You are on page 1of 20

MAKALAH

TEORI FLORENCE NIGHTINGALE

Dosen pembimbing:
Ns. Devi Herlina,M.Kep

Disusun oleh:

KELOMPOK 1
1. Delfia septiarni 2022101440012
2. Diva ramadhani 2022101440016
3. Delfa flourenza 2022101440011
4. Eliza amanda F 2022101440018
5. Hanif adlan 2022101440024
6. Vilka agustia 2022101440067
7. Zaliya yulyana 2022101440069
8. Zeti nurmalina 2022101440070

JURUSAN KEPERAWATAN

AKPER BINA INSANI SAKTI

SUNGAI PENUH TA.2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya. Atas berkat rahmat dan hidayat-Nya serta berbagai upaya, tugas makalah mata
kuliah Pendidikan konsep dasar keperawatan yang membahas tentang teori floren nighttingle.

Dalam penyusunan makalah ini, ditulis berdasarkan buku yang berkaitan dengan konsep
dasar keperawatan dan serta informasi dari media massa yang berhubungan dengan konsep
dasar keperawatan. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna. Untuk itu
diharapkan berbagai masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaannya.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat membawa manfaat untuk pembaca.

Sungai penuh, 03 oktober 2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1

1.1 Latar belakang.............................................................................................................1


1.2 Rumusan penulisan.....................................................................................................1
1.3 Tujuan penulisan.........................................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan.......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................3

2.1Latar belakang teori/sejarah...............................................................................3


2.2 Sumber teori untuk pengembangan teori............................................................9
2.3 Konsep Umum dan definisi...............................................................................9
2.4 Paradigma Keperawatan Teori F.Nightingale...................................................11
2.5 Aplikasi Proses Keperawatan............................................................................13

BAB III PENUTUP .......................................................................................................................16

3.1 kesimpulan...................................................................................................................16
3.2 Saran............................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Era modern keperawatan ialah era perkembangan sistematik dari keperawatanmenuju


kepada keperawatan sebagai profesi. Bermula dari pandangan dan pernyataandari Florence
Nightingale yang mempunyai visi yang sangat maju tentangkeperawatan dalam
perkembangan teori keperawatan (Kusnanto, 2004).Teori keperawatan berperan dalam
membedakan keperawatan dengan disiplinilmu lain dan bertujuan untuk menggambarkan,
menjelaskan, memperkirakan, danmengontrol hasil asuhan atau pelayanan keperawatan
yang dilakukan. Teorikeperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep dalam
keperawatansehingga model keperawatan ini mengadung arti aplikasi dari struktur
keperawatanitu sendiri yang memungkinkan perawat untuk menerapkan cara mereka
bekerjadalam batas kewenangan sebagai perawat.

Konsep Keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptualatau


model keperawatan. Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara
untukmemandang situasi dan kondisi pekerjaan yang melibatkan perawat di
dalamnya.Model konseptual keperawatan memperlihatkan petunjuk bagi organisasi
dimana perawat mendapatkan informasi agar mereka peka terhadap apa yang terjadi
padasuatu saat dengan apa yang terjadi pada suatu saat juga dan tahu apa yang harus
perawat kerjakan. Pandangan model konsep dan teori ini merupakan gambaran dari bentuk
pelayanan keperawatan yang akan diberikan dalam memenuhi kebutuhandasar manusi
berdasarkan tindakan dan lingkup pekerjaan dengan arah yang jelasdalam pelayanan
keperawatan

Dalam keperawatan terdapat beberapa model konsep keperawaratan berdasarkan


pandangan ahli dalam bidang keperawatan,yang memiliki keyakinan,dan nilai
yangmendasarinya,tujuan yang hendak dicapai serta pengetahuan dan keterampilan yang
ada.dan salah satunya adalah “Model Konsep Dan Teori Keperawatan Florence Nightingale.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana latar belakang teori Florence Nightingale


2. Apa definisi dan konsep mayor dari teori Florence Nightingale
3. Bagaimana penjelasan skema/bagan model konseptual teoriFlorenceNightingale?
4. Bagaimana aplikasi model konseptual Florence Nightingale dalamkeperawatan?

1
1.3 Tujuan

Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah

1. Untuk mengetahui latar belakang dan teori sejarah dari teorikeperawatan menurut
Florence nightingel
2. Untuk mengetahui sumber teori untuk pengembangan teori
3. Untuk mengetahui konsep umum dan definisi dari teori modernFlorence nightingel
4. Untuk mengetahui penggunaan temuan empiris dari teori keperawatanmenurut
Florence nightingle
5. Untuk mengetahui paradigma keperawatan dari Florence nightingle
6. Untuk mengetahui aplikasi teori keperawatan menurut Florencenightingle

1.4 Manfaat

Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah :

1. Memberi pengetahuan kepada mahasiswa tentang latar belakang dansejarah dari


teori keperawatan menurut Florence Nightingale
2. Memberi informasi kepada mahasiswa tentang sumber teori untuk pengembangan
teori
3. Memberi informasi kepada mahasiswa tentang konsep umum dan definisidari teori
modern Florence nightingel
4. Memberi informasi kepada mahasiswa tentang penggunaan temuanempiris dari
teori keperawatan menurut Florence Nightingale
5. Memberi informasi kepada mahasiswa tentang paradigma keperawatandari Florence
Nightingale 6.Memberi pengetahuan kepada mahasiswa tentang aplikasi
teorikeperawatan menurut Florence Nightingale

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Latar belakang teori/sejarah

Florence Nightingale lahir tanggal 12 Mei 1820 di Florence, Italia, dalam suatu perjalanan
panjang keliling Eropa. Nama depannya, Florence merujuk kepada kota kelahirannya,
Firenze dalam bahasa Italia atau Florence dalam bahasa Inggris. Florence Nightingale
memiliki seorang kakak perempuan bernama Parthenope. Beliau adalah seorang anak
bangsawan Inggris yang kaya, beradab dan bercita-cita tinggi yang bernama William
Edward Nightingale.

Semasa kecilnya ia tinggal di Lea Hurst, sebuah rumah besar dan mewahmilik ayahnya,
William Edward Nightingale yang merupakan seorang tuan tanahkaya di Derbyshire,
London, Inggris. Sementara ibunya adalah keturunan ningratdan keluarga Nightingale
adalah keluarga terpandang. Ia belajar bermacam-macam bahasa yaitu bahasa Latin,
Yunani, Perancis, dan lain-lain. Ia senangmemelihara binatang yang sakit, selain itu ia
senang bersama ibunya mengunjungiorang miskin yang sakit serta rajin beribadah.

Pada masa remaja mulai terlihat perilaku Florence dan kakaknya yangkontras. Kakaknya,
Parthenope, hidup sesuai dengan martabatnya sebagai putriseorang tuan tanah karena pada
masa itu wanita ningrat, kaya, dan berpendidikanaktifitasnya cenderung bersenang-senang
saja dan malas, sementara Florencesendiri lebih banyak keluar rumah dan membantu warga
sekitar yangmembutuhkan. Pada suatu ketika, pada saat Florence berdoa dengan hikmat
iamendengar suara Tuhan bahwa dalam hidupnya menanti sebuah tugas. Pada saatitu
Folrence berusia tujuh belas tahun. Akhirnya Pada tanggal 7 Februari 1837 diamenulis di
buku hariannya tentang pengalamannya itu dengan judul “Tuhan berbicara kepadaku dan
memanggilku untuk melayani-Nya. Tetapi pelayanan apa?”

Dia menyadari bahwa dirinya merasa bersemangat dan sangat bersukacita bukan karena
status sosial keluarganya yang kaya tetapi merasa bersemangatdisaat ia merawat keluarga-
keluarga miskin yang hidup di gubuk gubuk sekitarrumah keluarganya serta ia sangat
gemar mengunjungi pasien-pasien di berbagaiklinik dan rumah sakit.

Sebagai keluarga yang berasal dari kalangan mapan, keinginan Florenceuntuk berkarier
sebagai perawat mendapat tantangan keras. Ibu dan kakaknyasangat keberatan dengan
jalur yang hendak ditempuh Florence. Sedangkanayahnya, meski mendukung kegiatan
kemanusiaan yang dilakukan putrinya ini. juga tidak ingin Florence menjadi perawat.

3
Karena pada masa itu, pekerjaansebagai perawat memang dianggap pekerjaan yang hina.
Adapun alasannyaadalah sebagai berikut:

a. Perawat disamakan dengan wanita tuna susila atau “buntut” (keluarga tentara yang
miskin) yang mengikuti ke mana tentara pergi,

b. Profesi perawat banyak berhadapan langsung dengan tubuh dalam keadaanterbuka


sehingga profesi ini dianggap sebagai profesi yang kurang sopan untukwanita baik-baik,
selain itu banyak pasien memperlakukan wanita yang tidak berpendidikan yang berada di
rumah sakit dengan tidak sopan (tidak senonoh)

c. Perawat di Inggris pada masa itu lebih banyak laki-laki daripada perempuan karena
alasan-alasan di atas

d. Perawat masa itu lebih sering berfungsi sebagai tukang masak dibandingkanmenjalankan
tugasnya sebagai seorang perawat.

Meskipun mengahadapi hambatan dari keluarga dan alasan-alasan Florencetetap memiliki


keinginan yang kuat untuk menjadi seorang perawat. Ketika berumur 20 tahun Florence
meminta izin kepada orang tuanya untuk bekerja dirumah sakit dan belajar tentang
keperawatan. Akan tetapi orang tuanya tetap tidak mengijinkannya karena keadaan rumah
sakit pada saat itu sangaatmemprihatinkan me. Walaupun ndapat larangan dari kedua
orang tuanya semangat Florence untuk menjadi perawat tidak hilang.

Pada suatu hari nenek Florence sakit. Saat itu Florence mendapat kesempatan untuk
merawat neneknya sampai pada akhirnya beliau meninggal.Dengan pengalaman merawat
neneknya tersebut bertambahlah pengalamanFlorence dalam merawat orang sakit. Florence
berpendapat bahwa ia perlumenuntut ilmu agar dapat menjalankan pekerjaan perawat
dengan baik karenamenolong sesama manusia sama halnya dengan mengabdikan diri
kepada Tuhan.Florence bertanya kepada seorang dokter tamu dari Amerika, Dr. Samuel
Howe,“Apakah pantas bagi seorang gadis Inggris mencurahkan hidupnya untuk
menjadiseorang perawat?” Dr. Samuel Howe menjawab, “Di Inggris, semua yang tidak
biasa dianggap tidak layak. Tetapi bukanlah sesuatu yang tidak mungkin terjadiatau tidak
wajar bagi seorang wanita terhormat bila melakukan suatu pekerjaan yang membawa
kebaikan bagi orang lain.”

Florence sering bertanya-tanya, mengapa gereja Protestan tidak sepertiCatholic Sisters of


Charity yang memberikan jalan bagi para wanita untukmencurahkan hidupnya dengan
melayani orang lain. Dr. Howe menceritakan kepadanya tentang Kaiserworth di Jerman,
didirikan oleh Pendeta Theodor Fliedner. Tempat itu mempunyai rumah sakit yang
dilengkapi ratusan tempattidur, sekolah perawatan bayi, sebuah penjara berpenghuni dua
belas orang,sebuah rumah sakit jiwa untuk para yatim, sekolah untuk melatih para guru,

4
Dan sekolah pelatihan untuk para perawat disertai ratusan diaken. Setiap kegiatanselalu
diikuti dengan doa.

Florence sangat tertarik dan bersemangat menanggapicerita Dr. Howe dan mengatakan
bahwa Kaiserworth adalah tujuannya. Pada bulan Juli 1850 saat ia telah berusia 30 tahun,
Florence pergi ke Kaiserworth diJerman. Setahun kemudian, dia pulang ke rumah dan
tinggal selama tiga bulan.Dia pulang dengan sikap baru. Sekarang dia tahu bahwa dirinya
harus membebaskan diri dari kehidupannya yang terkekang.

Tiga tahun kernudian, dia melaksanakan pekerjaan keperawatannya yang pertama sebagai
pengawas di Institute for the Care for Sick Gentle Woman inDistressed Circumstances. Dia
memasukkan pemikiran-pemikiran baru ke dalaminstitusi itu dan menerapkan beberapa
ide yang revolusioner, seperti pipa air panas ke setiap lantai, elevator untuk mengangkut
makanan pasien, dan para pasien dapat langsung memanggil para perawat dengan
menekan bel.

Dia juga menetapkan bahwa institusi tersebut bukan institusi sekte,institusi tersebut
menerima semua pasien dari semua denominasi dan agama. Disini florence beragumentasi
sengit dengan Komite Rumah Sakit karena mereka menolak pasien yang beragama Katolik.
Florence mengancam akan mengundurkan diri, kecuali bila komite ini merubah peraturan
tersebut dan memberinya izin tertulis berbunyi; “rumah sakit akan menerima tidak saja
pasien yang beragama Katolik, tetapi juga Yahudi dan agama lainnya, serta
memperbolehkan mereka menerima kunjungan dari pendeta-pendeta mereka,termasuk
rabi, dan ulama untuk orang Islam”

Menanggapi anccaman Florence ini, Komite Rumah Sakit pada akhirnya merubah
peraturan tersebut sesuai permintaan Florence.

A. Peran Florence Nightingale pada Perang Krimea


Pada tahun 1854, ketika Inggris dan Perancis mengumumkan perangterhadap
Rusia untuk menguasai Krimea dan Konstantinopel (pintu gerbangmenuju Timur
Tengah). Banyak prajurit yang gugur dalam pertempuran, namunyang lebih
menyedihkan lagi adalah tidak adanya perawatan untuk para prajurityang sakit
danluka-luka.

Keadaan memuncak ketika seorang wartawan bernama William Russel pergi ke


Krimea. Dalam tulisannya untuk harian TIME wartawan tersebutmenuliskan
bagaimana prajurit-prajurit yang luka bergelimpangan di tanah tanpa diberi
perawatan sama sekali dan bertanya, “Apakah Inggris tidak memiliki wanita yang
mau mengabdikan dirinya dalam melakukan pekerjaan kemanusiaan yang mulia
ini?”.

5
Hati rakyat Inggris pun tergugah oleh tulisan tersebut. Florence merasasaatnya telah tiba
abgi dirinya untuk bertindak, ia pun menulis surat kepadamenteri perang saat itu, Sidney
Herbert, untuk menjadi sukarelawan di perangkrimea.

Pada pertemuan antara Florence dan Sidney Herbert terungkap bahwaFlorence adalah satu-
satunya wanita yang mendaftarkan diri. Dijelaskan bahwa banyak prajurit-prajurit yang
mati di Krimea bukan karena peluru ataupun bom,namun hal tersebut disebabkan karena
tidak adanya perawatan, dan perawat priayang ada jumlahnya tidak memadai. Ia meminta
Florence untuk memimpin gadis-gadis sukarelawan dan Florence menyanggupinya.

Sebagai Menteri Perang, Sidney Herbert meminta Florence untukmengepalai sebuah tim
perawat bagi rumah sakit militer di Scutari, Turki.Florence menggunakan kesempatan
tersebut dengan baik. Dia berangkat bersamasebuah tim pilihan yang terdiri dari 38 orang
perawat. Hanya 14 orang perawatyang mempunyai pengalaman di lapangan sementara 24
orang lainnya adalahanggota lembaga keagamaan yang terdiri dari Biarawati Katolik Roma,
perawatrumah sakit Protestan, dan beberapa biarawati Anglikan yang berpengalaman di
bidang penyakit kolera. Teman-temannya, Charles dan Selina Bracebridge jugaturut
bersama tim tersebut untuk mendorong semangatnya.

Tiba bulan November 1854 di Barak Selimiye, di Scutari dengan 38rekanrekannya, mereka
mendarat di sebuah rumah sakit pinggir pantai di Scutari.Saat tiba disana kenyataan yang
mereka hadapi lebih mengerikan dari apa yangmereka bayangkan. Beberapa gadis
sukarelawan terguncang jiwanya dan tidakdapat langsung bekerja karena cemas, semua
ruangan penuh sesak dengan prajurit-prajurit yang terluka, dan beratus-ratus prajurit
bergelimpangan dihalaman luar tanpa tempat berteduh dan tanpa ada yang merawat.

Florence melihat para prajurit yang terluka tidak mendapat perawatan dengan baik. Obat-
obatan yang minim ditambah dengan tidak diperhatikannya kebersihansering membawa
akibat yang fatal bagi pasien. Peralatan untuk menyiapkanmakanan bagi para pasien pun
tidak tersedia.

Selama perang berlangsung, Florence menghadapi tantangan berat untukmeyakinkan para


dokter militer bahwa para perawat wanita pun diperlukan disebuah rumah sakit militer.

Dokter -dokter bekerja cepat pada saat pembedahan, mereka memotongtangan, kaki, dan
mengamputasi apa saja yang membahayakan hidup pemiliknya, potongan-potongan tubuh
tersebut ditumpuk begitu saja diluar jendela dan tidakada tenaga untuk membuangnya
jauh-jauh ke tempat lain. Bekas tangan dan kakiyang berlumuran darah menggunung
menjadi satu dan mengeluarkan bau taksedap.

6
Florence diajak mengelilingi neraka tersebut oleh Mayor Prince, dokterkepala rumah sakit
tersebut dan menyanggupi untuk membantu. Kenyataan yangdemikian membuat Florence
semakin yakin bahwa yang membunuh para prajurit justru kondisi tempat perawatan
yangsangat buruk. Sekembalinya ke Inggris,Florence mengumpulkan lebih banyak bukti
yang disodorkannya kepada KomisiKesehatan Angkatan Darat. Ia melaporkan betapa
banyaknya prajurit yangmeninggal akibat buruknya kondisi di barak-barak. Hal inilah yang
kemudianmemengaruhi karier keperawatan Florence

B. Akhir HidupFlorence Nightingale


meninggal dalam tugasnya pada tanggal 13 Agustus1910 pada usia 90 tahun karena
penyakit tifus. Florence telah berjasa besar bagidunia medis, khususnya menetapkan
fondasi keperawatan. Betapa perawat adalah profesi yang penting dan harus
diperlengkapi dengan pendidikan khusus. Tidakheran, bila profesi ini kini menjadi
profesi yang sangat mulia, jauh melebihi pandangan masyarakat Inggris
sebelumnya.

C. Warisan Florence Nightingale Salah satu warisan yang sangat berharga dari Florence
ialah sistemkesehatan publik. Sistem tersebut menunjukkan keyakinannya akan
hukumTuhan, Sang Pencipta segalanya, selain itu pendekatannya juga menyeluruh. Ia juga
menekankan pentingnya kesehatan dan pencegahan penyakit secarakonsisten. Ia
mencetuskan perilaku hidup yang sehat dengan:

1. rumah yang layak huni (sesuatu yang langka di masanya, bahkan bagimereka yang hidup
makmur);
2. air dan udara yang bersih;
3. nutrisi yang baik

4. kelahiran yang aman (tingkat kematian dalam proses kelahiran maupun pasca kelahiran
karena demam, lebih tinggi);

5. perawatan anak yang benar, yang ditunjukkan dengan tidak satu anak punyang menjadi
pekerja.

Florence juga memegang peranan yang sangat penting dalam mengangkatharkat para
perawat. Meskipun bila kita cermati, hal ini sudah dilakukan sejak Pendeta Theodor
Fliedner dan istrinya membangun rumah sakit di Kaiserswerth,Florence yang berperan
menaikkan derajat para perawat sebagai profesional yangdihargai.

7
Pada tahun 1860, ia mendirikan Nightingale Training School bagi para perawat di Rumah
Sakit St. Thomas.Pada tahun 1860, karya terbaiknya, Notes on Nursing
dipublikasikan.Karya ini menjadi penting mengingat di dalamnya terdapat prinsip-
prinsipkeperawatan yang meliputi pengawasan yang teliti dan sensitif bagi para
pasien.Selain itu, minat dan kemampuan matematis yang dimilikinya semenjakkecil
membuat Florence menjadi salah satu tokoh yang turut berperan pentingdalam hal statistik.

Ia mengompilasi, menganalisis, dan mempresentasikan pengamatan medisnya dengan


bidang yang juga dikuasai ayahnya.

Salah satu peranannya ialah dalam mempresentasikan informasi secara visual. Ia


bisadikatakan memperbaiki "grafik kue pie" yang diperkenalkan pertama kali olehWilliam
Playfair pada tahun 1801. Dalam penjelasannya di hadapan anggota parlemen, Florence
menggunakan grafik yang menyerupai histogram melingkaryang kita kenal belakangan,
mengingat para anggota parlemen terlihat tidak sukamembaca atau memahami laporan
statistik tradisional.Belakangan, Florence mempelajari sanitasi di India dengan statistik
yangkomprehensif. Ia juga menjadi orang terkemuka yang memperkenalkan
pengembangan pelayanan medis dan kesehatan publik di sana. Atas perannya ini,ia
menjadi wanita pertama yang berbagian dalam Royal Statistical Society, yang juga menjadi
anggota kehormatan dari American Statistical Association.

Selain mempromosikan keseragaman statistik di rumah sakit Florence jugamerupakan salah


satu penguji data yang berkenaan dengan kesehatan dankeselamatan. Ia juga menjadi orang
pertama yang memimpin studi tingkatkelahiran anak-anak Aborigin di daerah-daerah
koloni Inggris.

8
2.2 Sumber teori untuk pengembangan teori

Konsep Nightingale menempatkan lingkungan sebagai fokus asuhankeperawatan dan


perhatian di mana perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit merupakan
upaya awal untuk memisahkan antara profesi keperawatandan kedokteran. Nightingale
tidak memandang perawat secara sempit yang hanyasibuk dengan masalah pemberian obat
dan pengobatan, tetapi lebih berorientasi pada pemberian udara, lampu, kenyamanan
lingkungan, kebersihan, ketenangandan nutrisi yang adekuat ( Nightingale, 1860; Torres,
1986 ). Melalui observasidan pengumpulan data, Nightingale menghubungkan antara status
kesehatan kliendengan faktor lingkungan dan, sebagai hasil, yang menimbulkan
perbaikankondisi higiene dan sanitasi selama perang Crimean.

Torres mencatat ( 1986 ) mencatat bahwa nightingale memberikan konsepdan penawaran


yang dapat divalidasi dan digunakan untuk menjalankan praktikkeperawatan. Nightingale
dalam teori deskripsinya memberikan cara berpikirtentang keperawatan dan kerangka
rujukan yang berfokus pada klien danlingkungannya ( Torres, 1986).

Surat Nightingale dan tulisannya tangannya menuntun perawat untuk bekerja atas nama
klien. Prinsipnya mencakup bidang pelayanan, penelitian, dan pendidikan. Hal paling
penting adalah konsep dan prinsip yang membentuk dan melingkupi praktik keperawatan
(marriner tomey,1994). Nightingale berpikir dan menggunakan proses keperawatan. Ia
mencatat bahwa observasi [pengkajian] bukan demi berbagai informasi atau fakta
yangmencurigakan, tetapi demi penyelamatan hidup dan meningkatkan kesehatan dan
keamanan.”

2.3 Konsep Umum dan definisi

1. Definisi teoriTeori

merupakan kumpulan konsep, definisi, dan usulan yangmemproyeksikan sebuah


pandangan sistematis tentang suatu fenomena denganmerancang hubungan khusus antar-
konsep guna menggambarkan, menjelaskan,memprediksi, dan/atau mengendalikan
fenomena yang ada (Asmadi, 2008).

Untuk memudahkan alur berpikir mengenai hubungan dan pengaruh logisantar-konsep


serta untuk merealisasikan teori keperawatan ke dalam praktik,diperlukan suatu model
keperawatan. Keperawatan sebagai ilmu dan profesi harus didukung oleh teori dan model
konseptual agar pelayanan keperawatan yangdiberikan semakin professional (Asmadi,
2008).

9
Florence Nightingale adalah salah satu perawat pertama untuk mendokumentasikan
dampak lingkungan yang dibangun terhadap pasien. Selainmenulis tentang sanitasi, tingkat
infeksi, dan ventilasi, Nightingale memahami bahwa aspek lingkungan seperti warna,
suara, dan cahaya, bersama dengankehadiran perawat, memberikan kontribusi untuk
mendapatkan kesehatan Florence Nightingale, yang kita kenal sebagai perawat yang
membangun landasan teori bagi profesi keperawatan, mengembangkan dan menerbitkan
suatu filosofi dan suatu teori tentang hubungan antara kesehatan dan
keperawatan(Soemowinoto, 2008).

Titik berat teori ini adalah pada aspek lingkungan. Nightingale meyakini bahwa kondisi
lingkungan yang sehat penting untuk penanganan perawatan yang layak.

2. Konsep mayor teori Florence Nightingale

Model konsep Florence Nightingale memposisikan lingkungan sebagaifokus asuhan


keperawatan, dan perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit model konsep ini
dalam upaya memisahkan antara profesi keperawatandan kedokteran.

Orientasi pemberian asuhan keperawatan/tindakan keperawatanlebih diorientasikan pada


pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan,kebersihan, ketenangan dan nutrisi yang
adekuat (jumlah vitamin atau mineralyang cukup), dengan dimulai dari pengumpulan data
dibandingkan dengantindakan pengobatan semata, upaya teori tersebut dalam rangka
perawat mampumenjalankan praktik keperawatan mandiri tanpa tergantung dengan
profesi lain.

Model konsep ini memberikan inspirasi dalam perkembangan praktikkeperawatan,


sehingga akhirnya dikembangkan secara luas, paradigma perawatdalam tindakan
keperawatan hanya memberikan kebersihan lingkungan adalahkurang benar, akan tetapi
lingkungan dapat mempengarui proses perawatan pada pasien, sehingga perlu
diperhatikan. Inti konsep Florence Nightingale, pasiendipandang dalam konteks
lingkungan secara keseluruhan, terdiri dari lingkunganfisik, lingkungan psiklologis dan
lingkungan sosial.

a. Lingkungan fisik (Physical environment)Merupakan lingkungan dasar/alami yang


berhubungan dengan ventilasidan udara. Faktor tersebut mempunyai efek terhadap
lingkungan fisik yang bersihyang selalu akan mempengaruhi pasien dimanapun dia
berada didalam ruanganharus bebas dari debu, asap, bau-bauan.

10
b. Lingkungan psikologi (Psychology environment)Florence Nightingale melihat
bahwa kondisi lingkungan yang negatifdapat menyebabkan stress fisik dan
berpengaruh buruk terhadap emosi pasien.Oleh karena itu, ditekankan kepada
pasien menjaga rangsangan fisiknya.

Mendapatkan sinar matahari, makanan yang cukup dan aktivitas manual


dapatmerangsang semua faktor untuk dapat mempertahankan emosinya.
Komunikasidengan pasien dipandang dalam suatu konteks lingkungan secara
menyeluruh,komunikasi jangan dilakukan secara terburu-buru atau terputus-putus.

Komunikasi tentang pasien yang dilakukan dokter dan keluarganya sebaiknya dilakukan
dilingkungan pasien dan kurang baik bila dilakukan diluar lingkungan pasien atau jauh
dari pendengaran pasien.

Tidak boleh memberikanharapan yang terlalu muluk muluk, menasehati yang berlebihan
tentang kondisi penyakitnya. Selain itu, membicarakan kondisi-kondisi lingkungan dimana
dia berada atau cerita hal-hal yang menyenangkan dan para pengunjung yang baikdapat
memberikan rasa nyaman.

b. Lingkungan Sosial (Social environment)Observasi (pengamatan) dari lingkungan


sosial terutama hubunganspesifik (khusus), kumpulan data-data yang spesifik
dihubungkan dengan keadaan penyakit, sangat penting untuk pencegahan penyakit.
Dengan demikian setiap perawat harus menggunakan kemampuan observasi
(pengamatan) dalamhubungan dengan kasus-kasus secara spesifik lebih sekadar
data-data yangditunjukan pasien pada umumnya.
Seperti juga hubungan komunitas dengan lingkungan sosial dugaannyaselalu
dibicarakan dalam hubungan individu pasien yaitu lingkungan pasiensecara
menyeluruh tidak hanya meliputi lingkungan rumah atau lingkunganrumah sakit
tetapi juga keseluruhan komunitas yang berpengaruh terhadaplingkungan secara
khusus.

2.4 Paradigma Keperawatan Teori F.Nightingale

1. ManusiaManusia mencerminkan tiga komponen, yaitu body, mind, and spirit.Ketiga


komponen tersebut saling berpengaruh dan menjadi satu kesatuan.Manusia memiliki
kebutuhan-kebutuhan dasar yang harus terpenuhi. Kebutuhan-kebutuhan tersebut
melipupi kebutuhan biopsiko,sosio,spiritual, kultural(Pedoman Penyelenggaraan
Pendidikan Ners, 2012).

Manusia mencari danmenggunakan sumber-sumber yang diperlukan untuk dapat


memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya.Keperawatan melihat manusia sebagai seorang
klien yang menjadi sasaranutama dalam memberikan pelayanan kesehatan.

11
Hal ini tidak jauh berbeda dengan pandangan Nightingale mengenai manusia. Nightingale
melihat manusia samaseperti seorang klien. Konsep manusia menurut Nightingale, yaitu
hubungantimbal balik manusia dengan lingkungannya (Yetti, 2014).

Nightingale dikenal dengan teori keperawatannya yang berlandaskan padalingkungan


sekitar pasien. Lingkungan yang dimaksud oleh Florence, yaitulingkungan fisik yang
meliputi kebutuhan dasar manusia. Hal ini dikarenakansituasi Nightingale yang berada
pada situasi perang.

Konsep manusia dalam keperawatan menjadikan manusia sebagai pusat dalam pemberian
asuhankeperawatan dan landasan dalam praktik/asuhan keperawatan. Manusia selalu
berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya dan hal ini dapat mempengaruhi
statuskesehatannya.

Nightingale telah menginspirasi dunia keperawatan melalui pemikiran- pemikiran


hebatnya. Nightingale beranggapan bahwa setiap manusia merupakanindividu yang
berbeda. Nightingale berfokus pada tujuan dalam meningkatkan kesembuhan klien, yaitu
lebih bertindak produktif dan memberikan asuhan keperawatan yang lebih efisien.

Hal ini yang menganjurkan perawat untuk bertanya pendapat klien mengenai
asuhan/pelayanan keperawatan yangdiberikan sudah sesuai dengan kondisi klien atau
belum. Nightingale menekankan bahwa perawat mengontrol dan bertanggung jawab
terhadap lingkungan internaldan eksternal klien. Hal ini secara langsung mengharuskan
perawat untuk mampumengendalikan keinginan pribadi dan perilaku masing-
masingindividu. Nightingale menekankan untuk dapat menghargai setiap orang dari
berbagai latar belakang dan tidak menghakimi orang lain.

2. Sehat-Sakit Kesehatan adalah karunia Tuhan yang harus disyukuri, dipelajari,dilindungi,


dan ditingkatkan. Kesehatan adalah hak asasi dan sekaligus inverstasiserta modal utama
untuk berkarya dan beraktifitas serta produktif merupakantujuan hidup manusia. Sehat
adalah keadaan seseorang yang dapat memenuhikebutuhan pokoknya sebagai umat
manusia sesuai dengan tingkat dan derajatmasing-masing.

Sehat yaitu individu yang mampu memanipulasi pengaruhlingkungan tanpa menimbulkan


ketegangan serta tidak menimbulkan ketidakseimbangan pada dirinya. Sehat adalah adanya
keseimbangan komponen-komponen biologis, psikologis, sosial budaya dan spritual
individu. Nightingale mendefinisikan sehat sebagai suatu keadaan baik danmenggunakan
semua kekuatan atau sumber untuk memenuhi kebutuhan hidup(Alligood dan Tomey,
2010).

12
Nightingale juga mendefinisikan kesehatan sebagai kondisi sejahtera dan mampu
memanfaatkan setiap daya yang dimiliki hingga batas maksimal, sedangkan penyakit
merupakan proses perbaikan yang dilakukantubuh untuk membebaskan diri dari gangguan
yang dialami sehingga individudapat kembali sehat (Asmadi, 2008). Sakit adalah keadaan
yang disebabkan oleh berbagai macam dapat menimbulkan gangguan terhadap susunan
jaringan tubuh, baik fungsi jaringan itu sendiri maupun fungsi tubuh. Nightingale melihat
penyakit sebagai proses pergantian atau perbaikan(reparative process) (Kusnanto, 2004).

Konsep sehat-sakit Nightingale berfokus pada perbaikan untuk sehat. Asumsi sehat-sakit
Nightingale ialah perawatansebagai wujud tanggung jawab seseorang terhadap kesehatan.
Manfaat teori iniialah menjadi suatu pijakan bagi pengembangan teori keperawatan
sesudahnya,dapat diterapkan dengan modifikasi dalam banyak tatanan
keperawatan,mendorong pemikiran produktif bagi perawat dan profesi keperawatan
(Asmadi,2008).

3. LingkunganLingkungan adalah semua kondisi yang mungkin mempengaruhi klien


dantempatnya berada, dimana terdapat kebutuhan pelayanan kesehatan.Terdapathubungan
berkelanjutan antara klien dan lingkungan. Hubungan tersebut dapat berupa pengaruh
positif dan negative pada tingkat kesehatan manusia dankebutuhan pelayanan kesehatan.

Selain itu, semua faktor-faktor di rumah, tempatkerja, atau komunitas juga mempengaruhi
tingkat kesehatan klien dan kebutuhan pelayanan kesehatan.Dengan meyakini pentingnya
faktor kondisi lingkungan yang sehat berhubungan dengan status kesehatan klien.
Didalamnya terdapat banyakkomponen lingkungan yang penting yang berpengaruh pada
kesehatan, sepertiudara segar, air bersih, saluran pembuangan yang efisien, kebersihan,
cahaya, dll.

Dengan aspek komponen lingkungan yang paling diutamakanoleh Nightingale ketika


melakukan perawatan terhadap klien yaitu ventilasi yangcukup bagi klien.Pada Meleis
(2006) menyebutkan bahwa konsep Nightingale tentang lingkungan berfokus pada
pelayanan keperawatan dan sarannya, bahwa perawata tidak perlumengatahui semua
tentnag proses penyakit yang merupakan awal usaha untukmembedakan antara
keperawatan dengan kedokteran, seperti penyediaan udarasegar, pencahayaan, kehangatan,
sanitasi, ketenangan, dan nutrisi yang kuat(Nightingale, 1860).

2.5 Aplikasi Proses Keperawatan

Membuat pasien merasa nyaman dan tenang di lingkungan rumah sakitmerupakan hal
yang perlu dilakukan. Cara yang dilakukan untuk membuat pasienmerasa nyaman, pada
saat memberi makanan di rumah sakit misal denganmembersihkan meja tempat tidur dan
yakinkan ada tempat untuk semua piring.Makanan harus di hidangkan pada nampan
bersih dan harus terlihat menarik.Yakinkan ada alat makan yang digunakan.

13
Melalui observasi dan pengumpulan data Nightingale menghubungkanantara status
kesehatan klient dengan faktor lingkungan dan sebagai hasil yangmenimbulkan perbaikan
kondisi higiene dan sanitasi selama perang Crimean.Kondisi higene penting untuk
membantu pasien tetap bersih dan untuk merawatkulit, mulut, rambut, mata, telinga, kuku.

Di jaman sekarang ketika seseorang sakit, akan sulit memikirkan tentang mandi atau
menyikat gigi ataumembersihkan kuku, bernapas atau mengatasi nyeri tampak lebih
penting. Olehkarena itu, perawat perlu melihat apakah pasien dapat mebersihkan diri
merekasendiri dan membantu mereka bila mungkin. Penting untuk menanyakan pasienapa
yang biasanya mereka lakukan dan bagaimana mereka menginginkan bantuan. Praktek
budaya dan agama dapat membedakan praktek higiene. Higieneadalah sangat pribadi dan
masing – masing individu mempunyai ide yang berbeda-beda tentang apa yang mereka
ingin lakukan. Jika memungkinkan, perawat harus membantu pasien memenuhi kebutuhan
pribadinya daripadamelakukan standard rutin.

Florence Nightingale memfokuskan beberapa komponen dalam merawat pasien yang


diterapkan dalam keperawatan saat ini, dalam hal ini ventilasi menjadi pokok utama dalam
menentukan penyembuhan pasien.

1. Udara segarFlorence berkeyakinan bahwa ketersediaan udara segar secara terus-menerus


merupakan prinsip utama dalam perawatan. Oleh sebab itu, setiap perawat harus menjaga
udara yang harus dihirup klien tetap bersih, sebersih udaraluar tanpa harus membuatnya
kedinginan.

2. Air bersihKetersediaan air bersih sangat diperlukan dalam pemulihan suatu penyakit
pada pasien. Oleh karena itu, perawat harus berusaha dengan baik agar air tetapterjaga
kebersihannya.

3. Saluran pembuangan yang efesien Dalam hal perawat harus mengetahui semua saluran
pengeluaran dankeadaan normalnya, jarak waktu pengeluaran, dan frekuensi pengeluaran
sehinggaterpenuhinya kebutuhan pasien secara efisien.

4. Kebersihan Kebersihan merupakan hal yang terpenting dalam merawat pasien.Perawat


memerlukan kebersihan yang optimal agar mempercepat proses penyembuhan. Focus
perawatan klien menurut Nightingale adalah padakebersihan. Ia berpendapat, kondisi
kesehatan klien sangat dipengaruhi olehtingkat kebersihan, baik kebersihan klien, perawat
maupun lingkungan.

14
5. Cahaya Komponen lain yang tidak kalah penting dalam perawatan klien adalahcahaya
matahari. Nightingale yakin sinar matahari dapat memberi manfaat yang besar bagi
kesehatan klien. Karenanya, perawat juga perlu membawa klien berjalan-jalan keluar untuk
merasakan sinar matahari selama tidak terdapat kontraindikasi (suatu hal yang tidak boleh
dilakukan).

Perawat adalah orang yang membantu proses penyembuhan penyakit,tetapi tidak untuk
menyembuhkan penyakit. Ini karena tugas seorang perawata dalah merawat orang yang
sakit dan dokter adalah orang yang berperan pentingdan sangat membantu dalam proses
penyembuhan penyakit. Itulah beda perawatdan dokter. Perawat juga bukan hanya
memberikan obat untuk menyembuhkan penyakit kepada si pasien, tetapi mereka juga
harus bisa membuat lingkungan fisik, psikologis, sosial pasien sembuh.

Setelah mereka merasa sehat atau sembuhdari penyakit baik lahir maupun batin mereka
tenang dan nyaman. Pada saat pasien berada di rumah sakit pun perawat di tuntut untuk
memberikankenyamanan bagi pasien, artinya kita bisa meringankan.

15
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Model konsep Florence Nightingale memposisikan lingkungan sebagai fokus asuhan


keperawatan, dan perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit model konsep ini
dalam upaya memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran. Orientasi pemberian
asuhan keperawatan/tindakan keperawatan lebihdiorientasikan pada pemberian udara,
lampu, kenyamanan lingkungan,kebersihan, ketenangan dan nutrisi yang adekuat (jumlah
vitamin atau mineral yang cukup), dengan dimulai dari pengumpulan data dibandingkan
dengan tindakan pengobatan semata, upaya teori tersebut dalam rangka perawat mampu
menjalankan praktik keperawatan mandiri tanpa tergantung dengan profesi lain.Inti konsep
Florence Nightingale, pasien dipandang dalam konteks lingkungan secara keseluruhan,
terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan psiklologis dan lingkungan sosial.

3.2 Saran

Dalam praktik pelayanan kesehatan sehari-hari perlu adanya penerapan teori modern
nursing ini oleh perawat dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap pasien. Selain
itu, perawat perlu memahami lebih dalam lagi tentang teori keperawatan menurut florence
nightingale ini, supaya dapat meningkatkan kualita pelayanan terhadap klien/pasien.

16
DAFTAR PUSTAKA

Asmandi.(2008).Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta:EGC.Potter,P.A. & Perry, A.G. (2010).


Fundamental Keperawatan (3-vol set).

EdisiBahasa Indonesia 7 Edition. Elseiver (Singapore)


Pte.Ltd.https://ahmadjamal09.blogspot.com/2017/12/teori florencenightingale.html?
m=1https://mediaangkona.blogspot.com/2013/12/sejarah-florencenightingale.html?m=

17

You might also like