TABEL ISIAN PRAKTIKUM

PENETAPAN VARIABEL PERENCANAAN

1 Kategori Jenis Struktur
LABORATORIUM
2 Kuat Tekan Karakteristik Beton 216.86747 kg/cm2
JURUSAN TEKNIK
3 Standar Deviasi (Dengan Kegagalan 5%) 65 kg/cm2
UNIVE
4 Nilai Tambah (k=1.64) 1.64*[3] 106.6 kg/cm2 PEMERIKSAAN BAHAN
5 Kuat Tekan Rata-Rata Rencana [2]+[4] 323.46747 kg/cm2 No.Contoh
6 W/C (Berdasarkan fc') [Tabel II] 0.482 Tgl. Terima
7 Slump Rencana [Tabel III] 7.5-10 cm Pelaksana
DATA MATERIAL PENELITIAN 1

8 Berat Jenis Semen 3.15 kg/m3

Berat agregat
mula-mula
9 Berat Jenis Air 1 kg/m3 Berat talam

10 Ukuran Maksimum Ag. Kasar [Tabel IV] 40 mm

Berat agregat
kering+talam
Berat agregat
11 Spesific Gravity Agregat Kasar (SSD) 2.56 kering

12 Berat Volume Agregat Kasar (Kondisi Padat) 1752.97 kg/m3

Ag. Lewat
saringan no. 200

13 Penyerapan Air (Absorbsi) Ag. Kasar 1.06 % PENELITIAN 2

14 Kadar Air Ag. Kasar (%) 0.3 %

Berat agregat
mula-mula
15 Spesific Gravity Agregat Halus (SSD) 2.63 Berat talam

16 Modulus Kehalusan Ag. Halus 2.24

Berat agregat
kering+talam

17 Penyerapan Air (Absorbsi) Ag. Halus (%) 0.6036 %

Berat agregat
kering

18 Kadar Air Ag. Halus (%) 3.5201 %

Ag. Lewat
saringan no. 200
19 % Udara Terperangkap 0.9166667 % RATA-RATA

KOMPOSISI BAHAN
Berat agregat
mula-mula
20 Jumlah Air [Tabel A] 179 kg/m3 0.179 Berat talam

21 Berat Semen [20]/[6] 371.36929 kg/m3

Berat agregat
kering+talam

22 % Volume Ag. Kasar (Tabel B) [Tabel B] 77.4 %

Berat agregat
kering

23 Berat Ag. Kasar ([22]/100)*[12] 1356.7961 kg/m3

Ag. Lewat
saringan no. 200

24 Volume Semen [21]/([8]*1000) 0.117895 m3

25 Volume Air [20]/([9]*1000 0.179 m3
26 Volume Ag. Kasar [23]/([11]*1000 0.5291505 m3
27 Volume Udara Terperangkap [19]/100 0.0091667 m3 Ukuran ak
28 Volume Ag. Halus 1-([24]+[25]+[26]+[27]) 0.1647878 m3 38
29 Berat Rencana Ag. Halus [15]*[28]*1000 433.65219 kg/m3 50
KOREKSI BERAT BAHAN
30 Koreksi Air Adukan Dari Kondisi Ag. Kasar [13]-[14] 0.81 % 40
31 Tambahan Air Dari Kondisi Ag. Kasar [30]*[23] 11.00 kg
32 Koreksi Air Dari Kondisi Ag. Halus [18]-[17] 2.92 %
33 Tambahan Air Dari Kondisi Ag. Halus [32]*[29] 12.647426 kg
KOMPOSISI AKHIR UNTUK 1m3 BETON
34 Berat Semen [21] 0.3713693 kg 37.5
35 Berat Air [20]+[31]+[33] 23.82 kg 50
36 Berat Ag. Kasar [31]-[23] 1345.80 kg 40
37 Berat Ag. Halus (29)-(33) 421.00477 kg
 SILINDER bar
Volume 1 silinder m3
Volume Total silinder m3
kubus blok
Volume 1 kubus m3
Volume Total kubus m3
lebih 30%
Berat Semen Kg
Berat Air [20]+[34] Kg
Berat Ag. Kasar [23]-[32] Kg
Berat Ag. Halus [29]-[33] Kg

2 silinder 1 kubus
Berat Semen Kg
Berat Air [20]+[34] Kg
Berat Ag. Kasar [23]-[32] Kg
Berat Ag. Halus [29]-[33] Kg
 LABORATORIUM TEKNOLOGI BAHAN LABORATORIUM TEKNOLOGI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL-FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL - FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU UNIVERSITAS RIAU
PEMERIKSAAN BAHAN LOLOS SARINGAN NO.200 PEMERIKSAAN BERAT VOLUME AGREGAT HALUS
: Sumber contoh : No. Contoh : :
: Jenis contoh : Tgl. Terima : :
: Tujuan : Pelaksana : :
PENGUJIAN 1

(W1) = 625 gram

(W2) = 137 gram A . Volume wadah :

(W3) = 712 gram B . Berat wadah :

(W4)=W3-W2 = 575 gram C . Berat Benda Uji + Wadah :

(W1-W4)/
= 8.00 D . Berat Benda Uji (C-B) :
W1×100%

Berat Volume = D/A :

gram
(W1) = PENGUJIAN 2

(W2) = gram
gram
(W3) = A . Volume wadah :
gram
(W4)=W3-W2 = B . Berat wadah :
(W1-W4)/
W1×100% = C . Berat Benda Uji + Wadah :
 D . Berat Benda Uji (C-B) :

(W1) = gram Berat Volume = D/A :

(W2) = gram BERAT VOLUME RATA - RATA :

(W3) = gram KONDISI PADAT = (D/A)1 + (D/A)2

2
(W4)=W3-W2 = gram

(W1-W4)/ KONDISI GEMBUR = (D/A)1 + (D/A)2

W1×100% =

udara terperangkap
1 jumlah air
0.5 38 181
50 169
0.916666666666666
40 179

2.2 77
2.4 78
2.28 77.4
TEKNOLOGI BAHAN LABORATORIUM TEKNOLOGI BAHAN
IL - FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL-FAKULTAS TEKNIK
ITAS RIAU UNIVERSITAS RIAU
OLUME AGREGAT HALUS PEMERIKSAAN BERAT VOLUME AGREGAT KASAR
Sumber Contoh : No. Contoh Sumber Contoh :
Jenis Contoh : Tgl. Terima Jenis Contoh :
Untuk : Pelaksana Untuk :
PENGUJIAN 1

PADAT GEMBUR PADAT GEMBUR

2.781 2.781 Liter A . Volume wadah : 2.781 2.781

10.7 10.7 kg B . Berat wadah : 10.7 10.7

15.40 14.9 kg C . Berat Benda Uji + Wadah : 15.55 15.35

4.70 4.2 kg D . Berat Benda Uji (C-B) : 4.85 4.65

1.69 1.51 kg/liter Berat Volume = D/A : 1.74 1.67

PENGUJIAN 2

PADAT GEMBUR PADAT GEMBUR

2.781 2.781 Liter A . Volume wadah : 2.781 2.781

10.7 10.7 kg B . Berat wadah : 10.7 10.7

15.35 14.95 kg C . Berat Benda Uji + Wadah : 15.6 15.35

4.65 4.06 kg D . Berat Benda Uji (C-B) : 4.9 4.65

1.67 1.46 kg/liter Berat Volume = D/A : 1.76 1.67

BERAT VOLUME RATA - RATA :

1.681 kg/Ltr KONDISI PADAT = (D/A)1 + (D/A)2 /2 1.75 kg/Ltr

KONDISI GEMBUR = (D/A)1 + (D/A)2 /2 1.67 kg/Ltr

1.485 kg/Ltr NOTE : VOLUME WADAH = 3090,905 CM3

 LABORATORIUM TEKNOLOGI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL - FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
ANALISA SARINGAN AGREGAT HALUS
No.Contoh : Sumber contoh
Tgl. Terima : Jenis contoh
Pelaksana : Tujuan
PENELITIAN 1
Ukuran lobang Persentase
Nomor Ayakan Berat tertahan Persentase Persentase Berat
Liter Lolos Yang lolos
Saringan (gram) Tertahan (%) (komulatif)
kg (mm) (inch) (%)

kg 96.80 96.80
NO 4 4.75 16 3.2

kg 95.00 95.00
NO.8 2.36 9 1.8
kg/liter NO.16 1.18 66 81.80 13.2 81.80
70.20 70.20
NO.30 0.6 58 11.6
NO.60 0.3 232 23.80 46.4 23.80
Liter 4.40 4.40
NO.100 0.15 97 19.4
kg 0.20 0.20
NO.200 0.075 21 4.2

kg 0.00 0.00
PAN 1 0.2
kg Total = 500 100 TOTAL =
kg/liter Fine Modulus (FM1) = Total / 100 = 2.28
PENELITIAN 2
Persentase
Ukuran lobang
ayakan Persentase Berat
Nomor Berat tertahan Lolos Persentase Yang lolos
Saringan (gram) Tertahan (%) (komulatif)
(mm) (inch) (%)

NO 4 4.75 12 97.56 2.4390 97.56

NO.8 2.36 2 97.15 0.4065 97.15
NO.16 1.18 67 83.54 13.6179 83.54
NO.30 0.6 62 70.93 12.6016 70.93
NO.60 0.3 226 25.00 45.9350 25.00
NO.100 0.15 98 5.08 19.9187 5.08
NO.200 0.075 16 1.83 3.2520 1.83
PAN 9 0.00 1.8293 0.00
Total= 492 Total=

Fine Modulus= 2.2073171

rata rata= 2.2436585365854
 LABORATORIUM TEKNOLOGI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
ANALISA SARINGAN AGREGAT KASAR
No. Contoh : Sumber Contoh:
Tgl. Terima : Jenis Contoh:
Pelaksana : Untuk:
PENELETIAN 1
Berat tertahan persentase
Ukuran lobang (gram) persentase tertahan (%)
Persentase Berat ayakan
Yang Tertahan Nomor Saringan lolos
(Komulatif)
(%)
(mm) (inch)
3.20 1½ 210 97.9 2.1
36.1 1.50

5.00 1 25.4 1139 86.51 11.39

1
18.20 ¾ 19.1 ¾ 2291 63.6 22.91

29.80 ½ 12.5 ½ 3273 30.87 32.73

76.20 3⁄8 9.50 3⁄8 1723 13.64 17.23

95.60 ¼ 1144 2.2 11.44

99.80 NO.4 4.75 0.18 152 0.68 1.52

100.00 PAN 68 0E+00 0.68

 228 Jumlah

Persentase Berat
Yang Tertahan
(Komulatif)

2.44 Total =
2.85 Fine Modulus (FM1) = Total / 100 = 5.05
16.46
29.07
75.00
94.92
98.17
100.00
220.73
AN LABORATORIUM TEKNOLOGI BAHAN
KNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
SAR PEMERIKSAAN ZAT ORGANIK PADA AGREGAT HALUS
r Contoh: No.Contoh : Sumber contoh :
ontoh: Tgl. Terima : Jenis contoh :
Pelaksana : Tujuan :
Volume botol = 600 ml
Persentase Berat Persentase Berat
Yang lolos Yang Tertahan Berat pasir = 200 ml
(komulatif) (Komulatif)
Berat NaOH + air = 250 ml

NaOH + air + pasir = ml

450
97.9 2.09999999999999 HASIL PERCOBAAN MENUNJUKAN WARNA NOMOR 3

86.51 13.49

63.6 36.4

30.87 69.13

13.64 86.36

2.2 97.8

0.68 99.32

0 100
TOTAL= 505
 LABORATORIUM TEKNOLOGI BAHAN LABORATOR
JURUSAN TEKNIK SIPIL-FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEK
UNIVERSITAS RIAU UN
PEMERIKSAAN KADAR LUMPUR PEMERIKSAAN
No.Contoh : Sumber Contoh : No.Contoh
Tgl.Terima : Jenis Contoh : Tgl. Terima
Pelaksana : Tujuan : Pelaksana
PENELITIAN 1 SAMPEL 1

Tinggi pasir (V1) = 15.4 cm Ukuran agregat

Tinggi lumpur (V2) = 0.3 cm Berat talam

Kadar lumpur V2/(V1+V2)×100% = 0.019 % Beratr talam + benda uji

Berat benda uji

Berat benda uji kering+talam

Berat benda uji kering

Kadar air agregat

SAMPEL 2
Ukuran agregat

Berat talam

Beratr talam + benda uji

Berat benda uji

Berat benda uji kering+talam

Berat benda uji kering

Kadar air agregat

Rata Rata

Ukuran agregat

Berat talam
Beratr talam + benda uji
Berat benda uji
Berat benda uji kering+talam
Berat benda uji kering
Kadar air agregat
 LABORATORIUM TEKNOLOGI BAHAN LABORATORIUM TE
JURUSAN TEKNIK SIPIL-FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPI
UNIVERSITAS RIAU UNIVERSIT
PEMERIKSAAN KADAR AIR AGREGAT KASAR PEMERIKSAAN KADAR
: Sumber contoh :Kerikil atau batu No.Contoh
: Jenis contoh : Tgl. Terima
: Tujuan : Pelaksana
RATA RATA
9.5 mm
= Ukuran agregat

(W1) = 125.0 gram Berat talam

(W2) = Berat talam+benda uji

1125.0 gram
(W3)=(W2-W1) = Berat benda uji
1000 gram

(W4) = Berat benda uji kering + talam

1122 gram
(W5)=(W4-W1) = 997.0 gram Berat benda uji kering

(W3-W5)/W5×100 = Kadar air agregat

0.30 gram
SAMPEL 1
9.5 mm
= Ukuran agregat

(W1) = Berat talam

121 gram

(W2) = Berat talam+benda uji

1121 gram
(W3)=(W2-W1) = 1000 gram Berat benda uji

(W4) = Berat benda uji kering + talam

1119 gram
(W5)=(W4-W1) = 998 gram Berat benda uji kering

(W3-W5)/W5×100% = Kadar air agregat

0.200 gram
SAMPEL 2

9.5 mm
= Ukuran agregat

(W1) = 123 gram Berat talam

(W2) = 1123 gram Berat talam+benda uji
(W3)=(W2-W1) = 1000 gram Berat benda uji
(W4) = 1116 gram Berat benda uji kering + talam
(W5)=(W4-W1) = 997.5 gram Berat benda uji kering
(W3-W5)/W5×100% = 0.251 gram Kadar air agregat
 LABORATORIUM TEKNOLOGI BAHAN LABORATORIUM TEKNOLOGI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL-FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU UNIVERSITAS RIAU
PEMERIKSAAN KADAR AIR AGREGAT HALUS PEMERIKSAAN SPECIFIC GRAVITY AGREGAT KA
: Sumber contoh No.Contoh :
: Jenis contoh Tgl. Terima :
: Tujuan Pelaksana :
RATA-RATA
6.3 mm
= Berat contoh Kondisi SSD diudara

(W1) = 121 gram Berat contoh Kondisi Jenuh di dalam

(W2) = Berat contoh kondisi Kering

621 gram

(W3)=(W2-W1) = Apparent Specific Gravity

500 gram

(W4) = Bulk Specific Gravity kondisi Kering

604 gram
(W5)=(W4-W1) = 483 gram Bulk Specific Gravity kondisi SSD

(W3-W5)/W5×100% = Persentase Absorbsi air

3.52011 gram
SAMPEL 1
6.30 mm
= Berat contoh Kondisi SSD diudara

(W1) = Berat contoh Kondisi Jenuh di dalam air

82 gram

(W2) = Berat contoh kondisi Kering

582 gram
(W3)=(W2-W1) = 500 gram Apparent Specific Gravity

(W4) = Bulk Specific Gravity kondisi Kering

564 gram
(W5)=(W4-W1) = 482 gram Bulk Specific Gravity kondisi SSD

(W3-W5)/W5×100% = Persentase Absorbsi air

3.734 gram

SAMPEL 2
6.3 mm
= Berat contoh Kondisi SSD diudara

(W1) = 160 gram Berat contoh Kondisi Jenuh di dalam air

(W2) = 660 gram Berat contoh kondisi Kering
(W3)=(W2-W1) = 500 gram Apparent Specific Gravity
(W4) = 644 gram Bulk Specific Gravity kondisi Kering
(W5)=(W4-W1) = 484 gram Bulk Specific Gravity kondisi SSD
(W3-W5)/W5×100% = 3.306 gram Persentase Absorbsi air
 RIUM TEKNOLOGI BAHAN LABORATORIUM TEKNOLOGI BAHAN
KNIK SIPIL-FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL-FAKULTAS TEKNIK
NIVERSITAS RIAU UNIVERSITAS RIAU
ECIFIC GRAVITY AGREGAT KASAR PEMERIKSAAN SPECIFIC GRAVITY AGREGAT HALUS
Sumber contoh No.Contoh : Sumber contoh
Jenis contoh Tgl. Terima : Jenis contoh
Tujuan Pelaksana : Tujuan
PENELITIAN 1

(A) = 2000 gram Berat piknometer (A)

(B) = 1220 gram Berat contoh kondisi SSD (B)

(C) = 1979 gram Berat piknometer+contoh+air (C)

C/(C-B) = 2.607381 Berat piknometer+air (D)

C/(A-B) = 2.537179 Berat contoh kering (E)

A/(A-B) = 2.564103 Apparent Specific Gravity E/(E+D-C)

(A-C)/C×100% = 1.061168 % Bulk Specific Gravity kodisi kering E/(B+D-C)

Bulk Specific Gravity kodisi SSD B/(B+D-C)

(A) = 2000 gram Persentase Absorbsi air (B-E)/E×100%

(B) = 1220 gram

PENELITIAN 2

(C) = 1978 gram Berat piknometer (A)

 C/(C-B) = 2.61 Berat contoh kondisi SSD (B)

C/(A-B) = Berat piknometer+contoh+air (C)

2.54
A/(A-B) = 2.56 Berat piknometer+air (D)

(A-C)/C×100% = 1.11 % Berat contoh kering (E)

Apparent Specific Gravity E/(E+D-C)

(A) = 2000 gram Bulk Specific Gravity kodisi kering E/(B+D-C)

(B) = 1220 gram Bulk Specific Gravity kodisi SSD B/(B+D-C)

(C) = 1980 gram Persentase Absorbsi air (B-E)/E×100%
C/(C-B) = 2.61 Rata-rata
C/(A-B) = 2.54 Berat piknometer (A)
A/(A-B) = 2.56 Berat contoh kondisi SSD (B)
(A-C)/C×100% = 1.01 % Berat piknometer+contoh+air (C)
Berat piknometer+air (D)
Berat contoh kering (E)
Apparent Specific Gravity E/(E+D-C)
Bulk Specific Gravity kodisi kering E/(B+D-C)
Bulk Specific Gravity kodisi SSD B/(B+D-C)
Persentase Absorbsi air (B-E)/E×100%
OGI BAHAN LABORATORIUM TEKNOLOGI BAHAN
LTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL-FAKULTAS TEKNIK
U UNIVERSITAS RIAU
AGREGAT HALUS PEMERIKSAAN KADAR AIR AGREGAT KASAR
: Ukuran saringan Gradasi dan berat benda uji (gram)
: lolos mm(") Tertahan mm(") A B C D E
: 75(3) 62(2,5) 2500
62(2,5) 50(2) 2500

= 162 gram 50(2) 37,5(1,5) 5000

= 500 gram 37,5(1,5) 25(1) 1250

= 969 gram 25(1) 19(3/4) 1250

= 659 gram 19(3/4) 12,5(1/2) 1250 2500

= 497 gram 12,5(1/2) 9,5(3/8) 1250 2500

= 2.658 9,5(3/8) 6,3(1/4) 2500

= 2.616 6,3(1/4) 4,75(NO.4) 2500

= 2.632 4,75(NO.4) 2,36(NO.4) 5000

= 0.604 % Jumlah bola 12 11 8 6 12

Keterangan:

= gram Gradasi A/B/C/D=500 Putaran Gradasi E/F/G=1000 Putaran

 = gram

= gram

= 658 gram

= 494 gram

= 0.43

= 0.75

= 0.75
= -100.00 %

= 162 gram
= 500 gram
= 968 gram
= 658.5 gram
= 495.5 gram
= 2.6640121
= 2.6010885
= 2.6385408
= -49.70 %
 PERHITUNGAN AUS a-b/a×100%
a berat benda uji semula 5000 gr
b berat benda uji setelah di Los Angeles 2912 gr

PERHITUNGAN AUS 41.760 %

da uji (gram)
F G

5000

5000 5000

5000

12 12

Gradasi E/F/G=1000 Putaran

TABEL II. Hubungan antara W/C ratio dengan kekuatan tekan beton

Kekuatan beton umur 28 hari

(Kg/cm2) Nilai Rata-rata W/C

420 0.44
350 0.53
280 0.62
210 0.73
140 0.89

TABEL III. Ukuran slump yang dianjurkan untuk berbagai jenis konstruksi
SLUMP (mm)
No. URAIAN
Maksimum Minimum

Dinding, plat pondasi dan pondasi

1 75 25
telapak beton bertulang

Pondasi tapak tidak bertulang, kaison

2 dan konstruksi dibawah tanah 75 25

3 Pelat, balok, kolom dan dinding 100 25

4 Perkerasan Jalan 100 25
5 Pembetonan masal 75 25

TABEL IV. Ukuran maksimum agregat kasar

Ukuran agregat maksimum digunakan harus memenuhi ketentuan:
1. 1/5 lebih kecil atau sama dari ukuran terkecil dimensi struktur
2. 1/3 lebih kecil atau sama dari tebal plat lantai
3. 3/4 lebih kecil atau sama dari jarak bersih tulangan, berkas tulangan atau berkas kabel praktekan

Tabel II

kekuatan tekan beton umur 28 hari ,

nilai rata-rata W/C
f'c(Mpa)
 0.44 34.86
0.53 29.05
0.62 23.24
0.73 17.43
0.89 11.62

TABEL A. Jumlah berat air perlu untuk setiap m3 beton dan Udara yang terperangkap untuk
berbagai SLUMP dan Ukuran maksimum agregat
SLUMP Berat Air [kg/m3] beton untuk ukuran agregat berbed
[ cm ] 10 mm 12,5 mm 20 mm 25 mm 38 mm
2,5 - 5 207 199 187 179 166
7,5 - 10 228 216 205 193 181
15 - 17 243 228 216 202 190
Prosentase Udara [%] yang ada dalam Unit Beton
3,0 2,5 2,0 1,5 1,0

Ukuran Maks agre kasar % Udara terperangkap

38 1
50 0.5

40 0.916666667
 TABEL A. Jumlah berat air perlu untuk setiap m3 beton dan Ud
SLUMP dan Ukuran maksimum Agregat

Berat air [kg/m3] beton u

SLUMP [cm]
10 12.5 20
2,5 - 5 207 199 187
7,5 - 10 228 216 205
15 - 17 243 228 216
Persentase udara [%] y
3 2.5 2

TABEL B. Persentase volume agregat kasar dibandingkan deng

mm) (Pasir) tertentu

Minimum Persentase volume agregat kasar d

Ukuran maksimum a
25 Agregat kasar (mm)
2.4
10.0 50
25
12.5 59
25 20.0 66
25 25.0 71
25 37.5 75
50.0 78
75.0 82
150.0 87

as kabel praktekan 25 2.2 73

37.5 2.2 77
50 2.4 78
38 2.24 77.22
terperangkap untuk

ukuran agregat berbeda

50 mm 75 mm 150 mm
154 130 113
169 145 124
178 160 -
ada dalam Unit Beton
0,5 0,3 0,2
tiap m3 beton dan Udara yang terperangkap untuk berbagai

at air [kg/m3] beton untuk ukuran agregat berbeda

25 38 50 75 150 mm
179 166 154 130 113
193 181 169 145 124
202 190 178 160 -
ersentase udara [%] yang ada dalam Unit Beton
1.5 1 0.5 0.3 0.2

ar dibandingkan dengan satuan volume beton untuk fine modulus agregat halus

olume agregat kasar dibandingkan dengan satuan volume beton untuk fine modulus
agregat halus (Pasir) tertentu

2.6 2.8 3.0

48 46 44
57 55 53
64 62 60
69 67 65
73 71 69
76 74 72
80 78 76
85 83 81