Professional Documents
Culture Documents
Ribuan Ton Tanaman Jamu Per Tahun Ternyata Dihasilkan Di Jawa Tengah
Ribuan Ton Tanaman Jamu Per Tahun Ternyata Dihasilkan Di Jawa Tengah
COM
CREATE
News Lifestyle Health Kolom Hobi Entertainment Ulasan Video Rona Indeks
herpanindra
facebook | instagram | twitter
Total Artikel 1
HAQIA RAMADHANI
57 Artikel
DIAT ANUGRAH
39 Artikel
MUTAMI MATUL
ISTIQOMAH
38 Artikel
KEZA FELICE
29 Artikel
DHELVIN AGUNG
Ilustrasi rempah-rempah. (Shutterstock)
25 Artikel
Tanaman biofarmaka merupakan tanaman yang masuk dalam sub sektor hortikultura.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), tanaman biofarmaka adalah tanaman yang bermanfaat
untuk obat-obatan, kosmetik dan kesehatan yang dikonsumsi atau digunakan dari bagian-
bagian tanaman seperti daun, batang, buah, umbi ( rimpang ) ataupun akar.
Tanaman biofarmaka dalam Bahasa Jawa biasa disebut empon-empon. Jenis tanaman yang
masuk dalam cakupan tanaman biofarmaka diantaranya adalah jahe, kencur, kunyit,
lempuyang dan lengkuas.
TERPOPULER
HEALTH 15:44 WIB
Beberapa kendala tersebut antara lain penyelenggaraan kegiatan budi daya tanaman obat
yang belum profesional (diperkirakan 90 persen bahan baku masih berasal dari tumbuhan liar,
hutan dan hasil pekarangan), ketidakmampuan petani dalam menjaga kualitas dan mutu
tanaman obat yang disebabkan oleh minimnya bimbingan dan pelatihan yang diberikan kepada
petani, dan masih minimnya perhatian industri tanaman obat terhadap hasil-hasil penelitian
ARTIKEL PILIHAN
ilmiah dalam upaya pengembangan produk dan pasar.
Di samping kendala-kendala tersebut, salah satu kendala lainnya yang perlu mendapatkan
perhatian besar adalah dukungan pembiayaan dalam mengembangkan usaha agribisnis,
terutama untuk petani skala kecil.
Dari seluruh kecamatan yang ada di Wonogiri Kecamatan Kismantoro yang hasil produksinya
paling besar. Setidaknya 8 ribu ton dihasilkan pada 2017 dan 10 ribu ton tanaman biofarmaka
di hasilkan di Kecamatan Kismantoro pada 2018.
Jahe merupakan komoditas yang produksinya paling banyak dari semua jenis tanaman yang
masuk dalam jenis tanaman biofarmaka. Dibandingkan dengan beberapa negara penghasil jahe
di dunia, Indonesia merupakan negara terbesar ke empat penghasil jahe setelah China, India,
dan Nepal.
Jahe banyak digunakan dalam ramuan obat tradisional karena manfaatnya seperti mengurangi
gangguan pencernaan, menyembuhkan mabuk ketika berpergian menggunakan kendaraan,
mengurangi peradangan dan nyeri, migrain, mencegah kanker, dan meningkatkan system
kekebalan tubuh.
Produksi jahe di Jateng sendiri, dari tahun 2014 hingga 2016 selalu mengalami kenaikan,
namun pada 2017 dan 2018 mengalami penurunan. Total produksi jahe pada 2014 - 2018
adalah 178 ribu ton.
Komoditas terbanyak kedua yaitu kunyit, dengan total produksi tidak kurang dari 25 ribu ton
untuk setiap tahunnya pada 2014 hingga 2018. Total produksi kunyit di Jateng pada 2014 -
2018 adalah 148 ribu ton.
Lengkuas sebagai komoditas terbesar ketiga dengan total produksi tidak kurang dari 15 ribu
ton untuk tiap tahunnya, pada 2014 - 2018, dengan total produksi yang mencapai setidaknya
80 ribu ton. Sebagai tanaman obat lengkuas mempunyai banyak kasiat antara lain sebagai
immunomodulator atau peningkat daya tahan tubuh, penurun tekanan darah tinggi, dan
meningkatkan kesuburan pada pria.
Komoditas terbesar keempat adalah kencur. Sebagai tanaman obat, kencur mempunyai banyak
manfaat seperti penambah nafsu makan, in uenza, masuk angin, diare, batuk, kencing batu,
keseleo, radang lambung, sakit kepala, menghilangkan darah kotor, memperlancar haid bagi
wanita dan penambah stamina tubuh.
Untuk produksi keseluruhan di Jateng pada 2014 sebesar 112 ribu ton, turun menjadi 93 ribu
ton pada 2015. Kemudian pada 2016 mengalami kenaikan menjadi 101 ribu ton dan mulai
mengalami penurunan pada 2017 menjadi 99 ribu ton.
Pada 2018 tetap mengalami penurunan lagi, yaitu menjadi 57 ribu ton tanaman. Penurunan
pada 2016 - 2018 disebabkan karena berkurangnya lahan yang tersedia untuk menanam
tanaman biofarmaka.
Oleh karena itu diperlukan kebijakan pemerintah, agar dapat meningkatkan produksi tanaman
biofarmaka dengan lahan yang terbatas agar dapat digunakan untuk menyokong kesehatan
nasional.
Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel
ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.
Kirim Tulisan
yoursay@suara.com
TAG
ARTIKEL LAINNYA
03 Oktober 2022 | 15:36 WIB
Budi Prathama
TERBARU
03 Oktober 2022 | 15:44 WIB
Baca selengkapnya
Powered by GliaStudio
Redaksi Kontak Tentang Kami Karir Pedoman Media Siber Site Map
Ikuti Kami
Dapatkan informasi terkini dan terbaru yang dikirimkan langsung ke Inbox anda