You are on page 1of 14

35

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Perbaikan Siklus I

1. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

Pelaksanaan pembelajaran dapat diketahui melalui lembar observasi yang

diisi oleh observer yaitu guru kelas V SD Negeri 040872 Kabanjahe. Pengamatan

yang dilakukan oleh observer mulai dari awal pembelajaran sampai akhir

pembelajaran dengan metode demonstrasi.

Adapun hasil observasi proses pembelajaran pada siklus I ditunjukan pada

tabel 4.1 dan tabel 4.2 berikut ini:

a. Aktivitas Guru

Tabel 4.1
Deskripsi Hasil Observasi Aktivitas Guru

No Kegiatan Penilaian Observer

1 Mengadakan apersepsi 60
2 Menyampaikan topik pembelajaran 55
3 Menyampaikan tujuan pembelajaran 66
4 Guru mendemonstrasikan materi energi panas di 55
depan kelas
5 Beberapa siswa mendemonstrasikan materi 50
energi panas di depan kelas seperti yang
diajarkan guru
6 Membuat soal latihan secara perorangan 65
7 Merangkum 60
Jumlah 411
Hasil pengamatan 59
Kategori Cukup

Dengan rumus:
36

Jumlah hasil observasi


HP =
Jumlah butir pengamatan

411 % 35
=
7

= 59%

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa setiap aspek yang diamati untuk

aktivitas guru nilainya yaitu 59%. Jadi berdasarkan kriteria penilaian hasil

observasi aktivitas guru adalah berkatagori cukup.

b. Aktivitas Siswa

Tabel 4.2
Deskripsi Hasil Observasi Aktivivtas Siswa

No Kegiatan Penilaian
Observer
1 Kesiapan menerima pelajaran 3
2 Mendengarkan guru 3
3 Memperhatikan dan mencatat penjelasan guru 3

4 Menjawab pertanyaan guru 4


5 Aktivitas dalam diskusi kelompok 3
6 Adanya keinginan bertanya kepada guru 4
7 Ketenangan kelas saat belajar 2
8 Aktivitas yang baik dalam menyelesaikan soal 3

9 Kesenangan belajar 3
10 Penyampaian hasil diskusi kelompok 3
Jumlah 31
Hasil pengamatan 62
Kategori Cukup

Skor perole h an
Nilai siswa = × 100
Skor maksimum
37

31
= × 100
50

= 62

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa setiap aspek yang diamati untuk

aktivitas siswa nilainya yaitu 62. Jadi berdasarkan kriteria penilaian hasil

observasi aktivitas siswa adalah berkatagori cukup.

2. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

a. Ketuntasan Secara Individual

Dari hasil belajar yang diperoleh dalam siklus pertama, maka diperoleh

ketuntasan belajar secara individual dan klasikal. Diuraikan dalam tabel 4.3 dan

tabel 4.4 sebagai berikut:

Tabel 4.3
Deskripsi Ketuntasan Belajar Siswa Secara Individual

No Nama Siswa T Tt KB (%) Keterangan

1 Ade Depari 6 10 60 Tidak Tuntas


2 Aliya Zaskia 7 10 70 Tuntas
3 Almer Akira 7 10 70 Tuntas
4 Anggreni 6 10 60 Tidak Tuntas
5 Aprida 8 10 80 Tuntas
6 Birgita 4 10 40 Tidak Tuntas
7 Dimas Preslia 7 10 70 Tuntas
8 Diqta Alfarizy 7 10 70 Tuntas
9 Ekel rivandi 6 10 60 Tidak Tuntas
10 Elvis Caniago 7 10 70 Tuntas
11 Feby Disa 8 10 80 Tuntas
12 Hernan 9 10 90 Tuntas
13 Jesika Artika 4 10 40 Tidak Tuntas
14 Joi Yefranta 8 10 80 Tuntas
15 Jeprianus 5 10 50 Tidak Tuntas
16 Paskah 9 10 90 Tuntas
17 Nurokta 7 10 70 Tuntas
38

18 Riska Mulyani 5 10 50 Tidak Tuntas


19 Rival 5 10 50 Tidak Tuntas
20 Suci Adinda 7 10 70 Tuntas
21 Tini Waruw 6 10 60 Tidak Tuntas
22 Titi 8 10 80 Tuntas
23 Tiara Ela 7 10 70 Tuntas
24 Vera Maysarah 7 10 70 Tuntas
25 Yulita 6 10 60 Tidak Tuntas
Jumlah 166 1660
Rata-rata 6,6 66
Keterangan 15 60% Tuntas
siswa
10 40% Tidak Tuntas
siswa
Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel 4.3, dapat dilihat bahwa siswa

yang tuntas belajar dari 25 siswa hanya 15 siswa yang tuntas belajar secara

individu, dan 10 siswa yang tidak tuntas belajar.

b. Ketuntasan Secara Klasikal

Selanjutnya dari data tersebut maka ketuntasan belajar siswa secara

klasikal dapat kita lihat dalam tabel 4.4 sebagai berikut:

Tabel 4.4
Deskripsi Ketuntasan Belajar Siswa Secara Klasikal

Keterangan Siklus I
Jumlah Persentase
Siswa yang tuntas belajar 15 Siswa 60%
Siswa yang tidak tuntas belajar 10 Siswa 40%
Jumlah siswa 25 Siswa 100%

1. P=
∑ siswa yang tuntas belajar x 100%
∑ siswa

P=
∑ 15 × 100%
∑ 25
P = 60%
39

2. P=
∑ siswa yang tidak tuntas belajar x 100%
∑ siswa

P=
∑ 10 × 100%
∑ 25
P = 40%

Dari tabel diatas, diperoleh bahwa hanya 60% siswa yang tuntas belajar.

Jadi dari hasil yang diperoleh, siswa belum dapat dikatakan tuntas secara klasikal,

karena suatu kelas dikatakan tuntas belajar, jika dalam kelas tersebut telah

terdapat 85% siswa yang sudah tuntas belajar.

3. Nilai Rata-rata

Untuk mengetahui nilai rata-rata siswa, maka dapat digunakan rumus

sebagai berikut:

X=
∑x
∑N

X=
∑ 1160
∑ 25

X = 66

1660
Jadi nilai rata-rata siswa pada siklus I adalah: = 66
25

4. Refleksi Siklus I

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas pada siklus I dapat diperoleh

bahwa dalam proses penerapan metode demonstrasi di kelas V SD Negeri 040872


40

Kabanjahe Tahun Pelajaran 2014/2015 belum mencapai ketuntasan secara

maksimal.

Dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru dalam kegiatan

proses pembelajaran terdapat pada tabel 4.1 memperoleh hasil persentase 59% dan

dalam kegiatan siswa terdapat pada tabel 4.2 memperoleh hasil nilai 62.

Sedangkan ketuntasan secara klasikal yang terdapat pada tabel 4.4 hanya terdapat

15 siswa yang tuntas belajarnya dengan hasil persentase 60% dan rata-rata hasil

belajar siswa adalah 66.

Untuk mencapai hasil yang lebih maksimal perlu dilakukan perbaikan

melalui siklus II yang dimana dalam siklus II dalam pelaksanaan pembelajaran

yang dilakukan tidak jauh berbeda dengan yang telah dilakukan pada siklus I.

Adapun kekurangan-kekurangan yang harus diperbaiki pada kegiatan guru yaitu

mengadakan apersepsi, menyampaikan topik pembelajaran, guru

mendemonstrasikan materi energi panas di depan kelas, beberapa siswa

mendemonstrasikan materi energi panas di depan kelas seperti yang diajarkan

guru, dan merangkum. Sedangkan pada lembar observasi siswa yang perlu

diperbaiki/direfleksi yaitu kesiapan menerima pelajaran, mendengarkan guru,

memperhatikan dan mencatat penjelasan guru, aktivitas dalam diskusi kelompok,

ketenangan kelas saat belajar, aktivitas yang baik dalam menyelesaikan tes,

kesenangan belajar dan penyampaian hasil diskusi kelompok.

Maka yang akan dilaksanakan berupa melihat permasalahan diatas,

peneliti merasa perlu melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus II. Oleh

karena itu perlu adanya suatu tindakan yang memungkinkan terjadinya


41

peningkatan hasil belajar siswa, yakni dengan melakukan tindakan atau perbaikan

pembelajaran pada siklus II dengan tetap menggunakan metode demontrasi

pembelajaran dengan pokok bahasan yang sama

B. Deskripsi Hasil Perbaikan Siklus II

1. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

Adapun hasil observasi proses pembelajaran pada siklus II ditunjukan pada

tabel 4.5 dan tabel 4.6 sebagai berikut:

a. Aktivitas Guru

Tabel 4.5
Deskripsi Hasil Observasi Aktivitas Guru

No Kegiatan Penilaian Observer

1 Mengadakan apersepsi 70
2 Menyampaikan topik pembelajaran 70
3 Menyampaikan tujuan pembelajaran 75
4 Guru mendemonstrasikan materi energi panas di 85
depan kelas
5 Beberapa siswa mendemonstrasikan materi 80
energi panas di depan kelas seperti yang
diajarkan guru
6 Membuat soal latihan secara perorangan 70
7 Merangkum 80
Jumlah 530
Hasil pengamatan 76
Kategori Baik

Dengan rumus:

Jumlah hasil observasi


HP =
Jumlah butir pengamatan
42

530 %
=
7

= 76%

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa setiap aspek yang diamati untuk

aktivitas guru nilainya yaitu 76%. Jadi berdasarkan kriteria penilaian hasil

observasi aktivitas guru adalah berkatagori baik.

b. Aktivitas Siswa

Tabel 4.6
Deskripsi Hasil Observasi Aktivitas Siswa

No Kegiatan Penilaian
Observer
1 Kesiapan menerima pelajaran 4
2 Mendengarkan guru 4
3 Memperhatikan dan mencatat penjelasan guru 4

4 Menjawab pertanyaan guru 5


5 Aktivitas dalam diskusi kelompok 5
6 Adanya keinginan bertanya kepada guru 4
7 Ketenangan kelas saat belajar 4
8 Aktivitas yang baik dalam menyelesaikan soal 4

9 Kesenangan belajar 5
10 Penyampaian hasil diskusi kelompok 4
Jumlah 42
Hasil pengamatan 84
Kategori Baik

Dengan rumus:

Skor perolehan
Nilai siswa = × 100
Skor maksimal
43

42
= × 100
50

= 84

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa setiap aspek yang diamati untuk

aktivitas siswa nilainya yaitu 84. Jadi berdasarkan kriteria penilaian hasil

observasi aktivitas siswa adalah berkatagori baik.

2. Ketuntasan Hasil belajar Siswa

a. Ketuntasan Secara Individual

Setelah perbaikan pembelajaran dalam pokok bahasan peristiwa alam

beserta dampaknya dengan menggunakan metode demonstrasi, maka diperoleh

persentase ketuntasan siswa secara individual, dalam tabel 4.7 sebagai berikut:

Tabel 4.7
Deskripsi Ketuntasan Belajar Siswa Secara Individual

No Nama Siswa T Tt KB (%) Keterangan

1 Ade Depari 7 10 70 Tuntas


2 Aliya Zaskia 8 10 80 Tuntas
3 Almer Akira 8 10 80 Tuntas
4 Anggreni 8 10 80 Tuntas
5 Aprida 9 10 90 Tuntas
6 Birgita 6 10 60 Tidak Tuntas
7 Dimas Preslia 8 10 80 Tuntas
8 Diqta Alfarizy 8 10 80 Tuntas
9 Ekel rivandi 7 10 70 Tuntas
10 Elvis Caniago 8 10 80 Tuntas
11 Feby Disa 9 10 90 Tuntas
12 Hernan 10 10 100 Tuntas
13 Jesika Artika 7 10 70 Tuntas
14 Joi Yefranta 9 10 90 Tuntas
15 Jeprianus 6 10 60 Tidak Tuntas
44

16 Paskah 10 10 100 Tuntas


17 Nurokta 8 10 80 Tuntas
18 Riska Mulyani 7 10 70 Tuntas
19 Rival 8 10 80 Tuntas
20 Suci Adinda 6 10 60 Tidak Tuntas
21 Tini Waruw 8 10 80 Tuntas
22 Titi 9 10 90 Tuntas
23 Tiara Ela 8 10 80 Tuntas
24 Vera Maysarah 8 10 80 Tuntas
25 Yulia 7 10 70 Tuntas
Jumlah 197 1970

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa siswa yang telah tuntas belajar ada

22 siswa dari 25 siswa dan terdapat 3 siswa yang tidak tuntas belajar. Dapat

dilihat pada tabel deskripsi ketuntasan siswa secara individual siklus II bahwa

siswa yang tuntas belajar ada 22 siswa dari 25 jumlah siswa. Jadi terlihat bahwa

sebanyak 22 siswa dari 25 siswa telah mencapai kriteria ketuntasan minimal

dengan memperoleh nilai ≥ 70.

b. Ketuntasan Secara Klasikal

Selanjutnya data dari tabel tersebut dirangkum ketuntasan belajar siswa

secara klasikal dalam tabel 4.8 berikut ini:

Tabel 4.8
Deskripsi Ketuntasan Belajar Siswa Secara Klasikal

Keterangan Siklus II
Jumlah Persentase

Siswa yang tuntas belajar 22 siswa 88%

Siswa yang tidak tuntas belajar 3 siswa 12%

Jumlah 25 siswa 100%

Dari tabel diatas, diperoleh bahwa 88% siswa telah tuntas belajar secara

klasikal. Jadi dari hasil yang diperoleh, siswa sudah dapat dikatakan tuntas secara
45

klasikal karena suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya jika dalam satu kelas

tersebut terdapat ≥ 85% siswa yang telah tuntas belajarnya.

c. Nilai Rata-rata

Untuk mengetahui nilai rata-rata siswa, maka dapat digunakan rumus

sebagai berikut:

∑X
X= ∑N

1970
X= 25

X= 79

Nilai rata – rata sebesar 79 sudah diatas nilai KKM sebesar 70 dan sudah

mengalami peningkatan

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari perbaikan pembelajaran yang

dilakukan di SD Negeri 048027 Kabanjahe Tahun Pelajaran 2014/2015 dengan

menggunakan metode demonstrasi di kelas V sebanyak 25 siswa.

Dari hasil analisis data pada siklus I dan siklus II, diperoleh data sebagai

berikut:

1. Berdasarkan hasil observasi proses pembelajaran oleh observer menunjukan

bahwa ada peningkatan pelaksanaan pembelajaran dalam hal kegiatan

pembelajaran pada pelaksanaan siklus I dan siklus II adalah sebagai berikut:


46

a. Hasil observasi pada siklus I dalam pembelajaran IPA pokok bahasan

energi panas dengan menggunakan metode demonstrasi. Aktivitas guru

tergolong katagori cukup dengan nilai 59%, sedangkan aktivitas siswa

tergolong kategori cukup dengan nilai 62.

b. Hasil observasi pada siklus II dalam pembelajaran IPA pokok bahasan

energi panas dengan menggunakan metode demonstrasi. Aktivitas guru

tergolong kategori baik dengan nilai 76%, sedangkan aktivitas siswa

tergolong kategori baik dengan nilai 84.

90 84
Aktivitas Guru
80 76
Aktivitas Siswa
70
62
59
60
50
40
30
20
10
0
Siklus I Siklus II

Diagram 4.1 Aktivitas Guru dan Aktivitas Siswa Pada Siklus I dan
Siklus II
2. Hasil belajar siswa setelah perbaikan pembelajaran dengan menggunakan

metode demonstrasi pada perbaikan pembelajaran siklus I dan siklus II adalah

sebagai berikut:

a. Ketuntasan belajar siswa pada siklus I sebanyak 15 siswa atau 60% dari

25 siswa yang tuntas belajar dan 10 siswa atau 40% dari 25 siswa yang

tidak tuntas belajar. Sesuai dengan perhitungan ketuntasan belajar siswa

dapat disimpulkan bahwa siswa belum tuntas belajar secara klasikal.


47

b. Ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus II diperoleh 22 siswa atau 88%

dari 25 siswa yang tuntas belajar dan 3 siswa atau 12% dari 25 siswa yang

tidak tuntas belajar. Sesuai dengan perhitungan ketuntasan belajar siswa

dapat disimpulkan telah tuntas belajar secara klasikal.

100%
90% 0.88
80% Siswa Tuntas
70%0.6000000000 Siswa Tidak Tuntas
00001
60%
50%
0.4
40%
30%
20% 0.12
10%
0%
Siklus I Siklus II

Diagram 4.2 Ketuntasan Belajar Siswa Secara Klasikal Pada


Siklus I dan II

3. Nilai rata-rata siswa pada siklus I yaitu 66 dan meningkat ke siklus II sebesar

79

85

80 79

75

70
66
65

60

55
Siklus I Siklus II

Diagram 4.3 Nilai Rata-rata Siklus I dan Siklus II


48

Untuk mengetahui hasil pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan

metode demonstrasi dapat dilihat pada diagram berikut ini:

100

90 88
84
79
80 76
70 66
62 60
59
60

50 Siklus I
Siklus II
40

30

20

10

0
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Klasikal Rata-rata

Diagram 4.4 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II

D. Hipotesis Tindakan

Dengan penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan keaktifan

serta hasil belajar siswa pada pokok bahasan energi panas di kelas V SD Negeri

040872 Kabanjahe Tahun Pelajaran 2014/2015.

You might also like