Professional Documents
Culture Documents
BAB V Fix
BAB V Fix
37
38
sesuai Standar
7 Persentase Posyandu 65 38,5 26,5 (-) SPM/IK
Purnama Mandiri
8 Angka Bebas Jentik 90 82,4 7,6 (-) SPM/IK
9 Persentase Anak Usia 0 - 92,5 68,34 23,6 (-) SPM/IK
11 bulan yang mendapat
Imunisasi Dasar Lengkap
10 Persentase Penderita 100 35,92 64,08 (-) SPM/IK
Hipertensi mendapat
Pelayanan Kesehatan
sesuai Standar
11 Persentase Warga Negara 100 88.56 11,44 (-) SPM/IK
Usia 15 - 59 Tahun
mendapatkan Skrining
Kesehatan sesuai Standar
12 Persentase Penyandang 100 37,98 62,02 (-) SPM/IK
Diabetes Melitus yang
mendapatkan Pelayanan
Kesehatan sesuai Standar
13 Jumlah Tempat Fasilitas 138 104 34 (-) SPM/IK
Umum yang dibina
14 Jumlah Tempat 314 129 185 (-) SPM/IK
pengolahan makanan yang
dibina
setiap kriteria diberikan nilai dalam rentang 1 (tidak penting) hingga 5 (sangat
penting). Masalah yang menjadi prioritas utama ialah masalah dengan nilai
tertinggi.
a) Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang
tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan
masalah yang menyebabkan isu tadi.
b) Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang
timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut
atau akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah penyebab
isu tidak dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama, suatu
masalah yang dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila
dibandingkan dengan suatu masalah lain yang berdiri sendiri.
c) Growth
Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang
dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk kalau
dibiarkan.
Tabel 5.2. Indikator-Indikator Program UPTD Puskesmas Kecamatan
Pontianak Selatan yang Pencapaiannya Masih di Bawah Target
No Rumusan Masalah U S G Skor Urutan
Prioritas
1 Penderita hipertensi mendapatkan pelayanan 5 5 5 15 1
kesehatan sesuai standar
2 Persentase Penyandang Diabetes Melitus 5 5 4 14 2
yang mendapatkan Pelayanan Kesehatan
sesuai Standar
3 Persentase Anak Usia 0 - 11 bulan yang 3 5 4 12 3
mendapat Imunisasi Dasar Lengkap
4 Persentase Orang Dengan Gangguan Jiwa 4 4 3 11 5
(ODGJ) Berat yang mendapatkan Pelayanan
40
hingga dapat menimbulkan kematian. Nilai 5 untuk indikator Growth (G) karena
kesadaran masyarakat mengenai masalah ini tidak menunjukkan perbaikan
sehingga meningkatnya angka pertumbuhan penderita hipertensi setiap tahunnya.
Berdasarkan metode USG diatas, diperoleh prioritas masalah utama yaitu
pada indikator persentase penderita hipertensi yang mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar berdasarkan data indikator capaian kinerja utama. Oleh
karena itu kami mengambil program tersebut untuk menjadi bahan evaluasi.
Manusia
1. Petugas Keterbatasan jumlah Wawancara dengan Petugas UPTD Puskesmas
kesehatan petugas yang penanggung jawab Kecamatan Pontianak
memiliki pengetahuan program, dokter Selatan yang memiliki
mengenai pelayanan dan petugas yang pengetahuan pelayanan
sesuai standar pada berada UPTD kesehatan sesuai standar
pasien penderita Puskesmas pada penderita hipertensi
hipertensi Kecamatan disetiap kegiatan diluar
Pontianak Selatan gedung maupun dalam
gedung untuk memberikan
pelayanan kesehatan
sesuai standar.
2. Masyaraka Kurangnya tingkat Wawancara dengan Penderita hipertensi masih
t pengetahuan penanggung jawab belum memahami tentang
masyarakat penderita program dan pentingnya mendapatkan
hipertensi mengenai penderita pelayanan kesehatan yang
pelayanan sesuai hipertensi yang sesuai standar
standar, tingkat berobat di UPTD
kepatuhan masyarakat Puskesmas
untuk berobat di Kecamatan
UPTD Puskesmas Pontianak Selatan
Kecamatan Pontianak
Selatan
3. Petugas Kurangnya kerjasama Wawancara dengan Kurang baiknya kerjasama
internal dan koordinasi lintas penanggung jawab dan koordinasi lintas
maupun internal maupun program, petugas internal maupun sektoral
sektoral sektoral yang kurang dan hasil observasi sehingga Tidak
baik terdapatnya sistem
pencatatan pelayanan
penderita hipertensi sesuai
standar yang baik di luar
43
2. penderita hipertensi
Jumpa Darti Wawancara dengan
Metode berupa Program Darti Manis
Manis penanggung jawab
Jemput Pasien sudah dilakukan oleh
Darah Tinggi dan program, petugas
petugas, namun terdapat
Kencing Manis dan kepala
beberapa kesulitan seperti
puskesmas
jarak rumah pasien yang
terlalu jauh , pasien yang
tinggal tidak selalu ada
dirumah dan jumlah
petugas program Jumpa
Darti Manis yang masih
44
3. Evaluasi sedikit.
Kepatuhan Tidak adanya Wawancara dengan Tidak adanya pencatatan
Minum Obat pencatatan pasien, penanggung mengenai kepatuhan
Pada Pasien mengenai jawab program, minum obat pada pasien
Hipertensi kepatuhan minum petugas dan kepala hipertensi sehingga tingkat
obat pada pasien puskesmas kepatuhan minum obat
hipertensi tidak diketahui.
Lingkungan
1. Keluarga Kurangnya Wawancara dengan Masih kurangnya
kepedulian keluarga beberapa pasien pengetahuan keluarga
sehingga pasien hipertensi yang tidak pasien mengenai
tidak dapat berobat rutin berobat pentingnya pengobatan
karena terkendala hipertensi untuk
transportasi mengantar pasien pergi
memeriksakan dan
berobat ke puskesmas
untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan
yang sesuai standar
METODE MANUSIA
LINGKUNGAN MATERIAL
kesehatan mengenai
hipertensi.
.
3. Petugas Kurangnya kerjasama Wawancara dengan Pembuatan Aplikasi
internal dan koordinasi lintas penanggung jawab Khusus yang
maupun internal maupun program, petugas Menghubungkan Apotek
sektoral sektoral yang kurang dan hasil observasi dan UPTD Puskesmas
baik Pontianak Selatan
3. Evaluasi
Tidak adanya Wawancara dengan Pembuatan buku saku
Kepatuhan
pencatatan pasien, penanggung
Minum hipertensi untuk
mengenai jawab program,
Obat Pada mengevaluasi kepatuhan
kepatuhan minum petugas dan kepala
Pasien minum obat
obat pada pasien puskesmas
Hipertensi
hipertensi
Lingkungan
1. Keluarga Kurangnya Wawancara dengan Home visite untuk
kepedulian keluarga beberapa pasien pasien-pasien prioritas
sehingga pasien hipertensi yang tidak dengan hipertensi.
tidak dapat berobat rutin berobat
karena terkendala
transportasi
dalam evaluasi program ini karena masalah terbesar yang ada di lapangan adalah
kurangnya data dalam kepatuhan minum obat pasien sehingga diharapkan dengan
adanya buku saku hipertensi ini, sistem pendataan bagi pasien hipertensi di
Pontianak Selatan dapat meningkatkan angka kepatuhan minum obat pasien
hipertensi di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Gang Sehat.
Diharapkan dengan adanya buku saku hipertensi ini dapat dijadikan
sebagai media untuk mendata, mengontrol serta mengevaluasi kepatuhan minum
obat pada penderita hipertensi di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kecamatan
Gang Sehat.
Diharapkan persentase penderita hipertensi yang mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar meningkat sehingga diharapkan capaian progam ini dapat
meningkat dan mencapai target.
d. Sasaran
54
e. Target
1. Pendataan lengkap sehingga dapat mengontrol dan memiliki data
mengenai penderita hipertensi di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Kecamatan Pontianak Selatan yang membeli obat anti-hipertensi di
apotek setempat.
2. Meningkatkan angka kepatuhan minum obat bagi masyarakat
Pontianak Selatan yang sudah terdiagnosis Hipertensi
f. Pelaksanaan
1. Petugas apotek mencatat identitas konsumen yang membeli obat
anti-hipertensi di apotek dan melaporkan ke UPTD Puskesmas
Kecamatan Pontianak Selatan.
2. Petugas Puskesmas mendata dan melakukan follow up terhadap
pasien penderita hipertensi yang membeli obat di apotek tersebut.
g. Monitoring
1. Setiap 2 minggu sekali petugas dari apotek swasta atau klinik
mandiri mengirimkan / melaporkan data pasien ( nama pasien ,
alamat , nama obat dan jumlah obat ) yang membeli obat
antihipertensi
h. Evaluasi
1. Setiap 6 bulan sekali akan ada pendataan berapa banyak pasien
yang membeli obat antihipertensi secara mandiri dan apakah
aplikasi tersebut dapat berjalan dengan sebagaimana semestinya.