You are on page 1of 58

Pendataan

Kawasan Kumuh
Kawasan Perkotaan di Kecamatan Ajibarang, Banyumas
1 Pendahuluan

2 Tinjauan Teori dan Pustaka

3 Gambaran Umum Wilayah


Outline
Pembahasan
4 Metodologi Pekerjaan
1

Pendahuluan
Latar Belakang Maksud
Pesatnya pertumbuhan penduduk di perkotaan akibat pertumbuhan secara alami dan Maksud dari Pekerjaan Pendataan Kawasan Kumuh Perkotaan Kecamatan Ajibarang adalah
urbanisasi menyebabkan peningkatan kebutuhan hunian di perkotaan. Namun, belum tersusunnya database pendataan kawasan kumuh di Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas.
optimalnya manajemen efiiensi lahan perumahan di perkotaan menyebabkan berkembangnya
perumahan dan permukiman yang tidak layak, tidak teratur, bahkan ilegal. Tujuan
Tujuan dari Pekerjaan Pendataan Kawasan Kumuh Perkotaan Kecamatan Ajibarang adalah :
Pertumbuhan kawasan permukiman sangat rentan terhadap adanya perkembangan yang tidak 1. Tersusunnya data dasar kawasan kumuh di Kecamatan Ajibarang baik berupa peta, tabulasi
terkendali dan menyebabkan munculnya kawasan kumuh, yang seringkali berdampak lebih dan deskripsi jelas yang menguraikan karakteristik kawasan kumuh;
lanjut pada meningkatnya kesenjangan masyarakat dan rendahnya tingkat kesehatan 2. Teridentifikasinya kawasan kumuh di Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas
masyarakat. berdasarkan kriteria dan indikator dalam penentuan kawasan kumuh.

Dasar Hukum
1. Peraturan Pemerintah No.14 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman
2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 14/PRT/M/2018 tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 785).

Dasar Hukum
Undang-Undang Republik Indonesia no. 1 tahun 2011 tentang perumahan dan kawasan permukiman pasal 95 mengenai pencegahan disampaikan bahwa yang dimaksud pencegahan adalah
pencegahan terhadap tumbuh dan berkembangnya perumahan kumuh dan permukiman kumuh baru yang mencakup:
1. Ketidakteraturan dan kepadatan bangunan yang tinggi;
2. Ketidaklengkapan prasarana, sarana, dan utilitas umum;
3. Penurunan kualitas rumah, perumahan, dan permukiman, serta prasarana, sarana dan utilitas umum; dan
4. Pembangunan rumah, perumahan, dan permukiman yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang wilayah.
Ruang Lingkup P ekerjaan
1. Menyiapkan kebutuhan data yang sesuai terhadap lingkup materi pekerjaan;
2. Menyiapkan perangkat survei yang lebih cepat dan akurat sehingga menjamin terciptanya
hasil pendataan yang lebih baik, yaitu :
a) Peta kawasan studi;
b) Data sekunder yang berkaitan dengan materi dan lingkup pekerjaan;
c) Form kuesioner yang mudah dipahami dan berbobot;
d) Peralatan pendukung survei, seperti halnya digital camera, G PS , alat ukur dan
alat tulis.
3. Melakukan kompilasi data baik yang bersifat primer maupun sekunder;
4. Menyusun peta kawasan kumuh Kecamatan Ajibarang, yang terdiri dari beberapa peta tematik
minimal sebagai berikut :
a) Peta kawasan kumuh di Kecamatan Ajibarang;
b) Peta tingkat kekumuhan permukiman di Kecamatan Ajibarang;
c) Peta status kepemilikan lahan permukiman kumuh di Kecamatan Ajibarang;
Ruang Lingkup Wilayah d) Peta kondisi bangunan, kondisi jalan lingkungan, kondisi drainase lingkungan, kondisi

Lingkup wilayah pekerjaan Pendataan Kawasan Kumuh Perkotaan penyediaan air minum, kondisi pengelolaan air limbah, kondisi pengelolaan

Kecamatan Ajibarang yaitu mencakup wilayah administrasi Kecamatan persampahan, dan kondisi pengamanan kebakaran tiap Rukun Tetangga (RT);

Ajibarang e) Peta status sosial ekonomi tiap Rukun Tetangga (RT).


2

Tinjauan Teori &


Pustaka
Definisi Kumuh
Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 tentang perumahan dan kawasan permukiman
dijelaskan bahwa perumahan dan kawasan permukiman adalah satu kesatuan sistem yang
terdiri atas pembinaan, penyelenggaraan perumahan, penyelenggaraan kawasan
permukiman, pemeliharaan dan perbaikan, pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap
perumahan kumuh dan permukiman kumuh, penyediaan tanah, pendanaan dan sistem
pembiayaan, serta peran masyarakat.

P engaruh P ertumbuhan P ermukiman Kumuh


Growth of density (pertambahan penduduk)
Dengan adanya pertambahan jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan
jumlah keluarga, maka akan membawa masalah baru
Urbanization (Urbanisasi)
Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan menyebabkan arus migrasi desa ke kota
maupun dari luar kota ke pusat kota

Karakteristik P ermukiman Kumuh


1) Keadaan rumah pada permukiman kumuh terpaksa dibawah standar, rata-rata 6
m²/orang.
2) Permukiman ini secara fisik memberikan manfaat pokok, yaitu dekat tempat mencari
nafkah dan harga rumah juga murah (asas keterjangkauan) baik membeli atau
menyewa.
3) Kesempatan mendapatkannya atau aksesibilitas tinggi.

4) Fasilitas umum yang kondisinya dari tahun ke tahun semakin berkurang

5) Sanitasi lingkungan yang semakin menurun


6) Sifat extended family (keluarga besar) untuk menampung penambahan jumlah anggota
keluarga maka dibuat penambahan-penambahan ruang . (Gamal Rindarjono, 2010)
No. TIPOLOGI LOKASI
1. perumahan kumuh dan permukiman kumuh perumahan kumuh dan permukiman kumuh yang
di atas air berada di atas air, baik daerah pasang surut, rawa,
sungai ataupun laut.
2. perumahan kumuh dan permukiman kumuh perumahan kumuh dan permukiman kumuh yang
di tepi air berada tepi badan air (sungai, pantai, danau, waduk
dan sebagainya), namun berada di luar Garis
Sempadan Badan Air.
3. perumahan kumuh dan permukiman kumuh perumahan kumuh dan permukiman kumuh yang
di dataran rendah berada di daerah dataran rendah dengan kemiringan
lereng < 10%.
4. perumahan kumuh dan permukiman kumuh perumahan kumuh dan permukiman kumuh yang
di perbukitan berada di daerah dataran tinggi dengan kemiringan
lereng > 10 % dan < 40%
5. perumahan kumuh dan permukiman kumuh perumahan kumuh dan permukiman kumuh yang
di daerah rawan bencana terletak di daerah rawan bencana alam, khususnya
bencana alam tanah longsor, gempa bumi dan
banjir.
UU 1/2011 PP 14/2016 PERMENPUPR 14/PRT/M/2018
KEBIJAKAN TERKAIT
PERUMAHAN DAN PERUMAHAN DAN PENYELENGGARAAN PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS
PERMUKIMAN KUMUH KAWASAN PERMUKIMAN PERUMAHAN DAN KAWASAN TERHADAP PERUMAHAN KUMUH DAN
PERMUKIMAN PERMUKIMAN KUMUH
pencegahan terhadap tumbuh
dan berkembangnya Diatur mengenai pembangunan Pengawasan dan pengendalian dilakukan atas kesesuaian
perumahan dan permukiman dengan hunian berimbang. Dalam terhadap:
kumuh mencakup: peraturan pemerintah tersebut a) Perizinan, dilakukan pada tahap perencanaan dan
a) Ketidakteraturan dan dinyatakan bahwa pengembang tahap pembangunan perumahan dan permukiman
kepadatan bangunan yang membangun rumah mewah b) Standar teknis, dilakukan pada tahap perencanaan
yang tinggi; wajib membangun rumah dan tahap pembangunan perumahan dan
b) Ketidaklengkapan menengah dan rumah sederhana permukiman
prasarana, sarana, dan dalam satu hamparan atau dalam c) Kelaikan fungsi, dilakukan pada tahap pemanfaatan
utilitas umum; satu kabupaten/kota, namun perumahan dan permukiman berdasarkan perizinan.
c) Penurunan kualitas dalam pelaksanaannya ternyata
rumah, perumahan, dan ada keberatan dari sejumlah
permukiman, serta pengembang karena merasa Kesesuaian terhadap standar teknis dan kelaikan fungsi
prasarana, sarana dan dirugikan akibat harga lahan yang dilakukan terhadap pemenuhan standar teknis,
utilitas umum; dan berbeda di setiap daerah diantaranya:
d) Pembangunan rumah, a. Bangunan gedung
perumahan, dan b. Jalan lingungan
permukiman yang tidak c. Penyediaan air minum
sesuai dengan rencana d. Drainase lingkungan
tata ruang wilayah. e. Pengelolaan air limbah
f. Perngelolaan persampahan
g. Proteksi kebakaran

Pengawasan dan pengendalian permukiman kumuh


dilakukan dengan cara:
a. Pemantauan
b. Evaluasi
c. Pelaporan
3

Gambaran Umum
Wilayah
KONDISI UMUM DAN FISIK
WILAYAH KAB. BANYUMAS Total Penduduk Bumi dan kekayaan Kabupaten Banyumas masih tergolong potensial
1.789.630 jiwa karena terdapat pegunungan Slamet dengan ketinggian puncak dari
Luas Wilayah permukaan air laut sekitar 3.400 meter dan masih aktif.
1327,59 KM2

Iklim dan Cuaca


Karena terletak di belahan selatan khatulistiwa maka keadaan cuaca & iklim
Kabupaten Banyumas adalah iklim tropis basah. Tekanan udara rata-rata
antara 1.001 mbs, dengan suhu udara berkisar antara 21,4 derajat C - 30,9
derajat C.

Ketinggian
Dilihat dari segi ketinggian di atas permukaan laut, wilayah kecamatan yang
termasuk kategori pegunungan adalah Kecamatan Gumelar dengan
ketinggian 420 meter. Diikuti Kecamatan Sumbang setinggi 320 meter,
Kecamatan Baturraden 300 meter, dan Kecamatan Cilongok 230 meter.
Untuk wilayah paling rendah terletak di Kecamatan Kemranjen dengan
301 Desa ketinggian hanya 15 meter di atas permukaan laut.

30 Kelurahan
27 Kecamatan
KONDISI UMUM DAN FISIK
WILAYAH KEC. AJIBARANG Total Penduduk
Secara umum, Kecamatan Ajibarang merupakan salah satu kecamatan
102.326 jiwa
yang menjadi akses masuk ke Pusat Kabupaten Banyumas.
Kecamatan ini memiliki kegiatan yang beragam seperti industri, pertanian,
Luas Wilayah permukiman dan perdagangan dan jasa.
6648,08 KM2

Luas Wilayah menurut Penggunaan Tanah (Ha)


3000
2702.34

2500

2000
1456.8 1468.79
1500

1000
604.08
416.07
500

Tanah Sawah Tanah Kering Hutan Negara Perkebunan Rakyat Lain - lain

Memiliki Memiliki
15 Desa 5,01 % dari Kab 15 Desa
Banyumas
KONDISI UMUM DAN FISIK
WILAYAH KEC. AJIBARANG Total Penduduk
4924 jiwa Desa Pandansari

Luas Wilayah Desa Pandansari memiliki lokasi yang berdekatan dengan pusat kecamatan
198,91 KM2 sehingga termasuk kedalam Kawasan perkotaaan di Kecamatan Ajibarang.
Karakteristik pada desa ini cenderung diperuntukan untuk Kawasan
penunjang permukiman.
Secara umum permasalahan yang dimiliki Desa ini terkait sanitasi
KAWASAN KUMUH DI
DESA PANDANSARI
PETA BLOK 1
KONDISI BANGUNAN GEDUNG
DESA PANDANSARI 1
2

2
PETA BLOK 1
KONDISI JALAN LINGKUNGAN
DESA PANDANSARI 1

2
2
1
PETA BLOK 1
KONDISI PENYEDIAAN AIR MINUM
DESA PANDANSARI
1

1
PETA BLOK 1
KONDISI DRAINASE LINGKUNGAN
DESA PANDANSARI
1

1
2
PETA BLOK 1
KONDISI PENGELOLAAN AIR LIMBAH
DESA PANDANSARI
1

1
PETA BLOK 1
KONDISI PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
DESA PANDANSARI
1

2
1

2
PETA BLOK 1
KONDISI PROTEKSI KEBAKARAN
DESA PANDANSARI
1
2

1
KONDISI UMUM DAN FISIK
WILAYAH KEC. AJIBARANG Total Penduduk
8443 jiwa Desa Ajibarang Kulon

Luas Wilayah Desa ini merupakan pusat kegiatan yang dimiliki oleh Kecamatan Ajibarang.
261,60 KM2 Ada beberapa jenis kegiatan yang ditampung oleh desa ini seperti pusat
pemerintahan kecamatan, perdagangan, dan permukiman.
Desa ini dilalui oleh Jalan Kolektor yang dilalui oleh kendaraan besar.
Keterarutan permukiman menjadi salah satu isu pada desa ini.
Permukiman pada desa ini sudah cukup teratur dan akses ke setiap rumah
tidak susah.
KAWASAN KUMUH DI
DESA AJIBARANG KULON
PETA RT 03 RW 06
BANGUNAN GEDUNG
DESA AJIBARANG KULON

1
1
PETA RT 03 RW 06
JARINGAN JALAN
DESA AJIBARANG KULON

1
PETA RT 03 RW 06
JARINGAN LIMBAH
DESA AJIBARANG KULON

1
1
PETA RT 03 RW 06
JARINGAN AIR BERSIH
DESA AJIBARANG KULON

1
1
PETA RT 03 RW 06
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
DESA AJIBARANG KULON

1
1
PETA RT 03 RW 06
PENGELOLAAN AIR LIMBAH
DESA AJIBARANG KULON

1
1
PETA RT 03 RW 06
PROTEKSI KEBAKARAN
DESA AJIBARANG KULON

1
KONDISI UMUM DAN FISIK
WILAYAH KEC. AJIBARANG Total Penduduk
5870 jiwa Desa Ajibarang Wetan

Luas Wilayah Desa ini berbatasan langsung dengan Desa Ajibarang Kulon. Pada desa ini
169,42 KM2 didominasi oleh permukiman.
Pada desa ini ditermukan beberapa isu yang cukup menarik, seperti adanya
penumpukan sampah yang berlokasi di samping sungai. Masyarakat sudah
terbiasa membuang sampah ke bantaran sungai dan membakar nya. Tidak
hanya itu, permukiman di desa ini cenderung masih kumuh untuk beberapa
lokasi. Baik dari segi bangunan nya, sanitasi, dan persampahannya.
KAWASAN KUMUH DI
DESA AJIBARANG WETAN
1

3
PETA RT 01
KONDISI BANGUNAN GEDUNG
DESA AJIBARANG WETAN
1

PETA RT 01
KONDISI JALAN LINGKUNGAN
DESA AJIBARANG WETAN
1

PETA RT 01
KONDISI PENYEDIAAN AIR MINUM
DESA AJIBARANG WETAN
1

2
PETA RT 01
KONDISI DRAINASE LINGKUNGAN
DESA AJIBARANG WETAN
1

PETA RT 01
KONDISI PENGOLAHAN AIR LIMBAH
DESA AJIBARANG WETAN
1

PETA RT 01
KONDISI PERSAMPAHAN
DESA AJIBARANG WETAN
1

PETA RT 01
KONDISI PROTEKSI KEBAKARAN
DESA AJIBARANG WETAN
KONDISI UMUM DAN FISIK
WILAYAH KEC. AJIBARANG Total Penduduk
7446 jiwa Desa Pancasan

Luas Wilayah Desa ini merupakan salah satu desa penunjang untuk kegiatan di
197,78 KM2 Kecamatan Ajibarang.
Yang menjadi sorotan kami terhadap desa ini adalah adanya industri
pembuatan genteng yang jika tidak dilakukan penataan akan menimbulkan
kekumuhan baik dari sanitasi ataupun keteraturan bangunan serta terkait
kondisi jarignan jalan.
KAWASAN KUMUH DI
DESA PANCASAN
PETA RT 03 RW 02
KONDISI BANGUNAN
1
DESA PANCASAN

2
PETA RT 03 RW 02
JALAN LINGKUNGAN
1
DESA PANCASAN

1
PETA RT 03 RW 02
PENYEDIAAN AIR MINUM 1
DESA PANCASAN

1
2

2
PETA RT 03 RW 02
DRAINASE LINGKUNGAN
1
DESA PANCASAN

1
PETA RT 03 RW 02
PENGELOLAAN AIR LIMBAH
1
DESA PANCASAN

1
PETA RT 03 RW 02
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
1
DESA PANCASAN

1
PETA RT 03 RW 02
PROTEKSI KEBAKARAN
1
DESA PANCASAN

1
4

Metodologi
Pekerjaan
Pendekatan
1. ...
2. ...
3. ...
4. ...
ASPEK KRITERIA PARAMETER SKOR
1. KONDISI BANGUNAN GEDUNG a. Ketidakteraturan Bangunan 76%-100% bangunan pada lokasi tidak memiliki keteraturan 5
51%-75% bangunan pada lokasi tidak memiliki keteraturan 3
25%-50% bangunan pada lokasi tidak memiliki keteraturan 1
b. Kepadatan Bangunan 76% - 100% bangunan memiliki kepadatan tidak sesuai 5
ketentuan
51%-75% bangunan memiliki kepadatan tidak sesuai ketentuan 3
25%-50% bangunan memiliki kepadatan tidak sesuai ketentuan 1
C. Ketidaksesuaian dengan Persyaratan Teknis Bangunan 76% - 100% bangunan pada lokasi tidak memenuhi persyaratan 5
teknis
51% - 75% bangunan pada lokasi tidak memenuhi persyaratan 3
teknis
25% - 50% bangunan pada lokasi tidak memenuhi persyaratan 1
teknis
2. Kondisi Jalan Lingkungan a. Cakupan Pelayanan Jalan Lingkungan 76% - 100% area tidak terlayani oleh jaringan jalan lingkungan 5
51% - 75% area tidak terlayani oleh jaringan jalan lingkungan 3
25% - 50% area tidak terlayani oleh jaringan jalan lingkungan 1
b. Kualitas Permukaan Jalan lingkungan 76% - 100% area memiliki kualitas permukaan jalan yang buruk 5
51% - 75% area memiliki kualitas permukaan jalan yang buruk 3
25% - 50% area memiliki kualitas permukaan jalan yang buruk 1
ASPEK KRITERIA PARAMETER SKOR
3. Kondisi Penyediaan Air Minum a. Ketersediaan Akses Aman Air Minum 76% - 100% Populasi tidak dapat mengakses air minum yang 5
aman
51% - 75% Populasi tidak dapat mengakses air minum yang 3
aman
25% - 50% Populasi tidak dapat mengakses air minum yang 1
aman
b. Tidak terpenuhinya Kebutuhan Air Minum 76% - 100% Populasi tidak terpenuhi kebutuhan air minum 5
minimalnya
51% - 75% Populasi tidak terpenuhi kebutuhan air minum 3
minimalnya
25% - 50% Populasi tidak terpenuhi kebutuhan air minum 1
minimalnya
4. Kondisi Drainase Lingkungan a. Ketidakmampuan Mengalirkan Limpasan Air 76% - 100% area terjadi genangan > 30 cm, > 2 jam > 2x setahun 5
51% - 75% area terjadi genangan > 30 cm, > 2 jam > 2x setahun 3
25% - 50% area terjadi genangan > 30 cm, > 2 jam > 2x setahun 1
b. Ketidaktersediaan Drainase 76% - 100% area tidak tersedia drainase lingkungan 5
51% - 75% area tidak tersedia drainase lingkungan 3
25% - 50% area tidak tersedia drainase lingkungan 1
c. Kualitas Konstruksi Drainase 76% - 100% area memiliki kualitas konstruksi drainase 5
lingkungan buruk
51% - 75% area memiliki kualitas konstruksi drainase lingkungan 3
buruk
25% - 50% area memiliki kualitas konstruksi drainase lingkungan 1
buruk
ASPEK KRITERIA PARAMETER SKOR
7. Kondisi Proteksi Kebakaran a. Ketidaktersediaan Prasarana Proteksi Kebakaran 76% - 100% area tidak memiliki prasarana proteksi kebakaran 5
51% - 75% area tidak memiliki prasarana proteksi kebakaran 3
25% - 50% area tidak memiliki prasarana proteksi kebakaran 1
b. Ketidaktersediaan Sarana Proteksi Kebakaran 76% - 100% area tidak memiliki sarana proteksi kebakaran 5
51% - 75% area tidak memiliki sarana proteksi kebakaran 3
25% - 50% area tidak memiliki sarana proteksi kebakaran 1
Terimakasih

You might also like