You are on page 1of 16

LAPORAN PRAKTIKUM X

Pengkajian, Monitoring Dan Evaluasi (ADIME)

Serta Perencanaan Menu Sehari Pada Usia Dewasa

Mata kuliah : Gizi Dalam Daur Kehidupan

Dosen : Juhartini, S.Gz, M.Kes

DISUSUN OLEH : kelompok I (SATU)

Nurkhalifah septiyani albaar (21134110028)

Sumayya azzahra (21134110047)

Faisal fardhany (21134110008)

Nurhaliza seran (21134110027)

Juniar yakub (21134110015)

POLITEKNIK KESEHATAN

KEMENTRIAN KESEHATAN TERNATE

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA GIZI

2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan
rahmat dan nikmat sehat sehingga penyusun laporan ini guna memenuhi
tugas mata kuliah Gizi Dalam Daur Kehidupan“PENGKAJIAN ASESMEN,
DIAGNOSA, INTERVENSI, MONITORING DAN EVALUASI (ADIME)” .ini dapat
selesai sesuai yang di harapkan.

Shalawat serta salam salalu tercurahkan kepada baginda Nabi


Muhammad SAW. Dan semoga kita selalu berpegang teguh pada sunnahnya
Aamiin.

Dalam penyusun laporan ini tentunya ada hambatan yang selalu


mengiringi namun atas bantuan, dorongan dan bimbingan teman-teman yang
tidak bisa saya sebutkan satu per satu akhirnya semua hambatan dalam
penyusunan laporan ini dapat selesai.

Akhir kata saya ucapkanbanyak terimah kasih. Dan semoga laporan ini
dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua untuk selanjutnya bahan
tambahan pengetahuan untuk lebih memperluas wawasan kita.

Ternate, 22 desember 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………..I

KATA PENGANTAR…………………………………………………II

DAFTAR ISI………………………………………………………….III

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………….1

A. Latar belakang……………………………………………………..…...1
B. Tujuan ………………………………………………………………….….2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA……………………………….…….3

A. Daur Kehidupan Pada Usia Dewasa……………………………...3


B. Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT).…………………...…...4

BAB III HASIL PRAKTIKUM………..…………………………… 5

A. Hasil …………………………………………………………………………5
B. Pembahasan……………………………………………………………..9

BAB IV PENUTUP………………………………………………….11

A. Kesimpulan………………………………………………………………..11
B. Saran………………………………………………………………………..12

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Menurut hasil riset Riskesdas 2018, terdapat beberapa masalah


yang sering atau biasa terjadi pada golongan orang dewasa. Ada
beberapa masalah yang terjadi pada dewasa yaitu penyakit
menular dan tidak menular. Pada penyakit menular terdapat
penyakit Malaria. Malaria berdasarkan riwayat pemeriksaan darah
menurut provinsi pada tahun 2013-2018: prevalensi dimaluku utara
mencapai 2-6%. Sedangkan secara nasional , Indonesia mencapai
0,6% menurut hasil pemeriksaan RAPID DIAGNOSTIC TEST(RDT).
Selanjutnya pada penyakit tidak menular yang seringkali terjadi
pada usia dewasa adalah penyakit Asma. Prevalensi Asma di
provinsi Maluku Utara pada tahun 2013-2018 : mencapai 25-34%
berdasarkan diagnosis dokter. Sedangkan secara nasional, proporsi
kekambuhan Asma dalam 12 bulan terakhir pada penduduk semua
umur yang menderita Asma , 2018 : laki-laki=56,1% dan
perempuan=58,8%. (Kemenkes RI 2018).
Komsumsi makanan berpengaruh terhadap status gizi
seseorang status gizi baik atau status gizi optimal trejadi bila tubuh
memperoleh cukup zat-zat gizi yang digunakan secara efesien,
sehingga memungkinkan pertumbuhan fisik, perkembangan otak,
kemampuan kerja dan kesehatan secara umum pada tingkat
setinggi mungkin. Kebutuhan berbagai zaz gizi semakin meningkat
dan tidak lagi dapat dipenuhi oleh ASI.

1
Asuhan gizi merupakan proses penanganan problem gizi yang
sistematis dan akan memberikan tinhkat keberhasilan yang tinggi.
Tujuan pemberian asuhan gizi adalah mengembalikan pada status
gizi baik dengan mengintervensi gizi melalu edukasi dari konseling
gizi yang efektif, pemberian dietetik yang sesuai untuk sampel di
rumah sakit .kolaborasi dengan profesi lain sangat mempengaruhi
keberhasilan asuhan gizi yang terukur dilakukan untuk
menunjukkan keberhasilan penanganan asuhan gizi .

B. TUJUAN

1. Tujuan umum
Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami tentang pengkajian
asesmen, diagnose, itervensi, monitoring, dan evaluasi (ADIME).
Pada usia dewasa
2. Tujuan khusus
a) Mahasiswa mampu menjelaskan tentang pemenuhan gizi
pada usia dewasa dengan konsep dasar ADIME ( Asesmen,
diagnose, intervensi, monitoring, dan evaluasi) dengan
benar
b) Mahasiswa memahami tentang pemenuhan gizi pada usia
dewasa dengan konsep dasar ADIME (Asesmen,
diagnose,intervensi, monitoring, dan evaluasi) dengan tepat
c) Mahasiswa mampu melakukan ADIME ( Asesmen,
diagnose,intervensi, monitoring, dan evaluasi) pada kasus
usia dewasa yang tersedia melalui tahap-tahap yang benar
serta mengelolah menu pada kasus ibu menyusui.

2
BAB II

TINJAU PUSTAKA

A. Daur Kehidupan Pada Usia Dewasa


Pada usia dewasa adalah pertumbuhan tubuh (tinggi badan)
yang maksimal dan tidak akan bertambah lagi. Pada usia dewasa
muda kegiatan fisik relatif tinggi dan terjadi perubahan metabolisme
sesuai pertambahan umur. Usia ini rentan asupan makanan berlebih,
gaya hidup yang berubah, tekanan lingkungan/teman sebaya yang
tinggi, kurangnya waktu untuk berolahraga, dan stress tinggi akibat
tekanan pekerjaan yang mengakibatkan pola makan berubah. Organ
reproduksi telah matang dan fase pertumbuhan telah berhenti,
Sehingga yang dibutuhkan adalah memelihara sel tubuh untuk
menjaga agar penurunan produktivitas kerja. Faktor-faktor yang
mempengaruhi adalah :
a. Perubahan fisiologis dan psikologis usia dewasa
Pada usia dewasa pertumbuhan terhenti dan beralih ke
tingkat keseimbangan dinamis antara bagian tubuh dan
fungsinya terjadi terus menerus sepanjang hidup
b. Komposisi tubuh
Komposisi tubuh orang dewasa bervariasi tergantung jenis
kelamin, berat badan dan umur. Jaringan yang paling aktif
secara metabolic adalah kompartemen massa tubuh tanpa
lemak.

3
c. Pematangan fisiologis
Pada usia setangah tua terjadi kehilangan sel-sel secara
bertahap yang disertai dengan berkurangnya metabolism sel
dan sebagian besar system organ tubuh secara bertahap.
d. Pematangan psikososial
Perkembangan psikososial pada seseorang dan polanya
berubah selama usia dewasa dengan kemampuan dan
pemenuhannya yang unik.
B. Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT)
Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) adalah suatu metode
pemecahan masalah yang sistematis dalam menangani problem gizi,
sehingga dapat memberikan asuhan gizi yang aman, efektif dan
berkualitas tinggi.

Dalam melakukan penilaian proses gizi asuhan gizi terstandar


(PAGT) atau nutrition care process (NCP) disesuaikan dengan
parameter yang ingin dicapai. Selain itu dikutip dari penelitian
(utami,2011) NCP dapat diukur dengan waktu yang dilakukan oleh ahli
gizi dalam menyelesaikan setiap langkah NCP mulai dari Assesmen
(pengkajuan gizi). Menentukan diagnosa gizi,menentukan intervensi
gizi monitoring evaluasi gizi. Selain itu dapat dilihat dari jumlah hasil
ahli gizi dalam menyelesaikan NCP pada pasien. (Tania Wijayanti,
2012) penilaian proses asuhan gizi terstandar (PAGT) atau nutrition
care process (NCP) disesuaikan dengan SOP yang ada dirumah sakit,
keadaan dan situasi rumah sakit.

4
BAB III

HASIL PRAKTIKUM

A. HASIL
Nurkhalifah septiyani albaar

seorang wanita berusia 22 tahun, BB 43 kg, TB 155 cm,


mahasiswa semester 6 di poltekkes kemenkes A. aktifitas tergolong
sedang, sangat suka mengkomsumsi makanan olahan sayuran dan
buah, tidak suka ikan. Pola makan yaitu 3 kali makan per hari,
makanan yang di sukai daun singkong, makanan yang tidak di sukai
adlah pare, buah yang biasa di komsumsi papaya, sayuran yang biasa
di komsumsi sawi, buncis. Lauk : tempe, tahu, telur, tetapi bila di
bandingkan dengan kebutuhan gizi seharinya masi tergolong kurang
yaitu energy 70%, karbohidrat 50%, protein 60%, dan lemak 70%

Formulir Asuhan Gizi

Nama :X
Umur : 22 tahun
Jk : Perempuan
Diangnosa medis :
Asesmen /Reasessment Kesimpulan
ANTROPOMETRI Umur : 22 tahun Kekurangan BB
tingkat ringan
BB : 43 kg
TB : 155 cm
BBI : (TB-100)-(10% TB-
100)
= (155-100)(10%×155-
100)
=55−¿5,5
= 49,5 kg
BB 43
IMT :
TB¿ ¿
= 2,40 = 17,9

5
kg/cm

BIOKIMIA
FISIK/KLINIS
RIWAYAT GIZI tidak menyukai ikan dan Asupan :
pare, pola makan yaitu 3 kali E = 1.720 kkal (↓),
per hari,kebutuhan gizi P= 64,5 gr/hr (↑),
L= 47,79 gr/hr (↓),
sehari masih tergolong
K= 258 gr/hr (↓).
kurang .
Kebutuhan zat Gizi :
Energy : 1.720 kkal
Protein : 64,5 gr/hr
Lemak : 47,79 gr/hari
Karbohidrat : 258 gr/hr

RIWAYAT Wanita tidak menyukai ikan, Kebutuhan gizi


PERSONAL pare. Kebutuhan gizi seharinya masih
seharinya masih tergolong tergolong kurang.
kurang yaitu energy 70%,
karbohidrat 50%, protein
60% dan lemak 70%.
DIAGNOSA GIZI NI-2.1
Kekurangan intake makanan
dan minuman oral berkaitan
dengan kurangnya
pengetahuan terhadap
kecukupan kebutuhan
makanan dan minuman oral
ditandai dengan hasil recall E
= 1.720 kkal (↓), P= 64,5
gr/hr (↑), L= 47,79 gr/hr (↓),
K= 258 gr/hr (↓).
NI-5.1
Peningkatan kebutuhan zat
gizi tertentu ditandai dengan
kurangnya pengetahuan
yang berhubungan dengan

6
makanan dan zat gizi yang
berkaitan dengan pasien
yang tidak menyukai ikan
dan pare.

RENCANA INTERVENSI GIZI


Tujuan :
a. meningkatkan asupan makanan sesuai dengan kebutuhan sehari
b. meningkatkan pengetahuan terkait gizi kepada pasien.

Jenis Diet : ETPT (energy tinggi protein tinggi)

Frekuensi Makanan: 3× makanan utaman 3× makanan selingan

Rekomendasi Makanan Yg Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan :


1. Makanan yang di anjurkan :
 karbohidrat kompleks seperti, nasi, jagung,
ubi,singkong,talas,kentang, sereal
 daging yang tidak berlemak, ayam tnpa
kulit,ikan,telur,daging asap,susu.
 Tempe,tahu,susu kedelai,kacang-kacangan yang di olah
goring atau santan kental.
 Buah-buahan yang bnyak mengandung serat
 Minyak tak jenuh seperti minyak kelapa sawit, minyak
kedelai, dan minyak jagung.
2. Makanan yang tidak di anjurkan:
 Karbohidrat sederhana seperti : gula pasir,sirup, gula
merah, kue yang manis dan gurih.
 Daging berlemak, daging kambing, dan daging yang di
olah dengan santan kental.
 Kacang-kacangan yang di olah dengan cara
menggoreng.
 Sayuran yang sedikit mngandung serat
 Durian, alvokat, manisan buah-buahan, buah yang di
olah dengan gula dan susu full cream.

7
 Minyak kelapa,kelapa dan santan.

Rute Makanan : Oral

Bentuk Makanan : Biasa

INTERVENSI GIZI : RENCANA MONITORING DAN


EVALUASI :
Pemberian Makanan (ND) : Monitoring dan evaluasi:
1. memodifikasikan makanan 1. berat badan/3 hari
yang mengandung karbohidrat, 2. Asupan/hari
protein, lemak

Edukasi (Edukasi) :
1. Tujuan :
 meningkatkan asupan
makanan sesuai kebutuhan.
 Mencapai dan
mempertahankan asupan
status gizi optimal.
 Mampu memonitoring terkait
pola makan yang baik, setelah
di lakukan edukasi
2. pengembangan keterampilan
dalam memilih makanan
3. kaitannya gizi dengan
kesehatan

Konseling (C) :
 Motivasi untuk mencapai status
gizi normal
 Pemecahan masalah dalam
mengatur pola makan yang
baik

Koordinasi Asuhan Gizi (RC) :

8
Kolaborasi dengan prodiver (catring
diet)

PERUBAHAN DIET

A. PEMBAHASAN
Berdasarkan kasus yang di alami oleh pasien Ny. X tersebut
pada table folmulir asuhan gizi dan rencana intervensi gizi yang pada
folmulir asuhan gizi mencakup skor IMT dan skor BBI pada kasus
tersebut mendapat skor IMT : 17,9 kg/cm dan BBI : 49,5 kg.
Pada table folmulir asuhan gizi terdapat pemeriksaan
asesmen/pengkajian gizi yang mengcakup data antropometri, riwayat
gizi, riwayat personal. Pada data antropometri terdapat kesimpulan
IMT pasien kekurangan berat badan kurang, riwayat gizi asupan
energy : 1,720, protein : 64,5 lemak : 47,79 karbohidrat : 258.dan
riwayat personal pasien Kebtuhan gizi seharinya masih tergolong
kurang yaitu energy 70%, karbohidrat 50%, protein 60% dan lemak
70%. Dalam penetapan diagnosis gizi terdapat berat badan kurang di
tandai dengan IMT = 17,9 kg/cm.
Pada intervensi gizi, terdapat tujuan, jenis diet, frekuensi
makanan, rekomendasi makanan yang di anjurkan dan tidak di
anjurkan, rute makanan, bentuk makanan, bentuk makanan, edukasi
dan konseling. Dan untuk monitoring dan evaluasi, ahli gizi di minta
untuk merencanakan perencanaan asupan makanan perhari serta
pemberian makanan untuk menambahkan berat badan menjadi
normal.

9
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada table folmulir asuhan gizi terdapat pemeriksaan


asesmen/pengkajian gizi yang mengcakup data antropometri, riwayat
gizi, riwayat personal. Pada data antropometri terdapat kesimpulan
IMT pasien kekurangan berat badan kurang, riwayat gizi asupan
energy : 1,720, protein : 64,5 lemak : 47,79 karbohidrat : 258.dan

10
riwayat personal pasien Kebtuhan gizi seharinya masih tergolong
kurang kurang yaitu energy 70%, karbohidrat 50%, protein 60% dan
lemak 70%. Dalam penetapan diagnosis gizi terdapat berat badan
kurang di tandai dengan IMT = 17,9 kg/cm.

Pada intervensi gizi, terdapat tujuan, jenis diet, frekuensi


makanan, rekomendasi makanan yang di anjurkan dan tidak di
anjurkan, rute makanan, bentuk makanan, bentuk makanan, edukasi
dan konseling. Dan untuk monitoring dan evaluasi, ahli gizi di minta
untuk merencanakan perencanaan asupan makanan perhari serta
pemberian makanan untuk menambahkan berat badan menjadi
normal.

Dalam melakukan penilaian proses gizi asuhan gizi terstandar


(PAGT) atau nutrition care process (NCP) disesuaikan dengan
parameter yang ingin dicapai. Selain itu dikutip dari penelitian
(utami,2011) NCP dapat diukur dengan waktu yang dilakukan oleh ahli
gizi dalam menyelesaikan setiap langkah NCP mulai dari Assesmen
(pengkajuan gizi). Menentukan diagnosa gizi,menentukan intervensi
gizi monitoring evaluasi gizi. Selain itu dapat dilihat dari jumlah hasil
ahli gizi dalam menyelesaikan NCP pada pasien. (Tania Wijayanti,
2012) penilaian proses asuhan gizi terstandar (PAGT) atau nutrition
care process (NCP) disesuaikan dengan SOP yang ada dirumah sakit,
keadaan dan situasi rumah sakit.

B. Saran

Diagnose gizi membutuhkan intervensi gizi monitoring evaluasi gizi


dapat di lihat dari jumlah hasil dalam menyelesaikan penilaian proses
asuhan gizi terstandar (PAGT).

11
DAFTAR PUSTAKA

Riskesdas 2018, Kemenkes RI. Buku Asuhan Gizi Klinik, UU No.28 th 2014.
Buku penilaian status gizi, oleh dewa nyoman supariasa, th 2014. Buku
penuntun diet , oleh Dr. sunita almatsier,M.Sc, th 2017. Buku prinsip dasar
ilmu gizi, oleh sunita almatsier th 2016. Prof.Dr.Hardinsyah,MS th 2014. Gizi
dalam daur kehidupan oleh Judith sharlin & Sari Edelstein th 2014.

12
13

You might also like