You are on page 1of 37
i EJAAN YANG DISEMPURNAKAN A. Pendahuluan Setelah membaca bab ini diharapkan mahasiswa dapat memahami ejaan bahasa Indonesia dan mampu menerapkannya dalam bahasa tulis dengan tepat. Ejaan yang termuat dalam bab ini meliputi penulisan huruf, ’ kata, tanda baca, dan unsur serapan. Bab ini terdiri atas empat bagian, yaitu bagian ‘Pendahuluan’, ‘Isi Pembahasan’, ‘Rangkuman’, dan ‘Latihan Soal’. Bacalah terlebih dahulu bagian ‘Pendahuluan’ dengan saksama sebelum membaca bagian ‘Isi Pembahasan’ yang berisi tentang penulisan huruf, penulisan kata, penulisan tanda baca, dan penulisan unsur serapan. Bagian ‘Pendahuluan’ memberi gambaran mengenai kompetensi yang diharapkan dapat dikuasai pembaca dan pengantar pembaca dalam memahami bagian isi, Bagian ‘Rangkuman’ dapat membantu pembaca mengetahui ide pokok bagain ‘Isi Pembahasan’ secara cepat. Tahap akhir yang harus dilakukan setelah membaca bab ini adalah mengerjakan soal latihan yang disediakan Pada bagian ‘Latihan Soal’. Ejaan merupakan kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf serta 1 Dipindai dengan CamScanner penggunaan tanda baca). Tiap negara mempunyai aturan ejaan person dalam melambangkan bunyi-bunyi bahasa di negaranya. Demikian juga di Indonesia, tercatat ada tujuh sejarah ejaan yang pernah dikenal di Indonesia. Dari enam ejaan tersebut, empat ejaan pernah diberlakukan dan tiga ejaan lainnya belum sempat diterapkan atau dipakai di Indonesia karena berbagai faktor. Ejaan yang pertama dikenal mulai berlaku pada 1901. jaan tersebut dikenal dengan Fjaan Bahasa Melayu dengan huruflatin, yang disebut juga dengan Ejaan Van Ophuysen. Van Ophusyen merancang ejaan itu dibantu oleh Engku Nawawi Gelar Soetan ‘Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim (Indowebster, 2010). Hal-hal yang menonjol dalam ejaan Van Ophuysen sebagai berikut: {._ Huruf /i/untuk menuliskan kata-kata jang, pajah, sajang. 2. Huruf /oe/ untuk ‘menuliskan kata-kata goeroe, itoe, oemoer. 3. Tanda diakritik, seperti koma ain, hamzah dan tanda trema, untuk menuliskan kata-kata ma’moer, ‘akal, ta’, dinamal’. Setelah Indonesia merdeka pada 1945, ejaan Van Ophuysen mengalami beberapa perubahan. Pada 19 Maret 1947, Mr, Soewandi yang pada saat itu menjabat sebagai Menteri Pengajaran, Pendidikan, dan Kebudayaan Republik Indonesia meresmikan ejaan baru yang dikenal dengan Ejaan Republik. Beberapa lambang yang tampak pada Ejaan Republik tersebut sebagai berikut: | Huruf /oe/diganti dengan/u/, seperti pada guru, itu, umur. .. Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan /k/, seperti pada kata-kata tak, pak, maklum, rakjat. C ._ Kata ulang boleh ditulis dengan angka-2, seperti anak2 (anak-anak), ber-jalan2 (berjalan-jalan), ke-barat2-an (kebarat-baratan). i: . Awalan di- dan kata depan di, kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata | _ yang mengikutinya, seperti kata depan di pada dirumah, dikebun, disamakan jengan imbuhan di- pada ditulis, dikarang. _ Dalam Kongres II Bahasa Indonesia pada 1954 di Medan, Prof. Dr. Prijono mengajukan Pra-saran Dasar-dasar Ejaan Bahasa Indonesia dengan Huruf Latin, Isi dasar-dasar tersebut adalah perlunya penyempurnaan 4 [GBT 22. Bahase Indonesia untuk Perguruan Tinggi Dipindai dengan CamScanner kembali Ejaan Republik yang sedang dipakai saat itu. Namun, hasil penyempurnaan Ejaan Republik ini gagal diresmikan karena terbentur biaya yang besar untuk perombakan mesin tik yang telah ada di Indonesia. Usaha penyempurnaan ejaan terus dilakukan, termasuk bekerja sama dengan Malaysia dengan rumpun bahasa Melayunya pada Desember 1959. Dari kerja sama ini, terbentuklah Ejaan Melindo yang diharapkan pemakaiannya berlaku di kedua negara paling lambat Januari 1962. Namun, perkembangan hubungan politik yang kurang baik antardua negara pada saat itu, ejaan ini gagal diberlakukan, Pada awal Mei 1966 Lembaga Bahasa dan Kesusastraan (LBK) yang sekarang menjadi Pusat Bahasa kembali menyusun Ejaan Baru Bahasa Indonesia. Namun, hasil perubahan ini juga tetap banyak mendapat pertentangan dari berbagai pihak schingga gagal diberlakukan. Pada 16 Agustus 1972 Presiden Republik Indonesia meresmikan ejaan baru, yang lebih dikenal dengan Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Ejaan baru ini telah mengalami revisi agar lebih sempurna. Pada tahun 2015, lewat Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 50 Tahun 2015, Mendikbud mencabut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 46 Tahun 2009 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa yang Disempurnakan (EYD). Namun jika diperhatikan, meskipun nomor yang sudah diganti dari Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) menjadi Ejaan Bahasa Indonesia (EBI), tidak ada perbedaan mendasar antara EYD dengan EBI. Beberapa perbedaannya hanya pada penambahan huruf vokal diftong. Di EYD, hurufdiftong hanya tiga yaitu ai, au, ao. Adapun di EBI, huruf diftong ditambah satu yaitu ei. Perbedaan lainnya tentang penggunaan hutuf tebal. Dalam EYD, fungsi huruf tebal ada tiga, yaitu menuliskan judul buku, bab, dan mengkhususkan huruf dan menulis tema atau subtema dalam kamus, Dalam EBI, fungsi ketiga di hapus. B. Penulisan Huruf Dalam Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, penulisan huruf menyangkut dua hal, yaitu (1) penulisan huruf besar atau huruf kapital dan (2) penulisan huruf miring (Pusat Bahasa, 2010). : Beb 3 | jean yang Disempurnaken 23 EE Dipindai dengan CamScanner ital is Besar atau Huruf Kapital es conn al hhuruf Kapital sebagai berikut: i nuligan huruf besar atau ed dipakai sebagai unsur pertama a. Huruf kapital atau huruf besai reata pada awal kalimat. Misalnya: Dia mengantuk. Apa maksudnya? : b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung. Misalnya: ‘Adik bertanya, “Kapan kita pulang?” “Kemarin engkau terlambat,” katanya. ¢. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan Kitab Suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Misalnya: Allah, Yang Mahakuasa, Yang Maha Pengasih, Alkitab, Quran, Weda, Islam, Kristen. ~Tuhan akan menunjukkan jalan kepada hamba-Nya d. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang. Misalnya: oe Mahaputra Yamin, Sultan Hasanuddin, Haji Agus Salim, Imam Syafii, Nabi Ibrahim. Hurufkapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan ‘dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai Pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. Misalnya: } > WakilPresiden Adam Malik, Perdana Menteri Nehru, Profesor Supomo, Laksamana Muda Udara Husein Sastranegara, Sekretatis Jenderal Departemen Pertanian, [I 24 Bahasa Indonesia untuk Petguruan Tinggi Dipindai dengan CamScanner Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat. Misalnya: Siapakah gubernur yang baru dilantik itu? Kemarin Brigadir Jenderal Ahmad dilantik menjadi mayor jenderal. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang. Misalnya: Amir Hamzah, Dewi Sartika, Wage Rudolf Supratman, Halim Perdanakusumah. { Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai nama jenis afau satuan ukuran. Misalnya: meats Mesin diesel, 10 volt, 5 ampere Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa. i Misalnya: bangsa Indonesia, suku Sunda, bahasa Inggris Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan, Misalnya: : ‘Mengindonesiakan kata asing Keinggris-inggrisan Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah. Misalnya: tahun Hijriah, tarikh Masehi, Agustus, bulan Maulid, Jumat, hari Galungan, hari Lebaran, hari Natal, Perang Candu, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Bab 3 | Ejaan yang Disempurnakan 25 Dipindai dengan CamScanner Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama petistiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama. Misalnya: Soekarno dan Hatta bangsanya. Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi memproklamasikan kemerdekaan perang dunia, Misalnya: Asia Tenggara, Banyuw: Danau Toba, Dataran Tinggi Dieng, Gunung Semeru, Jalan Diponegoro, Jazirah Arab, Kali Brantas, Lembah Baliem, Ngarai Sianok, Pegunungan Jayawijaya, Selat Lombok, Tanjung Harapan, Teluk Benggala, Terusan Suez. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang tidak menjadi unsur nama diri. angi, Bukit Barisan, Cirebon, Misalnya: berlayar ke teluk, mandi di kali, menyeberabangi selat, pergi ke arah tenggara Hurufkapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yang digunakan sebagai nama jenis. Misalnya: \ Ss garam inggris, gula jawa, kacang bogor, pisang ambon j. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi, kecuali kata seperti dan. Misalnya: Republik Indonesia; Majelis Permusyawaratan Rakyat; Departemen Pendidikan dan Kebudayaan; Badan Kesejahteraan Ibu dan Anak; Keputusan Presiden Republik Indonesia, Nomor 57, Tahun 1972. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang ikan nama negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan, serta nama dokumen resmi. HD 26. Bahass indonesia ntk Rerquruan Tinggi Dipindai dengan CamScanner Misalnya: Menjadi sebuah republik, beberapa badan hukum, kerja sama antara pemerintah dan rakyat, menurut undang-undang yang berlaku, Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi. Misalnya: Perserikatan Bangsa-Bangsa, Yayasan Imu-[lmu Sosial, Undang-Undang Dasar Republik Indonesia, Rancangan Undang-Undang Kepegawaian Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar dan judul karangan, kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, yang, untuk yang tidak terletak pada posisi awal. Misalnya: Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma. Bacalah majalah Bahasa dan Sastra. Dia adalah agen surat kabar Sinar Pembangunan. Ta menyelesaikan makalah “Asas-Asas Hukum Perdata”. ._Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan. Misalnya: Dr. Doktor M.A. ~ Master of Arts S.E.... Sarjana Ekonomi SH. Sarjana Hukum SS. Sarjana Sastra Prof, Profesor Th. Tuan Ny. Nyonya Sdr. Saudara Bab 3 | Ejaan yang Disempumnskan 27 == Dipindai dengan CamScanner huruf pertama penunjuk hubungan vat kanital dipakai sebagai n, Hurufkapital dipakai sebag kakak, adik, dan paman yang kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, dipakai dalam penyapaan dan pengacuan. Misalnya: : “Kapan Bapak Berangkat?” tanya Desi. Adik bertanya, “Itu apa, Bu?” Surat Saudara sudah saya terima. “gilakan duduk, Dik!” kata Mila. Besok Paman akan datang. Mereka pergi ke rumah Pak Camat. Hiuruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hhubungan kekerabatan yang tidak dipakai dalam pengacuan atau penyapaan. : Misalnya: Kita semua harus menghormati bapak dan ibu kita. Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga. o. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda. Misalnya: : Sudahkah Anda tahu? Surat Anda telah kami terima. ‘ 2. Penulisan Huruf Miring : a. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan. Misalnya: majalah Bahasa dan Sastra, buku Negarakertagama karangan Prapanca, surat kabar Suara Rakyat. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata. Misalnya: Huruf pertama kata abad adalah a. mi bukan menipu, melainkan ditipu. [EB 28 Bahasa Indonesia untuk Pergurvan Tinggi Dipindai dengan CamScanner Bab ini tidak membicarakan penulisan huruf kapital. Buatlah kalimat dengan berlepas tangan. c. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama ilmiah atau ungkapan asing, kecuali yang telah disesuaikan ejaannya. Misalnya: Nama ilmiah buah manggis ialah Carcinia Mangostama. Politik devide et impera pernah merajalela di negeri ini. Weltanschauung antara lain diterjemahkan menjadi ‘pandangan dunia’ C. Penulisan Kata 1. Kata Dasar Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan. Misalnya: Ibu percaya bahwa engkau tahu. Kantor pajak penuh sesak. Buku itu sangat tebal. 2. Kata Turunan a. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnya. Misalnya: bergetar, dikelola, penetapan, menengok, mempermainkan. b._ Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya. Misalnya: : bertepuk tangan, garis bawahi, menganak sungai, sebar luaskan. ¢._ Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsur gabungan kata itu ditulis serangkai. Bab 3 | Ejaan yang Disempurnakan 29 Dipindai dengan CamScanner Misalnya: menggarisbawahi, penghancurleburan atu unsur gabungan kata kata itu ditulis serangkai. menyebarluaskan, dilipatgandakan, d. Jika salah s hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan Misalnya: adipati, aerodinamika, awahama, bikarbonat, biokimia, dekameter, demoralisasi, dwiwarna antarkota, anumerta, audiogram, caturtunggal, dasawarsa, catatan: 1) Jika bentuk terikat adalah huruf kapital dituliskan tanda hubung (-). diikuti oleh kata yang huruf awalnya 1, di antara kedua unsur itu harus Misalnya: non-Indonesia, pan-Afrikanisme 2) Jika kata maha sebagai unsur gabungan diikuti kata esa dan kata yang bukan kata dasar, gabungan itu ditulis terpisah. Misalnya: Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Esa melindungi kita. Marilah kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih. 3.. Kata Ulang Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung. Misalnya: anak-anak, buku-buku, kuda-kuda, mata-mata, hati-hati, undang- undang, biri-biri 4. Gabungan Kata a, Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus, unsur-unsurnya ditulis terpisah. Misalnya: AA duta besar, kambing hitam, mata pelajaran, meja tulis, simpang empat BB 30 BahasaIndonesia untuk PergurvanTingi Dipindai dengan CamScanner b. Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin menimbulkan kesalahan pengertian dapat ditulis dengan tanda hubung untuk menegaskan pertalian unsur yang bersangkutan. Misalnya: Alat pandang-dengar, anak-istri saya, buku sejarah-baru, mesin- hitung tangan, ibu-bapak kami, watt-jam, orang-tua muda c, Gabungan kata berikut ditulis serangkai. Misalnya: Adakalanya, akhirulkalam, astaghfirullah, bagaimana, barangkali, bilamana, bismillah, beasiswa, belasungkawa, bumiputra Kata Ganti-ku-, -mu, dan -nya Kata ganti ku ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya; -ku-, mu, dan -nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Misalnya: Apa yang kumiliki boleh kamu ambil. Bukuku, bukumu, dan bukunya tersimpan di perpustakaan. Kata Depan di, ke, dan dari Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan daripada. Misalnya: Kain itu terletak di dalam lemari. Bermalam sajalah di sini. Di mana Violin sekarang? Mereka ada di rumah. Ia ikut terjun di tengah kancah perjuangan. Ke mana saja ia selama ini? Kita perlu berpikir sepuluh tahun ke depan, Mari kita berangkat ke pasar. Bab 3 | Ejaan yang Disempurnakan 31 0 Dipindai dengan CamScanner Saya pergi ke sana-sini mencarinya. Wili datang dari Surabaya kemarin. Catatan: Kata-kata yang dicetak miring di bawah ini ditulis serangkai. si Amin lebih tua daripada si Ahmad. Kami percaya sepenuhnya kepadanya. Kesampingkan saja persoalan yang tidak penting itu. Ja masuk, lalu keluar lagi. Surat perintah itu dikeluarkan di Jakarta pada 11 Maret 1966. Bawa kemari gambar itu. Kemarikan buku itu. Semua orang terkemuka di desa hadir dalam acara itu. 7. Kata Si dan Sang Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Misalnya: Harimau itu marah sekali kepada sang kancil. Surat itu dikirimkan kembali kepada si pengirim. 8. . Partikel ai Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. ‘Misalnya: Bacalah buku itu baik-baik. Apakah yang tersirat dalam surat itu? Jakarta adalah ibukota Republik Indonesia. Siapakah gerangan dia? Apatah gunanya bersedih hati? b, Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. Misalnya: Apa pun yang dimakannya, ia tetap kurus. Hendak pulang pun sudah tak ada kendaraan. [32 Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi — Dipindai dengan CamScanner Jangankan dua kali, satu kali pun engkau belum pernah datang ke rumahku. Jika ayah pergi, adik pun ingin pergi. Catatan: Kelompok yang lazim dianggap padu, misalnya adapun, andaipun, ataupun,bagaimanapun, biarpun, kalaupun, kendatipun, maupun, meskipun, sekalipun, sungguhpun, walaupun ditulis serangkai. Misalnya: Adapun sebab-sebabnya belum diketahui. Bagaimanapun juga akan dicobanya menyelesaikan tugas itu. Baik mahasiswa maupun mahasiswi ikut berdemonstrasi. Sekalipun belum memuaskan, hasil pekerjaannya dapat dijadikan pegangan. Walaupun miskin, ia selalu gembira. c. Partikel per yang berarti ‘mula’, ‘demi’, dan ‘tiap’ ditulis terpisah dari bagian kalimat yang mendahului atau mengikutinya. Misalnya: Pegawai negeri mendapat kenaikan gaji per 1 April. ‘Mercka masuk ke dalam ruangan satu per satu. Harga kain itu Rp2.000,00 per helai. 9. Singkatan dan Akronim a. Singkatan adalah salah satu hasil proses pemendekan yang berupa huruf atau gabungan huruf yang dieja huruf demi huruf (Kridalaksana, 2008). 1) Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan atau Bab 3 | Ejaan yang Disempurnakan 33 Dipindai dengan CamScanner pangkat diikuti dengan tanda titik. Misalnya: ‘A. Kramawijaya Muh, Yamin Suman Hs. Sukanto S.A. MB.A_ Master of Business Administration MSc. Master of Science S.E. >. Sarjana Ekonomi 2) Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumentasi resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik. Misalnya: DPR Dewan Perwakilan Rakyat PGRI Persatuan Guru Republik Indonesia, 3) Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik. Misalnya: dil. dan lain-lain dsb. dan sebagainya dst. dan seterusnya Tetapi: an. atas nama da. dengan alamat ub. untuk beliau wp. untuk perhatian i . ‘i eens Kimia, singkatan satuan ukuran, takaran bangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik. | 34 Bahasa Indonsia untuk Perguruan Tinggi Dipindsi dengan CamScanner Misalnya: Cu cuprum TNT trinitrotulen cm sentimeter kVA _kilovolt-ampere 1 liter kg kilogram Rp rupiah. b. Akronim adalah bentuk penyingkatan satu kata atau lebih menjadi gabungan beberapa suku kata yang diperlakukan sebagai kata. 1) Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital. Misalnya: ABRI Angkatan Bersenjata Republik Indonesia LAN Lembaga Administrasi Negara 2) Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan hurufdan suku kata dati deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital. Misalnya: ‘Akabri_ Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia Iwapi_ Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia 3). Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata, ataupun gabungan huruf dan kata dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil. Misalnya: pemilu — pemilihan umum radar radio detecting and ranging tilang bukti pelanggaran Bab 3 | Ejaan yang Disempumnakan 35 Dipindai dengan CamScanner Catatan: Jika dianggap perlu membentuk akronim, hendakny diperhatikan syarat-syarat berikut: (1) Jumlah suku kata akronim jangan melebihi jumlah, suku kata yang lazim pada kata Indonesia. (2) Akronim dibentuk dengan mengindahkan keserasian kombinasi vokal dan konsonan Yang sesuai dengan pola kata Indonesia yang lazim. 10. Angka dan Lambang a. Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor Di dalam tulisan lazim digunakan angka Arab atau angka Romawi, Angka Arab: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,9 Angka Romawis I, 11, Il, IV, V, VI, VII, VIIL, IX, X, L (50), C (100), D (500), M(1000), V (5.000), M (1.000.000) Pemakaiannya diatur lebih lanjut dalam pasal-pasal yang berikut ini, b. Angka digunakan untuk menyatakan (i) ukuran panjang, berat, luas, dan isi, (ii) satuan waktu, (iii) nilai uang, dan (iv) kuantitas. Misalnya: 0,5 sentimeter 1 jam 20 menit 5 kilogram “pukul 15.00 4 meter persegi tahun 1928 ¢. Angka lazim dipakai untuk melambangkan nomor jalan, rumah, apartemen, atau kamar pada alamat. Misalnya: Jalan Tanah Abang I No. 15 Hotel Indonesia, Kamar 169 d. Angka digunakan juga untuk menomori bagian karangan da" ayat kitab suci. Misalnya: Bab X, Pasal 5, halaman 252 [© 36 Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi iad Dipindai dengan CamScanner e. Penulisan lambang bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut. 1) _Bilangan utuh Misalnya: Dua belas 12 Dua puluh dua 22 2) Bilangan pecahan Misalnya: Setengah ” Tiga perempat ‘x £. Penulisan lambang bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut: Misalnya: Paku Buwono X; pada awal abad XX; dalam kehidupan abad ke-20 ini; lihan Bab II; Pasal 5; dalam bab ke-2 buku itu; di daerah tingkat II itu; di tingkat kedua gedung itu; di tingkat ke-2 itu; kantor di tingkat INitu. g. Penulisan lambang bilangan yang mendapat akhiran -an mengikuti cara yang berikut. Misalnya: tahun ’50-an atau tahun lima puluhan ang 5000-an atau uang lima ribuan h. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf, kecuali jika beberapa lambang bilangan dipakai secara berurutan, seperti dalam perincian dan pemaparan. Misalnya: Amir menonton drama itu sampai tiga kali. Ayah memesan tiga ratus ekor ayam. Di antara 72 anggota yang hadir, 52 orang setuju, 15 orang tidak setuju, dan 5 orang memberikan suara blangko. Bab 3 | Ejaan yang Disempurnakan 37 Dipindai dengan CamScanner Kendaraan yang ditempah untuk pengangkutan umum terdir; atas 50 bus, 100 helicak, 100 bemo. i. Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan a Jka perlu, susunan kalimat diubah sehingga bilangen yang tidak dapa, dinyatakan dengan satu atau dua kata tidak terdapat pada awa| kalimat. Misalnya: Lima belas orang tewas dalam kecelakaan itu, Pak Darmo mengundang 250 orang tamu. Bukan: 15 orang tewas dalam kecelakaan itu. ‘Dua ratus lima puluh orang tamu diundang Pak Darmo. j. Angka yang menunjukkan bilangan utuh secara besar dapat dieja Misalnya: Perusahaan itu baru saja mendapat pinjaman 250 juta rupiah. Penduduk Indonesia berjumlah lebih dari 200 juta orang, Bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus dalam teks, kecuali di dalam dokumen resi seperti akta dan kuitansi. : Misalnya: Kantor kami mempunyai dua puluh orang pegawai. Dilemari itu tersimpan 805 buku dan majalah, Bukan: h _ Kantor kami mempunyai 20 (dua puluh) orang pegawai. ~ Di lemari itu tersimpan 805 majalah, : 1, _Jikabilangan dilamban; harus tepat. (delapan ratus lima) buku dan kan dengan angka dan huruf, penulisannya Misalnyas: 1 38 BohaseIndonesie untuk Perguruan Tinggi Dipindai dengan CamScanner Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp999,75 (sembilan ratus sembilan puluh sembilan dan tujuh puluh lima perseratus rupiah). Bukan: Saya lampirkan tanda terima uang sebesar 999,75 (sembilan ratus sembilan puluh sembilan dan tujuh puluh lima perseratus rupiah). Pemakaian Tanda Baca Ik (.) Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. Tanda Contoh: Saya suka makan nasi. Apabila dilanjutkan dengan kalimat baru, harus diberi jarak satu ketukan. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang. Contoh: = — Irwan S. Gatot + George W. Bush Apabila nama itu ditulis lengkap, tanda titik igak dipergunakan. Contoh: Anthony Tumiwa Tanda titik dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan. Contoh: * Dr. (doktor) «SE. (sarjana ekonomi) * Kol. (kolonel) = Bpk. (bapak) Bab 3 | Ejaan yang Disempumnakan 39 El EN Dipindai dengan CamScanner d. Tanda titik dipakai pada singkatan kata atau ungkapan yang sangat umum. Pada singkatan yang terdiri atas tiga huruf atay lebi, hanya dipakai satu tanda titik. Contoh: = dil. (dan lain-lain) TAN = dsb. (dan sebagainya) = > tgl. (tanggal) = him. (halaman) e. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan deti, yang menunjukkan waktu atau jangka waktu. Contoh: = © Pukul 7.10.12 (pukul 7 lewat 10 menit 12 detik) = 0.20.30 jam (20 menit, 30 detik) f, Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya, Contoh: Kota kecil itu berpenduduk 51.156 orang. g. Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan. pilaheay ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah. Contoh: = Nama Ivan terdapat pada halaman 1210 dan'dicetak tebal. «= Nomor Giro 033983 telah saya berikan kepada Mamat. h. Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, Serta nama dokumen resmi maupun di dalam akronim yang sudah diterima oleh masyarakat. Contoh: = DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) * SMA (Sekolah Menengah Atas) * PT (Perseroan Terbatas) = WHO (World Health Organization) TB 40 Bahasa Indonesia untuk Pergurvan Tinggi Dipindai dengan CamScanner Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan lambang kimia, satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang. Contoh: * Cu (tembaga) = 52cm = 1 (iter) = Rp350,00 Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya. Contoh: * Latar Belakang Pembentukan = Sistem Acara Tanda Koma (,) Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan. Contoh: Saya menjual baju, celana, dan topi. Contoh penggunaan yang salah: Saya membeli udang, kepiting dan ikan. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang berikutnya, yang didahului oleh kata seperti tetapi dan melainkan. Contoh: Saya bergabung dengan Wikipedia, tetapi tidak aktif. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimatnya, Contoh: + Kalau hari hujan, saya tidak akan datang. + Karena sibuk, ia lupa akan janjinya. Bab 3 | Ejaan yang Disempurnaken 41 iSCSI Dipindai dengan CamScanner B42 ) Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mengiringi induk kalimat, Contoh: Saya tidak akan datang kalau hari hujan. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antara kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk dj dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi. Contoh: * Oleh karena itu, kamu harus datang. "\ Jadi, saya tidak jadi datang. ‘Tanda koma dipakai di belakang kata-kata seperti 0, ya, wah, aduh, kasihan, yang terdapat pada awal kalimat. Contoh: =O, begitu. = Wah, bukan main. ‘Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian Jain dalam kalimat. Contoh: Kata adik, “Saya sedih sekali”. ‘Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian alamat, (iii) tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan. Contoh: * Bali, 7 Februari 1987 = Bali, Indonesia. Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka. Contoh: Lanin, Ivan. 1999. Cara Penggunaan Wikipedia. Jilid 5 dan 6. Jakarta: PT Wikipedia Indonesia. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi ad Dipindai dengan CamScanner Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki. Contoh: 1 Gatot, Bahasa Indonesia untuk Wikipedia. (Bandung: UP Indonesia, 1990), him. 22. ‘Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga. Contoh: Rinto Jiang, S.E. Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka. Contoh: + 335m = Rp10,50 Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi. Contoh: Pengelola perpustakaan favorit saya, Lin, pandai sekali. . Tanda koma dipakai untuk menghindari salah baca di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat. Contoh: Dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh. Bandingkan dengan: Kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh dalam pembinaan dan pengembangan bahasa. Tanda koma tidak dipakaj untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam kalimatjika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru. Contoh: “Di mana Vio tinggal?” tanya Wili. Bab 3 | Ejaan yang Disempurnakan 43 ML Dipindai dengan CamScanner # Tanda Titik Koma (;) Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara. Contoh: , Malam makin larut; kami belum selesai juga. Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung, Contoh: : ‘Ayah mengurus tanamannya di kebun; ibu sibuk bekerja di dapur, adik menghafalkan nama-nama pahlawan nasional; saya senditi asyik mendengarkan siaran pilihan pendengar. Tanda Titik Dua (:) Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian. Contoh: he * _ Kita sekarang memerlukan perabotan rumah tangga: kursi, meja, dan lemari. Fakultas itu mempunyai dua jurusan: Ekonomi Umum dan Ekonomi Perusahaan. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian. Contoh: Ketua : Vica Wakil Ketua : Vio Tanda titik dua dipakai dalam teks drama se: menunjukkan pelaku dalam percakapan, Contoh: Rius _: “Jangan lupa perbaiki halaman bantuan situs!” Lin: “Siap kerjakan!” sudah kata yang Bahasa Indon untuk Perguruan Tinggi Dipindai dengan CamScanner " ‘Tanda titik dua dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan halaman, (ii) di antara bab dan ayat dalam kitab-kitab suci, atau (iii) di antara judul dan anak judul suatu karangan. Contoh: (i) Tempo, I (1971), 34:7 (i) Surah Yasin:9 (ii) Karangan Ali Hakim, Pendidikan Seumur Hidup: Sebuah Studi, sudah terbit. Tanda titik dua dipakai untuk menandakan nisbah (angka banding). Contoh: Nisbah siswa laki-laki terhadap perempuan ialah 2:1. Tanda titik dua tidak dipakai kalau rangkaian atau pemerian itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan. Contoh: Kita memerlukan kursi, meja, dan Jemari. Tanda Hubung (-) Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang. Contoh: anak-anak, berulang-ulang, kemerah-merahan ‘Tanda ulang singkatan (seperti pangkat 2) hanya digunakan pada tulisan cepat dan notula, dan tidak dipakai pada teks karangan. Tanda hubung menyambung huruf kata yang dieja satu per satu dan bagian-bagian tanggal. Contoh: = ke-t-u-a = 17-2-1988 Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan bagian- bagian ungkapan. Bandingkan: Bab 3 | Ejaan yang Disempurnakan 45 [i I Dipindai dengan CamScanner * ber-evolusi dengan be-revolusi * dua puluh lima-ribuan (205000) dengan dua-puluh-lim,, ribuan (1x25000). ; » Istri-perwira yang ramah dengan istri perwira-yang rama}, d. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan (a) se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital; (b) ke- dengan angles (©) angka dengan -an, dan (d) singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata. Contoh: + se-Indonesia * — hadiah ke-2 «tahun 50-an = ber-SMA e. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing. Contoh: « — di-charter * pen-tackle-an 6. Tanda Pisah (-, —) a Tanda pisah em.(—) membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberikan penjelasan khusus di luar bangun kalimat. Contoh: Wikipedia Indonesia—saya harapkan—akan menjadi Wikipedia terbesar, Tanda pisah em (—) menegaskan adanya posisi atau keteranga" yang lain sehingga kalimat menjadi lebih tegas. Contoh: Rangkaian penemuan ini—evolusi, teori kenisbian, dan kini jus* pembelahan atom—telah mengubah konsepsi kita tentang aa" semesta. [GON 46 Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi Dipindai dengan CamScanner b, Tanda pisah en (-) dipakai di antara dua bilangan atau tanggal yang berarti sampai dengan atau di antara dua nama kota yang berarti ‘ke’ atau ‘sampai’. Contoh: = 1919-1921 * Medan-Jakarta = 10-13 Desember 1999 Tanda pisah en (-) tidak dipakai bersama perkataan dari dan antara, atau bersama tanda kurang (—-). Contoh: + dari halaman 45 sampai 65, bukan dari halaman 45-65 * — antara tahun 1492 dan 1499, bukan antara tahun 1492-1499 = —4 sampai —6 °C, bukan —4—6 °C 7. Tanda Elipsis (...) a. Tanda elipsis dipakai dalam kalimat yang terputus-putus, misalnya untuk menuliskan naskah drama. Contoh: Kalau begitu... ya, marilah kita bergerak. b. Tanda elipsis menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang dihilangkan, misalnya dalam kutipan langsung. Contoh: Sebab-sebab kemerosotan... akan diteliti lebih lanjut. Jika bagian yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat, perlu dipakai empat buah titik; tiga buah untuk menandai penghilangan teks dan satu untuk menandai akhir kalimat. Contoh: Dalam tulisan, tanda baca harus digunakan dengan hati- hati... Bab 3 j Ejaan yang Disempurnakan 47 i Dipindai dengan CamScanner 2 Tanda Tanya (?) p Tanda tanya dipakai pada akhir tanya. Contoh: Kapan ia berangkat? * — Saudara tahu, bukan? - Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya. Contoh: Ta dilahirkan pada tahun 1683 (?) Uangnya sebanyak 10 juta rupiah (?) hilang. Tanda Seru (!) e Tanda seru dipakai sesudah ungkapan’ atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat, Contoh: * Alangkah mengerikannya peristiwa itu! + Bersihkan meja itu sekarang juga! Oleh karena itu, penggunaan,tanda seru umumnya tidak digunakan di dalam tulisan ilmiah atau ensiklopedia. Hindari penggunaannya kecuali dalam kutipan atau transkripsi drama. 10. Tanda Kurung ((...)) a. Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan, Contoh: Bagian keuangan menyusun anggaran tahunan kantor yang kemudian dibahas dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) secara berkala. [5@NI 48 Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi Dipindai dengan CamScanner p, Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok pembicaraan, Contoh: * Satelit Palapa (pernyataan sumpah yang dikemukakan Gajah Mada) membentuk sistem satelit domestik di Indonesia. + Pertumbuhan penjualan tahun ini (lihat Tabel 9) menunjukkan adanya perkembangan baru dalam pasaran dalam negeri. c, Tanda kurung mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan. Contoh: * Kata cocaine diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kokain(a). * Pembalap itu berasal dari (kota) Medan. d. Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan keterangan. Contoh: Bauran pemasaran menyangkut masalah (a) produk, (b) harga, (©) tempat, dan (c) promosi. Hindari penggunaan dua pasang atau lebih tanda kurung yang berturut-turut. Ganti tanda kurung dengan koma, atau tulis ulang kalimatnya. Contoh: * Tidak tepat: Nikifor Grigoriev (c. 1885-1919) (dikenal juga sebagai Matviy Hryhoriyiv) merupakan seorang pemimpin Ukraina. + Tepat: Nikifor Grigoriev (c. 1885-1919), dikenal juga sebagai Matviy Hryhoriyiv, merupakan seorang pemimpin Ukraina, + Tepat: Nikifor Grigoriev (c. 1885-1919) merupakan seorang pemimpin Ukraina. Dia juga dikenal sebagai Matviy Hryhoriyiv. Bab 3 | Ejaan yang Disempumakan 49 aS Dipindai dengan CamScanner oo 11. Tanda Kurung Siku ([...]) a. Tanda kurung siku mengapit huruf, kata, atau kelompok Kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis, orang lain, Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah asli. Contoh: Sang Sapurba men[dJengar bunyi gemerisik. ‘Tanda kurung siku mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung. Contoh: Persamaan kedua proses ini (perbedaannya dibicarakan di dalam Bab Il [lihat halaman 35-38]) perlu dibentangkan di sini. 12. Tanda Petik (“...”) a. Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain. Contoh: * “Saya belum siap,” kata Mira, “tunggu sebentar!” Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, “Bahasa negara ialah Bahasa Indonesia.” b. Tanda petik mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat, Contoh: * Bacalah “Bola Lampu” dalam buku Dari Suatu Masa, dari Suatu Tempat. * Karangan Andi Hakim Nasoetion yang berjudul “Rapor dan Nilai Prestasi di SMA” diterbitkan dalam Tempo. * Sajak “Berdiri Aku” terdapat pada halaman § buku itu. ¢. Tanda petik mengapit istilah ilmiah ngapi yang kurang dikenal atau kat? yang mempunyai arti khusus, {MT 50 Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi Dipindal dengan CamScanner Contoh: * Pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara “coba dan ralat” saja. * Tabercelana panjang yang di kalangan remaja dikenal dengan nama “cutbrai”, d. Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung. Contoh: Kata Tono, “Saya juga minta satu.” e. Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di belakang tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti khusus pada ujung kalimat atau bagian kalimat. Contoh: : = Karena warna kulitnya, Budi mendapat julukan “Si Hitam”. = Bang Komar sering disebut “pahlawan’; ia sendiri tidak tahu sebabnya. 13. Tanda Petik Tunggal (‘...’) a. Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain. Contoh: — * Tanya Basri, “Kau dengar bunyi ‘kring-kring’ tadi?” = “Waktu kubuka pintu depan, kudengar teriak anakku, ‘Ibu, Bapak pulang’, dan rasa letihku lenyap seketika,” ujar Pak Hamdan. b. Tanda petik tunggal mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan asing. Contoh: (feed-back ‘balikan’ 14, Tanda Garis Miring (/) a Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim. Bab 3| Fjaan yang Disempurnakan 51 ECE Dipindal dengan CamScanner Contoh: "No. 7/PK/1973 = Jalan A.Yani 11/10 b. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata tiap, per atau sebagai tanda bagi dalam pecahan dan rumus matematika. Contoh: * _harganya Rp125,00/Iembar (harganya Rp125,00 tiap lem) * kecepatannya 20 m/s (kecepatannya 20 meter per detik) 7/8 atau’), = xYnl Tanda garis miring sebaiknya tidak dipakai untuk menuliskan tandy aritmetika dasar dalam prosa. Gunakan tanda bagi + . Contoh: 10+2=5 Di dalam rumus matematika yang lebih rumit, tanda garis miting atau garis pembagi dapat dipakai. Contoh: $f ¢. Tanda garis miring sebaiknya tidak dipakai sebagai pengganti kata atau dan tiap. Misalnya: k dikirimkan lewat darat/laut ‘dikirim lewat darat atau laut’ harganya Rp25,00/lembar ‘harganya Rp25,00 tiap lembar’ 15, Tanda Penyingkat (Apostrof)(’) Tanda parva itt penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun. : SH 52 Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi Dipindai dengan CamScanner Contoh: * Ali'kan kusurati. (‘kan = akan) * Malam ‘lah tiba. (lah = telah) "1 Januari '88 ('88 = 1988) Sebaiknya bentuk ini tidak dipakai dalam teks prosa biasa. “ E, Penulisan Unsur Serapan Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia menyerap unsur dari berbagai bahasa lain, baik dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing, seperti Sanskerta, Arab, Portugis, Belanda, atau Inggris. Berdasarkan taraf integrasinya, unsur pinjaman dalam bahasa Indonesia dapat dibagi atas dua golongan besar. Pertama, unsur pinjaman yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti reshuffle, shuttle cock, Vaxplanation de l'homme. Unsur-unsur yang dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi pengucapannya masih mengikuti cara asing, Kedua, unsur pinjaman yang pengucapan dan penulisannya disesaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Dalam hal ini diusahakan agar ejaannya hanya diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya. Berikut ini disajikan data mengenai jumlah kata serapan dalam bahasa Indonesia. 3 Tabel 3.1 Seranai Kata Serapan dalam Bahasa Indonesia Asal Bahasa u Jumiah Kata ‘Arab 1.495 kata Belanda 3.280 kata : Tionghoa 290 kata Hindi Tkata Ingaris 1.610 kata 4 Parsi 63 kata Portugis i 131. kata Sanskerta-Jawa Kuna 677 kata Tamil 83 kata Sumber: Senarai Kata Serapan dalam Bahasa Indonesia (1996) yang disusun oleh Pusat Pembinaan dan Fengembangan Bahasa (sekarang bernama Pusat Bahasa) | Bab 3 | Ejaan yang Disempurakan 53 Dipindai dengan CamScanner 2. Istilah asing dalam bentuk im 54 i. | Ada empat cara yang biasanya ditempuh untuk menyerap bahas, asing ke dalam bahasa Indonesia, yaitu (1) adopsi, Penerjemahan, dan (4) kreasi, Cara adopsi terjadi apabil Mengambil bentuk dan makna kata asing yang diserap s Kata supermarket, plaza, mall, hot dog adopsi. 2) adaptasi, (3) la pemakai bahas, ecara keseluruhan, merupakan contoh cara Penyerapan Cara adaptasi terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambi| makna kata asing yang diserap dan ejaan atau cara Penulisannya disesuaikan ejaan bahasa Indonesia. Kata-kata seperti pluralisasi akseptabilitas, maksimal, dan kado merupakan contoh kata serapan adaptasi Kata-kata tersebut mengalami perubahan ejaan dari bahasa asalnya (oluratization dan acceptability dari bahasa Inggris, maximal dari bahasz Belanda, serta cadeu dari bahasa Prancis). Pedomian pengadaptasianny, adalah Pedoman PemulisanIstilah dan Bjaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan yang dikeluarkan oleh Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional Cara penerjemahan terjadi apabila Konsep yang terkandung dalam kata bahasa asing kemudian mencari Padanannya dalam bahasa Indonesia. Kata-kata i Porebatany proyek rintisan, dan wji coba adalah kata-kata yang lahir karens Froses penerjemahan dari bahasa Inggri soverlap, aceleration, pilot project, dan try out. Penerjemahan istilah asing memiliki beberapa keuntungan, Selain memperkaya kosakata bahasa Indonesia dengan sinonim, istilah hasil terjemahan juga menin, ahasa Indonesia. Dalam pembentukan istilah lewat pemakai bahasa mengambil igkatkan daya ungkap b: Penerjemahan perlu diperhatikan pedoman berikut. 1. Penerjemahan tidak harus berasas satu kata diterjemahkan satu kata. Misalnya: psychologist + ahli psikologi medical practitioner + dokter Positif diterjemahkan ke dalam istilah Indonesia bentuk positif, sedangkan istilah dalam bentuk negatif diterjemahkan ke dalam istilah Indonesia bentuk negatif pula. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi Dipindai dengan CamScanner Misalnya: inorganic + takorganik able > mampu 3, Kelas kata istilah asing dalam penerjemahan sedapat-dapatnya dipertahankan pada istilah terjemahannya. Misalnya: merger (nomina) —-> gabung usaha (nomina) transparent (adjektiva) + bening (adjektiva) 4. Dalam penerjemahan istilah asing dengan bentuk plural, pemarkah kejamakannya ditinggalkan pada istilah Indonesia. Misalnya: master of ceremonies > pengatur acara Cara kreasi terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil konsep dasar yang ada dalam bahasa sumbernya kemudian mencari padanannya dalam bahasa Indonesia. Meskipun sekilas mirip perjemahan, cara terakhir ini memniliki perbedaan. Cara kreasi tidak menuntut fisik yang mirip seperti pada penerjemahan. Kata yang dalam bahasa aslinya ditulis dua atau tiga kata dalam bahasa Indonesianya boleh hanya satu kata saja atau sebaliknya, misalnya: effective —» berhasil guna shuttle > ulang alik spare parts > suku cadang Bentuk-bentuk serapan dari bahasa asing yang lain adalah dari bahasa Belanda, bahasa Sanskerta, bahasa Latin, dan bahasa Arab. Contoh serapan dari bahasa Belanda: paal pal octaaf oktaf tiem rim politiek politik Contoh serapan dari bahasa Sanskerta: catur-caturwarga —caturwarga Sapta-saptamarga saptamarga dasa-dasawarsa dasawarsa Bab3 | Haan yang Disempumakan 55 Sf Dipindai dengan CamScanner Contoh serapan dari bahasa Arab: khalal halal tawaqal tawakal Berikut ini beberapa contoh Jain penulisan unsur serapan dari bahas, asing. 1. edi muka e, i, oe, dan y menjadi s central sentral cent sen cybernetics sibernetika circulation sirkulasi cylinder silinder 2. cdi muka o, udan konsonan menjadi k accomodation. akomodasi acculturation akulturasi acclimatization aklimatisasi accumulation akumulasi 3. kh (Arab) tetap kh khusus khusus akhir akhir 4. ie (Belanda) menjadi ijika lafalnya i politiek politik riem rim 0 5. je tetap ie jika lafalnya bukan i variety varietas patient pasien afficient efisien 6. 00 (Belanda) menjadi 0 komfoor kompor Provost Provos Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi Dipindai dengan CamScanner 7, 00 (Inggtis) menjadi x cartoon kartun proof pruf 8. phmenjadi f phase fase physiology fisiologi spectograph spektograf 9. qmenjadi k aquarium akuarium frequency frekuensi 10. rh menjadi r rhythm ritme rhetoric retorika 11. xc di muka e dan i menjadi ks exception eksepsi excess ekses 12. ymanjadi y jika lafalnya i dynamo dinamo F., Rangkuman Selain berhubungan dengan penulisan huruf, penulisan kata, dan penggunaan tanda baca, penulisan ejaan juga berhubungan dengan penulisan unsur serapan. Penulisan huruf menyangkut dua hal, yaitu Penulisan huruf besar atau huruf kapital dan penulisan huruf miring, Penulisan kata berhubungan dengan penulisan kata dasar, kata turunan, kata ulang, gabungan kata, kata ganti, kata depan, kata sandang, Partikel, singkatan-akronim, dan huruf-lambang. Pemakaian tanda baca berhubungan dengan penggunaan tanda titik, tanda koma, tanda titik koma, tanda titik dua, tanda hubung, tanda pisah, tanda elipsis, tanda tanya, tanda seru, tanda kurung, tanda kurung siku, tanda petik, tanda Petik tunggal, tanda garis miring, dan tanda penyingkat. Sementara itu Bab 3 | Ejaan yang Disempurnakan 57 om! Dipindai dengan CamScanner

You might also like