Professional Documents
Culture Documents
Sustainibility Bantalan Jalan Rel Tipe Beton Prategang Mutu K-600 dengan Metode
Analisis Life Cycle Assessment (LCA) terhadap Pencemaran Udara
Abstrak
Pelepasan emisi menjadi salah satu isu global dalam perkembangan industri beberapa
tahun terakhir. Dengan demikian, penggunaan sumber material yang berkelanjutan, dapat
mempengaruhi parameter dan kuantitas pencemaran udara pada produksi bantalan beton
tipe prestressed. Sehingga, analisis pemanfaatan sumber material bantalan beton, hingga
nilai akhir daur hidup bantalan beton menjadi salah satu faktor kontribusi pelepasan nilai
satuan emisi CO2/kg, SO2, dan NO2.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis stabilitas ekosistem dan mempertimbangkan
pencampuran fly ash sebagai bahan material alternatif. Pencampuran komposisi fly ash
disimulasikan dengan 3 skenario jenis percobaan diantaranya; 100% semen, 90% semen
& 10% fly ash , dan 75% semen & 25% fly ash.
Pengaruh campuran beton dan fly ash dapat dianalisis dengan menggunakan aplikasi uji
kelayakan emisi Simapro 9.0. Penghijauan dan revegetasi di daerah pantai, dapat
Kata kunci: pelepasan emisi, life cycle menurunkan dampak pencemaran udara terhadap global warming. Sehingga, diharapkan
assesment (LCA), bantalan jalan rel beton, efektifitas hasil pelepasan emisi terhadap lingkungan menggunakan metode life cycle
pencemaran udara. assesment (LCA) pada produksi bantalan beton prestressed dapat mereduksi.
1. Pendahuluan untuk mengurangi emisi sebesar 29-41% atau sekitar 314 juta
Indonesia merupakan penghasil emisi gas rumah kaca ton pada tahun 2030, (Hariyanto,2019) Seiring dengan
terbesar keempat di dunia pada tahun 2015, sehingga dengan tumbuhnya angka populasi penduduk, peningkatan
meningkatnya jumlah populasi penduduk diberbagai infrastruktur juga akan mengalami perkembangan pesat dan
wilayah, maka dapat berkontribusi terhadap pemanasan akan berpengaruh terhadap percepatan ekonomi pada
global. Pemerintah Indonesia saat ini telah berkomitmen pembangunan berkelanjutan.
1
2 Nama penulis1 dkk, Jurnal Aplikasi Teknik Sipil, Volume xx, Nomor x, Bulan Tahun (halaman)
Diantaranya peminatan masyarakat menggunakan kereta lingkungan global yang berfokus pada siklus hidup suatu
api, baik dalam perjalanan dekat antar kota maupun produk, serta efisiensi penggunaan sumberdaya berupa tanah,
perjalanan jarak jauh antar provinsi. Namun, penyediaan air, energi dan sumberdaya alam lainnya. LCA juga dapat
prasarana jalur kereta api bantalan jalan rel tipe beton saat ini digunakan untuk menentukan potensi pemanasan global dari
umumnya masih banyak digunakan di Indonesia mengingat setiap proses pemanfaatan biomasa (Rosmeika, et al, 2010).
secara penggunaan dan perawatan masih relatif mudah, salah
satunya adalah produksi bantalan beton jenis prestressed 2. Metode
mutu K-600. Dalam kegiatan perindustrian, bantalan jalan rel Pelaksanaan penelitian dibagi menjadi beberapa tahap
tipe ini membutuhkan beberapa ton quarry sumber daya alam yaitu, tahap pengumpulan data sekunder. Data sekunder yang
seperti besi, semen dan batuan untuk menghasilkan produk diperoleh dianalisa menggunakan metode LCA dengan
bantalan beton. menginputkan data material dan penggunaan energi. Pada
Definisi sustainibility adalah menjaga keseimbangan setiap proses produksi diketahui emisi gas rumah kaca yang
ekologi, dengan cara bahwa kehidupan manusia untuk dihasilkan yang kemungkinan mempengaruhi proses
menggunakan atau mengeksploitasi sumberdaya alam tanpa terjadinya global warming. Kemudian menentukan kebijakan
harus merusak ekologi atau keseimbangan ekologi di daerah alternatif proses produksi dengan menginput hasil
tersebut dan sekitarnya. Metode life cycle assessment (LCA) wawancara.
adalah metode yang digunakan untuk mengevaluasi 2.1 Analisis Pendekatan GRK
konsumsi energi dan bahan mentah, emisi yang dikeluarkan Gas Rumah Kaca (GRK) merupakan gas di atmosfer yang
ke lingkungan, dan limbah lainnya yang berkaitan dengan berfungsi menyerap radiasi inframerah dan ikut menentukan
siklus hidup suatu produk atau sistem. Oleh sebab itu, perlu suhu atmosfer. Gas Rumah Kaca diartikan sebagai gas yang
diadakan pengujian analisis dengan melakukan percobaan terkandung dalam atmosfer, baik alami maupun dari kegiatan
beberapa skenario dan kajian-kajian terkait produk bantalan manusia (antropogenik), yang menyerap dan memancarkan
beton tipe prestressed dengan mencampurkan agregat dengan kembali radiasi inframerah. Sebagian radiasi matahari dalam
mencampurkan agregat fly ash atau abu sekam yang juga bentuk gelombang pendek yang diterima permukaan bumi
sebagai bahan dasar yang ramah lingkungan sesuai dengan dipancarkan kembali ke atmosfer dalam bentuk radiasi
standarisasi ISO 14001. Dalam proses pencampuran 3 gelombang panjang (radiasi inframerah). Radiasi gelombang
macam skenario tersebut diharapkan dapat menjadi referensi yang tertahan akibat adanya gas rumah kaca menimbulkan
komposisi yang lebih efisien dari bahan pasir menjadi fly ash efek panas yang disebut “Efek Rumah Kaca”. Penjelasan
terhadap keseimbangan ekosistem.Adapun untuk penjabaran mengenai efek rumah kaca digambarkan melalui gambar
proses 3 skenario terdapat beberapa langkah yang berikut:
diasumsikan sebagai berikut:
2.2 Life Cycle Assessment (LCA) Bantalan Beton beberapa elemen wajib yang mengkonversikan hasil dari
Merupakan sebuah teknik yang digunakan untuk LCIA menjadi indikator hasil, selain unsur wajib terdapat
melakukan penilaian terhadap dampak lingkungan ynag beberapa unsur opsional yaitu normalisasi, pengelompokan
berhubungan dengan suatu produk. Tahap pertama pada LCA atau pembobotan dari hasil indikator dan teknik analisis data.
adalah menyusun dan menginventarisasi masukan dan Characterization, Normalization, Weighting, dan Single
keluaran yang berhubungan dengan produk yang dihasilkan score yang memiliki penjelasan yaitu (Sitepu,2011) :
(Hermawan, et al,2013). LCA adalah pendekatan “cradle-to • Characterization : merupakan tahapan dimana
grave” untuk menilai sistem industri. “Cradle-to grave” keseluruhan input dan output dinilai kontribusinya sesuai
dimulai dengan pengumpulan bahan baku dari bumi untuk dengan kategori dampak yang telah ditentukan pada tahap
menciptakan produk dan berakhir pada titik ketika semua sebelumnya. Hasil dari tahap ini adalah suatu profil dampak
bahan dikembalikan ke bumi. LCA memungkinkan estimasi lingkungan dari sistem yang diamati.
dampak lingkungan kumulatif yang dihasilkan dari semua • Normalization : merupakan tahapan dimana keseluruhan
tahapan dalam siklus hidup produk, sehingga diketahui dampak yang telah dinilai dan dibandingkan dan disederhan
bagian mana yang menimbulkan dampak terhadap dibuat dalam suatu basis ukuran yang sama. Tujuan
lingkungan paling besar (Bacon dalam Putri, et al,2014). dilakukannya valuation adalah untuk mendapat nilai
perbandingan yang sama untuk setiap kategori dampak yang
ada sehingga memudahkan interpretasi selanjutnya.
• Weighting : merupakan metode yang memperbolehkan
tahapan pembobotan dalam impact categories. Hal ini berarti
hasil dari impact category indicator dikalikan dengan
weighting factor, dan diakumulasikan sebagai total score.
• Single score : memperlihatkan tiap-tiap proses produksi
Gambar 3. Tahapan-tahapan LCA yang mempunyai dampak terhadap lingkungan.
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=pycIfvlMLrI,
diunduh 20 September 2020
3. Survey dan Pengamatan Bantalan Jalan Rel Beton
Goal and scope bertujuan untuk merumuskan dan Kegiatan produksi mencakup jumlah bahan baku, unit
menggambarkan tujuan, sistem yang dievaluasi, batasan, dan proses yang digunakan serta jumlah produk yang dihasilkan.
asumsi yang berhubungan dengan dampak disepanjang siklus Selain itu dalam operasionalnya digunakan energi dalam unit
hidup dari sistem yang dievaluasi. Serta pemilihan metode prosesnya. Berikut tabel jumlah bahan baku, unit proses, dan
dalam pelaksanaan LCA. bahan bakar yang digunakan. Pada proses eksplorasi dan
produksi diketahui jumlah produk bantalan jalan rel beton
yang dimiliki oleh PT WIKA BETON, Pasuruan. Berikut
jumlah bantalan jalan rel:
Tabel 1. Tahapan-tahapan LCA
Jumlah Produksi Volume 1 Berat 1 Total
Item Batang Batang BJR
Produksi (BJR/m3) BJR (Batang)
(ton/tahun) (kg/tahun)
(kg/m3)
3
4 Nama penulis1 dkk, Jurnal Aplikasi Teknik Sipil, Volume xx, Nomor x, Bulan Tahun (halaman)
Design of Industrial Products (EDIP) 2003. Metode ini dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup (2012),
sangat berkaitan dengan kegiatan yang diteliti yaitu sektor kebutuhan material terdapat pada lampiran-1.
industri. Dampak yang diteliti adalah Global warming 100a, .:. Total Emisi CO2
Ozone depletion, Human toxicity air, dan Ozone formation = 217,44 x 1,02 x 0,95
(human). Berikut penjelasan mengenai masing-masing = 210,69 m3/ CO2 Konversi ke ton CO2
dampak. .:. Konversi ke ton CO2
a. Global warming 100a = 210,69 m3/ 0,00048 m3
Impact ini membahas mengenai dampak yang dihasilkan = 438.937,5 kg
dari peningkatan suh permukaan bumi seperti adanya .:. Total Emisi Semen
perubahan iklim. Dimana penyebab dari dampak ini akibat
= Emisi / Jumlah Produk
meningkatnya gas rumah kaca di atmosfer. Satuan dari
= 438,9 ton CO2/ 2000 ton/thn
impact ini adalah akibat meningkatnya gas rumah kaca di
atmosfer. Satuan dari impact ini adalah kg CO2eq. = 0,219 ton CO2/produk
b. Ozone depletion Tabel 2. Perhitungan emisi solar GRK pendekatan sektoral
Impact ini membahas mengenai potensi menipisnya kasus transportasi pengolahan produksi BJR
lapisan ozon di stratosfir, sehingga sebagian besar radiasi
Sektor Energi
UV-B mencapai permukaan bumi. Dimana dampaknya
Kategori Fuel combustion activities
dapat mempengaruhi kesehatan makhluk hidup dan kerus Kategori kode 1A 3 Transportasi darat
ekosistem. Satuan dari impact ini adalah kg CFC-11 Lembar 1 dari 4 (CO2, CH4, N2O dari fuel combustion sumber pada kategori - Tier2)
c. Ozone formation (human) Konsumsi Energi CO2 CH4 N2O
Impact ini membahas tentang terbentuk ozon akibat A B C D E F G H I
adanya radikal peroksi hasil produk dari reaksi antara VOC Konsumsi
Faktor CO2 Faktor CH4 Faktor N2O Faktor
Bahan Konsumsi CO2 Emisi CH4 Emisi N2O Emisi
dan nitrogen oksida. Pembentukan ozon ini dalam Bakar
Konversi Emisi Emisi Emisi
konsentrasi tinggi dapat membahay bagi kesehatan manusia. (kL) (TJ/kL) (TJ) (kg CO2/TJ) (Gg CO2) (kg CH4/TJ) (gG CH4/TJ) (kg N2O/TJ) (gG N2O/TJ)
Satuan dari impact ini adalah kg C2H4. C=A*B E = C*D/10^6 G=C*F/10^6 I=C*H/10^6
d. Human toxicity air Bahan Bakar
Impact ini membahas mengenai zat beracun yang Solar 298.935 0,036 10.762 74100 797,439 3,9 0,042 3,9 0,042
5
6 Nama penulis1 dkk, Jurnal Aplikasi Teknik Sipil, Volume xx, Nomor x, Bulan Tahun (halaman)
5.2 Hasil Analisis LCA pada Skenario 1,2,& 3 dan Tabel 9. Alternatif reduksi pada proses produksi BJR tipe
Penggunaan Campuran Fly Ash prestressed
Analisis perhitungan yang telah diaplikasikan dengan Alternatif Cara Kerja Fungsi Pengauh
menggunakan perangkat lunak simapro 9.0, maka didapatkan Terhadap
Emisi
nilai pencemar udara dengan hasil nilai sebagai berikut ini: Dual Fuel Melakukan Menekan Berkurangnya
Tabel 7. Hasil analisis perhitungan LCA skenario 1,2 & 3
Diesel mixing antara pemakaian emisi gas CO2
Generator bahan bakar bahan
(***) diesel dan bakar
natural gas diesel
pada generator hingga
30% dan
pemanfaat
an natural
Sumber: Hasil perhitungan analisis simapro 9.0 gas yang
dihasilkan
dari
kegiatan
produksi.
7. Dafttar Pustaka
[1] Brenda, Vale, R., 1991. Green Architecture, Design for
Gambar 8. Grafik hasil analisis perhitungan LCA pada
an Energy-Conscious Future. A Bulfinch Book. Little,
penggunaan fly ash skenario 2 & 3
Brown and Company. London
Nama penulis1 dkk, Jurnal Aplikasi Teknik Sipil, Volume xx, Nomor x, Bulan Tahun (halaman) 7