You are on page 1of 7

SISTEM PAKAR FUZZY (FUZZY EXPERT SYSTEM) UNTUK DIAGNOSA

PENYAKIT DIABETES MELLITUS MENGGUNAKAN


METODE FUZZY SUGENO
Herwinda Pradhita

Program Studi Teknik Informatika, STMIK Widya Cipta Dharma


Jl. Prof. M. Yamin No. 25 Samarinda Kalimantan Timur 75123
Telp: (0541) 736071, Fax: (0541) 203492
E-mail: goongersmania@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan pada penelitian Sistem Pakar Fuzzy (Fuzzy Expert System) untuk Diagnosa Penyakit Diabetes Mellitus
Menggunakan Metode Fuzzy Sugeno adalah untuk memberikan pengetahuan dan informasi tentang penyakit diabetes
mellitus kepada penderita diabetes mellitus sehingga dapat diketahui dari jenis, gejala-gejala, dan solusi pengobatan dari
penyakit diabetes mellitus.

Sistem Pakar Fuzzy (Fuzzy Expert System) untuk Diagnosa Penyakit Diabetes Mellitus, merupakan sistem yang dibuat
untuk membantu dalam mendiagnosa jenis penyakit diabetes mellitus pada Puskesmas Air Putih Samarinda dengan
menggunakan bantuan metode Fuzzy Sugeno.

Hasil dari penelitian ini adalah dibuatnya sistem pakar fuzzy untuk mendiagnosa penyakit diabetes meliitus berdasarkan
hasil dari perhitungan bobot rata-rata gejala diabetes mellitus. Pengguna dapat menginputkan data pasien dan gejala,
kemudian sistem akan mencari solusi dengan metode Fuzzy Sugeno. Setelah itu sistem akan menampilkan hasil diagnosa
jenis penyakit diabetes mellitus.

Kata Kunci : Sistem Pakar, Diabetes Mellitus, Fuzzy Sugeno

1. PENDAHULUAN Oleh karena itu, dibuat suatu sistem pakar yang


dapat mendiagnosa penyakit diabetes mellitus. Dengan
Puskesmas Air Putih Samarinda adalah instansi
adanya sistem pakar ini diharapkan dapat membantu
pelayanan kesehatan masyarakat yang sangat
pasien dan dokter di Puskesmas Air Putih Samarinda
memerlukan adanya sebuah sistem pakar dengan tujuan
dalam menginformasikan jenis, gejala-gejala, dan solusi
untuk memudahkan diagnosis penyakit diabetes mellitus.
pengobatan untuk diabetes mellitus.
Hal ini sesuai dengan perhitungan data di Puskesmas
Air Putih Samarinda, bahwa pada tahun 2013 terdapat 2. RUANG LINGKUP PENELITIAN
315 orang yang menderita diabetes mellitus, tahun 2014
terdapat 348 orang dan di tahun 2015, khusus untuk Rumusan Masalah
bulan januari sudah mencapai 107 orang penderita. Dari Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah
data ini, dapat diketahui bahwa penderita diabetes dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Membangun
mellitus semakin meningkat setiap tahunnya. Sistem Pakar Fuzzy (Fuzzy Expert System) untuk
Diagnosa Penyakit Diabetes Mellitus Menggunakan
Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang Metode Fuzzy Sugeno ? ’’.
memiliki kemampuan untuk menyimpan pengetahuan
dan kaedah dari domain khusus seorang pakar. Tujuan Batasan Masalah
utama sistem ini adalah untuk memindahkan secara Batasan masalah pada Sistem Pakar Fuzzy (Fuzzy
efektif transformasi pengetahuan kepada mereka yang Expert System) untuk Diagnosa Penyakit Diabetes
bukan pakar. Sistem pakar akan bertindak layaknya Mellitus Menggunakan Metode Fuzzy Sugeno adalah
seperti seorang pakar yang akan memberikan sebagai berikut :
pemecahan suatu masalah dan daftar gejala-gejala 1. Penelitian dilaksanakan dengan berkonsultasi
sehingga dapat mengidentifikasi suatu objek pada dr. Andhin Fitria Wardani (dokter umum
berdasarkan jawaban yang diperoleh dari dialog dengan yang menangani diabetes mellitus di Puskesmas
pasien. Air Putih Samarinda).
2. Penyakit yang akan dibahas ada 2 jenis penyakit
diabetes mellitus, yaitu : memproduksinya atau sel tubuh tidak dapat
1. Diabetes Mellitus Tipe 1 (Insulin Dependent), menggunakan insulin yang telah dihasilkan organ
2. Diabetes Mellitus Tipe 2 (Insulin pankreas secara baik. Akibat dari kelainan ini, maka
Requirement).
kadar gula (glukosa) didalam darah akan meningkat
3. Data dimasukkan oleh perawat atau pegawai di
Puskesmas Air Putih Samarinda yang tidak terkendali. Kadar gula darah yang tinggi terus-
mengetahui ciri fisik yang nampak pada pasien menerus akan meracuni tubuh termasuk organ-organnya.
dan keluhan yang dialami oleh pasien.
4. Diagnosa penyakit diabetes mellitus berdasarkan 3.4 Fuzzy Inference System (FIS) Metode Sugeno
pada pengetahuan pakar, penelitian, atau Menurut Naba (2009), Output (konsekuen) pada
referensi yang sudah ada dengan berbagai macam metode Sugeno tidak berupa himpunan fuzzy,
gejala. melainkan berupa konstanta atau persamaan linear.
5. Metode yang digunakan adalah Fuzzy Inference Michio Sugeno mengusulkan penggunaan singleton
System (FIS) dengan Metode Sugeno. sebagai fungsi keanggotaan dari konsekuen. Singleton
6. Operator logika yang digunakan adalah “If - adalah sebuah himpunan fuzzy dengan fungsi
Then”. keanggotaan yang pada titik tertentu mempunyai sebuah
7. Fungsi keanggotaan himpunan fuzzy nilai dan 0 diluar titik tersebut. Ada 2 model fuzzy
menggunakan kurva segitiga, linier naik, dan dengan metode Sugeno, yaitu :
linier turun. 1. Model Fuzzy Sugeno Orde-Nol
8. Sistem pakar ini menggunakan 254 rule. Secara umum bentuk model fuzzy Sugeno Orde
9. Output berupa laporan yang berisi jenis diabetes Nol adalah:
mellitus, penjelasan diabetes mellitus, serta jenis IF (x1 is A1) o (x2 is A2) o (x3 is A3) o… o (xN
obat diabetes mellitus yang disarankan. is AN) THEN z = k
10. Sistem Pakar Fuzzy (Fuzzy Expert System) untuk dengan Ai adalah himpunan fuzzy ke-I sebagai
Diagnosa Penyakit Diabetes Mellitus antesenden, dan k adalah suatu konstanta (tegas)
Menggunakan Metode Fuzzy Sugeno ini bersifat sebagai konsekuen.
single user. 2. Model Fuzzy Sugeno Orde-Satu
Secara umum bentuk model fuzzy Sugeno Orde-
3. BAHAN DAN METODE Satu adalah:
IF (x1 is A1) o… o (xN is AN) THEN z =
3.1 Sistem Pakar p1*x1+… + pN*xN+q
Sistem pakar adalah sistem yang memindahkan dengan Ai adalah himpunan fuzzy ke-i sebagai
pengetahuan manusia ke komputer yang dibuat untuk antesenden, dan pi adalah suatu konstanta (tegas)
menyelesaikan masalah seperti seorang pakar. ke-i dan q juga merupakan konstanta dalam
konsekuen.
Tahapan-tahapan dalam metode Sugeno yaitu :
3.2Konsep Dasar Sistem Pakar 1. Input Himpunan Fuzzy
Menurut Arhami (2005), Bagian dalam sistem pakar Dalam sistem pakar, digunakan input dari hasil
terdiri dari 2 komponen utama, yaitu knowledge base gejala yang dialami oleh pasien atau penderita
yang berisi knowledge dan mesin inferensi yang diabetes mellitus di Puskesmas Air Putih
menggambarkan kesimpulan. Bisa dilihat pada gambar Samarinda. Variabel-variabel tersebut, yaitu
autoimun, banyak minum (polydipsia), banyak
3.1 berikut.
kencing (polyuria), banyak makan (polyphagia),
faktor genetik (keturunan), penglihatan kabur,
kesemutan, berat badan menurun, kelebihan berat
badan (obesitas), kadar gula darah tinggi
(hiperglikemia), mudah lelah dan marah,
penyembuhan luka lambat, kolesterol tinggi,
Gambar 3.1 Konsep Dasar Sistem Pakar tekanan darah tinggi (hipertensi), gula darah
Sumber : Arhami (2005) puasa terganggu, menderita polycyctic ovarial
syndrome, ada riwayat toleransi glukosa, dan ada
3.3Diabetes Mellitus riwayat penyakit jantung.
Menurut Helmawati (2014), Penyakit diabetes atau 2. Menentukan Derajat Keanggotaan Himpunan
diabetes mellitus atau sering juga disebut sebagai Fuzzy
Setiap variabel dalam himpunan fuzzy ditentukan
penyakit kencing manis atau penyakit gula, adalah
derajat keanggotaannya (µ). Derajat keanggotaan
penyakit yang disebabkan oleh kelainan yang tersebut menjadi nilai dalam himpunan fuzzy.
berhubungan dengan hormon insulin. Kelainan yang
dimaksud berupa jumlah produksi hormon insulin yang
kurang karena ketidakmampuan organ pankreas 3. Menghitung Predikat Aturan (α)
Variabel yang telah dimasukkan dalam himpunan gejala yang terjadi untuk kesimpulan penyakit
fuzzy, dibentuk oleh aturan yang diperoleh. serta nilai bobot fuzzy pada masing-masing
Aturan yang telah diperoleh akan dihitung nilai gejala penyakit tersebut. Berikut adalah daftar
predikat aturannya dengan proses implikasi. input himpunan dan skor yang didapat dari hasil
4. Defuzzifikasi konsultasi dengan pasien.
Pada tahap defuzifikasi dilakukan perhitungan
rata-rata (Weight Average / WA) dari setiap Tabel 3.1 Daftar Input Himpunan dan Skor
predikat pada setiap variabel dengan No. Nama Gejala Himpunan Skor
menggunakan persamaan sebagai berikut : Fuzzy
1. Autoimun Sangat 75
2. banyak minum Agak 45
(polydipsia)
Keterangan : 3. banyak kencing Agak 45
αn = nilai predikat aturan ke-n (polyuria)
Zn = indeks nilai output ke-n 4. banyak makan Agak 45
(polyphagia)
3.5 Tahapan Pengembangan Sistem Pakar
5. faktor genetik Tidak 20
Sistem pakar pada dasarnya adalah perangkat lunak
(keturunan)
komputer, jadi pengembangannya mengikuti
pengembangan perangkat lunak. Tujuan proses 6. penglihatan kabur Sangat 80
pengembangannya adalah memaksimalkan probabilitas 7. Kesemutan Tidak 5
pembangunan perangkat lunak yang dapat terus dan 8. berat badan Agak 45
mampu bertahan dalam keterbatasan biaya dan menurun
perencanaan, sementara pengelolaan berubah. Untuk 9. kelebihan berat Tidak 10
mengembangkan sistem pakar melibatkan 6 (enam) badan (obesitas)
tahap pokok, yaitu : 10. kadar gula darah Agak 55
1. Inisialisasi proyek, yaitu langkah pertama dalam tinggi
pengembangan sistem pakar. Tujuan pokoknya (hiperglikemia)
adalah mengidentifikasi masalah dan 11. mudah lelah Sangat 65
mempersiapkan aksi selanjutnya. 12. penyembuhan luka Tidak 15
2. Analisis dan desain sistem yaitu sebuah konsep lambat
proyek disetujui, analisis sistem detail harus 13. kolesterol tinggi Tidak 20
dijalankan untuk memperkirakan fungsionalis 14. tekanan darah Tidak 10
sistem. tinggi (hipertensi)
3. Prototiping cepat yaitu proses prototiping 15. Gula darah puasa Agak 35
sebenarnya bukan suatu fase, tetapi lebih terganggu
merupakan siklus fase. Oleh karena cara 16. Menderita Sangat 65
pengetahuan didapatkan dan digabungkan polycyctic ovarial
kedalam suatu sistem pakar, kita syndrome
mendeskripsikannya sebagai suatu fase, 17. Ada riwayat Agak 45
prototiping telah menjadi sangat penting bagi toleransi glukosa
pengembangan dan kesuksesan banyak sistem. 18. Ada riwayat Sangat 75
4. Pengembangan sistem yaitu proses yang panjang penyakit jantung
dan kompleks. Dalam fase ini, basis pengetahuan 1. Autoimun
dikembangan dan dilakukan pengujian, sangat (dengan nilai skor yang diberikan adalah 75)
peninjauan dan perbaikan yang terus menerus. Fungsi keanggotaan yang dibentuk dapat dilihat
Contoh Kasus : pada tabel 4.15 dan gambar 4.4 berikut.
Seorang pasien melakukan konsultasi kepada Tabel 4.15 Autoimun
pegawai atau perawat di Puskesmas Air Putih NILAI x 75
Samarinda mengenai penyakit diabetes mellitus,
RANGE SANGAT
pegawai atau perawat tersebut memberikan nilai
MIN 60
input kesistem yang sudah disediakan dengan
MAX 100
menjawab pertanyaan-pertanyaan dan pilihan
jawaban yang diberikan serta menginputkan nilai RUMUS (x-a)/(b-a)
skor dengan niai range yang nilainya antara min- μ (x) 0,375
max yang telah ditetapkan. Dari hasil konsultasi μSangat x-a = 75-60 = 15 = 0,375
yang telah dilakukan oleh pasien akan b-a 100-60 40
menghasilkan sebuah kesimpulan penyakit yaitu
kemungkinan salah satu dari jenis penyakit
diabetes mellitus yang mungkin diderita pasien,
nilai persentase kemungkinan penyakit, gejala-
α2 = 0.75 Z2 = 45
α3 = 0.75 Z3 = 45
α4 = 0.75 Z4 = 45
α5 = 0.5 Z5 = 20
α6 = 0.5 Z6 = 80
α7 = 0.875 Z7 = 5
Gambar 3.1 Autoimun α8 = 0.75 Z8 = 45
Semua gejala dihitung seperti contoh pada α9 = 0.75 Z9 = 55
gambar 3.1, kemudian dipisahkan berdasarkan α10= 0.75 Z10 = 10
gejala jenis penyakit. α11= 0.25 Z11 = 35
Nilai Z1, Z2, Z3, Z4, Z5, Z6, Z7, Z8, Z9, Z10 dan Z11
Tabel 3.2 Rule Penyakit Diabetes Mellitus Tipe 1 merupakan nilai skor yang diinput oleh user,
Himpunan Nilai Bobot sedangkan α1, α2, α3, α4, α5, α6, α7, α8, α9, α10, dan α11
No Gejala
Fuzzy Skor Fuzzy merupakan nilai dari bobot himpunan fuzzy yang
1 Autoimun Sangat 75 0,375 dimasukkan kedalam rule.
banyak Defuzzyfikasi rata-rata terbobot :
2 minum Agak 45 0,75
(polydipsia)
banyak
3 kencing Agak 45 0,75
(polyuria)
banyak
4 makan Agak 45 0,75
(polyphagia)
faktor
5 genetik Tidak 20 0,5 WA = 39,285
(keturunan) Nilai persentase untuk penyakit Diabetes
penglihatan Mellitus Tipe 1 adalah :
6 Sangat 80 0,5 = 39,285 X 100 %
kabur
7 Kesemutan Tidak 5 0,875 100
berat badan = 39,285 %
8 Agak 45 0,75
menurun
kadar gula Tabel 3.3 Rule Penyakit Diabetes Mellitus Tipe 2
darah tinggi N Himpunan Nilai Bobot
9 Agak 55 0,75 Gejala
(hiperglikem o Fuzzy Skor Fuzzy
ia) banyak
tekanan 1 minum Agak 45 0,75
10 darah tinggi Tidak 10 0,75 (polydipsia)
(hipertensi) banyak
Gula darah 2 kencing Agak 45 0,75
11 puasa Agak 35 0,25 (polyuria)
terganggu faktor
3 genetik Tidak 20 0,5
Dengan menggunakan Model Fuzzy Sugeno (keturunan)
Orde-Nol kelebihan
IF (x1 is A1) o (x2 is A2) o (x3 is A3) o… o (xN 4 berat badan Tidak 10 0,5
is AN) THEN z = k (obesitas)
If autoimun sangat And banyak minum kadar gula
(polydipsia) agak And banyak kencing (polyuria) darah tinggi
5 Agak 55 0,75
agak And banyak makan (polyphagia) agak And (hiperglikem
ada factor genetik (keturunan) tidak And ia)
penglihatan kabur sangat And sering kesemutan 6 mudah lelah Sangat 65 0,125
tidak And berat badan menurun agak And kadar penyembuha
gula darah tinggi (hiperglikemia) agak And 7 n luka Tidak 15 0,625
tekanan darah tinggi (hipertensi) tidak And gula lambat
darah puasa terganggu agak THEN Penyakit = kolesterol
8 Tidak 20 0,5
Diabetes Mellitus Tipe 1. tinggi
= 0.375 ; 0.75 ; 0.75 ; 0.75 ; 0.5 ; 0.5 ; 0.875 ; tekanan
0.75 ; 0.75 ; 0.75 ; 0.25 9 darah tinggi Tidak 10 0,75
α1 = 0.375 Z1 = 75 (hipertensi)
Gula darah
10 puasa Agak 35 0,25
terganggu
Menderita
polycyctic
11 Sangat 65 0,125
ovarial
syndrome Nilai persentase untuk penyakit Diabetes
Ada riwayat Mellitus Tipe 2 adalah :
12 toleransi Agak 45 0,75 = 35,185 X 100 %
glukosa 100
Ada riwayat = 35,185 %
13 penyakit Sangat 75 0,375 Berdasarkan pada masing-masing rule diatas
jantung dengan perhitungan defuzzyfikasi Weight
Average (WA) rata-rata terbobot serta nilai
Dengan menggunakan Model Fuzzy Sugeno persentase yang didapatkan dari masing-masing
Orde-Nol penyakit, maka dihasilkan sebuah analisa
IF (x1 is A1) o (x2 is A2) o (x3 is A3) o… o (xN penyakit berdasarkan hasil konsultasi pasien,
is AN) THEN z = k yaitu kemungkinan Penyakit diabetes mellitus
If banyak minum (polydipsia) agak And yang diderita adalah Diabetes Mellitus Tipe 1
banyak kencing (polyuria) agak And factor dengan nilai persentase kemungkinan
genetic (keturunan) tidak And kelebihan berat penyakit : 39,285 %
badan (obesitas) tidak And kadar gula darah 5. Implementasi yaitu penyelesaian pengembangan
tinggi (hiperglikemia) agak And mudah lelah sistem bukanlah akhir dari pengembangan sistem.
sangat And penyembuhan luka lambat tidak And Proses implementasi sistem pakar dapat menjadi
kolesterol tinggi tidak And tekanan darah tinggi lama dan kompleks.
(hipertensi) tidak And gula darah puasa 6. Pasca Implementasi yaitu beberapa aktivitas
terganggu agak And menderita polycyctic ovarial dijalankan setelah disebarkan pada pengguna.
syndrome sangat And ada riwayat toleransi Yang paling penting dari aktivitas ini adalah
glukosa agak And ada riwayat penyakit jantung operasi, pemeliharaan, upgrade, perluasan, dan
sangat THEN Penyakit = Diabetes Mellitus Tipe evaluasi sistem.
2
= 0.75 ; 0.75 ; 0.5 ; 0;5 ; 0.75 ; 0.125 ; 0.625 ; 4. RANCANGAN SISTEM
0.5 ; 0.75 ; 0.25 ; 0.125 ; 0.75 ; 0.375
α1 = 0.75 Z1 = 45 4.1 Flowchart Program
α2 = 0.75 Z2 = 45
α3 = 0.5 Z3 = 20
α4 = 0.5 Z4 = 10
α5 = 0.75 Z5 = 55
α6 = 0.125 Z6 = 65
α7 = 0.625 Z7 = 15
α8 = 0.5 Z8 = 20
α9 = 0.75 Z9 = 10
α10 = 0.25 Z10 = 35
α11 = 0.125 Z11 = 65
α12 = 0.75 Z12 = 45
α13 = 0.375 Z13 = 75
Nilai Z1, Z2, Z3, Z4, Z5, Z6, Z7, Z8, Z9, Z10, ,Z11, Gambar 4.1 Flowchart Program
Z12 dan Z13 merupakan nilai skor yang diinput
Pada gambar 4.1 jika memilih masuk sebagai admin,
pada tabel, sedangkan α1, α2, α3, α4, α5, α6, α7, α8, α9,
harus melakukan login terlebih dahulu dengan
α10, α11, α12 dan α13, merupakan nilai dari bobot
masukkan username dan password, jika benar maka
himpunan fuzzy yang dimasukkan kedalam rule.
akan masuk ke halaman admin, tetapi jika salah maka
Defuzzifikasi rata-rata terbobot
input username dan password lagi. Selanjutnya, jika
tidak masuk sebagai admin maka akan melakukan
konsultasi dimulai dari input data pasien, pilih gejala
yang diderita, kemudian proses mesin inferensi fuzzy
sampai menghasilkan diagnosa.
4.2 Flowchart Penelusuran Konsultasi Pasien 5.3 Form Hasil Konsultasi
Form ini adalah hasil dari proses diagnosa penyakit
diabetes mellitus.

Gambar 4.2 Flowchart Penelusuran Konsultasi Pasien

Pada Gambar 4.2 menjelaskan penelusuran


konsultasi penyakit diabetes mellitus dimulai dari user
melakukan input data pasien kemudian input gejala
penyakit diabetes mellitus yang dialami, selanjutnya Gambar 5.3 Form Hasil Konsultasi
akan diproses dengan Inferensi Fuzzy, yaitu nilai input
berupa masukan dalam bentuk nilai pasti (crisp) 6. KESIMPULAN
kemudian nilai crisp input akan dirubah menjadi fuzzy Dari hasil penelitian dan pembahasan yang
menggunakan fungsi keanggotaan serta menggunakan dilakukan, maka dapat ditarik sebuah kesimpulan
aturan-aturan (rule), lalu merubah kembali data yang sebagai berikut :
dijadikan fuzzy untuk mendapatkan hasil output 1. Sistem Pakar Fuzzy (Fuzzy Expert System) untuk
(defuzzyfikasi) yang dipakai untuk mengambil Diagnosa Penyakit Diabetes Mellitus
keputusan dan diproses sehingga menghasilkan hasil Menggunakan Metode Fuzzy Sugeno dibuat
diagnosa jenis penyakit diabetes mellitus. sebagai alat bantu untuk menentukan resiko
terbesar penyakit Diabetes Mellitus yang diderita
4.3 Flowchart Perhitungan Penilaian Karyawan berdasarkan gejala-gejala fisik yang dirasakan.
2. Admin dapat menambahkan atau mengupdate
5. IMPLEMENTASI data yang sudah ada berdasarkan pengetahuan
5.1 Form Input Data Pasien dari seorang pakar, sehingga knowledge yang
Form ini berpungsi untuk input data pasien terdapat dalam sistem pakar dapat bertambah
sejalan dengan perkembangan penyakit Diabetes
Mellitus dan cara penanganannya.
3. Pada hasil pengujian black box, white box, dan
beta dapat membuktikan bahwa sistem pakar
yang dibangun dapat diterima oleh user dan
sudah layak untuk digunakan di Puskesmas Air
Putih Samarinda.

7. SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka disampaikan
Gambar 5.1 Form Input Data Pasien beberapa saran sebagai berikut :
1. Diharapkan sistem pakar ini dapat dikembangkan
5.2 Form Pilih Gejala lebih lanjut, dengan menambahkan output detail
Form ini berfungsi untuk memilih gejala yang perhitungan dari analisis Fuzzy Inference System
dirasakan pasien. (FIS) Metode Sugeno beserta grafik sehingga
user dapat mengetahui bagaimana perhitungan
dalam menentukan suatu penyakit.
2. Diharapkan kedepannya sistem pakar ini tidak
terpaku pada satu bahasa pemrograman saja,
tetapi dapat menggunakan bahasa pemrograman
lain yang lebih terbaru, lengkap, dan bersifat
multi-user serta berbasis web.
3. Untuk menjaga dan memelihara keakuratan data
maka perlu dilakukan proses update data dan
diharapkan dapat menemukan serta menambah
rule dan gejala penyakit Diabetes Mellitus yang
Gambar 5.2 Form Pilih Gejala baru.
4. Dengan adanya Sistem Pakar Fuzzy (Fuzzy Menggunakan Delphi 7, Skripsi, STMIK Widya
Expert System) untuk Diagnosa Penyakit Cipta Dharma, Samarinda.
Diabetes Mellitus Menggunakan Metode Fuzzy Turban, 2005, Dessicion Support System and Intelligent
Sugeno yang telah dibuat, diharapkan dapat System, Pen, Yogyakarta : Andi.
disosialisasikan kepada pasien di Puskesmas Air
Putih Samarinda agar dapat dipergunakan sesuai
dengan fungsinya.

8. DAFTAR PUSTAKA
Andi, 2009, Pengembangan Sistem Pakar
Menggunakan Visual Basic, Yogyakarta : Andi.
Anshari, 2013, Membangun Aplikasi Sistem Pakar
Menggunakan Metode Fuzzy untuk Diagnosa
Gangguan Pre-Eklampsia dan Eklampsia pada Ibu
Hamil, Samarinda : STMIK Widya Cipta Dharma.
Arhami, 2005, Konsep Dasar Sistem Pakar,
Yogyakarta : Andi.
Benny, 2011, Sistem Pakar Diagnosa Jenis-Jenis
Penyakit PNEUMONIA dengan Menggunakan
Metode Logika Fuzzy Berbasis Web, Samarinda :
STMIK Widya Cipta Dharma.
Fathansyah, 2004, Basis Data, Bandung : Informatika.
Fauzi, 2014, Buku Pintar Deteksi Dini Gejala dan
Pengobatan Asam Urat, Diabetes, dan Hipertensi,
Yogyakarta : Araska.
Hasdianah, 2012, Mengenal Diabetes Mellitus Pada
Orang Dewasa dan Anak-anak Dengan Solusi
Herbal, Yogyakarta : Nuha Medika.
Helmawati, 2014, Hidup Sehat Tanpa Diabetes,
Yogyakarta : Notebook.
Jogiyanto, HM. 2005, Analisis dan Desain Sistem
Informasi. Yogyakarta : Andi.
Kusrini, 2006, Sistem Pakar Teori dan Aplikasi,
Yogyakarta : Andi.
Kusrini, 2008, Sistem Pakar Teori dan Aplikasi,
Yogyakarta : Andi.
Kusumadewi dan Purnomo, 2010, Aplikasi Logika
Fuzzy untuk Pendukung Keputusan Edisi 2,
Yogyakarta : Graha Ilmu.
Madcoms, 2009, Seri Panduan Pemograman Database
Visual Basic 6.0 dengan Crystal Report,
Yogyakarta : Andi.
Naba, 2009, Belajar Cepat Fuzzy Logic Menggunakan
Matlab, Yogyakarta : Andi
Pandia, Henry, 2006, Microsoft Accsess, Jakarta :
Erlangga.
Saputro, 2012, Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Anak
yang Disebabkan Virus dengan Menggunakan
Metode Logika Fuzzy, Samarinda : STMIK Widya
Cipta Dharma.
Simarmata, Janner, 2010, Rekayasa Perangkat Lunak,
Yogyakarta : Andi Offset.
STMIK Widya Cipta Dharma, 2012, Pedoman
Penulisan Tugas Akhir. Samarinda : STMIK
Widya Cipta Dharma.
Subari dan Yustanto, 2008, Pemrograman Dasar
Microsoft Visual Basic 6.0, Surabaya :
PrestasiPustaka.
Suryaatmodjo, 2011, Sistem Pakar Untuk Mendeteksi
Kerusakan Pada Sepeda Motor Matic

You might also like