Professional Documents
Culture Documents
Modul 4
Modul 4
PARLEMEN
AUSTRALIA
Sub-CPMK:
Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan tentang
struktur, aktifitas, serta fungsi dan peran parlemen Australia
1
Parlemen Australia
Parlemen Federal Australia sebagaimana parlemen negara lain pada
umumnya menjalankan fungsi legislasi dalam sistem politik Australia.
Aktifitas parlemen berpusat di Parliament House di Canberra (ACT). Pada
tahun-tahun awal pelaksanaan pemerintahan Australia, gedung parlemen
berada di Melbourne, Victoria, berhubung ibukota Australia masih dalam
persiapan. Antara periode 1901-1927 sidang-sidang parlemen masih
berlangsung di Melbourne menggunakan gedung yang dipinjam dari
Parlemen negara bagian Victoria. Setelah penataan ibukota Canberra
sebagian besar rampung maka fungsi dan aktifitas parlemen federal
dipindahkan ke Canberra pada 9 Mei 1927, dan persidangan dilaksanakan
di gedung sementara, yang saat ini dikenal dengan sebagai Old Parliament
House. Meskipun rencana awalnya gedung tersebut difungsikan sementara,
namun ternyata berlangsung selama 60 tahun lebih hingga gedung
parlemen yang baru bisa difungsikan pada tahun 1988 dan diresmikan
langsung oleh Ratu Elizabeth II.
2
dari Perdana Menteri. Struktur dan kedudukan komponen parlemen
Australia dapat dilihat pada bagan berikut:
Sumber: www.aph.gov.au
Dari dua komponen terakhir di atas (senat dan HoR) dapat dilihat
bahwa parlemen Australia mengadopsi model bicameral. Keberadaan dua
komponen ini terkait erat dengan bentuk federasi yang digunakan, dimana
Senat merupakan representasi negara bagian (states) dan HoR merupakan
perwakilan dari populasi. Dalam prakteknya, parlemen federal Australia
menggabungkan sistem Westminster Inggris yang memiliki fusi eksekutif
dengan sistem senat federal dalam Kongres Amerika Serikat. Eksekutif
terfusi biasanya digunakan oleh negara yang menganut sistem demokrasi
parlementer, di mana fungsi eksekutif pemerintahan digabung dengan
fungsi legislatifnya. Hal ini berbeda dengan sistem demokrasi presidensial
yang membedakan fungsi-fungsi tersebut dalam dua institusi berbeda,
biasanya fungsi eksekutif oleh kabinet/kementerian yang dibawahi oleh
presiden dan fungsi legislatif oleh dewan perwakilan.
Keanggotaan Parlemen
4
mana prosedur pemilihan anggota HoR dan Senat relatif sama yakni tiap
pemilih memilih satu calon yang dikehendaki, anggota Parlemen Federal
Australia dipilih melalui kombinasi sistem “constituency majority” dan
“proportional representation.” Sistem Australia menggunakan metode
preferential voting atau alternative voting yang berarti bahwa pemilih
boleh memilih alternative calon berdasarkan urutan preferensi mereka.
Selain itu, memilih adalah kewajiban bagi setiap warga negara Australia
sejak 1925.
Senator yang mewakili negara bagian dipilih untuk masa tugas enam
tahun di senat. Setengah dari total senator dipilih tiap tiga tahun yang biasa
dikenal dengan sebutan “Half Senate Election,” terkecuali pada situasi
“double dissolution” yang akan dijelaskan pada akhir bab ini. Senator dipilih
berdasarkan “proportional representation” dengan quota suara tertentu.
Tiap pemilih akan menuliskan akan satu (1) pada pilihan calon Senator
utama, kemudian dua (2) pada pilihan kedua dan seterusnya. Apabila suara
kandidat senator telah memenuhi kuota maka kelebihan suaranya akan
pilihan kedua dan seterusnya. Jika semua surplus suara telah terdistribusi
dan jumlah kursi senator belum terpenuhi, maka suara untuk kandidat yang
memiliki popularitas/suara terendah didistribusi ke pilihan kedua masing-
masing suara, dan seterusnya hingga jumlah kursi senator terpenuhi
seluruhnya. Karena 6 senator harus dipilih dalam “Half Senate Election”
(terdapat 12 senator yang mewakili 1 negara bagian), maka kuota suara
yang harus dicapai untuk 1 senator terpilih adalah 14,3 % dari total suara.
6
Jika terjadi dua kali perbedaan keputusan antara HoR dan Senat
dalam suatu hal, atau “konflik” antara keduanya sehingga terjadi deadlock
dalam proses legislasi, maka berdasarkan konstitusi harus ditempuh
mekanisme “double dissolution” di mana Perdana Menteri (pemerintah)
meminta Gubernur Jenderal untuk membubarkan (dissolution) kedua
institusi parlemen dan melaksanakan pemilihan. Jika setelah pemilihan
legislasi belum bisa dihasilkan melalui kedua institusi, maka persidangan
akan dilangsungkan bersama antara kedua institusi (joint sitting) dalam
satu forum untuk menghasilkan legislasi.
Latihan:
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan “half-time election” dalam
Parlemen Australia.
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan “nexus provision” dalam
Parlemen Australia.
7
Bibliography
Aikin, Don & Jinks, Brian (1985) Australian Political Institutions. Victoria:
Pitman Publishing Pty Ltd.
Davis, G & Wanna, J (1993) Public Policy in Australia (2nd ed.) NSW: Allen
& Unwin.
Dermody, Kathleen (1997) A Nation at Last; The Story of Federation.
Canberra: Australian Government Publishing Service.
Hamid, Zulkifli (1999) Sistem Politik Australia. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Recommended websites:
http://www.aph.gov.au/About_Parliament/
http://australia.gov.au/topics/government-and-parliament/parliament-of-
australia