You are on page 1of 15

 

PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM 

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 6

NAMA:

1.  ARIF JAKSONO 1711210132


2.  DINO KURNIAWAN 1711210
3.  NOVIA PUTRIANI 1711210
4.  SYAPRIANSYAH 1711210

DOSEN PEMBIMBING:

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BENGKULU


BENGKULU, 2019M/1441 H 
 

KATA PENGANTAR  

Alhamdulilah, penulis ucapkan kepada allah swt, yang telah

melimpahkan karunia nya serta nikmat nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang P embela
lajj ar an S
SKK I . 
Shalawat beriring salam penulis ucapakan kepada junjungan kita ynabi
 besar muhamad SAW karena dengan perjuanga nya kita bias membedakan mana
yang baik dan mana yang buruk. 
Selanjut nya kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan mkalah
ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu semoga mendapat berkah dari
allah SWT. 
 banyak 
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih   terdapat

kekeliruan, namun penulis mengharap tegur sapa, saran dan kritik yang sifat nya
membangun dari pembaca, sehingga dengan saran dan kritikan dari pembaca
mudah-mudahan penulis bias memperbaiki un tuk kedepaan nya. Karena tak ada
manusia terlepas dari kesalahan dan khilaf. Penulis berharap semoga tugas ini
 bermanfaat bagi kita semua. Amin 

Bengkulu, September 2019

Penyusun
 

ISI 
DAFTAR ISI 

HALAMAN JUDUL ...............................................................


.....................................................................................
.........................................
................... i

KATA PENGANTAR................................
......................................................
............................................
.............................................
.........................
.. ii

DAFTAR ISI.......................................
ISI.............................................................
.............................................
.............................................
...............................
......... iii

BAB I PENDAHULUAN.........................................
...............................................................
.............................................
.................................
.......... 1

A.  Latar Belakang .....................


............................................
.............................................
..........................................................1 
....................................
B.  Rumusan Masalah ....................
..........................................
.............................................
.......................................................1 
................................
C.  Tujuan Penulisan ......................
............................................
.............................................
.......................................................1 
................................

BAB II PEMBAHASAN
PEMBAHASAN ...................................
.........................................................
.............................................................. 2  
........................................

A.  Pengertian Pembelajaran SKI


SKI  ..........................................
.................................................................
.........................
.. 2
B.  Tujuan Pembelajaran Ski 
Ski ..........................................
.................................................................
................................
......... 3
C.  Ruang Lingkup Sejarah Kebudayaan Islam. ...........................................
.............................................
.. 5
D.  Prinsip – 
Prinsip – Prinsip
Prinsip Pembeajaran .........................................................
...................................................................
.......... 6

BAB III PENUTUP...........................................


.................................................................
............................................
......................................
................ 11

2.  Kesimpulan ............................................


..................................................................
............................................
......................................
................ 11
3.  .Saran ...........................................
.................................................................
............................................
............................................
...........................
..... 11 

Daftar Pustaka ....................


...........................................
.............................................
...................................................................12
.............................................
 

BAB I 
PENDAHULUAN

A.  Latar belakang Penulisan 


Pendidikan mewakili aktivitas yang akan selalu terjadi dan terus

 berputar sesuai dengan kebutuhan manusia pada saat itu, dan pendidikan
 bukan merupakan ketentuan
ketent uan yang telah
te lah permanen, namun akan selalu
se lalu berubah
sesuai dengan zaman dan teknologi yang diberdayakan pada saat itu Berbagai
ilmu yang mesti terus dikembangkan
dikembangkan dan tidak boleh dilupakan mulai
mulai dari
yang baru sampai yang baru saja ada sejarah yang baru saja dibuat dari
 berbagai cabang ilmu yang mesti dipelajari oleh bangsa-bangsa dan generasi-
generasi umat manusia.
Ilmu sejarah senantiasa menarik minat orang banyak Orang-orang
 biasa dan orang-orang yang tidak pintar juga ingin mengetahuinya, karena

sebab inilah, maka perlu disusun sebuah konsep yang mendasari ilmu sejarah
tersebut, serta cara membantu dan menularkan hal itu kepada orang yang
membutuhkannya, perlu Dibidang Sejarah Kebudayaan Islam, yang
merupakan budaya yang paling baik dimasa lalu jika dibandingkan dengan
 bangsa-bangsa atau bangsa lain, seperti budaya Yunani, Persia dan Romawi
kuno.

B.  Rumusan Masalah 


1.  Apa Yang Dimaksud Dengan
Dengan Pembelajaran Ski? 
Ski? 

2.  Apa Saja Tujuan Pembelajaran Ski?


Ski?  
3.  Bagaimana Prinsip Pembelajaran Ski?
 

BAB II 
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

Pembelajaran menurut Oemar Hamalik adalah suatu kombinasi yang


tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, internal material fasilitas
 perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai
tujuan pembelajaran.1

Menurut Lester D. Crow and Alice Crow learning is a modification of


behaviour accompanying growth processes that are brought about trough
stimulation..2  (Pembelajaran
adjustment to tensions initiated trough sensory stimulation
adalah perubahan tingkah laku yang diiringi dengan proses pertumbuhan
yang ditimbulkan melalui penyesuaian diri terhadap keadaan lewat
rangsangan atau dorongan).

Menurut Mulyasa, pembelajaran pada hakekatnya adalah interaksi


antara peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan
 perilaku ke arah
ar ah yang lebih baik. Dalam pembelajaran tersebut banyak sekali
faktor yang mempengaruhinya, baik faktor internal yang datang dari diri
individu, maupun faktor eksternal yang datang dari lingkungan individu
tersebut.3 

Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah merupakan salah satu mata


 pelajaran PAI yang menelaah tentang asal-usul, perkembangan, peranan
kebudayaan/peradaban Islam dan para tokoh yang berprestasi dalam sejarah
Islam pada masa lampau,
lampau, mulai dari sejarah masyarakat Arab pra-Islam,
sejarah kelahiran dan kerasulan

 Nabi Muhammad SAW, sampai dengan masa Khulafaurrasyidin.


Secara substansial, mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam memiliki
kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk
mengenal, memahami, menghayati sejarah kebudayaan Islam, yang
mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan untuk melatih

1
 Oemar Hamalik, Kurikulum
Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran
Pembelajaran (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2001), hlm.57.
2
 Lester D. Crow and Alice Crow, Human
Crow,  Human Development
Development a and
nd Learn
Learning,
ing, (New York:American Book Company, 1956), hlm.

3 215 
 E. Mulyasa, Kurikulum
Mulyasa, Kurikulum Berbasis
Berbasis Kompe
Kompetensi:
tensi: Konse
Konsep,
p, Karakter
Karakteristik
istik dan Imp
Implementasi
lementasi,, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2004) hlm. 100 
 

kecerdasan, membentuk sikap, watak, dan kepribadian peserta didik. 4 

Jadi pembelajaran SKI adalah interaksi antara guru dan siswa dalam
mempelajari sejarah kebudayaan Islam

B. Tujuan Pembelajaran SKI

Suatu usaha yang tidak mempunyai tujuan tidak akan berarti apa-
apa. Ibarat seseorang yang bepergian tidak tentu arah. Pendidikan merupakan
usaha yang dilakukan secara sadar dan jelas memiliki tujuan. Sehingga
diharapkan dalam penerapannya ia tidak kehilangan arah dan pijakan.
Menurut Jabir Abdul Hamid Jabir menyatakan :

‫ ﻏﻤ ﻖ‬5. ‫ ﻓ ﻬﻤ ﺗ ﻨﻤ‬  ‫ﺳﻴ‬ ‫ﻴ ﻟ ﺳ‬ ‫ﻣ ﻷﻏ‬


 

“Salah satu tujuan dasar pendidikan adalah mampu menumbuhkan


yang mendalam.”5 
 pemahaman yang

Sedang Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah


Ibtidaiyah bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan- kemampuan
sebagai berikut:

1)  Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya mempelajari


lsiswasan ajaran, nilai-nilai dan norma-norma Islam yang telah dibangun
oleh Rasulullah SAW dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan
 peradaban Islam. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya

waktu dan tempat yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa
kini, dan masa depan

2)  Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara
 benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah.

3)  Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap


 peninggalan sejarah Islam sebagai bukti peradaban umat Islam di masa
lampau.

4
  Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No. 2 Tahun 2008, Tentang Stsiswar Kompetensi Lulusan
Dan
5 Stsiswar Isi Pendidikan Agama Islam Dan Bahasa Arab di Madrasah, hlm. 21  
 Jabir Abdul Hamid Jabir, Ilmu
Jabir, Ilmu Tafsirut Tarbawi
Tarbawi,, (Mesir: Darul Nahdlatul Arabiyah, 2000), hlm. 7
 

4)  Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengambil ibrah dari


 peristiwa-peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh
 berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik,
ekonomi, iptek dan seni, dan lain-lain untuk mengembangkan kebudayaan
dan peradaban Islam.6 

C.  Ruang Lingkup Sejarah Kebudayaan Islam


Dalam pembahasan mengenai ruang lingkup pembelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam ini, penulis akan menguraikan ruang lingkup Sejarah
Kebudayaan Islam di lembaga pendidikan Madrasah . Sejarah Kebudayaan
Islam di Madrasah tersebut merupakan salah satu satu mata pelajaran yang
menelaah tentang asal-usul, perkembangan, peranan kebudayaan atau
 peradaban Islam di masa lampau, yang di mulai dari: 

1.  Dakwah Nabi Muhammad SAW 


2.  Kepemimpinan umat Islam setelah Nabi wafat  
3.  Perkembangan Islam periode klasik atau zaman keemasan (pada
tahun 650-1250 M). 
4.  Perkembangan Islam pada abad pertengahan atau zaman kemunduran
(pada tahun 1250-1800 M). 
5.  Perkenbangan Islam pada abad modern atau zaman kebangkitan (pada
tahun 1800 M- sekarang). 
6.  Perkembangan Islam di Indonesia. 
Adapun penjelasan mengenai klasifikasi ruang lingkup pembelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam di atas antara lain sebagai berikut:
a. Ruang lingkup tentang dakwah Nabi Muhammad SAW pada periode
Mekkah dan Madinah ini ditandai dengan perjuangan Nabi Muhammad
sebelum masa kerasulan dan saat masa kerasulan dalam menyampaikan
dakwah Islam baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan
di kota Makkah hingga peristiwa hijrahnya beliau bersama kaum
muslimin ke kota Madinah dan membentuk negara Islam di kota
tersebut sampai peristiwa wafatnya Rasulullah SAW.
SAW . 

6
 Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No. 2 Tahun 2008, hlm. 22 
 

b. Ruang lingkup tentang masa kepemimpinan umat Islam setelah


Rasulullah SAW wafat ditandai dengan pengangkatan empat sahabat
Rasul yakni Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar ibn Khatab, Utsman ibn
Affan dan Ali ibn Abi Khalifah Rasulillah(pengganti Rasul) untuk
memimpin umat Islam dan sistem pemerintahan Islam selama

kepemimpin empat sahabat Rasul ini disebut sebagai masa Khalifatur


Rasyidin (pemimpin yang diberikan petunjuk). 
c. Ruang lingkup tentang perkembangan Islam periode klasik atau zaman
keemasan (tahun 650 M-1250 M) merupakan masa permulaan Islam
yang ditandai dengan lahirnya dinasti bani Umayyah di Damaskus,
dinasti bani Abbasiyyah di Baghdad, dinasti bani Umayyah II di
Andalusia sampai hancurnya dinasti bani Abbasiyyah IV yang sering
disebut sebagai masa disintegrasi. 
d. Ruang lingkup tentang perkembangan Islam pada abad pertengahan

atau kemunduran (tahun 1250 M-1800 M) dibagi ke dalam dua fase,


yaitu: a.) fase kemunduran (tahun 1250 M-1500 M) yang ditandai
dengan hancurnya kerajaan Islam oleh serangan bangsa Mongol dan
lahirnya dinasti Ilkhan, serangan-serangan Timur Lenk terhadap
wilayah kerajaan Islam sampai bertahannya dinasti Mamalik di Mesir
dari serangan bangsa Mongol maupun Timur Lenk. b.) fase tiga
kerajaan besar (1500 M-1800 M) yang dimulai dengan zaman
kemajuan (tahun 1500 M-1700 M) kerajaan Utsmani, Safawi di Persia
dan kerajaan Mughal di India sampai zaman kemunduran tiga kerajaan

ini (tahun 1700 M-1800 M). 


e. Ruang lingkup tentang perkembangan Islam pada abad modern atau
zaman kebangkitan (tahun 1800 M-sekarang) ditandai dengan lahirnya
 para tokoh pembaharu Islam dengan segala macam bentuk pemikiran
dan kontribusinya terhadap perkembangan Islam. Tokoh-tokoh
 pembaharu tersebut yakni: 
1. Muhammad ibn Abdul Wahab, 
2. Jamaluddin al-Afghani 
3. Muhammad Abduh 

4. Muhammad Rasyid Ridha 


5. Kamal Ataturk, dan 
 

6. Muhammad Iqbal. 

f. Ruang lingkup tentang perkembangan Islam di Indonesia ditandai


dengan proses masuknya Islam di Indonesia, pertumbuhan dan
 perkembangan kerajaan Islam di Indonesia, lahirnya ulama-ulama di
Indonesia, peranan walisongo dalam penyebaran Islam dan sejarah
 berdirinya organisasi keIslaman seperti: a.) Muhammadiyah, dan b.)
7
 Nahdatul Ulama (NU).  
Berdasarkan penjelasan di atas bahwa ruang lingkup sejarah
Kebudayaan Islam ialah perjalanan dakwah Rasulullah sampai dengan
kepemimpinan umat setelah rasulullah dan perkembangan Islam di
masa keemasan, kemunduran dan kebangkitan serta perkembangan
Islam di Indonesia

D.  Prinsip Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

Dalam setiap bidang studi terdapat beberapa prinsip yang mesti


diperhatikan dan diterapkan oleh setiap guru guna mengefektifkan
 proses pembelajaran di ruang kelas. Salah satu bidang studi yang di
dalamnya terdapat prinsip-prinsip tersebut yakni Sejarah Kebudayaan
Islam. Muhaimin dan kawan- kawan dalam bukunya  Paradigma
 Pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di
Sekolah menjelaskan bahwa prinsip-prinsip pembelajaran yang di
maksud antara lain sebagai berikut:
1.   Prinsip kesiapan (readliness
(readliness))
Proses belajar sangat dipengaruhi oleh kesiapan
individu sebagai subjek yang melakukan kegiatan belajar.
Kesiapan belajar adalah kondisi fisik- psikis (jasmani-
mental) individu yang memungkinkan subjek dapat
melakukan kegiatan belajar.
2.   Prinsip motivasi (motivation
(motivation))
Motivasi dapat diartikan sebagai “tenaga pendorong
atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku
kearah suatu tujuan tertentu”. Berdasarkan sumbernya,
motivasi dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu motivasi

7
 Siti Marqiya
Marqiyah,
h, Hubung
 Hubunganan Pembe
Pembelajaran
lajaran Seja
Sejarah
rah Kebud
Kebudayaan
ayaan Isla
Islam
m ( SKI ) Denga
Dengan
n Kecerdas
Kecerdasan
an Kognitif
Kognitif Siswa Kelas XII
 MA. Al-Falah Jakarta
Jakarta,, h.34-35.
 

intrinsik (motivasi yang datang dari dalam diri siswa),


dan motivasi ekstrinsik (motivasi yang datang dari
lingkungan di luar diri siswa).
3.   Prinsip perhatian
Perhatian merupakan strategi kognitif yang mencakup

empat keterampilan, antara lain:


a.  Berorientasi kepada suatu masalah.
 b.  Meninjau sepintas isi masalah.
c.  Memusatkan diri pada aspek-aspek yang
relevan, dan
d.  Mengabaikan stimuli yang tidak relevan.
4.   Prinsip persepsi
Persepsi merupakan “suatu proses bersifat kompleks yang
menyebabkan orang dapat menerima atau meringkas

informasi yang diperoleh dari lingkungannya”. Persepsi


umumnya bersifat relatif, selektif dan teratur. Oleh karena itu,
sejak dini kepada siswa perlu ditanamkan rasa memiliki
 persepsi yang baik dan akurat mengenai apa yang akan
dipelajari.
5.   Prinsip retensi
Retensi adalah apa yang tertinggal dan dapat diingat
kembali setelah seseorang mempelajari sesuatu. Dengan
retensi membuat apa yangdipelajari dapat bertahan atau

tertinggal lebih lama dalam struktur kognitif dan dapat diingat


kembali jika diperlukan. Umumnya, dalam belajar terdapat tiga

faktor yang dapat mempengaruhi retensi. Ketiga faktor tersebut

yakni: 

a.  Apa yang dipelajari pada permulaan ( original


learning).
 b.  Belajar melebihi penguasaan (over learning),
dan
c.  Pengulangan dengan interval waktu ( spaced
review ))..
6.   Prinsip transfer

Transfer yaitu suatu proses dimana sesuatu yang pernah


 

dipelajari dapat mempengaruhi proses dalam mempelajari


sesuatu yang baru. Transfer belajar dalam proses
 pembelajaran khususnya Sejarah Kebudayaan Islam
sendiri merupakan aplikasi atau pemindahan pengetahuan,
keterampilan, kebiasaan, sikap atau respons-respons lain

dari suatu situasi ke dalam situasi yang lain. Umumnya,


 bentuk transfer dibedakan menjadi tiga macam, yakni:
a.  Transfer positif.
Terjadi apabila pengalaman sebelumnya dapat
membantu atau mempermudah pembentukkan
unjuk kerja siswa dalam tugas- tugas selanjutnya.

 b.  Transfer negatif. Terjadi apabila


 b.
 pengalaman yang diperoleh sebelumnya

menghambat atau mempersulit unjuk kerja dalam


tugas-tugas baru.
c.  Transfer nol.
Terjadi apabila pengalaman yang diperoleh
sebelumnya tidak mempengaruhi unjuk kerja
dalam tugas-tugas barunya.8 

Selain Muhaimin dan kawan-kawan, Fadilah Suralaga dan


kawan kawan dalam bukunya yang berjudul Psikologi
berjudul  Psikologi Pendidikan dalam

 Perspektif Islam  juga menjabarkan prinsip-prinsip pembelajaran yang


terdiri atas:

1.  Prinsip motivasi (motivation


(motivation))
Motivasi merupakan sebuah prinsip penting dari beberapa
 prinsip pembelajaran. Hakikatnya, dalam proses pembelajaran
pembelaja ran
di sekolah motivasi mempunyai peran yang begitu dominan
dalam membangkitkan semangat individu guna mencari
 problem solving . Selain itu, motivasi jugalah yang mampu
membantu merealisasikan tujuan yang akan diraih serta

8
 Muhaimin, dkk., Paradigma
dkk., Paradigma Pendidikan Islam…, h. 145-147.
 

mempercepat daya tangkap pengetahuan yang dipelajari.


Dengan pertimbangan inilah Fadilah Suralaga dan kawan-
kawan menempatkan motivasi sebagai prinsip utama dalam
 proses pembelajaran.

2.  Prinsip penghargaan (reward 


(reward )
Sama halnya dengan motivasi, penghargaan (reward 
( reward )
 juga mempunyai posisi penting untuk mensupport individu
melakukan respons yang positif dalam pembelajaran.
Penghargaan (reward 
(reward ) yang diberikan tidak selalu berupa
materi, namun bisa juga bersifat abstrak. Misalnya,
 penghargaan bisa diberikan dalam bentuk pujian, apresiasi
maupun motivasi. Pujian seorang guru kepada muridnya dapat
menyebabkan murid tersebut semangat untuk belajar. Dengan

kata lain, penghargaan sangat berpengaruh dalam proses


 pembelajaran untuk memunculkan respons positif yang
mampu memberikan semnagat belajar

3.  Prinsip partisipasi aktif (active


(active participation)
participation)
Partisipasi adalah “proses keterlibatan mental dan emosi
seorang individu kepada pencapaian suatu tujuan dan individu
tersebut ikut bertanggung jawab di dalamnya”. 9 Belajar akan lebih
 baik dan lebih cepat bila ada partisipasi aktif dari siswa dalam
 proses pembelajaran.
pembelajaran. Partisipasi siswa dalam pembelajaran
pembelajaran sangat
 penting untuk menciptakan
menciptakan pembelajaran
pembelajaran yang aktif, kreatif, dan
menyenangkan. Dengan demikian tujuan pembelajaran yang sudah
direncanakan bisa dicapai semaksimal mungkin.
Tidak ada proses belajar tanpa partisipasi dan keaktifan siswa
yang belajar. Setiap siswa pasti aktif dalam belajar, hanya yang
membedakannya adalah kadar atau bobot keaktifan anak didik
dalam belajar. Ada keaktifan itu dengan kategori rendah, sedang

9
 Bambang Suryobroto, Proses
Suryobroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah,
Sekolah, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,
2002), h. 279.
 

dan tinggi. Disini perlu kreatifitas guru dalam mengajar agar siswa
 berpartisipasi aktif
aktif dalam pembelajaran
pembelajaran..

4.  Prinsip konsentrasi (concentration


(concentration))
Konsentrasi ialah suatu proses pemusatan pemikiran kepada
suatu objek tertentu. Konsentrasi merupakan hal yang sangat
 penting dalam proses pembelajaran.
pembelajaran. Individu tidak akan mampu
mempelajari sesuatu kalau dia tidak berkonsentrasi untuk
mendapatkannya.
mendapatkannya. Bila demikian, konsentrasi menjadi syarat mutlak
dalam proses pembelajaran. Membangkitkan konsentrasi siswa bisa
melalui berbagai cara, diantaranya dengan menggunakan
 perumpamaan
 perumpamaan fakta yang mengandung makna, mengajukan
mengajukan
 pertanyaan, melakukan
melakukan diskusi maupun dialog, menggunakan
menggunakan
 berbagai media pembelajaran, seperti peta, sketsa, audio visual dan
sebagainya.10
Dari penjelasan di atas tentang prinsip-prinsip pembelajaran
dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya proses mengajar maupun
 pembelajaran
 pembelajaran merupakan suatu
suatu pekerjaan yang
yang rumit dan kompleks.
kompleks.
Dalam proses tersebut terdapat hal-hal yang sudah semestinya
diperhatikan baik itu oleh guru maupun siswa. Hal-hal inilah yang
disebut oleh para ahli pendidikan sebagai prinsip. Prinsip-prinsip
tersebut diantaranya kesiapan, motivasi, perhatian, persepsi, retensi
dan transfer. Ada pula yang mengemukakan bila prinsip
 pembelajaran
 pembelajaran itu diantaranya
diantaranya motivasi, penghargaan,
penghargaan, partisipasi
aktif dan konsentrasi. Bagaimana pun pengklasifikasian prinsip

 pembelajaran oleh para ahli pendidikan tersebut, yang jelas prinsip-


 pembelajaran
 prinsip ini mem
memiliki
iliki perannya masing-masing
masing-masing dalam menumbuh
kembangkan keefektifan proses pembelajaran di sekolah.  

10
 Fadilah Suralaga, dkk., Psikologi
dkk., Psikologi Pendidikan…, h. 96-100
 

BAB III

PENUTUP

A.  KESIMPULAN

Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah merupakan salah satu mata pelajaran


PAI yang menelaah tentang asal-usul, perkembangan, peranan kebudayaan/peradaban
Islam dan para tokoh yang berprestasi dalam sejarah Islam pada masa lampau, mulai
dari sejarah masyarakat Arab pra-Islam, sejarah kelahiran dan kerasulan. Nabi
Muhammad SAW, sampai dengan masa Khulafaurrasyidin. Secara substansial, mata
 pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi
kepada peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati sejarah kebudayaan
Islam, yang mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan untuk melatih
kecerdasan, membentuk sikap, watak, dan kepribadian peserta didik

Adapun tujuan pembelajaran ski membangun kesadaran peserta didik tentang


 pentingnya mempelajari lsiswasan ajaran, nilai-nilai dan norma-norma Islam yang
telah dibangun oleh Rasulullah SAW dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan
 peradaban Islam. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan
tempat yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa
mas a depan

Adapun penjelasan mengenai klasifikasi ruang lingkup pembelajaran Sejarah


Kebudayaan Islam di atas antara lain sebagai berikut:
1.  Dakwah Nabi Muhammad SAW 
2.  Kepemimpinan umat Islam setelah Nabi wafat  

3.  Perkembangan Islam periode klasik atau zaman keemasan (pada


tahun 650-1250 M). 
4.  Perkembangan Islam pada abad pertengahan atau zaman kemunduran
(pada tahun 1250-1800 M). 
5.  Perkenbangan Islam pada abad modern atau zaman kebangkitan (pada
tahun 1800 M- sekarang). 
6.  Perkembangan Islam di Indonesia. 
 

DAFTAR PUSTAKA
Hamalik, Oemar. 2001. Kurikulum
2001.  Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta: PT. Bumi Aksara,).
D. Crow, Lester and Crow, Alice. 1956. Human
1956. Human Development and Learning, (New
York:American Book Company,).
Mulyasa. E. 1956. Kurikulum
1956. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik dan

 Implementasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,)


 Implementasi,
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No. 2 Tahun 2008, Tentang Stsiswar
Kompetensi Lulusan Dan Stsiswar Isi Pendidikan Agama Islam Dan Bahasa Arab di
Madrasah,
Hamid Jabir , Abdul. 2000. Ilmu
2000. Ilmu Tafsirut Tarbawi,
Tarbawi, (Mesir: Darul Nahdlatul Arabiyah,)
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No. 2 Tahun 2008,
Siti Marqiyah, Hubungan
Marqiyah, Hubungan Pembelajaran
Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam ( SKI ) Dengan
 Kecerdasan Kognitif Siswa Kelas XII MA. Al-Falah Jakarta,
Jakarta,

You might also like