You are on page 1of 17

MAKALAH

PERSPEKTIF GLOBAL

Tentang:

“KEANEKARAGAMAN PENDUDUK DUNIA”

DISUSUN OLEH :

Kelompok 2

Aulya Ramadhani
Egla Mesi
Habil Alansyah
Yeliza

DOSEN PENGAMPU :
Rajes Kana, M.A.

1
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
WIDYASWARA INDONESIA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami ucapkan kehadirat tuhan yang maha esa karena atas segala
rahmat, petunjuk, dan karunia-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah yang berjudul “Hakikat Dan Konsep Dasar Perspektif global” untuk memenuhi
tugas mata kuliah Strategi Belajar Mengajar. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Terimakasih kepada dosen pengampu kami dan semua pihak yang telah membantu dalam
mempersiapkan dan menyelesaikan penulisan makalah ini. Meskipun banyak rintangan dan
hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil
mengerjakannya.

Segala upaya telah dilakukan untuk menyempurnakan makalah ini, namun tidak mustahil
apabila dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Semoga makalah
yang kami buat ini dapat membuat kita mencapai kehidupan yang lebih baik lagi.

Muara Labuh, September 2022

Penulis

ii
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR...................................................................................................ii

DAFTAR ISI..................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1

A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................1
C. Tujuan................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................2
A. Ras......................................................................................................................2
B. Budaya...............................................................................................................4
C. Ekonomi.............................................................................................................7
D. Politik.................................................................................................................8
E. Sosial...................................................................................................................10
BAB III PENUTUP.......................................................................................................11
A. Kesimpulan........................................................................................................11
B. Saran..................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................11

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia tersebar hampir di seluruh permukaan bumi dengan kepadatan yang berbeda-beda
tiap negaranya. Persebaran manusia di muka bumi ini tentu saja membuat keanekaragaman
penduduknya, mulai dari ras, ekonomi, politik, dan budaya yang membuat setiap negara
memiliki ciri khasnya masing-masing dan terjadi keanekaragaman. Antarnegara ada yang
memiliki kesamaan dalam bidang tertentu dan ada pula yang berbeda. Hal tersebut tentu
disebabkan banyak faktor, misalnya keadaan geografis negara tersebut, jumlah sumber daya
yang terdapat di sana, perkembangan teknologinya, ketersediaan lapangan pekerjaan yang
mampu memenuhi kuantitas dari penduduk yang bermukim di wilayah tesebut. Namun
dengan adanya perbedaan tersebut masyarakat suatu negara tidak akan berpikir bahwa
hanya masyarakat merekalah yang bertahan di dunia ini. Bahwa setiap negara memiliki
penduduk dengan bermacam-macam rasnya, kegiatan ekonomi dan politiknya serta budaya
yang menjadikan negara tersebut unik.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana keanekaragaman penduduk dunia dilihat dari segi ras?

2. Bagaimana keanekaragaman penduduk dunia dilihat dari segi ekonomi?

3. Bagaimana keanekaragaman penduduk dunia dilihat dari segi politik?

4. Bagaimana keanekaragaman penduduk dunia dilihat dari segi budaya?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui keanekaragaman penduduk dunia dilihat dari segi ras.

2. Untuk mengetahui keanekaragaman penduduk dunia dilihat dari sei ekonomi.

3. Untuk mengetahui keanekaragaman penduduk dunia dilihat dari segi politik.

4. Untuk mengetahui keanekaragaman penduduk dunia dilihat dari segi budaya

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Ras

Ras berasal dari bahasa Prancis-Italia “razza” yang artinya pembedaan variasi penduduk
berdasarkan tampilan fisik (bentuk dan warna rambut, warna mata, warna kulit, bentuk
mata, dan bentuk tubuh). Di sini ras menunjuk pada karakteristik-karakteristik yang
dinyatakan secara fisik dan biologis. Bentuknya yang paling jelas adalah pigmentasi kulit.
Sedangkan pengertian menurut para ahli:

a. Menurut Gill dan Gilbert, ras merupakan pengertian biologis yang menjelaskan
sekumpulan orang yang dapat dibedakan menurut karakteristik fisik yang dihasilkan
melalui proses reproduksi.

b. Menurut Kohlbrugge, ras adalah segolongan manusia yang memiliki kesamaan ciri-ciri
jasmani karena diturunkan, sedangkan ciri-ciri kerohaniannya tidak diperhitungkan.

Persamaan umum dalam ras yaitu, ras merupakan suatu pengertian biologi, bukan
pengertian sosio-kultural. Jika menyebut ras Negro, berarti yang dimaksudkan bukan sifat
kebudayaan kelompok tersebut seperti pandai bermin musik melainkan ciri fisiknya, seperti
warna kulitnya hitam atau bentuk rambutnya keriting.

Mengenai keanekaragaman ras, A.L. Kroeber klasifikasi ras sebagai berikut:

1. Ras Mongoloid

Ciri-ciri berdasar jenisnya: kuning langsat, rambut hitam, mata sipit. Selain itu anggota ras
ini seringkali juga lebih kecil dan pendek daripada ras kaukasoid. Anggota ras Mongoloid
biasa disebut “berkulit kuning”, namun ini tidak selalu benar. Misalkan orang Indian di
Amerika dianggap berkulit merah dan orang Asia Tenggara seringkali berkulit coklat muda
sampai coklat gelap.

Ras Mongoloid meliputi:

a. Asiatic Mongoloid. Ciri-cirinya adalah warna kulit kuning pucat atau putih lobak, ukuran
tubuh sedang, rambut hitam kejur, bentuk muka lonjong atau oval dan bulat, mata sipit.
Wilayah persebarannya terdapat di Asia Utara, Asia Tengah, dan Asia Timur.

2
b. Malayan Mongoloid. Ciri-cirinya adalah warna kulit kuning kecokelatan, ukuran tubuh
agak tinggi, bentuk muka lonjong atau oval dan bulat, mata biasa, rambut hitam lurus, dan
bergelombang (ikal). Wilayah persebarannya terdapat di Asia Tenggara, Indonesia,
Malaysia, Filipina, dan penduduk asli Taiwan.

c. American Mongoloid. Ciri-cirinya adalah: warna kulit merah, ukuran tubuh tinggi,
rambut hitam lurus,bentuk muka lonjong atau oval, mata sipit. Wilayah persebarannya
terdapat di Amerika Selatan (penduduk Terra del Fuego) dandi Amerika Utara (penduduk
asli Eskimo).

2. Ras Kaukasoid

Ciri-ciri berdasar jenisnya: berkulit putih, hidung mancung dan perawakan tinggi besar.
Anggota ras Kaukasoid biasa disebut “berkulit putih”, namun ini tidak selalu benar. Oleh
beberapa pakar misalkan orang Ethiopia dan orang Somalia dianggap termasuk ras
Kaukasoid, meski mereka berambut keriting dan berkulit hitam, mirip dengan anggota ras
Negroid. Namun mereka tengkoraknya lebih mirip tengkorak anggota ras Kaukasoid.

Ras kaukasoid meliputi:

a. Nordic. Ciri-cirinya adalah: ukuran tubuh tinggi,rambut keemasan, mata biru, bentuk
muka lonjong atau oval. Wilayah persebarannya terdapat di Eropa Utara, sekitar Laut
Baltik.

b. Alpine. Ciri-cirinya adalah ciri-ciri tubuh antara tipe Nordik dan Mediterania. Wilayah
persebarannya terdapat di Eropa Tengah dan Eropa Timur.

c. Mediteranian. Ciri-cirinya adalah ukuran tubuh lebih pendek daripada Nordik, rambut
cokelat dan hitam, mata coklat, bentuk muka bulat. Wilayah persebarannya terdapat di
sekitar Laut Tengah, Afrika Utara, Armenia, Arab, dan Iran.

d. Indic. Ciri-cirinya adalah: ukuran tubuh lebih pendek daripada Mediterania, warna kulit
ras Mongoloid (kuning dan coklat), tetapi bentuk muka ras Kaukasoid, mata hitam, rambut
hitam, bentuk muka lonjong atau oval dan bulat. Wilayah persebarannya terdapat di
Pakistan, India, Bangladesh, dan Sri Lanka.

3. Ras Australoid

3
Ciri-ciri berdasar jenisnya: mereka berambut keriting hitam dan berkulit hitam. Namun
beberapa anggota ras ini di Australiaberambut pirang dan rambutnya tidak keriting
melainkan lurus. Selain itu beberapa orang Asli di Malaysia kulitnya juga tidak selalu hitam
bahkan menjurus putih.

Wilayah penyebarannya terdapat di Australia, di bagian selatan India, Sri Lanka, beberapa
kelompok di Asia Tenggara (orang asli Malaysia dan orang Negrito di Filipina termasuk ras
ini), Papua, dan Kepulauan Melanesia.

4. Ras Negorid

Ciri-ciri berdasar jenisnya: Hitam, rambut kriting, dan bibir tebal. Meski begitu anggota ras
Khoisan dan ras Australoid, meski berkulit hitam dan berambut keriting tidaklah termasuk
ras manusia ini.

Ras Negroid meliputi:

a. African Negroid. Ciri-cirinya adalah badan kekar dan tinggi, kulit hitam pekat, rambut
hitam keriting, bentuk muka bulat atau tebal. Wilayah persebarannya terdapat di Benua
Afrika.

b. Negrito. Ciri-cirinya adalah ukuran tubuh pendek dan kekar, ukuran kaki dan tangan
pendek. Wilayah persebarannya terdapat di Afrika Tengah, Semenanjung Malaya yang
dikenal orang Semang, Filipina).

c. Melanesian. Ciri-cirinya adalah ciri-ciri tubuh antara Negroid Afrika dan Negrito.
Wilayah persebarannya terdapat di Irian dan Melanesian).

5. Ras-ras Khusus, yaitu ras yang tidak dapat diklasifikasikan dalam keempat ras pokok,
antara lain:

a. Bushman. Ciri-cirinya adalah memiliki ukuran tubuh sedang, warna kulitcoklat, rambut
hitam keriting, mata lebar. Wilayah persebarannya terdapat di daerah Gurun Kalahari,
Afrika Selatan.

b. Veddoid/weddoid. Ciri-cirinya hampir sama dengan Negrito, ukurantubuh lebih pendek


mendekati kerdil. Wilayah persebarannya terdapat di pedalaman Sri Lanka dan Sulawesi
Utara.

4
c. Pollinesian/Polinesoid. Ciri-cirinya ukuran tubuh sedang, warna kulit cokelat,mata lebar,
rambut hitam berombak. Wilayah persebarannya terdapat diKepulauan Mikronesia dan
Polinesia.

d. Ainu. Ciri-cirinya adalah sedikit lebih pendek dari Bangsa Jepang umunya (Ras
Yamato), tubuh gempal dan proporsional, tulang pipi tinggi, hidung pendek, wajah lebar,
rambut lebat berombak dan mata cokelat gelap. Wilayah persebarannya terdapat di Pulau
Hokaido dan Karafuko (Jepang Utara).

B. Budaya

Keanekaragaman budaya tak lain merupakan suatu fakta tentang keberadaan begitu banyak
ragam budaya yang berbeda satu sama lain, yang dapat dibedakan berdasarkan pengamatan
etnografis. Kesadaran adanya keanekaragaman tersebut semakin terasa di masa kini berkat
komunikasi global dan meningkatnya kontak antarbudaya.

Walaupun kesadaran yang semakin besar bukan merupakan jaminan atas kelestarian
keanekaragaman budaya, namun hal tersebut menjadikan topik ini semakin mengemuka.
Keanekaragaman budaya semakin menjadi masalah sosial yang besar, terkait dengan
semakin tumbuhnya keanekaragaman aturan sosial di dalam dan di antara masyarakat (yang
berbeda). Ketika berhadapan dengan keanekaragaman aturan dan tampilan tersebut, Negara
terkadang bingung dalam bagaimana menyikapi atau menempatkan keanekaragaman
budaya sebagai kepentingan bersama.

Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia untuk
memenuhi kehidupannya dengan cara belajar, yang semuanya tersusun dalam kehidupan
masyarakat. Untuk lebih jelas, dapat dirinci sebagai berikut:

1. Kebudayaan adalah segala sesuatu yang dilakukan dan dihasilkan manusia. Karena itu
meliputi:

a. Kebudayaan material yang meliputi benda-benda ciptaan manusia, yang nyata dan
konkret misalnya: alat-alat perlengkapan hidup. Di tiap negara mungkin saja berbeda
kebudayaannya, karena itu merupakan wujud kebudayaan masing-masing penduduk
negara. Misalnya dalam menciptakan mangkuk, perhiasan, senjata, pesawat, alat-alat
elektronik dan IT, pakaian, gedung-gedung pencakar langit.

Contoh nyata:

5
Ø Amerika: terdapat patung Liberty yang merupakan penanda/lambang Amerika, Amerika
juga memproduksi smartphone bermerk Apple, dan memproduksi banyak senjata-senjata
untuk keperluan perang, dll.

Ø Korea Selatan: menciptakan smartphone bermerk Samsung, pakaian-pakaian ala khas


korea, dll.

Ø Indonesia: membangun Monas sebagai lambang negara, dll.

b. Kebudayaan non material, yaitu semua hal yang tidak dapat dilihat dan diraba,
misalnya: religi, bahasa, ilmu pengetahuan, lagu, tarian tradisional, cerita dongeng, dll.

Keanekaragaman budaya nonmaterial di dunia:

Ø Inggris: menciptakan bahasa Inggris yang sudah dikenal di seluruh penjuru dunia.

Ø Indonesia: memiliki begitu banyak tarian tradisional yang sudah terkenal hingga
mancanegara seperti tari Bali, tari Saman, Tari Pendet, dll.

2. Bahwa kebudayaan tidak diwariskan secara generatif (biologis), melainkan hanya


mungkin diperoleh dengan cara belajar.

3. Kebudayaan itu diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.

4. Kebudayaan itu adalah kebudayaan manusia. Hampir semua tindakan manusia adalah
kebudayaan, karena yang tidak perlu dibiasakan dengan cara belajar, misalnya tindakan
atas dasar naluri, gerak reflek. Sehubungan dengan itu, kita perlu mengetahui perbedaan
tingkah laku manusia dengan makhluk lainnya, khususnya hewan.

Mengenai konsep budaya yang begitu luas, maka guna keperluan analisa konsep
kebudayaan itu perlu dipecah lagi ke dalam unsur-unsurnya, yang kita kenal sebagai
“unsur-unsur kebudayaan yang universal”, dan merupakan unsur-unsur yang dapat kita
temukan pada semua kebudayaan di dunia. Unsur-unsur universal yang sekaligus menjadi
isi dari semua kebudayaan di dunia seperti:

1. Sistem religi dan upacara keagamaan

2. Sistem dan organisasi kemasyarakatan

3. Sistem pengetahuan

6
4. Bahasa

5. Kesenian

6. Sistem mata pencaharian hidup

7. Sistem teknologi dan peralatan

Koentjaraningrat (1993: 5) menyatakan bahwa kebudayaan mempunyai paling sedikit tiga


wujud:

1. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-
norma, peraturan dan sebagainya.

Sifatnya yang abstrak ini menjadikannya tak dapat diraba atau difoto. Kebudayaan ideel ini
dapat disebut adat tata kelakuan. Secara lebih khusus lagi, adat terdiri dari beberapa lapisan,
yaitu dari yang paling abstrak dan luas sampai yang paling konkret dan terbatas.

2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia
dalam masyarakat.

Wujud yang kedua ini sering disebut sistem sosial , mengenai kelakuan berpola dari
manusia itu sendiri. Sebagai rangkaian aktivitas manusia dalam suatu masyarakat, maka
sistem sosial bersifat konkret, terjadi di sekeliling kita, dapat diobservasi, dan
didokumentasikan.

3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.

Wujud ketiga ini disebut kebudayaan fisik, dan memerlukan keterangan banyak. Karena
merupakan total hasil fisik aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam
masyarakat maka sifatnya paling konkret, dan berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat
diraba dan didokumentasikan.

Ketiga wujud kebudayaan tadi dalam kehidupan bermasyarakat bagaikan dua sisi mata
uang. Kebudayaan ideel dan adat istiadat mengatur dan memberi arah kepada perbuatan
dan karya manusia.

Para sosiolog kadang-kadang merujuk pada kebuayaan nonmaterial sebagai kebudayaan


simbolis. Sebuah simbol merupakan sesuatu yang diberi makna oleh manusia, yang mereka

7
gunakan untuk berkomunikasi. Simbol mencakup gerak-isyarat, bahasa, nilai, norma, dan
sanksi.

Gerak-isyarat. Gerak merupakan penggunaan tubuh seseorang untuk berkomunikasi dengan


orang lain tanpa menggunakan kata-kata. Meskipun manusia dalam semua kebudayaan di
dunia menggunakan gerak-isyarat, namun bisa jadi makna nya berbeda-beda. Misalnya,
pria Italia menunjukkan kekaguman kepada wanita dengan cara memutar-mutar kumis
imajinernya, namun cara orang Perancis untuk mengagumi wanita yaitu dengan mencium
ujung-ujung jari dengan telapak tangan ke bawah, sedangkan orang Yunani menandai orang
itu cantik dengan cara mengusap dagu dengan jempol dan jari telunjuk (Mulyana: 2004).

Bahasa. Tanpa kebudayaan manusia tidak akan lebih maju daripada hewan. Jika kita
berkomunikasi dengan isyarat saja, kita hanya dapat menjangkau jangka waktu yang
terbatas. Bahasa sendiri bersifat universal dalam artian, semua kelompok memiliki bahasa,
namun tidak ada sesuatu pun yang bersifat universal dalam makna yang diberikan. Dengan
demikian, seperti halnya isyarat, dalam kebudayaan yang berlainan, bunyi yang sama dapat
mempunyai makna yang sangat berbeda (Henslin. 2007).

C. Ekonomi

3 sistem ekonomi di dunia yang sangat populer, yaitu ;

1. Sistem Ekonomi Kapitalisme. Sistem ini bisa didapati di mana pun pemenuhan
kebutuhan-kebutuhan sekelompok manusia dilakukan oleh bisnis swasta. Sistem ekonomi
ini dipengaruhi oleh semangat untuk mendapat keuntungan semaksimal mungkin dengan
sumber seminimal mungkin. Usaha kapitalis ini didukung dengna nilai-nilai kebebasan
untuk memenuhi kebetuhan.

2. Sistem Ekonomi Sosialis. Sistem ini sering disamakan dengan istilah komunisme,
padahal keduanya memiliki perbedaan. Menurut Brinton, sosialisme menggambarkan
pergeseran milik kekayaan swasta ek pemerintah yang berlangsung secara perlahan-lahan
melalui prosedur peraturan pemerintah dengan memberikan kompensasi kepada pemilik-
pemilik swasta. Sementara itu, komunisme mengambarkan peralihan pemilikan dari swasta
ke tangna pemerintah tersebut digambarkan terjadi secara cepat dan revolusioner, dilakukan
secara paksa dan tanpa kompensasi. Jadi, perbedaan antara keduanya adalah cara untuk
mencapai tujuan, sedangkan persamaannya adalah mengenai tujuan yang ingin dicapai dari
keduanya.

8
3. Sistem Ekonomi Islam. Implementasi pemahaman Islam akan membentuk kehidupan
Islam dalam masyarakat yang secara langsung akan mempengaruhi berbagai aspek
kehidupan, di antaranya adalah aspek ekonomi. praktek sistem ekonomi ini tidak identik
dengan sistem kenegeraan di beberapa negara Timur Tengah yang menggunakan Islam
sebagai dasar negaranya. Sistem ekonomi ini lebih berkaitan dengan bangunan masyarakat
yang perilakunya didasarkan pada sumber Islam yaitu Al-Qur'an dan Al-Hadits, di mana
sistem ekonomi Islam dapat dipraktekkan di masyarakat manapun.

D.Politik

Politik merupakan sikap orientasi yang khas dari warga negara terhadap sistem politik dan
aneka ragam bagiannya dan sikap terhadap peranan warga negara yang ada dalam sistem
itu. Warga negara senantiasa mengidentifikasikan diri mereka dengan simbol-simbol dan
lembaga kenegaraan berdasarkan orientasi yang mereka miliki. Perbedaan sistem politik
antara negara satu dengan negara lain, merupakan hal yang wajar dan alami, karena setiap
negara memiliki pengalaman sejarah yang berbeda-beda. Setiap negara memiliki ciri-ciri
khusus, baik dari segi ideologi, sistem politik, karakter kehidupan sosial, corak kebudayaan,
lingkungan alam yang tidak sama dengan bangsa-bangsa lain. Sejarah perjuangan suatu
bangsa dan perkembangan politiknya ikut berperan dalam menentukan sistem politik yang
dilandasi oleh ideologi, kepribadian bangsa, serta kondisi ekonomi, sosial, dan budaya dari
negara yang bersangkutan. Politik adalah suatu cara seseorang untuk mendapatkan dan
mempertahankan kekuasaan , dan negara-negara adalah institut-institutnya (Cholisin.
2007). Perbedaan sistem politik di berbagai negara terdapat pada:

1. Perbedaan Bentuk Negara

2. Perbedaan Bentuk Pemerintahan

3. Perbedaan Bentuk Kabinet

4. Perbedaan Bentuk Parlemen/Lembaga Perwakilan

Contoh konkrit keanekaragaman sistem pemerintahan di dunia:

a) Sistem Pemerintahan di Negara Jepang

Jepang merupakan Negara yang berbentuk kepulauan yang dinamakan oleh orang Jepang
sendiri adalah Nippon dan mempunyai julukan Negara Matahari Terbit dan negeri Sakura.
Jepang yang beribukota di Tokyo merupakan Negara Industri terbesar ke-2 setelah Amerika

9
Serikat. Bentuk pemerintahaan di Jepang adalah Kekaisaran yang menganut parlementer, di
mana Kepala negaranya adalah seorang Kaisar/ Tenno, dan Kepala pemerintahannya adalah
seorang Perdana Menteri (Dimas prasetyo, 2008).

b) Sistem Pemerintahan di Negara India

Selama kurang lebih 300 tahun India dijajah oleh Inggris. Lalu pada tanggal 15 Agustus
1947 India memperoleh kemerdekaannya yang pada saat itu India masih bersatu dengan
Pakistan. Sekarang India yang mayoritas penduduknya beragama Hindu yang beribukota di
New Delhi berpisah dengan Pakistan yang mayoritas penduduknya beragama Islam yang
beribukota di Islamabad. Bentuk pemerintahaan Negara India merupakan negara Republik
dengan Kepala Negara adalah seorang presiden dan kepala Pemerintahaan adalah seorang
Perdana menteri.

c) Republik Rakyat Cina (RRC)

RRC merupakan Negara dengan jumlah penduduk nomor satu di bumi, karena luas
wilayahnya yang sangat luas. RRC merupakan Republik Komunis yang beribukota di
Beijing. Sesuai namanya adalah Republik Rakyat Cina dan mayoritas rakyatnya menganut
paham komunis, maka tidak heran jika negara ini juga mempunyai Negara dengan sistem
pemerintahan republik komunis, yang Kepala Negaranya adalah Ketua komite pengawas
badan legislatif yang kekuatannya terletak pada para pemimpin partai komunis. Sedangkan,
Kepala pemerintahannya adalah Perdana Menteri.

d) Arab Saudi

Nama asli Arab Saudi adalah AL Mamlaka AL Arabiah AL Saudiah. Kerajaan ini didirikan
oleh Raja Abdul Azis pada tanggal 23 September 1932, ibukota Arab Saudi adalah Riyad.
Bentuk pemerintahannya adalah Kerajaan yang berdasarkan hukum Islam. Raja berperan
sebagai pemimpin Politik, Agama (Imam), Eksekutif, dan Pembuat undang-undang. Negara
ini tidak mempunyai undang-undang Dasar, karena hukumnya memakai hukum Islam.

e) Amerika Serikat

1. Bentuk negara Amerika Serikat adalah federasi/serikat, terdiri atas 50 negara bagian.
Pusat pemerintahan (federal) berada di Washington, sedangkan pemerintahan negara bagian
(state) ada di setiap negara bagian selain Washington. Pemerintahan berbentuk republik
dengan sistem Presidensial.

10
2. Adaya pemisahan kekuasaan yang tegas antara legislatif (Kongres), yudikatif
(Mahkamah Agung/Supreme of Court), dan eksekutif (Presiden).

3. Kekuasaan legislatif berada pada parlemen yang disebut Kongres. Kongres dibagi
menjadi dua, yaitu Senat dan Badan Perwakilan (the house of representatif).

4. Kekuasaan yudikatif berada pada Mahkamah Agung (Supreme of Court) yang bersifat
independen.

5. Kekuasaan eksekutif dipegang presiden. Berkedudukan sebagai kepala negara dan kepala
pemerintahan. Presiden dan wakil presiden dipilih melalui pemilu langsung (electoral
college) setiap empat tahun sekali dan memerintah maksimal dua kali masa jabatan.

6. Sistem kepartaian menganut sistem dwipartai (dua partai), yaitu Partai Demokrat dan
Republik.

E.Sosial

Ragam sosial yaitu ragam bahasa yang sebagian norma dan kaidahnya didasarkan atas
kesepakatan bersama dalam lingkungan sosial yang lebih kecil dalam masyarakat.
Misalnya, ragam bahasa yang digunakan dalam keluarga atau persahabatan dua orang yang
akrab dapat merupakan ragam sosial .

11
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Dari apa yang telah dipaparkan di atas, kita tentu saja dapat mengetahui sedikit banyaknya
keanekaragaman dari penduduk di dunia. Entah itu dilihat dari keragaman ras, budaya,
perekonomian, sistem politiknya, maupun hal-hal lain yang menurut pemikiran kita berbeda
dengan apa yang mereka punya. Namun hal tersebut bukanlah suatu masalah bagi kita,
yang terpenting adalah bagaimana kita menyikapi keanekaragaman itu dengan cara yang
positif dan tidak memandang segala sesuatu yang beragam itu hanya dari sudut pandang
pribadi. Setiap negara tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Apa yang
kita miliki dan tidak dimiliki mereka merupakan suatu penanda bahwa ada yang kurang dan
yang lebih, bagaimana kita membuat kekurangan itu menjadi suatu kelebihan. Kelebihan
untuk menjadikannya khas di mata dunia dan menjadikan semakin beragamnya
keanekaragaman manusia dan aspek-aspek yang mengikutinya.

B.Saran

Dengan tersusunya makalah ini kami selaku penulis berharap makalah ini dapat menambah
wawasan setiap orang yang membacanya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Cholisin, dkk. 2007. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Yogyakarta. UNY Press.

Henslin, James M. 2007. Sosiologi dengan Pendekatan Membumi. Jakarta: Erlangga.

Koentjaraningrat. 2000. Pengatar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Librianacandra. 2013. Keanekaragaman dunia berdasar ekonomi.


http://librianacandraa.blogspot.com/2013/03/keanekaragaman-penduduk-dunia-ras.html.
diakses pada 17 Maret 2014.

Mulyana, Deddy. 2004. Komunikasi Efektif: Suatu Pendekatan Lintas Budaya. Bandung:
Remaja Rosdakarya.

13

You might also like