Professional Documents
Culture Documents
8147 14395 1 PB
8147 14395 1 PB
ABSTRACT
ABSTRAK
Diabetes mellitus merupakan suatu kondisi gangguan metabolisme yang ditandai dengan
hiperglikemia. Jamu gendong kunyit asam merupakan obat tradisional yang memiliki aktivitas antioksidan
yang berkontribusi pada diabetes karena mengandung senyawa fenolik. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh jamu gendong kunyit asam terhadap kadar glukosa darah dan perbaikan kerusakan pulau
Langerhans pankreas. Sebanyak 25 tikus (Rattus norvegicus) wistar jantan dibagi kedalam lima kelompok.
Kelompok I adalah kelompok normal tanpa diberi perlakuan, kelompok II, III, IV dan V adalah kelompok yang
diinduksi dengan streptozotocin (7mg/ 200gBB) kemudian diberikan perlakuan masing-masing CMC 1%,
glibenklamid (0,27 mg/ 200gBB), jamu gendong kunyit asam dengan dosis 1,90mL/ 200gBB dan 3,80mL/ 200gBB.
Perlakuan dilakukan selama 28 hari. Pengukuran kadar glukosa darah dilakukan pada hari ke 4, 8, 12, 16, 20, 24
dan 28 dengan metode enzimatik menggunakan glukometer. Perhitungan persen kerusakan pulau Langerhans
dilakukan dengan membuat preparat pankreas menggunakan pengecatan dengan Hematoksilin Eosin (HE).
Pengamatan preparat dilakukan dengan mikroskop cahaya. Data yang diperoleh dianalisis secara statistic dengan
uji One Way Anova, uji T-Test, dan uji Kruskal Wallis menggunakan SPSS 17.0 for Windows. Hasil uji statistik
kadar glukosa darah dan kerusakan pulau Langerhans pankreas antara kelompok glibenklamid dan perlakuan
jamu gendong kunyit asam menunjukan perbedaan yang signifikan dengan nilai p>0,05. Dari hasil penelitian
dapat disimpulkan bahwa jamu gendong kunyit asam memiliki aktivitas antidiabetes yang ditandai dengan
terjadinya penurunan kadar glukosa darah dan terjadi perbaikan pulau Langerhans pankreas pada tikus
diabetes yang diinduksi streptozotocin dengan dosis efektif sebesar 1,90mL/ 200gBB.
Kata kunci: Diabetes, streptozotocin, jamu gendong kunyit asam, glukosa darah, histologi pankreas
Hasil
Pemeriksaan
Kunyit Asam Jamu Gendong Kunyit Asam
Alkaloid + + +
Saponin - + +
Flavonoid + - +
Fenolik + + +
Triterpenoid/ + - +
Steroid
Asam Askorbat - + +
Keterangan: (+) positif : terdeteksi; (-) negatif : tidak terdeteksi
Gambar 1. Grafik Rata-rata Kadar Glukosa Darah Kelompok Normal dan Kelompok Streptozotocin.
Keterangan:*(Terdapat perbedaan yang bermakna tehadap kelompok normal)
Gambar 3. Histogram Kadar Glukosa Darah Rata-rata Sebelum dan Sesudah Perlakuan.
Keterangan: *(terdapat perbedaan yang bermakna)
Hasil analisis menunjukkan bahwa persen sedangkan pada kelompok IV kadar glukosa darah
daya penurunan kadar glukosa darah antara tetap konstan dan tetap berada dalam keadaan
kelompok IV dan V tidak berbeda bermakna normal. Hal ini menunjukkan bahwa jamu
(p>0,05), namun antara kelompok IV dan V gendong kunyit asam dapat mempertahankan
terhadap kelompok III menunjukan terdapat kadar glukosa darah tikus walaupun sudah tidak
perbedaan yang bermakna (p<0,05). diberikan perlakuan.
Pasca penghentian pemberian jamu
gendong kunyit asam dan glibenklamid, 3 ekor Hasil Pengujian Histopatologi Pankreas
hewan uji pada kelompok III dan IV yang tidak Tujuan dari pengamatan histopatologi
dibedah tetap dibiarkan hidup dan diberi pakan pankreas adalah untuk mengetahui secara lebih
dan minum standar hingga hari ke-36 untuk rinci mengenai pengaruh jamu gendong kunyit
melihat apakah terdapat perbedaan kadar glukosa asam terhadap pemulihan fungsi pankreas akibat
darah pada saat diberikan perlakuan dan setelah induksi streptozotocin. Pengamatan histopatologi
tidak diberikan perlakuan. pulau Langerhans dilakukan dengan mengamati
Berdasarkan grafik yang terlihat diketahui bentuk keteraturan pulau langerhans dan
bahwa kadar glukosa darah pada kelompok III perhitungan persen vakuolisasi dan kongesti yang
pada hari ke- 32 dan 36 mengalami peningkatan terjadi.
Gambar 4. Histogram Persen Daya Penurunan Kadar Glukosa Darah. Keterangan: *(terdapat perbedaan
yang bermakna)
Gambar 5. Grafik Kadar Glukosa Darah Pasca Penghentian Perlakuan Kelompok III dan IV
Data persen kerusakan pulau Langerhans Berdasarkan uji uji Man-Whitney diperoleh
diperoleh dari hasil kuantifikasi luas area yang bahwa antara kelompok II dan III serta antara
mengalami kerusakan yang berupa kongesti dan kelompok IV dan V tidak memiliki perbedaan yang
vakuoliasi yang dibandingkan terhadap luas area bermakna yang ditandai dengan nilai sig > 0,05.
pulau Langerhans secara keseluruhan.
Kelompok I (K1) memiliki persen Aktivitas Antidiabetes Jamu Gendong Kunyit
kerusakan rata-rata sebesar 1,776%. Pada Asam
kelompok II (K2) diperoleh persen kerusakan Pengujian aktivitas antidiabetes jamu
rata-rata sebesar 15,896%. Hal ini membuktikan gendong kunyit asam dilakukan dengan metode
bahwa pemberian streptozotocin dapat merusak induksi agen diabetogenik yaitu streptozotocin.
DNA sel-sel pulau pankreas terutama sel beta Streptozotocin dapat merusak DNA sel-sel pulau
karena persen kerusakan lebih besar dari pankreas terutama sel beta. Menurut Skzkudelski
kelompok I (Szkuldelski, 2001). Pada kelompok III pada tahun 2001 streptozotocin merupakan
(K3) persen kerusakan rata-rata sebesar 12,286%. nitrosourea yang bersifat spesifik pada sel beta
Hal ini disebabkan karena mekanisme kerja pankreas. Streptozotocin sebagai sumber NO
glibenklamid yang hanya merangsang sekresi mampu meningkatkan spesies oksigen reaktif
insulin tanpa melalui stimulasi sel-sel beta (ROS). Radikal NO dalam bentuk bebeas bersifat
pankreas sehingga tidak terjadi perubahan sangat toksik terhadap sel beta pankreas sehingga
morfologi yang secara berarti (Murray et al., streptozotocin dapat merusak dan mengoksidasi
1999). Kelompok IV (K4) dan kelompok V (K5) sel beta pankreas.
memiliki persen kerusakan masing-masing Pengukuran kadar glukosa darah pada
4,898% dan 4,675% menunjukkan nilai yg lebih penelitian ini dilakukan dengan metode enzimatik
baik dibanding kelompok II dan III. menggunakan glukometer. Prinsip kerja dari alat
Hasil perhitungan persentase kerusakan ini adalah menggunakan enzim glukosa oksidase
pulau Langerhans pankreas ditunjukan pada dan didasarkan pada teknologi biodensor yang
gambar 7. spesifik untuk pengukuran glukosa. Reaksi kimia
Gambar 6.Gambaran Histopatologi Pulau Langerhans Pankreas Tikus Perbesaran 400x. Keterangan:
Kelompok 1 (K1), Kelompok 2 (K2), Kelompok 3 (K3), Kelompok 4 (K4), Kelompok 5 (K5) :
Vakuolisasi, : kongesti
yang terjadi yaitu glukosa dalam sampel darah pada perlakuan jamu gendong kunyit asam
bereaksi dengan glukosa oksidase untuk dengan dosis 1 (1,9 ml/ 200gBB) dan dosis 2 (3,8
membentuk asam glukonat, yang kemudian ml/ 200gBB) diduga karena adanya senyawa yang
bereaksi dengan ferricyanide untuk membentuk terdapat didalam jamu gendong kunyit asam yaitu
ferrocyanide. Elektroda mengoksidasi alkaloid, saponin, flavonoid, fenolik, triterpenoid
ferrocyanide, dan menghasilkan arus yang dan asam askorbat.
berbanding lurus dengan kadar glukosa dalam Alkaloid bekerja dengan menstimulasi
darah. Intensitas arus yang terukur oleh alat hipotalamus untuk meningkatkan sekresi Growth
terbaca sebagai konsentrasi glukosa didalam Hormone Releasing Hormone (GHRH), sehingga
sampel darah (Hones et al., 2008). sekresi Growth Hormone (GH) pada hipofise
Penurunan kadar glukosa darah dan meningkat. Kadar GH yang tinggi akan
perbaikan kerusakan pulau Langerhans pankreas menstimulasi hati untuk mensekresikan Insulin-
like Growth Factor-1 (IGF-1). IGF-1 mempunyai kelompok normal. Jamu gendong kunyit asam
efek dalam menginduksi hipoglikemia dan dosis 1 dan dosis 2 lebih efektif dibandingkan
menurunkan glukoneogenesis sehingga kadar dengan glibenklamid. Namun, kenaikan dosis jamu
glukosa darah dan kebutuhan insulin menurun gendong kunyit asam tidak menyebabkan
(Bunting et al., 2006). Mekanisme kerja saponin peningkatan aktivitas antidiabetes yang
dalam menurunkan kadar glukosa darah adalah bermakna. Dengan demikian, jamu gendong dosis
dengan cara menghambat transport glukosa 1 (1,9 ml/ 200 g BB) adalah dosis efekif sebagai
didalam saluran cerna dan merangsang sekresi antidiabetes karena dosis tersebut dapat
insulin pada sel beta pankreas (Atangwho et al., menurunkan kadar glukosa darah dan
2010; Meliani et al., 2011). memperbaiki kerusakan pulau Langerhans tikus
Mekanisme penurunan kadar glukosa darah yang diinduksi streptozotocin.
oleh flavonoid diantaranya dengan meningkatkan
sekresi insulin, meningkatkan ambilan glukosa KESIMPULAN
dijaringan perifer, dan menghambat Metode induksi streptozotocin dapat
glukoneogenesis (Tapas et al., 2008). Selain itu, menyebabkan terjadinya diabetes pada hewan uji.
flavonoid diketahui dapat mencegah kerusakan sel Jamu gendong kunyit asam memiliki aktivitas
beta pankreas karena memiliki aktivitas antidiabetes pada tikus yang diinduksi
antioksidan dengan cara menangkap atau streptozotocin. Dosis efektif jamu gendong yang
menetralkan radikal bebas terkait dengan gugus dapat digunakan dalam pengobatan diabetes
OH fenolik sehingga dapat memperbaiki keadaan adalah 1,9 ml/ 200gBB.
jaringan yang rusak (Botutihe, 2010). Senyawa
fenolik juga memiliki aktivitas antioksidan yang DAFTAR PUSTAKA
mampu mengurangi stress oksidatif dengan cara Atangwho, I. J., Ebong, P. E., Egbung, G. E., dan Obi,
mencegah terjadinya reaksi berantai pengubahan A. U., 2010, Extract of Vernonia amygdalina
superoksida menjadi hydrogen superoksida Del. (African Bitter Leaf) Can Reverse
dengan cara mendonorkan atom hydrogen dari Pancreatic Cellular Lesion after Alloxan
kelompok aromatik hidroksil (-OH) untuk Damage in the Rat, Australian Journal of
mengikat radikal bebas dan membuangnya dari Basic and Applied Sciences, 4 (5): 711-716.
dalam tubuh melalui sistem eksresi (Barbosa, Barbosa, D. S., 2007, Green Tea Polyphenolic
2007; Evans et al., 2003; Sabu et al., 2002). Compounds and Human Health, Journal of
Triterpenoid berperan dalam Consumer Protection and Food Safety, 2:
meningkatkan pengosongan lambung yang akan 407-413.
mengakibatkan glukosa yang masuk ke usus Bhutkar, M. A. dan Bhise, S. B., 2011, Anti-
terhambat dan menyebabkan glukosa di dalam Oxidative Effect of Tamarindus indica in
darah tidak meningkat (Koneri et al., 2014). Alloxan Induced Diabetic Rats, International
Asam askorbat juga memiliki aktivitas Journal of Research and Biomedical Science,
antioksidan yang berperan dalam memperbaiki 2 (3): 1006-1009.
kerusakan pulau Langerhans. Hal ini disebabkan Botutihe, 2010, Efek Ekstrak Rumput Laut Coklat
karena asam askorbat dapat mereduksi inisiasi (Sargasum duplicatum Bory) Terhadap
ROS sehingga kelanjutan peroksidasi lipid dapat Profil Radikal Bebas dan Protein Kinase C
dihambat. Selain itu, asam askorbat juga dapat Paru Tikus (Rattus norvegicus) yang
mencegah pembentukan nitrosiamin sehingga Dipapar Benzo[A]piren, Tesis, Malang:
proses pembentukan spesies nitrogen reaktif Universitas Brawijaya.
dapat dicegah (Padayatty et al., 2003). Dengan Bunting, K., Wang, J. K, dan Shannan, M. F., 2006,
adanya perbaikan pada pulau Langerhans Control of Interleukin-2-gene
pankreas, maka akan terjadi peningkatan jumlah Transcription: A Paradigm for Inducible,
insulin didalam tubuh sehingga glukosa darah Tissue Speciic Gene Expression, Elsevier
akan masuk kedalam sel sehingga terjadi Academic Press, 74: 105-145.
penurunan glukosa darah dalam tubuh (Sandhar Dipiro, J. T., 2005, Pharmacotherapy Handbook,
et al., 2011). The Mc. Graw Hill Company: USA.
Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat El-Masry, A. A., 2012, Potential Therapeutic Effect
disimpulkan bahwa jamu gendong kunyit asam of Curcuma longa on Streptozotocin
dapat digunakan sebagai terapi antidiabetes Induced Diabetic Rats, Glo. Adv. Res. J. Med.
karena mampu menurunkan dan Med. Sci, 1 (4): 091-098.
mempertahankan kadar glukosa darah hingga Endang, S., 2000, Membuat Jamu Beras Kencur,
kembali normal dan dapat memperbaiki Kanisius Media: Yogyakarta.
kerusakan pulau Langerhans pankreas mendekati
Evans, J. L., Goldfine, I. D., Maddux, B. A., dan Oxidative Stress In Experimental Diabetes,
Grodsky, G.M., 2003, Are Oxidative Stress- Journal Ethnopharmacol, 83: 109-116.
Activated Signaling Pathways Mediators of Sandhar, H.K., Kumar, B., Prashes, P., Tiwari, P.,
Insulin Resistance and β Cells Dysfunction. Salhan, M., dan Sharma, P., 2011, A Review
Diabetes Journal. 52 (1): 1-18. Of Phytochemistry and Pharmacology Of
Hones, J., Muller, P., dan Surrige, N., 2008, The Flavonoids, Internationale Pharmaceutica
Technology Behind Glucose Meters: Test Scienca, 1 (1): 25-41.
Strips, Diabetes Technol Ther, 10: 10-26. Suarsana, I. N., Priosoeryanto, B. P., Bintang, M.,
Koneri, R.B., Samaddar, S., dan Ramaiah, C.T., 2014, dan Wresdiyati, T., 2010, Profil Glukosa
Antidiabetic activity of a triterpenoid Darah dan Ultrastruktur Sel Beta Pankreas
saponin isolated from Momordica Tikus yang Diinduksi Senyawa Aloksan,
cymbalaria Fenzl, Indian Journal Exp Biol, JITV, 2 (15): 118-123.
52 (1): 46-52. Sutarno, H. S. A., 2000, Potensi dan Cara
Meliani, N., Dib, M. A., Allali, H., dan Tabti, B., 2011, Pemanfaatan Bahan Tanaman Obat, Prosea
Hypoglycaemic effect of Berberis vulgaris L. Indonesia: Bogor.
in normal and streptozotocin-induced Szkuldelski, T., 2001, The Mechanism of Alloxan
diabetic rats, Asian Pacific Journal of and Streptozotocin Action in Cells of The
Tropical Biomedicine, 1 (6): 467-471. Rat Pancreas, Physiol Res, 50: 536-546.
Murray, R. K., Granner, D. K., Mayes, P. A., dan Tapas, A. R., Sakarkar, D. M., dan Kakde, R. B.,
Rodwell, V. W., 1999, Biokimia Herper, 2008, Flavonoid as Natraceuticals: A
Penerjemah: Hartono, A., EGC: Jakarta. Review, Tropical Journal of Pharmaceutical
Padayatty, S. J., Katz, A., Wang, Y., Eck, P., Kwon, O., Research, 7 (3): 1089-1099.
dan Lee, J. H., 2003, Vitamin C as an Tjokroprawiro, A., 1996, Diabetes Mellitus,
Antioxidant: Evaluation of its Role in Klasifikasi, Diagnosis, dan Terapi Edisi ke 3,
Disease Prevention, Journal of American Gramedia Pustaka: Jakarta.
College of Nutrition, 22: 18-35. Yusup, N., 2001, Kajian Aktivitas Antioksidan
Sabu, M. C., Smitha, K., dan Ramadasan, K., 2002, Minuman Tradisional Hasil Olahan Industri,
Anti-diabetic Activity of Green Tea Skripsi, Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Polyphenols and Their Role In Reducing