You are on page 1of 9
uit, KEPUTUSAN REKTOR UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA NOMOR TENTANG EDOMAN PENYUSUNAN STANDAR/KEBIJAKAN TATA PAMONG, TATA KELOLA DAN KERJASAMA DI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Menimbang Mengingat BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM, REKTOR UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA bahwa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berkewajiban untuk mewujudkan tata pamong universitas yang baik (good university governance/GUG), sistem pengelolaan, sistem penjaminan mutu, dan kerjasama dengan mitra; bahwa untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud butir a, petlu merumuskan Pedoman tentang Penyusunan Standar/Kebijakan Tata Pamong, Tata Kelola dan Kerjasama di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta; bahwa Ketua Senat Universitas telah mengirimkan surat Nomor QE perihal Penyampaian Draft Keputusan Rektor tentang Pedoman Penyusunan Standar/Kebijakan Tata Pamong, Tata Kelola dan Kerjasama di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta; bahwa untuk melaksanakan butir a, b, dan ¢ tersebut perlu menetapkan Keputusan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tentang Pedoman Penyusunan Standar/Kebijakan Tata Pamong, Tata Kelola dan Kerjasama di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta; Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; ‘Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi; Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang telah diperbaharui dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015; 4, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi; 6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2019 tentang Penddikan Tinggi Keagamaan; 7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2002 tentang Perubahan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta; 8. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2014 tentang Perubahan Bentuk Perguruan Tinggi Keagamaan; 9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia ‘Nomor 03 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi; 10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 05 Tahun 2020 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi; 11. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 06 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah dirubah dengan Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2017 dan telah dirubah dengan Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor{lilfTahun 2018. 12. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2014 tentang Statuta UIN Syarif Hidayatullah Jakarta; 13, Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor 03 Tahun 2019 tentang Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi; 14, Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor 05 Tahun 2019 tentang Instrumen Akreditasi Program Studi MEMUTUSKAN Menetapkan — :_- KEPUTUSAN REKTOR UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR/KEBI/AKAN TATA PAMONG, TATA KELOLA DAN KERIASAMA DI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Pasal 1 Ketentuan Umum Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan: 1, Pedoman adalah Pedoman Penyusunan Standar/Kebijakan Tata Pamong, Tata Kelola dan Kerjasama di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta; Universitas adalah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta; Rektor adalah Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta; Dekan adalah Dekan Fakultas pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta; Direktur adalah Direktur Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. when Pasal 2 Tujuan Pedoman ini bertujuan untuk memberikan acuan dalam penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan peningkatan Tata Pamong, Tata Kelola dan Kerjasama di Universitas, Fakultas, Sekolah Pascasarjana, dan Program Studi Pasal 3 Sasaran Pedoman ini mempunyai sasaran terciptanya keterpaduan dalam penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan peningkatan Tata Pamong, Tata Kelola dan Kerjasama di Universitas, Fakultas, Sekolah Pascasarjana, dan Program Studi. Pasal 4 Ruang Lingkup Pedoman ini meliputi penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan peningkatan (PPEPP) Tata Pamong, Tata Kelola dan Kerjasama di Universitas, Fakultas, Sekolah Pascasarjana, dan Program Studi Pasal 5 Penetapan Standar Penetapan Standar/Kebijakan Tata Pamong, Tata Kelola, dan Kerjasama dilakukan dengan mekanisme minimal berupa perencanaan, penetapan pelaksana, perumusan draft, pengkajian terhadap peraturan perundangan, menghadirkan para narasumber internal dan eksternal, diskusi untuk penetapan draft, perumusan oleh Tim Kecil, dan penetapan oleh Pimpinan, yang isinya minimal sebagai berikut: a, Standar/Kebijakan Tata Pamong, Tata Kelola, dan Kerjasama tingkat Universitas meliputi: (2) Universitas wajib memiliki dokumen formal sistem tata pamong yang dijabarkan ke dalam berbagai kebijakan dan peraturan yang digunakan secara konsisten, efektif, dan efisien sesuai konteks Universitas; (2) Universitas wajib menjamin akuntabilitas, keberlanjutan, transparansi, dan mitigasi potensi risiko; 8 4) (6) (6) mM (8) 0) (10) ay (12) (13) Universitas wajib memiliki bukti yang sahih (dokumen formal kebijakan dan peraturan) guna menjamin integritas dan kualitas Universitas yang dilaksanakan secara konsisten, efektif dan efisien; Universitas wajib memiliki dokumen formal struktur organisasi dan tata kerja Universitas yang dilengkapi tugas pokok dan fungsi guna menjamin terlaksananya fungsi Universitas secara konsisten, efektif, dan efisien; Universitas wajib memiliki bukti yang sahih terkait praktik baik perwujudan GUG mencakup aspek: kredibilitas, transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, keadilan, dan manajemen risiko secara konsisten, efektif, dan efisien. Universitas mengumumkan ringkasan laporan tahunan kepada masyarakat; Universitas wajib memiliki lembaga yang sepenubnya melaksanakan atau fungsi yang berjalan dalam penegakan kode etik untuk menjamin tata nilai dan integritas secara konsisten, efektif, dan efisien; Rektor merealisasikan seluruh rencana strategis dan operasional yang dilakukan secara ‘erprogram dan intensif melalui komunikasi yang baik dengan stakeholders internal serta mampu mengambil keputusan strategis dan inovatif dengan risiko terukur dalam melaksanakan kebijakan operasional; Rektor mampu mengambil keputusan strategis dan inovatif dengan risiko terukur dalam melaksanakan kebijakan organisasional yang menjamin keberlanjutan dan eksistensi Universitas, serta mampu berperan sebagai agen perubahan yang secara terus menerus memberikan motivasi akan tercapainya visi, misi, budaya dan tujuan_ strategis Universitas; Rektor menunjukkan kemampuan untuk menjalin kerjasama tridharma (pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat) yang saling menguntungkan, dan menjadikan Universitas sebagai rujukan publik di tingkat nasional/internasional; Universitas wajib memiliki bukti formal keberfungsian sistem pengelolaan fungsional dan operasional Universitas yang mencakup 5 aspek: a) perencanaan (planning), b) pengorganisasian (organizing), c) penempatan personil (staffing), d) pengarahan (leading), dan ¢) pengawasan (controlling) yang dilaksanakan secara konsisten, efektif, dan efisien; Universitas wajib memiliki dokumen formal dan pedoman pengelolaan yang rinci dan memiliki kesesuaian antar 11 aspek, yaitu a) pendidikan, b) pengembangan suasana akademik dan otonomi keilmuan, c) kemahasiswaan, d) penclitian, ¢) pengabdian kepada masyarakat (PkM), f) sumber daya manusia (SDM), g) keuangan, h) sarana dan prasarana, i) sistem informasi, j) sistem penjaminan mutu, dan k) kerjasama; Universitas wajib memiliki bukti yang sahih tentang implementasi kebijakan dan pedoman pengelolaan dengan penerapan yang konsisten, efektif, dan efisien mencakup 11 aspek yaitu a) pendidikan, b) pengembangan suasana akademik dan otonomi keilmuan, ¢) kemahasiswaan, d) penelitian, e) PKM, f) SDM, g) keuangan, h) sarana dan prasarana, i) sistem informasi, j) sistem penjaminan mutu, dan k) kerjasama; Universitas wajib memiliki dokumen formal dan bukti mekanisme persetujuan dan penetapan terhadap rencana strategis yang mencakup 5 aspek dan ada benchmark dengan Universitas sejenis tingkat internasional: a) adanya keterlibatan pemangku kepentingan, a4) (1s) (16) ay (a8) a9) 20) QD (22) (23) 24) (25) b) mengacu kepada capaian renstra periode sebelumnya, c) mengacu kepada Visi, Misi Tujuan, dan Strategi Universitas, d) dilakukannya analisis kondisi internal dan eksternal, dan e) disahkan oleh organ yang memiliki kewenangan; Universitas wajib telah menjalankan SPMI yang dibuktikan dengan keberadaan 5 aspek, memiliki standar yang melampaui SN-DIKTI yang membawa daya saing internasional dalam kuantitas dan kualitas yang signifikan, dan efektif untuk menumbuhkembangkan budaya mutu, serta menerapkan inovasi Sistem Penjaminan Mutu (SPM), seperti: audit berbasis risiko (Risk Based Audit) atau inovasi lainnya, Keberadaan 5 (lima) aspek adalah sebagai berikut: a) organ/fungsi SPMI, b) dokumen Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMD, ¢) auditor internal, d) hasil audit, dan e) bukti tindak lanjut; Universitas wajib memiliki bukti yang sahih terkait praktik baik pengembangan budaya mutu di Universitas melalui rapat tinjauan manajemen, yang mengagendakan pembahasan 7 (tujuh) unsur: a) hasil audit internal, b) umpan balik, ¢) kinerja proses dan kesesuaian produk, d) status tindakan pencegahan dan perbaikan, e) tindak lanjut dari rapat tinjauan manajemen sebelumnya, f) perubahan yang dapat mempengaruhi sistem penjaminan mutu, dan g) rekomendasi untuk peningkatan; Universitas wajib memperoleh banyak (skor lebih dari 8) sertifikasi/akreditasi eksternal dari lembaga intemasional atau internasional bereputasi; Universitas wajib memperoleh akreditasi Program Studi oleh lembaga akreditasi internasional bereputasi lebih dari 5% program utama; Universitas wajib telah melaksanakan dan menindak lanjuti seluruh temuan hasil audit eksternal keuangan oleh Inspektorat tahun sebelumnya; Universitas wajib memperoleh status terakreditasi Program Studi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) atau Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) dengan skor minimal 3.50; Universitas wajib memiliki dokumen formal kebijakan dan prosedur, yang komprehensif, rinci, terkini, dan mudah diakses oleh pemangku kepentingan, tentang pengembangan Jejaring dan kemitraan (dalam dan luar negeri) termasuk cara melakukan monitoring dan evaluasi kepuasan mitra kerjasama; Universitas wajib memiliki dokumen perencanaan pengembangan jejaring dan kemitraan yang sahih dan terarah guna mencapai visi, misi, dan tujuan strategis Universita Universitas wajib memiliki jejaring dan mitra kerjasama yang relevan dengan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran (VMTS) dan bermanfaat bagi pengembangan tridharma Universitas yang mencakup kerjasama lokal/wilayah, nasional dan internasional; Universitas wajib memiliki bukti monitoring dan evaluasi pelaksanaan program kemitraan dan tingkat kepuasan mitra kerjasama yang diukur dengan instrumen yang sabi, serta perbaikan mutu jejaring dan kemitraan yang berkelanjutan, untuk menjamin terwujudnya visi, terlaksananya misi dan tercapainya tujuan strategis; Universitas wajib memiliki kerjasama di bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dalam jumlah yang memenuhi standar unggul dan relevan; Universitas wajib memiliki standar mutu yang melampaui Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-Dikti) dan memiliki daya saing intemnasional. Indikator kinerja tambahan mencakup seluruh standar yang ditetapkan, Data indikator kinerja telah diukur, 26) 27) (28) dimonitor, dikaji, dan dianalisis untuk perbaikan berkelanjutan: a) capaian kinerja diukur dengan metode yang tepat, dan hasilnya dianalisis serta dievaluasi, dan b) analisis tethadap capaian kinerja mencakup identifikasi akar masalah, faktor pendukung keberhasilan dan faktor penghambat ketercapaian standar, dan deskripsi singkat tindak lanjut yang akan dilakukan Universitas; Universitas wajib melaksanakan sistem penjaminan mutu yang terbukti efektif memenuhi 4 (empat) aspek dan dilakukan review terhadap siklus penjaminan mutu yang melibatkan reviewer eksternal: a) keberadaan dokumen formal penetapan standar mutu, ) standar mutu dilaksanakan secara konsisten, c) monitoring, evaluasi dan pengendalian tethadap standar mutu yang telah ditetapkan, dan d) hasilnya ditindak lanjuti untuk perbaikan dan peningkatan mutu; Universitas wajib melaksanakan pengukuran kepuasan pemangku kepentingan internal dan ekstemnal pada masing-masing kriteria yang memenuhi 4 (empat) aspek, hasilnya dipublikasikan serta mudah diakses oleh pemangku kepentingan, dan dilakukan review tethadap pelaksanaan pengukuran: a) menggunakan instrumen kepuasan yang sahih, andal, mudah digunakan, b) dilaksanakan secara berkala, serta datanya terckam secara komprehensif, c) dianalisis dengan metode yang tepat serta bermanfaat untuk pengambilan keputusan, dan d) tingkat kepuasan dan umpan balik ditindaklanjuti untuk perbaikan dan peningkatan mutu Iuaran secara berkala dan tersistem; Universitas wajib mengalokasikan sumber daya yang memadai bagi implementasi Standar/Kebijakan Tata Pamong, Tata Kelola, dan Kerjasama. Standar/Kebijakan Tata Pamong, Tata Kelola, dan Kerjasama tingkat Fakultas dan Sekolah Pascasarjana meliputi: a Q) @) @) (6) 6) Fakultas dan Sekolah Pascasarjana wajib memiliki dokumen formal struktur organisasi dan tata kerja; Fakultas dan Sekolah Pascasarjana wajib memiliki dokumen formal tentang tugas pokok dan fungsi tata pamong: Fakultas dan Sekolah Pascasarjana wajib memiliki bukti pelaksanaan tata pamong yang efektif dan efisien; Fakultas dan Sekolah Pascasarjana dalam menerapkan tata pamong wajib memenuhi 5 (lima) kaidah good governance yaitu: a) kredibel, b) transparan, c) akuntabel, d) bertanggung jawab, dan c) adil untuk menjamin penyelenggaraan Program Studi yang bermutu; Fakultas dan Sekolah Pascasarjana wajib memiliki bukti yang sahih tentang komitmen dalam melaksanakan kepemimpinan operasional, organisasional, dan publik; Fakultas dan Sekolah Pascasarjana wajib memiliki kemampuan untuk: melaksanakan 6 (enam) fungsi manajemen yaitu: a) perencanaan, b) pengorganisasian, ¢) penempatan personel, d) pelaksanaan, e) pengendalian dan pengawasan, dan f) pelaporan yang menjadi dasar tindak lanjut secara efektif dan efisien; (7) Fakultas dan Sekolah Pascasarjana wajib mengantisipasi dan menyelesaikan masalah pada situasi yang tidak terduga; (8) Fakultas dan Sekolah Pascasarjana wajib melakukan inovasi untuk menghasilkan nilai tambah; (9) Fakultas dan Sekolah Pascasarjana wajib memiliki bukti sahih yang memenuhi 3 (tiga) aspek a) memberikan peningkatan kinerja tridharma dan fasilitas pendukung Program Studi. b) memberikan manfaat dan kepuasan kepada mitra, c) menjamin keberlanjutan kerjasama dan hasilnya menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun; (10) Fakultas dan Sekolah Pascasarjana wajib memiliki kerjasama intemasional dalam bidang pendidikan, penelitian, dan PKM yang relevan dengan masing-masing Program Studi; (11) Fakultas dan Sekolah Pascasarjana wajib memiliki kerjasama tingkat internasional, nasional, wilayah/lokal yang relevan dengan Program Studi; (12) Fakultas dan Sekolah Pascasarjana wajib memiliki indikator kinerja tambahan berdasarkan standar yang ditetapkan Universitas; (13) Fakultas dan Sekolah Pascasarjana wajib memiliki indikator kinerja tambahan yang telah diukur, dimonitor, dikaji, dan dianalisis untuk perbaikan berkelanjutan; (14) Fakultas dan Sekolah Pascasarjana wajib menganalisis kinerja dirinya mencakup identifikasi akar masalah, faktor pendukung keberhasilan, yang dilaksanakan setiap tahun dan hasilnya dipublikasikan kepada para pemangku kepentingan internal dan eksternal; (15) Fakultas dan Sekolah Pascasarjana wajib melaksanakan Sistem Penjaminan Mutu Intemal (SPMI) yang memenuhi 5 (lima) aspek: a) dokumen legal pembentukan unsur pelaksana penjaminan mutu. b) ketersediaan dokumen mutu: kebijakan SPMI, manual SPMI, standar SPMI, dan formulir SPMI. ¢) terlaksananya siklus penjaminan mutu (siklus PPEPP) d) bukti sahih efektivitas pelaksanaan penjaminan mutu, e) memiliki external benchmarking dalam peningkatan mut; (16) Fakultas dan Sekolah Pascasarjana wajib melakukan pengukuran kepuasan layanan ‘manajemen terhadap seluruh pemangku kepentingan. Pasal 6 Pelaksanaan Standar (1) Standar/Kebijakan Tata Pamong, Tata Kelola dan Kerjasama wajib dilaksanakan secara konsisten oleh semua pihak yang bertanggung jawab sesuai tugas dan kewenangannya; (2) Semua jenis kegiatan pelaksanaan strategi pencapaian Standar/Kebijakan Tata Pamong, Tata Kelola dan Kerjasama wajib terdokumentasi yang dapat diakses secara online dan dalam pelaksanaannya dilakukan pemantauan dan evaluasi serta ditindaklanjuti; (3) Standar/Kebijakan Tata Pamong, Tata Kelola dan Kerjasama wajib disosialisasikan melalui website, brosur, pamflet, kegiatan tertentu, serta media online lainnya. Pasal 7 Evaluasi Pelaksanaan (1) Universitas, Fakultas, dan Sekolah Pascasarjana wajib mengevaluasi keberhasilan dan/atau ketidakberhasilan pencapaian Standar/Kebijakan Tata Pamong, Tata Kelola dan Kerjasama yang telah ditetapkan secara berkala; (2) Capaian kinerja harus diukur dengan metode yang tepat, dan hasilnya dianalisis serta dievaluasi; (3) Analisis dan evaluasi tethadap capaian kinerja harus mencakup identifikasi akar masalab, faktor pendukung keberhasilan dan faktor penghambat ketercapaian Tata Pamong, Tata Kelola dan Kerjasama; (4) Dalam melakukan evaluasi pelaksanaan standar sebagaimana dimaksud butir (1) Pasal ini, Universitas, Fakultas, dan Sekolah Pascasarjana dapat menetapkan suatu Tim. Pasal 8 Pengendalian Pelaksanaan Standar (1) Universitas, Fakultas, dan Sekolah Pascasarjana wajib memantau secara periodik terhadap pelaksanaan isi Standar/Kebijakan Tata Pamong, Tata Kelola dan Kerjasama bila terjadi ketidaksesuaian/penyimpangan terhadap pelaksanaan standar; (2) Dalam melakukan pengendalian pelaksanaan standar scbagaimana dimaksud butir (1) Pasal ini, Universitas, Fakultas, dan Sekolah Pascasarjana dapat menetapkan suatu Tim. Pasal 9 Peningkatan Standar (1) Universitas, Fakultas, dan Sekolah Pascasarjana wajib meningkatkan mutu secara berkala satu, beberapa, atau seluruh Standat/Kebijakan Tata Pamong, Tata Kelola dan Kerjasama; (2) Dalam melakukan pengendalian pelaksanaan standar sebagaimana dimaksud butir (1) Pasal ini, Universitas, Fakultas, dan Sekolah Pascasarjana dapat menetapkan suatu Tim. Pasal 10 Monitoring dan Evaluasi (1) Rektor, Dekan, dan Direktur dibantu Tim melaksanakan monitoring pengelolaan Standar/Kebijakan Tata Pamong, Tata Kelola dan Kerjasama secara berkala; (2) Rektor, Dekan, dan Direktur dibantu Tim menyelenggarakan rapat monitoring dan evaluasi sekurang-kurangnya dua kali dalam setahun; (3) Rektor mencantumkan pelaksanaan kewajibannya di bidang pengelolaan Tata Pamong, Tata Kelola dan Kerjasama dalam laporan kepada Rapat Pleno Tahunan Senat. Pasal 11 Penutup (1) Apabila terdapat standar/kebijakan lain dari suatu Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) dapat ditentukan kemudian berdasarkan Keputusan Rektor; (2) Keputusan Rektor ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal. Rektor, Prof. Dr. Hj. Amany Lubis, MA NIP. 19631222 199403 2 002

You might also like