You are on page 1of 11

MAKALAH

APRESIASI TERHADAP KEMANUSIAAN DAN KEBUDAYAAN

Dosen Pengampuh:
Maghfiroh Fajrin S.Pd. M.Pd

Disusun Oleh:
1. Eltin Dian Putri (ABN211005)
2. Silvi Sulfianti (ABN211004)
3. Ardianto (ABN211008)

JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS CORDOVA
TAHUN AKADEMIK
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat yang telah
diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Apresiasi
Terhadap Kemanusiaan dan kebudayaan”. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada ibu
Maghfiroh Fajrin S.Pd. M.Pd

Sebagai dosen pengampu mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, serta tidak lupa
terimakasih juga untuk teman-teman yang telah bekerjasama dengan baik dalam pembuatan
makalah ini. Makalah ini tentunya belum cukup sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik
dan sarannya dari pembaca yang bersifat membangun. Penulis berharap, semoga makalah ini
bermanfaat bagi siapa saja yang membacany

Brang Rea, 22 Oktober 2022

Penulis
Daftar Isi

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
Daftar Isi................................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG......................................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................................4
C. TUJUAN......................................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................5
A. HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA..................................................................5
B. APRESIASI TERHADAP KEMANUSIAAN DAN KEBUDAYAAN..........................................................6
1. Manusia dan Kemanusiaan........................................................................................................6
2. Manusia Sebagai Kebudayaan...................................................................................................6
3. Hubungan manusia dan kebudayaan.........................................................................................6
4. Etika dan Estetika berbudaya.....................................................................................................7
5. Problematika Kebudayaan.........................................................................................................8
6. Masalah Kebudayaan di Indonesia............................................................................................9
BAB III..................................................................................................................................................10
PENUTUP.............................................................................................................................................10
A. Kesimpulan..............................................................................................................................10
B. Saran........................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Diakui secara umum bahwa kebudayaan merupakan unsur penting dalam proses
pembangunan atau keberlanjutan suatu bangsa. Lebih-lebih jika bangsa itu sedang
membentuk watak dan kepribadiannya yang lebih serasi dengan tantangan zamannya.
Dilihat dari segi kebudayaan, pembangunan tidak lain adalah usaha sadar untuk
menciptakan kondisi hidup manusia yang lebih baik. Menciptakan lingkungan hidup yang
lebih serasi. Menciptakan kemudahan atau fasilitas agar kehidupan itu lebih nikmat.
Pembangunan adalah suatu intervensi manusia terhadap alam lingkungannya, baik
lingkungan alam fisik, maupun lingkungan sosial budaya.
Pembangunan membawa perubahan dalam diri manusia, masyarakat dan lingkungan
hidupnya. Serentak dengan laju perkembangan dunia, terjadi pula dinamika masyarakat.
Terjadi perubahan sikap terhadap nilai-nilai budaya yang sudah ada. Terjadilah pergeseran
sistem nilai budaya yang membawa perubahan pula dalam hubungan interaksi manusia di
dalam masyarakatnya.
Pembangunan Nasional bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan
makmur yang merata, materiil dan spirituil berdasarkan Pancasila. Bahwa hakekat
pembangunan Nasional adalah pembangunam manusia Indonesia seutuhnya dan
pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut, sudah tentu
pendekatan dan strategi pembangunan hendaknya menempatkan manusia scbagai pusat
intcraksi kcgiatan pcmbangunan spiritual maupun material. Pembangunan yang melihat
manusia sebagai makhluk budaya, dan sebagai sumber daya dalam pembangunan. Hal itu
berarti bahwa pembangunan seharusnya mampu meningkatkan harkat dan martabat
manusia. Menumbuhkan kepercayaan diri sebagai bangsa. Menumbuhkan sikap hidup
yang seimbang dan berkepribadian utuh. Memiliki moralitas serta integritas sosial yang
tinggi. Manusia yang taqwa kepada Tuhan Yang Mahasa Esa.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Hakikat manusia sebagai makhluk budaya
2. Apresiasi terhadap kemanusiaan dan kebudayaan
3. Bagaimana hubungan antara manusia dan budaya?
4. Estetika dan etika dalam berbudaya
5. Apa saja problematika kebudayaan yang terjadi dalam masyarakat ?
6. Masalah budaya di Indonesia

C. TUJUAN
Dari rumusan masalah yang telah diuraikan, tujuan pembahasan makalah ini adalah:
1. Menganalisis manusia sebagai makhluk budaya
2. Menjelaskan hakikat manusia sebagai makhluk budaya
3. Mengetahui apresiasi terhadap kemanusiaan dan kebudayaan
4. Membedakan antara etika dan estetika budaya
5. Memberikan contoh problematika kebudayaan
6. Mengetahui solusi dari adanya masalah budaya di negara kita sendiri
BAB II
PEMBAHASAN

A. HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA

Manusia adalah mahluk berbudaya. Manusia sebagai makhluk yang berbudaya


tidak lain adalah makhluk yang senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk
menciptakan kebahagiaan, karena yang membahagiakan hidup manusia itu
hakikatnya sesuatu yang baik, benar dan adil, maka hanya manusia yang selalu
berusaha menciptakan kebaikan, kebenaran dan keadilan sajalah yang berhak
menyandang gelar manusia berbudaya.

Berbudaya merupakan kelebihan manusia dibanding mahluk lain. Manusia


adalah makhluk yang paling sempurna bila dibanding dengan makhluk lainnya,
mempunyai kewajiban dan tanggung jawab untuk mengelola bumi. Oleh karena itu
manusia harus menguasai segala sesuatu yang berhubungan dengan
kepemimpinannya di muka bumi disamping tanggung jawab dan etika moral harus
dimiliki, menciptakan nilai kebaikan, kebenaran, keadilan dan tanggung jawab agar
bermakna bagi kemanusiaan. Selain itu manusia juga harus mendayagunakan akal
budi untuk menciptakan kebahagiaan bagi semua makhluk Tuhan

Dengan akal budi, manusia tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup, tetapi
juga mampu mempertahankan serta meningkatkan derajatnya sebagai makhluk yang
tinggi bila dibanding dengan makhluk yang lainnya. Manusia tidak hanya sekedar
homo, tetapi human (manusia yang manusiawi). Dengan demikian, manusia
memiliki dan mampu mengembangkan sisi kemanusiaannya. Kelebihan manusia
dibanding makhluk lain terletak pada akal budi. Manusia mampu menciptakan
kebudayaan, mengkreasikan, memperlakukam, memperbarui, memperbaiki,
mengembangkan dan meningkatkan sesuatu yang ada untuk kepentingan hidup
manusia, baik dengan alam maupun manusia lainnya. Untuk itu manusia dapat
dikatakan sebagai pencipta kebudayaan dan makhluk berbudaya. Kebudayaan
mempunyai kegunaan sangat besar bagi manusia,sehingga kebudayaan memiliki
peran sebagai:
1. Suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompoknya.
2. Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kemampuan lain.
3. Sebagai pembimbing kehidupan manusia.
4. Pembeda manusia dan binatang.
5. Petunjuk-petunjuk tentang bagaimana manusia harus bertindak dan berperilaku
didalam pergaulan.
6. Pengantar agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak,
berbuat, menentukan sikapnya jika berhubungan dengan orang lain.
 
B. APRESIASI TERHADAP KEMANUSIAAN DAN KEBUDAYAAN

1. Manusia dan Kemanusiaan


Kemanusiaan merupakan prinsip atau nilai yang berisi keharusan/tuntutan untuk
berkesusaian dengan hakikat dari manusia. Hakikat manusia bisa dipandang secara
segmental atau dalam arti persial. Misalkan manusia dikatakan sebagai homo
economicus, homo faber, homo socius, homo homini lupus, zoon politicon dan
sebagainya.Prinsip kemanusiaan mengandung arti adanya penghargaan dan
penghormatan terhadap harkat dan martabat yang luhur. Semua manusia adalah
luhur, karena itu manusia tidak harus dibedakan perlakuannya hanya karena
perbedaan suku, ras, keyakinan, status sosial ekonomi, asal usul dan sebagainya.
Dengan demikian, sudah sewajarnya antar sesama manusia tidak saling menindas,
tetapi saling menghargai dan saling menghormati dengan pijakan prinsip
kemanusiaan.

2. Manusia Sebagai Kebudayaan


Budaya adalah bentuk jamak dari kata budi dan daya yang berarti cinta, karsa dan
rasa. Dalam bahasa sanksekerta budaya berarti budi atau akal, sedangkan dalam
bahasa inggris budaya berarti mengolah, mengerjakan
Kemudian pengertian ini berkembang dalam arti culture, yaitu sebagai segala
sesuatu daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam.Definisi
kebudayaan telah banyak di kemukakan oleh banyak ahli. Beberapa contoh sebagai
berikut:
1. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari
satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai
superorganik
2. Andreas Eppink menyatakan bahwa kebudayaan megandung keseluruhan
pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan. Serta keseluruhan struktur-
struktur sosial, religius, dan lain-lain, ditambah lagi dengan segala
pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
3. Edward B. Taylor mengemukakan bahwa kebudayaan merupakan
keseluruhan yang kompleks, yang didalam nya terkandung pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan.

3. Hubungan manusia dan kebudayaan


Dipandang dari sudut antropologi, manusia dapat ditinjau dari 2 segi. Yaitu :
·        Manusia sebagai makhluk biologis
·        Manusia sebagai makhluk sosio-budaya
Sebagai mahluk biologi, manusia di pelajari dalam ilmu biologi atau anatomi,
dan sebagai mahluk sosio-budaya manusia dipelajari dalam antropologi budaya.
Antropologi budaya menyelidiki seluruh cara hidup manusia, bagaimana
manusia dan akal budinya dan struktur fisiknya dalam mengubah lingkungan
berdasarkan pengalamannya juga memahami dan melukiskan kebudayaan yang
terdapat dalam masyarakat manusia.
Akhirnya terdapat konsepsi tentang kebudayaan manusia yang menganalisa
masalah-masalah hidup sosial-kebudayaan manusia. Konsepsi tersebut ternyata
memberi gambaran kepada kita bahwasanya hanya manusialah yang mampu
berkebudayaan. Sedang pada hewan tidak memiliki kemampuan tersebut.
Mengapa hanya manusia saja yang memiliki kebudayaan? Hal ini dikarenakan
manusia dapat belajar dan dapat memahami bahasa, yang semuanya itu
bersumber pada akal manusia

4. Etika dan Estetika berbudaya


1. Etika Dalam Berbudaya
Perkembangan etika dan estetika budaya suatu bangsa berhubungan erat
dengan perubahan sosial budaya yang terjadi pada bangsa tersebut.Kata etika
berasal dari bahasa Yunani,yaitu ethos. Secara etimologis, etika adalah ajaran
tentang baik-buruk, yang diterima umum tentang sikap, perbuatan, kewajiban,
dan sebagainya. Etika (kesusilaan) lahir karena kesadaran akan adanya naluri-
solidaritas sejenis pada makhluk hidup untuk melestarikan kehidupannya,
kemudian pada manusia etika ini menjadi kesadaran sosial, memberi rasa
tanggung jawab, dan apabila terpenuhi akan menjadi rasa bahagia.
Etika memiliki makna yang bervariasi, Bertens menyebutkan ada tiga jenis
makna etika sebagai berikut:
a. Etika dalam arti nilai-nilai atau norma yang menjadi pegangan bagi
seseorang atau kelompok orang dalam mengatur tingkah laku.
b. Etika dalam arti kumpulan asas atau nilai moral (yang dimaksud disini
adalah kode etik).
c. Etika dalam arti ilmu atau ajaran tentang yang baik dan yang
buruk.Disini etika sama rtinya dengan filsafat moral.
Norma etik ditujukan kepada umat manusia agar terbentuk kebaikan akhlak
pribadi guna penyempurnaan manusia dan melarang manusia melakukan
perbuatan-perbuatan yang dilarang. Seperti membunuh, berzina, mencuri, dan
sebagainya. Pada manusia yang bermasyarakat etika berfungsi untuk
mempetahankan kehidupan kelompok atau individu dilingkungan tertentu. Pada
awalnya, etika dikenal pada sekelompok manusia yang sudah memiliki
peradaban lebih tinggi. Asal atau sumber norma etik adalah dari manusia sendiri
yang bersifat otonom dan tidak ditujukan kepada sikap lahir, tetapi ditujukan
kepada sikap batin manusia. Daerah berlakunya norma etik relatif universal,
meskipun tetap dipengaruhi oleh ideologi masyarakat pendukungnya.Norma etik
atau norma moral menjadi acun manusia dalam berperilaku.
Dengan norma etik,manusia bisa membedakan mana perilaku yang baik dan
mana perilaku yang buruk.Norma etik menjadi semacam das sollen untuk
beperilaku baik.Manusia yang beretika berarti perilaku manusia itu baik sesuai
dengan norma-norma etik.
2. Estetika Dalam Berbudaya
Estetika dapat dikatakan sebagai teori tentang keindahan atau seni.Estetika
berkaitan dengan nilai indah ataupun tidak indah.Estetika mengandung tiga
pengertian secara luas,secara sempit,dan estetika murni..
a. Secara luas,keindahan mengandung ide kebaikan.Keindahan dalam arti
luas meliputi banyak hal,seperti watak yang indah.Indah dalam arti luas
mencakup hampir seluruh yang ada,apakah merupakan hasil seni
alam,moral,dan intelektual.
b. Secara sempit,yaitu indah yang terbatas pada lingkup persepsi
penglihatan (bentuk dan warna).
c. Secara estetik murni,menyangkut pengalaman estetik seseorang dalam
hubungannya dengan segala sesuatu yang diresapinya melalui
penglihatan,pendengaran,perabaan dan perasaan,yang semuanya dapat
menimbulkan persepsi (anggapan) indah.
Estetika bersifat subyektif,sehingga tidak bisa dipaksakan. Tetapi yang penting
adalah menghargai keindahan budaya yang dihasilkan oleh orang lain.

5. Problematika Kebudayaan
Problematika kebudayaan adalah sesuatu yang indah jika kebudayaan yang
merupakan harta yang turun-temurun dari nenek moyang kita, dapat kita
pertahankan kelestariannya. Tapi perkembangan jaman tidak dapat di bendung,
seiringdengan berjalannya waktu, maka kelestarian kebudayaan tersebut harus
dijaga karean kebudayaan hanyalah identitas diri dan merupakan identitas bangsa.
Bangsa yang memiliki identitas akan menjadi bangsa yang kuat dan menjadi bangsa
yang tidak mudah untuk dijajah oleh bansa lain. Problematika sangat berbahaya jika
dibiarkan, karena kebudayaan merupakan jati diri bangsa, bila itu hilang maka
dengan sangat mudah bangsa itu akan hancur dan dijajah oleh bangsa lain.

Adapun jenis-jenis problematika kebudayaan antara lain:


1. Hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup dan sistem
kepercayaan. Dalam hal ini, kebuyaan tidak dapat bergerak atau berubah
karena adanya pandangan hidup dan sistem keprcayaan yang sangat kental,
karena kuatnya kepercayaan sekelompok orang dengan kebudayaannya
mengakibatkan mereka tertutup pada dunia luar dan tidak mau menerima
pemikiran- pemikiran dari luar walaupun pemikiran yang  baru ini lebih baik
daripada pemikiran mereka. Sebagai contoh dapat kita lihat bahwa orang jawa
tidak mau menunggalkan kampung halamannya atau beralih pola hidup sebagai
petani. Padahal umumnya miskin.
2. Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan presepsi atau sudut
pandang .hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan presepsi dan
sudut pandang ini dapat rterjadi antara masyarakat dan pelaksanaan
pembangunan. Sebagai contoh dapat kita lihat banyak masyarakat yang tiadak
setuju dengan program KB yang dicanangkan pemerintah yang salah satu
tujuannya untuk mengatasi kemiskinan dan kepadatan  penduduk, karena
masyarakat beranggapan bahwa banyak anak banyak rezeki.
3. Hambatan budaya yang berkaitan dengan faktor psikologi dan kejiwaan. Upaya
untuk mentransmigrasikan penduduk dari daerah yang terkena  bencana alam
sering mengalami kesulitan. Hal ini disebabkan karena adanya kekahwatiran
penduduk bahwa ditempat yang baru hidup mereka akan lebih sengsara
dibandingkan dengan hidup mereka ditempat yang lama
C. MASALAH KEBUDAYAAN DI INDONSIA

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 13.466 pulau
dan memiliki ragam adat istiadat yang berbeda namun tetap satu, atau yang sering kita
dengar dengan “Bhineka Tunggal Ika”. Setiap orang di negara ini maupun orang luar
negeri yang mendengar kata ini pasti sudah mengetahui bahwa kata ini adalah suatu nama
negara di Asia Tenggara yang di dalamnya terdapat banyak penduduk dan terdapat banyak
kebudayaan yang beragam. Tapi, di balik itu semua, banyak sekali masalah-masalah
kebudayaan yang sampai saat ini mungkin belum terpecahkan secara menyeluruh.
- Apa saja masalah kebudayaan di Indonesia?
- Apa penyebabnya?
- Apa solusi yang tepat untuk mengatasinya?
Di sini kami akan membahas permasalahan budaya di Indonesia serta solusi untuk
mengatasinya.
1. Apa saja masalah kebudayaan di Indonesia?
Banyak sekali masalah-masalah kebudayaan di Indonesia, antara lain :
 Banyak budaya Indonesia yang di klaim oleh bangsa lain. Seperti REOG dan
Batik yang di klaim oleh bangsa lain. Kami merasa pemerintah Indonesia terlalu
mengentengkan masalah ini. Sehingga negara lain semakin merajalela untuk
mengklaim budaya Indonesia.
 Hampir hilangnya suatu budaya.
 Terkikisnya budaya Indonesia oleh perkembangan zaman teknologi yang semakin
canggih.
2. Apa penyebabnya?

Ada 2 penyebab masalah kebudayaan di Indonesia :


1. Dalam sektor pemerintah :
a. Pemerintah kurang memperhatikan budaya - budaya di Indonesia. Dalam
arti, tidak adanya UU perlindungan untuk setiap budaya yang ada.
2. Dalam sektor lingkungan :
a. Kita sebagai penduduk Indonesia kurang memperhatikan budaya
Indonesia, & tidak adanya minat untuk melestarikan budaya negara
sendiri.
b. Hampir seluruh generasi muda lebih menyukai budaya barat dari pada
budaya sendiri.
3. Apa solusi yang tepat untuk mengatasinya?

Menurut saya ada beberapa solusi yang bisa kita terapkan untuk mengurangi
masalah - masalah tersebut, antara lain :
 Pemerintah harus lebih memperhatikan perkembangan budaya di Indonesia.
 Pemerintah harus segera membuatkan UU perlindungan untuk semua budaya kita.
 Rakyat Indonesia harus lebih mencintai budayanya sendiri.
 Bangun semangat untuk melestarikan budaya Indonesia kepada generasi muda.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kebudayaan atau budaya menyangkut keseluruhan aspek kehidupan manusia
baik material maupun non material. Sebagian besar ahli yang mengartikan
kebudayaan seperti ini kemungkinan besar sangat di pengaruhi oleh pandangan
evolusionisme. Dari uraian di atas di ketahui bahwa manusialah yang dapat
menghasilkan kebudayaan,
Sebagaimana di ketahui bahwa kebudayaan adalah hasil cipta, dari manusia.
Oleh karenanya, kebudayaan akan mengalami perkembangan sejalan dengan
perkembangan manusia.Oleh karena itu, hal terpenting yang bisa dilakukan dalam
proses pengembangan kebudayaan adalah dengan adanya control/kendali terhadap
perilaku reguler(yang tampak)yang di tampilkan oleh para penganut kebudayaan.

B. Saran
Generasi muda sebaiknya lebih bagus jika mencari tahu lebih dalam,
mempelajari, melestarikan tentang budaya yang sudah ada, sehingga budaya di
negeri sendiri tidak hilang atau diadakannya regenarasi sehingga timbulnya
kesadaran bahwa masih banyak budaya yang harus dilestarikan.
DAFTAR PUSTAKA

amalia, s. (2016, April 26). Masalah Budaya Indonesia. p. 1-8.

Anwar, M. K. (2014). HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA. pp. 1-9.

apaartidari. (2022, august). Bagaimana cara memberikan Apresiasi terhadap KEMANUSIAAN dan
kebudayaan. pp. 1-5.

maysjida-nurdin. ( 2012, March 1). APRESIASI KEMANUSIAAN DAN KEBUDAYAAN SERTA


PROBLEMATIKANYA. pp. 1-4.

Setiadi, E. M. (2005). Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Bandung : Genesindo.

You might also like