You are on page 1of 8

Modul VI

PARLEMEN
AUSTRALIA

Sub-CPMK:
Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan tentang
struktur, aktifitas, serta fungsi dan peran parlemen Australia

1
Parlemen Australia
Parlemen Federal Australia sebagaimana parlemen negara lain pada
umumnya menjalankan fungsi legislasi dalam sistem politik Australia.
Aktifitas parlemen berpusat di Parliament House di Canberra (ACT). Pada
tahun-tahun awal pelaksanaan pemerintahan Australia, gedung parlemen
berada di Melbourne, Victoria, berhubung ibukota Australia masih dalam
persiapan. Antara periode 1901-1927 sidang-sidang parlemen masih
berlangsung di Melbourne menggunakan gedung yang dipinjam dari
Parlemen negara bagian Victoria. Setelah penataan ibukota Canberra
sebagian besar rampung maka fungsi dan aktifitas parlemen federal
dipindahkan ke Canberra pada 9 Mei 1927, dan persidangan dilaksanakan
di gedung sementara, yang saat ini dikenal dengan sebagai Old Parliament
House. Meskipun rencana awalnya gedung tersebut difungsikan sementara,
namun ternyata berlangsung selama 60 tahun lebih hingga gedung
parlemen yang baru bisa difungsikan pada tahun 1988 dan diresmikan
langsung oleh Ratu Elizabeth II.

Fungsi dan tugas parlemen Australia diatur dalam Section 1 konstitusi


Australian yang menyatakan bahwa parlemen Australia terdiri dari 3
komponen utama, yakni:

1. Ratu Inggris, dalam hal ini direpresentasikan oleh Gubernur Jenderal.


2. Senat
3. House of Representative (HoR)

Eksistensi Ratu Inggris dalam struktur parlemen Australia merupakan


salah satu ciri khas sistem politik Australia yang tetap menjaga relasi
tradisional mereka dengan kerajaan Inggris. Fungsi konstitusional Ratu
Inggris dalam parlemen diwakilkan kepada Gubernur Jenderal yang
memiliki kekuasaan untuk menyetujui ataupun menolak draft legislasi.
Namun berdasarkan pada konvensi yang berlaku selama ini, Gubernur
Jenderal hanya menggunakan kekuasaan tersebut dengan pertimbangan

2
dari Perdana Menteri. Struktur dan kedudukan komponen parlemen
Australia dapat dilihat pada bagan berikut:

Sumber: www.aph.gov.au

Dari dua komponen terakhir di atas (senat dan HoR) dapat dilihat
bahwa parlemen Australia mengadopsi model bicameral. Keberadaan dua
komponen ini terkait erat dengan bentuk federasi yang digunakan, dimana
Senat merupakan representasi negara bagian (states) dan HoR merupakan
perwakilan dari populasi. Dalam prakteknya, parlemen federal Australia
menggabungkan sistem Westminster Inggris yang memiliki fusi eksekutif
dengan sistem senat federal dalam Kongres Amerika Serikat. Eksekutif
terfusi biasanya digunakan oleh negara yang menganut sistem demokrasi
parlementer, di mana fungsi eksekutif pemerintahan digabung dengan
fungsi legislatifnya. Hal ini berbeda dengan sistem demokrasi presidensial
yang membedakan fungsi-fungsi tersebut dalam dua institusi berbeda,
biasanya fungsi eksekutif oleh kabinet/kementerian yang dibawahi oleh
presiden dan fungsi legislatif oleh dewan perwakilan.

Keanggotaan Parlemen

Senat, yang kerap juga disebut “upperhouse,” terdiri dari 76 anggota,


yang diperinci sebagai berikut: 12 orang dari masing-masing negara bagian
3
(6 negara bagian), dan 2 utusan dari masing-masing teritori (2 teritori). Para
anggota senat atau senator dipilih dengan menggunakan sistem
proportional voting. Sementara itu, HoR yang disebut juga “lowerhouse,”
jumlah keanggotaannya dapat berubah, dan saat ini berjumlah 150 anggota
dan tidak mengalami perubahan jumlah sejak 2001. Jumlah keanggotaan
HoR dapat bertambah dan berkurang sesuai dengan distribusi elektoral
yang digunakan pada pemilihan umum. Peningkatan anggota HoR yang
cukup signifikan terjadi pada tahun 1984 ketika jumlah kursi yang
sebelumnya 125 menjadi 148. Jumlah ini kemudian menurun pada
pemilihan tahun 1992 menjadi 147, namun kembali menjadi 148 pada
pemilu 1996, hingga menjadi 150 pada pemilu 2001 hingga sekarang.

Jumlah keanggotaan HoR ditentukan oleh Parlemen dan diatur oleh


konstitusi dengan istilah “nexus provision” yang menyatakan bahwa jumlah
anggota HoR secara praktis harus menghampiri dua kali jumlah Senator.
Meskipun keanggotaan HoR merupakan perwakilan negara bagian
berdasarkan populasi, namun konstitusi menjamin bahwa tiap negara
bagian paling tidak memiliki 5 kursi dalam HoR. Jaminan konstitusional ini
hanya berlaku bagi negara bagian dan tidak untuk teritori. Parlemen
memberikan hak perwakilan kepada Northern Territory pada tahun 1922
dan kepada ACT pada tahun 1948, dan hingga tahun 1968 kedua teritori ini
hanya memiliki hak memilih terbatas dalam parlemen federal Australia.

Dari kedua institusi ini, terlihat bahwa Parlemen Federal Australia


lebih memiliki kesamaan dengan Kongres Amerika Serikat dibanding
dengan Parlemen Inggris maupun Canada. Hal ini terutama karena kedua
institusi hampir memiliki kekuasaan yang seimbang. Terkecuali pada
legislasi rancangan undang-undang (bill) mengenai keuangan, baik terkait
pendapatan ataupun belanja negara, hanya dapat dilakukan di HoR dan
tidak dapat dirubah oleh Senat.

Perbedaan antara sistem Parlemen Australia dan Amerika Serikat


berada pada prosedur pemilihan anggota HoR di mana penetapan anggota
parlemen di Australia lebih rumit dibanding di AS. Berbeda dengan di AS di

4
mana prosedur pemilihan anggota HoR dan Senat relatif sama yakni tiap
pemilih memilih satu calon yang dikehendaki, anggota Parlemen Federal
Australia dipilih melalui kombinasi sistem “constituency majority” dan
“proportional representation.” Sistem Australia menggunakan metode
preferential voting atau alternative voting yang berarti bahwa pemilih
boleh memilih alternative calon berdasarkan urutan preferensi mereka.
Selain itu, memilih adalah kewajiban bagi setiap warga negara Australia
sejak 1925.

Senator yang mewakili negara bagian dipilih untuk masa tugas enam
tahun di senat. Setengah dari total senator dipilih tiap tiga tahun yang biasa
dikenal dengan sebutan “Half Senate Election,” terkecuali pada situasi
“double dissolution” yang akan dijelaskan pada akhir bab ini. Senator dipilih
berdasarkan “proportional representation” dengan quota suara tertentu.
Tiap pemilih akan menuliskan akan satu (1) pada pilihan calon Senator
utama, kemudian dua (2) pada pilihan kedua dan seterusnya. Apabila suara
kandidat senator telah memenuhi kuota maka kelebihan suaranya akan
pilihan kedua dan seterusnya. Jika semua surplus suara telah terdistribusi
dan jumlah kursi senator belum terpenuhi, maka suara untuk kandidat yang
memiliki popularitas/suara terendah didistribusi ke pilihan kedua masing-
masing suara, dan seterusnya hingga jumlah kursi senator terpenuhi
seluruhnya. Karena 6 senator harus dipilih dalam “Half Senate Election”
(terdapat 12 senator yang mewakili 1 negara bagian), maka kuota suara
yang harus dicapai untuk 1 senator terpilih adalah 14,3 % dari total suara.

Proses Kegiatan Parlemen

Proses kegiatan parlemen pada kedua instutisi parlemen Australia


(Senat dan HoR) dipimpin oleh seorang petugas yang dipilih dalam
kelembagaan masing-masing. Petugas ini memiliki tugas dan wewenang
mengawasi proses kegiatan parlemen berjalan dengan baik dan sesuai
dengan aturan. Meskipun kedua institusi biasanya didominasi oleh partai
yang berkuasa, namun petugas ini harus menjalankan tugas mereka secara
5
adil, tanpa berpihak ke salah satu partai. Untuk Senat petugas ini disebut
“President” dan untuk HoR lebih dikenal dengan sebutan “Speaker.”

Berdasarkan kostitusi, siding parlemen pada masing-masing institusi


hanya dapat dapat berlangsung bila kehadiran anggota memenuhi syarat
quorum. Untuk Senat, paling tidak jumlah anggota yang hadir dalam
persidangan adalah seperempat (1/4) dari jumlah total senator, sehingga
angka quorum adalah 19 senator. Sedangkan untuk HoR, syarat quorumnya
adalah seperlima (1/5) dari jumlah anggota atau 30 orang anggota HoR
untuk syarat minimal quorum. Akan tetapi pada pelaksanaannya, syarat
quorum ini sering tidak terlalu diperhatikan sehingga banyak siding yang
tetap dilangsung meskipun tidak memenuhi syarat quorum. Permintaan
untuk quorum terkadang dilakukan oleh pihak oposisi sebagai taktik untuk
menunda jalannya sidang khususnya ketika sidang dinilai mengganggu
kepentingan partai mereka.

Persidangan dan pengambilan keputusan di Parlemen Federal


Australia dilangsungkan dengan sistem “voice vote” atau pengambilan
suara terbanyak. President (di Senat) atau Speaker (di HoR) mengajukan
usulan atau pun pertanyaan kemudian akan dijawab “aye” (ya) atau “no”
(tidak) oleh para anggota. Setelah mendengarkan jawaban para anggota,
President/Speaker kemudian mengumumkan hasil kecuali setidaknya dua
anggota meminta “division.” Bila “division” atau biasa juga disebut dengan
“recorded vote” (pemilihan tercatat) harus dilakukan maka bel akan di
bunyikan memanggil para senator dan anggota HoR untuk bersidang di
institusi masing-masing. Dalam “division” ini, senator atau anggota HoR
yang setuju dengan mosi atau usulan rancangan undang-undang akan
berada di sebelah kanan ruangan sedangkan yang menolak akan duduk di
sebelah kiri. Kemudian hasil setuju dan menolak akan dihitung oleh
“tellers” dalam hal ini whip (juru catat) baik dari pihak pemerintah maupun
dari oposisi sehingga hasil dapat diumumkan apakah mosi dilanjutkan atau
batal.

6
Jika terjadi dua kali perbedaan keputusan antara HoR dan Senat
dalam suatu hal, atau “konflik” antara keduanya sehingga terjadi deadlock
dalam proses legislasi, maka berdasarkan konstitusi harus ditempuh
mekanisme “double dissolution” di mana Perdana Menteri (pemerintah)
meminta Gubernur Jenderal untuk membubarkan (dissolution) kedua
institusi parlemen dan melaksanakan pemilihan. Jika setelah pemilihan
legislasi belum bisa dihasilkan melalui kedua institusi, maka persidangan
akan dilangsungkan bersama antara kedua institusi (joint sitting) dalam
satu forum untuk menghasilkan legislasi.

Latihan:
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan “half-time election” dalam
Parlemen Australia.
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan “nexus provision” dalam
Parlemen Australia.

7
Bibliography
Aikin, Don & Jinks, Brian (1985) Australian Political Institutions. Victoria:
Pitman Publishing Pty Ltd.
Davis, G & Wanna, J (1993) Public Policy in Australia (2nd ed.) NSW: Allen
& Unwin.
Dermody, Kathleen (1997) A Nation at Last; The Story of Federation.
Canberra: Australian Government Publishing Service.
Hamid, Zulkifli (1999) Sistem Politik Australia. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya

Recommended websites:

http://www.aph.gov.au/About_Parliament/

http://australia.gov.au/topics/government-and-parliament/parliament-of-
australia

You might also like