isu dan ini merupakan
dengan mentor Kompeten Masyarakat Jawa Timur
rancangan aktualisasi program yang dapat
3. Mendapatkan Melakukan konsultasi Gemar Membaca”.
3. Menjelaskan tentang memberikan
saran dan dengan menyiapkan Dengan melakukan
rancangan aktualisasi beberapa hasil
masukan terkait bahan diskusi terkait isu kegiatan aktualisasi di
dan meminta saran sekaligus.
rancangan dan rancangan tempat kerja maka akan
atau masukan mentor
aktualisasi dari aktualisasi sehingga turut serta meningkatkan
terhadap teknis Tanggap
mentor menunjukkan kesiapan kualitas dan kuantitas
pelaksanaan kegiatan Segera menganalisis

20
aktualisasi 4. Mendapatkan akan rancangan jasa dan layanan isu yang ada dan
4. Meminta persetujuan persetujuan aktualisasi informasi untuk segera memberikan
teknis pelaksanaan tentang rancangan mendukung terwujudnya solusi melalui
kegiatan aktualisasi aktualisasi yang Kolaboratif gemar membaca sebagai kegiatan aktualisasi
telah dipilih Melakukan kegiatan budaya masyarakat Jawa ini.
dengan berkolaborasi Timur. Transparan
terhadap mentor agar Memberikan
mendapatkan hasil yang pelayanan secara
terbaik. terbuka kepada
pemustaka sehingga
pemustaka
mendapatkan
pelayanan yang adil.

Akuntabel
Memiliki sikap
bertanggungjawab
untuk melaksanakan
kegiatan aktualisasi
dengan jujur guna
menyelesaikan isu
utama.

21
Responsif
Membicarakan isu
yag ada dengan
pihak terkait, yaitu
Kepala Bidang
Pelayanan
Perpustakaan dan
Informasi, serta
Subkoordinator dan
staff perpustakaan
Seksi Layanan
Perpustakaan
sehingga isu dapat
segera dipecahkan.
Melakukan 2. Mendapatkan isu Akuntabel : Visi : Cepat
2 1. Menyiapkan bahan
konsultasi dan yang terpilih dan Bertanggung jawab “Jawa Timur Gemar Mengidentifikasi isu
isu yang akan dibahas
koordinasi dengan rancangan dalam melaksanakan Membaca dan Tertib yang muncul dengan
dengan coach
coach terkait isu kegiatan tugas rancangan Kearsipan” cepat.
5. Menghubungi coach
yang akan diangkat aktualisasinya aktualisasi yaitu dengan
untuk melakukan Efektif dan
menjadi rancangan 3. Mendapatkan melakukan konsultasi Misi :
diskusi terkait dengan EfiSeksin Kegiatan
jadwal konsultasi dengan coach “Mewujudkan

22
aktualisasi pemilihan isu dan dengan coach Kompeten Masyarakat Jawa Timur ini merupakan
rancangan aktualisasi 4. Mendapatkan Melakukan konsultasi Gemar Membaca”. program yang dapat
6. Menjelaskan tentang saran dan dengan menyiapkan Dengan melakukan memberikan
rancangan aktualisasi masukan terkait bahan diskusi terkait isu kegiatan aktualisasi di beberapa hasil
dan meminta saran rancangan dan rancangan tempat kerja maka akan sekaligus.
atau masukan coach aktualisasi dari aktualisasi sehingga turut serta meningkatkan
terhadap teknis coach menunjukkan kesiapan kualitas dan kuantitas Tanggap
pelaksanaan kegiatan 5. Mendapatkan akan rancangan jasa dan layanan Segera menganalisis
aktualisasi persetujuan aktualisasi informasi untuk isu yang ada dan
7. Meminta persetujuan tentang rancangan mendukung terwujudnya segera memberikan
teknis pelaksanaan aktualisasi yang Kolaboratif gemar membaca sebagai solusi melalui
kegiatan aktualisasi telah dipilih Melakukan kolaborasi budaya masyarakat Jawa kegiatan aktualisasi
dengan mentor agar Timur. ini.
mendapatkan hasil yang Transparan
terbaik. Memberikan
pelayanan secara
terbuka kepada
pemustaka sehingga
pemustaka
mendapatkan
pelayanan yang adil.

23
Akuntabel
Memiliki sikap
bertanggungjawab
untuk melaksanakan
kegiatan aktualisasi
dengan jujur guna
menyelesaikan isu
utama.

Responsif
Membicarakan isu
yag ada dengan
pihak terkait, yaitu
Kepala Bidang
Pelayanan
Perpustakaan dan
Informasi, serta
Subkoordinator dan
staff perpustakaan
Seksi Layanan
Perpustakaan

24
sehingga isu dapat
segera dipecahkan.
Penyampaian teknis 1. Menyiapkan bahan 1. Mendapatkan isu Akuntabel : Visi : Cepat
3.
pelaksanaan isu yang akan dibahas yang terpilih Bertanggung jawab “Jawa Timur Gemar Mengidentifikasi isu
kegiatan aktualisasi dengan Kepala sekaligus dalam melaksanakan Membaca dan Tertib yang muncul dengan
kepada Kepala Bidang Pelayanan mejelaskannya. tugas rancangan Kearsipan” cepat.
Bidang Pelayanan Perpustakaan dan 2. Mendapatkan aktualisasi yaitu dengan Efektif dan
Perpustakaan dan Informasi jadwal waktu melakukan konsultasi Misi : EfiSeksin
Informasi untuk dengan Kepala Bidang “Mewujudkan Kegiatan ini
2. Menghubungi Kepala
berkonsultasi Pelayanan Perpustakaan Masyarakat Jawa Timur merupakan program
Bidang Pelayanan
dengan Kepala dan Informasi Gemar Membaca”. yang dapat
Perpustakaan dan
Bidang Pelayanan Dengan melakukan memberikan
Informasi dan
Perpustakaan dan Kompeten kegiatan aktualisasi di beberapa hasil
mencari jadwal yang
Informasi Melakukan konsultasi tempat kerja maka akan sekaligus.
tersedia untuk
3. Mendapatkan dengan menyiapkan turut serta meningkatkan
melakukan diskusi
bimbingan, saran bahan diskusi terkait isu kualitas dan kuantitas Tanggap
terkait dengan
dan masukan dari dan rancangan jasa dan layanan Segera menganalisis
pemilihan isu dan
Kepala Bidang aktualisasi sehingga informasi untuk isu yang ada dan
rancangan aktualisasi
Pelayanan menunjukkan kesiapan mendukung terwujudnya segera memberikan
3. Meminta saran dan
Perpustakaan dan dan kompetensi gemar membaca sebagai solusi melalui
masukan dari Kepala
Informasi budaya masyarakat Jawa kegiatan aktualisasi
Bidang Pelayanan

25
Perpustakaan dan 4. Mendapatkan Kolaboratif Timur. ini.
Informasi terhadap persetujuan terkait Melaksanakan kegiatan
teknis pelaksanaan rancangan dengan cara Transparan
kegiatan aktualisasi aktualisasi yang berkolaborasi dengan Memberikan
4. Meminta persetujuan sudah dipilih Kepala Bidang pelayanan secara
Kepala Bidang Pelayanan Perpustakaan terbuka kepada
Pelayanan dan Informasi agar pemustaka sehingga
Perpustakaan dan mendapatkan hasil yang pemustaka
Informasi teknis terbaik. mendapatkan
pelaksanaan kegiatan pelayanan yang adil.
aktualisasi
Akuntabel
Memiliki sikap
bertanggungjawab
untuk melaksanakan
kegiatan aktualisasi
dengan jujur guna
menyelesaikan isu
utama.

Responsif
Membicarakan isu

26
yag ada dengan
pihak terkait, yaitu
Kepala Bidang
Pelayanan
Perpustakaan dan
Informasi, serta
Subkoordinator dan
staff perpustakaan
Seksi Layanan
Perpustakaan
sehingga isu dapat
segera dipecahkan.
Melakukan 1. Memaparkan ide Akuntabel : Visi : Cepat
4. 1. Menyiapkan ide dan
koordinasi dengan dan gagasan Bertanggung jawab “Jawa Timur Gemar Mengidentifikasi isu
gagasan terkait
staf perpustakaan terkait dengan isu dalam melaksanakan Membaca dan Tertib yang muncul dengan
dengan isu dan
Seksi Layanan dan rancangan tugas rancangan Kearsipan” cepat.
rancangan aktualisasi.
Perpustakaan terkait aktualisasi aktualisasi yaitu dengan
2. Meminta saran, Efektif dan
pembuatan SOP 2. Mendapatkan melakukan konsultasi Misi :
masukan atau nasihat EfiSeksin Kegiatan
bimbingan saran dan dengan staf “Mewujudkan
agar rancangan ini merupakan
pemustaka layanan masukan dari staf, perpustakaan Masyarakat Jawa Timur
aktualisasi menjadi program yang dapat
referensi sehingga khususnya pada Seksi Gemar Membaca”.
lebih baik lagi memberikan

27
mendapatkan layanan perpustakaan Dengan melakukan beberapa hasil
gambaran terkait kegiatan aktualisasi di sekaligus.
aktualisasi Kompeten tempat kerja maka akan
gagasan. Melakukan konsultasi turut serta meningkatkan Tanggap
dengan menyiapkan ide kualitas dan kuantitas Segera menganalisis
dan gagasan rancangan jasa dan layanan isu yang ada dan
aktualisasi untuk informasi untuk segera memberikan
didiskusikan agar mendukung terwujudnya solusi melalui
mendapatkan hasil yang gemar membaca sebagai kegiatan aktualisasi
terbaik. budaya masyarakat Jawa ini.
Timur.
Kolaboratif Transparan
Melaksanakan kegiatan Memberikan
dengan cara pelayanan secara
berkolaborasi dengan terbuka kepada
staf perpustakaan pemustaka sehingga
khususnya pada Seksi pemustaka
layanan perpustakaan mendapatkan
untuk menghasilkan pelayanan yang adil.
pelayanan yang
Akuntabel
berkualitas
Memiliki sikap

28
bertanggungjawab
Harmonis untuk melaksanakan
Menghargai pendapat, kegiatan aktualisasi
masukan dan saran dari dengan jujur guna
staf perpustakaan. menyelesaikan isu
utama.

Responsif
Membicarakan isu
yag ada dengan
pihak terkait, yaitu
Kepala Bidang
Pelayanan
Perpustakaan dan
Informasi, serta
Subkoordinator dan
staff perpustakaan
Seksi Layanan
Perpustakaan
sehingga isu dapat
segera dipecahkan.

29
Melakukan 1. Mendapatkan data Akuntabel Visi : Cepat
5. 1. Menyiapkan data
pengukuran jumlah daftar hadir Melakukan pengukuran “Jawa Timur Gemar Mengidentifikasi isu
daftar hadir
pengunjung dengan pengunjung jumlah pengunjung Membaca dan Tertib yang muncul dengan
pengunjung layanan
daftar hadir layanan referensi dengan data yang Kearsipan” cepat.
referensi sebelum
pengunjung 2. Mendapatkan hasil sesungguhnya.
adanya SOP Efektif dan
rekapan jumlah Misi :
bimbingan pemustaka EfiSeksin Kegiatan
pengunjung Kompeten : “Mewujudkan
layanan referensi ini merupakan
layanan referensi Merekap hasil daftar Masyarakat Jawa Timur
2. Membuat rekapan program yang dapat
pengunjung layanan Gemar Membaca”.
hasil daftar hadir memberikan
referensi dengan teliti Dengan melakukan
pengunjung beberapa hasil
kegiatan aktualisasi di
sekaligus.
tempat kerja maka akan
turut serta meningkatkan
Tanggap
kualitas dan kuantitas
Segera menganalisis
jasa dan layanan
isu yang ada dan
informasi untuk
segera memberikan
mendukung terwujudnya
solusi melalui
gemar membaca sebagai
kegiatan aktualisasi
budaya masyarakat Jawa
ini.
Timur.

Transparan

30
Memberikan
pelayanan secara
terbuka kepada
pemustaka sehingga
pemustaka
mendapatkan
pelayanan yang adil.

Akuntabel
Memiliki sikap
bertanggungjawab
untuk melaksanakan
kegiatan aktualisasi
dengan jujur guna
menyelesaikan isu
utama.

Responsif
Membicarakan isu
yag ada dengan
pihak terkait, yaitu
Kepala Bidang

31
Pelayanan
Perpustakaan dan
Informasi, serta
Subkoordinator dan
staff perpustakaan
Seksi Layanan
Perpustakaan
sehingga isu dapat
segera dipecahkan.
Penyusunan Akuntabel : Visi : Cepat
6. 1. Mencari referensi 1. Mendapatkan
rancangan SOP Melaksanakan tugas “Jawa Timur Gemar Mengidentifikasi isu
terkait dengan SOP contoh atau
membuat SOP dengan Membaca dan Tertib yang muncul dengan
bimbingan pemustaka referensi SOP
penuh tanggung jawab. Kearsipan” cepat.
yang ada di layanan bimbingan
referensi pemustaka yang Efektif dan
Kompeten : Misi :
perpustakaan yang sudah ada dan EfiSeksin Kegiatan
Mencari referensi dan “Mewujudkan
sejenis. diterapkan di ini merupakan
contoh SOP dari Masyarakat Jawa Timur
2. Membuat rancangan perpustakaan yang program yang dapat
perpustakaan sejenis Gemar Membaca”.
penyusunan SOP sejenis memberikan
lainnya demi Dengan melakukan
berdasarkan dari (perpustakaan beberapa hasil
membuatkan SOP yang kegiatan aktualisasi di
referensi yang sudah umum). sekaligus.
berkualitas. tempat kerja maka akan
didapatkan. 2. Membuat SOP

32
bimbingan turut serta meningkatkan Tanggap
pemustaka pada Loyal : kualitas dan kuantitas Segera menganalisis
layanan referensi. Dengan sikap jasa dan layanan isu yang ada dan
bertanggung jawab dan informasi untuk segera memberikan
kompeten akan mendukung terwujudnya solusi melalui
menghasilkan sikap gemar membaca sebagai kegiatan aktualisasi
loyal terhadap budaya masyarakat Jawa ini.
organisasinya, yaitu Timur.
memberikan Transparan
kemampuan yang Memberikan
terbaik untuk pelayanan secara
memajukan organisasi. terbuka kepada
pemustaka sehingga
Adaptif : pemustaka
Mengakses contoh atau mendapatkan
referensi dari pelayanan yang adil.
perpustakaan sejenis
Akuntabel
lainnya dengan cara
Memiliki sikap
mengunjungi website
bertanggungjawab
atau mencari lewat
untuk melaksanakan
jurnal secara online.
kegiatan aktualisasi

33
dengan jujur guna
menyelesaikan isu
utama.

Responsif
Membicarakan isu
yag ada dengan
pihak terkait, yaitu
Kepala Bidang
Pelayanan
Perpustakaan dan
Informasi, serta
Subkoordinator dan
staff perpustakaan
Seksi Layanan
Perpustakaan
sehingga isu dapat
segera dipecahkan.
Melakukan pre-test 1. Membuat daftar Akuntabel : Visi : Cepat
7. 1. Menyiapkan
kepada pemustaka / pertanyaan untuk Melaksanakan kegiatan “Jawa Timur Gemar Mengidentifikasi isu
pertanyaan untuk
pengunjung kayanan pre-test pre-test dengan rasa Membaca dan Tertib yang muncul dengan
bahan pre-test kepada

34
referensi pemustaka terkait 2. Mendapatkan hasil bertanggung jawab dan Kearsipan” cepat.
dengan bimbingan pre-test dan jujur
Efektif dan
pemustaka pada melakukan Misi :
EfiSeksin Kegiatan
layanan referensi. analisis terhadap Kompeten : “Mewujudkan
ini merupakan
2. Menyebarkan pre-test hasilnya. Melakukan kegiatan Masyarakat Jawa Timur
program yang dapat
kepada pemustaka pre-test dengan Gemar Membaca”.
memberikan
atau pengunjung. profesional. Dengan melakukan
beberapa hasil
kegiatan aktualisasi di
sekaligus.
Adaptif : tempat kerja maka akan
Menggunakan google turut serta meningkatkan
Tanggap
form untuk kualitas dan kuantitas
Segera menganalisis
menyebarkan pre-test jasa dan layanan
isu yang ada dan
kepada pemustaka. informasi untuk
segera memberikan
mendukung terwujudnya
solusi melalui
Kolaboratif : gemar membaca sebagai
kegiatan aktualisasi
Saling bekerja sama budaya masyarakat Jawa
ini.
dengan sesama pegawai Timur.
dalam menyebarkan
Transparan
pre-test .
Memberikan
pelayanan secara
terbuka kepada

35
pemustaka sehingga
pemustaka
mendapatkan
pelayanan yang adil.

Akuntabel
Memiliki sikap
bertanggungjawab
untuk melaksanakan
kegiatan aktualisasi
dengan jujur guna
menyelesaikan isu
utama.

Responsif
Membicarakan isu
yag ada dengan
pihak terkait, yaitu
Kepala Bidang
Pelayanan
Perpustakaan dan
Informasi, serta

36
Subkoordinator dan
staff perpustakaan
Seksi Layanan
Perpustakaan
sehingga isu dapat
segera dipecahkan.
Melakukan uji coba Visi : Cepat
8. 1. Mensosialisasikan 1. Staf perpustakaan Akuntabel :
SOP bimbingan “Jawa Timur Gemar Mengidentifikasi isu
SOP bimbingan khususnya pada Melaksanakan tugas
pemustaka Membaca dan Tertib yang muncul dengan
pemustaka yang Seksi pelayanan dengan bertanggung
Kearsipan” cepat.
sudah dibuat kepada perpustakaan jawab dan jujur untuk
staf perpustakaan mendapatkan mencatat apa saja yang Efektif dan
Misi :
khususnya dibagian salinan SOP perlu disesuaikan EfiSeksin Kegiatan
“Mewujudkan
Seksi pelayanan bimbingan setelah adanya uji coba ini merupakan
Masyarakat Jawa Timur
perpustakaan pemustaka penerapan SOP. program yang dapat
Gemar Membaca”.
2. Melakukan uji coba layanan referensi memberikan
Dengan melakukan
pelayanan bimbingan 2. Mencatat apa saja Kompeten : beberapa hasil
kegiatan aktualisasi di
pemustaka dengan point penting yang Dapat memutuskan apa sekaligus.
tempat kerja maka akan
menggunakan SOP perlu diperhatikan. yang perlu dicatat dan
turut serta meningkatkan
yang sudah dibuat. diperhatian guna Tanggap
kualitas dan kuantitas
memberikan pelayanan Segera menganalisis
jasa dan layanan
yang berkualitas dan isu yang ada dan

37
profesional informasi untuk segera memberikan
mendukung terwujudnya solusi melalui
Kolaboratif : gemar membaca sebagai kegiatan aktualisasi
Bekerja sama dengan budaya masyarakat Jawa ini.
staf perpustakaan untuk Timur.
menghasilkan SOP Transparan
yang berkualitas Memberikan
pelayanan secara
Harmonis : terbuka kepada
Menghargai masukan pemustaka sehingga
dan nasihat setelah SOP pemustaka
diuji coba mendapatkan
pelayanan yang adil.

Akuntabel
Memiliki sikap
bertanggungjawab
untuk melaksanakan
kegiatan aktualisasi
dengan jujur guna
menyelesaikan isu
utama.

38
Responsif
Membicarakan isu
yag ada dengan
pihak terkait, yaitu
Kepala Bidang
Pelayanan
Perpustakaan dan
Informasi, serta
Subkoordinator dan
staff perpustakaan
Seksi Layanan
Perpustakaan
sehingga isu dapat
segera dipecahkan.
Melakukan post-test 1. Membuat daftar Akuntabel : Visi : Cepat
9. 1. Menyiapkan
kepada pemustaka pertanyaan untuk Melaksanakan kegiatan “Jawa Timur Gemar Mengidentifikasi isu
pertanyaan untuk
post-test post-test dengan rasa Membaca dan Tertib yang muncul dengan
post-test
3. Mendapatkan hasil bertanggung jawab dan Kearsipan” cepat.
2. Menyebarkan post-
post-test dan jujur
test kepada Efektif dan
melakukan Misi :
pemustaka atau EfiSeksin Kegiatan
analisis terhadap Kompeten : “Mewujudkan
pengunjung ini merupakan

39
hasilnya. Melakukan kegiatan Masyarakat Jawa Timur program yang dapat
post-test dengan Gemar Membaca”. memberikan
profesional. Dengan melakukan beberapa hasil
kegiatan aktualisasi di sekaligus.
Adaptif : tempat kerja maka akan
Menggunakan google turut serta meningkatkan Tanggap
form untuk kualitas dan kuantitas Segera menganalisis
menyebarkan post-test jasa dan layanan isu yang ada dan
kepada pemustaka. informasi untuk segera memberikan
mendukung terwujudnya solusi melalui
Kolaboratif : gemar membaca sebagai kegiatan aktualisasi
Saling bekerja sama budaya masyarakat Jawa ini.
dengan sesama pegawai Timur.
dalam menyebarkan Transparan
post-test . Memberikan
pelayanan secara
terbuka kepada
pemustaka sehingga
pemustaka
mendapatkan
pelayanan yang adil.

40
Akuntabel
Memiliki sikap
bertanggungjawab
untuk melaksanakan
kegiatan aktualisasi
dengan jujur guna
menyelesaikan isu
utama.
Responsif
Membicarakan isu
yag ada dengan
pihak terkait, yaitu
Kepala Bidang
Pelayanan
Perpustakaan dan
Informasi, serta
Subkoordinator dan
staff perpustakaan
Seksi Layanan
Perpustakaan
sehingga isu dapat

41
segera dipecahkan.
Melakukan 1. Mendapatkan Visi : Cepat
10. 1. Melakukan Akuntabel :
monitoring dan masukan atau “Jawa Timur Gemar Mengidentifikasi isu
monitoring terhadap Dalam melakukan
evaluasi terhadap feedback, baik dari Membaca dan Tertib yang muncul dengan
pelaksanaa SOP tugasnya bertanggung
pelaksanaan pemustaka Kearsipan” cepat.
bimbingan pemustaka jawab sampai proses
kegiatan aktualisasi maupun staf
2. Mengevaluasi evaluasi. Efektif dan
perpustakaan. Misi :
kelebihan dan EfiSeksin Kegiatan
2. Mendapatkan “Mewujudkan
kelemahan SOP yang Kompeten : ini merupakan
point-point Masyarakat Jawa Timur
telah diuji coba Mengetahui point-point program yang dapat
kelebihan maupun Gemar Membaca”.
termasuk apa saja yang menjadi memberikan
kekurangan SOP Dengan melakukan
menambahkan point- kekurangan dan beberapa hasil
yang telah dibuat kegiatan aktualisasi di
point yang sekiranya kelebihan sehingga sekaligus.
sehingga dapat tempat kerja maka akan
perlu. dapat membuat SOP
disesuaikan turut serta meningkatkan
yang sesuai dengan Tanggap
dengan SOP yang kualitas dan kuantitas
kebutuhan dan keadaan. Segera menganalisis
ada. jasa dan layanan
isu yang ada dan
informasi untuk
Berorientasi segera memberikan
mendukung terwujudnya
Pelayanan : solusi melalui
gemar membaca sebagai
Terus belajar dan kegiatan aktualisasi
budaya masyarakat Jawa
memberikan yang ini.
Timur.
terbaik untuk

42
pembuatan SOP Transparan
bimbingan pemustaka Memberikan
layanan referensi. pelayanan secara
terbuka kepada
Adaptif : pemustaka sehingga
Menyesuaikan apa yang pemustaka
dibutuhkan pemustaka mendapatkan
di era digital contohnya pelayanan yang adil.
dengan memberikan
Akuntabel
katalog layanan
Memiliki sikap
referensi dalam bentuk
bertanggungjawab
online.
untuk melaksanakan
kegiatan aktualisasi
dengan jujur guna
menyelesaikan isu
utama.
Responsif
Membicarakan isu
yag ada dengan
pihak terkait, yaitu
Kepala Bidang

43
Pelayanan
Perpustakaan dan
Informasi, serta
Subkoordinator dan
staff perpustakaan
Seksi Layanan
Perpustakaan
sehingga isu dapat
segera dipecahkan.
Penyusunan laporan 1. Terwujudnya Berorientasi Visi : Cepat
11. 1. Membuat draft
rancangan laporan rancangan Pelayanan : “Jawa Timur Gemar Mengidentifikasi isu
laporan rancangan
aktualisasi aktualisasi Terus melakukan yang Membaca dan Tertib yang muncul dengan
aktualisasi
2. Mendapatkan terbaik dalam hal ini Kearsipan” cepat.
2. Melakukan
masukan dan membuat laporan
bimbingan dengan Efektif dan
saran untuk aktualisasi Misi :
mentor atau coach EfiSeksin Kegiatan
laporan aktualisasi “Mewujudkan
3. Merevisi sesuai saran ini merupakan
3. Mendapatkan hasil Akuntabel : Masyarakat Jawa Timur
dan masukan mentor program yang dapat
yang terbaik Menyelesaikan laporan Gemar Membaca”.
atau coach memberikan
setelah merevisi rancangan aktualisasi Dengan melakukan
beberapa hasil
laporan aktualisasi dengan penuh semangat kegiatan aktualisasi di
sekaligus.
sesuai arahan tempat kerja maka akan

44
mentor dan coach Kompeten : turut serta meningkatkan Tanggap
Mengerahkan semua kualitas dan kuantitas Segera menganalisis
tenaga dan pikiran jasa dan layanan isu yang ada dan
untuk menyusn laporan informasi untuk segera memberikan
aktualisasi. mendukung terwujudnya solusi melalui
gemar membaca sebagai kegiatan aktualisasi
budaya masyarakat Jawa ini.
Timur. Transparan
Memberikan
pelayanan secara
terbuka kepada
pemustaka sehingga
pemustaka
mendapatkan
pelayanan yang adil.

Akuntabel
Memiliki sikap
bertanggungjawab
untuk melaksanakan
kegiatan aktualisasi
dengan jujur guna

45
menyelesaikan isu
utama.

Responsif
Membicarakan isu
yag ada dengan
pihak terkait, yaitu
Kepala Bidang
Pelayanan
Perpustakaan dan
Informasi, serta
Subkoordinator dan
staff perpustakaan
Seksi Layanan
Perpustakaan
sehingga isu dapat
segera dipecahkan.

46
3.3.3 Jadwal Kegiatan Rancangan Aktualisasi

Demi mewujudkan kegiatan rancangan aktuliasasi, diperlukan jadwal tersusun agar


rencana aktualisasi bisa terwujud sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Kegiatan
rancangan aktualisasi akan dilakukan selama off kampus. Berikut jadwal kegiatan rancangan
aktualisasi yang akan dilaksanakan :

Tabel 5. Jadwal Kegiatan Rancangan Aktualisasi

No Kegiatan Juli Agustus Sept


.
1 2 3 4 1 2 3 4 5 1
Melakukan konsultasi dan koordinasi
1.
dengan mentor dan coach terkait isu yang
akan diangkat menjadi rancangan aktualisasi
Melakukan konsultasi dan koordinasi
2.
dengan coach terkait isu yang akan diangkat
menjadi rancangan aktualisasi
Penyampaian teknis pelaksanaan kegiatan
3.
aktualisasi kepada Kepala Bidang Pelayanan
Perpustakaan dan Infomasi

4. Melakukan koordinasi dengan staf


perpustakaan Seksi Pelayanan Perpustakaan
terkait pembuatan SOP bimbingan
pemustaka layanan referensi

5. Melakukan pengukuran jumlah pengunjung


dengan daftar hadir pengunjung

6. Penyusunan rancangan SOP

7. Melakukan pre-test terkait bimbingan


pemustaka pada layanan referensi

8. Melakukan uji coba SOP

47
9. Melakukan post-test terhadap SOP
bimbingan pemustaka pada layanan
referensi
Melakukan monitoring dan evaluasi
10.
terhadap pelaksanaan kegiatan aktualisasi
Penyusunan laporan rancangan kegiatan
11.
aktualisasi

48
DAFTAR PUSTAKA

Fuad, Laksmi dkk. 2008. Manajemen Perkantoran Modern. Jakarta : Pernaka

Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 100 Tahun 2021, tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan Provinsi Jawa Timur

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia


Nomor 9 Tahun 2014, tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya

Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002, tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1971, tentang Ketentuan Pokok Kearsipan

Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007, tentang Perpustakaan

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014, tentang Aparatur Sipil Negara

49

You might also like