Professional Documents
Culture Documents
Dosen pembimbing:
Ns. Devi Herlina,M.Kep
Disusun oleh:
KELOMPOK 1
1. Delfia septiarni 2022101440012
2. Diva ramadhani 2022101440016
3. Delfa flourenza 2022101440011
4. Eliza amanda F 2022101440018
5. Hanif adlan 2022101440024
6. Vilka agustia 2022101440067
7. Zaliya yulyana 2022101440069
8. Zeti nurmalina 2022101440070
JURUSAN KEPERAWATAN
Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya. Atas berkat rahmat dan hidayat-Nya serta berbagai upaya, tugas makalah mata
kuliah Pendidikan konsep dasar keperawatan yang membahas tentang teori floren nighttingle.
Dalam penyusunan makalah ini, ditulis berdasarkan buku yang berkaitan dengan konsep
dasar keperawatan dan serta informasi dari media massa yang berhubungan dengan konsep
dasar keperawatan. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna. Untuk itu
diharapkan berbagai masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaannya.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat membawa manfaat untuk pembaca.
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii
3.1 kesimpulan...................................................................................................................16
3.2 Saran............................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui latar belakang dan teori sejarah dari teorikeperawatan menurut
Florence nightingel
2. Untuk mengetahui sumber teori untuk pengembangan teori
3. Untuk mengetahui konsep umum dan definisi dari teori modernFlorence nightingel
4. Untuk mengetahui penggunaan temuan empiris dari teori keperawatanmenurut
Florence nightingle
5. Untuk mengetahui paradigma keperawatan dari Florence nightingle
6. Untuk mengetahui aplikasi teori keperawatan menurut Florencenightingle
1.4 Manfaat
2
BAB II
PEMBAHASAN
Florence Nightingale lahir tanggal 12 Mei 1820 di Florence, Italia, dalam suatu perjalanan
panjang keliling Eropa. Nama depannya, Florence merujuk kepada kota kelahirannya,
Firenze dalam bahasa Italia atau Florence dalam bahasa Inggris. Florence Nightingale
memiliki seorang kakak perempuan bernama Parthenope. Beliau adalah seorang anak
bangsawan Inggris yang kaya, beradab dan bercita-cita tinggi yang bernama William
Edward Nightingale.
Semasa kecilnya ia tinggal di Lea Hurst, sebuah rumah besar dan mewahmilik ayahnya,
William Edward Nightingale yang merupakan seorang tuan tanahkaya di Derbyshire,
London, Inggris. Sementara ibunya adalah keturunan ningratdan keluarga Nightingale
adalah keluarga terpandang. Ia belajar bermacam-macam bahasa yaitu bahasa Latin,
Yunani, Perancis, dan lain-lain. Ia senangmemelihara binatang yang sakit, selain itu ia
senang bersama ibunya mengunjungiorang miskin yang sakit serta rajin beribadah.
Pada masa remaja mulai terlihat perilaku Florence dan kakaknya yangkontras. Kakaknya,
Parthenope, hidup sesuai dengan martabatnya sebagai putriseorang tuan tanah karena pada
masa itu wanita ningrat, kaya, dan berpendidikanaktifitasnya cenderung bersenang-senang
saja dan malas, sementara Florencesendiri lebih banyak keluar rumah dan membantu warga
sekitar yangmembutuhkan. Pada suatu ketika, pada saat Florence berdoa dengan hikmat
iamendengar suara Tuhan bahwa dalam hidupnya menanti sebuah tugas. Pada saatitu
Folrence berusia tujuh belas tahun. Akhirnya Pada tanggal 7 Februari 1837 diamenulis di
buku hariannya tentang pengalamannya itu dengan judul “Tuhan berbicara kepadaku dan
memanggilku untuk melayani-Nya. Tetapi pelayanan apa?”
Dia menyadari bahwa dirinya merasa bersemangat dan sangat bersukacita bukan karena
status sosial keluarganya yang kaya tetapi merasa bersemangatdisaat ia merawat keluarga-
keluarga miskin yang hidup di gubuk gubuk sekitarrumah keluarganya serta ia sangat
gemar mengunjungi pasien-pasien di berbagaiklinik dan rumah sakit.
Sebagai keluarga yang berasal dari kalangan mapan, keinginan Florenceuntuk berkarier
sebagai perawat mendapat tantangan keras. Ibu dan kakaknyasangat keberatan dengan
jalur yang hendak ditempuh Florence. Sedangkanayahnya, meski mendukung kegiatan
kemanusiaan yang dilakukan putrinya ini. juga tidak ingin Florence menjadi perawat.
3
Karena pada masa itu, pekerjaansebagai perawat memang dianggap pekerjaan yang hina.
Adapun alasannyaadalah sebagai berikut:
a. Perawat disamakan dengan wanita tuna susila atau “buntut” (keluarga tentara yang
miskin) yang mengikuti ke mana tentara pergi,
c. Perawat di Inggris pada masa itu lebih banyak laki-laki daripada perempuan karena
alasan-alasan di atas
d. Perawat masa itu lebih sering berfungsi sebagai tukang masak dibandingkanmenjalankan
tugasnya sebagai seorang perawat.
Pada suatu hari nenek Florence sakit. Saat itu Florence mendapat kesempatan untuk
merawat neneknya sampai pada akhirnya beliau meninggal.Dengan pengalaman merawat
neneknya tersebut bertambahlah pengalamanFlorence dalam merawat orang sakit. Florence
berpendapat bahwa ia perlumenuntut ilmu agar dapat menjalankan pekerjaan perawat
dengan baik karenamenolong sesama manusia sama halnya dengan mengabdikan diri
kepada Tuhan.Florence bertanya kepada seorang dokter tamu dari Amerika, Dr. Samuel
Howe,“Apakah pantas bagi seorang gadis Inggris mencurahkan hidupnya untuk
menjadiseorang perawat?” Dr. Samuel Howe menjawab, “Di Inggris, semua yang tidak
biasa dianggap tidak layak. Tetapi bukanlah sesuatu yang tidak mungkin terjadiatau tidak
wajar bagi seorang wanita terhormat bila melakukan suatu pekerjaan yang membawa
kebaikan bagi orang lain.”
4
Dan sekolah pelatihan untuk para perawat disertai ratusan diaken. Setiap kegiatanselalu
diikuti dengan doa.
Florence sangat tertarik dan bersemangat menanggapicerita Dr. Howe dan mengatakan
bahwa Kaiserworth adalah tujuannya. Pada bulan Juli 1850 saat ia telah berusia 30 tahun,
Florence pergi ke Kaiserworth diJerman. Setahun kemudian, dia pulang ke rumah dan
tinggal selama tiga bulan.Dia pulang dengan sikap baru. Sekarang dia tahu bahwa dirinya
harus membebaskan diri dari kehidupannya yang terkekang.
Tiga tahun kernudian, dia melaksanakan pekerjaan keperawatannya yang pertama sebagai
pengawas di Institute for the Care for Sick Gentle Woman inDistressed Circumstances. Dia
memasukkan pemikiran-pemikiran baru ke dalaminstitusi itu dan menerapkan beberapa
ide yang revolusioner, seperti pipa air panas ke setiap lantai, elevator untuk mengangkut
makanan pasien, dan para pasien dapat langsung memanggil para perawat dengan
menekan bel.
Dia juga menetapkan bahwa institusi tersebut bukan institusi sekte,institusi tersebut
menerima semua pasien dari semua denominasi dan agama. Disini florence beragumentasi
sengit dengan Komite Rumah Sakit karena mereka menolak pasien yang beragama Katolik.
Florence mengancam akan mengundurkan diri, kecuali bila komite ini merubah peraturan
tersebut dan memberinya izin tertulis berbunyi; “rumah sakit akan menerima tidak saja
pasien yang beragama Katolik, tetapi juga Yahudi dan agama lainnya, serta
memperbolehkan mereka menerima kunjungan dari pendeta-pendeta mereka,termasuk
rabi, dan ulama untuk orang Islam”
Menanggapi anccaman Florence ini, Komite Rumah Sakit pada akhirnya merubah
peraturan tersebut sesuai permintaan Florence.
5
Hati rakyat Inggris pun tergugah oleh tulisan tersebut. Florence merasasaatnya telah tiba
abgi dirinya untuk bertindak, ia pun menulis surat kepadamenteri perang saat itu, Sidney
Herbert, untuk menjadi sukarelawan di perangkrimea.
Pada pertemuan antara Florence dan Sidney Herbert terungkap bahwaFlorence adalah satu-
satunya wanita yang mendaftarkan diri. Dijelaskan bahwa banyak prajurit-prajurit yang
mati di Krimea bukan karena peluru ataupun bom,namun hal tersebut disebabkan karena
tidak adanya perawatan, dan perawat priayang ada jumlahnya tidak memadai. Ia meminta
Florence untuk memimpin gadis-gadis sukarelawan dan Florence menyanggupinya.
Sebagai Menteri Perang, Sidney Herbert meminta Florence untukmengepalai sebuah tim
perawat bagi rumah sakit militer di Scutari, Turki.Florence menggunakan kesempatan
tersebut dengan baik. Dia berangkat bersamasebuah tim pilihan yang terdiri dari 38 orang
perawat. Hanya 14 orang perawatyang mempunyai pengalaman di lapangan sementara 24
orang lainnya adalahanggota lembaga keagamaan yang terdiri dari Biarawati Katolik Roma,
perawatrumah sakit Protestan, dan beberapa biarawati Anglikan yang berpengalaman di
bidang penyakit kolera. Teman-temannya, Charles dan Selina Bracebridge jugaturut
bersama tim tersebut untuk mendorong semangatnya.
Tiba bulan November 1854 di Barak Selimiye, di Scutari dengan 38rekanrekannya, mereka
mendarat di sebuah rumah sakit pinggir pantai di Scutari.Saat tiba disana kenyataan yang
mereka hadapi lebih mengerikan dari apa yangmereka bayangkan. Beberapa gadis
sukarelawan terguncang jiwanya dan tidakdapat langsung bekerja karena cemas, semua
ruangan penuh sesak dengan prajurit-prajurit yang terluka, dan beratus-ratus prajurit
bergelimpangan dihalaman luar tanpa tempat berteduh dan tanpa ada yang merawat.
Florence melihat para prajurit yang terluka tidak mendapat perawatan dengan baik. Obat-
obatan yang minim ditambah dengan tidak diperhatikannya kebersihansering membawa
akibat yang fatal bagi pasien. Peralatan untuk menyiapkanmakanan bagi para pasien pun
tidak tersedia.
Dokter -dokter bekerja cepat pada saat pembedahan, mereka memotongtangan, kaki, dan
mengamputasi apa saja yang membahayakan hidup pemiliknya, potongan-potongan tubuh
tersebut ditumpuk begitu saja diluar jendela dan tidakada tenaga untuk membuangnya
jauh-jauh ke tempat lain. Bekas tangan dan kakiyang berlumuran darah menggunung
menjadi satu dan mengeluarkan bau taksedap.
6
Florence diajak mengelilingi neraka tersebut oleh Mayor Prince, dokterkepala rumah sakit
tersebut dan menyanggupi untuk membantu. Kenyataan yangdemikian membuat Florence
semakin yakin bahwa yang membunuh para prajurit justru kondisi tempat perawatan
yangsangat buruk. Sekembalinya ke Inggris,Florence mengumpulkan lebih banyak bukti
yang disodorkannya kepada KomisiKesehatan Angkatan Darat. Ia melaporkan betapa
banyaknya prajurit yangmeninggal akibat buruknya kondisi di barak-barak. Hal inilah yang
kemudianmemengaruhi karier keperawatan Florence
C. Warisan Florence Nightingale Salah satu warisan yang sangat berharga dari Florence
ialah sistemkesehatan publik. Sistem tersebut menunjukkan keyakinannya akan
hukumTuhan, Sang Pencipta segalanya, selain itu pendekatannya juga menyeluruh. Ia juga
menekankan pentingnya kesehatan dan pencegahan penyakit secarakonsisten. Ia
mencetuskan perilaku hidup yang sehat dengan:
1. rumah yang layak huni (sesuatu yang langka di masanya, bahkan bagimereka yang hidup
makmur);
2. air dan udara yang bersih;
3. nutrisi yang baik
4. kelahiran yang aman (tingkat kematian dalam proses kelahiran maupun pasca kelahiran
karena demam, lebih tinggi);
5. perawatan anak yang benar, yang ditunjukkan dengan tidak satu anak punyang menjadi
pekerja.
Florence juga memegang peranan yang sangat penting dalam mengangkatharkat para
perawat. Meskipun bila kita cermati, hal ini sudah dilakukan sejak Pendeta Theodor
Fliedner dan istrinya membangun rumah sakit di Kaiserswerth,Florence yang berperan
menaikkan derajat para perawat sebagai profesional yangdihargai.
7
Pada tahun 1860, ia mendirikan Nightingale Training School bagi para perawat di Rumah
Sakit St. Thomas.Pada tahun 1860, karya terbaiknya, Notes on Nursing
dipublikasikan.Karya ini menjadi penting mengingat di dalamnya terdapat prinsip-
prinsipkeperawatan yang meliputi pengawasan yang teliti dan sensitif bagi para
pasien.Selain itu, minat dan kemampuan matematis yang dimilikinya semenjakkecil
membuat Florence menjadi salah satu tokoh yang turut berperan pentingdalam hal statistik.
8
2.2 Sumber teori untuk pengembangan teori
Surat Nightingale dan tulisannya tangannya menuntun perawat untuk bekerja atas nama
klien. Prinsipnya mencakup bidang pelayanan, penelitian, dan pendidikan. Hal paling
penting adalah konsep dan prinsip yang membentuk dan melingkupi praktik keperawatan
(marriner tomey,1994). Nightingale berpikir dan menggunakan proses keperawatan. Ia
mencatat bahwa observasi [pengkajian] bukan demi berbagai informasi atau fakta
yangmencurigakan, tetapi demi penyelamatan hidup dan meningkatkan kesehatan dan
keamanan.”
1. Definisi teoriTeori
9
Florence Nightingale adalah salah satu perawat pertama untuk mendokumentasikan
dampak lingkungan yang dibangun terhadap pasien. Selainmenulis tentang sanitasi, tingkat
infeksi, dan ventilasi, Nightingale memahami bahwa aspek lingkungan seperti warna,
suara, dan cahaya, bersama dengankehadiran perawat, memberikan kontribusi untuk
mendapatkan kesehatan Florence Nightingale, yang kita kenal sebagai perawat yang
membangun landasan teori bagi profesi keperawatan, mengembangkan dan menerbitkan
suatu filosofi dan suatu teori tentang hubungan antara kesehatan dan
keperawatan(Soemowinoto, 2008).
Titik berat teori ini adalah pada aspek lingkungan. Nightingale meyakini bahwa kondisi
lingkungan yang sehat penting untuk penanganan perawatan yang layak.
10
b. Lingkungan psikologi (Psychology environment)Florence Nightingale melihat
bahwa kondisi lingkungan yang negatifdapat menyebabkan stress fisik dan
berpengaruh buruk terhadap emosi pasien.Oleh karena itu, ditekankan kepada
pasien menjaga rangsangan fisiknya.
Komunikasi tentang pasien yang dilakukan dokter dan keluarganya sebaiknya dilakukan
dilingkungan pasien dan kurang baik bila dilakukan diluar lingkungan pasien atau jauh
dari pendengaran pasien.
Tidak boleh memberikanharapan yang terlalu muluk muluk, menasehati yang berlebihan
tentang kondisi penyakitnya. Selain itu, membicarakan kondisi-kondisi lingkungan dimana
dia berada atau cerita hal-hal yang menyenangkan dan para pengunjung yang baikdapat
memberikan rasa nyaman.
11
Hal ini tidak jauh berbeda dengan pandangan Nightingale mengenai manusia. Nightingale
melihat manusia samaseperti seorang klien. Konsep manusia menurut Nightingale, yaitu
hubungantimbal balik manusia dengan lingkungannya (Yetti, 2014).
Konsep manusia dalam keperawatan menjadikan manusia sebagai pusat dalam pemberian
asuhankeperawatan dan landasan dalam praktik/asuhan keperawatan. Manusia selalu
berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya dan hal ini dapat mempengaruhi
statuskesehatannya.
Hal ini yang menganjurkan perawat untuk bertanya pendapat klien mengenai
asuhan/pelayanan keperawatan yangdiberikan sudah sesuai dengan kondisi klien atau
belum. Nightingale menekankan bahwa perawat mengontrol dan bertanggung jawab
terhadap lingkungan internaldan eksternal klien. Hal ini secara langsung mengharuskan
perawat untuk mampumengendalikan keinginan pribadi dan perilaku masing-
masingindividu. Nightingale menekankan untuk dapat menghargai setiap orang dari
berbagai latar belakang dan tidak menghakimi orang lain.
12
Nightingale juga mendefinisikan kesehatan sebagai kondisi sejahtera dan mampu
memanfaatkan setiap daya yang dimiliki hingga batas maksimal, sedangkan penyakit
merupakan proses perbaikan yang dilakukantubuh untuk membebaskan diri dari gangguan
yang dialami sehingga individudapat kembali sehat (Asmadi, 2008). Sakit adalah keadaan
yang disebabkan oleh berbagai macam dapat menimbulkan gangguan terhadap susunan
jaringan tubuh, baik fungsi jaringan itu sendiri maupun fungsi tubuh. Nightingale melihat
penyakit sebagai proses pergantian atau perbaikan(reparative process) (Kusnanto, 2004).
Konsep sehat-sakit Nightingale berfokus pada perbaikan untuk sehat. Asumsi sehat-sakit
Nightingale ialah perawatansebagai wujud tanggung jawab seseorang terhadap kesehatan.
Manfaat teori iniialah menjadi suatu pijakan bagi pengembangan teori keperawatan
sesudahnya,dapat diterapkan dengan modifikasi dalam banyak tatanan
keperawatan,mendorong pemikiran produktif bagi perawat dan profesi keperawatan
(Asmadi,2008).
Selain itu, semua faktor-faktor di rumah, tempatkerja, atau komunitas juga mempengaruhi
tingkat kesehatan klien dan kebutuhan pelayanan kesehatan.Dengan meyakini pentingnya
faktor kondisi lingkungan yang sehat berhubungan dengan status kesehatan klien.
Didalamnya terdapat banyakkomponen lingkungan yang penting yang berpengaruh pada
kesehatan, sepertiudara segar, air bersih, saluran pembuangan yang efisien, kebersihan,
cahaya, dll.
Membuat pasien merasa nyaman dan tenang di lingkungan rumah sakitmerupakan hal
yang perlu dilakukan. Cara yang dilakukan untuk membuat pasienmerasa nyaman, pada
saat memberi makanan di rumah sakit misal denganmembersihkan meja tempat tidur dan
yakinkan ada tempat untuk semua piring.Makanan harus di hidangkan pada nampan
bersih dan harus terlihat menarik.Yakinkan ada alat makan yang digunakan.
13
Melalui observasi dan pengumpulan data Nightingale menghubungkanantara status
kesehatan klient dengan faktor lingkungan dan sebagai hasil yangmenimbulkan perbaikan
kondisi higiene dan sanitasi selama perang Crimean.Kondisi higene penting untuk
membantu pasien tetap bersih dan untuk merawatkulit, mulut, rambut, mata, telinga, kuku.
Di jaman sekarang ketika seseorang sakit, akan sulit memikirkan tentang mandi atau
menyikat gigi ataumembersihkan kuku, bernapas atau mengatasi nyeri tampak lebih
penting. Olehkarena itu, perawat perlu melihat apakah pasien dapat mebersihkan diri
merekasendiri dan membantu mereka bila mungkin. Penting untuk menanyakan pasienapa
yang biasanya mereka lakukan dan bagaimana mereka menginginkan bantuan. Praktek
budaya dan agama dapat membedakan praktek higiene. Higieneadalah sangat pribadi dan
masing – masing individu mempunyai ide yang berbeda-beda tentang apa yang mereka
ingin lakukan. Jika memungkinkan, perawat harus membantu pasien memenuhi kebutuhan
pribadinya daripadamelakukan standard rutin.
2. Air bersihKetersediaan air bersih sangat diperlukan dalam pemulihan suatu penyakit
pada pasien. Oleh karena itu, perawat harus berusaha dengan baik agar air tetapterjaga
kebersihannya.
3. Saluran pembuangan yang efesien Dalam hal perawat harus mengetahui semua saluran
pengeluaran dankeadaan normalnya, jarak waktu pengeluaran, dan frekuensi pengeluaran
sehinggaterpenuhinya kebutuhan pasien secara efisien.
14
5. Cahaya Komponen lain yang tidak kalah penting dalam perawatan klien adalahcahaya
matahari. Nightingale yakin sinar matahari dapat memberi manfaat yang besar bagi
kesehatan klien. Karenanya, perawat juga perlu membawa klien berjalan-jalan keluar untuk
merasakan sinar matahari selama tidak terdapat kontraindikasi (suatu hal yang tidak boleh
dilakukan).
Perawat adalah orang yang membantu proses penyembuhan penyakit,tetapi tidak untuk
menyembuhkan penyakit. Ini karena tugas seorang perawata dalah merawat orang yang
sakit dan dokter adalah orang yang berperan pentingdan sangat membantu dalam proses
penyembuhan penyakit. Itulah beda perawatdan dokter. Perawat juga bukan hanya
memberikan obat untuk menyembuhkan penyakit kepada si pasien, tetapi mereka juga
harus bisa membuat lingkungan fisik, psikologis, sosial pasien sembuh.
Setelah mereka merasa sehat atau sembuhdari penyakit baik lahir maupun batin mereka
tenang dan nyaman. Pada saat pasien berada di rumah sakit pun perawat di tuntut untuk
memberikankenyamanan bagi pasien, artinya kita bisa meringankan.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Dalam praktik pelayanan kesehatan sehari-hari perlu adanya penerapan teori modern
nursing ini oleh perawat dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap pasien. Selain
itu, perawat perlu memahami lebih dalam lagi tentang teori keperawatan menurut florence
nightingale ini, supaya dapat meningkatkan kualita pelayanan terhadap klien/pasien.
16
DAFTAR PUSTAKA
17