You are on page 1of 8

RESUME GIZI OLAHRAGA

DOSEN: LULUK BASRI SALIM,S.GZ.M.Gz

SEMESTER: 2(DUA)

DISUSUN OLEH :

Nurkhalifah s. Albaar (21134110028)

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA GIZI POLTEKNIK

KESEHATAN KEMENKES TERNATE TAHUN AKADEMI

2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWarahmatullahiWabarakatuh

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kepada ALLAH SWT karena atas limpahan
rahmat, ridha, dan karunia-nya MAKALAH ini dapat di selesaikan tepat waktu.

Shalawat serta salam tak lupa kami hanturkan kepada nabi besarkita
Muhammad SAW yang selalu menjadi teladan bagi umatnya.

Dalam penyusunan MAKALAH ini, tentuk tak lepas dari pengarahan dan
bimbingan dari berbagai pihak, Maka saya ucapkan rasa hormat dan terima kasih kepada
semua pihak.

Akhirkata, kami sampaikan terima kasih semua pihak dalam penyusunan


laporan ini dari awal saya sampaikan semoga ALLAH SWT melancarkan segala urusan
kami Amin.

Ternate, 14 Maret2022

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latarbelakang

Skrining mencakup wawancara terkait faktor risiko penyakit tidak


menular pada diri sendiri dan keluarga, pengukuran berat badan, tinggi badan dan lingkar
perut, untuk mengetahui indeks massa tubuh (IMT) dan ada tidaknya kencenderungan ke
arah obesitas sentral, pemeriksaan gula darah dan tekanan darah. Selanjutnya, akan ada
identifikasi faktor risiko penyakit tidak menular, pemberian edukasi serta tindak lanjut
berupa rujukan pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) jika ditemukan indikasi
faktor risiko.

Kondisi fisik yang lebih baik banyak memperoleh keuntungan di antaranya mampu
dan mudah mempelajari keterampilan baru yang relatif sulit, tidak mudah lelah dalam
mengikuti latihan dan pertandingan, program latihan dapat diselesaikan tanpa banyak
kendala, waktu pemulihanlebihcepatdandapatmenyelesaikanlatihan-
latihanyangrelatifberat.Disampingitu,
latihanfisiksangatberpengaruhterhadappeningkatanpercayadiriatletdanmenurunkanrisiko
cedera.

Kualitas latihan fisik dan kegiatan olahraga tidak tergantung dari satu faktorsaja
melainkan dari bermacam-macam faktor yang tidak kala pentingnya dalam mencapai
kebugaran jasmani dan prestasi olahraga. Selain kemampuan, bakat dan motivasi atlet itu
sendiri, juga pengetahuan dan kepribadian pelatih, fasilitas dan peralatan, penemuan dari
ilmu yang membantu dalam pertandingan (Bompa,1990).

Latihan fisik merupakan faktor yang sangat penting dalam meningkatkan fungsi jantung.
Akibat dari latihan, bahwa pada waktu istirahat jumlah denyut nadi permenit pada orang yang
latihan lebih rendah daripada yang tidak terlatih. Frekuensi nadi 40-60 pada olahragawan
adalah suatu hal yang tidak jarang dijumpai. Peningkatan kekuatan otot, sedangkan kekuatan
otot merupakan modal untuk mempermudah mempelajari teknik, mencegah terjadinya cedera
dan dapat mencapai prestasi maksimal.Untuk mengetahui kemajuan suatu latihan fisik J
ohnson dan Nelson (1986) mengungkapkan, perlu dilakukan tes dan pengukuran sebagai
suatu parameter kemampuan fisik(parameterfisiologis).
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pentingnya screening terkaitolahraga

screening dalam olahraga memiliki sejumlah tujuan, yakni:

 Mencegah kematianmendadak

 Memastikan kondisi medis atlet berada dalam status optimal (misalnya, bagi
atlet yang memiliki penyakit kronis, gangguan pernapasan, depresi,
dansebagainya)

 Memastikan kesehatan muskuloskeletal (otot dan tulang) atlet berada dalam


status optimal

 Mengoptimalkan performa atlet, baik dari sisi nutrisi, psikologis, danlain-lain

 Mencegahcedera

 Meninjau status vaksinasi dan pengobatan atlet (bagi atlet yang rutin meminum
obat tertentu)

 Mengumpulkan data kesehatandasaratlet

 Membangunhubunganprofesionaldenganatlet

 Mengedukasi semua pihak yangterlibat.

B. Beragam jenis screening dalamolahraga

Screening dilakukan berdasarkan kebutuhan masing-masing jenis olahraga. Secara umum,


berikut adalah jenis screening sebelum olahraga yang paling sering dilaksanakan:
1. Screeningmedis

Screening medis bermanfaat untuk ,cedera,dan kondisi lain pada tubuh atlet yang
dapat memengaruhi performanya. Screening dilakukan oleh tenaga medis
profesionaldenganmenjalanibeberapatesterkaitolahragayangditekuni.

Berikut merupakan contoh screening medis yang dilakukan terhadap atlet olahraga sepak bola
dalam ajang UEFA Champions League tahun 2009:

 Riwayat pribadi terkait sepak bola, mencakup posisi dalam tim, kaki yang dominan,
dan total pertandingan pada tahunsebelumnya.

 Riwayat medis, terdiri dari riwayat penyakit dalam keluarga, riwayat penyakit
pribadi, keluhan dan gejala yang dialami saat screening, serta pengobatan
danvaksinasi.

 Pemeriksaankesehatanumum,sepertitekanandarahdankemampuanrefleks.

 Pemeriksaan jantung, darah, urine, ototdan tulang.

 PemeriksaanradiologidanUSGjikadiperlukan.

2. Screeningmuskuloskeletal

Screeningmuskuloskeletaldalamolahragabermanfaatuntukmengetahuifungsiotot,
tulang, dan persendian. Tujuannya adalah memperkirakan risiko cedera dan/ atau menilai
kemampuantubuhatletuntukpulihdaricederasebelumnya.

Atlet olahraga dengan risiko tinggi terhadap cedera otot dan sendi tertentu harus menjalani
screening sesuai olahraga yang ia lakukan. Contohnya, atlet renang perlu melakukan screening
muskuloskeletal pada area bahu dan punggung.

Atletyangmenjalaniscreeningakandimintauntukmenjabarkankondisikesehatannyamelalui
kuesioner. Setelah itu, screening dilanjutkan dengan pemeriksaan jangkauan gerak, teknik
olahraga,keseimbangan,kontroltubuh,kelenturan,danpostur.
3. Screeningkardiovaskular

Screening kardiovaskular dapat disertakan di dalam screening medis olahraga


atau dilakukan secara terpisah. Tujuannya adalah untuk mendeteksi kelainan, kondisi
medis, atau penyakit yang meningkatkan risiko kematian mendadak.

Prosedur screening dilakukan dengan elektrokardiografi (EKG) dan ekokardiografi. EKG akan
menampilkan aktivitas listrik yang menggambarkan fungsi jantung, sedangkan ekokardiografi
memanfaatkan gelombang suara untuk memproduksi gambarjantung.

4. Screening performaolahraga

Screening performa menggambarkan kemampuan atlet dalam menjalani


berbagai
gerakandanlatihan,sertamemenuhikebutuhanlainnyaterkaitolahragayangditekuni.Hasil
screeningpentinguntukmenentukanaspekapasajayangperludiperbaiki.

Gerakan yang dinilai dalam screening performa adalah gerakan dasarseperti squat, lunge,
melompat,mendorong,danlainsebagainya.Penilaiandilakukanberdasarkankriteriayangtelah
ditentukansebelumnya.

Tidak hanya bagi atlet, screening pun menjadi penting bagi Anda yang sangat aktif
berolahraga. Pasalnya, hasil screening menggambarkan banyak hal tentang kesehatan dan
efeknya terhadap kemampuan olahraga Anda.

ScreeningjugadapatmelindungiAndadaririsikocederadanefeksampinglaindalamolahraga.
Dengandemikian,Andabisatetapmenjalanipolahidupsehatdenganrisikoseminimalmungkin.
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Kondisifisikyanglebihbaikbanyakmemperolehkeuntungandiantaranyaatletmampu
danmudahmempelajariketerampilanbaruyangrelatifsulit,tidakmudahlelahdalammengikuti
latihan dan pertandingan, program latihan dapat diselesaikan tanpa banyak kendala, waktu
pemulihanlebihcepatdandapatmenyelesaikanlatihan-latihanyangrelatifberat.Disampingitu,
latihanfisiksangatberpengaruhterhadappeningkatanpercayadiriatletdanmenurunkanrisiko
cederaKondisi fisik yang lebih baik banyak memperoleh keuntungan di antaranya atlet
mampu
danmudahmempelajariketerampilanbaruyangrelatifsulit,tidakmudahlelahdalammengikuti
latihan dan pertandingan, program latihan dapat diselesaikan tanpa banyak kendala, waktu
pemulihanlebihcepatdandapatmenyelesaikanlatihan-latihanyangrelatifberat.Disampingitu,
latihanfisiksangatbberpengaruhterhadappeningkatanpercayadiriatletdanmenurunkanrisiko
cedera.

2. Saran

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan
lebih fokusdandetaildalammenjelaskantentangmakalahdiatasdengansumber-
sumberyanglebih banyak tentunya, dan dapatdipertanggung jawabkan.

You might also like