You are on page 1of 19
RUMAH SAKIT ANGKATAN LAUT ILYAS TARAKAN LAPORAN BULANAN PPI BULAN : JULI 2022 TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RUMAH SAKIT SAKIT ILYAS KOTA TARAKAN 2022 aoe DAFTAR ISI 1. PENDAHULUAN ... Il, PENGORGANISASIAN ... A. Pola Ketenagaan B. Evaluasi.... . C. Rencana Tindak Lanjut Ill. ANGKA KEJADIAN INFEKS! .... A. Suneilans B. Evaluasi.... IV. AUDIT DAN MONITORING .... 6 A. Hasil Audit dan Monitoring .... . 6 B. Evaluasi ee ve 14 V. KEGIATAN PPI 7 A. Surveilans o.....cccccc cee seeseseen sesenene AT B. Investigasi Outbreak oe oo 17 C. Membuat ICRA sossuitnininnnanntsesees 17 D. Monitoring Sterilisasi di RS .......... sos seve 17 E. Monitoring Manajeman Loundry dan Linen feces AT F. Monitoring Peralatan Kedaluwarsa, Single-use, dan Re-use 7 G. Monitoring Pembuangan Sampah Infeksius, Caiuran Tubuh, dan Tumpahan Darah .....c..scsssnssnsnninnnnnnenennnnsnseen 17 H. Monitoring Pembuangan Benda Tajam dan Jarum 17 |. Monitoring Pelayanan Makanan dan Permesinan .. 18 J. Monitoring Pembongkaran, Pembangunan, dan Renovasi .... 18 K. Monitoring Pelaksanaan Isolasi Pasien «0.0.0.0. 18 L. Monitoring Hand Hygiene 0.0.00 18 M. Monitoring Kepatuhan APD ......c0000 . a 18 N. Diklat voce ose 18 ©. Penggunaan Antimikroba yang Rasional .......-.00.0 18 VI. REKOMENDAS! .. 19 LAPORAN BULANAN PROGRAM PPI BULAN JUL! 2022 PENDAHULUAN Terjangkitnya infeksi nosokomial/HAls atau sering disebut juga infeksi rumah sakit, artinya infeksi yang terjadi dirumah sakit. Hal ini berimplikasi sangat luas menimbulkan masalah bagi penderita dan dapat merugikan nama baik rumah sakit, Sebagai sebuah penyakit yang berdiri sendiri (terlepas dari keterkaitan penyakit dasar) yang muncul sebagai akibat tindakan medis dan asuhan keperawatan yang dilakukan baik sesuai SPO atau pun tidak, maka infeksi nosokomial dapat mempengaruhi morbiditas dan mortalitas penyakit dasar. Akibat lain adalah hari rawat yang lebih panjang dan itu berarti perlu adanya tambahan biaya sedangkan bagi rumah sakit dapat memberikan kesan kurang baik terhadap pencegahan infeksi yang merupakan indikator keselamatan pasien rumah sakit PENGORGANISASIAN PPIRS mempunyai peran penting dalam rangka memberikan pelayanan prima terhadap pasien, baik langsung ataupun tidak langsung, Kendala yang dihadapi : Dalam perjalan kinerjanya PPIRS masih menghadapi beberapa kendala antara lain belum ditetapkannya IPCN yang pura waktu sehingga banyak hal yang tidak tergarap antara lainnya pembuatan revisi protap, panduan, pedoman, dan beberapa kerjasama yang semestinya di lakukan dengan unit lainnya menjadi tidak dapat dilakukan Harapan-harapan Pengorganisasian PPIRS kedepan bisa memberikan kontribusi yang baik untuk peningkatan mutu pelayanan di RSAL llyas Kota Tarakan dan bisa berkolaborasi dengan unit yang lain untuk kemajuan RSAL llyas Tarakan dan akhimya berpartisipasi dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang berkualitas, Sehat dan Mandiri sehingga usia harapan hidup akan lebih baik. A. Pola Ketenagaan | KUALIFIKASI | | Jabatan N | Kebutuhan | | Pendidikan Pelatihan | | - dr. Umum Belum pelatihan PPI 1 1. | IPCO u aaa - dr. Spesialis dasar | Belum Pelatinan PCO - Dill Keperawatan ; 1 2. | IPCN Pelatihan PPI dasar | . Pelatihan IPCN | | SE | Ueno eee onnnEonSS | BENE | 3. |IPCLN | - Dill Keperawatan |. Belum Pelatihan PPI 7 = Dill Kebidanan dasar - Menurut kebutuhan Evaluasi : 4. IPCLN dari Lini Instalasi lain belum pelatinan secara intensif, diharapkan pelatihan dapat dilakukan lebih intensif Rencana tindak lanjut : 1. Mengajukan pelatinan PPI Dasar dan Lanjutan bagi petugas PPIRS ANGKA KEJADIAN INFEKSI A. SURVEILANS | UNIT | DATA KEJADIAN KETERANGAN ] | | Rawat | Infeksi jarum infus perifer | Ditemukan 1 angka kejadian infeksi Inap | phlebitis dari jumlah pemasangan infus selama 288 hari. | Dalam pendokumentasian dan | penerapan prosedur pemasangan | masih kurang dalam pelaksanaannya | Rawat | Infeksi salurankemih —_| Tidak ditemukan kejadian infeksi Inap saluran kemih dari pasien. | | | | Dalam bulan juli 2022 ada 1 pasien dengan pemasangan lebih dari 3 hari, / "Rawat | infeksi Iuka operasi Tidak di temukan angka kejadian Inap dan infeksi luka operasi dalam tindakan Poli | operasi yang terjadi di RSAL Ilyas. | Bedah | | Dalam bulan Juli 2022 ada 46 | pasien yang operasi B. EVALUASI : Health Care Associated Infections (HAls) ~ Capaian Standar 1.__| Infeksi Aliran Darah Primer (IADP)/Phiebitis 0,3 %o + 2,7%o 2. | Infeksi Daerah Operasi (IDO) _ - 0% | 2% 3. _| Infeksi Saluran Kemih (ISK) 0% t “4,7 %0 1. nN » Infeksi Jarum Infus Perifer a. Angka kejadian 0,3 %o s .. Sebaiknya tidak ada pemasangan infus dari luar, ketika masuk RSAL llyas diharapkan dilepas dan dipasang baru ° Gunakan tegaderm untuk pengawasan kejadian flebitis . Cantumkan tanggal pemasangan di plester fiksasi infus a e. Lakukan pencatatan penggunaan infus 1/3 yang menunjukan pemasangan 1 hari dari maksimal 3 hari pemakaian f. Penerapan SPO dalam pemasangan Infus Infeksi Saluran Kemih a. Angka kejadian 0% b. Pastikan memang dibutuhkan terpasangnya kateter urine . Monitoring perawatan kateter urine d. Sebaiknya tidak ada pemasangan Urine Cateter dari luar, ketika masuk RSAL llyas diharapkan dilepas dan dipasang baru 2 Lakukan pencatatan penggunaan Urine cateter 1/7 yang menunjukan pemasangan 1 hari dari maksimal 7 hari pemakaian f. Penerapan SPO dalam pemasangan Urine kateter Infeksi Luka Operasi a. Angka kejadian 0% b. Pastikan pemberian antibiotik yang diberikan sebelum operasi c. Pastikan pasien mandi menggunakan sabun clorheksidin 4% sebelum operasi d. Pastikan pencukuran 2-3 jam sebelum operasi e. Lakukan pemantauan 30 hari post op f. Penerapan SPO dalam tindakan operasi IV. AUDIT DAN MONITORING A. HASIL AUDIT DAN MONITORING DATA KEJADIAN Hand Hygiene | | Angka kepatuhan cuci tangan berdasarkan | hasil audit Dokter: 97% Apoteker : 97% Perawat: 96% Gizi : 96% Bidan : 97% Loundry : 96% Analis : 97% cs 1 96% TARGET :95 STANDART : 100% Tercapainya target 95% pada bulan ini Dilihat berdasarkan fasilitas yang menunjang kebersihan tangan masih belum terpenuhi 100% Poli Dalam 100 % Poli anak 100 % Poli Obsgyn 100% Poli Paru 100 % PoliBedah 100% Poli THT 100% |PoliGigi 100% = = RUGD 100% RPerawatan 100% R.Gizi 80% R.Jenazah 100 % R.Karumkit 100 % Untuk kepatuhan cuci tangan belum secara keseluruhan terpantau dan masih terfokus di rawat inap dan UGD, sedangkan untuk Nakes lain masih belum dilakukan Alat Pelindung Diri ‘Angka kepatuhan penggunaan alat Pelindung diri berdasarkan hasil audit Dilihat berdasarkan fasilitas ketersediaan APD di beberapa unit ; Unit Gizi 90 % Unit Loundry 92% Unit Cleaning Servis : 93 % Unit Taman 92% Untuk kewaspadaan penggunaan alat pelindung diri belum secara keseluruhan terpantau. Perawatan Peralatan Pasien Adapun hasil audit mengenai Peralatan perawatan pasien: 1. Alat medis habis pakai: Single use memenuhi kriteria 94% dari target 100% Re Use memenuhi kriteria 85% dari target 100% Dekontaminasi alat memenuhi kriteria 100% dari target 100% Pencucian dan pembilasan alat memenuhi kriteria 100% dari target 100% Pengemasan memenuhi kriteria 100% dari target 100% Sterilisasi Memenuhi kriteria 100% dari dari Target 100% | 2 Linen: Penyortiran linen di ruang linen memenuhi kriteria 90% dari target 100% Manajemen linen memenuhi kriteria 90% dari target 100% Pendistribusian Linen memenuhi kriteria 90% dari target 100% Fasilitas bagian linen | Memenuhi kriteria 89% dari target 100% Ketersediaan spill kit memenuhi kriteria 90% dari target 100% Untuk kewaspadaan peralatan perawatan |pasien masih terkendala dengan kurang | pemantauan secara ketat oleh tim monitoring | dan penyediaan spill kit di beberapa fasilitas | penunjang | Pengendalian lingkungan | Adapun hasil audit mengenai pengendalian lingkungan: | Pengendalian lingkungan secara umum memenuhi kriteria 85% dari target 100% Kontruksi bangunan memenuhi kriteria 100% dari target 100% | Monitoring ruang dengan risiko rendah memenuhi kriteria 100% dari target 100% =| Monitoring ruang dengan risiko sedang memenuhi kriteria 100% dari target 100% | Monit ing ruang dengan risiko tinggi | memenuhi kriteria 100% dari target 100%. Monitoring ruang dgn risiko sangat tinggi memenuhi kriteria 100% dari target 100% Pemeliharaan bangunan memenuhi kriteria 75% dari target 100% Fasilitas toilet dan kamar mandi memenuhi | kriteria 88% dari target 100% Instalasi gizi memenuhi kriteria 90% dari target 100% Pengontrolan suhu belum di terapkan maximal Untuk kewaspadaan pengendalian lingkungan masih terkendala dengan kurang pemantauan | secara ketat oleh tim monitoring dan | penyediaan di beberapa fasilitas penunjang. | -10- Limbah dan Benda tajam Angka kepatuhan pengelolaan limbah dan benda tajam Untuk petugas di rawat inap dan UGD ; Perawatan 95% UGD 95 % Untuk kewaspadaan penanganan limbah dan benda tajam masih terkendala dengan kurang pemantauan secara ketat oleh tim monitoring dan penyediaan di beberapa fasilitas penunjang. Pengelolaan Linen |Adapun hasil audit mengenai Pengelolaan Linen Penyortiran linen di ruang linen memenuhi kriteria 90% dari target 100% Manajemen linen memenuhi kriteria 90% dari target 100% Pendistribusian Linen memenuhi kriteria 90% dari target 100% Fasilitas bagian linen Memenuhi kriteria 89% dari target 100% Ketersediaan spill kit memenuhi kriteria 90% dari target 100% Untuk kewaspadaan Pengelolaan Linen terkendala dengan kurang pemantauan secara ketat oleh tim monitoring di beberapa fasilitas penunjang | Kesehatan Karyawan Adapun hasil audit mengenai Kesehatan karyawan: Kesehatan karyawan memenuhi kriteria 88% dari target 100% -1- Untuk kewaspadaan Kesehatan karyawan | masih terkendala dengan kurang pemantauan secara ketat oleh tim monitoring dan penyediaan di beberapa fasilitas penunjang Penempatan Pasien Kebersihan nafas/ etika batuk Penyuntikan yang aman ‘Adapun hasil audit mengenai Penempatan Pasien: Penempatan pasien memenuhi kriteria 88% dari target 100% Untuk kewaspadaan Penempatan pasien masih terkendala dengan kurang pemantauan secara ketat oleh tim monitoring dan penyediaan di beberapa fasilitas penunjang, | Adapun hasil audit mengenai Kebersinan nafas / etika batuk: | Etika Batuk memenuhi kriteria 90% dari target 100% Untuk kewaspadaan etika batuk masih terkendala dengan kurang pemantauan secara ketat oleh tim monitoring dan penyediaan masker di beberapa fasilitas penunjangAdapun hasil audit mengenai Penempatan Pasien: | Adapun hasil audit mengenai penyuntikan yang aman: | Penyuntikan yang aman memenuhi kriteria 96% dari target 100% Untuk kewaspadaan penyuntikan yang aman masih terkendala dengan kurang pemantauan | secara ketat oleh tim monitoring dan -12- penyediaan di beberapa fasilitas penunjang Penatalaksanaan Lumbal —_| Adapun hasil audit mengenai praktek lumbal Fungsi funsi yang aman: Penyuntikan yang aman memenuhi kriteria 99% dari target 100% Untuk kewaspadaan penyuntikan yang aman masih terkendala dengan kurang pemantauan secara ketat oleh tim monitoring -13- Angka Kepatuhan Hand Hygiene Petugas Juli 2022 120% 100% . 80% 2 q 60% iS 40% 20% % dokter | Perawat bidan | analis_apoteker__gizi__—_‘loundry m= Patuh 97% 96% TK =| OTH = 6% 6% HK HH mTidakPatuh 13% 14% 13% | 13% | 14% «14% 14% | 146 ANGKA KEPATUHAN PETUGAS DALAM MELAKUKAN HAND HYGIENE (berdasarkan 5 moment ) 100% 90% 80% 70% 60% 50% m patuh 40% tidak patuh 30% - 20% _ 10% - o% sebelum —sebelum _setelsh setelah setelah menyentuh tindakan —terkena._—=—smenyentuh_—menyentuh aseptik —cairantubuh —pasien —_lingkungan. sekitar -14- B. EVALUASI : 4, Hand Hygiene a. Hand Rub tersedia di troli tindakan dan semua tempat tidur pasien, namun pelaksanaan 5 moment pada tindakan 1,2,dan 5 sesekali terlewat. b. Tidak semua wastafel tersedia di poli rawat jalan sehingga sabun antiseptik dan tissue mempengaruhi fasilitas untuk melakukan Hand Hygiene ¢. Kurang tersedia poster dan leaflet yang cukup sebagai sarana edukasi kepada pasien 2. Penggunaan APD a. Belum ada edukasi secara rutin mengenai kapan harus menggunakan APD dan bagaimana cara menggunakannya » . Perawatan peralatan pasien a. Alat medis sekali pakai belum optimal dilakukan (ex: selang sunktion) b. Belum ada pelabelan alat re use dan belum ada buku pelaporan alat yang di steril ulang c. Penyediaan APD, cairan pembersih, dan box perendaman masih kurang d. Alat alat dipisahkan per set dalam foces e. Tidak ada penandaan masa kadaluwarsa steril alat » . Kesehatan lingkungan a. Ketersediaan rambu parkir dan area berkumpul sudah ada b. Belum ada beaner/ poster mengenai larangan merokok yang cukup c. Masih ditemukan bagian atap RS yang merembas, dan ada walpaper/cat dinding yang mengelupas 4. Setiap ruangan tersedia alat pel tersendiri. e. Pembersihan dinding sebaiknya dilakukan 2 bulan 1 kali f. Harus ada toilet khusus wanita dan pria dan pisahkan antara karyawan dan pengunjung -15- g. Pengaturan jalur makanan perlu di setting ulang h, Seragam khusus bagi penyaji makanan sudah ada Monitoring suhu di beberapa tempat belum dilaksanakan 5. Limbah dan benda tajam Belum terfasilitasi seluruh Tempat sampah merupakan tempat sampah tertutup dan dibuka dengan cara diinjak . Belum dilaksanakan Tempat penampungan sampah di disinfeksi setelah dikosongkan . Penempatan sampah di tempat penampungan sementara >3 hari |. Petugas tidak memakai APD lengkap saat bertugas membersihkan lingkungan RS Masih ditemukan sarang laba laba di langit langit dan dinding 6. Penatalaksanaan Linen a Penerapan hand hygiene dan penggunaan APD belum maximal di Instalasi loundry Pemisahan antara linen infeksius dan non infeksius dan penanganan linen infeksius belum maximal sesuai standart PPI. Pencatatan dilakukan dari pihak loundry dan pihak penyimpanan belum ada. Bedakan linen yang masih layak dan sudah tidak layak Pastikan pengangkutan linen harus menggunakan troli Pastikan tidak terjadi kekosongan stok linen 7. Kesehatan karyawan a. PPI belum memegang seluruh jadwal kerja karyawan b. Belum ada standard kesehatan pada pegawai baru masuk ce. Belum ada terjadwal MCU bagi karyawan(PHL) 8. Penempatan pasien Sejauh ini masih diterapkannya sistem kohorting bagi pasien yang beresiko terinfeksi dan menginfeksi 9. -16- Kebersihan nafas a. Belum ada maskeritissue yang disediakan RS kepada pengunjung yang batuk b. Diharapkan ada tim PPITB yang disediakan bagi mengantisipasi pengunjung yang batuk ¢. Belum tersedia cukup leaflet etika batuk di RS. 10. Penyuntikan yang aman a. Penerapan pelaksanaan hand hygiene masih kurang b. Penerapan penggunaan APD bila perlu c. Penjelasan obat yang akan diberikan kurang diterapkan Praktek Lumbal Fungsi Yang Aman a. Sejauh ini untuk pelaksanaan praktek lumbal fungsi hanya di lakukan di kamar operasi -17- KEGIATAN PPI A. Surveylans Dilakukan setiap hari, kendala ditemukan fasilitas kerja, dan ketersediaan lembar surveylans kurang mendukung. Pelaksanaan surveylans dibantu IPCLN masing masing ruangan, saat ini masih fokus di ruang rawat inap, masih minimnya pengawasan di rawat jalan (di titik beratkan pengawasan ILO), UGD (pengawasan pemasangan infus dari luar dan alat medis lainnya). B. Investigasi Outbreak Pengawasan dan berperan dalam penanganan virus covid-19 serta sosialisasi di lingkungan Rumah Sakit berhubungan dengan mewabah dan di tetapkannya Pandemi virus covid-19 di negara Indonesia dan dunia, seperti 1. Melaksanakan sosialisasi kepada semua anggota RSAL Ilyas Tarakan, Pasien dan Keluarga, serta Pengunjung Rumah Sakit. 2. Dibentuknya Tim Gerak Cepat Covid-19 ( Tim TGC Covid-19 ) melalui Sprint Karumkit llyas Tarakan nomor: Sprint/031/II/2020 Tanggal 18 maret 2020 3. Surat Keputusan Karumkit Ilyas Tarakan tentang Pemakaian Alat Pelindung Diri(APD) dalam kesiapsiagaan Covid-19 di Lingkungan Rumkital llyas. C.Membuat ICRA ICRA sudah dibuat, menurut kebijakan dilakukan 1 tahun sekali, dan diprioritaskan untuk menangani 3 teratas. a Pengelolaan linen b Pengelolaan sampah c. Pengelolaan Gizi Pasien/Makan D. Monitoring Sterilisasi di RS Sudah dibahas di atas mengenai perawatan peralatan pasien E. Monitoring manajemen loundry dan linen Sudah dibahas di atas mengenai linen F. Monitoring Peralatan Kadaluarsa, single use, dan re use -18- Sudah dibahas di atas mengenai perawatan peralatan pasien G.Monitoring pembuangan sampah infeksius, cairan tubuh dan tumpahan darah Sudah dibahas di atas mengenai limbah dan benda tajam H. Monitoring pembuangan benda tajam dan jarum Sudah dibahas di atas mengenai limbah dan benda tajam . Monitoring pelayanan makanan dan permesinan Sudah dibahas di atas mengenai perawatan peralatan pasien eS |. Monitoring pembongkaran, pembangunan dan renovasi Tidak ada proses pembangunan/renovasi di RSAL llyas Tarakan dalam bulan Juli 2022. K. Monitoring pelaksanaan isolasi pasien Dibulan Juli 2022 ditemukan 4 pasien dengan risiko menginfeksi ataupun terinfeksi sehingga perlu di tempatkan di ruang isolasi ataupun dengan metode kohorting. L. Monitoring Hand Hygiene Sudah dibahas di atas mengenai hand hygiene M. Monitoring kepatuhan APD Sudah dibahas di atas mengenai APD N. DIKLAT Pendidikan mengenai kewaspadaan standart, terhadap karyawan baru. Masih kurang koordinasi dengan tim diklat RSAL llyas Tarakan guna follow up pemahaman karyawan mengenai pencegahan dan pengendalian infeksi diRS. vi. -19- REKOMENDASI 4. Diklat PP! Dasar dan Lanjutan pada petugas terkait 2. Menggalakkan penerapan dalam kewaspadaan standart 3. Meningkatkan pengawasan dalam tindakan invasive pemasangan infus, Urine Cateter 4. Pengawasan dan pembinaan sikap dan prilaku tenaga keperawatan dalam bekerja sesuai SPO yang berlaku dan berkesinambungan. 5, Menggalakkan program cuci tangan sesuai SPO yang berlaku 6. Pengawasan dalam menjalankan SPO managemen limbah benda tajam, infeksius dan non infeksius. 7. Pengawasan yang terus menerus dalam hal menjaga kesterilan melakukan tindakan invasif dengan audit kepatuhan tindakan invasif dengan prinsip asepsis. 8. Mengadakan pelatihan — pelatihan pencegahan dan pengendalian infeksi baik didalam maupun diluar RS. 9. Pengawasan dan pembinaan sikap dan prilaku petugas kebersihan dalam bekerja sesuai SPO yang berlaku 10.Pengawasan yang terus menerus untuk petugas kebersihan dalam hal pencegahan infeksi nosokomial dengan melakukan audit kepatuhan penggunaan desinfektan larutan dan APD. 11. Koordinasi dengan bagian umum untuk berkoordinasi dengan bagian Urlam RSAL llyas Tarakan dalam pengadaan alat kebersihan yang sesuai standar yaitu : sarung tangan karet, alat kebersihan untuk memeras kain pel Tarakan, 05 Juli 2022 Pembuat Laporan IPCN fry Suprianto A.Md.Kep

You might also like