Professional Documents
Culture Documents
Bab 123
Bab 123
BAB I
PENDAHULUAN
sangat tergantung pada proses belajar mengajar di sekolah terdapat banyak unsur
kurikulum pembelajaran, tes dan lingkungan. Siswa sebagai subjek dalam proses
sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar. Dan siswa akan
belajar akan membawa perubahan yaitu perubahan sebagai hasil proses belajar
kecakapan, kebiasaan, serta aspek-aspek lain yang ada pada diri manusia yang
sedang belajar.
1
2
masih menekankan pada konsep-konsep yang terdapat didalam buku dan belum
pokok materi dalam pelajaran IPA di SD kelas V Energi Panas dipilih dalam
penelitian ini karena masih banyak siswa kurang memahami materi Energi Panas.
Hal ini diketahui dari hasil wawancara dengan guru kelas SD Negeri 048072,
mengenai ujian semester tahun 2013, hasil yang diperoleh masih banyak siswa
yang mendapat nilai rendah di bawah KKM sementara nilai yang diharapkan
Tabel 1.1
Data Nilai IPA kelas V SDN 0408027 kabanjahe
NO Tahun KKM Jumlah Siswa Nilai
Pelajaran Jumlah Tuntas Tidak Rata-
Siswa Tuntas rata
1 2013/2014 70 35 15 orang 20 orang 62,7
(43%) (57%)
Dilihat dari table 1.1 diatas, pada pelajaran IPA, masih banyak siswa
(KKM) yang ditetapkan oleh sekolah. Dapat dikatakan bahwa nilai ketuntasan
yang ditetapkan tidak seluruhnya diperoleh siswa sehingga hasil belajar siswa
3
rendah. Secara umum kendala yang dihadapi dalam pembelajaran IPA adalah
siswa kurang aktif dalam proses belajar mengajar karena metode yang digunakan
guru kurang tepat yang tidak sesuai dengan materi ajar, metode yang monoton,
tingginya KKM yang telah ditetapkan juga menjadi kendala karena tidak
didukung oleh sarana dan prasarana belajar dalam proses pembelajaran di sekolah,
hal itu tampak dari banyaknya siswa yang bermain pada saat proses belajar
berlangsung sehingga mengurangi minat belajar siswa. Hal ini tentunya akan
dilakukan agar siswa dalam mempelajari IPA tidak mengalami kesulitan, sehingga
tujuan pembelajaran yang dibuat oleh guru mata pelajaran IPA dapat tercapai
dengan baik dan hasilnya dapat memuaskan semua pihak. Oleh sebab itu
kelebihan dan kelemahan, maka pemilihan metode yang sesuai dengan topik atau
pokok bahasan yang akan diajarkan harus betul-betul dipikirkan oleh guru yang
belajar mengajar sehingga tidak hanya didominasi oleh guru, dengan demikian
siswa akan terlibat secara fisik, emosional dan intelektual yang ada pada dirinya,
diharapkan Energi Panas yang diajarkan oleh guru dapat dipahami oleh siswa,
Pelajaran 2014/2015”.
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
batasan masalah agar penelitian ini lebih terarah dan terfokus pada masalah yang
akan diteliti. Oleh karena itu masalah penelitian ini dibatasi pada hasil belajar IPA
D. Rumusan Masalah
sebagai berikut:
Demonstrasi pada pelajaran IPA dengan pokok bahasan Energi Panas di kelas
E. Tujuan Penelitian
F.Manfaat Penelitian
kerja sama dalam kegiatan belajar mengajar guru dan siswa di sekolah.
4. Bagi Peneliti, Sebagai bahan referensi untuk penelitian berikut yang relevan.
6
BAB II
TINJAUANPUSTAKA
A. Kerangka Teoritis
1. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan
masyarakat. Bagi para pelajar atau mahasiswa kata “belajar” merupakan kata yang
tidak asing.Bahkan sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari semua
didalamnya. Masalah pengertian belajar ini para ahli psikologi dan pendidikan
Dari beberapa pendapat para ahli tentang pengertian belajar yang telah di
kemukakan di atas dapat dipahami bahwa belajar adalah suatu kegiatan yang
dilakukan dengan melibatkan dua unsur, yaitu jiwa dan raga. Gerak raga yang di
6
7
tunjukkan harus sejalan dengan proses jiwa untuk mendapatkan perubahan. Oleh
karenanya, perubahan sebagai hasil dari proses belajar adalah perubahan jiwa
Dari beberapa penjelasan ahli diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan
dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu “hasil”
input secara fungsional”. Hasil produksi adalah perolehan yang didapatkan karena
adanya kegiatan mengubah bahan (raw materials) menjadi barang jadi (finished
Hasil belajar adalah terbentuknya konsep yaitu kategori yang kita berikan
penguasaan yang dicapai dalam mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan
4. Pengertian Pembelajaran
informasi dan yang menerima informasi. Seperti yang dikemukakan oleh Degeng
desain instruk-sional, untuk membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan
agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal”. Dalam kegiatan belajar
tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir. Seorang guru tidak akan
dapat melaksanakan tugasnya bila dia tidak menguasai satu pun metode mengajar
Menurut Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya (2005:52) “Metode mengajar
bahwa metode pembelajaran adalah suatu cara yang digunakan guru untuk
metode secara harfiah berarti cara, dalam pemakaian yang umum, metode
10
diartikan sebagai suatu cara atau prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan
merupakan metode yang sangat efektif, sebab membantu siswa untuk mencari
jawaban dengan usaha sendiri derdasarkan fakta atau data yang benar”. Metode
dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda
tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan”. Sebagai metode penyajian,
demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh Guru. Walaupun
dalam proses Demonstrasi peran siswa hanya sekedar memperhatikan, akan tetapi
dijelaskan.
11
menyebabkan metode ini tidak efektif lagi. Bahkan sering terjadi untuk
banyak.
itu juga demonstrasi juga memerlukan kemauan dan motivasi guru yang
1) Tahap Persiapan
menghindari kegagalan.
2) Tahap Pelaksanaan
a) Langkah Pembukaan.
di antaranya:
(3) Kemukakan tugas-tugas yang harus dilakukan oleh siswa, misalnya siswa
demonstrasi.
untuk berpikir.
menegangkan.
13
(4) Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih
lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu.
yang relevan, ada baiknya guru dan siswa melakukan evaluasi bersama
7. Hakikat IPA
pengetahuan yang tersusun secara terbimbing. Hal ini sejalan dengan kurikulum
KTSP (Depdiknas, 2006) bahwa “IPA berhubungan dengan cara mencari tahu
pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau prinsipsaja tetapi juga merupakan
suatu proses penemuan”. Selain itu IPA juga merupakan ilmu yang bersifat
empirik dan membahas tentang fakta serta gejala alam. Fakta dan gejala alam
tersebut menjadikan pembelajaran IPA tidak hanya verbal tetapi juga faktual.Hal
menciptakan pembelajaran IPA yang empirik dan faktual. Hakikat IPA sebagai
14
c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya
masyarakat.
Ruang lingkup bahan kajian IPA di Sekolah Dasar secara umum meliputi
dua aspek yaitu kerja ilmiah dan pemahaman konsep. Lingkup kerja ilmiah
pemecahan masalah, sikap, dan nilai ilmiah. Lingkup pemahaman konsep dalam
15
adalah:
b. Benda atau materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas.
d. Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda
Panas adalah salah satu bentuk energi. Energi panas sangat dibutuhkan
semua makhluk hidup akan mati. Tahukah kamu bahwa matahari itu panas sekali?
Permukaan matahari memiliki suhu sekitar 150 kali suhu tubuhmu. Oleh karena
suhu yang tinggi inilah, panas matahari dapat terasa di bumi. Selain matahari,
16
tahukah kamu sumber panas lainnya? Di kelas III, kamu telah mencoba
psikologis sosial Amerika yang bernama Kurt Lewin pada tahun 1946. Inti
Stephen Kemmis, Robin Mc. Tanggart, John Elliot, Dave Ebbutt dan sebagainya.
PTK di Indonesia baru dikenal pada akhir dekade 80-an. Oleh karenanya,
sampai dewasa ini keberadaannya sebagai salah satu jenis penelitian masih sering
menjadikan pro dan kontra, terutama jika dikaitkan dengan bobot keilmiahannya.
Belakangan ini Penelitian Tindakan Kelas (PTK) semakin menjadi trend untuk
mencari solusi terhadap masalah sosial (penganguran, kenakalan remaja, dan lain-
lain) yang berkembang dimasyarakatpada saat itu. PTK dilakukan dengan diawali
17
oleh suatu kajian terhadap masalah tersebut secara sistematis.Hasil kajian ini
dilakukan suatu observasi dan evaluasi yang hasilnya dipakai sebagai masukan
untuk melakukan refleksi atas apa yang telah terjadi pada tahap pelaksanaan.
Hasil dari proses refleksi ini kemudian melandasi upaya perbaikan dan
dapat tercapai.
oleh guru. Dalam penelitian dan pengumpulan data itu dilakukan oleh guru kelas
itu sendiri, tempat penelitian dilaksanakan didalam kelas yang bermasalah dan
hasil penelitian yang langsung dimanfaatkan oleh guru dan dirasakan oleh siswa.
a. Manfaat PTK
Menurut Zainal Aqib, (2010:7) PTK bermanfaat bagi guru, siswa dan
sekolah.
1) Manfaat PTK bagi Guru adalah sebagai berikut:
a. Membantu guru memperbaiki pembelajaran.
b. Membantu guru berkembang secara profesional.
c. Meningkatkan rasa percaya diri guru.
18
Ketuntasan dalam proses belajar mengajar dapat dilihat dari hasil belajar
siswa yang berupa Tes yang diberikan guru kepada siswa pada akhir
pembelajaran.
Tabel 2.1
Kriteria Tingkat Keberhasilan
Belajar Siswa Dalam Persen (%)
Kriteria Penilaian Keterangan
90 – 100 % Sangat Tinggi
80 – 90 % Tinggi
65 – 80 % Sedang
55 – 65 % Rendah
0 – 55 % Sangat Rendah
proposi jawaban benar siswa ≥ 65%, dan suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya
(ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut terdapat ≥ 85% siswa yang telah
tuntas belajarnya.
individu apabila siswa mencapai skor ≥ 65% dan tuntas secara klasikal apabila
sekurang-kurangnya berjalan dengan efektif, hal ini dapat dilihat dari hubungan
timbal balik yang terjadi antara guru dan siswa pada proses pembelajaran.
dalam penelitian tindakan kelas ini digunakan dari pernyataan (Piet A. Sahertian,
Tabel 2.2
Kriteria Penilaian Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Aktivitas Guru
Kriteria Penilaian Keterangan
A = 81 - 100% Baik Sekali
B = 61 - 80% Baik
C = 41 - 60% Cukup
D = 21 - 40% Kurang
E = 0 - 20% Sangat Kurang
Selain itu, kriteria penilaian dalam pelaksanaan pembelajaran pada
aktivitas siswa dalam penelitian tindakan kelas ini digunakan dari pernyataa (Asep
Jihad, 2012:130) yang dapat dilihat pada tabel 2.3 sebagai berikut:
Tabel 2.3
Kriteria Penilaian Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Aktivitas Siswa
Kriteria Penilaian Keterangan
1 = 10 - 29 Sangat kurang
2 = 30 - 49 Kurang
3 = 50 - 69 Cukup
4 = 70 - 89 Baik
5 = 90 - 100 Sangat Baik
20
indikator untuk melihat adanya hubungan timbal balik antara guru dan siswa
baik.
B. Kerangka Berpikir
Dalam proses belajar mengajar terjadi interaksi antara guru dengan siswa
melalui kegiatan belajar mengajar dalam rangka mencapai hasil belajar yang
oleh banyak faktor penting, baik faktor intern maupun ekstern. Penggunaan model
pembelajaran yang tepat dan efektif merupakan salah satu faktor ekstern yang
bahasan energi panas dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa
C. Hipotesis Tindakan
metode Demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Energi
D. Defenisi Operasional
psikomotor.
aktivitas siswa.
3. Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti ujian/tes.
a. Hasil belajar dikatakan tuntas secara individu apabila seorang siswa telah
b. Hasil belajar dikatakan tuntas secara klasikal apabila suatu kelas tersebut
telah terdapat 85% siswa yang telah tuntas belajarnya.
4. Metode Demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan
situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan.
22
5. IPA merupakan ilmu yang bersifat empirik dan membahas tentang fakta serta
gejala alam. Fakta dan gejala alam tersebut menjadikan pembelajaran IPA
tidak hanya verbal tetapi juga faktual.Hal ini menunjukkan bahwa, hakikat
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
pengkajian masalah pembelajaran didalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya
tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh
Genap Tahun Pelajaran 2014/2015. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan
yaitu April sampai Mei dimulai dari persiapan penelitian sampai laporan
1. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V SD Negeri 040872
15 orang siswa dan laki-laki 10 orang siswa. Penentuan subjek ini diperoleh
2
berdasarkan hasil pengamatan terhadap kelas yang akan diteliti.
2
2. Objek penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa dengan
D. Desain Penelitian
Tindakan Kelas ini dengan metode yang dilakukan ada empat tahap, yaitu: (a)
Perencanan
Refleksi Pelaksanaan
Siklus I
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi Pelaksanaan
Siklus II
Pengamatan
25
E.Prosedur Penelitian
1. Tahap Perencanaan
tema yang diambil yaitu meningkatkan hasil belajar siswa yang dilakukan selama
2. Tahap Pelaksanaan
Metode Demonstrasi.
3. Tahap Observasi
dibuat.
4. Tahap Refleksi
Pelaksanaan Penelitian
Siklus I
1. Perencanaan
d) Membuat format atau lembar observasi, terdiri dari lembar observasi kegiatan
e) Mengatur tempat duduk siswa agar semua dapat memperhatikan dengan jelas
3. Tahap Pengamatan
Pengamatan dilakukan oleh observer (Guru kelas). Pelaksanaan ini adalah tahap
4. Refleksi
Pada tahap ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan apa yang sudah
dilakukan. Jika masih banyak siswa yang mengalami kesulitan maka peneliti
28
siswa dapat peneliti amati dari kesalahan jawaban tes yang diberikan. Hasil dari
Siklus II
1. Perencanaan
d) Membuat format atau lembar observasi, terdiri dari lembar observasi kegiatan
e) Mengatur tempat duduk siswa agar semua dapat memperhatikan dengan jelas
3. Tahap Pengamatan
Pengamatan dilakukan oleh observer (Guru kelas). Pelaksanaan ini adalah tahap
4. Refleksi
Pada tahap ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan apa yang sudah
hasil belajar siswa sudah dikatakan tuntas secara klasikal. Dengan demikian, maka
1. Observasi
guru dan siswa dalam pembelajaran. Observasi ini bertujuan untuk mengetahui
kesesuian tindakan dengan rencana yang telah disusun dan guna mengetahui
30
guru melaksanakan metode sesuai dengan RPP selama peroses kegiatan belajar
Tabel 3.1
Tabel Observasi Guru
Penilaian
No. Aspek yang diobservasi
A B C D E
1. Mengadakan apersepsi
2. Menyampaikan topik pembelajaran
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran
4. Guru mendemonstrasikan materi energi panas
di depan kelas
5. Beberapa siswa mendemonstrasikan materi
energi panas di depan kelas seperti yang
diajarkan guru
6. Membuat soal latihan secara perorangan
7. Merangkum
Jumlah
dan peneliti mengamati tingkah laku siswa dan peneliti yang melaksanakan
demonstrasi berlangsung.
Tabel 3.2
Kisi-kisi observasi Siswa
Penilaian
No Aspek yang diamati
. 1 2 3 4 5
1. Kesiapan menerima pelajaran
2. Mendengarkan guru
3. Memperhatikan dan mencatat penjelasan guru
4. Menjawab pertanyaan guru
5. Aktivitas dalam diskusi kelompok
6. Adanya keinginan bertanya kepada guru
7. Ketenangan kelas sewaktu belajar
8. Aktivitas yang baik dalam menyelesaikan soal
tes
9. Kesenangan belajar
10. Penyampaian hasil diskusi kelompok
Jumlah
2. Tes
Tes tertulis berupa soal yang berbentuk pilihan ganda diberikan kepada
siswa sebagai subjek penelitian. Tes yang diberikan terhadap siswa tersebut
yang efektif, yaitu siswa harus dijadikan sebagai pedoman untuk persiapan dalam
mengajar.
Tes yang diberikan berkaitan dengan idikator yang hendak dicapai dan
instrumen evaluasi belajar dan aspek kognitifnya hanya dibatasi pada aspek
pengetahuan (C1), pemahaman (C2), dan penerapan (C3). Kisi-kisi tes yang
Tabel 3.3
Tes Hasil Belajar
Kompetensi Jenjang kognitif
Indikator Jumlah
Dasar C1 C2 C3
1,2 4
Menjelaskan Menyebutkan
,5,
Energi panas sumber-sumber
6
energi panas.
3,4,7 3
Memahami benda
apa saja pengantar
panas.
8,9 3
Demonstrasi Energi
,10
panas.
10
Jumlah
Keterangan :
1. C1 : Pengetahuan
2. C2 : Pemahaman
3. C3 : Penerapan
Sesuai dengan tujuan penelitian, maka analisis data yang dilakukan seperti
berikut :
2013 : 61)
33
Tabel 3.4
Kriteria Penilaian Aktivitas Guru
Kriteria Penilaian Keterangan
Skor perolehan
Nilai siswa = × 100
Skor maksimum
Adapun skala kriteria penilaian yang digunakan ( Asep Jihad dan Abdul
Tabel 3.5
Kriteria Penilaian Aktivitas Siswa
Kriteria Penilaian Keterangan
2. Hasil Belajar
a. Ketuntasan Individual
T
KB = x 100% (Trianto, 2010 : 241)
Tt
Keterangan :
KB = Ketuntasan belajar
Melalui rumusan diatas dapat diketahui siswa yang belum tuntas dan sudah
P=
∑ siswa yang tuntas belajar x 100% (Zainal Aqib dkk, 2010 :
∑ siswa
41)
c. Penilaian Rata-rata
X=
∑X
∑N (Zainal Aqib dkk, 2010 : 40)
Keterangan :
X : Nilai rata-rata