You are on page 1of 7
Berkala mu Kedoktoran Vol. 28, No. 4, Desember 1996 Algoritma stroke Gadjah Mada Penyusunan dan validasi untuk membedakan stroke perdarahan intraserebral dengan stroke iskemik akut atau stroke infark Rusdi Lameudin Bagian Ilmu Penyakit Saraf, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada/ RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta ABSTRACT Rusdl Lamaudin - Gadiah Made Stroke Algorithm - Develooment and validity for diatingushing intracerebral ‘umorrhogle stoke with acute iachamic stroke or infarction ste. ‘A prospective study on 229 acute stroke patients was conducted to develop # Gadjoh Made Stroke Algorithm IGMSA). This algorithm was proposed as 8 cinicel strategy for aitingulshing intracerebral haemorrhege from ‘cute ischaemic or infarction stroke after onsst of stroke in 3 hospitals in Yogyakarta trom 16th December 11989 unti 15th November 1991. The following investigations have been made: (e) interobserver rellablity for ‘Questionnaire and clinical examinetion of stoke patients, (b} interobserver relisbity in the Interpretation of (CT Scans of sttoke patients, (c) validity af every clinical symptom agelst CT-Scans to define Intracerebral heemorrhagic stroke, ond (9 valdty of seven multiple peralel eats ogeinst CT-Scans to define invecerebra! haemorrhagic stroke, The GMSA was developed by one of seven mukiparollel tests which hes the highest voliity. “A rukivarate statistical analysis and veidete study showed that decreasing consciousness, headache, ond Gabinski's reflex at the oneet ore significantly releted to intracerebral haemorrhagic stoke. This ‘study showed that the GMSA was reliable end valid for distinguishing intracerebral heamorthagle stoke from ‘cute ischaemic or infection stroke, ‘ey words: Gadheh Maca stroke algorithm ~ diagnostic test ~ intracerebral haemorshagic stroke ABSTRAK sal Lamsudin - Alyoritma Sooke Gadjah Mada. Penyueunen dan valves! untuk mombedekan stroke perda- ‘rahan kntresorebcol dengon stroke iskemik akut ateu stroke iaterk ‘Suatu penoltian prospektf dllakukan pade 229 pendertta ste skut untuk membust Algoritme Stroke Gsdfeh ‘Made (SGM) sebegel suatu strateg! klik untuk membedelan stroke perdarahen intraserebral dengan stroke Jkerik ahut atau stroke infark dei 16 Desember 1989 sampsi dengan 15 November 1991, Termasuk dalern fnvestiges! tersebut adelsh: (e) rekabilter porilalan pemerikusan CT-Scen deri penderte stroke, (c) vali ‘untuk setiap gojla Kins untuk menentukan stroke, perderehen intraserebral dengen CT-Scen. ASGM ditentu- ken dan soiah setu hosi voldites tex mulipariel yang tertinggl. Cari anoisis multiverisbel dan uf valdlas! ‘menunjukken penurunen Kesadaran, nyeri kapole, dan refleks Babinski pads wakw saet serengan signiican Derhubungan dengen stroke perdarshen inroserabral. Penelidanen ini menunjukken ASGM edelah rollabol den valld untuk membedakan stroke perdarahan Intraserebral dengan stroke iskerik akut stroke atau sire Infark. PENGANTAR Penegakan diagnosis, penentuan jenis patolo- gi stroke, dan pengobatan yang tepat berperan Fuss Lamsudin, Deparinant of Nevrotogy, Fact of Medi Sadjah Mads University, Yogyakarta, Inaznees (B.1.Ked, Vol. 28, No. 4:181-187, Desember 1996) menurunkan angka mortalitas stroke’. Banyak Penelitian membuktikan bahwa pasien yang sege~ ra datang ke rumah sakit dengan diagnosis jenis patologik stroke yang segera ditegakkan dalam waktu yang singkat, dengan pemberian terapi yang tepat dapat menyelamatkan penderita stroke dari kematian dan cacat tubuh?®, 181 ‘Manajemen stroke yang rasional harus berda- sarkan pengetahuan jenis patologi stroke. De- rngan dimulainya pemeriksaan C7-Sean kepala pada penderita stroke dengan mudah dan aman, dapat dibedakan jenis patologi stroke, yaitu antara stroke perdarahan intraserebral dengan stroke iskemik atau infark pada fase akut stroke dengan cepat dan akurat?. Di Indonesia hanya sebagian kecil saja rumah sakit yang mempunyai peralatan C7-Scan dan terbatas pula pada kota-kota besar. Walaupun peralatan pemeriksaan CT-Scan di rumah sakit sudah tersedia, baru pada 32,6% saja dari 1053 penderita stroke di Yogyakarta dilakukan peme- riksaan dengan CT-Scan kepala karena keterba- tasan biaya dari penderita'®, Keadaan tersebut di atas tentu akan sangat ‘merugikan penderita siroke karena diagnosis jenis, patologisnya tidak ditegakkan dengan tepat dan pengobatan dini tidak dapat dilakukan. Oleh kare- ‘na itu, perlu tes diagnostik pengganti yang aku- rasinya mendekati akurasi pemeriksaan CT-Scan pala. Tes diagnostik pengganti tersebut harus lebih ‘mudah, lebih cepat dilakukan, dan lebih murah ibandingkan dengan pemeriksaan C7-Scan ke- pala. Tent saja dengan reliabilitas dan validitas vyang tinggi. Dengan ditemukan tes diagnostik pengganti tersebut, diharapkan mortalitas, cacet tubuh mau- pun mental akibat serangan stroke di Indonesia dapat dite- kan, Kepastian penentuan jenis patologi stroke secara lebih dini akan sangat penting artinya apa- bila akan diberikan obat-obat antikoagulansia, antiagregasi trombosit pada penderita stroke iske- rik akut. Obst-obat tersebut tidak boleh diberi- kan kepada penderita stroke perdarahan intra serebral karena akan makin mempermudah terja-

You might also like