You are on page 1of 21

BAB V

HASIL PENILAIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Indikator Penilaian dan Tolak Ukur Keluaran Program


Setiap tahunnya dikeluarkan indikator kinerja utama (outcome) dan
indikator kinerja (output) UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Selatan sebagai
tolak ukur program-program yang ada di puskesmas. Pada tahun 2018 terdapat 14
indikator di UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Selatan yang belum
mencapai target. Berikut indikator dan tolak ukur program tersebut adalah:
Tabel 5.1 Identifikasi Masalah UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak
Selatan 2018. Capaian Indikator Kinerja Utama
No Rumusan Masalah Target Pencapaian Kesenjangan Sumber
(%) (%) (%) Data
1 Cakupan Komplikasi 99 97,1 1,9 (-) SPM/IK
Kebidanan yang ditangani
2 Presentase Anak Usia 0 – 88 82,5 5,5 (-) SPM/IK
59 bulan yang
mendapatkan pelayanan
kesehatan
3 Cakupan Pelayanan Anak 90 86,2 3,8 (-) SPM/IK
Balita sesuai Standar
4 Persentase Balita yang 77 52,69 24.1 (-) SPM/IK
ditimbang Berat Badannya
(D/S)
5 Persentase Bayi yang Baru 47 44,79 2,21 (-) SPM/IK
Lahir mendapat Inisiasi
Menyusui Dini (IMD)
6 Persentase Orang Dengan 100 21 79 (-) SPM/IK
Gangguan Jiwa (ODGJ)
Berat yang mendapatkan
Pelayanan Kesehatan Jiwa

37
38

sesuai Standar
7 Persentase Posyandu 65 38,5 26,5 (-) SPM/IK
Purnama Mandiri
8 Angka Bebas Jentik 90 82,4 7,6 (-) SPM/IK
9 Persentase Anak Usia 0 - 92,5 68,34 23,6 (-) SPM/IK
11 bulan yang mendapat
Imunisasi Dasar Lengkap
10 Persentase Penderita 100 35,92 64,08 (-) SPM/IK
Hipertensi mendapat
Pelayanan Kesehatan
sesuai Standar
11 Persentase Warga Negara 100 88.56 11,44 (-) SPM/IK
Usia 15 - 59 Tahun
mendapatkan Skrining
Kesehatan sesuai Standar
12 Persentase Penyandang 100 37,98 62,02 (-) SPM/IK
Diabetes Melitus yang
mendapatkan Pelayanan
Kesehatan sesuai Standar
13 Jumlah Tempat Fasilitas 138 104 34 (-) SPM/IK
Umum yang dibina
14 Jumlah Tempat 314 129 185 (-) SPM/IK
pengolahan makanan yang
dibina

5.2. Identifikasi Prioritas Masalah


Banyaknya masalah yang ditemukan dalam program puskesmas, dan tidak
memungkinkannya untuk diselesaikan sekaligus atau seluruhnya, sehingga perlu
dilakukan pemilihan prioritas masalah yang merupakan masalah terbesar.
Penentuan prioritas masalah kami lakukan ialah dengan menggunakan metode
USG (Urgency, Seriousness, Growth) dengan metode teknik scoring 1-5. Untuk
39

setiap kriteria diberikan nilai dalam rentang 1 (tidak penting) hingga 5 (sangat
penting). Masalah yang menjadi prioritas utama ialah masalah dengan nilai
tertinggi.
a) Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang
tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan
masalah yang menyebabkan isu tadi.
b) Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang
timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut
atau akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah penyebab
isu tidak dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama, suatu
masalah yang dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila
dibandingkan dengan suatu masalah lain yang berdiri sendiri.
c) Growth
Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang
dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk kalau
dibiarkan.
Tabel 5.2. Indikator-Indikator Program UPTD Puskesmas Kecamatan
Pontianak Selatan yang Pencapaiannya Masih di Bawah Target
No Rumusan Masalah U S G Skor Urutan
Prioritas
1 Penderita hipertensi mendapatkan pelayanan 5 5 5 15 1
kesehatan sesuai standar
2 Persentase Penyandang Diabetes Melitus 5 5 4 14 2
yang mendapatkan Pelayanan Kesehatan
sesuai Standar
3 Persentase Anak Usia 0 - 11 bulan yang 3 5 4 12 3
mendapat Imunisasi Dasar Lengkap
4 Persentase Orang Dengan Gangguan Jiwa 4 4 3 11 5
(ODGJ) Berat yang mendapatkan Pelayanan
40

Kesehatan Jiwa sesuai Standar


5 Angka Bebas Jentik 4 4 3 11 4
6 Persentase Balita yang ditimbang Berat 3 5 3 11 7
Badannya (D/S)
7 Persentase Anak Usia 0 - 59 bulan yang 3 5 3 11 8
mendapatkan Pelayanan Kesehatan Balita
Sesuai Standar
8 Persentase Bayi yang Baru Lahir mendapat 3 4 3 10 11
Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
9 Persentase Warga Negara Usia 15 - 59 3 4 3 10 10
Tahun mendapatkan Skrining Kesehatan
sesuai Standar
10 Cakupan Pelayanan Anak Balita sesuai 3 4 3 10 9
Standar
11 Cakupan Komplikasi Kebidanan Ditangani 4 4 3 11 6
12 Persentase Posyandu Purnama Mandiri 3 4 3 10 12
13 Jumlah Tempat Fasilitas Umum yang dibina 3 3 3 9 13
14 Jumlah Tempat pengolahan makanan yang 3 2 3 8 14
dibina
Sumber: Laporan Indikator Kinerja Tahun 2018

Indikator persentase penderita hipertensi yang mendapatkan pelayanan


kesehatan sesuai standar menjadi salah satu indikator yang dipertimbangkan
dalam evaluasi program ini. Berdasarkan metode USG diberikan nilai 5 pada
indikator Urgency (U) dikarenakan hal ini cukup mendesak untuk ditangani
karena keterlambatan deteksi dini, pemeriksaan pengukuran tekanan darah dan
pengobatan penderita hipertensi yang rutin dapat menimbulkan perkembangan
penyakit hipertensi yang berkomplikasi secara akut hingga kronis. Serta diberikan
nilai 5 untuk indikator Seriousness (S) dikarenakan apabila tidak segera ditangani,
maka ditakutkan kasus penderita hipertensi akan berkembang menjadi hipertensi
dengan komplikasi dan akan berpengaruh terhadap kualitas hidup orang tersebut
41

hingga dapat menimbulkan kematian. Nilai 5 untuk indikator Growth (G) karena
kesadaran masyarakat mengenai masalah ini tidak menunjukkan perbaikan
sehingga meningkatnya angka pertumbuhan penderita hipertensi setiap tahunnya.
Berdasarkan metode USG diatas, diperoleh prioritas masalah utama yaitu
pada indikator persentase penderita hipertensi yang mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar berdasarkan data indikator capaian kinerja utama. Oleh
karena itu kami mengambil program tersebut untuk menjadi bahan evaluasi.

5.3. Identifikasi Penyebab Masalah


Sesuai dengan pendekatan sistem, pencapaian persentase yang meliputi
man, material, method, money, dan environment. Untuk mengidentifikasi
penyebab masalah yang mempengaruhi keberhasilan persentase penderita
hipertensi yang mendapatkan pelayanan kesehatan dasar sesuai standar maka
kami berupaya menemukan dan menganalisa penyebab masalah berdasarkan
aspek man, material, method, money dan environment.
Identifikasi masalah dapat kami susun setelah kami mendapatkan data
yang bersumber dari wawancara dengan penanggung jawab program persentase
penderita hipertensi yang melakukan pengobatan secara teratur, kepala
puskesmas, petugas puskesmas (dokter, perawat dan bidan), masyarakat, dan
observasi langsung ke lapangan. Daftar masalah yang mempengaruhi tingkat
persentase penderita hipertensi yang mendapatkan pelayanan kesehatan dasar
sesuai standar, yaitu:

Tabel 5.3 Identifikasi Faktor Penyebab Masalah


No. Faktor Masalah Tolak Ukur Keterangan
Penyebab
42

Manusia
1. Petugas Keterbatasan jumlah Wawancara dengan Petugas UPTD Puskesmas
kesehatan petugas yang penanggung jawab Kecamatan Pontianak
memiliki pengetahuan program, dokter Selatan yang memiliki
mengenai pelayanan dan petugas yang pengetahuan pelayanan
sesuai standar pada berada UPTD kesehatan sesuai standar
pasien penderita Puskesmas pada penderita hipertensi
hipertensi Kecamatan disetiap kegiatan diluar
Pontianak Selatan gedung maupun dalam
gedung untuk memberikan
pelayanan kesehatan
sesuai standar.
2. Masyaraka Kurangnya tingkat Wawancara dengan Penderita hipertensi masih
t pengetahuan penanggung jawab belum memahami tentang
masyarakat penderita program dan pentingnya mendapatkan
hipertensi mengenai penderita pelayanan kesehatan yang
pelayanan sesuai hipertensi yang sesuai standar
standar, tingkat berobat di UPTD
kepatuhan masyarakat Puskesmas
untuk berobat di Kecamatan
UPTD Puskesmas Pontianak Selatan
Kecamatan Pontianak
Selatan
3. Petugas Kurangnya kerjasama Wawancara dengan Kurang baiknya kerjasama
internal dan koordinasi lintas penanggung jawab dan koordinasi lintas
maupun internal maupun program, petugas internal maupun sektoral
sektoral sektoral yang kurang dan hasil observasi sehingga Tidak
baik terdapatnya sistem
pencatatan pelayanan
penderita hipertensi sesuai
standar yang baik di luar
43

puskesmas seperti apotik


swasta dan posyandu
sehingga data penderita
hipertensi yang
mendapatkan pelayan
kesehatan sesuai standar
mengalami under report

No. Faktor Masalah Tolak Ukur Keterangan


Penyebab
Metode
1. Penyuluhan Metode berupa Wawancara dengan Penyuluhan sudah
penyuluhan yang penanggung jawab dilakukan oleh petugas,
kurang dapat program, petugas namun belum menjangkau
menjangkau dan kepala seluruh masyarakat dan
masyarakat secara puskesmas masih banyak masyarakat
luas dan kurang yang belum memiliki
menarik pengetahuan cukup
mengenai pelayanan
sesuai standar pada

2. penderita hipertensi
Jumpa Darti Wawancara dengan
Metode berupa Program Darti Manis
Manis penanggung jawab
Jemput Pasien sudah dilakukan oleh
Darah Tinggi dan program, petugas
petugas, namun terdapat
Kencing Manis dan kepala
beberapa kesulitan seperti
puskesmas
jarak rumah pasien yang
terlalu jauh , pasien yang
tinggal tidak selalu ada
dirumah dan jumlah
petugas program Jumpa
Darti Manis yang masih
44

3. Evaluasi sedikit.
Kepatuhan Tidak adanya Wawancara dengan Tidak adanya pencatatan
Minum Obat pencatatan pasien, penanggung mengenai kepatuhan
Pada Pasien mengenai jawab program, minum obat pada pasien
Hipertensi kepatuhan minum petugas dan kepala hipertensi sehingga tingkat
obat pada pasien puskesmas kepatuhan minum obat
hipertensi tidak diketahui.

No. Faktor Masalah Tolak Ukur Keterangan


Penyebab
Material
1. Media Masih kurangnya Wawancara dengan Waktu pemutaran video
Promkes pemanfaatan media penanggung jawab promkes dan penyebaran
khusus sebagai alat program, leaflet mengenai pelayan
promosi kesehatan masyarakat, dan yang sesuai standar pada
seperti leaflet dan hasil observasi. penderita hipertensi yang
video mengenai tidak rutin sehingga
pelayanan sesuai informasi tidak sampai
standar pada penderita pada sasaran yaitu
hipertensi. masyarakat penderita
hipertensi.
2. Media Kurangnya Wawancara dengan Program PTM di UPK
Publikasi pemanfaatan media penanggung jawab Puskesmas Banjar Serasan
Program publikasi tertulis program, dilakukan di Puskesmas
mengenai program masyarakat, dan dan Posyandu PTM namun
pelayanan kesehatan hasil observasi. penyampaian informasi ini
sesuai standar pada hanya bersifat mouth to
penderita hipertensi mouth melalui Puskesmas
seperti spanduk, kepada kader setiap
poster serta Posyandu PTM, tidak
pemanfaatan media tersediany media
45

sosial. publikasi tertulis seperti


spanduk, poster serta
pemanfaatan media sosial.

No. Faktor Masalah Tolak Ukur Keterangan


Penyebab
1. Uang Alokasi dana khusus Wawancara dengan Alokasi dana khusus
untuk pelaksanaan pemegang program cukup sehingga
program cukup baik. dan kepala seharusnya tidak sulit
puskesmas. untuk melaksanakan
kegiatan dalam rangka
pencapaian kinerja
penderita hipertensi yang
mendapatkan pelayanan
sesuai standar

No. Faktor Masalah Tolak Ukur Keterangan


Penyebab
46

Lingkungan
1. Keluarga Kurangnya Wawancara dengan Masih kurangnya
kepedulian keluarga beberapa pasien pengetahuan keluarga
sehingga pasien hipertensi yang tidak pasien mengenai
tidak dapat berobat rutin berobat pentingnya pengobatan
karena terkendala hipertensi untuk
transportasi mengantar pasien pergi
memeriksakan dan
berobat ke puskesmas
untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan
yang sesuai standar

2 Kebiasaan Banyaknya pasien Wawancara dengan Masih kurangnya


yang membeli obat beberapa pasien pengetahuan pasien
antihipertensi sendiri hipertensi yang tidak mengenai pentingnya
di apotik swasta rutin berobat pengobatan hipertensi
karena terkandala
jarak antara rumah
dan puskesmas

Identifikasi dengan menggunakan tabel seperti yang tercantum di atas


dapat mempermudah penjabaran masalah bagi tiap-tiap bidang diharapkan juga
dapat mempermudah dalam menyimpulkan suatu solusi bagi permasalahan yang
ada. Setelah mengetahui masalah-masalah yang ada, langkah selanjutnya ialah
mengidentifikasi akar permasalahan, dalam hal ini kami menggunakan diagram
fishbone

Persentase penderita hipertensi


yang mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar
47

METODE MANUSIA

Metode berupa penyuluhan yang Keterbatasan jumlah petugas yang


kurang dapat menjangkau masyarakat memiliki pengetahuan mengenai pelayanan
secara luas serta penyuluhan yang sesuai standar pada penderita hipertensi
kurang menarik

Keterbatasan pada Metode berupa ( Jumpa Kurangnya pengetahuan masyarakat serta


Darti Manis ) Jemput Pasien Darah Tinggi kepatuhan masyarakat untuk berobat dan
dan Kencing Manis seperti seperti jarak memeriksakan dirinya
rumah pasien yang terlalu jauh , pasien
yang tinggal tidak selalu ada dirumah dan
Kurangnya kerjasama dan koordinasi yang
jumlah petugas program Jumpa Darti
baik lintas program internal maupun
Manis yang masih sedikit.
sektoral, sehingga sistem pencatatan
kurang baik

Tidak adanya pencatatan mengenai


kepatuhan minum obat pada pasien
hipertensi

LINGKUNGAN MATERIAL

Kurangnya kepedulian keluarga Kurangnya pemanfaatan media publikasi


dalam pengambilan obat pasien tertulis mengenai program seperti poster,
hipertensi. spanduk, dan pemanfaatan media sosial

Banyaknya pasien yang membeli Masih kurangnya pemanfaatan media


obat antihipertensi sendiri di khusus sebagai alat promosi kesehatan
apotek swasta karena terkandala seperti pemanfaatan video promkes dan
jarak antara rumah dan puskesmas leaflet

Gambar 5.1. Diagram Fishbone


5.4. Perencanaan dan Alternatif Penyelesaian Masalah
48

Beberapa alternatif penyelesaian masalah dapat diajukan untuk


menyelesaikan permasalahan mengenai rendahnya persentase penderita hipertensi
yang mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar dengan masalah-masalah yang
berhasil diidentifikasi sebelumnya. Alternatif penyelesaian masalah dapat
diajukan untuk menyelesaikan permasalahan adalah sebagai berikut:

No. Faktor Masalah Tolak Ukur Rancangan Penyelesaian


Penyebab Masalah
Manusia
1. Petugas Keterbatasan jumlah Wawancara dengan Perekrutan Kader
kesehatan petugas yang penanggung jawab Hipertensi dari
memiliki pengetahuan program, dokter Masyarakat di Setiap RW
mengenai pelayanan dan petugas yang di Wilayah Kerja UPTD
sesuai standar pada berada UPTD Puskesmas Kecamatan
pasien penderita Puskesmas Pontianak Selatan.
hipertensi Kecamatan
Pontianak Selatan Penambahan tenaga
kesehatan di UPTD
Puskesmas Kecamatan
Pontianak Selatan.
2. Masyaraka Kurangnya tingkat Wawancara dengan Penyuluhan dan edukasi
t pengetahuan penanggung jawab terhadap masyarakat di
masyarakat penderita program dan wilayah UPTD Puskesmas
hipertensi mengenai penderita Kecamatan Pontianak
pelayanan sesuai hipertensi yang Selatan mengenai
standar, tingkat berobat di UPTD hipertensi.
kepatuhan masyarakat Puskesmas
untuk berobat di Kecamatan Pembuatan dan
UPTD Puskesmas Pontianak Selatan penyebaran leaflet
Kecamatan Pontianak mengenai hipertensi.
Selatan Pembuatan dan
penayangan video promosi
49

kesehatan mengenai
hipertensi.
.
3. Petugas Kurangnya kerjasama Wawancara dengan Pembuatan Aplikasi
internal dan koordinasi lintas penanggung jawab Khusus yang
maupun internal maupun program, petugas Menghubungkan Apotek
sektoral sektoral yang kurang dan hasil observasi dan UPTD Puskesmas
baik Pontianak Selatan

No. Faktor Masalah Tolak Ukur Pemecahan Masalah


Penyebab
Material
1. Media Masih kurangnya Wawancara dengan Pembuatan Leaflet, poster,
Promkes pemanfaatan media penanggung jawab spanduk dan video
khusus sebagai alat program, promosi kesehatan
promosi kesehatan masyarakat, dan mengenai hipertensi untuk
mengenai pelayanan hasil observasi. selanjutnya dilakukan
sesuai standar pada secara rutin.
penderita hipertensi.
2. Media Kurangnya Wawancara dengan Promosi kesehatan dengan
Publikasi pemanfaatan media penanggung jawab memanfaatkan media
Program publikasi mengenai program, sosial, koran, televisi dan
program pelayanan masyarakat, dan radio secara rutin.
kesehatan sesuai hasil observasi.
standar pada penderita
hipertensi.

No. Faktor Masalah Tolak Ukur Rancangan Penyelesaian


Penyebab Masalah
Metode
50

1. Penyuluhan Metode berupa Wawancara dengan Setiap pasien hipertensi


penyuluhan yang penanggung jawab yang datang berobat ke
kurang dapat program, petugas dan UPTD Puskesmas
menjangkau kepala puskesmas Kecamatan Pontianak
masyarakat secara Selatan mendapatkan
luas dan kurang leaflet berupa edukasi
menarik seputar hipertensi

2. Jumpa dengan Perekrutan Kader


Metode berupa Wawancara
Darti jawab Hipertensi di setiap RW di
Jemput Pasien penanggung
Manis wilayah kerja UPTD
Darah Tinggi dan program, petugas dan
kepala puskesmas Puskesmas Kecamatan
Kencing Manis
Pontianak Selatan
Pembentukan Posyandu
Dartimanis

3. Evaluasi
Tidak adanya Wawancara dengan Pembuatan buku saku
Kepatuhan
pencatatan pasien, penanggung
Minum hipertensi untuk
mengenai jawab program,
Obat Pada mengevaluasi kepatuhan
kepatuhan minum petugas dan kepala
Pasien minum obat
obat pada pasien puskesmas
Hipertensi
hipertensi

No. Faktor Masalah Tolak Ukur Keterangan


Penyebab
51

Lingkungan
1. Keluarga Kurangnya Wawancara dengan Home visite untuk
kepedulian keluarga beberapa pasien pasien-pasien prioritas
sehingga pasien hipertensi yang tidak dengan hipertensi.
tidak dapat berobat rutin berobat
karena terkendala
transportasi

2 Kebiasaan Banyaknya pasien Wawancara dengan Pembuatan aplikasi


yang membeli obat beberapa pasien penghubung antara
antihipertensi sendiri hipertensi yang tidak pelayanan kesehatan
di apotik swasta rutin berobat mandiri dengan UPTD
karena terkandala Puskesmas Kecamatan
jarak antara rumah Pontianak Selatan.
dan puskesmas

5.5. Penentuan Prioritas Penyelesaian Masalah


Penentuan prioritas penyelesaian masalah dilakukan untuk memilih alternatif
penyelesaian masalah yang paling menjanjikan. Pemilihan/penentuan prioritas
cara pemecahan masalah ini dilakukan dengan memakai teknik kriteria matriks.
Dari berbagai alternatif cara pemecahan masalah yang telah dibuat maka akan
dipilih satu cara pemecahan masalah yang dianggap paling baik dan
memungkinkan.

Tabel 5. Prioritas Alternatif Penyelesaian Masalah


52

Alternatif Penyelesaian CARL


No. Total Ranking
Masalah C A R L
Pembentukkan kader hipertensi
dari masyarakat di setiap RW di
wilayah kerja UPTD Puskesmas
1. Sebagai 5 4 4 3 240 II
Pontianak Selatan
Perpanjangan Tangan dari Jemput
DartiManis.

2. Pembuatan Buku Saku Hipertensi 4 4 4 4 256 I

Pembuatan Aplikasi Khusus yang


3. Menghubungkan Apotek dan 4 4 3 4 144 III
Puskesmas Gang Sehat
Pembuatan leaflet dan video
4.
promosi khusus mengenai 4 4 4 2 128 IV
Hipertensi
Home Visit untuk pasien prioritas
5. 4 3 2 4 96 VI
Hipertensi
Pembuatan Aplikasi Khusus yang
Menghubungkan antara Klinik
6. 4 4 3 4 144 III
Mandiri dan Puskesmas Gang
Sehat
Pembentukan posyandu darah
7. 5 3 2 4 120 V
tinggi ( Rumah Darti )

Berdasarkan tabel 5, terdapat tujuh prioritas alternatif penyelesaian masalah


dan kami memilih tiga teratas sebagai prioritas alternatif penyelesaian masalah.
Prioritas alternatif penyelesaian masalah pertama yaitu Pembuatan Buku Saku
Hipertensi , yang kedua adalah Pembentukkan kader hipertensi dari masyarakat di
setiap RW di wilayah kerja UPTD Puskesmas Pontianak Selatan dan yang ketiga
Pembuatan Aplikasi Khusus yang Menghubungkan Apotek / Klinik Mandiri dan
Puskesmas Gang Sehat.
Kami memutuskan memilih pembuatan buku saku hipertensi sebagai prioritas
alternatif penyelesaian masalah sebagai pilihan utama dalam pemecahan masalah
53

dalam evaluasi program ini karena masalah terbesar yang ada di lapangan adalah
kurangnya data dalam kepatuhan minum obat pasien sehingga diharapkan dengan
adanya buku saku hipertensi ini, sistem pendataan bagi pasien hipertensi di
Pontianak Selatan dapat meningkatkan angka kepatuhan minum obat pasien
hipertensi di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Gang Sehat.
Diharapkan dengan adanya buku saku hipertensi ini dapat dijadikan
sebagai media untuk mendata, mengontrol serta mengevaluasi kepatuhan minum
obat pada penderita hipertensi di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kecamatan
Gang Sehat.
Diharapkan persentase penderita hipertensi yang mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar meningkat sehingga diharapkan capaian progam ini dapat
meningkat dan mencapai target.

5.6 Kerangka Ajuan Kegiatan


5.6.1 Perekrutan Kader Hipertensi dari Masyarakat di Setiap RW di
Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Selatan
Sebagai Jejaring Program Jemput Darti Manis
a. Tujuan
Sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang
Penyakit Tidak Menular yang dilakukan di wilayah UPTD Puskesmas
Kecamatan Pontianak Selatan untuk meningkatkan jumlah penderita
hipertensi yang mendapatkan pelayanan sesuai standar.
b. Waktu dan Tempat
Waktu : Setiap Bulan
Tempat : Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak
Selatan
c. Pelaksana
Petugas Puskesmas yang sudah mengikuti pelatihan sebelumnya
mengenai pelayanan sesuai standar pada penderita hipertensi.

d. Sasaran
54

Masyarakat di setiap RW di wilayah kerja UPTD Puskesmas


Kecamatan Pontianak Selatan
e. Target
Masyarakat yang memiliki kesadaran mengenai pelayanan sesuai
standar pada penderita hipertensi dapat meningkat.
f. Pelaksanaan
1. Kegiatan pelatihan berupa penyuluhan kepada masyarakat
mengenai pelayanan sesuai standar pada penderita hipertensi dan
pemilihan kader di setiap RW di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Kecamatan Pontianak Selatan.
g. Monitoring dan Evaluasi
1. Setiap kader dinyatakan berhasil jika mendapatkan 15 pasien
hipertensi dalam 1 bulan dan dapat melakukan pengobatan secara
teratur di puskesmas.
2. Setiap kader dinyatakan berhasil jika dapat mendapatkan 10
pasien baru yang menderita hipertensi dalam 1 bulan dan dapat
berobat secara teratur di puskesmas.
h. Evaluasi
1. Setiap 2 bulan sekali para kader akan mengadakan pertemuan
untuk membahas permasalahan dan hambatan yang sering terjadi
dan akan dibahas secara bersama.
2. Setiap kader yang mendapatkan keberhasilan dalam 6 bulan
mencapai 50 pasien lama dan 30 pasien baru akan mendapatkan
reward dari puskesmas berupa tambahan kebutuhan pokok

5.6.2. Pembuatan Buku Saku Hipertensi


a. Tujuan
1. Membuat sistem pendataan terbaru terhadap masyartakat UPTD
Puskesmas Kecamatan Pontianak Selatan yang menderita
hipertensi.
55

2. Sebagai media untuk memantau perkembangan penyakit hipertensi


serta kepatuhan berobat terhadap pasien yang sudah terdiagnosis
hipertensi.
3. Sebagai media evaluasi terhadap pasien penderita hipertensi yang
memiliki kendala yang mempengaruhi kepatuhan pasien unrtuk
berobat.
b. Waktu dan Tempat
Waktu : Setiap hari
Tempat : poli pemeriksaan umum
c. Pelaksana
Petugas puskesmas yang bertugas di pelayanan poli pemeriksaan
umum.
d. Sasaran
Masyarakat penderita hipertensi di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Kecamatan Pontianak Selatan.
e. Target
1. Masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kecamatan
Pontianak Selatan yang menderita hipertensi mengetahui tekanan
darah dan dapat menerima infornasi mengenai hipertensi .
2. Pendataan lengkap sehingga dapat mengontrol dan memiliki data
mengenai penderita hipertensi di wilayah kerjanya.
f. Pelaksanaan
1. Setiap pasien yang terdiagnosis hipertensi baik yang sudah maupun
yang akan memulai terapi diberikan buku saku hipertensi.
2. Buku saku hipertensi wajib dibawa setiap pasien datang kontrol ke
Puskesmas maupun saat pasien membeli obat di apotek.
3. Petugas kesehatan wajib mengisi buku tersebut.
g. Monitoring
1. Buku hipertensi wajib dimiliki 20 pasien dalam 1 bulan, dan dapat
diisi dengan lengkap dan berjenjang.
56

2. Buku hipertensi wajib dimiliki oleh pasien baru penderita


hipertensi.
h. Evaluasi
1. Setiap 6 bulan sekali akan ada pendataan seberapa banyak pasien
yang sudah menggunakan buku hipertensi, dan apakah dapat
berjalan dengan sebagai semestinya.

5.6.3. Pembuatan Aplikasi Khusus yang Menghubungkan Apotek Swasta /


Pusat Kestan Mandiri dan UPTD Puskesmas Pontianak Selatan
a. Tujuan
1. Sebagai media untuk mengetahui jumlah pembelian obat anti-
hipertensi dan mendata masyarakat yang membeli obat anti-
hipertensi di apotek di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kecamatan
Pontianak Selatan.
2. Sebagai media untuk memantau kepatuhan berobat terhadap pasien
yang sudah terdiagnosis hipertensi.
b. Waktu dan Tempat
Waktu : Setiap Hari
Tempat : UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Selatan dan
Apotek di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Pontianak
Selatan
c. Pelaksana
Petugas kesehatan di UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Selatan
dan Petugas Apotek di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Pontianak
Selatan
d. Sasaran
Masyarakat penderita hipertensi di daerah Pontianak Selatan yang
membeli obat anti-hipertensi di Apotek di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Kecamatan Pontianak Selatan.
57

e. Target
1. Pendataan lengkap sehingga dapat mengontrol dan memiliki data
mengenai penderita hipertensi di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Kecamatan Pontianak Selatan yang membeli obat anti-hipertensi di
apotek setempat.
2. Meningkatkan angka kepatuhan minum obat bagi masyarakat
Pontianak Selatan yang sudah terdiagnosis Hipertensi
f. Pelaksanaan
1. Petugas apotek mencatat identitas konsumen yang membeli obat
anti-hipertensi di apotek dan melaporkan ke UPTD Puskesmas
Kecamatan Pontianak Selatan.
2. Petugas Puskesmas mendata dan melakukan follow up terhadap
pasien penderita hipertensi yang membeli obat di apotek tersebut.
g. Monitoring
1. Setiap 2 minggu sekali petugas dari apotek swasta atau klinik
mandiri mengirimkan / melaporkan data pasien ( nama pasien ,
alamat , nama obat dan jumlah obat ) yang membeli obat
antihipertensi
h. Evaluasi
1. Setiap 6 bulan sekali akan ada pendataan berapa banyak pasien
yang membeli obat antihipertensi secara mandiri dan apakah
aplikasi tersebut dapat berjalan dengan sebagaimana semestinya.

You might also like